SEMINAR AKUNTANSI
PENGAKUAN PENDAPATAN
Dosen Pengampu:
Meri Yani, SE,M.Si,Ak,CA
DIBUAT OLEH :
KELOMPOK 2
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas segala rahmat Nya
sehingga makalah dengan judul “ Pengakuan Pendapatan “ dapat tersusun sampai dengan
selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntasi memang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan karena dengan Akuntansi kita
bisa memantau kinerja perusahaan dan kondisi perusahaan yang kita jalani, apakah
memperoleh laba atau menderita kerugian. Dengan akuntansi kitapun dapat memperoleh
informasi yang nantinya berguna untuk pemakainya, baik itu pihak ekstern maupun intern.
Dengan adanya informasi ini kita juga bisa membayar pajak kepada pemerintah demi
kesejahteraan sosial. Semua informasi di atas terkait halnya dengan seberapa banyak
pendapatan yang kita peroleh dari kegiatan perusahaan kita, karena pendapatan adalah sesuatu
yang sangat penting dalam setiap perusahaan.Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal
atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Menurut
PSAK nomor 23 paragraf 6 adalah sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal.
Dari latar belakang di atas, maka masalah dalam makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1
5. Bagaimana metode pengukuran pengakuan pendapatan?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai
segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pula
pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan laba
rugi. Dan yang perlu diingat lagi, pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan.
Tanpa pendapatan tidak ada laba, tanpa laba, maka tidak ada perusahaan. Hal ini tentu saja
tidak mungkin terlepas dari pengaruh pendapatan dari hasil operasi perusahaan.
Pengertian tentang pendapatan itu sendiri ada beberapa macam, berikut ini ada
beberapa pandangan yang menegaskan arti konseptual dari pendapatan. Sebelum penulis lebih
lanjut menelaah mengenai pengertian pendapatan, maka terlebih dahulu perlu diketahui
Konsep kesatuan usaha menurut Zaki Baridwan (1992 : 8 ) adalah sebagai berikut:
“Konsep ini menyatakan bahwa dalam akuntansi perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan
usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri dan terpisah dari
yaitu bahwa pendapatan dan laba harus dipandang sebagai kenaikan kekayaan perusahaan,
sedangkan biaya dan rugi sebagai pengurang kekayaan perusahaan. Oleh karena itu, Standar
3
sebagai perubahan kekayaan, bukan sebagai kenaikan atau penurunan kekayaan pemilik atau
pemegang saham.
Ikatan akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK) No. 23
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
menyatakan gambaran yang lebih lengkap mengenai pengertian pendapatan, penulis akan
mengutip pendapat-pendapat yang diambil dari berbagai macam bacaan. Menurut Zaki
“Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan
utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau
pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan lain yang
“Suatu pertambahan assets yang mengakibatkan bertambahnya Owner’s Equity, tetapi bukan
karena penambahan modal dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan assets
Menurut Eldon S. Hendriksen ( 2000 : 374 ) dalam Teori Akuntansi menjelaskan bahwa
pendapatan adalah:
“Pendapatan (revenue” dapat mendefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan.
Hal itu biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku. Pendapatan diakui setelah
4
kejadian penting atau setelah proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam praktek
Disamping definisi yang dinyatakan di atas terdapat definisi pendapatan dari C. Rollin
“Pendapatan merupakan kenaikan kotor atau garis dalam modal pemilik yang dihasilkan dari
penjualan barang dagangan, pelayanan jasa kepada klien, penyewaan harta, peminjaman uang
adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada langganan/mereka
yang menerima”.
dasar pendapatan adalah pendapatan merupakan proses arus, yaitu penciptaan barang dan jasa
Definisi-definisi di atas memperlihatkan bahwa ada 2 konsep tentang pendapatan yaitu sebagai
berikut:
1. Konsep Pendapatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai hasil
2. Konsep Pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan barang dan jasa
serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan ini menganggap
Jika pendapatan dirumuskan dengan cara lain maka pengecualian harus dinyatakan dengan
jelas, misalnya pendapatan diakui sebelum arus masuk aktiva benar-benar terjadi.
