Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK - 6

TEORI AKUNTANSI

INCOME

Dosen :

Dr. Sri Rahayu S.E., M.Si

Dikerjakan Oleh :

Dede Trisna NPM (2120050032)


Muhammad Affandi Syahputra Lubis NPM (2120050034)
Muhammad Reza Fachri NPM (2120050039)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena
berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah Teori Akuntansi dengan
judul “Income” ini.

Terimakasih Penulis ucapkan kepada Dosen Teori Akuntansi, yaitu Ibu


Dr. Sri Rahayu S.E., M.Si. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk pembuatan makalah ini sebagai tugas kelompok.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman Magister


Akuntansi (Maksi) UMSU dan semua pihak yang selalu saling mendoakan dan
mengingatkan untuk segera menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah
ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Medan, 01 April 2022

Penulis / Pemakalah

I
DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 Income....................................................................................................................4
2.2 Jenis-jenis Income..................................................................................................5
2.2.1 Passive Income..........................................................................................5
2.2.2 Active Income...........................................................................................5
2.3 Mengukur Kinerja pada suatu Perusahaan.........................................................6
2.3.1 Analisis Trend...........................................................................................6
2.3.2 Analisis Common Size..............................................................................7
2.3.3 Analisis Persentase Perubahan................................................................8
2.3.4 Analisis Industri.......................................................................................9
2.4 Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) terhadap Nilai Perusahaan. .11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................14

II
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Ukuran dan kepemilikan perusahaan merupakan suatu informasi penting
atas kondisi keuangan suatu perusahaan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Laporan
keuangan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna, termasuk
mengenai likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan lainnya. Hal utama yang
sangat diperhatikan pengguna laporan keuangan adalah laba, karena laba
mengandung informasi potensial yang sangat penting.(Febi Fatimah, Vol.20,
No.2, Juli 2019)

Dalam konteks keuangan, income hampir selalu mengacu pada laba bersih.


Biasanya disebut sebagai laba bersih karena jumlahya dapat mewakili jumlah total
uang tunai yang tersisa dari jumlah pendapatan asli setelah memperhitungkan
semua biaya dan pendapatan tambahan yang ada.(Sofyan Syafri Harahap, Edisi
Revisi 2011, Buku Teori Akuntansi)

Biaya yang ada meliputi biaya pokok penjualan, biaya operasional seperti
sewa, utilitas, gaji, bunga dibayarkan atas hutang, biaya penyusutan dan
amortisasi, biaya pajak, biaya darurat karena kejadian luar biasa seperti tuntutan
hukum. Sedangkan untuk pendapatan tambahan, biasanya berasal dari beberapa
pendapatan mencakup bunga yang terakumulasi atas investasi atau dana yang
berasal dari penjualan aset tidak berwujud atau aset fisik, seperti peralatan atau
obligasi.

Menurut Yulias Diana Alfia , (2001). Income atau penghasilan adalah


transaksi yang di akui ketika aliran kas masuk atas transaksi yang terjadi, baik
yang berasal dari kegiatan oprasional maupun kegiatan luar usaha. Banyak yang
berpendapat bahwa income dan revenue itu sama padahal berbeda. Revenue itu
adalah ketika perusahaan telah menyerahkan barang atau jasa sehingga menerima
pembayaran dari pelanggan. Sedangkan Income adalah penghasilan total dari
semua pendapatan setelah di kurangi dengan biaya dan penghasilan luar usaha
dikurangi beban luar usaha.

Banyak yang berpendapat bahwa income (penghasilan) dan gain (laba) itu
sama padahal berbeda, Gain adalah laba bersih dari transaksi operasional
perusahaan sedangkan Income adalah penghasilan total dari semua pendapatan
setelah dikurangi dengan biaya dan penghasilan luar usaha dikurangi beban luar
usaha. Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
(KDPPLK) yang dimaksud dengan income (penghasilan) adalah peningkatan
manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi tertentu dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.

SAK memuat penjelasan tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan


secara jelas dan rinci yang tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 23 tentang Pendapatan. Dengan adanya standar ini,
penyajian dalam suatu laporan laba rugi khususnya pada pelaporan pendapatan
kegiatan usaha lebih dapat dipercaya. Pendapatan menurut PSAK No. 23 adalah
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima perusahaan itu sendiri, di
luar dari pernyataan di atas yang tidak memiliki manfaat ekonomi dan
peningkatan ekuitas bagi perusahaan dikeluarkan dari pendapatan.

