PERBANKAN SYARIAH
OLEH:
NIM : 225231240
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Penulisan proposal ini tak terlepas dari bantuan banyak pihak.Oleh karena itu ucapan
terimakasih juga saya sampaikan kepada :
2. Bapak Rais Sani Muharammi, S.E.I, M.E.I, selaku kaprodi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta
Penulis menyadari proposal ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya
laporan proposal ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di
lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Peneliti
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 4
A.Latar Belakang Masalah ................................................... 4
B.Rumusan Masalah ............................................................ 6
C.Tujuan Penelitian .............................................................. 7
D. Manfaay Penelitian ......................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA
BERPIKIR,DAN HIPOTESIS PENELITIAN ................ 9
A.Kajian Teori ..................................................................... 9
3
BAB I PENDAHULUAN
Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan,
terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi
komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti
KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Perbedaan mendasar
diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang
dibiayai dan lingkungan kerja. (Syafi'I Antonio, 2001).
Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar
dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan
bank konvensional yang dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia.
Persaingan yang semakin tajam ini harus dibarengi dengan manajemen yang baik
untuk bisa bertahan di industri perbankan. Salah satu faktor yang harus
4
diperhatikan oleh bank untuk bisa terus bartahan hidup adalah kinerja (kondisi
keuangan) bank. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul "Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
dengan Perbankan Konvensional"
5
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini tidak terlepas dari permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Mengetahui pengertian dari bank
2.Mengetahui fungsi dari bank
3. Mengetahui Apa pengertian dari bank konvensioal dan bank syariah
4.Mengetahui Bagaimana perbandingan kinerja bank konvensional dan bank
Syariah
7
D.Manfaat Penelitian
A.KAJIAN TEORI
1.Pengertian Bank
1. Memindahkan uang
8
2. Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran
3. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga lainnya
4. Membeli dan menjual surat-surat berharga Pengertian Bank menurut para ahli :
1. Pierson
Menurut Pierson, seorang ahli ekonomi dari Belanda, bank adalah badan atau
lembaga yang menerima kredit. Bank menerima simpanan dari masyarakat dalam
bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan. 2. Thomas Mayer, James D.
Duesenberry dan Z. Aliber
Bank adalah lembaga keuangan yang sangat penting bagi kita, menciptakan
beberapa uang dan mempunyai berbagai aktivitas yang lainnya.
3. Menurut F.E. Perry
Bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang,
menerima simpanan (deposito) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap
penarikan, melakukan penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan
kredit dan atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan
untuk pembayaran kembali.
9
3. Pengertian Bank Konvensional
Risiko yang dihadapi bank konvensional dengan bank syariah relatif sama,
tetapi bank syariah memiiki tingkat risiko yang berbeda yang akan berpengaruh
terhadap nilai aktiva tertimbang terhadap modal yang dimilikinya karena
mengikuti prinsip syariah. Risiko yang dihadapi bank syariah meliputi risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Risiko ini muncul karena isi
neraca pada bank syariah berbeda dengan neraca pada bank konvensional. Hal
ini menunjukkan dengan adanya perbedaan risiko-risiko yang dihadapi maka
akan memberi dampak perbedaan pula antara rasio CAR bank konvensional dan
bank yariah. Ada yang menyatakan bahwa kinerja keuangan bank umum
konvensional lebih baik di bandingkan dengan bank syariah dilihat dari asio CAR.
Nilai CAR bank syariah berada di bawah bank umum konvensional. Ada pula yang
menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan antara
10
bank konvensional dengan bank syariah diihaat dari rasio CAR. Berdasarkan
uraian terebut penuis menduga terdapat perbedaan yang signifian antara kinerja
keuangan bank konvensional dan bank syariah dilihat dari rasio CAR.
BANK SYARIAH BANK KONVENSIONAL
Melakukan investasi investasi yang halal saja Investasi yang halal dan haram
Berdasarkan prinsip bagi hasil,jual,beli,atau sewa Memakai perangkat bunga
Berdasarkan pada keuntungan (profit Profit Oriented
orlented)dan kemakmuran dan kebahagiaan dunia
akhirat
Hubungan nasabah dalam bentuk hubungan Hubungan dengan nasabah dakam bentuk
kemintraan hubungan kreditur-debitur
Penghimpunan dana penyaluran dana harus sesuai Tidak terdapat dewan sejenis
dengan fatwa dewan pengawas syariah
11
B.Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang perbandingan kinerja bank sudah dilakukan oleh beberapa
orang peneliti, antara lain:
1. Sabi (1996), melakukan penelitian perbandingan kinerja bank antara bank
domestik dengan bank asing pada masa transisi menuju ekonomi yang
berorientasi pasar (market-oriented economy) di Ilungaria periode 1992-1993.
Ukuran kinerja yang digunakan adalah rasio keuangan yang dibagi kedalam tiga
kelompok, yaitu profitabilitas, likuiditas dan komitmen terhadap ekonomi
domestik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, dibanding dengan bank lokal,
profitabilitas bank asing lebih tinggi, tingkat likuiditas dan penyaluran kredit
berisiko lebih kecil.
2. Samad dan Hasan (2000) melengkapi penelitian Sabi (1996) dengan
menggabungkan metode inter-temporal dan inter-bank. Mctode inter temporal
digunakan untuk membandingkan kinerja Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB)
pada awal dan akhir pendiriannya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
ROA dan ROE akhir periode lebih baik dibandingkan awal periode. Metode
interbank digunakan untuk membandingkan kinerja BIMB dengan 8 bank
konvensional di Malaysia selama periode 1984-1997. Hasilnya menunjukkan
bahwa BIMB mempunyai likuiditas relatif lebih baik dan risiko kecil
dibandingkan 8 bank konvensional.
