Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan
Dosen Pengampu:
Zuwesty Eka Putri S.E., M.Ak.
Disusun oleh:
Kelompok 2
Miftah Rahman Amir (11190820000067)
Hasnan Hafiz (11190820000120)
Azmiinuh Al Siddiq (11190820000134)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dah
hidayah-Nya sehingga kami dari kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Akuntansi Simpanan Giro ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan dengan dosen pengampu
Ibu Zuwesty Eka Putri S.E., M.Ak. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang optimalisasi pembayaran pajak untuk penghematan pajak & transaksi-
transaksi khusus bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zuwesty Eka Putri S.E., M.Ak., selaku
dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Perbankan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis maupun pembaca. kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membangi ilmunya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan malakah ini. kami menyadari, makalah yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 16 September
2022
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting,
dimana dalam kegiatannya baik sebagai penghimpun dana masyarakat dalam bentuk Giro,
Tabungan, dan Deposito yang dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit.
Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang
bergerakdalam bidang keuangan. Salah satu aktivitas perbankan adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan yaitu kegiatan funding.
Sumber utama dana bank dalam usahanya menghimpun dana berasal dari simpanan
dalam bentuk giro, deposito berjangka, dan tabungan. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk
simpanan tersebut berasal dari masyarakat maupun dari nasabah institusi. Giro merupakan
suatu sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh kantor posatau sekelompok bank yang
memungkinkan pembayaran-pembayaran yang terjadiantara nasabahnya yang tidak
menggunakan uang tunai melainkan dengan carapemindah bukuan. Penggunaan giro bertujuan
untuk memudahkan dalam keuangansewaktu-waktu sehingga tidak mengganggu dalam
kegiatan transaksi keuangan.
Makalah ini mengajak para pembaca untuk mengenal dan memahami apa ituakuntansi
giro. Agar siapapun yang ingin menggunakan giro tidak akan kebingungan bagaimana
akuntansi transaksi giro,
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. AKUNTANSI GIRO
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi
pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan,
setoran tunai, pemindahbukukan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring
dan transaksi lainnya. Pencatatan akuntansi giro diatur sebagai berikut:
a. Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh nasabah
atau yang ditarik / dicairkan. Pada saat nasabah melakukan transaksi setoran atau
penarikan secara tunai, maka bank akan melakukan pencatatan transaksi tersebut
sesuai dengan uang tunai yang diterimanya.
2
b. Setoran giro dapat dilakukan secara tunai dan nontunai. Dalam hal setoran dilakukan
secara tunai, maka setoran tersebut diakui pada saat uang diterima. Dalam hal setoran
dilakukan secara nontunai (setoran kliring), maka setoran tersebut diakui setelah
kliring efektif, yaitu setelah setoran berhasil ditagihkan ke bank tertagih.
c. Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro. Besarnya imbalan
tergantung pada kebijakan masing - masing bank. Imbalan yang berasal dari
rekening giro disebut dengan jasa giro.
d. Dalam hal rekening giro bersaldo negatif, maka bank dapat memberikan kredit
overdraft, yaitu kredit yang diberikan untuk memberikan tambahan dana ke rekening
giro nasabah, bila terdapat penarikan cek dan / atau bilyet giro yang jumlahnya
melebihi saldo rekening giro. Bank akan membebankan bunga overdraft.
3
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
16 Kas 5.000.000
Giro-PT Yudistira 5.000.000
(Mencatat setoran awal rekening
giro)
16 Giro-PT Yudistira 200.000
Pendapatan Buku Cek & BG 200.000
(Mencatat pembelian buku cek &
BG)
Dari transaksi pembukaan rekening giro PT Yudistira dengan jumlah setoran awal
sama dengan Rp 5.000.000, - dan pembelian buku cek dan BG tersebut sebesar Rp 200.000,
- , maka pada bulan laporan (30 April 2006) bank akan membuat Laporan rekening Giro atau
disebut juga Laporan Rekening Koran PT Yudistira per 30 April 2006 seperti pada contoh
berikut ini. (asumsi tidak ada transaksi lain selama bulan April 2006).
Laporan Rekening koran diperlukan oleh nasabah untuk mengetahui transaksi -
transaksi yang terjadi pada rekening giro selama satu bulan. Dari data mutasi pada rekening
koran, dapat diketahui bahwa saldo rekening giro PT Yudistira per 30 April 2006 sebesar Rp
4.800.000, -.
PT Yudistira
Laporan Rekening Giro
Per 30 April 2006
Tgl Keterangan Mutasi Saldo
Debit Kredit
16 Setoran tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian buku cek & BG 200.000 4.800.000
4. SETORAN
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang rekening giro untuk
menyetorkan sejumlah uang tunai atau warkat tagihan dengan maksud untuk menambah
4
jumlah saldo rekening gironya. Setoran dapat dilakukan dengan setoran secara tunai dan
setoran nontunai (kliring dan pemindahbukuan).
