Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENDAPATAN

Mata kuliah Teori Akuntansi

Dosen pengampu: Ulfa Luthfia Nanda, S.E., M.S.Ak.

Disusun oleh :

Rifki Maulana 223403261


Riris Nisrina Nafisah 223403147

Mira Yuniar 223403148


Devira 223403254

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

TAHUN 2024
Kata Pengantar

Puji serta syukur kami panjatkan atas nikmat dan karunia Allah kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah konsep pendapatan tepat pada waktunya

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah teori
akuntansi yang diampu oleh ibu Ulfa Luthfia Nanda Disamping itu, makalah ini disusun
untuk menjadi pengetahuan bagi rekan – rekan mahasiswa seperjuangan, juga bagi khalayak
umum yang memerlukan pengetahuan tentang konsep pendapatan.

Kami sampaikan terimakasih kepada ibu Ulfa Luthfia Nanda karena telah
memberikan arahan dan pendampingan selama makalah ini disusun. Juga kepada seluruh
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunannya. Kami menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna. Untuk itu, kami begitu terbuka atas kritik, saran maupun masukan yang
membangun untuk keberlanjutan makalah ini.

Tasikmalaya, 6 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... i

A. Latar Belakang ...................................................................... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ................................................................. Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 1

1. Definisi Pendapatan..................................................................................................... 1

2. Jenis - jenis Pendapatan............................................. Error! Bookmark not defined.

3. Karakteristik Pendapatan........................................... Error! Bookmark not defined.

4. Pengakuan Pendapatan .............................................. Error! Bookmark not defined.

5. Pembentukan dan Realisasi Pendapatan ................... Error! Bookmark not defined.

6. Pengukuran Pendapatan ............................................ Error! Bookmark not defined.

7. Penilaian Pendapatan ................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 4

1. Kesimpulan.......................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. Error! Bookmark not defined.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah usaha, pada dasarnya adalah adanya pengelolaan pendapatan,


dan pengeluaran yang masing – masing memiliki konsepnya sendiri.

Pendapatan dapat diartikan sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan
ekonomi pada periode tertentu. Berdasarkan FASP: pendapatan merupakan arus
masuk atau penambahan lainnya pada aktiva dalam satu kesatuan usaha atau
penyelesaian kewajiban-kewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman
atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan
utama atau pusat dari satuan usaha yang berkesinambungan.

GAAP memberikan pernyataan bahwa pemasukan dan laba harus diakui


dalam laporan akuntansi bila syarat dibawah ini terpenuhi:

1. Nilai ekonomi harus ditambahkan oleh perusahaan pada produknya

2. Jumlah pendapatan harus dapat diukur

3. Pengukuran harus dapat diuji dan secara relatif bebas dari bias

4. Harus mungkin untuk mengestimasi beban yang berhubungan dengan

tingkat akurasi yang wajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari pendapatan?


2. Bagaimanakah karakteristik dari pendapatan?
3. Apa saja jenis-jenis dari pendapatan?
4. Bagaimana pendapatan dapat diakui?
5. Bagaimana pembentukan dan realisasi pendapatan?
6. Bagaimana pengukuran pendapatan?
7. Bagaimana penilaian terhadap pendapatan?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui definisi dari pendapatan

i
2. Mengetahui karakteristik dari pendapatan
3. Mengetahui jenis – jenis pendapatan
4. Mengetahui langkah pendapatan hingga dapat diakui
5. Mengetahui pembentukan dan realisasi dari pendapatan
6. Mengetahui penilaian terhadap pendapatan