Perusahaan memiliki laba yang besar akan lebih diminati oleh investor
karena diharapkan dapat memberikan return yang lebih besar bagi investor apabila
mereka melihat dan menganalisa laporan keuangan perusahaan terlebih dahulu.
Sehingga sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, mereka
menghindari segala sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian dari investasi.
Dengan adanya income yang baik maka akan berpengaruh pada kinerja
perusahaan dilihat dari rasio profitabilitas yang diukur dengan return on equity
(ROE). (Dwi Suhartanto. Jurnal Ekonomi Bisnis Vol.20 No.1 April 2015).

Financial Accounting Standards Board (FASB) (1978), Statement of


Financial Accounting Concepts No. 1, menyatakan bahwa fokus utama laporan

2
keuangan adalah laba, jadi informasi laporan keuangan seharusnya mempunyai
kemampuan untuk memprediksi laba di masa depan.

Manfaat dari informasi laba yaitu untuk menilai perubahan potensi sumber
daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan
arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Hal inilah
yang menjadikan informasi Laba memainkan suatu peranan yang signifikan dalam
proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan.

Artinya, Manajemen berusaha untuk mengelola Laba dalam usahanya


sehingga membuat entitas tampak bagus secara financial. Salah satu parameter
yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba.

I.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Income ?
b. Apa saja jenis-jenis Income ?
c. Bagaimana Mengukur Kinerja pada suatu Perusahaan ?
d. Bagaimana Pengaruh Income Smoothing terhadap Nilai Perusahaan ?

I.3 Tujuan Masalah


a. Untuk mengetahui pengertian Income.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis Income.
c. Untuk mengetahui alat ukur kemampuan income pada suatu Perusahaan.
d. Untuk mengetahui pengaruh Income terhadap perusahaan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Income
Income adalah laba yang diraih oleh perusahaan pada periode akuntansi
tertentu. Perhitungannya diperoleh dari seluruh pendapatan milik perusahaan yang
dikurangi dengan berbagai macam biaya. Pendapatan yang dihitung dalam income
termasuk total pendapatan dan pendapatan tambahan.(Sofyan Syafri Harahap,
Edisi Revisi 2011, Buku Teori Akuntansi)

Biaya yang dihitung dalam income adalah biaya penjualan, pajak


perusahaan, transportasi dalam proses bisnis, sewa, upah tenaga kerja, bunga atas
utang dan biaya lainnya. Pendapatan tambahan lain yang termasuk di dalam
income adalah berbagai macam pemasukan yang diperoleh perusahaan seperti
investasi jangka panjang yang dilakukan perusahaan, hasil dari penjualan aset, dan
lainnya. Banyak hal yang harus diperhitungkan di dalam income. Istilah lain yang
dapat menggantikan penggunaan kata income adalah laba bersih atau pendapatan
bersih yang berhasil diraih oleh perusahaan.

Sedangkan revenue merupakan penghasilan yang perusahaan dapatkan dari


kegiatan operasionalnya. Atau penjelasan lainnya jumlah total kas yang diraih dari
transaksi penjualan barang atau jasanya dalam suatu kegiatan operasional..

SAK memuat penjelasan tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan


secara jelas dan rinci yang tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 23 tentang Pendapatan. Dengan adanya standar ini,
penyajian dalam suatu laporan laba rugi khususnya pada pelaporan pendapatan
kegiatan usaha lebih dapat dipercaya. Pendapatan menurut PSAK No. 23 adalah

4
arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima perusahaan itu sendiri, di
luar dari pernyataan di atas yang tidak memiliki manfaat ekonomi dan
peningkatan ekuitas bagi perusahaan dikeluarkan dari pendapatan.

II.2 Jenis-jenis Income


II.2.1 Passive Income
Passive income, atau penghasilan pasif artinya pendapatan yang bisa
didapatkan seseorang atas kegiatan ekonomi yang dia lakukan tanpa perlu
berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Pendapatan pasif adalah pendapatan yang
bisa dihasilkan seseorang bahkan saat orang tersebut tertidur. Beberapa hal berikut
adalah rekomendasi cara mendapatkan passive income:

 Royalty dari karya seni yang diciptakan (lagu, film, foto atau tulisan)
 Keuntungan penjualan buku
 Investasi, terutama pembagian dividen saham
 Pendapatan dari iklan di blog

Meski pendapatan pasif bisa mengalir secara otomatis, namun usaha yang
diperlukan saat membangun sumber pendapatan pasif cukup besar dan memakan
waktu yang lama. Banyak juga pengorbanan yang harus dibuat di awal, karena
sering kali di awal keuntungan yang didapatkan tak sebanding dengan usaha,
waktu dan pikiran yang telah dikerahkan.