3. Chantapong (2003), merujuk dari penelitian Manijeh Sabi untuk
membandingkan kinerja bank domestik dengan bank asing di Thailand setelah
krisis keuangan melanda Asia Tenggara pada tahun 1997. Data yang digunakan
adalah rasio keuangan yang dihitung berdasarkan neraca keuangan dan laporan
laba/rugi dari kedua kelompok bank selama periode 1995-2000. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bank asing mempunyai tingkat profitabilitas lebih tinggi
dibandingkan bank domestik. Namun demikian angka profitabilitas semua bank
menunjukkan peningkatan selama pascakrisis. Studi tersebut juga
4. Rubitoh (2003), melakukan penelitian dengan membandingkan kinerja
keuangan Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama dengan enam bank
konvensional selama 1997-2001. Kriteria yang digunakan dalam penelitian itu
adalah RORA (profitabilitas), CAR (rasio kecukupan modal), LDR (rasio
penyaluran terhadap dana pihak ketiga), FBI, NNRF, hasil kredit, dan
produktifitas karyawan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara
umum kinerja keuangan bank syariah lebih baik, walaupun ada juga kinerja bank
syariah dibawah bank konvensional. Bahkan perkembangan bank syariah
mencapai 53 persen, sedang bank konvensional hanya lima persen.
12
C.Kerangka Berfikir
Reputasi (X2)
13
D.Hipotesis Penelitian
1. Pengungkapan Islamic Social Responsibility Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja yang baik merupakan salah satu aset yang dapat menjadi modal
perusahaan untuk unggul dari pesaing. Keberhasilan perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan sosial yang islami dapat meraih dukungan dari
stakeholder, yang mampu memperluas akses terhadap sumber daya dan
meningkatkan kinerja perusahaan.Penelitian Arifin dan Eke menujukkan hasil dari
aktivitas pengungkapan ICSR dalam laporan keuangan berpengaruh positif
signifikan terhadap reputasi perusahaan dan ROE sementara itu pengungkapan
ICSR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Kegiatan CSR yang
disampaikan dalam laporan tahunan perusahaan secara signifikan berhubungan
positif dengan reputasi perusahaan dan Kinerja perusahaan. Bank umum syariah
harus berlandaskan syariah enterprise theory dalam melaksanakan tugasanya,
karena bank umum syariah tidak hanya bertanggung jawab kepada pemilik
melainkan kepada stakeholder dan Allah SWT. Salah satu bentuk tanggung jawab
terhadap stakeholder dan Allah SWT.70 Dengan melakukuan tanggung jawab
sosial yang sesuai dengan syariah. Apabila bank menerapkan pelaksanaan ISR
dengan baik diharapkan bank dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
perusahaan serta dapat meningkatkan kinerja keuangan.H1: Pengungkapan
Islamic Social Responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan
Syariah
14
konstituen mempersepsikan perilaku mereka terhadap perusahaan. Berbagai
reputasi perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial,
banker, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan
gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap
perusahaan. Perusahaan yang mempunyai reputasi positif lebih memungkinkan
untuk menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar yang
luas, menerapkan harga yang tinggi, dan lebih menarik minat investor72.
Selanjutnya Daud enambahkan bahwa perusahaan yang berorientasi kepada
pelanggan akan lebih memperhatikan pertanggungjawaban sosialnya kepada
masyarakat, hal ini dapat meningkatkan citra perusahaan dan mempengaruhi
tingkat penjualan. Branco dan Rodrigues mencatat bahwa perusahaan yang
mempunyai profil ICSR yang tinggi mampu mengadakan dan meningkatkan
interaksi mereka dengan konsumen, pemasok, dan investor yang mana hasilnya
meningkatkan reputasi mereka. Berdasarkan paparan tersebut, hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah: H2: Reputasi Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja Perbankan Syariah.
15
telah ditetapkan. Tanpa adanya kepatuhan terhadap prinsip Syariah masyarakat
akan kehilangan keistimewaan yang mereka cari dalam layanan perbankan syariah
sehingga akan berpengaruh pada keputusan mereka untuk memilih atau terus
melanjutkan pemanfaatan jasa yang diberikan oleh bank syariah. Apabila
kepatuhan syariah dilanggar, mengakibatkan kredibiltas dan kepercayaan nasabah
akan menurun terhadap bank syariah tersebut. Hal ini akan berakibat pada
berkurangnya kepercayaan nasabah terhadap bank, dan akan berpengaruh terhadap
kinerja perbankan syariah.. H3: Kepatuhan Syariah berpengaruh positif terhadap
kinerja perbankan Syariah.
16
BAB III METODE PENELITIAN
17
BAB IV PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
1 Bagi Perbankan Syariah
18
b. Rasio rentabilitas dapat ditingkatkan dengan lebih berhati-hati dalam
melakukan ekspansi. Usahakan setiap ekspansi senantiasa menghasilkan laba.
Selain itu jangan biarkan asset berkembang tanpa menghasilkan produktifitas.
DAFTAR PUSTAKA
19
Ema rindawati.2007. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah
Dengan Bank Konvensional di Indonesia.vol 2.12
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bank/amp/
20