Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - PERHITUNGAN RUGI LABA DAN


LABA YANG DITAHAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Diampuh oleh Bapak Dr. Muntu Abdullah, SE., M.Si., Ak., CA., ACPA

OLEH
KELOMPOK 1 (PEMBANDING)

1. FUAD FALLAL SHOBIRIN B1C1 19 102

2. HARDIANSYAH B1C1 19 104

3. JOICE ANGELITA B1C1 19 116

4. KADEK SITI RATMINI B1C1 19 119

5. LM. ABDILLAH B1C1 19 120

KELAS C

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkah rahmat dan karunianya pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan
Lanjutan 2.

Dalam penyusunan makalah ini kelompok kami menemukan berbagai


kendala, hambatan, dan tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Tuhan Yang
Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan bai, dan semua itu
tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan dari orang-orang yang berada
disekeliling kami. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Terutama
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Muntu Abdullah, SE., M.Si.,
AK., CA., ACPA selaku dosen mata kuliah ini karena telah memberikan arahan demi
terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan


dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sekalian sangat kami harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan makalah
selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Kendari, Juni 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5

2.1 Laporan Rugi Laba...................................................................................................5

2.2 Laporan Laba Ditahan..............................................................................................7

2.3 Laporan Keuangan Konsolidasi..............................................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................................11

3.1 Kesimpulan............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan laba rugi konsolidasi adalah catatan dari semua pendapatan yang
diperoleh oleh perusahaan induk dan semua anak perusahaannya selama periode
waktu tertentu. Hal ini berguna dalam memberikan gambaran keuangan lengkap dari
perusahaan induk, yang bottom line dapat sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan
yang dimilikinya. Saat menyiapkan laporan laba rugi konsolidasi, setiap transaksi
antara anak perusahaan tidak dipertimbangkan, karena hasil bersih untuk perusahaan
induk adalah nol. Semua pendapatan yang diperoleh dari penjualan dari semua
perusahaan di bawah kepemilikan yang sama harus dijumlahkan, dari mana semua
biaya yang terkait dengan perolehan pendapatan tersebut dikurangkan untuk
menghasilkan laba bersih konsolidasi .

Dalam hal laporan laba rugi konsolidasi, semua angka dari semua anak perusahaan
yang dimiliki oleh perusahaan induk harus dimasukkan ke dalam persamaan ini.
Penting untuk dicatat bahwa setiap keuntungan dan kerugian yang direalisasikan
dalam proses transaksi antara anak perusahaan harus dinolkan sebagai bagian dari
proses akuntansi. Misalnya, penjualan produk dari satu anak perusahaan ke anak
perusahaan lain tidak menghasilkan keuntungan bersih bagi perusahaan induk.

Hal yang paling menguntungkan tentang laporan laba rugi konsolidasi adalah bahwa
laporan itu memberikan gambaran lengkap tentang berapa banyak pendapatan yang
dihasilkan oleh operasi bisnis perusahaan induk . Sementara pernyataan tunggal anak
perusahaan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana kinerja masing-masing,
pernyataan konsolidasi adalah penengah utama apakah kinerja perusahaan induk
secara normal atau tidak. Akibatnya, ini sangat penting bagi manajemen perusahaan,
pemegang saham, dan calon investor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Laporan Rugi Laba?

2. Apa yang dimaksud dengan Laba Di tahan ?

3. Bagaimana Laporan Keuangan Konsolidasi ?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Rugi Laba


2.1.1 Pengertian Laporan Rugi Laba

Pengertian Laporan Rugi-Laba menurut Henri Simamora dalam buku


“Analisis Laporan Keuangan Untuk Bisnis” adalah Laporan keuangan resmi yang
menerangkan kegiatan-kegiatan operasi (Pendapatan dan Biaya) selama periode
tertentu, biasanya satu bulan atau satu tahun.

Sedangkan pengertian laporan Rugi-Laba menurut Dwi Prastowo dan Rifka


Julianty dalam buku “Analisa Laporan Keuangan; Konsep dan Aplikasi” adalah
Laporan Keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi)
perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.

Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty dalam buku “Analisa Laporan
Keuangan; Konsep dan Aplikasi” untuk dapat menggambarkan informasi mengenai
potensi perusahaan, dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, Laporan
Rugi-Laba mempunyai dua unsur yaitu:

a. Penghasilan (income)

b. Beban (expense).”

Dalam laporan rugi laba ada sejumlah elemen atau istilah yang melekat secara
umum. Elemen ini tercatat dalam laporan rugi laba perusahaan. Antara lain:

a. Pendapatan (Revenue)

Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau
pelunasan utangnya, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode
yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari
kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan.

b. Beban (expense)

Beban adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang, bisa
merupakan kombinasi keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan
atau produksi barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan lain yang
merupakan kegiatan perusahaan.

c. Laba (Profit)

Laba adalah kenaikan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama
perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode
tertentu kecuali kenaikan modal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik, seperti
pada laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap.

d. Rugi (Loss)

Rugi adalah penurunan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi utama
perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu periode
tertentu kecuali yang timbul dari biaya atau distribusi pada pemilik, seperti pada
rugi penjualan surat berharga.

2.1.2 Bentuk Laporan Rugi Laba

Menurut Baridwan (2000, hal 39-40) Laporan Rugi Laba dalam penyajiannya
dibagi menjadi dua bentuk yaitu :

1. Bentuk Single Step

Laporan R/L bentuk ini sering disebut laporan langsung. Dengan kata lain adalah
laporan rugi laba yang menggabungkan seluruh pendapatan dan beban perusahaan
menjadi satu kelompok, baik pendapatan dan beban operasional maupun non
operasional. Tahapan penyusunan laporan ini ada tiga, yaitu :

a. rincian semua pendapatan operasional dan non operasional

b. rincian semua beban operasional dan non operasional

c. selisih semua pendapatan dan beban. Ditemukanlah angka/jumlah yang


menunjukkan laba atau rugi

2. Bentuk Multiple Step

Bentuk ini juga disebut bentuk bertahap yaitu bentuk laporan rugi-laba yang unsur
pendapatan maupun beban dipisahkan atas dasar operasional dan non operasional.
Cara penyusunannya adalah sebagai berikut :
a. Bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional

b. Bagian kedua adalah perincian beban operasional

c. Bagian ketiga adalah perincian pendapatan maupun beban non operasional

d. Bagian terakhir untuk mencari saldo rugi – laba bersih.

2.2 Laporan Laba Ditahan


2.2.1 Pengertian Laporan Laba Di Tahan

Laba ditahan ( retained earning ) merupakan laba bersih yang tidak


didistribusikan kepada para pemegang saham. Maksud laba yang ditahan (retained
earning) menurut pendapat Martono dan Agus Harjito (2005:201) yaitu “Laba yang
tidak dibagi”.

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi (faktor) perubahan laba ditahan,


antara lain:

a. adanya laba bersih (net income) atau rugi bersih ( net loss)
b. adanya penyesuaian periode sebelumnya ( prior period adjusment) dan
perubahan kebijakan akuntansi ( change in accounting policy)
c. adanya deviden ( cash devicend, stock devidend, property dividend dan scrip
dividend)
d. adanya transaksi atas treasury stock
e. adanya penyesuaian akibat quasi reorganization
Laporan laba ditahan berisikan informasi mengenai perubahan laba ditahan
perusahaan yang menyebabkan terjadinya perubahan modal sendiri perusahaan.
Perhitungan laba ditahan adalah laba bersih dikurangi deviden yang dibagikan. Laba
ditahan diinvestasikan kembali dengan harapan peningkatan laba perusahaan pada
tahun mendatang. Laporan ini digunakan investor untuk menilai usulan kebijakan
manajemen perusahaan mengenai deviden. Pembagian deviden yang merupakan hak
pemegang saham yang diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
biasanya tidak dibagikan seluruhnya, tetapi sebagian digunakan kembali untuk
berinvestasi. Sebagian yang digunakan untuk berinvestasi inilah menjadi laba
ditahan perusahaan. Semakin besar laba ditahan perusahaan akan semakin besar aset
perusahaan, dan dapat dikatakan perusahaan tersebut “sehat”.