II.2.2 Active Income


Active income merupakan penghasilan yang didapatkan dari bekerja atau
berusaha. Sebaliknya passive income adalah penghasilan yang didapatkan secara
sendirinya. Secara singkatnya, active income adalah kamu mengejar penghasilan,
dan kalau passive merupakan uang yang sedang mengejarmu. Beberapa hal
berikut adalah rekomendasi cara mendapatkan active income:

 Gaji yang diperoleh seseorang setiap bulan dari pekerjaannya.


 Usaha dari bisnis yang dilakukan dan dikerjakan sendiri.

5
 Komisi/Tips/bonus yang didapatkan seseorang karena berhasil atas
suatu pekerjaan atau target dari perusahaan tempat bekerja.
 Profit atau keuntungan yang didapatkan dari bisnis yang dijalankan.
(Dari Berbagai Sumber).

Kedua income yang telah dijelaskan sebelumnya tentunya sama-sama


pentingnya. Contohnya, dari mana kamu akan dapat passive income jika tidak
memiliki penghasilan dari active income.

II.3 Mengukur Kinerja pada suatu Perusahaan


Analisis keuangan yang dipakai oleh perusahaan biasanya tidak satu macam.
Jenis analisis keuangan ada beragam, akuntan perlu menerapkan jenis analisis
laporan keuangan yang sesuai agar bisa mendapatkan informasi detail atau hasil
analisis yang akurat.

Ada beberapa jenis atau metode analisis laporan keuangan yang paling
umum digunakan, yaitu adalah sebagai berikut:

II.3.1 Analisis Trend
Menurut Maryati (2010;129) menyatakan Analisis Trend adalah suatu
gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh
dari rata–rata perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata perubahan tersebut bisa
bertambah bisa berkurang. Jika rata-rata perubahan bertambah disebut trend
positif atau trend mempunyai kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata–rata
perubahan berkurang disebut trend negatif atau trend yang mempunyai
kecenderungan menurun.

Istilah lain dari analisis trend adalah analisis time-series. Biasanya jenis


analisis ini digunakan para manajer keuangan agar bisa melihat kinerja
perusahaan dalam periode tertentu. Cara kerjanya ialah menggunakan history
data dari sebuah laporan keuangan.

Dalam jenis ini metode yang digunakan adalah metode rasio keuangan
yaitu perbandingan dari laporan keuangan yang sudah ada sejak beberapa tahun
kebelakang. Dari perbandingan tersebut manajer bisa melihat performa
perusahaan serta mengambil langkah untuk masa mendatang.

6
Dalam Analisis Trend perlu ditentukan terlebih dahulu tahun dasar sebagai
pembanding. Apabila tahun dasar sebagai pembanding adalah tahun 2018 maka
tahun 2019 akan dibandingkan dengan tahun 2018.

Contoh Ilustrasi :’

PT. X tahun 2019 kas sebesar Rp.500.000.000,-

2020 kas sebesar Rp.800.000.000,-

Maka , Angka Indek = 800.000.000,- / 500.000.000,- x 100%

= 160 %

Maka Kas pada PT.X di tahun 2020 sebesar 160% dari kas yang ada pada
tahun 2019. Atau meningkat sebesar 60%.

II.3.2 Analisis Common Size


Ada juga analisis common size yang sering digunakan untuk menganalisis
neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Tiap komponen laporan laba rugi
nantinya dibagi dengan penjualan dan hasilnya menggunakan tampilan persentase
penjualan.

Khairil Amril Munthe (2016) Suatu neraca yang disusun dalam persentase
per-komponen (Common-size Statement) dapat memberikan informasi sebagai
berikut:

 Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan


gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
 Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran
mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.

Secara umum, Analisis common size dapat dihitung dengan cara membagi
masing-masing Komponen Akun dengan Total Akun, kemudian kalikan
jawabannya dengan 100%. Komponen dan Total bergantung dari akun apa yang
akan Anda analisis.

