Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH LITERASI FINANCIAL, FINANCIAL

ATTITUDE, LOKASI DAN RELIGIUSITAS TERHADAP


MINAT MENABUNG DI BANK SYARIAH
(Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Sirap Juai Kab. Balangan)

PROPOSAL

TIM PENGUSUL:

ABDUL WAHAB, S.E.I., M.SI (NIDN. 1118108902)

FAKULTAS STUDI ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Literasi Financial, Financial Attitude, Lokasi dan
Religiusitas Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Pada
Masyarakat Desa Sirap Juai Kab. Balangan)” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti.
Penelitian ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap
pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih ini terutama penulis haturkan kepada yang terhormat:
1. Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan dan Rektor UNISKA Muhammad Arsyad Al
Banjari beserta jajarannya yang telah memberikan arahan dan dukungan untuk
pelaksanaan penelitian.
2. Kepala Pusat Penelitian UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari dan Dekan Fakultas
Studi Islam yang telah memberikan persetujuan, arahan dan dukungan moril untuk
kelancaran pelaksanaan penelitian.
3. Mahasiswa Ekonomi Syariah UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
4. Saudara-saudari dan Rekan-rekan yang turut membantu pelaksanaan penelitian ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan penelitian ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga penelitian ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk para akademisi dan
praktisi serta masyarakat luas khususnya dalam bidang Ekonomi Islam.

Banjarmasin, 10 Januari 2022


Ttd,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ..................................................................................................................i


Kata Pengantar .........................................................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
Daftar Tabel ............................................................................................................................iv
Daftar Gambar .........................................................................................................................v
Ringkasan ................................................................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................6
1.3 Tujuan dan Target Luaran.......................................................................................6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................6
2.1 Landasan Teori . .....................................................................................................7
2.2 Kerangka Teoritik ..................................................................................................8
2.3 Hipotesis.................................................................................................................9
BAB III. METODE PENELITIAN .........................................................................................9
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................................9
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................9
3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................................10
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................................11
3.5 Instrumen Penelitian .............................................................................................11
3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................................12
BAB IV. REKAPAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .............................................13
4.1 Jadwal Penelitian ..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................14
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rekapan Biaya Penelitian Berikan .......................................................................... 13


Tabel 4.2 Jadwal Penelitian ..................................................................................................... 14

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian............................................................................................. 4

v
RINGKASAN

Industri keuangan syariah merupakan salah satu elemen penting dalam pelaksanaan
pembangunan yang berperan dalam kelancaran kegiatan perekonomian. Akan tetapi,
perkembangan lembaga keuangan syariah juga harus diikuti dengan literasi keuangan
syariah masyarakat itu sendiri. Sehingga, seseorang akan berperilaku bersadarkan
tingkat pengetahuan dan keyakinan dalam membuat keputusan dalam memilih
lembaga keuangan sebagai media transaksi perantara keuangan, seperti menggunakan
layanan jasa perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi
financial, financial attitude, lokasi dan religiusitas terhadap minat menabung di bank
syariah pada masyarakat Desa Sirap Juai Kab. Balangan. Variabel dalam penelitian ini
adalah literasi financial (X1), financial attitude (X2), lokasi (X3), religiusitas (X4)
dan minat menabung (Y) yang diukur dengan Skala Likert. Populasi penelitian ini
yaitu seluruh masyarakat yang ada di Desa Sirap. Sampel dalam penelitian ini diambil
secara acak (random) yaitu masyarakat Desa Sirap yang berjumlah 93 orang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif data, analisis keabsahan data, dan uji
hipotesis dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows.

Kata Kunci : Financial Attitude, Literasi Financial, Lokasi, Minat, Religiusitas.

vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.

Industri keuangan syariah merupakan salah satu elemen penting dalam pelaksanaan
pembangunan yang berperan dalam kelancaran kegiatan perekonomian. Dewasa ini
perkembangan pendirian bank Syariah telah membuat kemajuan yang cukup besar. Dengan
penggabungan tiga bank syariah yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan Bank
BNI Syariah menjadi satu lembaga keuangan syariah. Bank hasil merger tersebut memiliki
nama baru menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI), dimana BSI merupakan bank hasil merger
terbesar di Indonesia. Penggabungan ini juga menjadi pendorong tumbuhnya perkembangan
industri syariah di Indonesia, khususnya dari sektor perbankan.
Akan tetapi, perkembangan lembaga keuangan syariah juga harus diikuti dengan
literasi keuangan syariah masyarakat itu sendiri. Karena, masih ada tingkat literasi keuangan
yang rendah di negara maju dan terlebih lagi di negara berkembang termasuk Indonesia.
Kondisi ini merupakan masalah yang cukup serius mengingat literasi keuangan memiliki efek
positif pada inklusi keuangan dan perilaku.1
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang
dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan dan
inklusi keuangan 2019 masing-masing mencapai 38,03% dan 76,19%. Meskipun tergolong
masih rendah, angka tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dari survei
sebelumnya di tahun 2016 dimana terjadi peningkatan kesadaran keuangan masyarakat
sebesar 8,33% dan peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan sebesar
8,39%. Ini menunjukkan bangsa Indonesia umumnya belum memahami dengan baik
karakteristik berbagai produk dan layanan keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa
keuangan formal, meskipun literasi keuangan adalah keterampilan penting dalam kerangka
pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan
inklusi keuangan.
Literasi financial terdiri dari sejumlah kemampuan dan pengetahuan mengenai
keuangan yang dimiliki oleh seseorang untuk mampu mengelola atau menggunakan sejumlah
uang untuk meningkatkan taraf hidupnya dan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan.2
Dahlia (2020) menyatakan tingkat literasi keuangan syariah berpengaruh positif terhadap
keputusan menggunakan lembaga keuangan syariah.3