2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Laba Ditahan

Adanya laba ditahan tentunya karena ada faktor-faktor yang


mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut:

a. Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode


b. Penyesuaian dari periode yang lalu (prior-period adjustments/catch up
adjustment), yaitu memberlakukan jumlah rupiah yang mempengaruhi operasi
pada periode masa lalu yang diketahui pada periode sekarang sebagai
penyesuaian laba ditahan awal periode sekarang
c. Pengaruh perubahan akuntansi (accounting changes) yang terdiri atas 3 macam
yaitu perubahan prinsip/metode akuntansi, perubahan taksiran akuntansi, dan
perubahan kesatuan/subjek pelaporan.
d. Kuasai reorganisasi, yaitu mekanisme untuk menghilangkan defisit dan
menjadikan perubahan seakan-akan baru berdiri dengan modal yuridis baru.
Sedangkan besarnya laba ditahan di suatu perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa factor berikut:

a. Perubahan untuk pajak perusahaan


b. Perubahan untuk strategi bisnis perusahaan
c. Perubahan untuk harga pokok penjualan (HPP)
d. Perubahan dalam penerimaan bersih
e. Perubahan jumlah uang yang akan dibayar pada pemegang saham (investor)
yaitu dalam bentuk deviden
f. Perubahan pada biaya admiistrasi perusahaan

2.2.3 Manfaat Laba Ditahan

Manfaat dari laba ditahan dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Untuk melunasi hutang-hutang perusahaan


b. Sebagai salah satu sumber biaya dalam membiayai operasional perusahaan
dalam mencapai laba yang lebih maksimal
c. Sebagai cadangan biaya untuk melakukan investasi kepada para investor
d. Dapat digunakan dalam pekembangan perusahaan dimasa yang akan dating

2.2.4 Tujuan Laba Ditahan

Laba ditahan dapat digunakan untuk beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Pembagian dividen
b. Pembagian treasury stock
c. Pembatasan laba untuk tujuan tertentu
d. Rekapitalisasi
e. Penyerapan kerugian

2.2.5 Unsur Laba Ditahan

Laba ditahan bisa dipengaruhi oleh laba atau rugi bersih yang dihasilkan
oleh perusahaan dan pembagian dividen.

1) Laba atau Rugi Bersih

 Laba bersih akan menambah jumlah laba ditahan perusahaan. Laba bersih
disini adalah laba bersih setelah dikurangi bunga dan pajak.
 Rugi bersih akan berefek sebaliknya, rugi akan mengurangi jumlah saldo
laba ditahan perusahaan.
 Laba atau rugi bersih akan manambah atau mengurangi laba ditahan
dengan melakukan tutup buku terhadap laba/rugi yang dihasilkan dengan
jurnal penutup.
 Laba rugi perusahaan dipengaruhi oleh pendapatan dan beban.
 Pendapatan dan beban merupakan akun periodik yang akan digunakan lagi
diperiode berikutnya. Untuk itu saldo akun tersebut. harus ditutup.
 Pos pendapatan dan beban harus ditutup kedalam pos akun laba ditahan
disetiap akhir periode.
 Penutupan akun pendapatan dan beban ini akan berpengaruh terhadap laba
ditahan perusahaan.
2) Pembagian Dividen

 Dividen merupakan bagian laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada


pemegang saham.
 Apakah dividen dibagikan atau tidak, semua tergantung dari kebijakan
dividen perusahaan tersebut.
 Besar kecilnya dividen yang akan dibagikan ditentukan oleh rapat umum
pemegang saham (RUPS) perusahaan.
 Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa berbentuk dividen tunai atau
dividen saham.
 Pembagian dividen akan diambilkan dari laba ditahan perusahaan. Jadi
ketika perusahaan mengumumkan akan membagikan dividen, apapun
bentuknya, laba ditahan pasti akan berkurang.