7
Common size adalah alat anaisis yang menggambarkan perubahan dari
tiap-tiap komponen yang akan diperoleh suatu dasar umum yang dapat digunakan
untuk pembagian antar laporan keuangan. Analisis common-size ialah analisis
yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan
neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari
total aktiva (untuk neraca).

Pada perhitungannya Common Size digunakan rumus sebagai berikut:

Jika perusahaan mampu mengalami peningkatan pada laporan keuangan


dengan analisis Cammon Size setiap tahunnya, maka perusahaan dapat dikatakan
baik dan mempu mencuri perhatian investor untuk melirik perusahaan tersebut.

II.3.3 Analisis Persentase Perubahan


Joko Pramono (2014) Analisis Persentasi Perubahan (Analisis
Pertumbuhan) yaitu Analisis yang dilakukan dengan menghitung tingkat
pertumbuhan dari setiap komponen laporan keuangan khususnya laporan laba-
rugi dan neraca

Teknik ini merupakan sebuah teknik analisis yang disusun dengan


membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan keuangan pada suatu
periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang terdapat di
dalam laporan dengan menggunakan nilai persentase.

Data yang disajikan adalah dengan membandingkan kenaikan atau


penurunan masing-masing pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan
sekarang atau pada periode Year to Date, yaitu periode tahun lalu dengan tahun
sekarang.

P t 1 – P t0
P t0

8
Contoh Ilustrasi :

PT.X Pada tahun (2019) Laba = Rp. 200.000.000,-

Pada tahun (2020) Laba = Rp. 500.000.000,-

Maka, (500.000.000, - 200.000.000,) / 200.000.000, = 1,5 atau 150%.

II.3.4 Analisis Industri


Analisis ini melibatkan perbandingan perusahaan dengan perusahaan lain di
industri yang sama untuk melihat bagaimana perusahaan melakukan investasi
secara finansial dibandingkan dengan industri lainnya.

Analisis industri adalah alat evaluasi pasar yang digunakan bisnis dan
perusahaan untuk memahami dan menganalisis tingkat persaingan dalam industri
tertentu. Analisis industri membantu untuk memahami posisi pasar industri.
Seperti faktor eksternal yang mempengaruhi industri, sistem kredit, perubahan
teknologi dan bagaimana membentuk masa depan, industri berkembang yang
kompetitif lainnya, tingkat persaingan dalam industri, dan statistik penawaran dan
permintaan.(https://belajarekonomi.com).

Dita Rahayu Budiman (2021) Bagi perusahaan, analisis industri menjadi


metode yang membantu untuk memahami posisi perusahaan relatif terhadap
perusahaan lain dalam industri. Hal ini membantu mereka untuk mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang datang dan memberikan gambaran yang kuat tentang
skenario industri saat ini dan masa depan. Kunci untuk bertahan dalam lingkungan
bisnis yang terus berubah yaitu dengan memahami perbedaan antara perusahaan
dan pesaing dalam suatu industri.

Dalam melakukan analisis industri, terdapat tiga metode yang umum


digunakan, yaitu:

a) Competitive Forces Model.

Salah satu model paling terkenal yang pernah dikembangkan untuk


analisis industri, yang juga dikenal sebagai Porter’s 5 Forces ini diperkenalkan
oleh Michael Porter dalam bukunya yang berjudul “Strategi Kompetitif” Teknik
untuk Menganalisis Industri dan Pesaing” tahun 1980.

9
Menurut Porter, analisis lima kekuatan memberikan kesan akurat tentang
industri dan membuat analisis lebih mudah. Lima kekuatan tersebut adalah:

 Intensitas persaingan industri;


 Ancaman pendatang baru; 
 Bargaining power of suppliers (Kekuatan Tawar Menawar Pemasok);
 Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli); dan
 Ancaman barang/jasa pengganti.

b) Broad Factors Analysis (PEST Analysis)

Broad Factors Analysis biasa juga disebut Analisis PEST (Political,


Economic, Social and Technological). Analisis PEST adalah kerangka kerja yang
berguna untuk menganalisis lingkungan eksternal. Untuk menggunakan PEST
sebagai bentuk analisis industri, seorang analis akan menganalisis masing-masing
dari 4 komponen model. Komponen-komponen tersebut meliputi:

 Politik. Faktor politik yang memengaruhi industri mencakup kebijakan


dan peraturan khusus yang terkait dengan hal-hal seperti pajak, peraturan
lingkungan, tarif, kebijakan perdagangan, undang-undang
ketenagakerjaan, kemudahan berbisnis, dan stabilitas politik secara
keseluruhan.
 Ekonomi. Kekuatan ekonomi yang berdampak termasuk inflasi, nilai
tukar ,suku bunga, tingkat pertumbuhan PDB, kondisi di pasar modal
(kemampuan untuk mengakses modal).
 Sosial. Dampak sosial pada suatu industri mengacu pada tren di antara
orang-orang dan mencakup hal-hal seperti pertumbuhan populasi, tren
perilaku masyarakat.
 Teknologi. Aspek teknologi analisis PEST menggabungkan faktor-faktor
seperti kemajuan dan perkembangan yang mengubah cara bisnis
beroperasi dan cara orang menjalani hidup mereka (misalnya, munculnya
internet).
c) Analisis SWOT

10
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari
internal perusahaan. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah.
Contohnya termasuk siapa yang ada di tim Anda, Properti intelektual Anda, dan
lokasi Anda.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang


mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan dan pada pasar
yang lebih besar. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan melindungi dari
ancaman, tetapi Perusahaan tidak dapat mengubahnya. Contohnya termasuk
pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.

Metode ini bisa menjadi cara yang bagus untuk meringkas berbagai kekuatan
industri. Selain itu, pertimbangkan apakah manajemen memiliki niat dan
kemampuan untuk memanfaatkan peluang / menghindari ancaman.

Analisis laporan keuangan merupakan indikator dalam penilaian kinerja


keuangan pada periode tertentu. Nanti akan terlihat besar laba dan kerugian,
laporan kas serta perputaran persediaan cash flow perusahaan. Adapun Manfaat
dalam melakukan analisis Kinerja Pada suatu Perusahaan sebagai berikut :

 Mencari tahu langkah yang akan diambil baik untuk jangka panjang atau
pendek demi keberlangsungan perusahaan.
 Sebagai tolak ukur antar perusahaan. Jadi saat ada kelemahan pada laporan
satu perusahaan, pelaku bisnis dapat mengambil tindakan dengan cepat.
 Mencari tahu keuntungan, perbandingan dari laba rugi juga rasio
likuiditas.
 Melihat dan mengetahui kekuatan dan kemampuan perusahaan.
 Untuk memberikan informasi kepada manajemen dan calon investor.

II.4 Pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) terhadap


Nilai Perusahaan
Mengacu pada teori agensi bahwa manajer sebagai pengelola perusahaan
lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang
akan datang dibanding pemilik (pemegang saham) sehingga menimbulkan

11
asimetri informasi. Manajer diwajibkan memberikan sinyal mengenai kondisi
perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan merupakan cerminan nilai
perusahaan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan
(Rahmawati, 2010).

Tujuan perusahaan adalah nilai perusahaan. Manajer melalui praktik


perataan laba berusahan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Purwanto (2009)
menyatakan bahwa tindakan perataan laba mempunyai hubungan timbal balik
terhadap nilai perusahaan, karena perataan laba menghasilkan berkurangnya
fluktuasi laba, sehingga dapat mencerminkan stabilitas kinerja perusahaan atau
nilai perusahaan, demikian juga sebaliknya bahwa kinerja perusahaan atau nilai
perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan perataan laba
perusahaan.

Pedi Riswandi , Rina Yuniarti (Vol.13 No.1 April 2020) Berdasarkan hasil
penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa manajemen laba berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi
untuk investor diharapkan mampu memberikan informasi kepada para pemegang
saham terkait bagaimana kecenderugan manajer melakukan manajemen laba
(Income Smoothing). Tindakan manajemen laba dilakukan para manajer keuangan
untuk memenuhi kepentingan pribadi.

