Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pengakuan pendapatan
Mata Kuliah : AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH

Dosen Pengampu :
Isnaini anniswati rosyida. AE, M.Pd,.M.AK
Disusun oleh Kelompok 1:
1. Dita Ayu Noviyanti (20041085)
2. Firia anjani (20041049)
3. Faizal wahyu wardana (20041041)

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN


FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
2020\2021
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
nikmatNya kepada kita semua, nikmat ilmu yang diberikan Tuhan kepada kita, sehingga
kita bisa menyelesaikan tugas makalah kita yang berjudul “pengakuan pendapatan”
Makalah yang berjudul “pengakuan pendapatan” ini dibuat supaya kita belajar mengenai
pengakuan pendapatan yang terdapat dalam perusahaan. Makalah tersebut juga dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah.
Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Ibu Isnaini sebagai dosen pembimbing mata
kuliah Akuntansi Keuangan Menengah yang telah memeberikan ilmunya kepada kami
semua.
Demikian makalah ini kami buat, kami mohon kritik dan saran apabila didalam makalah
yang kami buat belum sempurna.

Lamongan, 15 Mei 2022


Hormat Kami

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... I


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... II
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan masalah ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Pengertian pendapatan ............................................................................................ 2
2.2 Devinisi pengakuan pendapatan ............................................................................. 2
2.3 Kriteria pengakuan pendapatan .............................................................................. 3
2.4 Prinsip pengakuan pada saat penjualan .................................................................. 5
2.5 Pengakuan pendapatan akuntansi ketika penjualan/penyerahaan ........................... 5
2.6 Pengakuan pendapatan sebelum penjualan/penyerahaan ....................................... 7
2.7 Metode pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa ............................................. 7
2.8 Konsep dasar yang diperkirakan dalam pengakuan pendapatan ........................... 8
2.9 Contoh soal pengakuan pendapatan serta jurnal pengakuan pendapatan ............... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 11
3.2 Daftar ...................................................................................................................... 11

II
III
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar belakang

Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena dengan Akuntansi kita
bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani, apakah
memperoleh laba atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kitapun dapat memperoleh
informasi yang nantinya berguna untuk pemakainya, baik itu pihak ekstern maupun intern.
Dengan adanya informasi ini kita juga bisa membayar pajak kepada pemerintah demi
kesejahteraan sosial. Semua informasi di atas terkait halnya dengan seberapa banyak
pendapatan yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, karena pendapatan adalah
sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan.Tanpa ada pendapatan mustahil akan
didapat penghasilan atau earnings.
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau
disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Menurut PSAK
nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.

1.2Rumusan masalah
1. Apa devinsi pengakuan pendapatan ?
2. Bagaimana Prinsip pengakuan pada saat penjualan ?
3. Bagaimana Pengakuan pendapatan sesudah dan sebelum penjualan ?
4. Apa saja Metode pengakuan pendapatan ?
5. Contoh soal pengakuan pendaapatan ?
1.3Tujuan
1. Agar mengetahui devinsi pengakuan pendapatan !
2. Agar memahami Bagaimana Prinsip pengakuan pada saat penjualan !
3. Agar memahami agaimana Pengakuan pendapatan sesudah dan sebelum
penjualan !
4. Agar mengatahui Apa saja Metode pengakuan pendapatan !
5. Agar mengetahui cara perhitungan pengakuan pendapatan !

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pendapatan
Menurut PSAK No.23 pendapatan didefinisikan sebagai pendapatan sebagai arus masuk
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu
periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal. Menurut Soemarso (2010) pendapatan adalah peningkatan
manfaat ekonomi selama periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukkan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Santoso (2010) menyatakan bahwa
pendapatan adalah arus masuk atau penambahan aktiva atau penyelesaian suatu
kewajiban atau kombinasi dari keduanya yang berasal dari penyerahan atau produksi
barang, pemberian jasa atau aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama
atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu perusahaan. Sulistiyowati (2010)
mengungkapkan bahwa pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
normal dan dikenal dalam sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa
(fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Harahap (2011) menyatakan bahwa pada
umumnya pendapatan (revenue) telah ditafsirkan sebagai:
a. Arus masuk net asset sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa,
b. Arus keluar barang dan jasa dari perusahaan kepada langganan,
c. Produksi perusahaan sebagai akibat dari sematamata penciptaan barang dan jasa
oleh perusahaan selama periode tertentu.