1. Setoran Tunai
Setoran tunai, yaitu setoran yang dilakukan dengan menyerahkan sejumlah uang
kepada bank dan / atau dengan menggunakan cek yang diterbitkan oleh bank itu
sendiri. Nasabah menyetorkan uang tunai sejumlah tertentu kepada bank untuk
menambah saldo rekening gironya.
Dari transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat adalah:
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
21 Kas 15.000.000
Giro-PT Yudistira 15.000.000
Mencatat setoran tunai
Dengan adanya setoran tunai tersebut, maka pada akhir bulan PT Yudistira akan
menerima rekening koran / rekening giro per 30 April 2006 seperti pada contoh di
bawah ini. Dari informasi rekening giro tersebut dapat diketahui saldo rekening giro
PT Yudistira per 30 April 2006 sebesar Rp 19.800.000,
PT Yudistira
Laporan Rekening Giro
Per 30 April 2006
Tgl Keterangan Mutasi Saldo
Debit Kredit
16 Setoran tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian buku cek & BG 200.000 4.800.000
21 Setoran tunai 15.000.000 19.800.000
2. Setoran Non-Tunai
Setoran nontunai merupakan setoran yang tidak dilakukan secara tunai kepada
bank. Setoran nontunai bisa berasal dari transaksi antara lain:
a. Pemindahbukuan antar rekening dalam cabang bank yang sama
5
Pemilik rekening giro menerima setoran dari pemindahan dana dari
rekening lain pada cabang bank yang sama. Rekening lain tersebut bisa berasal
dari rekening giro atau rekening tabungan. Dengan adanya setoran dari rekening
lain, maka setoran tersebut akan menambah jumlah saldo rekening giro nasabah.
Giro-PT Yudistira (Pemindahan dana dari rekening Giro Anton) Saldo 5.000.000
4.800.000 19.800.000
Ilustrasi
Anton adalah pemegang rekening Giro Bank Bima Surabaya. Pada
tanggal 26 April 2006 Anton memindahkan dananya di Bank Bima Surabaya
sebesar Rp 2.000.000.- untuk keuntungan rekening giro PT Yudistira , pemegang
rekening giro di Bank Bima Surabaya.
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah:
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
26 Giro – Anton 2.000.000
Giro – PT Yudistira 2.000.000
(Pemindahan dana dari
rekening Giro Anton)
6
Dari transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat di bank Bima Malang:
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
26 Giro – Dinaria 3.000.000
RAK – Cabang Surabaya 3.000.000
Pemindahan dana ke Surabaya
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat di Bank Bima Surabaya:
Tgl. Keterangan Ref Debit Kredit
26 RAK – Cabang Surabaya 3.000.000
Giro – Dinaria 3.000.000
Pemindahan dana dari Malang
7
Ilustrasi
Pada tanggal 26 April 2006 Bank Bima Surabaya menerima kiriman
uang dari Bank Niaga Surabaya sebesar Rp 5.000.000,- untuk keuntungan
Rekening Giro PT Yudistira.
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat di Bank Bima Surabaya:
Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit
26 Giro pada Bank Indonesia 5.000.000
Giro – PT Yudistira 5.000.000
(Mencatat transfer masuk)
Kiriman uang dari bank lain dari luar wilayah kliring, maka kiriman
uang tersebut dapat dilakukan melalui bank pengirim di kota tujuan, atau
dikirim langsung melalui bank yang dituju di kota pengirim. Kedua mekanisme
pengiriman uang ini dapat berpengaruh pada pencatatannya.
Ilustrasi
Pada tanggal 27 April 2006 Bank Bima Surabaya menerima kiriman
uang dari Bank Niaga Malang sebesar Rp 5.000.000- untuk keuntungan
rekening giro PT Yudistira.
Dari transaksi di atas, terdapat dua mekanisme penerimaan uang dari
bank lain di luar wilayah kliring. Dua mekanisme ini akan memengaruhi
pencatatan akuntansinya.
• Bank Niaga mengirimkan dana langsung ke Bank Bima Malang, maka
mekanisme pengiriman uangnya adalah Bank Niaga cabang Malang
mengirimkan dana ke Bank Bima cabang Malang melalui lembaga kliring
wilayah Malang (BI Malang), kemudian Bank Bima Malang
memindahbukukan dana tersebut ke Bank Bima cabang Surabaya, yang
merupakan cabang bank yang dituju. Dengan demikian, maka transaksi
kliring dilakukan di wilayah kliring Malang (BI Malang).
Jurnal yang dibuat:
Bank Bima Malang
8
Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit
26 Giro pada Bank Indonesia 5.000.000
RAK-Cabang Surabaya 5.000.000
(Mencatat transfer masuk)
9
Tagihan warkat antarbank hanya dapat dilakukan melalui lembaga kliring /
Bank Indonesia.
Ilustrasi
Pada tanggal 26 April 2006 PT Yudistira menyetorkan Bilyet Giro ke
Bank Bima cabang Surabaya. Bilyet Giro tersebut diterbitkan oleh Bank BCA
Surabaya yang nilainya sebesar Rp 10.000.000,-. Hasilnya akan menjadi
keuntungan rekening giro PT Yudistira.
