Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN BANK SYARIAH INDONESIA Tbk (BSI) YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESI (BEI) PERIODE 2019 –
2021

FINANCIAL RATIO ANALYSIS TO ASSESS FINANCIAL PERFORMANCE OF BANK


SYARIAH INDONESIA Tbk (BSI) LISTED ON THE INDONESI STOCK EXCHANGE
(IDX) FOR THE PERIOD OF 2019 – 2021

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:
SISKA WULANDARI
Bp. 1910003510007

Disusun Oleh:
SISKA WULANDARI
BP: 1910003510007

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur panjatkan kahadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS
RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK
SYARIAH INDONESIA Tbk (BSI) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESI (BEI) PERIODE 2019 – 2021”. Penyusunan skripsi ini bertujuan
menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi di Universitas Eka Sakti Padang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini melalui proses
yang panjang mualai dari bangku kuliah, penelitian hingga penyusunan sampai
bentuk seperti sekarang ini. Penulisan ini dapat terselesaikan karena banyak
pihak yang turut serta bantu,membimbing, memberi petunjuk, saran dan
motivasi dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu penulisa menyampaikan ucapan rasa terimakasih sedalam-
dalam, terutama yang terhormat:
1. Dosen pembimbing
2. Tidak lupa pula kepada seluruh keluarga yang telah mendukung
kegiatan kami hingga selesai dengan doa merekalah kami sampai titik sekarang
ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan berguna agar pada
penulisan selanjutnya dapat menghasilkan karya yang lebih baik. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Padang, 2022

Penulis

Siska wulandari

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................iv
BAB I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................6
1.3. TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................................6
1.4. MANFAAT PENELITIAN.................................................................................................6
BAB II............................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................................8
2.1. Pengertian Kinerja Keuangan.......................................................................................8
2.2. Analisis Rasio Keuangan...............................................................................................9
2.3. Penelitian Terdahulu..................................................................................................16
2.4. Kerangka Pemikiran....................................................................................................22
Gambar 1...............................................................................................................................22
BAB III.........................................................................................................................................23
METODE PENELITIAN.................................................................................................................23
3.2. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................23
3.3. Teknik analisa data......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................28

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel 1. Penelitian Terdahulu........................................................16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikir............................................................................. .........................22

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak
dibidang keuangan yang bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit atau jasa-jasa bank lainya. Dalam hal ini bank
memiliki peran yang sangat penting. Semua kegiatan ekonomi hampir tidak bisa
terhindar dari peran perbankan (Hani Krisnawatia 2021).

Sistem perbankan di Indonesia memiliki dua macam sistem operasional


perbankan. Kedua sistem perbankan tersebut adalah bank konvensional dan bank
syariah. Perbankan syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
Indonesia (MUI). Dengan demikian, setiap aktivitas yang dilakukan pada bank syariah,
baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dana memberikan dan
mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah, yakni jual beli dan bagi
hasil. Sedangkan, bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatannya secara
konvensional, mengacu pada kesepakatan nasional maupun internasional, serta
berlandaskan hukum formil negara. (https://www.cimbniaga.co.id/id )

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam


kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur
Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang
semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan
syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana
masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi
sektorsektor perekonomian nasional (https://www.ojk.go.id/id )

Bank berbasis syariah yang didirikan di berbagai negara, seperti di Sudan,


Pakistan, dan Malaysia pada era tahun 1970-80 an, semakin eningkatkan kesadaran dan
motivasi umat Islam di Indonesia, sebagai umat mayoritas, untuk melakukan hal yang

1
serupa. Sebenarnya, keinginan untuk mendirikan bank berdasarkan prinsip syariah di
Indonesia sudah ada sejak tahun 70-an, namun karenakebijakan pemerintah dan regulasi
yang tidak mendukung pada saat itu, keinginan tersebut sulit terealisasikan. Keinginan
tersebut baru bisa terwujud dengan didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada
tahun 1991 yang diprakasai oleh Majelis Ulama Indonesia dan Pemerintah. Bank ini
mulai efektif beroperasi pada tahun 1992(Ritonga 2019)

Beroperasinya BMI berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. UU


ini lalu diamandemen dengan UU No. 10 Tahun 1998. Pada tahun 2008, UU No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah diberlakukan. Berdasarkan UU No. 10 Tahun
1998 tentang Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan berbagai
peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dasar hukum perbankan syariah di
Indonesia semakin kuat dan jumlah bank syariah semakin meningkat secara signifikan.
Akan tetapi, beberapa praktisi dan pakar perbankan syariah berpendapat bahwa
peraturan yang ada masih tidak cukup untuk mendukung operasional perbankan syariah
di Indonesia. Sebagai contoh, bank syariah beroperasi hanya berdasarkan pada fatwa
Dewan Syariah Nasional yang kemudian diadopsi Bank Indonesia dalam bentuk
Peraturan Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia yang tersebar dalam berbagai
bentuk kadangkala overlapping satu sama lainnya. Kemudian, bank syariah mempunyai
karakterisitk yang berbeda dengan bank konvensional, sehingga pengaturan bank
syariah dan bank konvensional dalam satu Undang-Undang yang sama dipandang tidak
mencukupi. Oleh karena itu, adanya UU khusus yang mengatur bisnis perbankan
syariah secara konfrehensif merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak untuk
diwujudkan.( https://business-law.binus.ac.id )