2.2 Devinsi pengakuan pendapatan


Pengakuan pendapatan (revenue recognition) merupakan penghasilan yang timbul selama
aktivitas normal dari suatu entitas. Pendapatan itu sendiri berarti salah satu komponen dalam
persamaan dasar akuntansi, yakni modal. 

Prinsip dari pengakuan modal terletak pada pendapatan yang dianggap dapat terealisasikan
atau dianggap dapat menghasilkan. Dengan begitu, ada kemungkinan manfaat pengakuan
pendapatan ini di masa yang akan datang memengaruhi keberhasilan dari perusahaan.
Sederhananya, pengakuan pendapatan adalah kondisi pengakuan atas penjualan barang atau
jasa baik sebelum realisasi atau setelah penyerahan. 

Berdasarkan (PSAK 23) PSAK Pendapatan adalah arus masuk atas bruto yang didaparkan
dari manfaat ekonomi dan timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode. Sehingga
arus kas masuk itu mengakibatkan adanya kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
penanaman modal. 

Oleh karena itu, dalam prinsipnya, pengakuan pendapatan terbagi menjadi 2, yakni: 

2
1. Pendapatan yang dapat direalisasikan atas barang atau jasa yang dapat ditukar atau
dikonversikan dengan kas maupun klaim atas kas (piutang)nya.
2. Pendapatan yang menghasilkan ke dalam sebuah entitas bersangkutan, sehingga
pekerjaan yang sudah dikerjakan mendapatkan hak atas manfaat yang dimiliki oleh
pendapatannya seperti pengerjaan dan penerimaan lama yang sudah selesai. 
Dalam prinsipnya, pengakuan pendapatan pun harus dapat memenuhi kriteria pendapatan,
sehingga pendapatan tersebut dapat diakui. Berikut ini ada 4 pendapatan yang sudah diakui
dalam prinsip tersebut, di antaranya:

 Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan (tanggal penyerahan
ke pelanggan). 
 Pendapatan dari pemberian jasa diakui saat jasa sudah diberikan dan bisa ditagih. 
 Pendapatan dari memperbolehkan pihak lain untuk menerapkan aktiva perusahaan,
seperti bunga, sewa, dan royalty, diakui layak dengan berlalunya waktu atau pada saat
aktiva tersebut diterapkan. 
 Pendapatan dari penjualan aktiva kecuali produk diakui pada tanggal penjualan. 

2.3 Kriteria pengakuan pendapatan


Menurut Suwardjono (2005) pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke
dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam laporan keuangan.
Harnanto dan Soc (2004) menjelaskan tentang pengakuan pendapatan dalam hal terdapat hak
retur yaitu suatu perusahaan bisa jadi menjual produk atau barang dagangannya dengan
memberikan hak retur kepada pembeli apabila memenuhi kondisi tertentu.
Menurut Wibowo (Arifin, et al (2016)) menyatakan prinsip pengakuan pendapatan
menetapkan bahwa pendapatan diakui (1) direalisasi atau dapat direalisasi dan (2) dihasilkan.
Sulistiyowati (2010) menyatakan bahwa ada dua metode pengakuan pendapatan dalam
periode akuntansi, yaitu:
a. Dasar Kejadian Penting (Critical Event Basis/Cash Basis) yaitu pendapatan diakui
pada periode dimana kas diterima.
b. Dasar Akrual (Accrual Basis) yaitu pendapatan diakui pada periode terjadinya
pendapatan.
Pengakuan pendapatan berdasarkan metode accrual basis antara lain:
1) Selama kegiatan produksi dalam hal sewa, bunga, dan komisi diakui sebagai
pendapatan berdasarkan perjanjian yang dibuat sebelumnya yang menetapkan
kenaikan bertahap dalam tagihan terhadap pelanggan.
2) Untuk kontrak jangka panjang, pendapatan diakui berdasarkan kemajuan pekerjaan
atau presentase penyelesaian.
3) Pendapatan dari Cost Plus Fixed Fee Contract, yaitu kontrak yang dibuat berdasarkan
kontrak fee yang sudah tetap ditambah biaya-biaya tertentu.

3
4) Perubahan aset karena pertumbuhan yang mengakibatkan bertambahnya pendapatan,
seperti peternakan dan hutan tanam industri untuk industri pekayuan.
Pemakaian metode ini dalam akuntansi sangat diprioritaskan karena dengan pemakaian
metode panyajian ini kas dan pendapatan dinilai secara wajar dan tepat berdasarkan
transaksi yang dilakukan sehingga tidak menyesatkan dalam laporan keuangannya.
Pengakuan pendapatan berdasarkan metode cash basis adalah apabila pendapatan yang
hanya diperhitungkan berdasarkan penerima dan pengeluaran kas. Dan penjualan barang
atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima. Jurnal: (a)
Pencatatan pada saat pendapatan dan kas diterima (D) Kas (K) Penjualan atau (D) Kas
(K) Pendapatan. Metode cash basis mempunyai kelemahan yaitu pencatatan harus
berdasarkan penerimaan kas, maka kas dan pendapatan disajikan dan dinilai dalam
laporan keuangan terlalu kecil sehingga hal ini dapat menyesatkan pemakai laporan
keuangan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 menyatakan bahwa pendapatan diakui
bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dan
manfaat ini dapat diukur dengan andal. Ada tiga kriteria yang dapat digunakan dalam
menentukan saat yang tepat untuk mengakui pendapatan yaitu:
1. Penjualan barang. Pendapatan dari penjualan barang harus diakui apabila seluruh
kondisi berikut dipenuhi.
a. Entitas telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
b. Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas
barang yang dijual.
c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal
d. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi
tersebut akan mengalir kepada entitas tersebut.
e. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan
tersebut dapat diukur dengan andal.
2. Penjualan jasa. Jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat
diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus
diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal jika seluruh kondisi berikut ini
dipenuhi:
a. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal
b. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi
tersebut dapat diperoleh entitas
c. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur
dengan andal
d. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi
tersebut dapat diukur dengan andal.

4
3. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalty dan dividen. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang
menimbulkan pendapatan dalam bentuk:
a. Bunga, pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah
yang terhutang kepada perusahaan
b. Royalti, pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang
perusahaan, misalnya hak paten, merek dagang, hak cipta dan perangkat
lunak computer
c. Dividen, distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan
proposisi mereka dari jenis modal tertentu d. Penjualan aktiva di luar
barang dagangan atau hasil produksi.

2.4 Prinsip pengakuan pada saat penjualan


Dalam prinsip akuntansi, metode pengakuan pendapatan ini perlu disepakati secara
transparan. Jenis pendapatan yang perlu diakui sangat beragam salah satunya adalah saat
penjualan. Berikut ini kondisi yang perlu dilakukan pengakuan pendapatan :

1. Penjualan Atas Perjanjian Membeli Kembali


Adanya perjanjian pembelian kembali dengan harga tertentu, maka harga tersebut dapat
menutup segala biaya yang menjadi persediaan perusahaan ditambah adanya biaya
kepemilikan. Sehingga adanya persediaan dan kewajiban tersebut harus berkaitan dengan
pembukuan penjualan, dengan kata lain adanya pendapatan di masa mendatang atas
penjualan.

2. Penjualan Atas Hak Retur


Sebagai penjual yang menerima pendapatan, tentunya juga dapat menanggung resiko atas
hak retur pembelian & penjualan barang yang dapat menyebabkan seperti:
 Adanya tidak mencatat penjualan sampai pencatatan hak retur habis masa berlakunya.
 Menyebabkan pencatatan penjualan yang dapat mengurangi penjualan dengan
estimasi retur di masa depan.
 Melakukan penjualan dan memperhitungkan retur barang ketika terjadinya penjualan.