1
Yushita, “Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi.”
2
Lusardi and Mitchell, “The Economic Importance of Financial Literacy.”
3
Dahlia, “Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Menggunakan Lembaga Keuangan
Selain itu, ada faktor lain yang bisa menjadi pertimbangan dalam pengaplikasian
literasi keuangan yang telah dipahami yaitu financial attitude. Financial attitude merupakan
keadaan pikiran, pendapat dan penilaian tentang keuangan. Semakin baik sikap keuangan
seseorang, maka semakin baik pula kemampuan pengelolaan keuangan seseorang dan
kemampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Khairani and Alfarisi (2019)
menyatakan financial attitude memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku
manajemen keuangan seseorang.4 Namun Adityandani and Haryono (2019) menyatakan
bahwa sikap keuangan tidak berpengaruh karena antara satu responden dengan yang lain
memiliki sikap atau pandangan yang berbeda tentang tabungan. 5
Dalam menumbuhkan minat beli dan akhirnya melakukan keputusan membeli
tidaklah mudah. Menurut Muhammad (2011) dijelaskan faktor yang mempengaruhi
masyarakat individual untuk memilih bank syariah adalah informasi dan penilaian, humanism
dan dinamis, ukuran dan fleksibelitas pelayanan, kebutuhan, lokasi, keyakinan dan sikap,
materialisme, keluarga, peran dan status, kepraktisan dalam menyimpan kekayaan, perilaku
pasca pembelian, promosi langsung dan agama.6
Lokasi adalah tempat mengoperasikan produk-produk perbankan dan untuk
mengatur serta mengendalikan perbankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.7 Dalam
persaingan yang ketat penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup signifikan dalam
aktifitas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk
pembiayaan. Sebab dengan penentuan lokasi yang tepat maka target pencapaian bank akan
dapat diraih.8
Kemudian, religiusitas adalah aktifitas beragama yang bukan hanya terjadi ketika
seseorang melakukan perilaku ritual (ibadah), tapi juga ketika melakukan aktifitas lain yang
didorong oleh kekuatan supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan aktifitas yang tampak
dan dapat dilihat oleh mata, tapi juga aktifitas yang tampak dan terjadi dalam hati seseorang.
Fauzi and Murniawaty (2020) menyatakan religiusitas berpengaruh terhadap minat menjadi
nasabah di bank syariah.9 Sedangkan Nisa (2018) yang menggunakan teori perilaku

Syariah (Studi Pada Dosen Universitas Islam Negeri Ar-Raniry).”


4
Khairani and Alfarisi, “Analisis Pengaruh Financial Attitude, Financial Knowledge, Pendidikan Orang Tua dan
Parental Income Terhadap Financial Management Behavior Pada Mahasiswa S1 Universitas Andalas Padang.”
5
Adityandani and Haryono, “Pengaruh Demografi, Financial Attitude, Financial Knowledge, dan Suku Bunga
Terhadap Perilaku Menabung Masyarakat Kota Surabaya.”
6
Muhammad, Manajemen Bank Syariah.
7
Kasmir, Pemasaran Bank.
8
Viranti and Ginanjar, “Influence of Facilities, Promotion, Product and Location Islamic Banking on Decision Non
Muslim Customers Patronizing at BRIS Case Study in BRI Syariah.”
9
Fauzi and Murniawaty, “Pengaruh Religiusitas Dan Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Terhadap Minat Menjadi
Nasabah Di Bank Syariah.”
konsumen dan menggambarkan bahwa konsumen lebih nyaman membeli atau menggunakan
produk dari institusi yang sejalan dengan keyakinannya (religiusitas). Namun hasil penelitian
menyatakan bahwa tingkat religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat menabung
mahasiswa jurusan perbankan syariah di Bank Umum Syariah,10 secara otomatis hal ini tidak
sejalan dengan teori awal yang dipaparkan dalam kajian teori penelitian.
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa
yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Dalam Theory of Planned Behavior,
menyatakan bahwa kemauan yang kuat untuk melakukan suatu perilaku dapat dijelaskan
melalui konsep niat/minat. Niat/minat pada individu menggambarkan aspek internal dan
eksternal yang mempengaruhi orang tersebut untuk mewujudkan suatu perilaku. Ajzen dan
Fishbein (1975) menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan tindakan dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang terbagi menjadi tiga keyakinan, yaitu keyakinan perilaku, keyakinan
normatif, dan keyakinan kontrol. Keyakinan perilaku dalam teori ini adalah sikap terhadap
perilaku, keyakinan normatif di sini adalah norma subjektif, dan keyakinan kontrol dalam
teori ini adalah kontrol perilaku yang dirasakan.11 Sehingga, soseorang akan berperilaku
bersadarkan tingkat pengetahuan dan keyakinan dalam membuat keputusan dalam memilih
lembaga keuangan sebagai media transaksi perantara keuangan, seperti menggunakan
layanan jasa perbankan.
Sirap adalah salah satu desa di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan. Sumber mata
pencaharian masyarakat mayoritas adalah sebagai Petani, Pedagang, Buruh, Karyawan dan
Pegawai. Selain itu, terdapat pola pasar mingguan setiap hari Rabu siang hingga sore sebagai
penggerak roda perekonomian masyarakat, yang dimulai sejak Tahun 2003 hingga sekarang
terus mengalami kemajuan. Akan tetapi, sejauh ini lembaga keuangan yang menjamur hingga
ke pelosok desa masih berupa bank konvensional sebagai perantara transaksi keuangan
masyarakat. Bank Syariah hanya berada di ibu kota Kabupaten Balangan, yang berjarak
kurang lebih 15 KM dari Desa Sirap menjadi kendala dalam upaya mengakses bank berbasis
syariah. Padahal masyarakat sering mengikuti pengajian keagamaan baik di dalam atau luar
desa Sirap itu sendiri. Masyarakat bisa saja telah memahami tentang haramnya bank
konvensional karena menggunakan praktek bunga. Informasi bisa diperoleh baik dari
penyampaian langsung dalam pengajian ataupun media-media yang berkembang sekarang
ini. Jika tingkat keinginan yang kuat untuk menggunakan jasa layanan bank syariah dengan

