Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HASIL Lap OBSERVASI di BSI KCP SUDIRMAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Bank Syariah


Dosen Pengampu : Dicky Himawan

Disusun Oleh :

1. Ayuni Syafitri (0503191007)


2. Noprilia Ramadani Srg (0503193145)
3. Aprilia Lestari (0503193146)
4. Rismawati Bako (0503193175)
5. Syahdinar Nasution (0503192072)
6. Syukry El Hanif (0503192037)
7. Khusnul Khatimah (0503191004)

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUMATRA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Hasil Laporan observasi di
BSI kcp Sudirman” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah MPBS. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Dicky Himawan selaku dosen pengampu
mata kuliah “MPBS” yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Medan, 4 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 2
2.1. Pendanaan di Bank Syariah Indonesia Kcp Lubuk Pakam ............................................................... 2
2.2. Pembiayaan di Bank Syariah Indonesia Kcp Lubuk Pakam .............................................................. 4
BAB III ....................................................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bank Syariah memainkan peranan penting sebagai fasilitator pada seluruh aktivitas ekonomi
dalam ekosistem industri halal. Keberadaan industri perbankan Syariah di Indonesia sendiri telah
mengalami peningkatan dan pengembangan yang signifikan dalam kurun tiga dekade ini. Inovasi
produk, peningkatan layanan, serta pengembangan jaringan menunjukkan trend yang positif dari
tahun ke tahun. Bahkan, semangat untuk melakukan percepatan juga tercermin dari banyaknya
Bank Syariah yang melakukan aksi korporasi. Tidak terkecuali dengan Bank Syariah yang
dimiliki Bank BUMN, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.

Pada 1 Februari 2021 yang bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1442 H menjadi penanda
sejarah bergabungnya Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu entitas
yaitu Bank Syariah Indonesia (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan kelebihan dari ketiga
Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta
memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan induk
(Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah
Indonesia didorong untuk dapat bersaing di tingkat global.

1.2.Rumusan Masalah
1. Pendanaan di Bank Syariah Indonesia
2. Pembiayaan di Bank Syariah Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pendanaan di Bank Syariah Indonesia Kcp Lubuk Pakam


Cara Membuka Rekening tabungan BSI online :

1. Unduh aplikasi “BSI Mobile” di perangkat ponsel pintar.


2. Setelah itu, buka aplikasi dan pilih “Buka Rekening”.
3. Pilih jenis rekeningnya Easy Wadiah atau Easy Mudharabah. (untuk pembukaan rekening
di BSI Mobile hanya dikhususkan untuk Tabungan Easy).
4. Pilih jenis kartu ATM yang diinginkan.
5. Mengisi informasi kontak seperti email dan nomor ponsel yang aktif, lalu pili
“Selanjutnya”.
6. Tunggu beberapa saat hingga muncul SMS yang berisikan kode OTP.
7. Masukkan 6 digit kode OTP tersebut sesuai instruksi layar.
8. Selanjutnya kamu diminta untuk mengisi data diri dan mengunggah dokumen yang
dibutuhkan, seperti KTP dan foto selfie dengan KTP.
9. Setelah itu, kamu akan diminta untuk mengunggah foto tanda tangan di atas selembar
kertas putih.
10. Mengisi informasi mengenai pekerjaan.
11. Selanjutnya memilih lokasi Kantor Cabang BSI untuk pembukaan rekening.
12. Setelah selesai, kamu akan dihubungi oleh petugas BSI untuk proses verifikasi.
13. Jika verifikasi disetujui, kamu bisa mengunjungi Kantor Cabang BSI yang telah dipilih
sebelumnya untuk melakukan setoran awal dan pengambilan buku tabungan beserta kartu
ATM.

Produk-produk pendanaan di BSI yaitu :

a. Produk Tabungan
1. BSI Tabungan Easy Wadiah
Merupakan tabungan dalam bentuk menyimpan uang seorang nasabah dengan prinsip
Wadiah Yad Dhamanah dimana uang yang disimpan dapat ditarik dan disetor setiap saat .

