NIM : 19320044
Fakultas Ekonomi
Baubau
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya penjatkan atas kehadirat tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan saya kekuatan, kesehatan, serta kesempatan
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat di perlukan.
Risdayanti
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.3. Tujuan 2
BAB 2 PEMBAHASAN 3
3
2.9. Standar Pelaporan Untuk Laporan Laba Rugi Interim 17
2.9.1. Pendapatan 17
BAB 3 PENUTUP 27
3.1. Kesimpulan 27
DAFTAR PUSTAKA 28
4
BAB 1
PENDAHULUAN
6
BAB 2
PEMBAHASAN
9
a. Ambang Batas Kuantitatif Sepuluh Persen
2. Nilai absolut dari laba atau kerugian adalah lebih besar atau sama
dengan 10 persen. Nilai absolut mencakup (a) laba gabungan dari
seluruh segmen operasi yang tidak dilaporkan rugi atau (b) rugi
gabungan dari seluruh segmen operasi yang dilaporkan rugi.
3. Aset segmen sama dengan atau lebih besar dari 10 persen aset
gabungan seluruh segmen operasi.
11
(75 percent consolidated revenue test).
Oleh karena persentase tersebut sama dengan atau lebih besar dari 75
persen, maka tidak ada lagi segmen operasi yang harus dilaporkan terpisah.
Jika persentase tersebut kurang dari 75 persen maka diperlukan segmen
operasi tambahan untuk diperlakukan sebagai segmen dilaporkan sampai uji
75 persen tersebut terpenuhi.
b. Pertimbangan Lainnya
13
untuk transaksi antarsegmen, dan (b) setiap aset dan kewajiban
segmen
3. Ukuran laba atau rugi segmen. Hal-hal berikut harus diungkapkan jika
digunakan untuk mengukur laba atau rugi segmen yang ditinjau oleh
pimpinan pembuat keputusan perusahaan, yaitu: (a) pendapatan dari
penjualan eksternal, (b) pendapatan dari transaksi dengan segmen
operasi lain dari perusahaan, (c) pendapatan bunga, (d) beban bunga
(e) beban depresiasi dan amortisasi, (f) ekuitas dalam pendapatan
investee yang telah dihitung melalui metode ekuitas, (g) beban dan
keuntungan pajak penghasilan, (h) pos luar biasa. dan (i) pos-pos
nonkas signifikan lainnya.
15
Struktur organisasi perusahaan dan struktur manajemen seperti juga sistem
pelapor keuangan internal kepada pihak yang berwenang dapat digunakan
untuk menentukan sumber utama dan karakteristik dari risiko dan imbal hasil
perusahaan. Sekaligus juga dapat digunakan untuk menentukan jenis
16
pelaporan segmen primer dan sekunder, kecuali dalam kondisi sebagai
berikut:
a. Jika risiko dan imbal hasil perusahaan sangat dipengaruhi oleh dua
elemen berikut ini:
17
Jika perusahaan menggunakan segmen wilayah sebagai pelaporan
segmen primer, maks perusahaan harus melaporkan informasi sebagai
berikut.
Lebih lanjut lagi pada sat penawaran saham perusahaan pablik juga
diwajibkan untuk menyerahkan laporan keuangan interim akan pada saat
pendaftaran tersebut secara efektif dilakukan setelah lebih dari 180 hari dari
tanggal penerbitan laporan keuangan tahunan yang terakhir. Sehingga pada
18
waktu efekti antara pendaftaran dan laporan keuangan interim tidak akan
lebih dari 180 hari.
1. Tidak lebih dari hari terakhir bulan pertama setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan, jika tidak diaudit
2. Tidak lebih dari hari terakhir bulan kedua setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan jika direview secara terbatas oleh auditor
3. Tidak lebih dari hari terakhir bulan ketiga setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan jika diaudit.
1. Laporan laba rugi untuk periode waktu kumulatif sampai dan untuk
periode yang sama tahun fiskal sebelumnya.
2. Neraca pada akhir tengah tahun berjalan dan neraca untuk periode
yang sama pada akhir tahun fiskal sebelumnya. Akan tetapi, sangat
19
diperlukan pemahaman fluktuasi musiman dari kondisi keuangan
perusahaan.
3. Laporan arus kas pada akhir periode waktu kumulatif berjalan dan
untuk periode ya sama untuk tahan sebelumnya.
20
Pelaporan Interim
Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai pelaporan interim
sebelum dikeluarkannya PSAK 3. Teori diskrit pelaporan interim (discrete
theory of interim reporting) memandang tiap periode interim sebagai dasar
periode akuntansi untuk dievaluasi seakan-akan periode tersebut merupakan
periode akuntansi tahunan. Setiap penyesuaian akhir tahun dan penangguhan
akan ditentukan menggunakan dasar prinsip akuntansi yang sama dengan
yang digunakan dalam laporan tahunan.
21
2.8.2. Peraturan Akuntansi untuk Pelaporan Interim
PSAK 3 menstandardisasi penyusunan dan pelaporan laporan laba
rugsi interim. Standar tersebut mendefinisikan elemen laba rugi dan
pengukuran biaya berdasarkan sebuah basis interim. Standar tersebut juga
memberikan panduan untuk tindakan akuntansi atas divestasi, pos luar biasa,
transaksi yang tidak biasa terjadi ataupun tidak sering terjadi, serta kewajiban
bersyarat pada laporan keuangan interim. Bahkan termasuk penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan interim.