10
Nisa, “Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Dan Religiusitas Mahasiswa Terhadap Minat Menabung Di Bank
Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Angkatan 2015 Dan 2016 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung).”
11
Swastawan and Dewi, “Pengaruh Tingkat Pendapatan, Suku Bunga, Religiusitas, dan Financial Attitude terhadap
Minat Menabung untuk Beryadnya pada Masyarakat Desa Tajun.”
meninggalkan praktek haram (riba), maka lokasi tidak menjadi alasan yang berarti pada
minat menggunakan bank syariah.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih jelas disertai bukti
ilmiah mengenai bagaimana pengaruh literasi financial, financial attitude, lokasi dan
religiusitas terhadap minat menabung di bank syariah perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah.
Untuk itu, akan dilakukan penelitian dengan menjadikan masyarakat desa Sirap Juai Kab.
Balangan sebagai objek penilitian ini. Atas dasar latar belakang tersebut maka peneliti akan
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Literasi Financial, Financial Attitude,
Lokasi dan Religiusitas Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah (Studi Kasus Pada
Masyarakat Desa Sirap Juai Kab. Balangan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, maka penulis
merumuskan pokok masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah literasi financial secara signifikan berpengaruh terhadap minat menabung di
Bank Syariah?
2. Apakah financial attitude secara signifikan berpengaruh terhadap minat menabung di
Bank Syariah?
3. Apakah lokasi secara signifikan berpengaruh terhadap minat menabung di Bank
Syariah?
4. Apakah religiusitas secara signifikan berpengaruh terhadap minat menabung di Bank
Syariah?
5. Apakah literasi financial, financial attitude, lokasi dan religiusitas secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:


1. Untuk mengetahui apakah literasi financial secara signifikan berpengaruh terhadap
minat menabung di Bank Syariah.
2. Untuk mengetahui apakah financial attitude secara signifikan berpengaruh terhadap
minat menabung di Bank Syariah.
3. Untuk mengetahui apakah lokasi secara signifikan berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah.
4. Untuk mengetahui apakah religiusitas secara signifikan berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Syariah.
5. Untuk mengetahui apakah literasi financial, financial attitude, lokasi dan religiusitas
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah?

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori
Landasan teori adalah teori yang relevan digunakan. menjelaskan tentang variabel
yang akan dipelajari serta dasar untuk memberikan jawaban sedangkan pada rumusan
masalah yang telah diajukan, dan penyusunan instrumen penelitian.12 Teori yang digunakan
bukan sekedar pendapat penulis atau pendapat lain, tetapi teori yang terbukti validitasnya.

2.1.1 Literasi Financial


Literasi keuangan yang artinya melek keuangan, menurut buku podoman Strategi
Nasional Literasi Keuangan Indonesia, yang dimaksud dengan literasi keuangan adalah
rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keyakinan dan ketrampilan
konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan yang lebih
baik.13
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2014 menyatakan bahwa literasi keuangan
merupakan rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan keyakianan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka memiliki kemampuan untuk
mengelola keuangan dengan lebih baik. Literasi keuangan diharapkan oleh OJK memberikan
manfaat kepada masyarakat luas seperti kemampuan untuk memilih produk dan layanan jasa
keuangan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan membuat perencanaan keuangan yang baik,
dan terhindar dari investasi yang tidak jelas. OJK membagi tingkat literasi keuangan
masyarakat Indonesia menjadi empat, yaitu :
a. Well literate, yaitu memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan
serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait
produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan
jasa keuangan.
b. Sufficient literate, yakni memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa
keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan

12
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan R&D.
13
Dahlia, “Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Menggunakan Lembaga Keuangan
Syariah (Studi Pada Dosen Universitas Islam Negeri Ar-Raniry).”
kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.
c. Less literate, yaitu hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, produk
dan jasa keuangan.
d. Not literate, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa
keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan dalam
menggunakan produk dan jasa keuangan.
Adapun indikator yang terdapat dalam literasi keuangan syariah14, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, merupakan salah satu aspek yang harus dimiliki seseorang dalam konsep
literasi keuangan, agar dapat mengelola keuangan dengan baik. Hal ini juga diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
b. Kemampuan, dapat didefinisikan jika seseorang memiliki tingkat literasi yang tinggi
maka ia mampu membuat keputusan keuangan yang baik. Pengambilan keputusan
adalah salah satu yang paling penting dalam konteks literasi keuangan.
c. Sikap, dalam pengelolaan keuangan pribadi sikap berarti kemampuan untuk mengetahui
sumber kas, membayar kewajiban, pengetahuan tentang pembukaan rekening di lembaga
keuangan syariah, mengajukan pembiayaan dan merencanakan keuangan pribadi untuk
masa depan.
d. Percaya, tidak semua orang mampu meningkatkan rasa percaya diri saat merencanakan
kebutuhan jangka panjang.

2.1.2 Financial Attitude


Financial attitude atau sikap keuangan adalah aplikasi prinsip-prinsip keuangan untuk
menciptakan dan memelihara nilai melalui pembuatan keputusan dan pengelolaan sumber
daya sebaik-baiknya. Financial attitude dapat dicerminkan oleh enam konsep berikut
(Furnham, 1984):15
a. Obsession, merujuk pada pola pikir seseorang tentang uang dan persepsinya tentang
masa depan untuk mengelola uang dengan baik.
b. Power, yaitu merujuk pada seseorang yang tidak menggunakan uang sebagai alat
untuk mengendalikan orang lain dan menurutnya uang dapat menyelesaikan masalah.
c. Effort, merujuk pada seseorang yang merasa pantas memiliki uang dari apa yang
sudah dikerjakannya.
d. Inadequacy, merujuk pada seseorang yang selalu merasa tidak cukup memiliki uang

14
Remund, “Financial Literacy Explicated.”
15
Khairani and Alfarisi, “Analisis Pengaruh Financial Attitude, Financial Knowledge, Pendidikan Orang Tua dan
Parental Income Terhadap Financial Management Behavior Pada Mahasiswa S1 Universitas Andalas Padang.”
e. Retention, merujuk pada seseorang yang memiliki kecenderungan tidak ingin
menghabiskan uang
f. Security, merujuk pada pandangan seseorang yang sangat kuno tentang uang seperti
anggapan bahwa uang lebih baik hanya disimpan sendiri tanpa ditabung di Bank atau
untuk investasi

2.1.3 Lokasi
Lokasi adalah suatu ruang dimana berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat produk yang diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Lokasi yang
mudah dijangkau oleh pembeli dan dekat dengan pusat keramaian merupakan lokasi yang
tepat untuk suatu usaha. Lokasi yang strategis bagi nasabah akan memperkecil pengorbanan
energi dan waktu.
Lokasi Bank adalah tempat dimana diperjual belikannya produk cabang bank dan
pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank,
yaitu lokasi kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-
mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).16
Adapun indikator lokasi dapat diuraikan sebagai berikut :17
1. Akses, misalnya lokasi yang sering dilalui atau mudah dijangkau.
2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang
normal.
3. Lalu lintas (traffic). Menyangkut dua pertimbangan utama:
a) Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar
terhadap terjadinya impulse bying.
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi peluang, merupakan salah satu
pointdalam periklanan.
4. Lingkungan, adalah keadaan lingkungan merupakan titik pemasangan iklan meliputi,
kebersihan, kenyamanan, dan keamanan lingkungan.
5. Kriteria adalah titik lokasi merupakan titik yang pas, strategis dan bagus prospek nya
untuk suatu pemasangan media iklan.

2.1.4 Religiusitas
Relegiusitas adalah peraturan-peraturan dari Tuhan Yang Maha Esa berdimensi
vertikal dan horizontal yang mampu memberi dorongan terhadap jiwa yang berakal agar
berpedoman menurut peraturan Tuhan dengan kehendaknya sendiri, tanpa dipengaruhi untuk