12
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan mengenai Income sebagai
judul makalah diatas penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Income adalah laba yang diraih oleh perusahaan pada periode akuntansi
tertentu. Perhitungannya diperoleh dari seluruh pendapatan milik
perusahaan yang dikurangi dengan berbagai macam biaya. Pendapatan
yang dihitung dalam income termasuk total pendapatan dan pendapatan
tambahan.(Sofyan Syafri Harahap, Edisi Revisi 2011, Buku Teori
Akuntansi).
2) Passive income, atau penghasilan pasif artinya pendapatan yang bisa
didapatkan seseorang atas kegiatan ekonomi yang dia lakukan tanpa
perlu berperan aktif dalam kegiatan tersebut. Pendapatan pasif adalah
pendapatan yang bisa dihasilkan seseorang bahkan saat orang tersebut
tertidur.Sedangkan, Active income merupakan penghasilan yang
didapatkan dari bekerja atau berusaha. Sebaliknya passive income
adalah penghasilan yang didapatkan secara sendirinya. Secara
singkatnya, active income adalah kamu mengejar penghasilan, dan
kalau passive merupakan uang yang sedang mengejarmu.
3) Mengacu pada teori agensi bahwa manajer sebagai pengelola
perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang dibanding pemilik (pemegang
saham) sehingga menimbulkan asimetri informasi. Manajer diwajibkan
memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik.
Sinyal yang diberikan merupakan cerminan nilai perusahaan melalui

13
pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan
(Rahmawati, 2010).
Pedi Riswandi , Rina Yuniarti (Vol.13 No.1 April 2020) Berdasarkan
hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa manajemen laba
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
memberikan beberapa implikasi untuk investor diharapkan mampu
memberikan informasi kepada para pemegang saham terkait bagaimana
kecenderugan manajer melakukan manajemen laba (Income
Smoothing). Tindakan manajemen laba dilakukan para manajer
keuangan untuk memenuhi kepentingan pribadi.
4) Dalam mengukur Kinerja suatu perusahaan, Analisis keuangan yang
dipakai oleh perusahaan biasanya tidak satu macam. Jenis analisis
keuangan ada beragam, akuntan perlu menerapkan jenis analisis laporan
keuangan yang sesuai agar bisa mendapatkan informasi detail atau hasil
analisis yang akurat. Ada beberapa jenis atau metode analisis laporan
keuangan yang paling umum digunakan, yaitu adalah sebagai berikut:
 Analisis Trend
 Analisis Cammon Size
 Analisis Perubahan Persentase
 Analisis Industri

III.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran yang
dapat pemakalah sampaikan ialah, Perusahaan hendaklah memahami Income dan
mampu menerapkannya secara baik pada perusahaan tersebut. Dan mampu
menganalisis atau mengukur kinerja pada suatu perusahaan, agar laporan
keuangan yang baik mampu menarik perhatian para investor untuk
menginvestasikan kepada perushaan tersebut. Dan para menajer dapat mengetahui
pengaruh Income Smoothing (Perataan Laba) terhadap Nilai Perusahaan.

14
Daftar Pustaka

Febi Fatimah, R. Deni MD, Faizal Mulia Z, EKOBIS Vol. 20, No.2, Juli 2019
(ANALISIS PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI
MAKANAN DAN MINUMAN).
Sofyan Syafri Harahap, Edisi Revisi (2011), Buku Teori Akuntansi.
Euis Soliha,-Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), September 2008, Hal. 128 - 142
Vol. 15, No.2 ISSN: 1412-3126.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 tentang Pendapatan.
Yulias Diana Alfia , (2001), - Teori Akuntansi Laba (Income).
Artikel Blog Modal Rakyat. Kunjungi https://www.modalrakyat.id/blog/apa-itu-
income.
Dita Rahayu Budiman (2021)
-https://tradinginvenus.com/view/artikel/pentingnya-analisis-industri-bagi-
perusahaan_100.

https://belajarekonomi.com/analisis-industri-pengertian-jenis-cara-menerapakan-
contoh-kelebihan-kekurangan/.

Dwi Suhartanto, Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 20 No. 1, April 2015, (Pengaruh
Ukuran Perusahaan, profitabilitas, Leveragr, Kepemilikan Publik,
Perubahan Harga Saham, Dan Resiko Bisnis terhadap Manajeman Laba
Pada perusahaan Publik Sektor Keuangan).
Pedi Riswandi , Rina Yuniarti, Volume 13 No 1, April (2020) Hlm. 134-138
http://journal.trunojoyo.ac.id/pamator ISSN: 1829-7935, (Pengaruh
Manajemen Laba Terhadap Nilai Perusahaan).
Joko Pramono, Vol.7 No.13, Juli (2014), ANALISIS RASIO KEUANGAN
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN.
Khairil Amril Munthe, Skripsi tahun (2016), Analisis Common Size Dalam
Menilai Kinerja Keuangan.
2

Anda mungkin juga menyukai