1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN
PT. AIRASIA INDONESIA TBK TAHUN 2018 - 2019
ABSTRACT
The purpose of this research was to calculate and analyze the ratio of profitability and liquidity to financial performance in PT.
Airasia Indonesia Tbk in 2018-2019. In the period 2018, the current ratio was 26.09 %, the Debt to Equity Ratio was
8,237.55% and the ROE ratio was 213.71% ,From the data it can be known that the current ratio of the company
experienced a very sharp decrease, so that the liquidity condition of the company is very far from liquid or in other words, the
company's current assets are not able to cover its current debt. In 2019, the current ratio was 16.3%, the Debt to Equity
Ratio was 454.67% and the ROE ratio was 7.18%. Based on the data, it can be known that the company's current ratio
decreased from 2018. This means that the company's liquidity condition is worse than the previous year. Similarly, the Debt
to Equity Ratio, decreased from the previous year. This has an effect on roe ratio which also experienced a very sharp
decline.
PENDAHULUAN
Pengukuran kinerja keuangan perusahaan juga sangat penting dilakukan karena dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam hal keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dilakukan dengan menggunakan
data keuangan perusahaan yang diperoleh melalui laporan tahunan (annual report), yang terdiri dari laporan posisi
keuangan (neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas dan penjelasan laporan keuangan. Pengukuran
kinerja keuangan perusahaan sangat dibutuhkan oleh para investor maupun perusahaan. Bagi investor pengukuran kinerja
keuangan perusahaan digunakan untuk melihat apakah layak atau tidak untuk melakukan penanaman modal di perusahaan
tersebut dan apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan kinerja yang baik maka akan sangat baik untuk menarik
para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan dan akan mengakibatkan harga saham perusahaan akan naik
dan memudahkan dalam mencari dana. Yang digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan yaitu
dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Salah satu pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat melalui analisis
keuangan (rasio keuangan, diantaranya rasio profitabilitas dan rasio likuiditas sehingga dapat diketahui mengenai baik
buruknya keadaan keuangan perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja perusahaan dalam periode tertentu. Hal ini
sangat penting agar semua sumber daya perusahaan dapat dilakukan secara optimal. Rasio profitabilitas berfungsi untuk
mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau model
secara produktif. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah Return On Equity (ROE)
yang digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih perusahaan yang akan dihasilkan dari dana yang
tertanam dalam total ekuitas. Rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur tingkat kemampuan perusahaan
dalam memenuhi atau membayar kewajibannya pada saat ditagih maupun yang sudah jatuh tempo. Indikator yang
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah Rasio Lancar (Current Ratio) yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segara jatuh tempo pada
saat ditagih, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia dalam perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendek atau
utang yang segera jatuh tempo. PT. AirAsia Indonesia Tbk yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bergerak
di bidang transportasi khususnya penerbangan, yang sudah eksis dalam dunia penerbangan baik di dalam negeri maupun di
39
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 6 No. 1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
luar negeri. Perusahaan ini layanannya dikenal dengan tarif yang relatif ekonomis dibanding dengan perusahaan
penerbangan lain serta destinasi penerbangan cenderung mempunyai akses sampai ke mancanegara.
KAJIAN PUSTAKA
Manajemen Keuangan
Menurut Musthafa (2017:1) ”Manajemen keuangan (financial management) yaitu kita diharapkan dapat menjelaskan tentang
beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu keputusan tentang investasi (investment decison), keputusan pendanaan
atau keputusan pemenuhan kebutuhan kebutuhan dana (financing decision), dan keputusan kebijakan deviden (dividend
policy) yang biasa juga disebut keputusan pembagiaan keuntungan (distribution decision)” Menurut Irham Fahmi (2015:2)
“Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang
bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana,
mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit”.
Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2014:7) “Pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu yang dimaksud dengan saat ini adalah kondisi keuangan perusahaan pada
saat laporan keuangan tersebut dibuat oleh perusahaan.” Sedangkan menurut Munawir (2014:56) “Pengertian laporan
keuangan adalah alat yang sangat penting untuk memperoleh infomasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil
operasi yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.”
40
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 6 No. 1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan
Rasio Profitabilitas
Menurut (Kasmir 2014:196). “Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.”
Rasio Likuiditas
Menurut (Kasmir 2014:130). “Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan komponen yang
ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total aktiva lancar dengan total passiva lancar (utang jangka pendek).
Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke
waktu.”