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENDAPATAN

1. Definisi

Pendapatan merujuk pada segala penerimaan, baik berupa uang tunai maupun non-
tunai, yang berasal dari penjualan barang atau jasa selama periode waktu tertentu. Ini
mencakup kompensasi atas jasa kepada orang lain, di mana setiap individu menerima
penghasilan sebagai imbalan atas kontribusinya kepada orang lain. Sementara itu,
pendapatan personal merangkum semua jenis pendapatan, termasuk yang diperoleh tanpa
melakukan aktivitas tertentu, yang diterima oleh penduduk suatu negara. Pendapatan
personal mencakup semua penerimaan masyarakat tanpa memperhatikan apakah itu
diperoleh melalui penyediaan faktor-faktor produksi atau tidak (Yuliany & Rahmatia,
2020).
Secara umum pendapatan diartikan sebagai semua penerimaan masyarakat atau
negara dari semua kegiatan yang dilakukan maupun kegiatan yang tanpa dilakukan.
Badan Pusat Statistik mendefinisikan pendapatan sebagai seseorang yang telah bekerja
dengan mendapatkan upah atau penghasilan selama jangka waktu yang telah ditentukan
baik berupa uang maupun barang.
Menurut Kadariyah, pendapatan adalah uang yang diterima oleh seseorang bisa
berasal dari berbagai sumber seperti upah, keuntungan, sewa, dan sebagainya, yang
diperoleh dalam periode waktu tertentu. Pendapatan, atau sering juga disebut sebagai
revenue, merujuk pada penerimaan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
Pendapatan mencakup semua penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu unit usaha. Pengertian pendapatan (revenue) berbeda dengan
pengertian penghasilan (income), dimana pendapatan (revenue) merupakan jumlah
penerimaan sebelum dikurangi dengan biaya dan beban, sedangkan penghasilan adalah
jumlah penerimaan bersih setelah dikurangi dengan biaya dan beban (Nurul Khaeria et
al., 2023).
Pendapatan memiliki peran yang sangat penting bagi setiap individu di dunia ini,
karena pendapatan memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan hidup
sebuah bisnis. Tingkat pendapatan yang diperoleh sebuah usaha mempengaruhi
kemampuannya dalam mendanai semua yang mendukung kegiatan operasionalnya.

1
Pendapatan mencakup uang yang diterima oleh sejumlah pelaku usaha dari pembeli
sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang dilakukan oleh usaha tersebut.
Pendapatan atau dapat disebut dengan keuntungan ekonomi merupakan pendapatan
total yang diperoleh pemilik usaha setelah dikurangi biaya produksi (Astari, 2018).
Pendapatan dapat juga disebut dengan income dari seseorang yang diperoleh dari hasil
transaksi jual-beli dan pendapatan diperoleh apabila terjadi transaksi antara pedagang
dengan pembeli dalam suatu kesepakatan harga bersama.
Pendapatan seseorang dapat bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan yang
mereka lakukan, sesuai dengan bidang atau profesi yang dijalani, seperti pengusaha,
buruh, pegawai, tukang, dan lain-lain. Setelah menjalankan aktivitas pekerjaan, individu
memperoleh penerimaan finansial yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari mereka, serta untuk tabungan atau investasi. Pendapatan individu atau
pendapatan seseorang merujuk pada kompensasi berupa upah atau gaji yang diterima
seseorang setelah menyelesaikan pekerjaan tertentu. Pendapatan adalah jumlah uang
yang diperoleh oleh individu atau anggota keluarga sebagai imbalan atas usaha keras
mereka dalam menjalankan pekerjaan.
Badan Pusat Statistik menggolongkkan menjadi tiga pengertian pendapatan, yaitu
sebagai berikut (Oktami & Widodo, 2020):
1. Pendapatan berupa uang, adalah penerimaan dalam bentuk uang yang didapat dari
balas jasa.
2. Pendapatan berupa barang, adalah penerimaan dalam bentuk barang atau jasa.
Barang atau jasa yang didapat disamakan dengan harga pasar tetapi tidak dilakukan
dengan transaksi uang oleh penikmat barang atau jasa tersebut.
3. Penerimaan yang bukan merupakan pendapatan, yaitu penerimaan dalam bentuk
penjualan barang-barang yang dipakai, warisan, hadiah, pinjaman uang, dan
sebagainya.

2. Jenis-Jenis Pendapatan
Jenis-jenis Pendapatan Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga
golongan yaitu (Sadan Madji et al., 2019):
1) Gaji dan upah. Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan
untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu
bulan.

2
2) Pendapatan dari usaha sendiri, yaitu penerimaan yang didapat dari hasil produksi
usaha yang dimiliki seseorang atau anggota keluarga dan tenaga kerja dari anggota
keluarga sendiri dengan tidak memperhitungkan biaya sewa kapital.
3) Pendapatan dari usaha lain yaitu pendapatan yang didapat tanpa melakukan kerja
dan pendapatan tersebut biasanya pendapatan sampingan misalnya pendapatan dari
menyewakan rumah, pendapatan pensiunan, bunga dari uang, dan sumbangan dari
orang lain.