16
Kasmir, Pemasaran Bank.
17
Tjiptono, Strategi Pemasaran.
mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat kelak.18 Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa relegiusitas adalah kedalaman keyakinan seseorang dalam
meyakini akan suatu agama disertai dengan tingkat pengetahuan terhadap agamanya.
Konsep religiusitas yang dirumuskan oleh Glock dan Stark ada lima macam dimensi
keagamaa19, yaitu:
a. Dimensi keyakinan ideologis
Dimensi hal-hal yang tidak perlu lagi diperdebatkan sebenarnya dan hanya perlu diyakini
dan dipercayai oleh para pengikutnya, seperti keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha
Esa, keyakinan akan adanya malaikat, surga dan neraka.
b. Dimensi praktik keagamaan (Ritualistik)
Tingkat di mana seseorang dapat menjalani ritual ibadah di agama yang dianutnya.
Misalnya dalam Islam seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lain sebagainya.
c. Dimensi pengalaman religius
Ini adalah pengalaman spiritual yang dirasakan oleh seseorang dengan Tuhannya.
Misalnya, merasa tenang setelah menjalankan semua kewajiban-Nya, merasa bersalah
ketika mengabaikan larangan.
d. Dimensi pengetahuan agama (Intelektual)
Menjelaskan sejauh mana seseorang dalam mengetahui ajaran agamanya, terutama yang
terkandung dalam kitab suci yang dianutnya. Misalnya, Islam menjelaskan sejauh mana
pengetahuan seseorang dalam memahami apa yang terkandung dalam Al-Qur'an dan
Hadits.
e. Dimensi konsekuensi
Dimensi yang menjelaskan sejauh mana seseorang dalam menjalankan keutamaan yang
harus diamalkan dan telah diajarkan dalam agamanya. Misalnya seseorang selalu
melaksanakan kewajibannya, menolong orang lain, menjenguk orang sakit,
menyumbangkan sebagian hartanya.

2.1.5 Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Ada berbagai faktor yang memengaruhi minat seseorang menurut
Crow dan Crow ada tiga faktor yang dapat memengaruhi minat yaitu: faktor dorongan dari
dalam individu, faktor motif sosial, dan faktor emosional.20 Minat adalah aspek kejiwaan dan

18
Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah.
19
Ma’zumi, Taswiyah, and Najmudin, “Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Ekonomi Masyarakat Pasar
Tradisional.”
20
Sinta, “Economic Education Analysis Journal.”
bukan hanya mewarnai perilaku seseorang untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan
seseorang merasa tertarik kepada sesuatu. Selain itu minat memiliki makna yang luas, karena
dengan minat akan mampu merubah sesuatu yang belum jelas menjadi lebih jelas.21
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai
berikut: a) Adanya pemusatan perhatian. Perasaan dan pikiran tentang apa yang membuat
Anda tertarik. b) Adanya perasaan senang terhadap objek yang dibidik.
Kotler menjelaskan bahwa menabung diasumsikan sebagai minat beli adalah perilaku
yang muncul sebagai respons terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk
melakukan pembelian.22 Aspek-aspek yang terkandung dalam minat beli adalah sebagai
berikut:
a. Perhatian, adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk (barang
atau jasa).
b. Minat setelah ada perhatian akan timbul rasa tertarik pada konsumen.
c. Keinginan berlanjut dengan perasaan menginginkan atau memiliki suatu produk.
d. Keyakinan kemudian timbul keyakinan individu terhadap produk tersebut, sehingga
menimbulkan suatu keputusan (proses akhir) untuk memperolehnya dengan tindakan
membeli.

2.1.6 Bank Syariah


Menurut undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
mengemukakan bahwa: Perbankan Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank
syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan usaha, serta tata
cara dan proses di dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

2.2 Penelitian Terdahulu


Dalam bagian ini penulis akan menguraikan penjelasan mengenai beberapa karya
ilmiah terdahulu yang kemudian dijadikan bahan acuan dan referensi dalam melakukan
penelitian, sehingga akan didapatkan keterkaitan dengan karya ilmiah diatas. Adapun
karya ilmiah yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Mulyaningtyas, dkk. (2020), penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh pengetahuan tentang bank syariah dan literasi keuangan
terhadap minat menabung siswa pada bank syariah pada siswa kelas XI IPS MAN 2 Kota

21
Rusdianto and Ibrahim, “Pengaruh Produk Bank Syariah Terhadap Minat Menabung Dengan Persepsi Masyarakat
Sebagai Variabel Moderating di Pati.”
22
Kotler, Manajemen Pemasaran.
Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh, dimana seluruh
populasi digunakan sebagai sampel, yaitu sebanyak 62 siswa. Dalam penelitian ini analisis
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tentang bank syariah dan literasi
keuangan terhadap minat menabung pada bank syariah menggunakan regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang bank syariah
berpengaruh terhadap minat menabung siswa pada bank syariah pada siswa kelas XI IPS
MAN 2 Kota Malang.23
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Mardiana, dkk. (2021), penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap minat menabung di bank Syariah
di Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru. Sampel yang digunakan dalam penelitian Ini
berjumlah 54 responden. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan
kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan teknik analisis
menggunakan regresi linier sederhana dengan pengolahan data menggunakan Software SPSS
Versi 22. Pengujian hipotesis menggunakan analisis parsial (uji t). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat guru
Pesantren Modern al-Kautsar Pekanbaru untuk menabung di bank syariah. Hal ini dibuktikan
dengan nilai t variabel religiusitas (X) sebesar 7,756 dan nilai t-tabel sebesar 1,671, dapat
dilihat bahwa: t-hitung > t-tabel (7,756 > 1,671) dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05). Selanjutnya, nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,536.
Artinya pengaruh variabel bebas (religiusitas) terhadap variabel terikat (minat menabung)
sebesar 53,6%, sedangkan sisanya sebesar 46,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.24
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Swastawan dan Dewi (2021), penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan, suku bunga, religiusitas, dan
sikap keuangan terhadap minat menabung untuk kepentingan masyarakat Desa Tajun. Grand
theory yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Plan Behavior. Populasi yang
digunakan adalah 388 orang dengan sampel terpilih sebanyak 95 orang. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan melalui kuesioner. Data yang terkumpul diuji terlebih dahulu dengan uji validitas
dan reliabilitas. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji statistik deskriptif, uji