2
Perkembangan pangsa pasar atau market share perbankan syariah memang
masih lambat. Meski begitu tetap naik. Pada Desember 2019 pangsa pasarnya sebesar
6,18 persen lalu naik menjadi 6,56 persen pada Desember 2021
(https://www.republika.co.id/berita )

Menurut Herry (2016:139), Analisis rasio adalah bagian dari analisis keuangan.
Analisis rasio merupakan analisis yang dilakukan menggunakan asumsi yang terdapat
dalam laporan keuangan pada bentuk rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini bisa
menyampaikan interaksi yang krusial antar asumsi laporan keuangan dan dapat dipakai
untuk mengevaluasi laporan keuangan dan kinerja perusahaan. Analisis rasio keuangan
adalah perhitungan yang dirancang untuk membantu menilai laporan keuangan. Teknik
yang digunakan oleh raiso ini merupakan cara yang paling efektif untuk mengukur
kinerja keuangan dan kinerja perusahaan. Keuntungan yang diperoleh dengan
menggunakan rasio keuangan menurut Fahmi (2014:53) antara lain:

1. Analisis rasio keuangan sangat berguna untuk digunakan sebagai alat menilai
kinerja keuangan dan kinerja bisnis
2. Analisis rasio keuangan sangat berguna bagi manajemen sebagai acuan
perencanaan
3. Analisis rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kondisi
4. bisnis dari sudut pandang keuangan
5. Analisis rasio keuangan juga berguna bagi kreditur, dapat digunakan untuk
6. memperkirakan potensi risiko yang akan mereka hadapi terkait dengan
7. adanya kelangsungan pembayaran bunga dan pelunasan pokok pinjaman
8. Analisis rasio keuangan dapat digunakan sebagai penilaian bagi pemangku
9. kepentingan.

3
Menurut Thoyibatun Nisa (2020), Perusahaan menjaga keberlangsungan
perkembangan usahanya haruslah berada pada keadaan profit (menguntungkan), karena
dengan profit tersebut akan memudahkan perusahaan mendapatkan investasi pihak luar
terutama investor. Dalam hal ini pihak manajemen akan berusaha menaikkan profit agar
investor maupun kreditor tertarik untuk investasi pada perusahaan. Bagi perusahaan
profit sangat mensugesti kebijakan para pemangku kepentingan terutama pihak investor
ketika menentukan keputusan, karena profitabilitas adalah suatu citra keefektifan yang
dicapai pihak manajemen perusahaan pada saat melakukan aktivitas operasional
perusahaan, tetapi sebaliknya apabila taraf keutungan yang diperoleh rendah akan
menyebabkan investor menarik ulang dana yang telah diinvetasikannya. Presentase taraf
profitabilitas mampu mengukur kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan
dilihat dari segi aset, penjualan, ataupun laba yang diperoleh untuk modal itu sendiri.
(An-nurlia Hanifah1 2022)

Menurut Septiana (2019:109), rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan


untuk memahami kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu. Selain itu, laporan keuangan juga memberikan gambaran tentang tingkat
efektivitas manajemen dalam menjalankan operasinya. ada tiga jenis rasio profitabilitas:
Net Profitt Margin, ROA (Return on Assets), ROE (Return on Equity). Tiga rasio ini
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari
tingkat aktivitas, tingkat penjualan, dan tingkat modal saham (An-nurlia Hanifah1
2022)

Semakin meningkat keuntungan perusahaan yang ditunjukkan dengan output


presentase profitabilitas dan kinerja perusahaan dalam hal mengoperasikan aset ataupun
menghasilkan keuntungan artinya suatu perusahaan tersebut mengalami profitabiltas
tinggi dan pada keadaan baik. Perusahaan yang mengalami profitabilitas rendah dan
keadaan sedang kurang baik disebabkan output keuntungan proses bisnis yang rendah,
yang akan mengakibatkan taraf kinerja manajemen juga rendah. Proses bisnis yang
kurang baik menimbulkan dampak buruk bagi proses bisnis tersebut, karena perusahaan
yang mempunyai tingkat keuntungan yang rendah akan mencerminkan berita yang
kurang baik (An-nurlia Hanifah1 2022)
Menurut Kasmir (2014:130). Rasio Likuditas (rasio modal kerja) adalah raiso
yang kerap dipakai untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Salah satu
cara yaitu membandingkan komponen yang terdapat pada neraca, diantaranya total
aktiva lancar dengan total passiva lancar (utang jangka pendek). Penilaian dilaksanakan
untuk beberapa periode hingga terlihat pertumbuhan likuiditas dari waktu ke waktu
(An-nurlia Hanifah1 2022)

Menurut Hery (2017:03), Rasio Likuiditas adalah indeks yang bertujuan untuk
memahami apakah perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya yang
akan segera jatuh tempo. Rasio likuiditas juga dikenal sebagai rasio modal kerja, rasio
yang bertujuan untuk mengetahui seberapa likuidnya perusahaan.Rasio likuiditas
dianggap rasio yang menarik bagi kreditur jangka pendek, karena manajer keuangan tak
jarang berkontribusi dengan pihak bank dan mendanai pinjaman jangka pendek lainnya.
Rasio likuiditas umumnya menggunakan alat ukur rasio lancar dan rasio cepat untuk
mengetahui sejauh mana kewajiban perusahaan terpenuhi. Rasio ini sanggup
memanifestasikan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
memanfaatkan aktiva lancarnya sehingga berpengaruh pada berbagai macam transaksi
diantaranya kenaikan kas yang ditimbulkan dari peningkatan hutang jangka panjang
(An-nurlia Hanifah1 2022)