2
keunggulan dari Easy Wadiah:
 Tidak akan dikenakan biaya administrasi bulanan.
 Tarik tunai di seluruh ATM Bank Mandiri gratis.
 Transaksi di EDC Bank Mandiri, dan di EDC bank berjaringan Prima tidak dikenakan
biaya administrasi.
 Kartu ATM bisa digunakan di seluruh ATM BSI, Mandiri, Bersama, Prima, Link, dan
mesin ATM berlogo VISA.
2. BSI Tabungan Easy Mudharabah
Merupakan tabungan yang menggunakan akad mudharabah, yaitu pihak bank sebagai
pengelola dana (mudharib) menyalurkan uang nasabah/pemilik modal (shahibul maal) untuk
membiayai uasaha. Easy Mudharabah menawarkan keunggulan:
 Tidak ada biaya tarik tunai di ATM BSI dan ATM Bank Mandiri.
 Biaya transaksi di seluruh EDC Bank Mandiri dan bank berjaringan Prima gratis.
 ATM bisa digunakan di seluruh ATM BSI, Mandiri, Bersama, Prima, Link, dan
ATM Berlogo Visa.
 Mendapatkan bonus bagi hasil sebesar 8-13% dari total keuntungan pengelolaan
dana nasabah.
3. Tabungan Pensiun
Sesuai dengan namanya, Tabungan Pensiun merupakan produk tabungan Bank Syariah
Indonesia yang diperuntukan bagi nasabah perorangan untuk mempersiapkan masa tua
mereka. Dana nasabah akan diserahkan ke Lembaga Pengelola Pensiun yang telah
bekerjasama dengan BSI. Adapun kelebihan produk ini:
 Syarat pembukaan rekening yang sangat mudah.
 Mendapatkan fasilitas BSI Mobile dan internet banking.
 Mendapatkan fasilitas BSI Debit Co Branding Taspen yang bisa dijadikan kartu
ATM dan Debit.
4. Tabungan Haji BSI. Tabungan haji adalah tabungan khusus bagi masyarakat yang bertujuan
untuk memenuhi biaya penyelenggara ibadah haji.

b. Produk Giro dan Deposito iB

1. Giro Faedah Mudharabah BSI

3
Merupakan produk simpanan investasi, namun ketika nasabah ingin melakukan penarikan harus
sesuai kesepakatan antara nasabah dengan pihak bank terlebih dahulu, yang dimana
penarikannya menggunakan, cek bilyet giro dan dengan pemindahan bukuan

2. Deposito BSI

Deposito BSI merupakan simpanan berjangka yang menggunakan akad bagi hasil sesuai prinsip
syariah bagi masyarakat perorangan maupun perusahaan yang memberikan keuntungan optimal.

2.2. Pembiayaan di Bank Syariah Indonesia Kcp Lubuk Pakam

Pembiayaan adalah pemberian dana dari bank kepada pihak lain yang disertai dengan
tanggung jawab dari pihak tersebut untuk mengembalikan dana sesuai jangka waktu yang telah
disepakati bersama dengan memberikan imbalan sesuai dengan prinsip syariah yaitu berupa bagi
hasil. Pembiayaan di Bank Syariah biasanya menggunakan akad Murabahah atau jual beli yaitu
suatu akad pembiayaan yang dilakukan oleh bank dan nasabah yang mana bank berkedudukan
sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Bank membeli barang atau komoditas yang
dibutuhkan oleh nasabah kepada pemasok kemudian bank menjual barang atau komoditas
tersebut kepada nasabah (pembeli) dengan harga lebih yaitu harga pokok ditambah dengan
keuntungan yang telah disepakati sebagai imbalan atas jasa yang dilakukan oleh bank.

