PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
SRI ANANDA
NIM. 201842034
pilihannya, Nabi Muhammad SAW. Melalui agama ini terbentang luas jalan lurus
akhirat.
Rasulullah SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan
hingga ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
penulis selesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis ingin
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini mendapat balasan yang setimpal dari
( Sri Ananda)
Nim: 201842034
i
DARTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Teori Sinyal (Signaling Theory)................................................ 10
B. Kinerja Keuangan...................................................................... 11
C. Pengukuran Kinerja Keuangan ................................................. 12
D. Analisis Kinerja Keuangan ....................................................... 13
1. Persentase Perkomponen....................................................... 15
2. Rasio Keuangan .................................................................... 15
E. Return On Asset (ROA) ............................................................ 26
F. Penelitian Terdahulu ................................................................. 27
G. Kerangka Pemikiran.................................................................. 32
H. Hipotesis.................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian....................................................................... 35
B. Populasi dan Sampel ................................................................. 35
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................... 36
D. Operasional Variabel................................................................. 37
E. Metode Analisis Data................................................................ 40
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 40
2. Pengujian Hipotesis............................................................. 44
KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana, dimana bank
Mengingat peranan bank dalam perkonomian sangat penting, maka wajar bila
disebutkan bahwa bank adalah sendi kemajuan masyarakat. Apabila bank dapat
bekembang baik maka akan dapat menopang perekonomian, karena bank yang
sehat akan memperlancar lalu lintas perekonomian suatu negara. Peranan yang
sangat krusial tersebut juga berlaku bagi lingkup yang lebih kecil, yaitu di daerah
tingkat I.
Terdapat dua jenis lembaga keuangan pada saat ini yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.2 Bank merupakan salah satu
ketentuan yang berbeda-beda, sehingga memberikan taraf hidup yang lebih baik
bagi rakyat indonesia, sedangkan lembaga non bank ialah lembaga yang
1
Sri Y, dkk, Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), 4
2
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 134
1
2
Negara indonesia sendiri lembaga keuangan bank terdapat dalam dua bentuk yaitu
bank konvensional dna juga bank syariah. Bank konvensional merupakan bank
yang dijalankan atas aturan sistem bunga sedangkan bank syariah dijalankan
dengan sistem bagi hasil dengan menggunakan segala jenis akad yang dibolehkan
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS secara khusus
tertanggal 12 Mei 1999 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 32/4/KPPB tanggal
kinerja dalam dunia perbankan dapat menggunakan lima aspek penilaian, yaitu
3
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid. Lembaga Keuangan Syariah. (Jakarta: Zikrul Hakim,
2008), 56.
3
dengan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat
dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan. Bahkan lebih dari itu,
sumber utama yang dijadikan dasar penilaian adalah bank yang bersangkutan.
keuntungan bersih atau laba selama periode tertentu. Rasio ini erat kaitannya
bank semakin besar pula tingkat keutungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktiva. Dilihat dari
struktur aset bank, kredit atau pinjaman merupakan aktiva produktif terbesar
sehingga pendapatan bunga yang diperoleh bank dari penyaluran kredit ini
merupakan pendapatan terbesar yang diperoleh bank. Tapi karena sumber dana
utama yang digunakan untuk membiayai penyaluran kredit tersebut berasal dari
dana pihak ketiga maka besarnya pendapatan bunga tersebut akan diikuti pula
dengan besarnya beban bunga yang harus dibayar kepada nasabah. Oleh karena
4
Zainuddin dan Hartono. Manfaat Rasio Keungan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba.
Jurnal Riset Akuntansi Indoensia. 2015.
4
itu, pihak bank harus dapat menentukan besarnya tingkat bunga yang paling
efektif sehingga kredit yang disalurkan dapat menghasilkan laba yang sebesar-
dikeluarkan Bank Indonesia untuk sebuah bank bisa menjadi bank jangkar
rasio antara laba sebelum pajak terhadap total assets. ROA yang semakin besar,
(return) semakin besar. Oleh karena itu ROA merupakan rasio yang tepat
penelitian ini adalah Return on equity capital (ROE), Non Performing Financing
Menurut Lestari dan Sugiharto ROE adalah rasio yang digunakan untuk
Sedangkan Non Performing Financing (NPF), yaitu rasio antara pembiayaan yang
bermasalah atau fluktuasi nilai NPF yaitu Return On Assets (ROA) mengalami
penurunan.7
dari luar di dalam kegiatan usaha perbankan. Rasio sangatlah penting dalam
sebuah perbankan untuk menilai tungkat kesehatan dan keamanan dari sisi
pemilik modal yang sudah ada. Semakin tinggi rasio KPMM, maka semakin baik
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan salah satu bentuk rasio yang
digunakan untuk sebuah perbandingan dari pihak ketiga yang ditunjuk dan pilih
mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak
Agung Kota Lhokseumawe yang kurun waktu tahun 2016 sampai dengan 2019
7
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 83.