Rasio Lancar (Current Ratio) adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan
hutang lancar. Rasio lancar yang tinggi menaruh indikasi agunan yang baik untuk
kreditor jangka pendek dalam artian setiap waktu perusahaan mempunyai kapasitas
untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Tetapi, perlu diketahui bahwa
rasio lancar yang tinggi akan berdampak negatif pada kapabilitas memperoleh
keuntungan, sebab beberapa modal kerja akan tidak berputar atau mengalami stagnasi
(Recly Bima Rhamadana: 2016), Sedangkan Rasio Cepat (Quick Ratio) adalah alat ukur
yang lebih akurat untuk mengukur taraf likuiditas perusahaan. Rasio ini adalah
perimbangan antara total aktiva lancar dikurangi persediaan menggunakan total hutang
lancar. Rasio cepat menitikberatkan komponen-komponen aktiva lancar yang berlikuid
lebih, seperti surat-surat berharga, kas, dan piutang dikaitkan dengan hutang jangka
pendek atau hutang lancar, (Recly Bima Rhamadana: 2016).

5
Menurut Fauziah (2017:33), kinerja keuangan merupakan salah satu aspek
penilaian fundamental terhadap kondisi finansial perusahaan dan membantu untuk
mengetahui apakah manajemen baik atau buruk dalam pengambilan keputusan. Kinerja
keuangan perusahaan adalah prestasi dibidang keuangan yang unsurnya berhubungan
dengan stuktur hutang, output investasi, pendapatan, dan operasional secara
menyeluruh. Kinerja keuangan juga disebut sebagai representasi mengenai keadaan
perubahan yang mencakup posisi keuangan dan outuput-output yang sudah dicapai
perusahaan dalam laporan keuangan.

Kualitas kebijakan manajemen yang diambil dalam usaha mewujudkan tujuan


organisasi menentukan kinerja keuangan perusahaan, sehingga dalam pengukuran
kinerja keuangan wajib dilakukan analisis rasio keuangan. penilaian kinerja keuangan
merupakan salah satu sarana dimana manajemen dapat memenuhi kewajibannya kepada
pemberi pinjaman dan juga untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan
serta potensi perusahaan dalam pengelolaan keuangan usaha ditunjukkan dalam laporan
keuangan (Rhamadana and Triyonowati 2016)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba


melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK
MENILAI KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH INDONESIA Tbk (BSI)
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESI (BEI) PERIODE 2019 - 2021”.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Dari urairan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah yaitu Bagaimana Kinerja
Keuangan dari Bank Syariah Indonesia di lihat dari rasio keuangan periode 2019
sampai 2021 ?

1.3. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis
Kinerja Keuangan dari Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di lihat dari rasio keuangan
periode 2019 sampai 2021.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

6
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat, baik itu aspek teori maupun aspek
praktis, serta bagi pihak – pihak yang membutuhkan. Adapun maanfaat penelitian yang
dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu: memberikan manfaat akademis


dalam bentuk sumban saran dalam perkembangan iimu pemerintahan pada umumnya.
Dan penelitian ini dapat jadikan sebagai literatr dalam penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis dalam penelitian ini yaitu: diharapkan dapat menjadi bahan
masukan kepada Bank Syariah Indonesia dan memberi landasan untuk peningkatan
kinerja keuangan dimasa yang akan dating.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kinerja Keuangan


Kinerja keuangan merupakan hal terpenting bagi pelaku bisnis karena kinerja
keuangan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui apakah bisnis yang
dijalankan akan tetap terus berjalan dengan baik ke depannya atau tidak (Nisa 2020)

Kinerja keuangan dalam konteks dunia usaha mengandung pengertian yang


sangat luas. Pengertian kinerja keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007)
adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang
dimilikinya. Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada
suatu periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana,
yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas
(SUGIYARTO 2017)

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan


perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang
telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar
(SUGIYARTO 2017)

Menurut Rudianto (2013:189) kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang
telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya megelola aset
perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan
oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat
keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan
(Bachri, Suhadak, and Saifi 2013)

Menurut Mulyadi (2007:2) menguraikan pengertian kinerja keuangan ialah


penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi karyawannya
berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya” (Nisa 2020)

8
Pendapat serupa dikemukakan oleh Sawir (2005:1) yang menyatakan bahwa
kinerja keuangan merupakan kondisi yang mencerminkan keadaan keuangan suatu
perusahaan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan.

Menurut Wiratna (2017:71) menyatakan bahwa Kinerja keuangan merupakan


hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai dilakukan, hasil pekerjaan
tersebut dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.Setiap pekerjaan
yang telah selesai dilakukan perlu dilakukan penilaian/pengukuran secara periodik.

Dari berbagai pengertian kinerja keuangan dapat disimpulan bahwa kinerja


keuangan adalah pencapaian prestasi perusahan pada suatu periode yang
menggambarakan keadaaan kesehatan keuangan perusahaan dengan indikator
kecukupan modal, likuiditas dan probilitas.

2.2. Analisis Rasio Keuangan


2.2.1. Pengertian Rasio Keuangan
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan
yaitu dengan cara menganalisis dan menghitung rasio-rasio keuangan perusahaan.