Penyaluran pembiayaan pada bank Syariah juga harus sesuai dengan berlandaskan Al-
Quran dan hadist. Pelarang riba atau bunga bank dalam perbankan konvensional sudah sangat
jelas tidak diperbolehkan dalam pembiayaan dibank syariah yang menggunakan prinsip bagi
hasil. Seperti firman Allah ta’ala QS. Ali Imran Ayat 130 (Qur’an Kemenag), sebagai berikut:

Terjemahan: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah
dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir”.

Jenis Jenis Pembiayaan :

1. Pembiayaan Konsumer atau konsumtif syariah.

4
Pembiayaan konsumer merupakan pembiayaan yang diperuntukkan bagi nasabah dengan
tujuan diluar usaha dan bersifat individu. Contohnya : Pembiayaan KPR BSI Griya Hasanah
yaitu fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari Bank Syariah Indonesia yang
diperuntukkan untuk nasabahnya. Pembiayaan KPR BSI Griya Hasanah ini biasanya
menggunakan akad Jual beli atau Murabahah maksudnya yaitu BSI yang membelikan
Rumah untuk nasabah, dana yang ditransfer kerekening nasabah hanya sebagai transit saja
lalu langsung di transfer ke penjual rumah. Marjin Bank telah disetujui dari awal akad.
Bank Syariah tidak bisa memberikan 100% pembiayaan artinya Nasabah harus memiliki DP
minimal sebesar 20% dari harga rumah tersebut. Lalu pihak bank akan melakukan proses
appraisal dengan cara melakukan survey kelokasi rumah, lalu menanyakan harga kisaran
tanah diwilayah tersebut kepada ketua RT/RW ataupun tetangga sekitar .
Program KPR yang ditawarkan oleh BSI memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu :
Kelebihan
 Sesuai dengan prinsip syariah
 Plafon pinjaman tinggi, yakni hingga Rp5 miliar
 Menyediakan fitur take over
 Persyaratan mudah
 Bisa diajukan oleh masyarakat umum dengan berbagai status pekerjaan
Kekurangan
 Jangka waktu maksimal hanya 15 tahun
 Belum menyediakan pengajuan secara online
 Masih membebankan berbagai biaya
 Belum menyediakan fitur simulasi resmi
Syarat Pengajuan KPR BSI Griya Hasanah. Untuk mengajukan program KPR ini, nasabah
harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh BSI. Berikut ketentuan
persyaratannya:
 Berstatus warga negara Indonesia (WNI)
 Usia pemohon dalam rentang 21 hingga 60 tahun ketika membuat pengajuan
 Memiliki pekerjaan dengan penghasilan tetap
 Sudah bekerja setidaknya selama 1 tahun (karyawan /pegawai) atau 2 tahun
(profesional/pengusaha)

5
 Berdomisili di area jangkauan BSI
 Memiliki atau bersedia membuka rekening BSI
Setelah memenuhi persyaratan di atas, berikut dokumen persyaratan administrasi yang perlu
dilengkapi :
 Formulir KPR BSI Hasanah yang telah diisi serta ditandatangani pemohon
 Fotokopi KTP pemohon beserta pasangan (jika sudah menikah)
 Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
 Fotokopi NPWP
 Fotokopi akta nikah/cerai
 Fotokopi rekening tabungan (3 bulan terakhir)
 Fotokopi slip gaji/surat keterangan penghasilan
 Fotokopi rekening listrik
 Fotokopi dokumen hunian (properti) seperti SHM/SHGB, IMB, dan denah
 Dokumen tambahan:
– Wiraswasta: SIUP/TDP/Akta pendirian perusahaan.
– Profesional: Surat izin praktik.
– Take over: Salinan akta pembelian rumah dari notaris.
Cara Pengajuan KPR BSI Griya Hasanah
Saat ini proses pengajuan KPR BSI ini belum bisa dilakukan secara online. Artinya, nasabah
harus mendatangi kantor cabang BSI untuk melakukan pengajuan. Berikut ini langkah-
langkah cara pengajuan KPR BSI Griya Hasanah:
a) Kunjungi Kantor Cabang BSI
Untuk pengajuan program KPR ini, kamu bisa langsung mengunjungi kantor cabang
BSI terdekat.
b) Temui Customer Service
Setelah sampai di kantor cabang, sampaikan tujuan kepada satpam. Nantinya kamu akan
diarahkan untuk mengambil nomor antrian ke customer service (CS).
c) Sampaikan Informasi Pengajuan
Ketika nomor antrian dipanggil, sampaikan tujuan untuk mengajukan program KPR
kepada CS.
d) Berikan Dokumen Pengajuan