5
Konsep dasar pendapatan yang diungkapkan oleh Patton dan Littleton dinamakan sebagai
produk perusahaan yang menekankan bahwa pendapatan merupakan arus yaitu penciptaan
pendapatan operasi dan non operasi. Pendapatan operasi adalah pendapatan yang diperoleh dari
aktivitas uama perusahaan. Sedangkan, pendapatan non operasi adalah pendapatan yang
Jumlah nilai nominal aktiva dapat bertambah melalui berbagai transaksi tetapi tidak
membedakan kenaikan aktiva yang menunjukkan dan mengukur pendapatan kenaikan jumlah
1. Transaksi modal atau pendapatan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang
2. Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa “barang dagangan” seperti aktiva tetap,
4. Revaluasi aktiva.
Dari kelima sumber tambahan aktiva di atas hanya butir kelima yang harus diakui sebagai
sumber pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam hubungannya dengan
penjualan aktiva selain produk sebagaimana yang disebutkan dalam butir kedua.
6
2.3 Proses Pendapatan
Ada dua konsep yang sangat erat hubungannya dengan masalah proses pendapatan
yaitu konsep proses pembentukan pendapatan (Earning Process) dan proses realisasi
Konsep ini berdasarkan pada asumsi bahwa semua kegiatan operasi yang diperlukan dalam
rangka mencapai hasil, yang meliputi semua tahap kegiatan produksi, pemasaran, maupun
produksi.
Proses realisasi pendapatan adalah proses pendapatan yang terhimpun atau terbentuk
sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas dkontrak penjualan. Jadi, pendapatan
dimulai dengan tahap terakhir kegiatan produksi, yaitu pada saat barang atau jasa
produksi barang atau jasa maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi, karena belum
1. Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa yang lain melalui proses penjualan yang
7
2.4. Penilaian, Pengukuran, Pengakuan, dan Pengungkapan Pendapatan
Standar Akuntansi memberikan pedoman dasar penilaian yang dapat digunakan untuk
menentukan berapa rupiah yang diperhitungkan dan dicatat pertama kali dalam suatu transaksi
atau berapa jumlah rupiah yang harus diletakkan pada suatu akun dalam laporan keuangan.
Ada empat dasar dalam penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut:
1. Biaya Historis (historical cost) : Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara
kas) yang dibayar sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh
2. Biaya Kini (current cost): aktiva dinilai dalam wujud kas (atau setara kas) yang
seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara yang diperoleh sekarang.
dalam jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara aktiva yang sekarang dengan
4. Nilai sekarang (present value) : Aktiva dinyatakan sebesar kas masuk bersih di masa
depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat
Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui, yaitu pengukuran
pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan waktu bahwa pendapatan
yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai berikut:
8
“Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah pendapatan
yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan
pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang
Pendapatan dapat diukur dengan nilai tukar, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
1. Potongan pembayaran dan pengurangan lain dari harga seperti rugi piutang ragu-ragu
2. Untuk transaksi bukan dengan kas, apabila nilai dari barang yang diserahkan dianggap
sama dengan nilai pasar wajar dari barang yang akan diterima maka nilai tukarnya
adalah nilai buku barang yang akan diterima lebih atau kurang dari nilai buku barang
yang akan diserahkan maka selisihnya nilai pasar barang yang diterima dengan nilai
Berikut ini ada berbagai macam dasar pengukuran pendapatan antara lain:
1. Cash Equivalent
Jumlah rupiah kas penghargaan produk yang terjual baru akan menjadi pendapatan yang
sepenuhnya setelah produk yang terjual baru akan diproduksi dan penjualan benar-benar
terjadi.
Jumlah rupiah kas yang diperkirakan atau diterima atau dibayarkan pada masa mendatang
Harga pasar yang berlaku sekarang tetap, nilainya dibawah harga semula.
9
4. Harga pasar
Harga jual bersih yang diperkirakan dikurangi biaya simpanan, biaya penjualan, dan biaya
penyerahan produk.