Menurut Kasmir (2015:104) rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan


angka-angka yang ada dalam laporan keuangan. Perbandingan dapat dilakukan antara
satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen
yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian, angka yang diperbandingkan dapat
berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Menurut Harahap (2015:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari
hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan. Jadi, analisis rasio keuangan (financial ratio
analysis) adalah alat untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan data perbandingan
yang ditulis dalam laporan keuangan seperti laporan neraca, laba rugi, dan arus kas
dalam satu periode tertentu.

2.2.2. Jenis Rasio Keuangan

9
Rasio keuangan menunjukan perkiraan yang sistematis antara perkiraan-perkiraan
laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk perbandingan. Agar hasil perhitungan
rasio keuangan dapat diinterpretasikan, perkiraan-perkiraan yang dibandingkan harus
mengarah pada hubungan ekonomis. Dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat
ukur untuk menilai kinerja keuangan maka banyak rasio yang dapat digunakan
(Kosanke 2019)

Menurut Munawir (2014:238), ada empat kelompok rasio keuangan yaitu:

1. Rasio likuiditas adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan membiayai


operasi dan memenuhi kewajiban keuangan pada saat di tagih
2. Rasio aktivitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
melakukan aktivitas perusahaan sehari-hari atau kemampuan perusahaan dalam
penjualan, penagihan piutang maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki.
3. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba dari berbagai kebijakan dan keputusan yang telah
diambil.
4. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang.
Menurut Kasmir (2018:216), rasio yang digunakan bank dengan perusahaan
nonbank tidak berbeda jauh. Berikut rasio keuangan bank yang terdapat dibank sebagai
berikut :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio Likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya. Rasio yang digunakan dalam
mengukur likuiditas bank adalah sebagai berikut :
a. . Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick Ratio adalah rasio yang digunakan dalam mengukur kemampuan bank untuk
memenuhi kewajibannya terhadap para pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito
dengan aktiva paling likuid yang dimiliki oleh bank. Semakin besar quick ratio maka
dinilai semakin besar kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya,
dan apabila quick ratio rendah maka akan mengindikasikan tingkat risiko. (Kasmir

10
2018:221).
𝐶𝑎𝑠 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜= --------------------- 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk quick ratio adalah
15% - 17% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/1/23/DPNP tahun 2004.
b. Banking Ratio
Banking Ratio adalah rasio yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur
tingkat likuiditas bank dengan cara membandingkan jumlah kredit yang disalurkan
dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi nilai banking ratio ini, maka
semakin rendah tingkat likuiditas bank tersebut, karena jumlah dana yang diperlukan
bank sebagai pembiayaan kredit semakin kecil, begitupun sebaliknya (Kasmir
2018:224).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
𝐵𝑎𝑛𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = --------------------- 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡

Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk banking ratio adalah
< 94,75% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/1/23/DPNP tahun 2004.
c. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan
antara jumlah kredit yang diberikan oleh bank dengan jumlah dana yang diterima oleh
bank, maka akan menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan
dana oleh deposan (pemilik simpana giro, tabungan, dan deposito) dengan
menggunakan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Jadi semakin besar
dana yang digunakan untuk membiayai kredit maka menunjukkan bahwa kemampuan
likuiditas bank semakin rendah. (Kasmir 2018:225).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
𝐿𝑜𝑎𝑛 𝑡𝑜 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = --------------------- 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡+𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk Loan to Deposit
Ratio adalah < 94,75% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/1/23/DPNP tahun
2004.

11
2. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam memperoleh laba maksimar dengan memanfaatkan sumber ekonomi yang ada.
Rasio yang digunakan dalam mengukur profitabilitas bank adalah sebagai berikut :
a. Return on Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) adalah rasio yang untuk mengukur kemampuan kinerja
manajemen dalam menghasilkan laba secara menyeluruh dengan meninjau seberapa
efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada guna menghasilkan
keuntungan (laba). Maka semakin besar ROA suatu bank menunjukkan penggunaan
aset pada bank tersebut semakin besar pula. (Kasmir 2018:230).
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = --------------------- 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk Return on Assets
(ROA) adalah 1,25% - 1,5% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP
tahun 2011.
b. Return on Equity (ROE)
Return on Equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian
investasi dari pemegang saham dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan modal sendiri. Jadi semakin besar nilai ROE suatu bank, maka semakin baik
karena bank tersebut dinilai memiliki modal yang mencukupi dalam menunjang
pertumbuhan bisnisnya. (Kasmir 2018:231).

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦= --------------------- 𝑥 100%
𝑆h𝑎𝑟𝑒h𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟′𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk Return on Equity
(ROE) adalah 12,51% - 20% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP
tahun 2011.

12
c. Gross Profit Margin (GPM)
Gross Profit Margin (GPM) adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui besar
kecilnya tingkat keuntungan (laba) dari kegiatan usaha yang lansung berhubungan
dengan bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya opearasional bank
tersebut. Semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin baik. (Kasmir 2012:232).
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒−𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = ------------------------------------------------- 𝑥 100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk Gross Profit Margin
(GPM) adalah > 1,22% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/1/23/DPNP tahun
2004.

3. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)


Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya dan mencari sumber pendanaan untuk
membiayai berbagai kegiatan bank. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
solvabilitas atau permodalan bank adalah sebagai berikut :
a. Primary Ratio
Primary Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
pendanaan khususnya permodalan yang dinilai memadai atau adanya perubahan seperti
peningkatan maupun penurunan yang terjadi pada total aset masuk yang ditutupi oleh
capital equity. (Kasmir 2018:227).
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎
𝑃𝑟𝑖𝑚𝑎𝑟𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = --------------------- 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk Primary Ratio
adalah 10,60% - 14,50% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/1/23/DPNP tahun
2004.
b. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan dalam menunjukkan
kemampuan dalam mempertahankan modal yang mencukupi serta kemampuan

13
dalam mengidentifikasi berbagai risiko yang akan berpengaruh terhadap peubahan
modal. Umumnya rasio ini digunakan oleh industri-industri yang berada dibawah
pengawasan pemerintah seperrti bank dan asuransi serta perusahaan lainnya.
(Kasmir 2018:228).
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎
𝐶𝐴𝑅 = ------------------------------------ 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛+𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 (𝐴𝑇𝑀𝑅)

Nilai standar Bank Indonesia terhadap tingkat kesehatan untuk Capital Adequacy
Ratio (CAR) adalah > 12% menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/1/23/DPNP
tahun 2004.

4. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)


Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas bank dalam
melakukan kegiatan operasional dan pemanfaatan sumber daya untuk memperoleh laba
maksimal. Rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat aktivitas bank adalah sebagai
berikut :
a. Fixed Assets Turnover (FATO)
Fixed Assets Turnover digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan
pada aktiva tetap berputar dalam satu periode atau apakah perusahaan telah
menggunakan aktiva tetap sepenuhnya. Untuk mecari rasio ini, dapat dilakukan dengan
membadingkan antara penjualan bersih dengan total aktiva tetap dalam satu periode.
Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap) dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = ---------------------- 𝑥 1x
𝐹𝑖𝑥 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

a. Total Assets Turnover (TATO)


Total Assets Turnover digunakan untuk mengukur perputaran keseluruhan jumlah
aktiva yang dimiliki oleh bank dan mengukur berapa jumlah penjualan yang dihasilkan
oleh tiap rupiah aktiva. Total Assets Turnover (Perputaran Total Aktiva) dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :

14
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = ---------------------- 𝑥 1x
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

15
2.3. Penelitian Terdahulu
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

NO JUDUL TUJUAN VARIABEL HASIL REFERENSI


PENGAMATAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 ANALISIS LAPORAN Untuk menganalisis hasil analisis laporan keuangan PT. Bank Jatim (Wijaya and Triyonowati
KEUANGAN UNTUK mengetahui rasio likuiditas, periode tahun 2016 hingga 2020, hampir secara 2022)
MENILAI KINERJA tingkat rasio solvabilitas,menyeluruh telah memenuhi tingkat standar kesehatan
KEUANGAN kesehatan bank, rasio Bank Indonesia. Merujuk pada rasio likuiditas, PT.
PERUSAHAAN PT. yang dapat profitabilitas, danBank Jatim dalam keadaan yang belum sepenuhnya
BANK JATIM dilakukan rasio aktivitas. liquid khususnya dalam pemenuhan kewajiban jangka
dengan cara pendeknya. Pada rasio solvabilitas dan protifatbilitas,
menganalisis PT. Bank Jatim dalam kategori cukup baik untuk
laporan menghasilkan laba dan memiliki kecukupan modal
keuangan sesuai dengan tingkat standa kesehatan Bank
menggunakan Indonesia. Sedangkan pada rasio aktivitas, PT. Bank
rasio-rasio Jatim cukup baik dalam mengelola aktiva yang
keuangan dimiliki guna mencetak laba perusahaan.
2 (Sukma and Ruhenda Untuk Alat analisis yang hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja (Sukma and Ruhenda 2022)
2022) menganalisis digunakan dalam keuangan PT. Pindad (Persero) selama periode
kinerja penelitian ini penelitian mengalami hasil yang fluktuatif.
keuangan PT. adalah Berdasarkan (KEP-100/MBU/2002) menunjukkan
Pindad (Persero) menggunakan hasil
selama periode teknik analisa yang fluktuatif selama 2 tahun. Pada tahun 2019,
2019 hingga data bertolak-ukur dengan total skor 45,65, dari hal tersebut

16
2020 untuk Surat Keputusan perusahaan dinilai Kurang Sehat (BBB) dalam aspek
melihat (SK) Menteri keuangannya. Di tahun 2020, PT Pindad
kemampuan BUMN No.(KEP- (Persero) mengalami penurunan hingga perolehan
perusahaan 100/MBU/2002) dengan total skor 27,80, di tahun ini perusahaan
menggunakan tetap berada pada tingkat kesehatan keuangan yang
rasio keuangan Tidak Sehat dengan kategori (CCC).
dan laporan
perusahaan
3 ANALISIS KINERJA untuk Rasio Keuangan Hasil penelitian yang dianalisis berdasarkan rasio (Alma1, Syiahriah Semaun
KEUANGAN mengetahui likuiditas 2021)
TERHADAP RASIO kinerja sebesar <1 yang artinya rasio likuiditas tidak
KEUANGAN PT. keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap rasio
UNILEVER YANG melalui rasio keuangan,
TERDAFTAR DI likuiditas, rasio berdasarkan rasio solvabilitas sebesar <1 yang artinya
BURSA EFEK solvabilitas, rasio solvabilitas tidak berpengaruh secara
INDONESIA rasio aktivitas, signifikan terhadap rasio keuangan, berdasarkan rasio
dan rasio aktivitas sebesar <1 yang artinya rasio aktivitas
profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rasio
yang kemudian keuangan rasio aktivitas, rasio profitabilitas sebesar
dikaitkan >1 yang artinya kinerja keuangan berdasarkan rasio
dengan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap
Manajemen rasio keuangan.
Keuangan
Syariah
4 ANALISIS RASIO untuk Rasio Keuangan Hasilnya menunjukkan bahwa dari sisi kemampuan (Wijaya4) 2022)
KEUANGAN UNTUK mengetahui terhadap laporan perusahaan untuk memperoleh pendapatan
PENGUKURAN kinerja keuangan PT (profitabilitas), dapat dikatakan cukup baik karena
KINERJA perusahaan pada Astra Agro terdapat banyak peningkatan dari sisi penjualan,