6
Setelah menyampaikan niat dan tujuan kepada CS, nantinya kamu akan diberitahu
kelengkapan berkas pengajuan yang dibutuhkan. Berikan semua dokumen pengajuan
yang telah kamu siapkan sebelumnya. Jika ada berkas tambahan, ikuti sesuai arahan
yang diberikan.
e) Proses Survey
Apabila pengajuan diterima, kamu hanya perlu menunggu hingga pihak BSI selesai
melakukan proses survey. Sebelum nasabah mengambil KPR, biasanya pihak bank akan
melakukan analisis dan kualifikasi terlebih dahulu terhadap keuangan pihak yang
mengajukan. Bahkan dalam proses analisis aka nada tahap survey secara langsung atau
order apprisial mengenai keaslian alat rumah, kondisi rumah, usaha atau pekerjaan serta
data keluarga. Selanjutnya pihak bank akan melakukan penilaian dan kalkulasi terhadap
harga rumah. Setelah bank selesai melakukan survey dan pengajuan KPR akan diterima,
selanjutnya bank akan mengeluarkan surat SP3K (surat penegasan persetujuan
penyediaan kredit untuk pembelian rumah dengan system KPR) sebagai bukti bahwa
pembiayaan telah disetujui.
2. Pembiayaan Mitraguna.
Yaitu pembiayaan gaji pegawai, contohnya pensiunan PNS. Pembiayaan Mitraguna
Online adalah layanan pembiayaan secara online yang dapat digunakan untuk ragam
kebutuhan (Multiguna) yang halal, dengan sumber pembayaran dari gaji/pendapatan
pegawai tetap (payroll melalui Bank Syariah Indonesia) dan tanpa menggunakan agunan.
Pembiayaan mitraguna online menggunakan Akad Refinancing Syariah dengan Skema Al-
Bai’ dalam rangka Musyarakah Mutanaqishah (MMQ). Adapun nominal pembiayaan yang
ditawarkan mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 50 juta dengan jangka waktu 1-3 tahun .
Perbedaan nya dengan pembiayaan di bank konvensional yaitu kalau di bank konvensional
angsurannya berubah dalam jangka waktu 2 tahun tetapi kalau di bank syariah angsurannya
tetaptidak berubah.
Syarat dan Ketentuan Umum :
a. WNI cakap hukum
b. Usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan
c. Nasabah pegawai yang menerima penggajian melalui BSI
d. Nasabah pengguna aktif BSI Mobile

