Anda di halaman 1dari 20

PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN

PERBANKAN SYARIAH

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH : BHS.INDONESIA

DOSEN PENGUMPU : Dr.Oktaviani Windra Puspita, M.Pd.

OLEH:

NAMA : NAFA’ANA FALASIFAH

NIM : 225231240

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah


SWT,karena atas rahmat dan karunia nya yang telah di berikan kepada kita
semua,sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal dengan judul “Perbandingan
Kinerja Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah” Laporan proposal ini disusun
sebagai salah satu syarat unutuk memenuhi tugas kullaih pada program Strata-1 di
jurusan Perbankan Syariah ,Fakultas ekonomi dan Bisnis Islam,Universitas Islam Negri
Raden Mas Said Surakarta.

Penulisan proposal ini tak terlepas dari bantuan banyak pihak.Oleh karena itu ucapan
terimakasih juga saya sampaikan kepada :

1. Bapak Dr.Mohamad Rahmawan Arifin, S.E., M.Si., selaku dekan Fakultas


Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

2. Bapak Rais Sani Muharammi, S.E.I, M.E.I, selaku kaprodi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

3. Dr.Oktaviani Windra Puspita, M. Pd, selaku dosen pengam

Penulis menyadari proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya
laporan proposal ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di
lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

Surakarta, 1 Oktober 2022

Peneliti

DAFTAR ISI

2
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 4
A.Latar Belakang Masalah ................................................... 4
B.Rumusan Masalah ............................................................ 6
C.Tujuan Penelitian .............................................................. 7
D. Manfaay Penelitian ......................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA
BERPIKIR,DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................ 9
A.Kajian Teori ..................................................................... 9

a) Pengertian Bank ............................................................... 9

b) Fungsi Bank ..................................................................... 10

c) Pengertian Bank Konvensional ........................................ 10

d) Pengertian Bank Syariah .................................................. 10

e) Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan

Perbankan Syariah ............................................................... 11


B.Penelitian yang Relevan ................................................... 13
C.Kerangka Berpikir ............................................................ 14
D.Hipotesis Penelitian .......................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN ................................... 18
BAB IV PENUTUP ............................................................ 19
A.Simpulan .......................................................................... 19
B.Saran ................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 21

3
BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan


penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai Lembaga perantara
keuangan. Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan
UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lain dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia dibedakan
menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga atau bagi
hasil usaha:

1 Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.

Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan,
terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi
komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti
KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Perbedaan mendasar
diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang
dibiayai dan lingkungan kerja. (Syafi'I Antonio, 2001).

Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional


dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan
yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan
oleh lembaga keuangan kepada nasabah. (Muhammad, 2005)

Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar
dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan
bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia.
Persaingan yang semakin tajam ini harus dibarengi dengan manajemen yang baik
untuk bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus

4
diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bartahan hidup adalah kinerja (kondisi
keuangan) bank. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul "Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
dengan Perbankan Konvensional"

5
B. Rumusan Masalah

Berasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka penulis


merumuskan masalah sebagai berikut :
1.Apa yang dimaksud dengan bank ?
2.Apa saja fungsi dari bank ?
3.Apa pengertian dari bank konvensioal dan bank syariah ?
4.Bagaimana perbandingan kinerja bank konvensional dan bank syariah?

6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini tidak terlepas dari permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Mengetahui pengertian dari bank
2.Mengetahui fungsi dari bank
3. Mengetahui Apa pengertian dari bank konvensioal dan bank syariah
4.Mengetahui Bagaimana perbandingan kinerja bank konvensional dan bank
Syariah

7
D.Manfaat Penelitian

Adanya suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat


1.Maanfaat teoritik
a. Digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam dunia perbankan. Serta menjadikan bahan
pertimbangan untuk melaksanakan penelitian.
b. Hasil penelitian ini dijadikan referensi atau perbandingan untuk
penelitianpenelitian selanjutya.
2.Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan kepada
pihak pemimpin Bank Umum Konvensional dan Bank Syariah untuk
mengevaluasi kinerja keuangan bank.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau wawasan
kepada masyarakat tentang kinerja keuangan bank.

c. Bagi Para Pengguna Informasi (pemegang saham, manajer,


kreditur ,debitur, karyawan ,dan pemerintah ) diharapkan dapat memberikan
alternatif bagi para pemakai laporan keuangan dan praktisi penyelenggara
perusahan dalam memahami
faktor-faktor yang memengaruhi kinerja keuangan bank

BAB II KAJIAN TEORI,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA


BERPIKIR,DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A.KAJIAN TEORI

1.Pengertian Bank

Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial


intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya
berkaitan dengan masalah uang. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu dikaitkan
dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang
utama. Kegiatan dan usaha bank akan selalu terkait dengan komoditas, antara lain

1. Memindahkan uang

8
2. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran
3. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga lainnya
4. Membeli dan menjual surat-surat berharga Pengertian Bank menurut para ahli :
1. Pierson
Menurut Pierson, seorang ahli ekonomi dari Belanda, bank adalah badan atau
lembaga yang menerima kredit. Bank menerima simpanan dari masyarakat dalam
bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan. 2. Thomas Mayer, James D.
Duesenberry dan Z. Aliber
Bank adalah lembaga keuangan yang sangat penting bagi kita, menciptakan
beberapa uang dan mempunyai berbagai aktivitas yang lainnya.
3. Menurut F.E. Perry
Bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang,
menerima simpanan (deposito) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap
penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan
kredit dan atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan
untuk pembayaran kembali.

4. Selain itu Kasmir (2008:2)


Berpendapat bahwa “Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian
menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.
2.Fungsi Bank

Adapun fungsi bank , yaitu sebagai berikut.

a. Penghimpun dana untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana

b. Penyaulr dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat


dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan,
pemiliikan harta tetap.

c. Pelayanan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu-lintas


pembayaran uang, melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain
pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

9
3. Pengertian Bank Konvensional

Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum


pada pasal 1ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dengan menghilangkan
kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”, yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum (konvensional) merupakan bank yang
paling banyak beredar di Indonesia.Bank umum memiliki kegiatan pemberian
jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi di.seluruh wilayah Indonesia
(Kasmir, 2004).
Secara umum, tujuan perbankan Indonesia adalah untuk membantu melaksanakan
pembangunan nasional untuk mencapai pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4.Pengertian Bank Syariah

Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan sistem perbankan yang


didasarkan atas prinsip-prinsip syariah Islam. Perbankan syariah menerapkan
bagi hasil dan risiko antara penyedia dana (investor) dengan pengguna dana
(pengusaha). Mirip dengan perbankan konvensional, tingkat keuntungan yang
maksimum yang sesuai dengan nilai-nilai syariah juga harus diperhatikan agar
pihak-pihak yang terlibat dapat menikmati keuntungan tersebut. Demikian pula
bila terjadi kerugian, pihak-pihak yang terlibat turut menanggungnya.9 Di
samping itu, perbankan syariah mengelola zakat, menghindari transaksi-
transaksi yang berkaitan dengan barang-barang yang haram serta mengandung
unsurunsur maisir, gharar dan riba
5. Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Konvensional dan Bank Syariah

Risiko yang dihadapi bank konvensional dengan bank syariah relatif sama,
tetapi bank syariah memiiki tingkat risiko yang berbeda yang akan berpengaruh
terhadap nilai aktiva tertimbang terhadap modal yang dimilikinya karena
mengikuti prinsip syariah. Risiko yang dihadapi bank syariah meliputi risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Risiko ini muncul karena isi
neraca pada bank syariah berbeda dengan neraca pada bank konvensional. Hal
ini menunjukkan dengan adanya perbedaan risiko-risiko yang dihadapi maka
akan memberi dampak perbedaan pula antara rasio CAR bank konvensional dan
bank yariah. Ada yang menyatakan bahwa kinerja keuangan bank umum
konvensional lebih baik di bandingkan dengan bank syariah dilihat dari asio CAR.
Nilai CAR bank syariah berada di bawah bank umum konvensional. Ada pula yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan antara

10
bank konvensional dengan bank syariah diihaat dari rasio CAR. Berdasarkan
uraian terebut penuis menduga terdapat perbedaan yang signifian antara kinerja
keuangan bank konvensional dan bank syariah dilihat dari rasio CAR.
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
Melakukan investasi investasi yang halal saja Investasi yang halal dan haram
Berdasarkan prinsip bagi hasil,jual,beli,atau sewa Memakai perangkat bunga
Berdasarkan pada keuntungan (profit Profit Oriented
orlented)dan kemakmuran dan kebahagiaan dunia
akhirat

Hubungan nasabah dalam bentuk hubungan Hubungan dengan nasabah dakam bentuk
kemintraan hubungan kreditur-debitur

Penghimpunan dana penyaluran dana harus sesuai Tidak terdapat dewan sejenis
dengan fatwa dewan pengawas syariah

11
B.Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang perbandingan kinerja bank sudah dilakukan oleh beberapa
orang peneliti, antara lain:
1. Sabi (1996), melakukan penelitian perbandingan kinerja bank antara bank
domestik dengan bank asing pada masa transisi menuju ekonomi yang
berorientasi pasar (market-oriented economy) di Ilungaria periode 1992-1993.
Ukuran kinerja yang digunakan adalah rasio keuangan yang dibagi kedalam tiga
kelompok, yaitu profitabilitas, likuiditas dan komitmen terhadap ekonomi
domestik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, dibanding dengan bank lokal,
profitabilitas bank asing lebih tinggi, tingkat likuiditas dan penyaluran kredit
berisiko lebih kecil.
2. Samad dan Hasan (2000) melengkapi penelitian Sabi (1996) dengan
menggabungkan metode inter-temporal dan inter-bank. Mctode inter temporal
digunakan untuk membandingkan kinerja Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB)
pada awal dan akhir pendiriannya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
ROA dan ROE akhir periode lebih baik dibandingkan awal periode. Metode
interbank digunakan untuk membandingkan kinerja BIMB dengan 8 bank
konvensional di Malaysia selama periode 1984-1997. Hasilnya menunjukkan
bahwa BIMB mempunyai likuiditas relatif lebih baik dan risiko kecil
dibandingkan 8 bank konvensional.
3. Chantapong (2003), merujuk dari penelitian Manijeh Sabi untuk
membandingkan kinerja bank domestik dengan bank asing di Thailand setelah
krisis keuangan melanda Asia Tenggara pada tahun 1997. Data yang digunakan
adalah rasio keuangan yang dihitung berdasarkan neraca keuangan dan laporan
laba/rugi dari kedua kelompok bank selama periode 1995-2000. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bank asing mempunyai tingkat profitabilitas lebih tinggi
dibandingkan bank domestik. Namun demikian angka profitabilitas semua bank
menunjukkan peningkatan selama pascakrisis. Studi tersebut juga
4. Rubitoh (2003), melakukan penelitian dengan membandingkan kinerja
keuangan Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dengan enam bank
konvensional selama 1997-2001. Kriteria yang digunakan dalam penelitian itu
adalah RORA (profitabilitas), CAR (rasio kecukupan modal), LDR (rasio
penyaluran terhadap dana pihak ketiga), FBI, NNRF, hasil kredit, dan
produktifitas karyawan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara
umum kinerja keuangan bank syariah lebih baik, walaupun ada juga kinerja bank
syariah dibawah bank konvensional. Bahkan perkembangan bank syariah
mencapai 53 persen, sedang bank konvensional hanya lima persen.

12
C.Kerangka Berfikir

Islamic Social Responsbiliti (X1)

Reputasi (X2)

Kepatuhan Syariah (X3)

Kinerja Perbankan Syariah (Y)


Maqashid syariah (X3)

13
D.Hipotesis Penelitian
1. Pengungkapan Islamic Social Responsibility Berpengaruh Positif Terhadap

Kinerja Perbankan Syariah.

Kinerja yang baik merupakan salah satu aset yang dapat menjadi modal
perusahaan untuk unggul dari pesaing. Keberhasilan perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan sosial yang islami dapat meraih dukungan dari
stakeholder, yang mampu memperluas akses terhadap sumber daya dan
meningkatkan kinerja perusahaan.Penelitian Arifin dan Eke menujukkan hasil dari
aktivitas pengungkapan ICSR dalam laporan keuangan berpengaruh positif
signifikan terhadap reputasi perusahaan dan ROE sementara itu pengungkapan
ICSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Kegiatan CSR yang
disampaikan dalam laporan tahunan perusahaan secara signifikan berhubungan
positif dengan reputasi perusahaan dan Kinerja perusahaan. Bank umum syariah
harus berlandaskan syariah enterprise theory dalam melaksanakan tugasanya,
karena bank umum syariah tidak hanya bertanggung jawab kepada pemilik
melainkan kepada stakeholder dan Allah SWT. Salah satu bentuk tanggung jawab
terhadap stakeholder dan Allah SWT.70 Dengan melakukuan tanggung jawab
sosial yang sesuai dengan syariah. Apabila bank menerapkan pelaksanaan ISR
dengan baik diharapkan bank dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
perusahaan serta dapat meningkatkan kinerja keuangan.H1: Pengungkapan
Islamic Social Responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan
Syariah

2. Reputasi Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Perbankan Syariah

Reputasi perusahaan sebagai hasil evaluasi (penilaian) yang menggambarkan


citra perusahaan menurut masyarakat.71 Argenti dan Druckenmiller menyebut
reputasi sebagai representasi kolektif dari citra yang dimiliki berbagai konstituen,
istilah untuk menyebut orang-orang yang terlibat dalam suatu kegiatan organisasi
maupun mereka yang dilayani organisasi, yang dibangun dari waktu ke waktu dan
didasarkan pada program perusahaan, kinerja perusahaan, dan bagaimana para