Kerangka Berpikir
Rasio
Profitabilitas
Kinerja Keuangan
Perusahaan
Rasio
Likuiditas
Hipotesis
Menurut Sugiyono (2014:64) “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
“Menganalisis rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas dalam menilai kinerja keuangan PT AirAsia Indonesia, Tbk pada
tahun 2018-2019”.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada perusahaan PT. AirAsia Indonesia, Tbk., dengan mengunjungi kantor Bursa Efek Indonesia
di Medan.
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT AirAsia Indonesia, Tbk melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id
41
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 6 No. 1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
Variabel Penelitian Dan Definisi Opersional
Menurut Sugiyono (2017:38), “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentanghal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Tabel 4.1. Data Keuangan dan Perhitungan Current Ratio Pada PT. AirAsia Indonesia Tbk Tahun 2018-2019
Tahun Aktiva Lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Rasio
2018 81.876.476.884 81.183.590.556 100,85 %
2019 567.327.411.955 2.174.246.385.693 26,09 %
Sumber : Data Diolah Peneliti (2019)
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai current ratio, dapat dilihat pada gambar grafik 4.1 current ratio dibawah ini :
42
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 6 No. 1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
Tabel 4.2. Standar Likuiditas Current Ratio Pada PT. AirAsia Indonesia Tbk Tahun 2018-2019
Tahun Current Ratio Standar Kriteria
2018 <125 % Kurang Baik
100,85 %
2019 <125 % Kurang Baik
26,09 %
Sumber : Data Diolah Peneliti (2019)
Data Dan Perhitungan Rasio Debt To Equity Pada PT. Airasia Indonesia, Tbk
Berdasarkan data yang terdapat dalam laporan keuangan PT. AirAsia Indonesia Tbk, dapat diketahui debt to equity ratio
pada periode 2018 – 2019, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Data Keuangan dan Perhitungan Rasio Debt To Equity Pada PT. Airasia Indonesia Tbk Tahun 2018-2019
Tahun Total Hutang (Rp) Modal Sendiri (Rp) Rasio
2018 143.626.700.850 33.190.179.228 432,74 %
2019 3.054.059.095.077 37.074.862.680 8.237,55 %
Sumber : Data Diolah Peneliti (2019)
Data Keuangan Dan Perhitungan Rasio Return On Equity Pada PT. Airasia Indonesia, Tbk
Berdasarkan data yang terdapat dalam laporan keuangan PT. AirAsia Indonesia Tbk, dapat diketahui rasio return on equity
pada periode 2016 – 2018, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5. Data Keuangan Dan Perhitungan Rasio Return On Equity Pada PT. Airasia Indonesia Tbk
Tahun 2018-2019
Tahun Laba Bersih Setelah Pajak (Rp) Total Ekuitas (Rp) Rasio
2018 141.372.080 33.190.179.228 0,42%
2019 79.234.694.381 37.074.862.680 213,71 %
Sumber : Data Diolah Peneliti (2019)
43
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 6 No. 1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
Tahun 2018 = 141.372.080 x 100 %
33.190.179.228
= 0,42 %
Tabel 4.6. Standar Profitabilitas Return On Equity Pada PT. AirAsia Indonesia Tbk Tahun 2018-2019
Tahun ROE Standart Kriteria
2018 0,42 % >1 % Kurang efesien
2019 213,71 % <21 % Sangat efesien
Sumber : Data Diolah Peneliti (2019)
PEMBAHASAN
Analisis Current Ratio Pada PT. Airasia Indonesia, Tbk. Periode Tahun 2018-2019
Dari hasil perhitungan current ratio yang diperoleh pada tahun 2018 sebesar 100,85 % yang artinya, jumlah hutang lancar
Rp 1,- hanya dijamin oleh Rp 1,85,- aktiva lancar, maka hal ini masih jauh dari sangat baik, yaitu sebesar 200 % atau 2 kali
dari jumlah hutang lancar. Dengan kata lain, kondisi likuiditas perusahaan ini masih dalam kategori “kurang baik” atau
illikuid, sehingga belum dapat masuk dalam kategori “sangat baik” atau likuid. Selanjutnya, untuk periode tahun 2017, jumlah
current ratio sebesar 26,09 %. Hal ini dapat diartikan bahwa jumlah hutang lancar sebesar Rp 1,- hanya dijamin oleh aktiva
lancar sebesar Rp 0,2609. Kondisi ini berarti rasio likuiditas perusahaan turun secara tajam sebesar 74,76 %, sehingga
kondisi likuiditas kurang baik pada tahun 2018, semakin lebih parah pada tahun 2019. Dengan angka ini, berarti
pembayaran hutang lancar perusahaan mengalami hambatan atau kemacetan sebesar 73,91 % atau dapat diartikan bahwa
pembayaran hutang lancar perusahaan mengalami kemacetan sebesar Rp 0, 7381,-.