17
PERUSAHAAN PT masa pandemi Lestari. dari penekan beban operasional, arus kas, dan lainnya.
ASTRA AGRO covid-19 dengan laman bursa efek Dalam kemampuan efektivitas perusahaan dalam
LESTARI TBK menggunakan Indonesia mengelola aktivanya secara umum dapat dikatakan
TAHUN 2020 DAN analisa rasio dari baik, walaupun terdapat beberapa yang mengalami
2021 laporan penurunan. Sedangkan pada pengelolaan pemenuhan
keuangan kewajiban baik jangka pendek maupun panjang,
perusahaan. menunjukkan perusahaan terdapat peningkatan
kemampuan untuk pemenuhan kewajiban jangka
pendeknya dan penurunan kemampuan untuk
pemenuhan kewajiban jangka panjangnya. Meskipun
demikian, perusahaan masih mampu untuk memenuhi
seluruh kewajiban yang dimilikinya.
5 ANALISI RASIO Untuk analisa rasio PT. Vale Indonesia Tbk mampu melewati kondisi sulit (Warang 2021)
KEUANGAN UNTUK mengetahui keuangan yang dengan baik. Hal tersebut terlihat dari hasil rasio yang
MENILAI KINERJA bagaimana terdiri dari rasio menunjukkan kondisi keuangan perusahaan tetap
KEUANGAN PADA kinerja profitabilitas,rasio stabil. Sehingga penulis memberikan saran yang
PT.VALE keuangan dari likuiditas, dan mungkin dapat berguna bagi pengembangan
INDONESIA TBK PT.VALE rasio solvabilitas perusahaan yaitu sebaiknya perusahaan tetap menjaga
YANG TERDAFTAR Indonesia Tbk tingkat likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas
DI BURSA EFEK perusahaan serta terus meningkatkan kinerja guna
INDONESIA TAHUN memperoleh keuangan yang lebih maksimal.
2018-2020
6 ANALISIS untuk Rasio keuangan Hasil penelitian menunjukkkan Capital Adequacy (Susanti Budiastuti1, Sri
PENGARUH RASIO menganalisis yang digunakan Ratio (CAR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Hartati2 2022)
KEUANGAN pengaruh adalah Capital berpengaruh positif signifikan terhadap Return on
TERHADAP Capital Adequacy Ratio Assets (ROA) sedangkan Non Performing Loan (NPL)
KINERJA Adequacy Ratio (CAR), Non berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on
KEUANGAN (CAR), Non Performing Loan Assets (ROA). Dibuktikan dengan nilai thitung CAR

18
PERBANKAN Performing (NPL), Loan to (2,443) dan LDR (5,825) lebih besar dari nilai ttabel
(Studi Kasus Loan (NPL), Deposit Ratio (2,009) dan nilai thitung NPL (-4,207) lebih kecil dari
Perusahaan Perbankan Loan to Deposit (LDR), nilai ttabel (-2,009), dengan nilai sig. CAR (0,018),
yang Tercatat di Bursa Ratio (LDR), sedangkan kinerja NPL (0,000), LDR (0,000) < α (0,05).
Efek Indonesia Periode terhadap Return keuangan diukur
2018-2020) on Assets dengan rasio
(ROA). Return on Assets
(ROA).
7 Analisa Rasio Laporan analisis rasio asio Likuiditas, asio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio (Denny 2018)
Keuangan Untuk keuangan Rasio Leverage, Profitabilitas,
Menilai Kinerja PT.Kimo Rasio Aktivitas,
Perusahaan PT Kino Indonesia Tbk Rasio
Indonesia Tbk Profitabilitas,
8 ANALISIS untuk profitabilitas hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial (MURMAIDAH 2022)
PENGARUH RASIO mengetahui dan (ROA) di Bank menunjukkan CAR berpengaruh positif dan signifikan
KEUANGAN menganalisis Syariah. terhadap profitabilitas (ROA), FDR tidak berpengaruh
TERHADAP pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA), NPF
PROFITABILITAS variabel rasio berpengaruh positif dan signifikan terhadap
(ROA) DI BANK keuangan secara profitabilitas (ROA), BOPO berpengaruh negatif dan
SYARIAH PERIODE simultan dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan secara
2018-2020 parsial terhadap simultan menunjukkan rasio keuangan (CAR, FDR,
profitabilitas NPF, BOPO) berpengaruh secara bersama-sama
(ROA) di Bank terhadap profitabilitas (ROA).
Syariah.
9 ANALISIS mengetahui Kinerja Keuangan Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat (Husaini 2016)
PERBANDINGAN perbandingan Bank perbedaan kinerja keuangan bank konvensional dan
KINERJA kinerja konvensional bank syariah yang diukur dengan rasio keuangan.
KEUANGAN BANK keuangan bank Rasio yang memiliki perbedaan pada bank