14
konstituen mempersepsikan perilaku mereka terhadap perusahaan. Berbagai
reputasi perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial,
banker, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan
gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap
perusahaan. Perusahaan yang mempunyai reputasi positif lebih memungkinkan
untuk menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar yang
luas, menerapkan harga yang tinggi, dan lebih menarik minat investor72.
Selanjutnya Daud enambahkan bahwa perusahaan yang berorientasi kepada
pelanggan akan lebih memperhatikan pertanggungjawaban sosialnya kepada
masyarakat, hal ini dapat meningkatkan citra perusahaan dan mempengaruhi
tingkat penjualan. Branco dan Rodrigues mencatat bahwa perusahaan yang
mempunyai profil ICSR yang tinggi mampu mengadakan dan meningkatkan
interaksi mereka dengan konsumen, pemasok, dan investor yang mana hasilnya
meningkatkan reputasi mereka. Berdasarkan paparan tersebut, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah: H2: Reputasi Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja Perbankan Syariah.

3. Kepatuhan Syariah Berpengaruh Posotif Terhadap Kinerja Perbankan Syariah

Kepatuhan syariah adalah ketaatan bank syariah terhadap prinsip-prinsip


syariah. Perbankan syariah harus memastikan bahwa produk-produknya telah
sesuai prinsip syariah melalui kepatuhan syariah.73 Dalam menjelaskan kaitan
antara kepatuhan syariah dengan kinerja perbankan peneiliti menggunakan teori
stewardship dan Syariah Enterprise theory. Teori stewardship mengasumsikan
hubungan yang kuat antara kesuksesan organisasi dengan kinerja perusahaan.
Stewardship lebih melihat pada usaha untuk mencapai tujuan organisasi dan
bukan pada tujuan individu. 74 Ketika bank umum syariah mengelola kegiatan
operasionalnya sesuai dengan prinsip syariah diharapkan pendapatan islam,
investasi islam tinggi dan pembiayaan dalam bagi hasil tinggi maka kinerja
keuangan juga meningkat. Disamping itu, Bank Umum Syariah tidak hanya
bertanggung jawab kepada pemilik melainkan kepada stakeholder dan Allah
SWT. Oleh karena itu Bank Umum Syariah akan mematuhi prinsip – prinsip yang

15
telah ditetapkan. Tanpa adanya kepatuhan terhadap prinsip Syariah masyarakat
akan kehilangan keistimewaan yang mereka cari dalam layanan perbankan syariah
sehingga akan berpengaruh pada keputusan mereka untuk memilih atau terus
melanjutkan pemanfaatan jasa yang diberikan oleh bank syariah. Apabila
kepatuhan syariah dilanggar, mengakibatkan kredibiltas dan kepercayaan nasabah
akan menurun terhadap bank syariah tersebut. Hal ini akan berakibat pada
berkurangnya kepercayaan nasabah terhadap bank, dan akan berpengaruh terhadap
kinerja perbankan syariah.. H3: Kepatuhan Syariah berpengaruh positif terhadap
kinerja perbankan Syariah.

4. Maqasid Syariah Berpengaruh Posotif Terhadap Kinerja Perbankan Syariah

Bank syariah dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyedia jasa keuangan


harus mengevaluasi kembali tujuan dari bank syariah itu sendiri sesuai dengan
maqashid shariah. Hal tersebut untuk memastikan bahwa bank Syariah tidak
hanya berorientasi pada keuntungan saja, namun memikirkan aspek lainnya sesuai
dengan tujuan awal terbentuknya bank syariah tersebut. Apabila kinerja dari
perbankan syariah dan perbankan konvensional diukur dengan menggunakan
indikator yang sama, maka akan terdapat nilai-nilai yang tidak sesuai. Hal ini
dikarenakan perbankan syariah memiliki objek pengukuran yang lebih luas dari
perbankan konvensional Kondisi tersebut memunculkan asumsi pada beberapa
peneliti bahwa diperlukannya suatu gagasan baru untuk menjawab pertanyaan
mengenai bagaimana cara melakukan pengukuran kinerja perbankan syariah yang
tidak terbatas pada pengukuran dengan rasio keuangan saja namun adanya
pengembangan pada pengukuran fungsi sosialnya.

