Anda di halaman 1dari 28

PENDAPATAN DAN BEBAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu : Dr. Arlis Dewi K, SE, Ak, M.Ak

Program Studi S1 Akuntansi

STIE Muhammadiyah Jakarta

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“REVENUE DAN EXPENSE”, untuk memenuhi tugas pembuatan
makalah dalan mata kuliah Teori Akuntansi.
Atas segala hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah bersedia membantu dalam proses pembuatan makalah ini
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini benar-benar karya penulis yang diambil dari berbagai
referensi. Oleh karena itu, penulis bertanggung jawab atas semua. Semoga ilmu
yang ada dalam makalah ini bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan kita
bisa mengamalkannya kepada orang lain.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan kepada kita
semua. Aamiin.

Jakarta, 15 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1 Pendapatan dan Beban .........................................................................3
2.1.1 Pengertian Pendapatan.................................................................3
2.1.2 Karakteristik Pendapatan..............................................................4
2.1.3 Pengukuran Pendapatan...............................................................6
2.14 Pengungkapan Pendapatan..........................................................11
2.2 Beban...................................................................................................12
2.2.1 Pengertian Beban...................................................................... 12
2.2.2 Karakteristik Beban...................................................................13
2.2.3 Jenis – jenis Beban.....................................................................14
2.2.4 Pengakuan Beban.......................................................................19
2.2.5 Pengukuran Beban.....................................................................19
2.2.6 Penyajian Beban........................................................................21

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 22


3.1 Simpulan ..............................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemahaman terhadap konsep pendapatan dan beban memerlukan
analisis yang hati-hati terhadap karekteristik dari transaksi yang berkaitan
dengan laporan laba rugi perusahaan. Ada elemen laporan lain yang sifatnya
hampir sama dengan pendapatan dan beban namun sebaiknya tidak
dimasukkan sebagai komponen pendapatan dan beban. Karekteristik suatu
komponen laporan laba rugi dapat dipahami dengan mengenali batasan atau
pengertian yang berkaian dengan pendapatan dan beban.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan
pendapatan dan beban dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat
disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Dalam makalah ini akan
membahas tentang pendapatan dan beban sebagai dasar pencatatan nilai
dalam akuntansi.
Sebagian besar transaksi pendapatan dan beban menimbulkan beberapa
masalah dalam pengakuannya. Hal ini karena dalam banyak kasus, transaksi
tersebut adalah dimulai dan selesai pada waktu yang sama. Namun tidak
semua transaksi sesederhana itu.
Pengakuan pendapatan dan beban merupakan aktivitas yang paling
berisiko dimanipulasi (top fraud risk) dan apapun standar akuntansi yang
digunakan, baik IFRS maupun GAAP, risiko atau kesalahan dan
ketidakakuratan dalam pelaporan pendapatan dan beban jumlahnya sangat
besar.
Pendapatan dan beban sebagai elemen penentuan laba rugi suatu
perusahaan. Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, perhatian pada
perhitungan laba rugi semakin dirasakan manfaatnya. Dengan adanya
informasi mengenai pendapatan dan beban, maka dapat membandingkan
antara modal yang tertanam dengan penghasilan sebagai alat untuk mengukur

1
2

kinerja efisiensi perusahaan dan dapat memprediksi distribusi dividen di


neraca yang akan datang.

1.2 Identifikasi Masalah


1. Apa yang dimaksud pendapatan?
2. Apa yang dimaksud beban ?
3. Bagaimana pengukuran pada pendapatan dan beban ?
4. Bagaimana pengungkapan pada pendapatan dan beban ?
5. Bagaimana penyajian pada pendapatan dan beban ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendapatan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan beban.
3. Untuk mengetahui pengukuran pada pendapatan dan beban.
4. Untuk mengetahui pengungkapan pada pendapatan dan beban.
5.Untuk mengetahui penyajian pada pendapatan dan beban.
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1. PENDAPATAN DAN BEBAN


2.1.1. PENGERTIAN PENDAPATAN
Pendapatan adalah kenaikan/pertambahan laba yang berasal
dari kegiatan utama perusahaan. Biasanya dinyatakan dalam satuan
moneter. Secara garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi,
yaitu :
1. Menurut ilmu ekonomi
Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai
maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu
periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir
periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitik beratkan
pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu
periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan
awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu
periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
2. Menurut ilmu akuntansi
Ada beberapa pandangan diantaranya:
a. Paton, pendapatan merupakan produk dari suatu perusahaan.
b. Committee on Accounting Concept and Standart of the American
Accounting Association, Pendapatan adalah pernyataan moneter
dari keseluruhan produk dan jasa yang ditransfer oleh suatu
perusahaan kepada pelanggannya selama periode tertentu.
c. FASB No.6, Pendapatan adalah arus kas masuk /penambahan
lainnya pada aktiva suatu satuan usaha atau penyelesaian
kewajiban (kombinasi dari keduanya ) dari pengiriman atau
produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang bukan
merupakan kegiatan utama. Definisi lebih sempit menurut FASB,
Pendapatan dihasilkan dari kegiatan utama.

