Oleh :
KELOMPOK 1
Dosen Pengampu :
Ramdhansyah,SE,M.Acc
FAKULTAS EKONOMI
2022
1|Page
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini. Adapun yang menjadi tugas kami adalah membuat “Jasa
keuangan Bank”. Tujuan kami membuat makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
rutin dalam mata kuliah “Akuntansi Perbankan”.
Kelompok 1
2|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................3
1. Latar Belakang...................................................................................................3
2. Rumusan Masalah..............................................................................................4
A. Apa yang dimaksud dengan jasa keuangan ?.................................................4
B. Apa fungsi lembaga Jasa Keuangan?.............................................................4
C. Apa saja jenis lembagga Jasa Keuangan di Indonesia?.................................4
D. Apa Saja Jenis-jenis Resiko Layanan Jasa Keuangan Bank?.......................4
3. Tujuan................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Pengertian jasa keuangan...................................................................................5
B. Fungsi lembaga Jasa Keuangan.........................................................................5
C. Jenis lembaga Jasa Keuangan di Indonesia.......................................................6
D. Jenis-jenis Resiko Layanan Jasa Keuangan Bank..........................................11
BAB III.......................................................................................................................14
PENUTUP..................................................................................................................14
Kesimpulan.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penerbitan POJK tentang Bank Umum dilandasi dengan semangat dan tujuan agar
perbankan Indonesia dapat menjadi lebih berdaya saing, adaptif dan kontributif bagi
perekonomian nasional, serta mendorong industri perbankan mencapai level skala
ekonomi yang lebih tinggi, lebih efisien dan menjadi panduan dalam pengembangan
industri perbankan, khususnya aspek kelembagaan bank. Secara khusus, penerbitan
POJK ini bertujuan untuk:
4|Page
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia telah diatur secara resmi
oleh pemerintah melalui regulasi keuangan. Aset utama dari lembaga jasa keuangan
berbentuk aset keuangan ataupun tagihan-tagihan dalam bentuk saham, obligasi dan
pinjaman. Lembaga ini tidak mengatur aset berbentuk aktiva riil seperti bangunan,
perlengkapan, dan bahan baku.
Produk yang dimaksud baik berupa barang maupun jasa, melalui uang dan
instrumen kredit. Jadi, dalam melakukan fungsi ini, lembaga jasa keuangan
akan menghimpun uang dari masyarakat dalam bentuk simpanan, kemudian
menyalurkan uang tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman.
Dalam hal ini, lembaga jasa keuangan dapat memberikan jaminan atau
kepastian hukum serta moral yang berkaitan dengan keamanan dana
masyarakat yang menjadi nasabahnya.
6|Page
likuiditas adalah kemampuan perusahaan, dalam hal ini lembaga jasa
keuangan untuk mengkonversi aset menjadi uang tunai. Artinya, lembaga jasa
keuangan harus mampu memberikan keyakinan kepada nasabahnya, bahwa
dana yang dipercayakan untuk dikelola tersebut akan dikembalikan sesuai
dengan waktu jatuh tempo yang disepakati.
Berdasarkan etimologinya, kata “bank” berasal dari kata “banca” dalam bahasa
Italia, yang memiliki arti meja. Meja dalam bahasa Italia tersebut adalah meja di
pasar yang digunakan untuk menukar uang. Jadi, pada dasarnya bank adalah tempat
untuk melakukan transaksi keuangan, meliputi penyimpanan uang, pemberi pinjaman
uang atau penyalur kredit, transaksi pembayaran, serta sebagai perantara dalam
transaksi keuangan tersebut.
7|Page
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pihak bank saat menjalankan
fungsinya, nih, Pahamifren. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
Likuiditas
Solvabilitas
Rentabilitas
Bank wajib memiliki kemampuan dalam memperoleh keuntungan atau laba agar
dapat menjaga kontinuitasnya.
Solidaritas
2 .Jenis-Jenis Bank
1) Bank sentral
Bank sentral adalah bank yang memiliki tanggung jawab atas kebijakan moneter
atau stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial
sebuah negara secara keseluruhan. Di Indonesia, bank yang menjadi bank sentral
adalah Bank Indonesia, yang otoritasnya diatur dalam UU No. 3 Tahun 2004.
8|Page
Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa bank sentral merupakan lembaga negara yang
memiliki wewenang dalam mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu
negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, dan mengawasi
perbankan serta menjalankan fungsi sebagai pemberi pinjaman pilihan terakhir
(lender of the last resort).
Bank Indonesia memiliki tiga pilar pokok yang mendukung tugasnya sebagai
bank sentral Indonesia, yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur serta menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan mengatur serta
mengawasi perbankan yang ada di Indonesia.
2) Bank Umum
9|Page
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat atau yang biasa disingkat BPR merupakan bank yang
melakukan kegiatan usahanya secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
1) Bank Pemerintah
Sesuai namanya, bank milik pemerintah adalah bank yang akta pendirian
ataupun modalnya sepenuhnya milik pemerintah, sehingga keuntungan dari usaha
bank ini juga sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah.
Contoh dari bank milik pemerintah adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI),
Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Mandiri.
Sementara contoh bank milik pemerintah daerah adalah Bank Jabar, Bank Jatim,
Bank Jateng, Bank DKI, Bank DIY, Bank Sulawesi Selatan, Bank Riau, dan Bank
Nusa Tenggara Barat.
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional, sehingga seluruh keuntungan dari usahanya
menjadi milik swasta nasional tersebut. Contoh dari bank milik swasta nasional
adalah Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia, Bank Mega, Bank Central
Asia (BCA), Bank Lippo, Bank Niaga, Bank Bumi Putra, dan Bank Universal.
Bank milik koperasi adalah bank yang seluruh sahamnya dan seluruh
keuntungan usahanya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
10 | P a g e
Contoh dari bank milik koperasi yang ada di Indonesia adalah Bank Umum Koperasi
Indonesia (Bukopin).
Bank milik asing merupakan cabang bank dari bank yang ada di luar negeri.
Pemilik seluruh saham dari bank milik asing ini adalah pihak asing atau luar negeri.
Contoh bank milik asing yang ada di Indonesia adalah ABN AMRO Bank, Bank of
America, City Bank, American Express Bank, Bangkok Bank, Bank of Tokyo, dan
Deutsche Bank.
Bank milik campuran merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak
swasta nasional dan pihak asing. Sekalipun demikian, saham bank milik campuran
ini secara mayoritas dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh dari bank milik
campuran adalah Bank Merincorp, Bank Sakura Swadarma, Ing Bank, Pacific Bank,
Mitsubishi Buana Bank, dan Bank Finconesia.
1) Bank Devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri atau
transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Bentuk
transaksi yang dilakukan bank devisa ini adalah melakukan transfer ke luar negeri,
pembayaran L/C, inkaso ke luar negeri, dan travellers cheque. Untuk menjadi sebuah
bank devisa, sebuah bank harus memenuhi sejumlah persyaratan yang sudah
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Bank non devisa adalah bank yang belum memiliki izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melakukan transaksi yang
berhubungan dengan luar negeri.
11 | P a g e
1) Bank Konvensional
Bank ini menetapkan keuntungan untuk jasa bank lainnya dengan cara
menetapkan biaya dalam nominal atau persentase tertentu. Hampir seluruh bank yang
ada di Indonesia merupakan bank yang berdasarkan prinsip kerja konvensional
(Barat).
2) Bank Syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bank yang menetapkan landasan
falsafahnya kepada hukum Islam. Bank syariah tidak menggunakan sistem bunga dan
dalam penentuan harga atau pencarian keuntungannya dilakukan berdasarkan prinsip
bagi hasil.
12 | P a g e
7) Risiko Asuransi, ialah risiko yang terjadi ketika perusahaan asuransi dan
perusahaan reasuransi tidak mampu memenuhi kewajiban kepada orang yang
memberli menggunakan asuransi karena ketidakcukupan pada proses seleksi
risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan reasuransi, dan
penanganan klaim.
8) Risiko Pembiayaan adalah risiko yang muncul akibat ketidakmampuan
debitur memenuhi kewajibannya kepada perusahaan pembiayaan.
Manajeman Resiko
13 | P a g e
Konsumen jasa keuangan memilik hak atas penerapan hukum
perlindungan konsumen. Hak yang dimaksudkan di dalam jasa keuangan ialah hak
atas informasi yang benar atas jasa yang hendak digunakan oleh konsumen. Adanya
hukum perlindungan konsumen didasari oleh kondisi pelaku usaha jasa keuangan
yang memiliki pengetahuan lebih dibandingkan dengan konsumen. Pada praktiknya,
timbullah masalah jasa keuangan akibat adanya monopoli kekuatan pasar, pasar
gelap dan kerugian atas pelanggaran hak konsumen. Hukum perlindungan konsumen
berlaku bagi lembaga keuangan berbentuk bank maupun lembaga keuangan bukan
bank.
14 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jasa keuangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk jasa yang
disediakan oleh industri keuangan. Jasa keuangan juga digunakan untuk merujuk
pada organisasi yang menangani pengelolaan dana. Bank, bank investasi.
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/materi-
ekonomi-kelas-10-lembaga-jasa-keuangan/amp/
https://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_keuangan#:~:text=Jasa%20keuangan%20adalah
%20suatu%20istilah,organisasi%20yang%20menangani%20pengelolaan%20dana.
16 | P a g e