Antonio et al. (2012) mengukur kinerja perbankan syariah melalui aspek


maqashid shariah dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata bank
syariah di Indonesia menunjukkan tingkat kesehatan terhadap prinsip syariah yang
lebih baik dibandingkan dengan bank syariah yang ada di Jordania. H4: Maqasid
Syariah berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan Syariah

16
BAB III METODE PENELITIAN

Metode desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif


yang disusun berdasarkan laporan keuangan tahunan publikasi pada periode 2014
sampai dengan 2018 terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak
perusahan yang tergabung pada Bank umum syariah ( BUS). Deskriptifkuantitatif
yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis datanumerik
(angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesa. Tahap ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data sekunder berupa.Data yang
diperoleh diambil melalui beberapa website dari bank yang bersangkutan dan
Perpustakaan Bank Indonesia, Jenis laporan yang digunakan antara lain Neraca
Keuangan, Laporan Laba-Rugi, Laporan Kualitas Aktiva produktif, Perhitungan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Ikhtisar keuangan.

17
BAB IV PENUTUP

A.KESIMPULAN

Setelah kita pelajari lebih mendalam dari pengertian, peranan dan


perkembangan bank syari’ah di Indonesia dapat disimpulkan bahwa masa depan
perbankan syari’ah di Indonesia sangat cerah. Hal ini terlihat dari semakin
bertambahnya jumlah (unit) perbankan syari’ah dari tahun ke tahun. Perbankan
syari’ah dapat dikembangkan sebagai salah salah satu sistem perbankan alternatif
selain sistem perbankan yang umum (konvensional). Jika dibandingkan dengan
jumlah nasabah dan simpanan dari perbankan yang umum (konvensional)
cenderung tidak meningkat (stagnan), maka masih sangat terbuka kemungkinan
perbankan syari’ah untuk mendapatkan kenaikan jumlah nasabah maupun
simpanan mereka. Aturan yang berlaku dalam perbankan syari’ah adalah adanya
sistem bagi hasil yang tidak seberat jika kita mengikuti aturan dalam perbankan
umum (konvensional) yang sering memberatkan kalangan pengusaha. Perbankan
syari’ah menawarkan berbagai produk baik tabungan maupun yang lainnya.
Sehingga harapan dari kalangan usaha kecil dan menengah untuk memperoleh
modal untuk memajukan usaha mereka bisa terlaksana dengan baik. Perbankan
syari’ah tidak memberikan pinjaman untuk kegiatan haram dan spekulasi.

B.SARAN
1 Bagi Perbankan Syariah

Secara umum, kinerja perbankan syariah lebih baik dibandingkan dengan


perbankan konvensional. Akan tetapi, ada beberapa rasio yang lebih rendah dari
perbankan konvensional, yaitu rasio permodalan (CAR), rasio rentabilitas (ROA,
ROE), dan rasio efisiensi (BOPO). Untuk meningkatkan rasio-rasio tersebut,
perbankan syariah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Rasio permodalan perbankan syariah dapat ditingkatkan dengan


penambahan modal. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan
kebutuhan modal pada setiap ekspansi kredit. Usahakan setiap asset yang berisiko
tersebut menghasilkan pendapatan, sehinggga tidak perlu menekan permodalan.

18
b. Rasio rentabilitas dapat ditingkatkan dengan lebih berhati-hati dalam
melakukan ekspansi. Usahakan setiap ekspansi senantiasa menghasilkan laba.
Selain itu jangan biarkan asset berkembang tanpa menghasilkan produktifitas.

c Rasio efisiensi dapat ditingkatkan dengan menekan biaya operasional dan


meningkatkan pendapatan operasional. Hal ini dapat dilakukan dengan menutup
berbagai cabang yang tidak produktif dan melakukan outsourcing pekerjaan yang
bukan pokok pekerjaan bank.

2. Bagi Perbankan Konvensional

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja perbankan syariah secara umum


lebih baik dibandingkan perbankan konvensional. Oleh karena itu, perbankan
konvensional bisa mempertimbangkan untuk membuka atau menambah unit usaha
syariah atau mengkonversi menjadi bank umum syariah.

DAFTAR PUSTAKA

19
Ema rindawati.2007. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah
Dengan Bank Konvensional di Indonesia.vol 2.12

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bank/amp/

Molli Wahyuni, Ririn Eka Efriza. (2017). Analisis Perbandingan Kinerja


Keuangan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional di Indonesia.

International Journal of Social Science and Business. Vol.1(2) pp.66-74

Ifanny rizsky.2012. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah


Dengan Bank Konvensional di Indonesia. Vol 7.340

M. Djumaha, Hukum Perbankan Indonesia, PT.


Citra AdityaBakti, Bandung,2006, Hal 11
VALUE ADDED, Vol. 2, No. 1, September 2004 – Maret 2005

20

Anda mungkin juga menyukai