23
Mulyaningtyas, Soesatyo, and Sakti, “Pengaruh Pengetahuan Tentang Bank Syariah Dan Literasi Keuangan Terhadap
Minat Menabung Siswa Pada Bank Syariah Di Kelas Xi IPS Man 2 Kota Malang.”
24
Mardiana, Thamrin, and Nuraini, “Analisis Religiusitas Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah Kota
Pekanbaru.”
asumsi klasik dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat pendapatan
berpengaruh parsial terhadap minat menabung untuk kepentingan masyarakat Desa Tajun, 2)
tingkat suku bunga berpengaruh parsial terhadap minat menabung untuk kepentingan
masyarakat di Desa Tajun. Desa Tajun, 3) religiusitas berpengaruh parsial terhadap minat
menabung untuk kepentingan masyarakat di Desa Tajun. Masyarakat Desa Tajun, 4)
Financial Attitude secara parsial mempengaruhi minat menabung untuk kepentingan
masyarakat Desa Tajun, 5) Tingkat Pendapatan, Suku Bunga, Religiusitas, dan Financial
Attitude secara simultan berpengaruh terhadap minat menabung untuk kepentingan Desa
Tajun masyarakat.25
Selain tiu, penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2020), penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh lokasi dan pengetahuan nasabah terhadap minat menabung pada
BRI Syariah KC Kediri. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa lokasi berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung pada BRI Syariah KC Kediri, hal ini dibuktikan dengan
nilai signifikansi uji t sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Pengetahuan berpengaruh
signifikan terhadap minat menabung pada BRI Syariah KC Kediri dibuktikan dengan nilai
sig-t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Secara simultan lokasi dan pengetahuan
mempengaruhi minat menabung. Hal ini dibuktikan dengan sig-f sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05. Hasil R2 sebesar 0,721 atau 72,1%, hal ini menunjukkan variabel minat
menabung yang dijelaskan oleh variabel lokasi dan pengetahuan sebesar 72,1%. Sedangkan
sisanya sebesar 27,9% dipengaruhi oleh variabel lain.26
Jadi dari tinjauan pustaka tersebut dapat ditemukan titik persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang peneliti teliti. Adapun titik persamaannya adalah sama-sama
membahas tentang minat menabung di bank syariah. Selain itu, penelitian sebelumnya
dengan menekankan pada pengetahuan tentang bank syariah, literasi keuangan, tingkat
pendapatan, suku bunga, religiusitas, dan sikap keuangan sebagai variabel dalam penelitian.
Perbedaannya yaitu terletak pada aspek variabel yang dikombinasikan sebagai varibel dalam
penelitian ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis lebih fokus pada pengaruh literasi
financial, financial attitude, lokasi dan religiusitas terhadap minat menabung di bank syariah
(Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Sirap Juai Kab. Balangan).

2.3 Kerangka Penelitian


Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

25
Swastawan and Dewi, “Pengaruh Tingkat Pendapatan, Suku Bunga, Religiusitas, dan Financial Attitude terhadap
Minat Menabung untuk Beryadnya pada Masyarakat Desa Tajun.”
26
Fitriana, “Pengaruh Lokasi Dan Pengetahuan Nasabah Terhadap Minat Menabung Pada BRISyariah KC Kediri.”
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting.27 Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah Literasi Financial (X1), Financial
Attitude (X2), Lokasi (X3) dan Religiusitas (X4) sebagai variabel bebas dan Minat Menabung
di Bank Syariah (Y) sebagai variabel terikat. Adapun gambaran kerangka penelitian dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

Literasi Financial (X1)

Financial Attitude (X2)

Minat Menabung di Bank


Syariah (Y)
Lokasi (X3)

Religiusitas (X4)

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Keterangan:
• Variabel bebas, yaitu : Literasi Financial (X1), Financial Attitude (X2), Lokasi (X3)
dan Religiusitas (X4)
• Variabel tergantung, yaitu : Minat Menabung di Bank Syariah (Y)

2.4 Hipotesis
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data
yang dikumpulkan melalui penelitian.28 Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
H01 : Literasi Financial Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H11 : Literasi Financial Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H02 : Financial Attitude Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H12 : Financial Attitude Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah

27
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan R&D.
28
Sugiyono.
H03 : Lokasi Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H13 : Lokasi Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H04 : Religiusitas Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H14 : Religiusitas Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H05 : Literasi Financial, Financial Attitude, Lokasi dan Religiusitas Berpengaruh Secara
Simultan Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
H15 : Literasi Financial, Financial Attitude, Lokasi dan Religiusitas Tidak Berpengaruh
Secara Simultan Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu : “Suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan mengangkat data yang ada
dilapangan”.29 Sedangkan Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah tipe kuantitatif-inferensial, yakni analisa data yang digunakan untuk menentukan
sejauh mana kesamaan hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan
didapat pada populasi secara keseluruhan, dengan menggunakan sampel yang dipilih
secara acak (random).30
Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah bentuk kuantitatif-
inferensial, yaitu untuk mengukur pengaruh literasi financial, financial attitude, lokasi
dan religiusitas terhadap minat menabung di bank syariah.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini berlokasi di Desa Sirap Kec. Juai Kab. Balangan. Subjek penelitian
adalah masyarakat Desa Sirap. Sedangkan waktu penelitian direncanakan pada bulan
Februari-Maret 2022.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.31 Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat Desa Sirap yaitu sebanyak 343 kartu keluarga (KK).

29
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
30
Creswell, Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan R&D.
Berkaitan dengan penentuan sampel sekedar acuan maka apabila subyek kurang
dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%
atau lebih”. Jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam
penelitian ini menggunakan quota sampling.32
Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai
berikut:
n = N / (1 + N.e2)

Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = taraf kesalahan (erorr) sebesar 0,10 (10%)

Berdasarkan rumus tersebut diperolah jumlah sebagai berikut:

n = N / (1 + N.e2)

n = 343 / (1 + 343.(0,10)2)

n = 343 / (1 + 343.(0,1) 2)

n = 343 / (1 + 3,43)

n = 343 / 4,43

n = 77,43

jika dibulatkan maka besar sampel yakni sebesar 77 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data-data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber, yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitiannya
atau data yang diperoleh dari responden dengan cara kuesioner. Koesioner adalah
sehimpunan pertanyaan yang telah dirancang terlebih dahulu dimana responden diberi

32
Riduwan and Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitian : Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, Dan Bisnis.
alternatif pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Koesioner disebarkan
secara langsung.
2. Data sekunder
Data diperoleh dari dokumentasi yang ada korelasi atau hubungan yang kuat
untuk mendukung atau menambah referensi dalam penelitian ini. Dokumentasi
merupakan data-data yang diperoleh melalui pengumpulan data via internet, dokumen
hasil penelitian, dan buku-buku yang sesuai dengan topik penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati.33 Secara fisik, semua fenomena ini disebut faktor
penelitian. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner (angket) yang
berisi butir-butir pertanyaan. Instrumen penelitian digunakan sebagai alat analisis data
dan juga membantu dalam pengumpulan data. Angaket penelitian terlampir.
Tabel 3.1 Skala Jawaban Angket
Pernyataan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data
berdasarkan faktor dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan faktor dari seluruh
responden, menyajikan data tiap faktor yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan dua
tahapan, diantaranya:
a. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.34 Deskriptif data digunakan untuk menjelaskan karakteristik responden.

33
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan R&D.
34
Riduwan and Akdon, Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika.
b. Regresi Berganda
Analisis Regresi Berganda adalah model regresi atau prediksi yang melibatkan
lebih dari satu variabel bebas atau prediktor.35 Analisis Regresi Berganda digunakan
untuk mengukur pengaruh antara variabel independen (X) yaitu pengaruh
Literasi Financial (X1), Financial Attitude (X2), Lokasi (X3) dan Religiusitas (X4)
terhadap variabel dependen (Y) yaitu Minat Menabung di Bank Syariah.
Rumus:
Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ... + bnXn
Keterangan:
Y = Variabel terikat (dependen)
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
X1, = Variabel bebas (independen)

Variabel dalam penelitian ini yaitu:

Variabel Dependen Variabel Independen


Y = Minat Menabung di Bank Syariah
X1 = Literasi Financial
X2 = Financial Attitude
X3 = Lokasi
X4 = Religiusitas

35
Widarjono, Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya.
BAB 4. JADWAL PENELITIAN
4.1 Jadwal Penelitian
Jadwal pelaksanaan penelitian dibuat dengan tahapan yang jelas untuk 1 periode penelitian
dalam bentuk bar chart.

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian


Waktu
No Uraian Kegiatan
Des 21-Jan 22 Jan-Feb-Maret April-Mei
1 Penyusunan Proposal ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ
2 Seminar Proposal ᴥ ᴥ
3 Pelaksanaan Penelitian ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ
- Pengumpulan data
- Analisis data
Proses penyusunan Hasil
4 ᴥ ᴥ ᴥ ᴥ
penelitian
5 Pelaporan Hasil Penelitian ᴥ
6 Seminar Hasil Penelitian ᴥ