3. Karakteristik

Mengacu pada definisi, pendapatan dapat digolongkan dengan beberapa karakteristik,

a. Kenaikan asset atau aliran dana masuk yang diterima dari laba penjualan atau dapat
diartikan juga sebagai kenaikan laba ekonomi.
b. Aktifitas yang mengoperasikan secara terus menerus dalam suatu usaha adalah
pendapatan yang biasanya bersumber dari hasil penjualan jasa / barang yang berkaitan
dengan aktifitas utama perusahaan.
c. Pendapatan dan kenaikan asset, dapat didefinisikan sebagai penurunan kewajiban.

4. Pengakuan Pendapatan

Dalam proses pengakuan pendapatan, ada dua metode yang dapat digunakan, yakni:

1) Cash Basis.
Cash Basis merupakan metode akuntansi dengan basis dasar tunai. Dengan system
pencatatan yakni dilakukan saat pembayaran telah selesai dilakukan. Contohnya,
melakukan penagihan pada tanggal 02 februari, namun menerima pembayaran pada
tanggal 15 maret. Maka pencatatannya pada kolom pendapatan bulan Maret saat uang
sudah diterima.

Pencatatan metode ini mudah dipahami oleh para pelaku usaha, khususnya
kalangan pemilik usaha kecil menengah. Proses pembukannya sederhana, sehingga
mudah untuk melakukan pelacakan uang masuk dan keluar dari rekening bank karena
tidak tercampur dengan pencatatan hutang piutang.

3
Kelemahannya yakni menghasilkan gambaran keuangan yang tidak akurat karena
pendapatan dan pengeluaran tidak dapat diperhitungkan, sehingga tidak dapat
memperhitungkan arus kas bulan selanjutnya.
2) Accrual basis
Accrual Basis merupakan suatu metode pencatatan yang dilakukan pada saat
pengakuan pendapatan atau pengeluaran di masa yang akan datang . Dengan kata lain,
pencatatan dilakukan pada saat uang belum benar – benar diterima atau dibayarkan.
Metode ini banyak digunakan pada perusahaan karena dipandang akurat untuk
menilai keadaan finansial perusahaan. Tujuannya adalah untuk menyamakan beban
dan pendapatan dengan rentang periode waktu terjadinya.
Misalnya, pencatatan pendapatan sesaat setelah faktur dikeluarkan dan diterbitkan kepada
konsumen.

5. Pembentukan dan Realisasi Pendapatan

Pembentukan pendapatan (earning process), adalah suatu konsep yang menjelaskan


proses terjadinya pendapatan. Jika proses pendapatan dimulai dari kegiatan produksi,
penjualan dan pengumpulan piutang.

Relasi pendapatan pendapatan terbaru terbentuk setelah produki selsau dikerjakan dan
terealisai melalui penjualan baik secara langsung maupun melalui kontak penjualan.
Realisiasi pendapatan ditandai oleh:

a) Adanya kepastian perubahan produk menjadi bentuk aktiva lain (potensi jasa) melalui
kegiatan penjualan yang sah.
b) Diperolehnya aktiva lain (biasanya aktiva lancar) sebagai pengesahan terhadap
transaksi penjualan tersebut.

6. Pengukuran Pendapatan

Pengukuran adalah pencataatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehinggga jumlah tersebut tertera dalam laporan keuangan. Definisi pendapatan harus
dibedakan dengan pengakuan pendapatan. Bahkan pengertian pendapatan sebernaya harus
dibedakan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikkian, suatu jumlah yang memenuhi

4
definisi pendapatamn tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secara resmi)
sebagai pendaoatan.

Dari beberapa definisi yang disebutkan di atas, menunjukan netralitas terhadap


pengukuran dan pengakuan. Pendapatan sebagai produk Perusahaan tidak menggambarkan
berapa jumlah dan kapan harus dicatat tetapi lebih menggambarkan bahwa pendapatan
memang ada atau berwujud (to exist). Definisi tersebut difokuskan pada pendapatan.

Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari kerangka konseptual. Oleh karena
itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui apabila memehuni kualitas ketukaran
(measurability) dan keterandalan (reability). Kualitas tersebut harus dioperanasionalkan
dalam bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition criteria). Sebagai produk
perusahaan, kritreria ketukran berkaitan dengan masalah beebrapa jumlah rupiah produk
tersebut. Terjadinya kontrak penjualan yang belum cukup untuk menandaui eksistensi
pendapatan sebelum barang atau jasa yang sudah selsai dikerjakan atau diserahkan kepada
pelanggan. Dengan kata lain, pendaptan belum terbentuk sebelum Perusahaan melakukan
upaya produktif.

7. Penilaian Pendapatan

Untuk menyususn sebuah lapotran keuangan, dibutuhkan suatu pedoman dasar penilaian
untuk mengetahui beberapa rupiah yang dapat diperhitungkan dan dicatat sebagai suatu
transaksi serta berapa jumlah rupiah yang harus diletakan dalam laporan keuangan.
Setidaknya terdapat empat dasar penilaian pendapatan, yaitu:

a) Biaya Historis (historical cost), aktiva dicatat sebesar pengeluran kas (atau setara kas)
yang harus dibayar sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh
aktiva tersebut pada saat perolehan.
b) Biaya Kini (current cost), aktiva dinilai dalam wujud kas (atau setara kas) yang
seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara yan diperoleh sekarang.
c) Nilai relasi atau penyelsaian (rezaliation atau settlement value) aktiva dinyatakan
dalm jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara aktiva yang sekarang dengan
menjual aktiva dalam pelepasan moral (orderly disposal).

5
d) Niali sekarang (present value) aktiva dinyatakan sebesar kas masuk bersih di masa
depan yang nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan pelaksanaan
usha normal.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya, pendapatan merupakan seluruh peningkatan ekonomi dalam sebuah


perusahaan. Pendapatan beriringan dengan penilaian terhadap perusahaan. Saat
pendapatannya meningkat, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan memiliki
produktifitas yang baik.
Dalam laporan keuangannya, pendapatan dapat menggunakan dua metode pencatatan,
yakni basis cash dan accrual basis.
Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari kerangka konseptual.
Oleh karena itu, secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui apabila memehuni
kualitas ketukaran (measurability) dan keterandalan (reability). Kualitas tersebut
harus dioperanasionalkan dalam bentuk kriteria pengakuan pendapatan (recognition
criteria). Sebagai produk perusahaan, kritreria ketukran berkaitan dengan masalah
beebrapa jumlah rupiah produk tersebut. Terjadinya kontrak penjualan yang belum
cukup untuk menandaui eksistensi pendapatan sebelum barang atau jasa yang sudah
selsai dikerjakan atau diserahkan kepada pelanggan. Dengan kata lain, pendaptan
belum terbentuk sebelum Perusahaan melakukan upaya produktif.

B. PENUTUP
Demikian makalah ini disusun, dengan berbagai hal nya kami telah
menyelesaikan penyusunan penulisan ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Atas
dasar menyadari kekurangan kami dalam proses penyusunan makalah ini, maka kami
begitu terbuka atas saran masukan maupun kritik yang membangun untuk dapat kami
proyeksi kan dalam penyusunan selanjutnya.
Kami berharap makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Astari, R. D. (2018). Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan Dan Beban Pada Pt.
Semen Baturaja (Persero) Tbk Palembang. Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu
Ekonomi Akuntansi, 2(2), 59–70. https://doi.org/10.31851/neraca.v2i2.2689
Nurul Khaeria, A., Luh Putu Tirta Murthi, N., Putra Triadji, T., & Yoan Nurotul Azizah, C.
(2023). Pendapatan dan Beban. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(2), 741–745.
Oktami, R. S., & Widodo, S. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Pendapatan Pengusaha di Sentra Industri Alas Kaki Wedoro Waru Kabupaten Sidoarjo.
Economie: Jurnal Ilmu Ekonomi, 1(2), 143.
https://doi.org/10.30742/economie.v1i2.1129
Sadan Madji, Daisy S.M. Engka, & Sumual, J. I. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut Di Desa Nain Kecamatan Wori
Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal EMBA, 7(3), 3998–4006.
Yuliany, N., & Rahmatia, R. (2020). Pengaruh Pendapatan, Gaya Hidup, Dan Jenis Kelamin
Terhadap Konsumsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Uin Alauddin
Makassar. Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 6(1), 12–20.
https://doi.org/10.35906/jep01.v6i1.464

Anda mungkin juga menyukai