5. Harga kesepakatan
Harga dimana yang merupakan kesepakatan dengan pelanggan dari setiap jumlah rupiah
Tujuan dari semua usaha pada akhirnya adalah untuk mendapatkan pendapatan yang bisa
meningkatkan nilai perusahaan. Secara umum, pendapatan diakui pada saat realisasinya atau
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.23
1. Pendapatan dari transaksi penjualan produk diakui pada saat tanggal penjualan,
2. Pendapatan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa diakui pada saat jasa tersebut
oleh pihak lain, seperti” pendapatan bunga, dan royalty diakui sejalan dengan
4. Pendapatan dari penjualan aktiva di luar barang dagangan seperti penjualan aktiva tetap
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima.
10
Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas. Bila arus masuk dari kas
atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah
Berkaitan dengan masalah pendapatan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui
tentang prinsip pengakuan pendapatan yang menyatakan bahwa pendapatan harus diakui dalam
Pengakuan pendapatan mendapat kendala yaitu proses penentuan kapan pendapatan dapat
diakui dan dilaporkan untuk suatu periode tertentu dan berapa jumlahnya, proses penentuan
waktu dan besarnya pendapatan yang diakui ini berkaitan dengan konsep realisasi pendapatan
Association Committee on Concept and Standard External reporting mengenai realisasi ini
yaitu: “Realisasi bukan suatu determinan dalam konsep laba, realisasi hanya berfungsi sebagai
pedoman memutuskan kapan kejadian yang jika dipecahkan sebagai termasuk dalam laba
objektif yaitu apabila ketidakpastian telah sampai tingkat yang dapat diterima”.
Secara teoritik titik waktu dari pengakuan pendapatan dapat dilakukan pada berbagai saat,
yaitu :
11
1. Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi
Pengakuan pendapatan diakui pada saat proses produksi biasanya dilakukan oleh
memperbolehkan dua metode akuntansi untuk pendapatan atas kontrak jangka panjang, yaitu
sebagai berikut:
Metode persentase penyelesaian adalah bentuk alternatif atas metode kontrak selesai.
Dalam metode ini, pengakuan pendapatan dicatat berdasarkan tingkat kemajuan pekerjaan atau
dengan kata lain jumlah pendapatan yang diakui untuk tiap periode ditentukan berdasarkan
tingkat penyelesaian, bagian pendapatan dan beban (dan juga laba) diakui ketika dihasilkan
Besarnya tingkat penyelesaian dari suatu kontrak harus diukur dimana pengukuran yang
Pengukuran masukan adalah upaya yang dikorbankan pada suatu proyek pada tanggal
tertentu dibandingkan dengan total upaya yang diperkirakan yang dibutuhkan untuk
Metode ini paling sering digunakan, dimana tingkat penyelesaian ditentukan dengan
membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan estimasi biaya total yang diharapkan.
12
Metode ini didasarkan oleh ukuran dari pelaksanaan pekerjaan yang meliputi jam kerja,
upah, jam mesin, atau kuantitas bahan. Bahan penyelesaian dengan menggunakan metode
ini diperoleh dengan cara yang sama seperti metode biaya ke biaya.
Pengukuran keluaran adalah hasil pada tanggal tertentu dibandingkan dengan total hasil
Menurut metode ini, pendapatan diakui jika pekerjaan sudah selesai 100%. Semua biaya
selama pelaksanaan dalam pekerjaan. Tagihan atas kemajuan tidak dicatat sebagaimana
pendapatan, tetapi diakumulasikan dalam akun kontrak persediaan. Metode kotrak selesai
dipenuhi, atau
3) Jika terdapat bahaya yang melejat dalam kontrak itu di luar resiko bisnis yang normal
dan berulang.
Metode kontak selesai (completed contract method) ini hanya akan digunakan jika metode
Pengakuan pendapatan atas dasar penyelesaian produksi ditujukan untuk produk dalam
kriteria;
a. Adanya harga jual yang dapat ditentukan atau harga pasar yang stabil,
13
b. Biaya pemasaran yang tidak besar,
tergantung pada tingkat kepastian dimana harga jual dan biaya tambahan dapat
diestimasi.