DAFTAR PUSTAKA

Adityandani, Welldan, and Nadia Asandimitra Haryono. “Pengaruh Demografi, Financial Attitude,
Financial Knowledge, dan Suku Bunga Terhadap Perilaku Menabung Masyarakat Kota
Surabaya” 7 (2019): 11.
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Creswell, John W. Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research. 3rd ed. New Jersey: Pearson/Merrill Prentice Hall, 2008.
Dahlia, Muna. “Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Menggunakan
Lembaga Keuangan Syariah (Studi Pada Dosen Universitas Islam Negeri Ar-Raniry).”
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2020.
Fauzi, Ahmad, and Indri Murniawaty. “Pengaruh Religiusitas Dan Literasi Keuangan Syariah
Mahasiswa Terhadap Minat Menjadi Nasabah Di Bank Syariah.” Economic Education
Analysis Journal 9, no. 2 (July 12, 2020): 473–86. https://doi.org/10.15294/eeaj.v9i2.39541.
Fitriana, Dina. “Pengaruh Lokasi Dan Pengetahuan Nasabah Terhadap Minat Menabung Pada
BRISyariah KC Kediri.” Diploma, IAIN Ponorogo, 2020.
http://etheses.iainponorogo.ac.id/10731/.
Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2010.
Khairani, Fadilla, and Mohamad Fany Alfarisi. “Analisis Pengaruh Financial Attitude, Financial
Knowledge, Pendidikan Orang Tua dan Parental Income Terhadap Financial Management
Behavior Pada Mahasiswa S1 Universitas Andalas Padang” 4, no. 1 (2019): 12.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Tiga Belas. 1 dan 2. Jakarta: Erlangga, 2010.
Lusardi, Annamaria, and Olivia S. Mitchell. “The Economic Importance of Financial Literacy: Theory
and Evidence.” Journal of Economic Literature 52, no. 1 (March 2014): 5–44.
https://doi.org/10.1257/jel.52.1.5.
Mardiana, Eva, Husni Thamrin, and Putri Nuraini. “Analisis Religiusitas Terhadap Minat Menabung
Di Bank Syariah Kota Pekanbaru.” Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance 4, no. 2
(December 13, 2021): 512–20. https://doi.org/10.25299/jtb.2021.vol4(2).8309.
Ma’zumi, Ma’zumi, Taswiyah Taswiyah, and Najmudin Najmudin. “Pengaruh Religiusitas Terhadap
Perilaku Ekonomi Masyarakat Pasar Tradisional.” ALQALAM 34, no. 2 (December 29, 2017):
277. https://doi.org/10.32678/alqalam.v34i2.791.
Muhammad. Manajemen Bank Syariah. STIM YKPN, 2011.
Mulyaningtyas, Indah Fajarwati, Yoyok Soesatyo, and Norida Canda Sakti. “Pengaruh Pengetahuan
Tentang Bank Syariah Dan Literasi Keuangan Terhadap Minat Menabung Siswa Pada Bank
Syariah Di Kelas Xi IPS Man 2 Kota Malang.” JURNAL EKONOMI PENDIDIKAN DAN
KEWIRAUSAHAAN 8, no. 1 (March 2, 2020): 53–66. https://doi.org/10.26740/jepk.v8n1.p53-
66.
Nisa, Khoirun. “Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan Dan Religiusitas Mahasiswa Terhadap Minat
Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah
Angkatan 2015 Dan 2016 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung).”
Undergraduate, UIN Raden Intan Lampung, 2018. http://repository.radenintan.ac.id/3993/.
Remund, David L. “Financial Literacy Explicated: The Case for a Clearer Definition in an
Increasingly Complex Economy.” Journal of Consumer Affairs 44, no. 2 (2010): 276–95.
https://doi.org/10.1111/j.1745-6606.2010.01169.x.
Riduwan, and Akdon. Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistika. 2nd ed. Bandung: Alfabeta, 2007.
Riduwan, and H. Sunarto. Pengantar Statistika Untuk Penelitian : Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi, Dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2011.
Rusdianto, Hutomo, and Chanafi Ibrahim. “Pengaruh Produk Bank Syariah Terhadap Minat
Menabung Dengan Persepsi Masyarakat Sebagai Variabel Moderating di Pati.” Equilibrium:
Jurnal Ekonomi Syariah 4, no. 1 (February 14, 2017): 43.
https://doi.org/10.21043/equilibrium.v4i1.1837.
Sinta, Terakreditasi. “Economic Education Analysis Journal,” 2020, 14.
Sudarsono, Heri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2017.
Swastawan, Kd Doni, and Ni Wyn Yulianita Dewi. “Pengaruh Tingkat Pendapatan, Suku Bunga,
Religiusitas, dan Financial Attitude terhadap Minat Menabung untuk Beryadnya pada
Masyarakat Desa Tajun” 11, no. 2 (2021): 10.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset, 2015.
Viranti, Firza Aulia, and Adhitya Ginanjar. “Influence of Facilities, Promotion, Product and Location
Islamic Banking on Decision Non Muslim Customers Patronizing at BRIS Case Study in BRI
Syariah.” Tauhidinomics: Journal of Islamic Banking and Economics 1, no. 1 (April 1, 2015):
35–60. https://doi.org/10.15408/thd.v1i1.3323.
Widarjono, Agus. Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya. Vol. 1. 3. Yogyakarta: EKONISIA,
2009.
Yushita, Amanita Novi. “Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi.”
Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen 6, no. 1 (June 5, 2017): 11–26.
https://doi.org/10.21831/nominal.v6i1.14330.

Anda mungkin juga menyukai