Dari transaksi di atas, maka jurnal yang dibuat:
Jurnal yang dibuat pada saat warkat ditagihkan melalui Bank Indonesia
Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit
26 Rek. Perantara Kliring 10.000.000
(Mencatat setoran kliring -
pada saat warkat ditagihkan)
10
PT Yudistira
Laporan Rekening Giro
Per 30 April 2006
Tgl. Keterangan Mutasi Saldo
Debit Kredit
16 Setoran tunai 5.000.000 5.000.000
16 Pembelian buku cek & BG 200.000 4.800.000
21 Setoran tunai 15.000.000 19.800.000
26 Pemindahbukuan antar- 2.000.000 21.800.000
rekening
26 Pemindahbukuan antar- 3.000.000 24.800.000
cabang
26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 29.800.000
26 Kiriman dari bank lain 5.000.000 34.800.000
26 Setoran kliring 10.000.000 44.800.000
Jumlah hari pengendapan saldo Jumlah hari dalam satu tahun Jumlah hari dalam satu
tahun dihitung dengan 365 hari.
Sesuai dengan laporan rekening giro per 30 April 2006 pada ilustrasi sebelumnya dan
jasa giro 3 % per tahun, maka jasa giro dapat dihitung dengan menggunakan dua cara seperti
pada contoh di bawah ini:
11
1. Perhitungan Cara Pertama
Tgl. Jml. Hari Jml. Hari % Jasa Nominal Saldo Nominal
dalam Giro Jasa Giro
Setahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
16-20 5 365 3% 4.800.000 1.973
21-25 5 365 3% 19.800.000 8.137
26-36 1 365 3% 44.800.000 3.682
27-27 1 365 3% 42.300.000 3.477
28-30 3 365 3% 37.300.000 9.197
26.466
Jasa Giro PT Yudistira per 30 April 2006 sebesar 26.466
Pajak = 20% x 26.466 5.293
Jasa Giro Bersih yang diterima PT Yudistira sebesar 21.173
Jumlah hari pengendapan (kolom 2), dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun
(kolom 3), dikalikan dengan persentase jasa giro (kolom 4) kemudian dikalikan saldo yang
mengendap, (kolom 5), hasilnya sama dengan jasa giro (kolom 6). Kolom 6 dijumlahkan
mulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 30 April 2006. Penjumlahan dari kolom 6
merupakan jasa giro bulan April 2006, yaitu sebesar Rp 26.466.
Dengan asumsi pajak 20 % yang ditanggung oleh pemegang rekening giro atas jasa
giro yang diperoleh, maka beban pajak atas jasa giro sebesar Rp 5.293 dan jasa giro bersih
yang diperoleh oleh pemegang rekening giro adalah sebesar Rp 21.173 (Rp 26.466-Rp
5.293).
2. Perhitungan Cara Kedua
a. Menghitung saldo rata - rata harian.
b. Mengalikan jumlah hari pengendapan dikalikan dengan saldo pada hari
pengendapan.
c. Menjumlahkan butir b selama bulan laporan (contoh kasus, bulan April 2006),
yaitu sebesar Rp 322.000.000,
d. Saldo rata - rata harian sama dengan butir c dibagi dengan butir jumlah hari dalam
bulan laporan (Rp 322.000.000 / 30 hari) sama dengan Rp 10.733.333.
12
e. Jasa Giro dihitung dengan rumus:
Perhitungan jasa giro dilakukan setiap akhir bulan, hal ini diperlukan untuk
membebankan besarnya biaya jasa giro untuk laporan bulanan. Pembayaran jasa giro ke
rekening nasabah akan dilakukan setiap tanggal akhir bulan.
Jurnal yang dibuat oleh PT Bank Bima adalah sebagai berikut:
Tanggal 30 April 2006
Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit
30 Beban Jasa Giro 26.466
Giro – PT Yudistira 26.466
Jurnal Beban Pajak Giro
Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit
30 Giro – PT Yudistira 5.293
Hutang Pajak 5.293
13
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat atau dana pihak
ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan sarana penarikan
berupa cek dan bilyet giro atau sarana lainnya. Simpanan ini biasa dikenal dengan giro yang
bermanfaat bagi masyarakat yang melakukan aktivitas usaha, karena pemegang rekening giro
akan banyak mendapat kemudahan dalam melakukan transaksi usahanya. Dalam pengertian
akuntansi, Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi
pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan,
setoran tunai, pemindahbukukan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring
dan transaksi lainnya. Dari beberapa ilustrasi diatas kita dapat memahami bagaimana perspektif
bank sebagai pelaku usaha dalam mencatat beberapa transaksi yang berkaitan denga giro mulai
dari pembukaan rekening giro, setoran giro hingga perhitungan jasa giro yang terjadi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, M. B. A. (2015). Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Prenada Media.
15