Kriteria utama untuk menggunakan metode ini adalah kemampuan realisasi yang handal
yaitu produk harus dapat dipasarkan segera pada harga tertentu yang dapat dipengaruhi
produsen tertentu.
Untuk tujuan pengakuan pendapatan saat terjadinya penjualan merupakan dasar yang
➢ Produk telah berada di luar perusahaan dan aktiva baru sudah menggantikannya, yakni
➢ Sebagian besar biaya yang menyangkut pembuatan atau perolehan produk dan biaya
Dasar pengakuan ini sangat tepat untuk diterapkan pada perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi atau perusahaan dagang. Kegiatan penjualan merupakan hal yang paling
masuknya aktiva baru ke dalam perusahaan yang berupa kas atau piutang.
14
4. Pengakuan pendapatan pada saat penerimaan kas
Penerimaan kas merupakan hal yang signifikan dalam pengukuran pendapatan. Umumnya,
tidak kritis dalam proses operasional untuk meningkatkan aktiva bersih perusahaan. Penerapan
dasar penerimaan kas paling banyak dijumpai dalam perusahaan yang melakukan penjualan
Dalam perusahan jasa, kalau satuan jasa dilakukan dalam waktu relatif pendek. Misalnya,
perusahaan angkutan atau bioskop maka saat penerimaan uang dari konsumen hampir
bersamaan dengan penyerahan jasa sehingga keduanya dapat dijadikan dasar dalam
pengukuran dan pengakuan pendapatan. Untuk jangka panjang di dalam satuan jasa, misalnya
penyewaan ruangan atau bangunan maka terdapat perbedaan antara jumlah rupiah pendapatan
a. Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapatan termasuk metode yang
b. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan diakui selama periode tersebut
1) Penjualan barang
2) Penjualan Jasa
3) Bunga
4) Dividen, dan
5) Royalty.
15
• Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB)
1. Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti akan segera
terealisasi.
2. Pendapatan baru dapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk atau terhimpun.
4. Biaya-biaya yang berkaitan harus dapat diestimasi dengan tingkat kecermatan yang
memuaskan.
Metode dalam pencatatan pendapatan terdiri dari dua metode, yaitu sebagai berikut: metode
berbasis kas (cash basis method) dan metode berbasis akrual (accrual basis method)
Suatu system dimana pendapatan belum diakui sebelum pendapatan tersebut belum diterima.
Metode ini banyak digunakan pada perusahaan kecil dan orang-orang yang menjual jasa, pada
16
Metode pencatatan pendapatan, dimana pendapatan itu dicatat pada saat sudah terjadi hak tanpa
memperhatikan pendapatan tersebut diterima. Keuntungan metode ini adalah karena metode
ini sangat teliti dalam pengukuran keuntungan (dalam laporan laba rugi) dan neraca selisih.
Ada empat metode pengakuan pendapatan untuk perusahaan yang kegiatannya sebagian
Metode ini digunakan untuk pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan aksi tunggal.
Sebagai contoh : seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atas penyelesaian penambalan
gigi.
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh lebih dari satu
aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi.
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan
serangkaian tindakan dimana yang terakhir sangat penting dalam hubungannya dengan total
transaksi jasa dimana pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan hanya setelah tindakan
terakhir terjadi. Metode ini serupa dengan metode kontrak selesai, yang digunakan untuk
4. Metode Penagihan
Metode ini digunakan untuk pendapatan jasa ketika ketdakpastian penagihan sangat tinggi atau
estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan
17
reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode ini serupa
Ada beberapa konsep dasar yang melandasi laporan keuangan antara lain sebagai berikut
Konsep ini menyatakan bahwa kas merupakan pengukur upaya dan pendapatan merupakan
pengukur hasil.
Laporan keuangan akan mempunyai tingkat manfaat dan tingkat keandalan yang cukup tinggi
apabila data keuangan didalamnya didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji
kebenarannya,
Konsep akuntansi mengakui adanya asumsi-asumsi seperti bidang pengetahuan lain, dalam
banyak hal konsep dasar akuntansi dengan sendirinya merupakan asumsi atau
paling tidak didasarkan atas asumsi yang tidak dapat diuji validitasnya dengan pembuktian
yang tuntas tetapi dianggap mempunyai relevansi dengan tujuan pelaporan keuangan.