8
Rivai, Veithzal dkk. Bank and Financial Institution Management, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), h. 86.
9
Muhamad. Manajemen Bank Syari’ah. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h. 55.
6
dengan periode triwulan yaitu triwulan I (Januari sampai dengan Maret), triwulan
II (April sampai dengan Juni), Triwulan III ( Juli sampai dengan September) dan
Triwulan IV ( Oktober sampai dengan Desember) terlihat dalam Tabel 1.2 berikut
ini:
Tabel 1.1
Nilai ROE, NPF, KPMM, FDR dan ROA per Triwulan
Menilik dari apa yang terjadi secara empiris tanpak bahwa rasio-rasio
dengan teori yang menyatakan hubungan ROE, NPF, KPMM dan FDR terhadap
ROA. Pada tahun 2017 dan 2018 nilai ROA untuk triwulan empat mengalami
penurunan dari 1.08% menjadi 0,58%, FDR justru mengalami penaikan dari
7
67.30% menjadi 84.40% sehingga ada kesan bahwa FDR berpengaruh negatif
terhadap ROA.
Rasio NPF pada tahun 2018 dan 2019 untuk triwulan empat dapat dilihat
7.70% dan turun menjadi 6.96%, rasio ROA ikut turun dari 0,58% menjadi
0,50%. Hal ini bersimpangan dengan teori yang menyatakan NPF berpengaruh
negatif terhadap ROA yaitu berdasarkan teori rasio keuangan rasio kualitas aktiva
negatif terhadap Return on Asset yang mana ketika NPF tinggi maka ROA rendah,
jika NPF rendah maka ROA tinggi maka kinerja bank baik.
Berdasarkan data dan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik
Periode 2016-2020”.
B. Rumusan Masalah
Periode 2016-2020?
C. Tujuan Penelitian
atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:
2020.
2020.
2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
2. Manfaat Teoritis
LANDASAN TEORETIS
perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan
kreditur).
laporan keuangan dapat mempengaruhi harga saham. Brigham dan Houston juga
kondisi keuangan perusahaan saat itu. Informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
1
Eugene. F Brigham dan Joel F. Houston. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan Buku 2,
(Jakarta: Erlangga, 2001), h. 36.
2
Ibid…, h. 103.
10
11
pemahaman bagi investor mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal itu
Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan, maka pihak- pihak
perusahaan tersebut.
B. Kinerja Keuangan
kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan
dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan
3
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 2
4
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 239.
12
melihat prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis
kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data,
5
Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori, Konsep Dan Aplikasi, (Yogyakarta: Ekonisia,
2009), h. 53.
6
Srimindarti, Balanced Screcard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja. (Semarang:
STIE Stikubank, 2006), h. 34.
13
7
Munawir, Analisis Informasi keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2012), h. 31
8
Jumingan, Analisis Laporan keuangan…h. 242.
14
atau penurunan
kerugian.
15
laporan keuangan, tren, Common Size, sumber dan penggunaan modal kerja,
Analisa Common Size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara
komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama. Analisis
Common Size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan
laba-rugi dan neraca yang menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan
laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Dalam laporan keuangan Common
Size, total jumlah akun-akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah 100%. 9
Prosedur dalam analisis Common Size disebut sebagai analisis vertikal karena
melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas). Laporan
2. Rasio Keuangan
analysis laporan finansial suatu perusahaan. 10 Rasio dalam arti standar laporan
keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara satu unsur dengan
9
Jumingan, Analisis Laporan keuangan…h. 249
10
Lemiyana, Aanalisis Laporan keuangan Berbasis Komputer, (Palembang: Noerfikri
Offset, 2015), h. 104.
16
yang ada dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Analisis rasio
perusahaan.11
Selain itu, analisis rasio keuangan dapat digunakan pada setiap model
rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap
hasil dari rasio yang diukur diinterprestasikan.13 Rasio keuangan bank terdiri dari:
11
Hery, Analisis Lpaoran keuangan, (Yogyakarta: Caps, 2015), h. 163
12
Dwi Suwiknyo, Analisis Laporan Keuangan pervankan Syariah, 9Yogyakarta: Pustaka
pelajar, 2010), h. 62.
13
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: raja Grafindo Persada, 2014), h. 106.