3
4

d. APB statement No.4, Pendapatan adalah kenaikan bruto dalam


aktiva atau penurunan bruto dalam kewajiban yang diakui dan
diukur sesuai dengan PABU yang dihasilkan dari jenis-jenis
kegiatan yang mencari laba dari suatu perusahaan yang dapat
merubah ekuitas pemilik.
e. PSAK 23,Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama
satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

2.1.2 Karakteristik Pendapatan


Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang
menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke
perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi
perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan:
1. Sumber pendapatan
Tambahan jumlah rupiah aktiva Perusahaan dapat berasal dari
transaksi modal, laba dari penjualan aktiva yang bukan merupakan
barang dagangan (seperti: aktiva tetap, surat berharga, ataupun
penjualan anak/cabang Perusahaan), hadiah, sumbangan/temuan,
revaluasi aktiva tetap, dan penjualan produk perusahaan. Penjualan
Produk Perusahaan adalah Sumber utama Pendapatan.
2. Produk dan kegiatan utama Perusahaan
Produk yang dihasilkan perusahaan dapat berupa
barang/jasa.Produk perusahaan diartikan meliputi seluruh barang/
jasa yang disediakan/diserahkan kepada konsumen tanpa
memandang jumlah rupiah relatif tiap jenis produk tersebut atau
sering tidaknya produk tersebut dihasilkan.
3. Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan
Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per
satuan kali kuantitas terjual. Laba/rugi terjadi setelah pendapatan dan
5

biaya dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan dibandingkan


dengan pendapatan, maka akan tampak pendapatan netto.
IAS 18 berisikan tata cara akuntansi untuk pengakuan pendapatan
perusahaan. Dalam IAS 18, pendapatan akan diakui apabila terdapat
kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalir ke entitas
dan manfaat ini dapat diukur dengan andal (reliable).
Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan keuangan sebagai peningkatan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue) maupun
keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari
aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang
berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,
royalti dan sewa.
Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi
untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi
tertentu. Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah
menentukan saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar
kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke
perusahaan dan manfaat ini dapat diukur dengan andal. Pernyataan ini
mengidentifikasikan keadaan yang memenuhi kriteria tersebut agar
pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan pedoman
praktis dalam penerapan kriteria tersebut.
Pernyataan ini tidak mengatur tentang pendapatan yang timbul dari:
 Perjanjian sewa
 Dividen yang timbul dari investasi yang diperlakukan dengan
metode ekuitas
 Kontrak asuransi
6

 Perubahan nilai wajar dari asset dan liabilitas keuangan atau


pelepasannya
 Perubahan nilai aset lancar lain
 Ekstrasi hasil tambang
Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh entitas itu sendiri.
Dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi
mencakup jumlah yang ditagih untuk kepentingan principal dan tidak
mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagih atas nama
principal bukan merupakan pendapatan, sebaliknya, pendapatan adalah
jumlah komisi yang diterima.
2.1.3 Pengukuran Pendapatan
a) Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
dapat diterima.
b) Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan
oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pengguna aset
tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang
diterima atau dapat diterima oleh perusahaan dikurangi jumlah
diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh
perusahaan.
c) Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan
jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima
atau yang dapat diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau
setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut
mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau
dapat diterima. Misalnya, suatu perusahaan dapat memberikan kredit
bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli
dengan tingkat bunga dibawah pasar sebagai imbalan dari penjualan
barang. Jika perjanjian tersebut secara efektif merupakan transaksi
keuangan, maka nilai wajar imbalan ditentukan dengan
pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan
7

menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga


tersirat yang digunakan adalah yang paling mudah ditentukan antara:
 tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa dari suatu
penerbit (issuer) dengan penilaian kredit (credit rating) yang
sama; atau
 suatu tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai nominal
instrumen tersebut ke harga jual tunai pada saat ini dari barang
atau jasa.
d) Bila barang atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa
dengan sifat dan nilai yang sama, maka pertukaran tersebut tidak
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Hal ini
sering terjadi dengan komoditas seperti minyak atau susu di mana
penyalur menukarkan (swap) persediaan di berbagai lokasi untuk
memenuhi permintaan dengan dasar tepat waktu dalam suatu lokasi.
Jika barang dijual dan jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan
barang dan jasa yang tidak serupa, pertukaran tersebut dianggap
sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan
tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang
diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang
ditransfer.