Konsep biaya historis merupakan pengukur potensi jasa yang paling objektif untuk jasa yang
baru diperoleh. Biaya historis ini menunjukkan harga pertukaran pada saat terjadinya salah satu
keunggulan biaya historis yang terjadi dari hasil kesepakatan dua pihak yang independent.
18
2.6 Contoh Kasus Pengakuan Pendapatan
Indonesia yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia atau BUMN. PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk telah berkembang cukup pesat dengan memiliki 196 pesawat di Januari 2017
dengan lebih dari 600 penerbangan setiap harinya. Namun ternyata PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk memiliki sisi gelapnya sendiri. Pada tanggal 28 Juni 2019, PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk resmi dinyatakan bersalah dan dikenakan sanksi oleh beberapa lembaga seperti
Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) atas
Kronologi kecurangan yang dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai
berikut:
1. Pada 31 Oktober 2018, Manajemen Garuda dan PT. Mahata Aero Teknologi (Mahata)
mengadakan perjanjian kerja sama yang telah diamandemen, terakhir dengan amandemen
penerbangan dan hiburan dalam pesawat dan manajemen konten. Perjanjian tersebut
2. Berdasarkan catatan laporan keuangan nomor 47 huruf e menjelaskan bahwa Mahata akan
penerbangan dan hiburan dalam pesawat dan manajemen konten. Garuda mengakui
penghasilan dari perjanjiannya dengan Mahata sebagai suatu penghasilan dari kompensasi
19
3. Manajemen Garuda mengakui sekaligus pendapatan perjanjian tersebut sebesar USD
239.94 juta dengan USD 28 juta diantaranya merupakan bagi hasil yang didapat dari PT.
Sri Wijaya Air. Padahal perjanjian belum berakhir dan diketahui bahwa hingga tahun buku
2018 berakhir, tidak ada satu pembayaran yang telah dilakukan oleh pihak Mahata
4. Selain itu dalam perjanjian Mahata yang ditandatangani pada 31 Oktober 2018 tidak
tercantum term of payment yang jelas dan belum ditentukan juga secara pasti cara
dengan paragraf terakhir halaman satu dari surat Mahata 20 Maret 2019: “Skema dan
ketentuan pembayaran ini tetap akan tunduk pada ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam perjanjian. Ketentuan dan skema pembayaran sebagaimana yang disampaikan dalam
surat ini dan perjanjian dapat berubah dengan mengacu kepada kemampuan finansial
Mahata.
6. Dari pengakuan pendapatan ini, PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk terbukti melakukan
atau Perusahaan Publik dan diberikan Sanksi Administratif berupa denda sebesar Rp. 100
juta. Selain itu, seluruh anggota Direksi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. juga
dikenakan Sanksi Administratif berupa masing-masing Rp. 100 juta karena melanggar
Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan
Keuangan. Sanksi Administratif juga dikenakan secara tanggung renteng sebesar Rp. 100
juta kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk. yang menandatangani Laporan Tahunan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. periode
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada
sektor produksi. Ada juga pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat
1. Direalisasikan bila barang-barang dan jasa-jasa dipertukarkan dengan kas atau klaim
2. Dapat direalisasikan bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah
kas atau klaim atas kas yang diketahui. Dihasilkan, bila kesatuan itu sebagian besar
telah menyelesaikan apa yang seharusnya telah dilakukan agar berhak atas manfaat
yang diberikan pendapatan. Sebagian besar perusahaan didirikan dengan tujuan untuk
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu kami mengharapkan inspirasi dari para pembaca
dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya kami berharap agar
dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan khususnya dunia
pendidikan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri, (2001), Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soemarsono. SR, (2000). Akuntansi Suatu Pengantar, Jilid 2, Edisi 4, Jakarta PT.
Rineka Cipta.
------------- and Michael F. Van Breda, (2000), Teori Akunting, (terjemahan) Buku I,
Edisi Kelima, Jakarta: Penerbit Interaksara.
22