“PENDAPATAN”
Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 2
Dosen Pengampu ;
Disusun Oleh :
1. Sandrina Putri Fajriyanti Suandra (2112020002)
2. Anisya Amelia Putri (2112020005)
3. Erni Dwi Setyowati (2112020034)
4. Shofie Melani Putri (2112020053)
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENDAPATAN”
sebagai tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 2 yang ditugaskan oleh Ibu Dra.
Puji Astuti, M.M., Si., Ak., CA
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini dari pembaca.
Kami berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penyusun khususnya.Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Akuntansi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena
dengan akuntansi kita memantau kinerja perusahaan yang kita jalani, apakah
memperoleh laba atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kitapun dapat
memperoleh informasi yang nantinya berguna untuk pemakainya, baik itu pihak
ekstren maupun intern. Dengan adanya informasi ini kita juga bisa membayar pajak
kepada pemerintah dan kesejahteraan sosial.
Semua informasi diatas terkait halnya dengan sebareba banyak pendapatan
yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, karena pendapatan adalah suatu yang
penting dalam perusahaan. Tanpa ada pendapatan mustahil aka didapat penghasilan
atau earnings. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan
yang bisa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen,
royalti dan sewa.
Menurut PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagsai berikut: Pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal.
III. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud pendapatan
2. Mengetahui jenis jenis pendapatan
3. Mengetahui pedoman pengakuan pendapatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk kotor dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama satu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Terkadang muncul pertanyaan apa perbedaan Penghasilan (income) dengan
Pendapatan (revenue) dan bagaimana hubungan antara pendapatan dan penghasilan?
Dalam Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (LKD2LK), Penghasilan adalah
Kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan terdiri dari pendapatan
(revenue) dan keuntungan (gain). Pendapatan adalah penghasilan yang dari aktivitas
normal dari suatu entitas dan merujuk pada istilah yang berbeda beda seperti penjualan
(sales), pendapatan jasa (fees), bunga (interest), dividen (dividend), dan royalti (royalty).
Sedangkan Keuntungan mencerminkanpos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan
mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa. Keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian pada
hakikatnya tidak berbeda dengan pendapatan. Contoh keuntungan, misalnya keuntungan
dari penjualan aset tetap.
Sesuai definisi pendapatan, perusahaan hanya mengakui pendapatan yang berasal
dari manfaat ekonomi yang diterima oleh entitas untuk entitas itu sendiri. Jumlah yang
ditagih atas kepentingan pihak lain, seperti pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
bukan merupakan pendapatan, karena tidak mengalir ke entitasdan tidak mengakibatkan
kenaikan ekuitas. Contoh lain misalnya penerimaan oleh agen. Jumlah tagihan yang
meliputi hak prinsipal tidak dapat diakui oleh pendapatan. Dalam hal ini jumlah
pendapatan yang dapat diakui agen adalah sebesar komisi yang diterima.
Piutang 8.103.356*
Penjualan 8.103.356
Kas 1.000.000*
Piutang 1.000.000
*(Rp 1.000.000 cicilan pertama dan nilai kini dari 13 kali cicilan berikutnya
Rp7.103.356)
**(cicilan pertama)
Pendapatan bunga yang diakui selama periode cicilan adalah sebesar selisih antara
nilai penjualan Rp 14.000.000 dengan Rp 8.103.356. Pendapatan bunga diakui
menggunakan metode bunga efektif.
Kas 1.000.000
Piutang 289.664
PENGAKUAN PENDAPATAN
Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan adalah menentukan
saat kapan pendapatan diakui. Mengacu kepada prinsip pengakuan unsur
laporan keuangan di Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan (KDP2LK), dengan demikian, pendapatan diakui ketika besar
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke dalam perusahaan
dan nilai manfaat tersebut dapat diukur dengan andal. Untuk masing-masing
jenis pendapatan. berikut adalah penjelasan mengenai saat kapan umumnya
kedua kondisi tersebut terpenuhi untuk dapat diakui sebagai pendapatan.
1. Penjualan barang: umumnya pendapatan diakui pada saat penjualan
yaitu saat penyerahan barang.
2. Pendapatan jasa: umumnya pendapatan diakui pada saat penyerahan
jasa yang dapat ditagihkan.
3. Pendapatan yang berasal dari penggunaan aset, misalnya pendapatan
bunga, sewa atau royalti: umumnya pendapatan dapat diakui pada
saat berlalunya waktu atau pada saat aset digunakan.
4. Pendapatan yang berasal dari penjualan aset selain persediaan:
umumnya pendapatan (keuntungan dari pelepasan aset) diakui pada
saat penjualan atau pertukaran.
Contoh situasi dimana retur sangat signifikan, Misalnya ketika beberapa jenis
penjualan yang menawarkan hak dan retur bisa diestimasi dengan andal
berdasarkan pengalaman historis. Dalam situasi tersebut, penjualan diakui
penuh dan jumlah estimasi retur dicadangkan. Jika jumlah retur cukup
signifikan dan tidak dapat diestimasi dengan andal, maka pengakuan
pendapatan ditunda sampai jumlah retur terlampaui. Alasan menunda
pengakuan pendapatan karena risiko dan manfaat signifikan belum beralih
kepada pembeli. Contohnya sebagai berikut.
Penjualan 4.000.000
Piutang 10.000
Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa dapat bersifat jangka panjang. Banyak kontra jasa
yang pelaksanaannya mencangkup beberapa periode akuntansi, seperti
halnya dalam kontrak yang penyelesaiannya jangka panjang di industri
konstruksi. Pendapatan yang kontrak penyelesaiannya meliputi beberapa
periode akan diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari jasa
yang diberikan. Metode ini sering disebut sebagai metode persentase
penyelesaian. Dalam pengakuan pendapatan jasa, titik paling kritikan berada
pada pemberian jasa yang diberikan. Pendapatan diakui dalam periode
akuntansi pada saat jasa diberikan.