17
dimiliki oleh bank.Suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang
diajukan tanpa terjadi penangguhan. 15 Oleh karena itu, bank dapat dikatakan
likuid apabila:
2) Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio
atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya,
14
Lemiyana, Aanalisis Laporan keuangan Berbasis Komputer, … h. 49
15
Ibid…, h. 50.
18
membayar utang.
ini. 16
a. Quick ratio
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
b. Banking ratio
16
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan… h. 132
17
Ibid…, h. 221
18
Ibid.., h. 222
20
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
FDR =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑥 100%
Kriteria Keterangan
Peringkat 1 : FDR < 75% Sangat Sehat
Peringkat 2: 75% ≤ FDR< 85% Sehat
Peringkat 3: 85% ≤ FDR≤100% Cukup Sehat
Peringkat 4: 100% ≤ FDR≤120% Kurang Sehat
Peringkat 5: FDR≤120% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran Bank Indoensia No. 6/23/DPNP Tahun 2004
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠
𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. 19 Van Horne dan
Wachowicz mengemukakan rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis rasio yang
bruto dan margin laba neto. Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi
terdiri atas imbal hasil atas investasi (return on investment) atau imbal hasil
atas aset (return on asset) dan imbal hasil atas ekuitas (return on equity). Rasio
tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen
Dalam praktiknya, ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari rasio
19
Hery, Analisis Kinerja Manajemen, (Jakarta: Grasindo, 2015), h. 192.
20
Van Home dan Wachowich, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, (Jakarta: Salemba 4,
2012), h. 102.
22
tahun sekarang.
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dala total ekuitas
kinerja operasi usaha selalu mengarah pada laba sebelum pajak. Karena laba
dalam jumlah modal maka besar laba sebelum pajak tidak bisa menunjukkan
lain: Gross profit margin, Net profit margin, Return on equity capital, Return
21
Hery, Analisis Kinerja Manajemen… h. 192.
23
on total assets, Interest Margin on Loan, Rate of return on loan, Net Interest
profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan bank antara lain:
pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri bank di samping
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑛𝑘
𝐾𝑃𝑀𝑀 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑇𝑀𝑅
sehingga semakin besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena
membeli saham tersebut, dan hal itu menyebabkan harga pasar saham
cendrung naik. 22
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐸 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑥 100%
22
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Raja Grasindo
Persada, 2007), h. 156.
23
Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. (2007). Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non
Devisa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi,
Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus, Vol.2. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, h. 196.
25
𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 (𝐾𝐿,𝐷,𝑀)
NPF = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛
Kriteria Keterangan
Peringkat 1 : NPF < 2% Sangat Sehat
Peringkat 2: 2% ≤ NPF<5% Sehat
Peringkat 3: 5% ≤ NPF≤8% Cukup Sehat
Peringkat 4: 8% ≤ NPF≤12% Kurang Sehat
Peringkat 5: NPF≤12% Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran Bank Indoensia No. 13/24/DPNP Tahun 2011
c. Rasio Efisiensi
masukan (input), atau jumlah yang dihasilkan dari satu input yang dipergunakan. 24
satu parameter kinerja yang secara teoritis mendasari seluruh kinerja sebuah
optimal dengan inputnya yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang
diharapkan).25
Komariah terdapat 3 faktor yang menyebabkan efisiensi: (1) apabila dengan input
yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar; (2) input yang lebih kecil
24
Ivan Gumilar., & Siti Komariah. Pengukuran Efisiensi Kinerja Dengan Metode
Stochastic Frontier Approach Pada Perbankan Syariah. Bisnis & Manajemen, ( Jakarta: Fakultas
Ekonomi, 2011), h. 101
25
Endri, Evaluasi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi Two-Stage Data
Envelopment Analysis. (Jakarta: STEI Tazkia, 2011), h. 123.
26
mendapatkan hasil output yang sama; dan (3) dengan input yang lebih besar dapat
manajemen yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan dari
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑥 100%
perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset bank, rasio ini
26
Ivan Gumilar., & Siti Komariah. Pengukuran Efisiensi Kinerja Dengan Metode
Stochastic …. h. 101
27
Bambang Riyanto. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. (Yogyakarta: BPFE, 2001),
h. 36
27
menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang
bersangkutan. 28
Pengertian dari laba sebelum pajak adalah laba atau keuntungan bersih dari
kegiatan operasional bank sebelum pajak. Return on Asset (ROA) dipilih sebagai
semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat
menghasilkan laba. Standar yang harus dicapai untuk ROA yaitu dengan nilai 5,98%,
jika rasio tersebut mencapai ada nilai 5,98% berarti nilai ROA tersebut dapat
Kriteria Keterangan
Peringkat 1 : ROA > 1,5% Sangat Baik
Peringkat 2: 1,25% < ROA≤1,5% Baik
Peringkat 3: 0,5% < ROA≤1,25% Cukup Baik
Peringkat 4: 0% < ROA≤0,5% Kurang Baik
Peringkat 5: ROA≤0% Lemah
Sumber: Farianto (2014:7)
F. Penelitian Terdahulu
sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa uraian singkat hasil penelitian
28
Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Akasra, 2002), h. 109.