Pengidentifikasian Transaksi
Kriteria pengakuan diterapkan secara terpisah pada setiap
transaksi dan kriteria pengakuan pendapatan diterapkan pada
komponen-komponen yang dapat diindentifikasikan secara terpisah dari
transaksi tunggal agar mencerminkan subtansi transaksi tersebut,
beberapa komponen tersebut yaitu:
a. Penjualan Barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut
dipenuhi:
8

1) Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan


barang secara signifikan kepada pembeli, artinya penjual tidak
lagi tau menahu mengenai manfaat dan resiko atas barang yang
dijual hal ini melalui kesepakaantan dengan pembeli.
2) Entitas tidak lagi melanjutkan pengolaan yang biasanya terkait
dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian
efektif atas barang yang dijual. Maksudnya penjual tidak lagi
merawat mengatur dan tindakkan lainnya terhadap barang yang
telah dijual.
3) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
4) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan
transaksi akan mengalir kepada entitas tersebut.
5) Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan trasaksi
penjualan dapat diukur dengan andal.
Untuk mengetahui pada saat kapan penjualan sudah dapat
mengakui tergantung dari perjanjian jual beli yang sudah disepakati
antara kedua belah pihak. Contoh Jurnal bagi si pembeli:
D : Persedian xxxxx

D : Ppn masukan xxxxx

K : Hutang usaha xxxxx

K : Discount pembelian xxxxx


Bila salah satu kriteria diatas tidak dipenuhi, maka pengakuan
pendapatan harus ditangguhkan.pendapatan tidak diakui apabila
entitas tersebut menahan resiko dan manfaat kepemilikan secara
signifikan dalam berbagai cara, misalnya:
1) Jika perusahaan menahan kewajibannya sehubungan dengan
pelaksanaan suatu hal yang tidak memuaskan yang tidak dijamin
oleh ketentuan jaminan normal.
9

2) Jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada


pendapatan pembelian dari penjualan barang yang bersangkutan.
3) Jika pengiriman barang bergantung pada intalasinya dan instalasi
tersebut merupakan bagian signifikan dari kontrak yang belum
diselesaikan oleh entitas; dan
4) Jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan
yang ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat
memastikan apakah akan jadi retur.

b. Penjualan Jasa
Jika hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara
andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut di
akui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada
akhir acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir
periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi secara andal jika
seluruh kondisi berikut dipenuhi:
1) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
2) Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.
3) Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode
pelaporan dapat diukur secara andal; dan
4) Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur secara andal.
Pengakuan pendapatan dengan mengacu pada tingkat
penyelesaian dari suatu transaksi sering disebut sebagai metode
sebagai metode persentase penyelesaian. Dengan metode ini,
pendapatan diakui dalam periode akuntansi pada saat jasa diberikan.
Pengakuan pendapatan atas dasar ini memberikan informasi yang
berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja dalam suatu
periode. PSAK 34: Akuntansi Kontrak Kontruksi juga mensyaratkan
pengakuan pendpatan berdasarkan hal ini.
10

Persyaratan PSAK 34 secara umum berlaku untuk pengakuan


pendapatan dan beban terkait untuk transaksi yang melibatkan
pemeberian jasa. PSAK 34 Akuntansi Kontrak Konstruksi
(Accounting for Construction Contracts) yang berbunyi “Bila hasil
(outcome) kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal,
pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan
kontrak konstruksi harus diakui masing-masing sebagai pendapatan
dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas
kontrak pada tanggal neraca”.
Entitas pada umumnya dapat membuat estimasi andal setelah
entitas mencapaipersetujuan dengan pihak lain mengenai hal-
halberikut dalam transaksi:
1) Hak masing-masing pihak yang pelaksanaannya dapat dipaksakan
secara hukum terkait dengan jasa yang diberikan dan terima pihak
tersebut;
2) Imbalan yang dipertukarkan dan
3) Cara dan persyaratan penyelesaian.
Tingkat penyelesaian suatu transaksi dapat ditentukan dengan
berbagai metode, tergantung pada sifat transaksi, metode tersebut
dapat meliputi:
1) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan.
2) Jasa yang dilakukan atau
3) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi
estimasi total biaya transaksi tersebut.
Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang dilaksanankan
hingga tanggal tertentu dimasukkan dalambiaya yang terjadi hingga
tanggal tersebut. Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang
dilakukan atau akan dilakukan dimasukkan kedalam estimasi total
biaya transaksi tersebut.
11

Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari


pelanggan sering kali tidak mencerminkan jasa yang dilakukan. Jika
hasil transaksi terkait dengan penjualan jasa tidak dapat
diestimasisecara andal, maka pendapatan diakui hanya yang
berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat dipulihkan.
c. Bunga, Royalti dan Dividen
Pendapatan dari penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalti, dan deviden jika:
1) Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan
traansaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
2) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
Pengakuan Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:
1) Bunga diakui menggunakan suku bunga efektif sesuai PSAK 55
(revisi 2006) paragrap 08 dan PA 17-20.
2) Royalti diakui dengan dasar akural sesuaidengan subtansi
perjanjian yang relevan.
3) Deviden diakui jika hak pemegang saham untuk menerima
pembayaran ditetapkan.

2.1.4 Pengungkapan Pendapatan


Entitas mengungkapkan:
a) Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,
termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat
penyelesaian transaksi penjualan jasa.
b) Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui
selama periode tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari:
 Penjulan barang
 Penjualan jasa
 Bunga
 Royalti
 Dividen
12

c) Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa


yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.

2.2 BEBAN
2.2.1 Pengertian Beban
Pada umumnya beban (expense) sering dijadikan sinonim kata
dengan biaya (cost), tetapi menurut Soemarso (2013:29), beban dapat
didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang
kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau
sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan
jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak
oleh badan pemerintah. Beban dalam arti luas termasuk semua biaya
yang sudah habis masa berlakunya yang dapat dikurangkan dari
pendapatan. Beban itu sendiri terjadi karena dua sebab, pertama yang
berasal dari cost yang sudah expired (melampaui masanya) dan yang
kedua karena penggunaan maksudnya beban itu hadir kalau kita sudah
melakukan pemakaian tertentu atau utilitas. Menurut IAI dalam
bukunya Standar Akuntansi Keuangan (2007:19), mendefinisikan beban
atau expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal. Sebagaimana sudah
kita ketahui bahwa cost itu mempunyai pengertian bahwa kita
mempunyai sumber daya perusahaan yang terbatas dan untuk
mendapatkannya diperlukan sejumlah pengorbanan atau pengeluaran
tertentu. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai nilai tukar,
pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat (Cartery usry,
2006:29). Sebagai contoh pembelian bahan baku secara tunai, karena
aktiva bersih tidak terpengaruh tidak ada beban yang diakui. Sumber
daya perusahaan hanya diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku.
13

Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi
beban. Ketika perusahaan kemudian menjual bahan baku tersebut yang
sudah diolah menjadi barang jadi, biaya dari bahan baku dibukukan
sebagai beban dilaporan Laba Rugi. Setiap beban adalah biaya, tetapi
tidak semua biaya adalah beban. Contoh : aktiva adalah biaya, tetapi
bukan (belum menjadi) beban.
2.2.2 Karakteristik Beban
Ada tiga karakteristik beban dalam akuntansi :
1. Penurunan Aktiva
Beban timbul karena terjadi transaksi yang mengakibatkan
pengurangan atau penurunan aktiva atau menimbulkan aliran keluar
manfaat ekonomi. Dalam hal ini, pemakaian aktiva mengakibatkan
timbulnya beban karena telah habis untuk pengiriman barang atau
diberikan perusahaan sehingga tidak merasakan lagi manfaat
ekonomi aktiva tersebut. Pemakaian bahan baku yang barangnya
belum terjual belum lagi bisa dikatakan beban tetapi biaya, apabila
sudah terjual baru dapat dikatakan beban karena pemakaian aktiva
yang digunakan untuk segala keperluan barang tersebut.
2. Operasi utama yang berkesinambungan
Tidak semua penurunan aktiva dapat menjadi beban, agar
terjadi maka harus berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan
yang continue. Kegiatan utama perusahaan adalah yang berkaitan
dengan proses produksi dan pengiriman barang. Sebagaimana
berlaku untuk pendapatan, pengertian operasi menunjuk kegiatan
operasi yang merupakan elemen statemen aliran kas yaitu : operasi
(operating), investasi (investing), dan pendanaan (financing).
Sedangkan beban adalah penurunan aset yang berkaitan dengan
operasi dan bukan dengan investasi dan pendanaan.
3. Kenaikan kewajiban
Definisi FASB yang menyatakan beban sebagai kewajiban
cukup tepat karena secara konseptual semua hal yang dikeluarkan
14