2.3 Laporan Keuangan Konsolidasi


Neraca konsolidasi merupakan ikhtisar gaburgan posisi keuangan perusahaan
induk dan perusahaan affiliasinya pada suatu tanggal tertentu. Pertimbangan utama
yang menjadi alasan perlu disusunnya neraca konsolidasi juga berlaku untuk
penyusunan perhitungan rugi laba serta laba yang ditahan konsolidasi yang merinci
mengenai kemajuan finansial yang dicapai oleh perusahaan anak.

Konsep yang mendasari penyusunan perhitungan rugi laba dan laporan laba
yang di tahan konsolidasi adalah sama dengan yang telah dibahas sebelumnya dalam
bab-bab ter dahulu. Dalam penyusunar. perhitungan rugi laba konsolidasi, setiap
pendapatan dan beban antar perusahaan dieliminasi. Kemudian saldo-saldonya
digabungkan. Sama halnya dengan penyusunan neraca konsolidasi, perhitungan rugi
laba dan laba yang ditahan konsolidasi di dasarkan pada satu dasar pemikiran bahwa
perusahaan induk serta perusahaan-perusahaan anak merupakan suatu unit ekonomis
yang tunggal.

Laporan konsolidasi dapat disusun dengan cara menggabungkan data neraca,


perhi tungan rugi laba, serta laba yang ditahan dalam lembar kerja yang terpisah-
pisah. Akan te tapi, biasanya jauh lebih mudah untuk menyusun laporan-laporan
tersebut dengan bantuan sehelai lembar kerja saja. Eliminasi untuk tujuan konsolidasi
diterapkan untuk menyesuai kan neraca saldo untuk perusahaan affiliasi dengan cara
yang sama dengan yang telah di terangkan sebelumnya dalam penyusunan laporan
keuangan gabungan untuk kantor pusat dan kantor cabang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan
dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Dalam
laporan rugi laba ada sejumlah elemen tau istilah yang melekat secara umum. Elemen
ini tercatat dalam laporan rugi laba perusahaan, antara lain pendapatan, beban, laba
dan rugi.

Laba ditahan merupakan laba bersih yang tidak didistribusikan kepada para
pemegang saham. Adanya laba ditahan tentunya karena ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yaitu : Koreksi kesalahan dalam laporan keuangan periode,
Penyesuaian dari periode yang lalu (prior-period adjustments/catch up adjustment),
yaitu memberlakukan jumlah rupiah yang mempengaruhi operasi pada periode masa
lalu yang diketahui pada periode sekarang sebagai penyesuaian laba ditahan awal
periode sekarang, Pengaruh perubahan akuntansi (accounting changes) yang terdiri
atas 3 macam yaitu perubahan prinsip/metode akuntansi, perubahan taksiran
akuntansi, dan perubahan kesatuan/subjek pelaporan, dan Kuasai reorganisasi.

Neraca konsolidasi merupakan ikhtisar gaburgan posisi keuangan perusahaan


induk dan perusahaan affiliasinya pada suatu tanggal tertentu. Pertimbangan utama
yang menjadi alasan perlu disusunnya neraca konsolidasi juga berlaku untuk
penyusunan perhitungan rugi laba serta laba yang ditahan konsolidasi yang merinci
mengenai kemajuan finansial yang dicapai oleh perusahaan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Asmawati. 2013. Makalah Laporan Rugi Laba Dan Laba Ditahan Neraca Dan
Laporan Arus Kas. Diakses pada 14 juni 2022. Tersedia dari :
http://softbizniz.blogspot.com/2013/10/makalah-laporan-rugi-laba-dan-
laba.html?m=1 (online)

Aulia, Nyssa. 2019. Makalah Laba Di Tahan. Diakses pada 14 juni 2022. Tersedia
dari : https://id.scribd.com/document/437066567/Makalah-Laba-Ditahan
(online)

Drebin, Allan R. 1998. Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan) Edisi


Kelima. Jakarta : PENERBIT ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai