Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI PENDAPATAN,BEBAN (LO)

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 6

1. ASRUNI : 105731109021
2. DESWITA MAHARANI : 105731107121
3. WAODE NUR KHALIFA : 105731108021
4. ELMAYANA : 105731109521

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan
Berkat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah
Akuntansi sector publik dengan Tema Akuntansi pendapaatan beban, Harapan kami
semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami,
"Tiada gading yang tak retak" Begitupun dengan makalah ini kami percaya masih
banyak kekurangan, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN............................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 5
C. TUJUAN.............................................................................................................. 5
BAB II.............................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 6
A. PENDAPATAN.................................................................................................... 6
1. Pengertian Pendapatan....................................................................................... 6
2. Jenis-jenis Pendapatan........................................................................................6
4. Karakteristik Pendapatan.................................................................................... 7
B. BEBAN................................................................................................................ 8
1. Pengertian Beban............................................................................................... 8
2. Jenis-jenis beban Secara sederhana, beban terbagi menjadi:.................................. 9
3. Karakteristik Beban........................................................................................... 9
BAB III..........................................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN................................................................................................... 11
B. SARAN.............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai
suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai
peranan yang sangat besar. Pendapatan merupakan faktor penting dalam
operasi suatu perusahaan, karena pendapatan akan mempengaruhi tingkat laba
yang diharapkan akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Setiap perusahaan menginginkan tingkat pertumbuhan yang baik biasanya
tercermin dalam pencapaian tingkat laba yang diperoleh oleh perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan yang
disusun oleh perusahaan. Salah satu laporan keuangan adalah laporan laba
rugi. Laba memegang peranan penting dalam perusahaan dan selalu menarik
perhatian pemiliknya. Oleh karena itu, data tentang laba biasanya dipandang
sebagai informasi yang penting dilakukan dibanding informasi keuangan
lainnya. Laporan laba rugi terdiri dari informasi pendapatan, beban, laba dan
pajak. Laporan laba rugi juga biasanya digunakan untuk menilai prestasi
kinerja perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah
pendapatan dan beban. Sedangkan penilaian terhadap kinerja keuangan dapat
digunakan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan perusahaan dengan
membandingkan hasil laba pada tahun tertentu dengan laba tahun-tahun
sebelum dan sesudahnya. Sehingga dapat diketahui kesulitan keuangan sedini
mungkin, maka pihak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah dalam
memperbaiki kinerja perusahaan agar dapat meningkatkan laba dimasa yang
akan datang. Pendapatan dan beban tidak dapat dipisahkan, dimana
pendapatan adalah hasil yang dapat diperoleh dari kegiatan operasi yang
dilakukan perusahaan sedangkan beban adalah biaya yang dikeluarkan atau
digunakan untuk memperoleh pendapatan yang diharapkan oleh perusahaan.
Perusahaan perlu memperhatikan pendapatan yang diterima dan pengeluaran
yang dilakukan selama kegiatan operasi berlangsung agar perusahaan dapat
menghasilkan laba yang diinginkan demi keberlangsungan usahanya. Jika
pendapatan terlalu besar dari beban maka perusahaan akan memperoleh laba
dan sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan maka
perusahaan akan mengalami kerugian sehingga pendapatan dan beban perlu
diperhatikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Pendapatan
2. Jenis-jenis Pendapatan
3. Sumber-Sumber Pendapatan
4. Pengertian Beban
5. Jenis-jenis beban
6. Karakteristik Beban

C. TUJUAN
Untuk mengetahui dan memahami apa pengertian pendapatan,beban dan jenis
jenis pendapatan,beban beserta dengan jenis-jenis pendatan,beban.
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENDAPATAN
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah hasil dari kegiatan penjualan barang atau jasa di sebuah
perusahaan dalam periode tertentu. Sebenarnya tidak hanya hasil dari
penjualan, pendapatan sebuah perusahaan bisa juga berasa dari bunga dari
aktiva perusahaan yang digunakan pihak lain, dividen, dan royalti.
Semuanya dijumlahkan dan dicatat dalam pembukuan perusahaan. Selain
itu, pendapatan juga bisa didefinisikan sebagai biaya yang dibebankan
kepada pelanggan atau konsumen atas harga barang atau jasa. Pendapatan
merupakan faktor penting dalam perusahaan karena merupakan tolak ukur
maju atau mundurnya sebuah perusahaan. Semakin besar pendapatan,
perusahaan tersebut dinilai semakin maju, begitu pula sebaliknya.
Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan.
Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan
mempunyai peranan yang sangat besar. Pendapatan merupakan faktor
penting dalam operasi suatu perusahaan, karena pendapatan akan
mempengaruhi tingkat laba yang diharapkan akan menjamin kelangsungan
hidup perusahaan.

2. Jenis-jenis Pendapatan
Jenis pendapatan dibagi dua, yaitu pendapatan operasional dan pendapatan non
operasional.
a. Pendapatan Operasional, pendapatan operasional merupakan hasil yang
didapat langsung dari kegiatan operasional suatu perusahaan. Pendapatan
operasional kembali dibagi 2 (dua) golongan, yakni pendapatan bersih dan
pendapatan kotor.
1) Pendapatan Kotor, pendapatan dari nilai asli dan faktur penjualan sebelum
dikurangi faktor return barang dan potongan penjualan.
2) Pendapatan Bersih, pendapatan dari hasil penjualan barang atau jasa
setelah dikurangi faktor return barang dan potongan penjualan.
b. Pendapatan Non operasional, pendapatan non operasional adalah pendapatan
yang otomatis diterima tanpa adanya kegiatan. penjualan. Pendapatan non
operasional juga dibagi menjadi 2 (dua) golongan, yakni hasil sewa dan
bunga.
1) Hasil Sewa, merupakan hasil yang didapat setelah menyewakan suatu
objek, misalnya menyewakan rumah atau mobil.
2) Bunga, merupakan hasil yang didapat setelah meminjamkan uang kepada
pihak lain.

3. Sumber-Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan perusahaan dibagi menjadi 3 (tiga). Menurut Suparmoko
dalam Artaman, 2015, ada 3 (tiga) golongan pendapatan.
a. Dari Gaji atau Upah, pendapatan seseorang yang didapat setelah bekerja
dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 (satu) bulan. Tapi ada juga gaji yang
dibayarkan per hari dan per minggu.
b. Dari Usaha Sendiri, pendapatan dari total penjualan barang atau jasa setelah
dikurangi total biaya produksi. Misalnya, pendapatan dari hasil jualan toko
kelontong.
c. Dari Pendapatan Lain, bisanya pendapatan lain didapat di luar dari gaji dan
usaha sendiri. Pendapatan lain didapat tanpa adanya kegiatan usaha, misalnya
hasil menyewakan rumah, mobil, aset berharga lainnya, atau dari investasi.

4. Karakteristik Pendapatan
Dari definisi dan teori pendapatan menurut para ahli diatas, dapat diketahui
karakteristik yang membentuk pengertian pendapatan, yaitu :
1. Aliran masuk atau kenaikan aset adalah jumlah aset baru yang diterima dari
konsumen, aliran dari dana konsumen, kenaikan laba ekonomi, laba penjualan
aset.
2. Kegiatan yang mempresentasi operasi utama atau sentral yang terus menerus
adalah pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil
penjualan barang atau jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban dimana suatu entitas
mengalami kenaikan aset sebelumnya, misalnya menerima pembayaran dimuka
dari pelanggan, pengiriman barang, atau pelaksanaan jasa akan mengurangi
kewajiban yang menimbulkan pendapatan. Jadi kenaikan aset, pendapatan dapat
diartikan sebagai penurunan kewajiban.
4. Suatu entitas maksudnya adalah pendapatan didefinisi sebagai kenaikkan aset
bukannya kenaikan ekuitas bersih meskipun kenaikkan aset tersebut akhirnya
berpengaruh terhadap kenaikan ekuitas bersih.
5. Produk perusahaan maksudnya dimana aliran aset dari pelanggan berfungsi
hanya sebagai pengukur, tetapi bukan pendapatan itu sendiri. Produk fisik yang
dihasilkan oleh kegiatan usaha itulah yang merupakan pendapatan. Produk
merupakan pencapaian dari tiap kegiatan produktif. Pendapatan merupakan aliran
masuk aset (unit moneter) dan hal tersebut berkaitan dengan aliran fisis berupa
penyerahan produk (output) perusahaan.
6. Pertukaran produk, harus dinyatakan dalam satuan moneter untuk dicatat
kedalam system pembukuan. Satuan moneter yang paling objektif adalah jika
jumlah rupiah tersebut merupakan hasil transaksi atau pertukaran antara
pihak independen.

B. BEBAN
1. Pengertian Beban
Menurut Raja Adri Satriyawan Surya dalam buku Akuntansi Keuangan versi IFRS,
(2012) mendefinisikan beban sebagai berikut: “Beban (expenses) adalah penurunan
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkeluarnya aset atau terjadinya liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Definisi beban
mencakup baik beban yang timbul dalam pelaksanaa aktivitas perusahaan yang biasa
maupun kerugian (loss)”. Menurut IAI: Beban atau expenses adalah suatu penurunan
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau
dapat berkurangnya aktiva atau terjadinya suatu kewajiban yang dapat
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada si
penanam modal. Menurut Soemarso (2013:29) Beban adalah aliran keluar terukur dari
barang atau jasa, yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan
laba atau sebagai penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat dari penggunaan jasa
ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak oleh badan
pemerintah. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2016:14) Beban memiliki
pengertian penggunaan lain dari aset atau jaminan utang dalam periode tertentu 13
untuk mengirimkan, memproduksi barang, pemberian pelayanan, atau lain
sebagainya yang berkaitan dengan operasi utama perusahaan yang sedang
berlangsung. Dari beberapa pengertian beban-beban yang telah dikemukakan para
ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa beban adalah berhubungan dengan
berkurangnya arus kas, akan tetapi tidak bersangkutan dengan penanaman modal
perusahaan. Beban ialah pemakaian barang dan jasa yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan atau pendapatan. Beban yang digunakan adalah beban
umum dan administrasi. Biaya umum dan administrasi adalah biaya yang terjadi
dalam hubungannya dengan penyelenggaraan kegiatan pengarahan perusahaan secara
keseluruhan contoh dari beban umum dan administrasi adalah biaya telepon, listrik,
perlengkapan,alat tulis kantor dan sebagainya.

2. Jenis-jenis beban Secara sederhana, beban terbagi menjadi:


a. Beban usaha
Beban usaha (disebut juga beban operasional) adalah pengorbanan langsung
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset perusahaan yang berhubungan
dengan kegiatan usaha. Yang termasuk dalam beban usaha misalnya beban gaji,
beban asuransi, serta beban air, listrik, dan telepon.
b. Beban lain-lain
Beban lain-lain (disebut juga beban non operasional) adalah pengorbanan tidak
langsung yang berhubungan dengan kegiatan pokok usaha. Yang termasuk dalam
beban lain-lain contohnya beban bunga, rugi penjualan surat berharga, dan rugi
penjualan aset tetap.

3. Karakteristik Beban
Karakteristik beban pada jenis-jenis akuntansi terdapat pendekatan alokasi beban,
disebabkan oleh operasi utama, beban yang menyebabkan penurunan ekuitas,
disebabkan oleh aliran fisis atau moneter, dan disebabkan oleh kerugian perusahaan
adalah sebagai berikut :
a. Memakai pendekatan alokasi beban Pendekatan ini dipakai guna untuk
menentukan beban ialah alokasi atau pencadangan periode yang bersangkutan.
Dasar akuntansi akrual sesuai IASB/ kerangka AASB dalam paragraf 95
menetapkan bahwa beban perusahaan 14 dicatat pada laporan laba rugi yang
berkaitan langsung dengan biaya dan pendapatan.
b. Disebabkan oleh operasi utama tidak semua pemakaian aset akan menghasilkan
beban, sehingga biaya konsumsi harus berhubungan dengan kegiatan utama
perusahaan. Kemudian biaya-biaya tersebut pasti mengahasilkan beban
perusahaan yang bisa mengakibatkan kerugian jika tidak segera diselesaikan.
c. Disebabkan oleh kenaikan kewajiban Diharuskan membuat penyesuaian akhir
tahun agar makna dari beban terlihat dengan jelas untuk mencukupi pos-pos
pengeluaran. Bila barang dan jasa telah dimanfaatkan oleh perusahaan tetapi
perusahaan tidak mengakuinya sebagai aset sebelumnya maka perusahaan
diharuskan untuk melakukan pengorbanan sumber ekonomi dimasa datang
sehingga kewajiban timbul.
d. Beban menyebabkan penurunan ekuitas Penurunan ekuitas terjadi akibat beban
perusahaan tercipta karena tidak setiap penurunan aset bisa menyebabkan
penurunan ekuitas. Penurunan ekuitas bisa menjadi karakteristik pendukung
beban yang serupa dengan identifikasi terbayar berupa kewajiban
e. Disebabkan oleh aliran fisis atau moneter Timbul terciptanya beban adalah biaya
yang muncul akibat produksi barang atau penyediaan jasa sehingga menimbulkan
biaya sebagai kejadian fisis. Aliran fisis atau moneter terjadi akibat aset yang
digantikan oleh barang atau 15 jasa.
f. Disebabkan oleh kerugian perusahaan Beban disebabkan oleh kerugian
perusahaan yang mencakup beberapa hal yaitu: ekuitas, adanya transaksi
peripheral atau incidental, distribusi kepada pemilik yang menyebabkan sebagian
dari harta perusahaan berkurang.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
pendapatan dan beban tidak dapat dipisahkan, karena pendapatan adalah hasil
yang dapat diperoleh dari kegiatan operasi yang dilakukan perusahaan, dan
beban adalah biaya yang dikeluarkan atau digunakan untuk memperoleh
pendapatan yang diharapkan oleh perusahaan. PSAK Nomor 23 tentang
pendapatan menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama periode jika
arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal”. Pendapatan merupakan faktor penting dalam
perusahaan karena merupakan tolak ukur maju atau mundurnya sebuah
perusahaan. Semakin besar pendapatan, perusahaan tersebut dinilai semakin
maju, begitu pula sebaliknya.

Beban berhubungan dengan berkurangnya arus kas, akan tetapi tidak


bersangkutan dengan penanaman modal perusahaan. Beban ialah pemakaian
barang dan jasa yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau
pendapatan. Beban yang digunakan adalah beban umum dan administrasi.
Sederhananya, beban terbagi menjadi dua jenis, yaitu beban usaha (beban
operasional) dan beban lain-lain (beban non-operasional).

B. SARAN
Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam data-data yang penulis
susun maka penulis memohon kepada pembaca agar memberikan masukan,
Untuk memyempurnakan dan memperbaiki isi dan sistematis dalam penulisan
dan penyajian makalah ini, maka saya dari penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang menghasilkan perbaikan pada masa
yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA

Anjarwati, R., & Safri. (2022). Pengaruh Pendapatan dan Beban Operasional
Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus PT Pegadaian Bekasi Periode 2020). JIMA Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 2(2), 127–136. Apriansyah, A., Udil, P., & Setiawan, H.
(2019). Analisis komparatif perlakuan akuntansi atas pendapatan dan beban. JIAKES
(Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan), 7(1), 197–204.
https://jurnal.stiekesatuan.ac.id/index.php/jiakes/article/view/199 Ginting, S., Pandia,
S. E. N. S., & Wailan’An, E. J. (2021). Pengaruh Pendapatan dan Beban terhadap
Beban Pajak dengan Earning Before Interest and Tax sebagai Variabel Intervening.
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 7(2), 207–
216. https://doi.org/10.31289/jab.v7i2.5725 MEIZA. (2014). 5,170 > 3,252). 1–15.
Pasaribu Masdiana, A. (2017). Pendapatan Usaha dan Beban Operasional Terhadap
Laba Bersih Pada Prusahaan Makanan dan Minuman. Jurnal Wira Ekonomi
Mikroskil, 7(2), 173–180.
https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/index.php/jwem/article/view/501 Sukmawati, E.
(2020). Pengaruh Pendapatan Dan Beban Perusahaan Terhadap Laba Pada Pt Beta
Mandiri Wiradana Prabumulih. Jurnal Akuntanika, 6(1), 11–23

Anda mungkin juga menyukai