3. Pendapatan Atas Trade Loading dan Channel Stuffing


Trade loading adalah suatu kegiatan yang memberikan gambaran atas penjualan, laba, serta
pangsa pasar yang tidak dimiliki secara langsung. Sehingga perusahaan tersebut akan menjual
barang kepada pedagang dengan harapan pelanggan akan membeli produk yang
menghasilkan pendapatan dengan cepat.
Selain itu dalam channel stuffing adalah kegiatan yang dilakukan dalam industri perangkat
lunak komputer, sehingga produsen tersebut dapat meningkatkan pendapatannya secara licik.
Maka dari itu kegiatan ini tidak baik dilakukan.

2.5 Pengakuan pendapatan akuntansi ketika penjualan/penyerahan

5
Pendapatan dari kegiatan penjualan atau pabrikasi biasanya diakui pada saat penyerahan atau
penjualan (point of sale). Akan tetapi terdapat 3 kondisi yang dapat memunculkan
permasalahan, yakni: 

 Penjualan dengan Perjanjian Beli Kembali

Apabila terdapat perjanjian yang berisi tentang pembelian kembali dengan harga tertentu
yang mana harga ini bisa menutup segala biaya persediaan ditambah biaya kepemilikan yang
terkait, maka persediaan dan kewajiban yang diberikan harus tetap ada pada pembukuan
penjual. Artinya, tidak terjadi transaksi penjualan.

 Penjualan dengan Hak Retur

Terdapat 3 cara pengakuan pendapatan alternatif apabila penjual menanggung risiko


kepemilikan yang berkepanjangan sebab pengembalian produk dalam akuntansi, yakni: 

 Penjualan yang tidak tercatat sehingga seluruh hak retur habis masa berlakunya. 
 Penjualan tercatat, namun mengurangi penjualan dengan estimasi retur di masa
depan. 
 Penjualan dicatat serta memperhitungkan retur ketika terjadinya penjualan.
Jadi, bila suatu perusahaan memasarkan produknya namun memberikan hak kepada pembeli
untuk mengembalikan produk tersebut, maka pendapatan dari penjualan ini akan diakui pada
saat penjualan hanya ketika seluruh 6 keadaan ini terpenuhi: 

1. Harga yang konsisten terhadap pembeli atau ditetapkan pada tanggal penjualan. 
2. Telah terjadinya pembayaran yang dilakukan pembeli kepada penjual atau adanya
kewajiban dan keharusan untuk melakukan pembayaran. Kewajiban tersebut tidak
tergantung pada penjualan kembali pada produk tersebut. 
3. Kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah apabila terjadi kerusakan bahkan
pencurian atas produk yang dibeli. 
4. Pembeli yang mendapatkan produk untuk dipasarkan kembali memiliki substansi
ekonomi yang terpisah dari yang diberikan oleh penjual. 
5. Penjual tidak memiliki kewajiban atas performa produk di masa yang akan datang
yang secara langsung bisa saja menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh
pembeli. 
6. Jumlah retur di masa depan sudah dapat diestimasi secara pantas.

 Trade Loading & Channel Stuffing

Trade loading adalah praktik yang mencoba menampilkan penjualan, laba, dan pangsa pasar
yang sebenarnya tidak pernah mereka miliki. Perusahaan meminta kepada para pedagang
besar yang menjadi pelanggan mereka untuk membeli lebih banyak produk daripada yang
bisa mereka jual kembali dengan cepat. 

6
Sedangkan channel stuffing adalah praktik yang sama namun dilakukan dalam industri
perangkat lunak komputer. Jadi, hal ini dilakukan ketika sebuah produsen perangkat lunak
ingin meningkatkan pemasukan secara licik. Oleh karena itu, kedua praktik ini tidak boleh
dilakukan.

2.6 Pengakuan pendapatan sebelum penjulan/penyerahan


Dalam dunia akuntansi terdapat 2 cara yang berbeda untuk kontrak konstruksi jangka
panjang yang telah diakui oleh akuntan profesional, yakni:
1. Metode Presentasi Penyelesaian
Metode yang satu ini akan diterapkan apabila estimasi progres, pendapatan, dan tarif telah
sesuai dan seluruh persyaratan berikut ini terpenuhi, di antaranya:

 Dalam kontrak tertulis dengan jelas telah memastikan hak yang bisa dipaksakan
pelegalannya mengenai barang atau jasa yang akan diberikan dan diterima oleh pihak
yang terlibat dalam kontrak tersebut, imbalan yang akan dipertukarkan, metode dan
syarat penyelesaiannya. 
 Pembeli dapat memenuhi segala kewajiban yang ada di dalam kontrak yang sudah
disepakati. 
 Kontraktor pun harus memenuhi kewajiban kontraktualnya.

2. Metode Kontrak Selesai


Metode pengakuan pendapatan dapat dilakukan ketika kondisi kontrak kerjasama telah usai
dengan syarat-syarat berikut ini:

 Memiliki kontra jangka pendek. 


 Berbagai syarat penyelesaian tidak terpenuhi. 
 Menerima risiko atau bahaya yang ada dalam kontrak yang mana di luar bisnis
normal. 

2.7 Metode pengakuan pendapatan untuk penjualan jasa


Ada empat metode pengakuan pendapatan untuk perusahaan yang kegiatannya sebagian
besar dalam penjualan jasa dibandingkan produksi yaitu sebagai berikut:
1. Metode kinerja khusus
Metode ini digunakan untuk pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan aksi tunggal.
Sebagai contoh: seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atas penyelesaian penambalan
gigi.
2. Metode Kinerja Profesional

7
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh lebih dari satu
aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi.
3. Metode Kinerja Selesai
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan
serangkaian tindakan dimana yang terakhir sangat penting dalam hubungannya dengan total
transaksi jasa dimana pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan hanya setelah tindakan
terakhir terjadi. Metode ini serupa dengan metode kontrak selesai, yang digunakan untuk
kontrak jangka panjang.
4. Metode Penagihan
Metode ini digunakan untuk pendapatan jasa ketika ketdakpastian penagihan sangat tinggi
atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga
persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode
ini serupa dengan metode pemulihan biaya yang digunakan untuk penjualan produk.

2.8 Konsep dasar yang diperkirakan dalam pengakuan pendapatan


Ada beberapa konsep dasar yang melandasi laporan keuangan antara lain sebagai berikut:
1. Konsep Upaya dan Hasil (effort and accomplishment concept)
Konsep ini menyatakan bahwa kas merupakan pengukur upaya dan pendapatan
merupakan pengukur hasil.
2. Konsep Bukti Berdaya Uji dan Objektif
Laporan keuangan akan mempunyai tingkat manfaat dan tingkat keandalan yang
cukup tinggi apabila data keuangan didalamnya didukung oleh bukti-bukti yang
objektif dan dapat diuji kebenarannya,
3. Konsep Akuntansi mengakui adanya asumsi yang relevan (assumption consept)
Konsep akuntansi mengakui adanya asumsi-asumsi seperti bidang pengetahuan lain,
dalam banyak hal konsep dasar akuntansi dengan sendirinya merupakan asumsi atau
paling tidak didasarkan atas asumsi yang tidak dapat diuji validitasnya dengan
pembuktian yang tuntas tetapi dianggap mempunyai relevansi dengan tujuan
pelaporan keuangan.
4. Konsep Biaya Historical
Konsep biaya historis merupakan pengukur potensi jasa yang paling objektif untuk
jasa yang baru diperoleh. Biaya historis ini menunjukkan harga pertukaran pada saat
terjadinya salah satu keunggulan biaya historis yang terjadi dari hasil kesepakatan dua
pihak yang independent.