untuk kepentingan proses produksi dan pengiriman perusahaan


secara terus-menerus dinyatakan sebagai beban. Kewajiban terdapat
suatu keadaan perusahaan telah memanfaatkan barang dan jasa
namun sebelumnya tidak mengakuinya sebagai aset atau belum
mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai
pihak lain. Hal tersebut menimbulkan keharusan perusahaan untuk
membayar ataumelakukan pengorbanan ekonomik di masa datang
sehingga timbulkewajiban.Misalnya jasa pengiriman barang yang
belum dibayar oleh perusahaan namun jasa pengirimannya telah
dinikmati perusahaan danmenimbulkan pendapatan. Dengan
demikian beban (untuk pengiriman) harustimbul dengan kenaikan
kewajiban.
2.2.3 Jenis-jenis Beban
Menurut Soemarso (2013:226) beban dapat dikelompokkan
menjadi beban penjualan (selling expenses), beban administrasi dan
umum (general and administrative expenses) dan beban lain-lain (other
expense).
1. Beban penjualan (Selling expenses) Beban penjualan adalah semua
beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan
memasarkan barang seperti kegiatan promosi, penjualan dan
pengangkutan barang-barang yang dijual. Contoh : beban iklan dan
promosi
2. Beban administrasi dan umum (General and administrative
expenses) Beban yang bersifat umum dalam perusahaan. Contoh:
beban gaji dan upah, beban LAT, beban pemeliharaan, dll 3. Beban
lain-lain (Other Expense) Beban-beban yang tidak dapat
dihubungkan secara langsung dan pasti dengan kegiatan utama
perusahaan (perdagangan) dikelompokkan kedalam beban lain-lain
(other expenses) atau beban non-usaha (non operating expenses).
Beban bunga merupakan salah satu contoh dari beban ini, kadang-
kadang karena beban bunga timbul sebagai akibat dari kegiatan
15

perusahaan untuk memperoleh dana (pembelanjaan), maka disebut


beban pembelanjaan (financing expenses). Contoh lain: kerugian
dari penjualan aktiva tetap dalam laporan laba rugi, pendapatan dan
beban lain-lain kadang-kadang digabung. Jenis-jenis beban
dapat diklasifikasikan juga berdasarkan jenis perusahaan yang
bersangkutan, seperti perusahaan jasa, dagang dan manufaktur.
Tetapi secara keseluruhan jenis beban pada setiap perusahaan itu
sama, hanya terdapat beberapa jenis beban yang yang tidak ada pada
perusahaan lain.
1) Perusahaan Jasa Pada perusahaan jasa jenis beban hanya satu yaitu
beban usaha, tetapi beban usaha ini terbagi pada beberapa jenis juga,
yaitu sebagai berikut:
1. Beban gaji : beban yang berasal dari pemakaian jasa karyawan
atau buruh yang diperkerjakan dalam perusahaan. Beban ini
diakui dalam laporan laba rugi karena terjadi penurunan aktiva
akibat pembayaran gaji pada karyawan. Selanjutnya dicatat
sebesar kas yang keluar atau yang dibayarkan pada karyawan
yang bersangkutan.
Contoh :Membayar gaji karyawan selama bulan Maret sebesar Rp
10.000.000,00 Merupakan pengeluaran perusahaan atau beban
yang dicatat dilaporan laba rugi dengan saldo normal di debet,
jurnal: Beban Gaji Rp 10.000.000,00
Kas Rp 10.000.000,00

2. Beban Sewa : beban yang timbul karena terjadi sewa atau


pemakaian sesuatu yang bersifat sewa.
3. Beban perlengkapan : beban yang timbul karena pemakaian
perlengkapan atau bahan pembantu dalam operasional
perusahaan.
4. Beban bunga (interest expenses) : beban yang timbul karena
peminjaman uang pada Bank yang dikenai bunga.
16

5. Beban serba-serbi (miscellaneous expenses): beban yang terdiri


dari bermacam

-macam transaksi yang jumlahya kecil, tidak sering terjadi dan tidak
tertampung dalam salah satu akun beban yang ada dalam bagian
akun.
Beberapa jenis beban ini pengakuan, penyajian maupun
pengukuran pada dasarnya sama yaitu beban diakui dalam
laporan rugi laba kalau penurunan manfaat ekonomi masa
datang yang berkaitan dengan penurunan aktiva ataukenaikan
kewajiban telahterjadi dan dapat diukur dengan andal.

2) Perusahaan dagang

Pada perusahaan dagang karena terjadi penjualan maka terdapat


beban yang berhubungan dengan penjualan atau kegiatan utama perusahaan :

1.Beban penjualan (selling expenses) : beban yang terjadi dalam


hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang.

2.Beban administrasi dan umum : beban yang terjadi dalam hubungannya


dengan kegiatan perusahaan secara keseluruhan dan beban yang bersifat umum
yang tidak dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti produksi atau
penjualan.

3.Beban lain-lain (other expenses) : beban yang tidak berhubungan dengan


kegiatan utama perusahaan.

3. Perusahaan Manufaktur
Pada umumya beban pada perusahaan manufaktur sama dengan perusahaan
lainnya.
1.Biaya Pokok Penjualan (Cost of Good Solds), Biaya Pokok Penjualan
merupakan biaya perolehan dari pos-pos persediaan (harga pembelian atau
biaya pabrikasi) yang dijual untuk menghasilkan pendapatan penjualan.
Biaya pokok barang yang tersedia untuk dijual (Cost Of Good Available for
Sale) adalah persediaan awal ditambah pembelian (biaya pokok barang
yang diproduksi). Biaya pokok penjualan ditentukan dengan mengurangkan
persediaan akhir dari biaya pokok barang yang tersedia untuk dijual.
2.Beban Operasi (Operating Expenses)
17

Beban operasi adalah beban berkala dan lazim yang dikeluarkan


perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan. Beban- beban ini
biasanya diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori fungsional. Klasifikasi
yang lazim dipakai adalah dengan memisahkan beban penjualan (selling
expenses) dari beban umum dan administratif (general administrative expenses).
Contoh beban operasi adalah beban iklan, beban pemeliharaan, beban
penyusutan, beban gaji, dan lain - lain.
3.Beban Lain-lain (Other Expense)
Beban lain-lain pada pokoknya mengandung beban-beban yang
dikeluarkan dari aktivitas-aktivitas yang bukan merupakan kegiatan pokok
perusahaan sehingga nilai rupiah dari aktivitas ini biasanya terhitung kecil.
Ada jenis-jenis beban lain yang mendukung kegiatan operasional perusahaan
seperti :
1.Beban Akrual (accrued expense)
Beban yang masih harus dibayar (beban-beban tertentu mungkin telah
terjadi) tetapi pembayarannya belum dilakukan sampai pada periode
berikutnya. Pada akhir periode akuntansi perlu untuk menentukan dan
mencatat beban-beban yang telah terjadi ini meskipun belum dibayarkan.
2.Beban kredit macet (bad debt expense)
Beban yang timbul atas tindakan tertagihnya piutang usaha. Contoh :
beban piutang ragu-ragu (doubhtful account expense), beban piutang yang tidak
dapat ditagih.
3.Beban Operasional
Beban yang terdiri atas beban penjualan dan beban umum
administrasi. Keseluruhan beban yang terlibat dalam aktivitas operasional
perusahaan. Dalam laporan laba/rugi, labaoperasi dihitung dengan
mengurangkan pendapatan dengan beban operasional.
4.Beban Penyusutan
Pengakuan atas penggunaan manfaat potensial dari suatu aktiva.
Beban yang timbul karena pemakaian aktiva berwujud.
18

5.Beban yang ditangguhkan


Dapat juga dikatakan beban dibayar dimuka atau pengeluaran yang
telah dibayarkan tapi belum dirasakan manfaat ekonomisnya.
6.Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses)
Disebut juga dengan accrued liabilities yaitu biaya - biaya yang sudah
merupakan beban walaupun utang yang bersangkutan belum saatnya
merupakankewajiban.
19