29
Kasmir. Analisis laporan keuangan. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 197.
28
G. Kerangka Konseptual
Dari uraian di atas dan hasil dari penelitian-penelitian terdahulu maka yang
menjadi variabel-variabel didalam penelitian ini adalah NPF, KPMM dan FDR
sebagai variabel independent (bebas) dan Return On Asset (ROA) sebagai variabel
sebagai berikut :
33
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
NPF(X1)
FDR (X3)
Keterangan:
Simultan
Parsial
Sumber :Azhar (2019), Wisnu Mawardi (2005), Ervina (2016), Ahmad Buyung (2009),
Ponco (2008), Kadek (2014), Almadany (2012), Yusuf (2017), Wibowo (2013)
H. Hipotesis Penelitian
Ha1 : NPF secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BPRS
H01 : NPF secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
Ha2 : KPMM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BPRS
H02 : KPMM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
Ha3 : FDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BPRS
H03 : FDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
2016-2020.
H04 : NPF, KPMM dan FDR secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
2016-2020.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Periode 2016-2019. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu NPF, KPMM, dan
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data deskriptif
kuantitatIf yang terdiri dari data keuangan yang berhubungan dengan NPF,
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
karakteristik yang dimiliki subjek/objek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan
1
Gozhali, Aplikasi Analisi Multivarial Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit
Universita Diponegoro, 2005), h. 54
35
36
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh nilai NPF, KPMM, dan FDR
dan ROA pada periode 2016 s.d 2020 berupa data triwulan, karena penelitian ini
menjadi sampel. Sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen
populasi diselidiki satu persatu. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil
pengolahan sensus disebut sebagai data yang sebenarnya (true value), atau sering
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
merupakan data yang diperoleh dalam bentuk data sudah jadi, yang berupa data
publikasi statistik laporan keuangan. Data tersebut diperoleh dari: statistik laporan
keuangan BPRS Rahmah Hijrah Agung Kota Lhokseumawe yang terkait dengan
NPF, KPMM, dan FDR dan ROA periode 2016 s.d 2020 yang disediakan oleh
situs www.ojk.go.id.
dokumentasi berupa bukti laporan atau catatan yang telah disusun oleh pihak
pengumpul data dan dipublikasikan dalam bentuk laporan, jurnal, artikel dan
D. Operasional Variabel
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu proses ini juga
sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat digunakan secara
benar.
Tabel 3.1
Definisi Variabel Penelitian
NO Variabel Definisi Pengukuran Skala
Independen
2. NPF (X1) Non Performing ( , , ) Rasio
NPF = 100%
Financing
(NPF) yaitu
merupakan
suatu kondisi
pembiayaan
yang ada
penyimpangan
(deviasi) atas
term of lending
yang disepakati
dalam
pembayaran
kembali
pembiayaan itu
sehingga terjadi
keterlambatan,
diperlukan
tindakan yuridis,
atau diduga ada
kemungkinan
potential loss
(Rivai dan
Arifin,
2010:476).
38
dikerahkan oleh
bank
(Muhamad,
2015:6).
5 ROA (Y) Return on Asset ROA = 100% Rasio
(ROA) adalah
rasio
profitabilitas
yang
menunjukkan
perbandingan
antara laba
sebelum pajak
dengan total
aset bank, rasio
ini
menunjukkan
tingkat efisiensi
pengelolaan
aset yang
dilakukan oleh
bank yang
bersangkutan
(hasibuan,
2012:109).
1. Variabel Dependen
menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel dependen adalah ROA pada periode 2016 s.d 2020 berupa
data triwulan.
2. Variabel Independen
baik secara positif atau negatif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
40
independen adalan NPF, KPMM, dan FDR pada periode 2016 s.d 2019 berupa
data triwulan.
disajikan dalam data time series untuk melihat pengaruh hubungan antara variabel
diajukan, maka model yang digunakan adalah model analisis regresi linear
sebagai berikut:
Dimana:
Y = ROA
a = Konstanta
b1 = Koefisien X1
X1 = NPF
b2 = Koefisien X2
X2 = KPMM
b3 = Koefisien X3
X3 = FDR
e = Error Term
41
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).
Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model
tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik
a. Uji Normalitas
untuk mengetahui populasi suatu data dapat dilakukan dengan analisis grafik.
Salah satu cara termudah untuk melihat residual adalah dengan melihat grafik
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan pola terdistribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya, tidak menunjukkan pola terdistribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
“Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) bertujuan untuk mengetahui data sampel
pada variabel terdistribusi secara normal, dengan menggunakan level of
significant (a) 5%. Hipotesis yang diusulkan sebagai berikut:
H0 = Data residual terdistribusi normal
Ha = Data residual terdistribusi tidak normal.”. 3
2
https://mardanijournal.wordpress.com/2017/03/05/asumsi-klasik-regresi-linear-berganda/,
agustus, 2018
3
Ghozali,Imam.Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), h. 259
42
sebagai berikut:
b. Uji Heteroskedasitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi
estimator yang digunakan dalam penelitian ini adalah grafik Scatterplot. Grafik
Scatterplot dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot, jika data tidak membentuk pola tertentu maka mengindikasi model
heteroskedastisitas jika:
c. Uji Autokarelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamkan ada masalah
autokorelasi. Karena model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.
Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dapat dilihat dari nilai Durbin-
Watson test. Apabila nilai Durbin-Watson test mendekati nilai 2, maka dapat
1) 0 < d < dl : tidak ada korelasi diri positif atau terdapat masalah
autokorelasi
2) dl < d < du : tidak ada korelasi diri positif atau tidak ada masalah
autokorelasi
3) 4 – du < d < 4 : tidak ada korelasi diri negatif atau terdapat masalah
autokorelasi
4) 4 – du < d < 4 – dl : tidak ada korelasi diri negatif atau tidak ada masalah
autokorelasi
5) du – d < 4 – du : tidak ada korelasi diri positif atau negatif atau tidak ada
masalah autokorelasi.
d. Uji Multikolinearitas
Uji ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel dependen yang
antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain
itu uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
bebas. Model regresi yang baik adalah bebas dari gejala multikolinearitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat dilihat dari
nilai Tolerance Value (TOL) dan nilai Variance Inflaion Factor (VIF). Jika nila
TOL tidak kurang dari 10% dan nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dikatakan
2. Pengujian Hipotesis
terkumpul. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji determinan (R 2), uji
berikut:
H01 : NPF secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
4
Sujarweni, V. Wiratna. Metode Penelitian: lengkap, Praktis dan Mudah dipahami.
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), h. 9
45
Ha2 : KPMM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BPRS
H02 : KPMM secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
Ha3 : FDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BPRS
H03 : FDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
2016-2020.
H04 : NPF, KPMM dan FDR secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
2016-2020.
membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Uji ini dilakukan dengan syarat sebagai
berikut:
46
dependen.
2) Bila Fhitung> Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara
dependen.
dependen.
terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
1) Bila thitung< ttabel H0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa secara parsial
2) Bila thitung> ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa secara
Pengujian ini juga dilakukan pada tingkat signifikansi a (5%). Analisis ini
Ahmad Buyung Nusantara dengan judul “ Analisis pengaruh NPL, Car, lDR dan
BOPO terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go
Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun
2005-200. Tesis. Prodi magister manejmen Universitas Diponogoro
Seamrang 2009.
Azhar, Analisis Pengaruh ROE, CAR, NPF, Bopo dan FDR terhadap Return on
Aset (ROA) perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal. Politeknik Negeri
Medan. 2019.
Budi Ponco dengan judul ‘ Analisis pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR
terhadap ROA. Tesis. Prodi Magister manejmen Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. 2008.
https://mardanijournal.wordpress.com/2017/03/05/asumsi-klasik-regresi-linear-
berganda/, agustus, 2018.
Januarti Indra. Variabel Proksi CAMEL dan Karanteristik Bank Lainnya untuk
Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. Jurnal Bisnis Strategi.
2002. Vol. 10. Desember
Jopie Jusuf, Analisis Kredit untuk Account Officer, Jakarta: Gramedia, 2014.
Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. (2007). Kinerja Bank Devisa Dan Bank
Non Devisa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Proceeding
PESAT Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus,
Vol.2. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: Raja
Grasindo Persada, 2007.
Sri Y, dkk, Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, Jakarta: Salemba Empat, 2000.
Zaenal Abidin dan Endri. Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:
Pendekatan Data Envelopment Analysys (DEA)”. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan, Vol.11 No.1, 2009.