2.9 Saol pengakuan pendapatan dan jurnal pengakuan pendapatan

Berikut ini adalah contoh soal pengakuan pendapatan, PT Cahaya Gedung yang mempunyai
kontrak untuk membangun sebuah klinik dengan harga Rp4.500.000 dimulai juli 2017, dan

8
diharapkan selesai pada oktober 2019, dengan estimasi biaya Rp 4.000.000. dengan rincian
sebagai berikut :

  2017 2018 2019


Rp
biaya sampai tanggal ini Rp 2.916.000 Rp 4.050.000
1.000.000
estimasi biaya untuk menyelesaikan Rp 3.000.000 Rp 1.134.000 Rp -

termin selama tahun berjalan Rp 900.000 Rp 2.400.000 Rp 1.200.000


Rp
kas yang tertagih selama tahun berjalan Rp 750.000 Rp 1.750.000
2.000.000

 Cara Perhitungan Pengakuan Pendapatan Dalam Metode Persentase


Penyelesaian

Sebagai perhitungan persentase dalam penyelesaian pendapatan kontrak konstruksi dapat


diketahui dengan langkah sebagai berikut ini :

  2017 2018 2019


harga kontrak Rp 4.500.000 Rp 450.000 Rp 4.500.000
dikurangi estimasi biaya      
biaya sampai tgl ini Rp 1.000.000 Rp 2.916.000 Rp 4.050.000
estimasi biaya untuk menyelesaikan Rp 3.000.000 Rp 1.134.000 Rp -
estimasi total biaya Rp 4.000.000 Rp 4.050.000 Rp 4.050.000
estimasi total laba kotor Rp 500.000 Rp 450.000 Rp 450.000
presentase selesai 25% 72% 100%

Rumus Perhitungan :
 Estimasi total laba kotor = Harga Kontrak – estimasi total biaya
 Persentase Penyelesaian = Biaya sampai tanggal ini / estimasi total biaya

 Contoh Jurnal Pengakuan Pendapatan Perusahaan Kontraktor

Sehingga dalam contoh jurnal akuntansi perusahaan kontraktor yang dicatat ke dalam
pembayaran cicilan kas. Baik yang telah dibayarkan atau mencatat penagihan biaya yang
dibayarkan kepada perusahaan, yaitu dengan jurnal akuntansi perusahaan jasa kontruksi
sebagai berikut:

 Jurnal Pengakuan Pendapatan – mencatat biaya kontruksi

Jurnal 2017 2018 2019


kontruksi dalam proses      

9
1.000.000 1.916.000 1.134.000

bahan,kas,hutang,dll   1.000.000   1.916.000   1.134.000

 Jurnal Pengakuan Pendapatan – mencatat termin


Jurnal 2017 2018 2019

piutang usaha 900.000   2.400.000   1.200.000  


penagihan a/kontruksi
dlm proses   900.000   2.400.000   1.200.000

 Jurnal Pengakuan Pendapatan – hasil penagihan

Jurnal 2017 2018 2019

Kas 750.000   1.750.000   2.000.000  

piutang usaha   750.000   1.750.000   2.000.000

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor
produksi. Ada juga pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat
dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Prinsip pengakuan pendapatan
menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat:
 Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan kas atau klaim
atas kas (piutang).
 Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada
jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.
Dihasilkan, bila kesatuan itu sebagian besar telah menyelesaikan apa yang seharusnya telah
dilakukan agar berhak atas manfaat yang diberikan pendapatan. Sebagian besar perusahaan
didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang optimal sehingga keangsungan hidup
perusahaan dapat tercapai. Laba diperoleh sebagai kelebihan pendapatan atas beban.

10
3.2Daftar pustaka
file:///C:/Users/DITA%20AYU/Downloads/71-Article%20Text-197-1-10-20180926.pdf
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/pengakuan-pendapatan
https://dabrata.blogspot.com/2018/11/makalah-tentang-pendapata-sumbernya.html
https://www.harmony.co.id/blog/mencatat-pengakuan-pendapatan-revenue-recognition-di-
pembukuan

11

Anda mungkin juga menyukai