2.2.4 Pengakuan Beban


Menurut IAI dalam bukunya “Standar Akuntansi Keuangan”, (2007:23)
pengakuan beban adalah sebagai berikut :
”Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya
yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Kalau manfaat ekonomi
diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan
penghasilan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung, beban diakui
dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis.
Hal ini sering diperlukan dalam pengakuan bebanyang berkaitan dengan
penggunaan aktiva seperti aktiva tetap, goodwill, paten, merk dagang. Prosedural
lokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periode akuntansi yang
menikmati manfaat ekonomi aktiva yang bersangkutan”.
Dalam pernyataan di atas beban merupakan arus keluar atas penggunaan
lain dari harta selama periode dari penyerahan atas produksi barang atau kegiatan-
kegiatan lain yang merupakan operasi utama perusahaan. Beban diakui dalam
laporan laba rugi berdasarkan hal - hal sebagai berikut :
1.Adanya penurunan aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan misalnya
aktiva tetap.
2.Adanya proses produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa.
3.Adanya kewajiban perusahaan terhadap karyawan misalnya pembayaran gaji
dan upah.
4.Adanya kewajiban perusahaan tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misalnya
garansi produk dan pembayaran bunga pinjaman. Dengan demikian dapat
disimpulkan beban yang berkaitan dengan proses memperoleh pendapatan, harus
diakui pada saat pendapatan tersebut diperoleh, sedangkan beban yang berkaitan
secara langsung dengan proses dan untuk memperoleh pendapatan harus diakui
pada saat beban tersebut dimanfaatkan.

2.2.5 Pengukuran Beban


Dalam mengukur beban dalam satu periode akuntansi, dibutuhkan
berbagai keputusan atau pertimbangan untuk menentukan bagaimana beban
20

tersebut akan dialokasikan pada periode - periode selanjutnya yang menunjukkan


adanya pendapatan. Dalam hal tersebut, terdapat berbagai standar akuntansi
yangdapat digunakan sebagai acuan atau pedoman.
Misalnya, IAS 16/AASB 116 yang menyatakan bahwa nilai-nilai aset yang dapat
di depresiasi dapat diukur dengan beberapa cara setelah pengakuannya (seperti
model biaya perolehan atau model penilaian) dan beberapa pilihan alternatif untuk
depresiasi (seperti metode garislurus, nilai menurun dan jumlah unit).Sejalan
dengan penilaian aktiva, beban dapat diukur atas dasar jumlahrupiah yang
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu,pengukuran beban
dapat didasarkan pada:
1.Kos Historis
Kos historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang
dikorbankan untuk memperoleh aktiva. Pengukuran beban atas dasar kos historis
dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti gedung, peralatan, dansebagainya.
2.Kos Pengganti / Kos Masukan Terkini (Replacement Cost / Curent Input
Cost)
Kos masukkan terkini menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang
harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang
sejenis dalam kondisi yang sama. Contohnya, penilaian untuk persediaan.
3.Setara Kas (Cash Equivalent)
Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara
menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal.
Meskipun pada prakteknya metode pengukuran yang masih banyakdigunakan
adalah historical cost, namun dengan mulai diadopsinya IFRS di Indonesia, maka
pengukuran yang sesuai standar adalah dengan menggunakan metodefair value.
Dengan demikian, untuk pencatatan beban sebagai akibat dari depresiasi
(penyusutan), nilai yang dicantumkan dalam beban adalah nilai selisih antara nilai
wajar dengan nilai buku (apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai bukunya).
Salah satu cara untuk mengukur beban adalah dengan mengalokasikan
beban -beban tersebut ke periode - periode dimana beban tersebut dinikmati. Hal
ini biasanya disebut dengan matching concept, Konsep tersebut memperlakukan
21

kos dengan mengalokasikan kos yang sudah kadaluarsa (beban) ke periode-


periode dimana beban tersebut terjadi. Namun, pengalokasian tersebut hanya
bersifatestimasi. Dalam akuntansi, pencocokan antara beban dan pendapatan
merupakan fungsi utama, namun hal tersebut tetap saja sulit untuk dilakukan
karena berhubungan dengan penilaian akuntan tersebut. Akuntan harus
mengidentifikasi mana aset yang telah digunakan (kadaluarsa) dan jumlah yang
harus ditulissebagai tandingan pendapatan pada periode tersebut.

2.2.6 Penyajian Beban


Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua langkah :
1.Single Step (langkah tunggal)
Penyajiannya semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu dikurangi
seluruh beban yang ada pada periode laporan.
2.Multi Step (langkah ganda)
Penyajiannya ialah pendapatan dikelompokkan menjadi pendapatan usaha
dan pendapatan di luar usaha. Sedangkan beban dikelompokkan menjadi beban
usaha dan di luar usaha. Penyajian dengan langkah ganda akan dapat dilihat laba
yang diperoleh dari usaha dan laba yang diperoleh dari luar usaha.
Laporan laba rugi hendaklah memuat beberapa hal:
a.Menuliskan nama perusahaan
b.Menuliskan jenis laporannya dalam hal ini, laporan laba rugi
c.Menyajikan periode laporan
d.Menyajikan pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan lengkap.
Penulisan beban dimulai dari yang terbesar ke beban terkecil, kecuali
beban lain -lain ditulis paling bawah
22