Analisis Rasio Debt To Equity Pada PT. Airasia Indonesia, Tbk. Tahun 2018-2019
Dari hasil perhitungan Rasio Debt To Equity tahun 2018 diperoleh hasil sebesar 432,74 %, tahun 2019 sebesar 8.237,55 %
dan tahun 2018 sebesar 454,67 %. Artinya bahwa untuk tahun 2018 jumlah hutang Rp 1,- dijamin oleh modal sendiri
sebesar Rp 4,3274,- tahun 2017, jumlah hutang lancar Rp 1,- dijamin oleh modal sendiri sebesar Rp 82,3755,-.
Analisis Rasio Return On Equity (ROE) Pada PT. Airasia Indonesia, Tbk. Tahun 2018-2019
Berdasarkan hasil perhitungan ROE perusahaan pada periode tahun 2018 diperoleh rasio 0,42 %, pada tahun 2019 sebesar
213,71 %. Selanjutnya untuk tahun 2019 memberikan arti bahwa dari jumlah modal sendiri Rp 1,- dapat menghasilkan laba
bersih sebesar Rp 2,1371,-. Dengan demikian rasio profitabiltas perusahaan dapat dikategorikan “sangat efisien”.
Analisis Current Ratio, Rasio Debt To Equity Dan Rasio Return On Equity (ROE) Pada PT. Airasia Indonesia, Tbk.
Tahun 2018-2019
Dengan adanya uraian current ratio, rasio debt to equity dan rasio ROE perusahaan untuk periode tahun 2018-2019, dapat
diuraikan, sebagai berikut :
a. Pada periode tahun 2018, current ratio sebesar 100,85 %, Rasio Debt to Equity sebesar 432,74 % dan rasio ROE
sebesar 0,42 %, hal ini memberikan arti bahwa perusahaan dapat membayar hutang lancar dari aktiva lancar
(likuiditas) yang dimiliki, namun belum dapat dikategorikan likuid karena masih dibawah 200 %. Dilihat dari rasio debt to
equity yang jumlahnya sebesar 432,74 %, dapat dijelaskan bahwa current ratio yang jumlahnya sebesar 100,85 %
diperoleh bukan dari hasil kegiatan operasi perusahaan, akan tetapi dari tambahan jumlah setoran modal sendiri
pemilik perusahaan. Hal itu dapat dilihat dengan rasio ROE sebesar 0,42 %, sehingga masuk dalam kategori kurang
efisien.
44
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 6 No. 1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
b. Pada periode tahun 2019, current ratio sebesar 26,09 %, Rasio Debt to Equity sebesar 8.237,55 % dan rasio ROE
sebesar 213,71 % ,Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kondisi current ratio perusahaan mengalami penurunan
yang sangat tajam, sehingga kondisi likuiditas perusahaan sangat jauh dari likuid atau dengan kata lain, aktiva lancar
perusahaan tidak mampu menutupi hutang lancarnya. Bila dilihat dari rasio debt to equity yang meningkat secara
tajam, mengindikasikan bahwa untuk menutupi hutang lancar pemilik menambah jumlah modal sendiri dalam jumlah
yang sangat besar. Hal ini dilakukan agar dapat menopang kegiatan operasional usaha perusahaan. Dari upaya yang
dilakukan perusahaan, dapat mendongkrak rasio ROE hingga mencapai kenaikan yang sangat signifikan.
Saran
1. Kepada pihak perusahaan, yaitu PT. AirAsia, Tbk. disarankan untuk memperbaiki kinerja keuangannya melalui
peningkatan rasio likuiditas, yang dalam hal ini current ratio, rasio solvabilitas yang dalam hal ini rasio debt to equity dan
ROE. Apabila kondisi ini secara terus menerus terjadi, seperti pada periode tahun 2016-2018, maka kondisi keuangan
akan semakin buruk dan tidak tertutup kemungkinan akan jatuh pailit.
2. Oleh karena keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian secara komprehensif terhadap berbagai aspek yang
berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan, disarankan kepada peneliti lainnya agar dapat melakukan penelitian
lanjutan analisisi rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas pengaruhnya terhaap kinerja keuangan pada PT.
AirAsia Indonesia, Tbk., sehingga dapat memberikan hasil yang lebih luas dan komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. 2017. Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan ke-5. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham, 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kesembilan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar pembelanjaan perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Gajah
Mada.
45
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol. 6 No. 1
ISSN. 2655-4399 Maret 2021
46