19
KONVENSIONAL konvensional konvensional dan bank syariah yaitu rasio
DAN BANK dan bank syariah ROA,BOPO/REO,LDR/FDR,NPL/NPF dan ROE,
SYARIAH berdasarkan sedangkan rasio yang sama pada bank konvensional
BERDASARKAN analisis rasio dan syariah yaitu rasio CAR dan NIM/NOM.
RASIO KEUANGAN keuangan bank
BANK pada bank
(Studi pada Bank konvensional
Konvensional yang yang terdaftardi
Terdaftar di BEI yang BEI yang
Memiliki Bank Syariah memiliki bank
Periode 2012-2014) syariah periode
2012-2014.
10 ANALISIS RASIO untuk aspek rasio-rasio PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. memiliki (Damayanti and Andriyani
KEUANGAN mengetahui keuangan kinerja keuangan yang baik dilihat dari rasio likuiditas, 2022)
PERBANKAN rasio keuangan perbankan. rentabilitas dan solvabilitas. Oleh karena itu PT Bank
UNTUK MENILAI PT Bank Negara Negara Indonesia (Persero), Tbk. dapat meningkatkan
KINERJA Indonesia kesehatan keuangannya dan meningkatkan kinerjanya
KEUANGAN BANK (Persero), Tbk secara maksimal.
(Studi Pada PT Bank
Negara Indonesia
(Persero), Tbk. Yang
Listing Di BEI Untuk
Periode Tahun 2017-
2020)

20
21
2.4. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.

RASIO LIKUIDITAS

TERHADAP RASIO AKTIVITAS


KINERJA (9
KEUANGAN
RASIO PROFITABILITAS

RASIO SOLVABILITAS

Keterangan:

X1 : Rasio Likuiditas

X2 : Rasio Aktivitas

X3 : Rasio Profitabilitas

X4 : Rasio Solvabilitas

Y : Kinerja Keuangan

 : Faktor-Faktor Lain Yang Tidak

22
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Sugiyono


(2014:28), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul. Pada penelitian ini, informasi yang dikumpulkan berupa laporan keuangan
yang selanjutnya akan dianalisis sesuai tujuan penelitian guna mendapatka informasi
secara rinci yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif dimana data
yang akan dianalisis dan diolah adalah data yang berbentuk angka(Harefa 2022)

Sumber Data yang digunakan yaitu laporan keuangan Bank syariah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website https://www.idx.co.id/

3.2. Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data
kualitatif yang diperoleh yakni berupa profil perusahaan yang digunakan guna
memberikan gambaran objek penelitian. Sedangkan data kuantitatif disini berupa data
laporan keuangan yaitu laporan tahunan Bank Syariah di Indonesia.

3.3. Teknik analisa data


1. Analisis Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan dengan menghitung rasio-rasio keuangan, yaitu Rasio


Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas.

2. Uji Asumsi Klasik

Menurut Suliyanto (2011), model regresi yang diperoleh dari model kuadrat
terkecil biasa (Ordinary Least Squares/OLS) merupakan model regresi yang
menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias

23
Estimator/BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut
dengan asumsi klasik, sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam residual yang


diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov (Suliyanto, 2011). Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai
Asymp. Sig. > 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada tidaknya korelasi


antar variabel bebas, salah satu caranya adalah dengan melihat nilai Variance Inflating
Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Suliyanto,
2011). Model dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas jika nilai VIF < 5.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pengganggu dalam


persamaan regresi mempunyai varians yang sama atau tidak (Suliyanto, 2011). Cara
mendekteksi gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode Park Gleyser,
gejala heteroskedastisitas akan ditunjukkan oleh koefisien dari masing-masing variabel
bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar nilai alpha-
nya (Sig. > α), maka model dikatakan tidak mengandung gejala heteroskedastis.

d. Uji Linearitas

Uji linearitas perlu dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara


variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linearitas dapat dilakukan dengan uji Mac
Kinnon White Davidson Test (Suliyanto, 2011). Model dikatakan linear jika nilai sig.
Z1 > 0,05 dan nilai sig. Z2 < 0,05. Jika salah satu nonlinier, model boleh menggunakan
persamaan linear atau non linear.

e. Uji Autokorelasi

24
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota
serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang
(cross section). Untuk mengetahui terdapat autokorelasi atau tidak, dapat dilakukan
dengan uji Durbin Watson (Santoso, 2015). Jika nilai Durbin Waston (DW) di antara
nilai dU hingga (4 – dU), berarti tidak terjadi outokorelasi terpenuhi.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data penelitian ini menggunakan regresi linear berganda untuk menguji
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan persamaan sebagai berikut
(Suliyanto, 2011).

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e

Keterangan :

Y = Kinerja Keuangan
A = Konstanta
b1b2b3 = Koefisien regresi
X1 = Rasio Likuiditas
X2 = Rasio Aktifitas
X3 = Rasio Profitabilitas
X4 = Rasio Solvabilitas
e = Nilai residu
4. Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh


kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas. Nilai R² adalah 0 < R2 <
1 (Ghozali, 2018). Rumus koefisien determinasi yaitu (Supranto, 2001):

R² = b1ΣX1Y+ b2ΣX2Y+ b3ΣX3Y


ΣY2

25
Keterangan :

R² = Koefisien determinasi

b1b2b3 = Koefisien garis regresi X1, X3, dan X3

Y = Kinerja Keuangan

X1 = Rasio Likuiditas

X2 = Rasio Aktifitas

X3 = Rasio Profitabilitas

X4 = Rasio Solvabilitas

5. Analisis Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel
terikat dengan rumus (Suliyanto, 2011):

t = bjSbj

Keterangan:

t = Nilai t hitung

bj = Koefisien regresi

Sbj = Kesalahan baku koefisien regresi

Dengan level of significant α = 0,05 dan degree of freedom (n-k), maka kriteria
hipotesis:

Ho : bj = 0, secara parsial tidak ada pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Aktifitas,


Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Kinerja Keuangan.

Ha : bj ≠ 0, secara parsial ada pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Aktifitas, Rasio


Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas terhadap Kinerja Keuangan.

26
Kriteria pengujian:

Ho diterima, jika: – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau Sig. > α

Ha diterima, jika: thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel atau Sig. ≤ α

27
DAFTAR PUSTAKA

Alma1, Syiahriah Semaun, Abdul Hamid. 2021. “Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Rasio
Keuangan Pt. Unilever Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Manajemen &
Keuangan Syariah: 1–12.

An-Nurlia Hanifah1, Ari Nurul Fatimah2. 2022. “Analisis Rasio Profitabilitas Dan Likuiditas
Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pt. Siantar Top Tbk. Periode Tahun 2016- 2020 An-
Nurlia.” Ecoducation Economics & Education Journal 4(1): 1–17.
Http://Ejurnal.Budiutomomalang.Ac.Id/Index.Php/Ecoducation.

Bachri, Saiful, Suhadak, And Muhammad Saifi. 2013. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Kinerja Keuangan Bank Syariah.” Jurnal Administrasi Bisnis (Jab) 1(2): 177–85.
Http://Www.Bi.Go.Id.

Damayanti, Tri, And Dini Andriyani. 2022. “Analisis Rasio Keungan Perbank Untuk Menilai
Kinerja Keuangan ( Studi Pada Pt Bank Negara Indonesia ( Persero ), Tbk . Yang Listing Di
Bei Untuk Periode Tahun 2017- 2020 ).” 2(1): 67–88.

Denny, Erica. 2018. “Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pt
Kino Indonesia Tbk.” Jurnal Ecodemica 2(1): 12–20.

Hani Krisnawatia, Suwarti. 2021. “Analianalisis Kinerja Keuangan Pt Bank Mandiri Tbk
Kabupaten Brebes.” Institut Teknologi Dan Bisnis Semarang 6(06): 18–22.

Harefa, N. 2022. “Analisis Rasio Keuangan Pt. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 2010-2019.” :
1–38.

Husaini, Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad. 2016. “Analisis Perbandingan Kinerja
Keuangan Bank Konvensional Dan Bank Syariah Berdasarkan Rasio Keuangan Bank (Studi
Pada Bank Konvensional Yang Terdaftar Di Bei Yang Memiliki Bank Syariah Periode 2012-
2014).” Jurnal Administrasi Bisnis 37(1): 129–36.
Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/87164-Id-Analisis-Perbandingan-Kinerja-

28
Keuangan-B.Pdf.

Kosanke, Robert M. 2019. “Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis 2.1.” : 9–26.

Murmaidah. 2022. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Profitabilitas (Roa) Di Bank
Syariah Periode 2018-2020.” Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin: 2022.

Nisa, Thoyibatun. 2020. “Analisis Rasio Keuangan Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bei 2016-2019.” Jurnal Akuntansi Dan Perbankan Syariah 03(01): 63–74.

Rhamadana, Recly Bima, And Triyonowati. 2016. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilain
Kinerja Keuangan Pada Pt . H . M Sampoerna Tbk.” Jurnal Imu Dan Riset Manajemen 5.

Ritonga, Heri Pranata. 2019. 4 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Analisis Pengaruh Car,
Fdr, Dan Bopo Terhadap Roa Pada Pt Bank Muamalat Indonesia.

Sugiyarto, Fajar. 2017. “Pengaruh Ratio Profitabilitas Terhadap Return Saham Di Bursa Efek
Indonesia (Bei) (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara Periode 2012-
2015).” Universitas Muhammadiyah Surakarta 3(3): 1–8.
Http://Ejournal-S1.Undip.Ac.Id/Index.Php/Accounting.

Sukma, Widia Fitri Aulia, And Ruhenda Ruhenda. 2022. “Analisis Rasio Keuangan: Mengukur
Kesehatan Kinerja Keuangan Perusahaan Pt. Pindad Persero Periode 2019-2020.”
Branding: Jurnal Manajemen Dan Bisnis 1(1): 24–41.

Susanti Budiastuti1, Sri Hartati2, Suseno3. 2022. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2018-2020).” Jurnal Manajemen Dan Ekonom 5(1): 55–72.

Warang, Yohanes Antoni. 2021. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Pada Pt.Vale Indonesia Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.”
Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.

Wijaya, Ayu Desi Kurnia, And Triyonowati. 2022. “Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai
Kinerja Keuangan Perusahaan Pt. Bank Jatim.” Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen 11(1).

Wijaya4), Fina Rohmatul Ula 1); Gidion Samuel Manurung 2); Muhamad Wildan Candra Malo

29
3); Suparna. 2022. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Pengukuran Kinerja Perusahaan Pt
Astra Agro Lestari Tbk Tahun 2020 Dan 2021.” Akuntansiku 1(2): 134–45.

30

Anda mungkin juga menyukai