22
teknis yang memadai untuk mengukur dan melaporkan atas basis interim.
Figur 13-5 menyajikan tinjauan atas prinsip akuntansi utama yang digunakan
untuk laporan keuangan interim. Tuntutan teknis yang relevan untuk
pelaporan interin akan dibahas dalam bagian berikut.
2.9.1. Pendapatan
Salah satu elemen paling signifikan dari laporan laba rugi interim
adalah pendapatan dari penjualan Investor ingin menilai kemampuan entitas
dalam menghasilkan pendapatan, sehingga mereka membandingkan
pendapatan dari periode interim berjalan dengan pendapatan dari periode
interim yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan dari penjualan produk
atau penyediaan jasa harus diakui telah diperoleh selama periode interim
menggunakan dasar yang sama dengan periode setahun penuh. Jadi,
pendapatan harus diakui dan dilaporkan pada periode diperolehnya dan tidak
dapat ditangguhkan ke periode lain untuk menyajikan arus pendapatan yang
lebih stabil. Pendapatan dari usaha musiman, seperti dalam pertanian, produk
makanan, grosir atau ritel, dan hiburan tidak dapat dimanipulasi untuk
menghilangkan tren musiman.
24
3. Sistem biaya standar Perusahaan yang menggunakan system biaya
standar untuk produk harus menggunakan prosedur yang sama atas
perhitungan dan pelaporan varian dalam periode interim dengan yang
digunaka untuk tahun fiscal. Akan tetap varian harga laba atau volume
atau varian kapasitas yang di harapkan akan di serap pada akhir tahun
fiscal harus ditangguhkan pada periode interim dan tidak dimasukkan
sebagai laba interim
25
Pilihan antara pengakuan langsung dari pengeluaran dalam laporan
laba rugi interim dan penangguhan serta alokasi dalam beberapa laporan laba
rugi interim berdasarkan evaluasi subjektif dari periode yang mendapatkan
manfaat dari pengeluaran tersebut. Walaupun sebagian besar pengeluaran
dibebankan di periode interim pada saat terjadinya. Contoh berikut
mengilustrasikan kapan pengeluaran dapat ditangguhkan dan dialokasikan ke
beberapa periode.
26
ini, akrual untuk beban perbaikan akan dilakukan di kuartal pertama dan
kedua. Pada saat biaya aktual dikeluarkan di kuartal ketiga, kewajiban akrual
akan dieliminasi, tetapi beban perbaikan akan tetap muncul pada setiap
kuartal. Sisa beban perbaikan untuk tahun tersebut kemudian akan
dialokasikan untuk kuartal ketiga dan keempat. Poin utama adalah bahwa
beban perbaikan dapat dialokasikan untuk tiap kuartal yang menerima
manfaat. walaupun arus kas untuk pos tersebut belum terjadi sampai kuartal
akhir dalam tahun fiskal. Akrual (kewajiban perkiraaan) dan penangguhan
(aset dibayar di muka) menggunakan aplikasi-aplikasi ini.
Pada tanggal 1 April, awal kuartal kedua dari tahun fiskal konsolidasi
PT Induk dan anak perusahaan, timbul biaya sebesar Rp20.000.000 untuk
kampanye iklan yang diperkirakan akan memberikan manfaat untuk tiga
kuartal terakhir dari tahun berjalan. Total penjualan konsolidasi untuk kuartal
kedua, ketiga, dan keempat diperkirakan sebesar Rp400.000.000. Dalam
kasus ini, PT Induk menentukan bahwa kampanye iklan tidak memberikan
manfaat untuk kuartal pertama; karena itu, tidak ada beban iklan yang diakru
di kuartal pertama yang berakhir tanggal 31 Maret, dan satu satunya beban
iklan yang terjadi pada tahun berjalan adalah Rp20.000.000 yang timbul pada
tanggal 1 April.
27
dialokasikan ke kuartal ketiga sebagai berikut.
Kuartal keempat akan dibebankan sebesar sisa saldo dalam akun Iklan
Dibayar di Muka.
1. Premi asuransi jiwa yang dibayar oleh perusahaan (bukan beban yang
dapat mengurang penghasilan kena pajak).
28
2. Dana yang diterima dari perusahaan asuransi.
29
a. Rugi dan Kerugian Operasi Carrybacks dan Carryforwards
2.9.5. Pelepasan Segmen atau Pos Luar Biasa, Tidak Biasa, Jarang
Terjadi, dan Bersyarat
30
perubahan akuntansi dalam tiga bentuk, yaitu: (a) perubahan prinsip
akuntansi, (b) perubahan estimasi, dan (c) kesalahan mendasar.
a. Penerapan Retrospektif
33
BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pengungkapan segmenmengenai komponen operasi tertentu dari suu
entitas dan wilayah luar negeri dimana entitas beroperasi memberikan
informasi mengenai resiko berbeda dan profitabilias dari masing – masing
komponen yang membentuk entitas. Pengungkapan tambahan tersebut
berguna dalam menilai kinerja masa lalu dan prospek kerja masa depan.
Permasalahan penting adalah penentuan segmen DSAK – IAI memberikan
fleksibilitas yang di perlukan kepada manajemen untuk mendisagregasi
opersinya, tetapi mengharuskan beberapa uji signifikan untuk menentukan
segmen mana yang harus dilaporan secara terpisah.
34
DAFTAR PUSTAKA
35