7
e. Biaya Administrasi ringan
f. Menggunakan asuransi pembiayaan
3. Pembiayaan UMKM
Merupakan pembiayaan di peruntukan ke masyarakat yang memiliki usaha dengan tujuan
pembiayaan untuk tujuan modal usaha, investasi dan konsumsi. Pembiayaan UMKM ada 2
jenis yaitu pembiayaan KUR dan pembiayaan Reguler perbedaannya yaitu : KUR adalah
produk dari pemerintah marginnya 3% per tahun karna ada subsidi tetapi jika nasabah
memiliki riwayat pembiayaan yang belum selesai maka bank akan menolak nasabah
tersebut, Sedangkan Reguler adalah Pruduk asli dari bank, marginnya 10% per tahun , tetapi
jika nasabah masih memiliki pembiayaan lain pihak bank masih bisa mempertimbangkan
untuk menerima atau menolaknya.
Jenis- jenis Pembiayaan KUR di BSI ada 3 yaitu :
1. KUR Super Mikro
KUR Super Mikro. Bank BSI menawarkan pinjaman Rp 5 Juta - Rp. 10 Juta kepada nasabah
yang mengajukan KUR Super Mikro. Maksimal pinjaman yang diberikan memang tidak
terlalu besar, namun tetap bisa membantu UMKM untuk mendapatkan modal usaha.
Syaratnya Usaha sudah berjalan minimal 1 bulan.
2. KUR Mikro
Selanjutnya ada KUR Super Mikro dengan plafon pinjaman Rp. 10 Juta-Rp. 50 Juta.
Syaratnya Usaha harus sudah berjalan 6 bulan.
3. KUR Kecil
Bagi nasabah yang membutuhkan pinjaman dalam jumlah besar, mulai dari Rp. 50 Juta-Rp.
500 Juta bisa mengajukan KUR Kecil. Syaratnya harus sudah memiliki usaha yang sudah
berjalan lebih dari 6 bulan. Plafon yang diberikan sangat besar, jadi wajar apabila syarat
pengajuan pinjaman KUR Bank BSI tersebut lebih ribet dibanding KUR Super Mikro
ataupun KUR Mikro.
Persyaratan Umum :
 Merupakan Warga Negara Indonesia
 Berumur minimal 21 tahun atau sudah menikah
 Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan
 Memiliki riwayat kredit perbankan yang baik

8
 Tidak sedang memiliki pinjaman perbankan di bank lain ataupun di Bank BSI,
kecuali KPR dan KKB
Persyaratan Dokumen
 Fotocopy Kartu Tanpa Penduduk (eKTP)
 Fotocopy Kartu Keluarga dan Akta Nikah bagi nasabah yang sudah menikah
 Bukti legalitas usaha minimal Surat Keterangan Usaha dari Kelurahan ataupun
instansi terkait lainnya
 Untuk pengajuan KUR Kecil harus menyertakan fotocopy NPWP
 Fotocopy dokumen agunan (yang memiliki nilai jual lebih tinggi dari jumlah
pembiayaan)
Setelah semua persyaratan dan dokumen sudah dilengkapi oleh debitur maka pihak bank
akan melakukan BI Checking terlebih dahulu untuk menentukan apakah bank menolak atau
menerima pengajuan pembiayaan debitur tersebut, bank akan menolak pengajuan
pembiayaan jika debitur memiliki catatan riwayat kredit yang buruk. Jika datanya diterima
lalu pihak bank akan membuat RAB (Rencana Anggaran Belanja) yang berisikan tentang
kebutuhan nasabah. Bank juga tidak dapat memberikan pembiayaan 100% kepada debitur
tetapi Bank hanya dapat memberikan pembiayaan 80 % dari harga jual barang tersebut
dan20 % nya yaitu dari debitur. Contoh RAB yaitu sebagai berikut :

9
Maka RAB ini yang akan diberikan kepada debitur, jika debitur menyetujui maka pihak
bank dan debitur akan melakukan akad yaitu menggunakan akad Murabahah atau akad
Wakalah.
4. Pembiayaan Kepemilikan Emas BSI. Merupakan pembiayaan khusus perorangan untuk
tujuan kepemilikan emas, dimana nasabah dapat mengangsur setiap bulan sesuai dengan
jangka waktu yang telah disepakati.
5. Pembiayaan Umroh BSI. Pembiayaan Umroh merupakan pembiayaan yang membantu
masyarakat dalam memenuhi impian untuk beribadah dan berziarah ke baitullah.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk
pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat yang
memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank
akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk margin. Costumer
Service di BSI Kcp Lubuk Pakam juga ramah- ramah kepada nasabah. Jika banyak nasabah yang
menabung dibank Syariah maka pendapatan bank naik begitu juga dengan bagi hasil akan
meningkat, apabila nasabah menabung tiap bulan dengan nilai ratarata yang berbeda dan
meningkat, maka disitulah pendapatan bagi hasil untuk nasabah juga meningkat.

11

Anda mungkin juga menyukai