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pendapatan adalah arus kas masuk /penambahan lainnya pada aktiva suatu
satuan usaha atau penyelesaian kewajiban (kombinasi dari keduanya ) dari
pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang bukan
merupakan kegiatan utama. Definisi lebih sempit menurut FASB, Pendapatan
dihasilkan dari kegiatan utama. Pada umumnya beban (expense) sering dijadikan
sinonim kata dengan biaya (cost), tetapi menurut Soemarso (2013:29), beban dapat
didefinisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa, yang kemudian
ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai penurunan
dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa ekonomis dalam

menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan pemerintah. Konsep beban
dalam akuntansi selalu mengarah pada pendapatan, karena hasil pendapatan bersih
yang diterima oleh perusahaan tergantung berapa banya beban yang dikeluarkan.
Beberapa ahli telah menyatakan beban itu penurunan manfaat ekonomis suatu
perusahaan karena ada sesuatu yang dikorbankan dalam mendapatkan aktiva tersebut
yang disebut dengan beban. Setiap perusahaan memiliki beban yang berbeda
tergantung apa yang dibutuhkanya, tetapi dari segi kolektif, beban-beban dalam setiap
perusahaan itu sama.Oleh karena itu, konsep beban dalam akuntansi itu penting
karena menyangkut laba ruginya suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan atau
usahanya. Semakin tinggi beban semakin rendah laba yang diterima, sebaliknya
semakin rendah beban yang dikeluarkan oleh perusahaan semakin tinggi laba yang
diterima.
23

DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/acer/Documents/expensebeban-141130225357-conversion-gate02.pdf
24

SOAL : The Income Statement: Revenue, Expenses

1.Bila pendapatan telah dicatat (recognised), apakah artinya pendapatan


tersebut telahterealisasi (has been realised)? Jelaskan dan berikan contohnya?

Jawab:Timbulnya hak atas pendapatan dapat diartikan bahwa entitas telah


memiliki hak atassuatu pendapatan namun wajib bayar belum melakukan
pembayaran (accrued) atau dapat juga berarti bahwa entitas telah menerima
pembayaran namun belum memiliki hak untuk mengakui pendapatan tersebut
sehingga pengakuannya ditangguhkan (deffered). Hak atas pendapatan yang
timbul dan belum diterima aliran kasnya tersebut dicatat sebagai piutang
(receivable), sementara pendapatan yang telah diterima aliran kasnya namun
belum menjadi haknya entitas, ditangguhkan pengakuannya dan
d i a k u i s e b a g a i pendapatan yang ditangguhkan (defferal). Pendapatan
direalisasi dapat diartikan bahwa entitas menerima aliran sumber
dayaekonomi, yang dapat berupa kas maupun berupa non kas tanpa
didahului adanya penagihan. Aliran sumber daya ekonomi ke entitas
yang diakui sebagai pendapatan adalah aliran sumber daya ekonomi yang
meningkatkan nilai ekuitas. Apabila aliran sumber daya ekonomi yang
diterima oleh entitas tidak meningkatkan ekuitasnya, misalnya dari
penarikan utang, maka tidak termasuk ke dalam kategori pendapatan. Apabila
pendapatan telah dicatat / diakui, maka pendapatan tersebut telah
terealisasi kewajiban telah dilakukan sehingga hak untuk menerima pendapatan
telah diakui.

2.Jelaskan mengapa comprehensive income adalah suatu aplikasi dari Proprietary


theory.

Jawab : Proprietary theory adalah sebuah teori yang didasarkan pada pemikiran
bahwaproprietor (pemilik) adalah pusat dari seluruh perhatian. Tujuan utama teori
proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik
karena kepemilikan menggambarkan kekayaan bersih atas bisnis (kegiatan usaha)
dan dapat direpresentasikandengan persamaan akuntansi:Proprietorship = Asset –
Liability

Comprehensive income menggunakan pendekatan ll- inclusive concept dan


termasuk dalam cakupan proprietary theory karena seluruh perubahan terhadap
25

ekuitas (kecuali untuk transaksi modal dengan pemilik) dimasukkan dalam


perhitungan comprehensive income. Selain itu,Comprehensive income juga
dianggap tepat untuk tujuan prediksi dan penilaian ekuitas.

Anda mungkin juga menyukai