Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS MERCUBUANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala anugerah-Nya yang telah
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk
memenuhi Tugas Besar 2 Perbankan Syariah yang diampu oleh Bapak Dr. Sudjono, M.Acc.
Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kontribusi berharga dari pihak-pihak yang
telah turut serta dengan memberikan sumbangan baik berupa ide maupun materi.
Dengan tulus, penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi tambahan
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Dan saya berharap agar isi makalah ini
dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca maupun penulis.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah....................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.4 Tujuan....................................................................................................................................4
1.5 Manfaat.................................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI................................................................................................................5
2.1 Grand Theory.........................................................................................................................5
2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu..............................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................11
PEMBAHASAN.....................................................................................................................12
3.1 Penerapan............................................................................................................................12
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek.............................................13
3.3 Pembahasan........................................................................................................................15
3.3.1 Pengertian Bank Syariah..............................................................................................15
3.3.2 Perbedaan bank Syariah dan bank konvesional...........................................................16
3.3.3 Faktor penyebab rendahnya minat masyarakat pada bank Syariah............................17
3.3.4 Solusi untuk mengatasi problematika pada bank Syariah............................................20
BAB IV....................................................................................................................................23
PENUTUP...............................................................................................................................23
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................23
4.2 Saran....................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bank syariah adalah suatu sistem perbankan yang berdasarkan syariah Islam.
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana,
pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan syariah. Dengan
perkembangan sistem perbankan yang begitu pesat, maka perlu adanya strategi
pengembangan perbankan. Untuk mengetahui strategi pengembangan bank syariah,
Muhammad Syafi’i Antonio,10 dalam bukunya, Bank Syariah dari Teori ke Praktek‛
mengemukakan bahwa strategi pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk
meningkatkan kompetisi usaha yang sejajar dengan sistem kekuatan dan kelemahan
perbankan syariah di Indonesia, perbankan konvensional ataupun antar bank syariah
lainnya yang di lakukan secara komprehensif dengan mengacu pada analisis saat ini.
Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Ada dua jenis bank di Indonesia, yaitu bank konvensional dan bank syariah.
Bank konvensional ialah lembaga yang beraktifitas dalam melakukan perputaran
uang yang kesepakatan nya sesuai kesepakatan nasional dan internasional, dan bank
ini mengikuti hukum formal suatu negara. Bank konvensional juga berperan sebagai
iv
perantara (financial intermediaries) antara tiga pihak yaitu yang memegang saham,
pengelola bank dan pelanggan atau nasabah. Sedangkan bank syariah adalah suatu
sistim perbankan yang pelaksanaan nya berdasarkan dengan syariat agama Islam.
(Alinda & Riduwan, 2016). Perbedaan dari kedua bank ini ialah, bank konvensional
dapat melakukan pengelolaan dana di dalam seluruh lini bisnis menguntungkan di
bawah naungan undang undang. Sedangkan, bank syariah akan mengelola dana
nasabah pada lini bisnis yang di izinkan oleh aturan islam. (Putri & Dharma, 2016).
v
Namun demikian, dari semua jenis dan model pembiayaan yang ditawarkan
oleh lembaga keuangan Bank Syariah, minat masyarakat muslim untuk
menggunakannya masih tergolong rendah. Dengan kata lain, masih banyak
masyarakat muslim yang justru lebih memilih menggunakan produk pembiayaan
yang ditawarkan oleh Bank konvensional dibanding Bank Syariah.
vi
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai.
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Luas lingkup hanya meliputi informasi seputar Bank Syariah
2. Informasi yang disajikan yaitu : faktor faktor penyebab rendahnya minat masyarat
terhadap bank Syariah, solusi mengatasi problematika pada bank Syariah
1.4 Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud bank Syariah
Untuk mengetahui perbedaan bank Syariah dengan bank konvesional
Untuk mengetahui factor – factor apa saja yang menjadi penyebab rendahnya
minat pada bank Syariah
Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi problematika yang ada pada bank
Syariah
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari makalah ini:
Mengetahui lebih dalam tentang bank Syariah
Mengetahui apa saja perbedaan bank Syariah dengan bank konvesional
lainnya
vii
Mengetahui penyebab kurangnya minat masyarakat terhadap bank Syariah
dan bagaimana solusinya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Suryani (2014) Bank Umum Syariah atau Bank Syariah merupakan
bank yang melakukan kegiatan usaha atau beroperasi berdasarkan prinsip syariah dan
tidak mengandalkan pada bunga dalam memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya
dalam lalu lintas pembayaran. Bank syariah merupakan lembaga keuangan perbankan
yang kegiatan operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran
dan Hadis Nabi SAW. Bank syariah melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasar hukum islam antara bank dan pihak
lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah.
viii
lembaga perbankan syariah. Kemudian Minimnya pengetahuan juga dapat
mengakibatkan kesalahpahaman atau stereotip negatif terkait dengan perbankan
syariah. Beberapa orang mungkin salah mengira bahwa perbankan syariah hanya
untuk kelompok tertentu atau memiliki keterbatasan dalam layanan yang ditawarkan.
Jika informasi tentang produk dan layanan perbankan syariah tidak tersedia secara
jelas dan transparan, masyarakat mungkin kesulitan untuk memahami cara kerjanya
dan keuntungan yang dapat diperoleh.
Menurut Slameto (2010) minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh atau bisa
diartikan rasa itu muncul dengan sendirinya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Dengan kata lain dapat diartikan bahwa kurangnya minat adalah kurangnya
ketertarikan dalam diri seseorang terhadap suatu hal yang muncul atas rasa senang
atau tidak senang (Sari, 2015).
Hal ini disebabkan karena konsumen melihat bahwa tingkat suku bunga
simpanan yang diberikan bank konvensional ataupun tingkat bagi hasil yang diberikan
bank syariah adalah sama-sama merupakan imbal jasa yang diberikan pihak bank
kepada nasabah atau deposan atas dana yang disimpankan di bank. Dimana semakin
besar tingkat bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah, maka akan semakin
mendorong keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya dan berinvestasi pada
bank syariah (Natalia et al., 2014:2) dalam (Alinda, 2016).
ix
Menurut Adiwarman dan Affif, sebagaimana disampaikan oleh Natalia et al.
(2014:2), Teori Floating Market menjelaskan bahwa segmentasi nasabah yang
memilih menyimpan uangnya di bank lebih banyak dipengaruhi oleh alasan rasional
ekonomi, seperti tingkat keuntungan dan kualitas layanan yang disediakan oleh bank.
Salah satu bentuk pilihan yang ditawarkan adalah bagi hasil di bank syariah dan suku
bunga di bank konvensional. Apabila suku bunga di bank konvensional lebih tinggi
daripada tingkat bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah, kemungkinan besar
nasabah yang awalnya menjadi pelanggan bank syariah akan beralih menjadi
pelanggan bank konvensional. Sebaliknya, jika tingkat bagi hasil yang ditawarkan
oleh bank syariah lebih tinggi daripada suku bunga di bank konvensional, maka ada
peluang bahwa nasabah yang sebelumnya menjadi pelanggan bank konvensional akan
pindah menjadi pelanggan bank syariah (Alinda, 2016).
Selain bagi hasil bank syariah, faktor lain yang dianggap mampu
mempengaruhi nasabah dalam memilih bank syariah untuk menghimpun dana yang
dimiliki adalah suku bunga bank konvensional (Abdaliah & Ikhsan, 2018). Suku
bunga bank konvensional juga menjadi salah satu faktor yang perlu untuk dikaji lebih
lanjut. Suku bunga konvensional yang tinggi dikhawatirkan mampu menarik nasabah
bank syariah karena yang secara harfiah nasabah akan lebih tertarik dengan bank yang
memberikan tingkat suku bunga lebih tinggi (Evi Natalia et al., 2014).
Middle Theory
Jenis persaingan dalam sektor perbankan, menurut Freixas dan Rochet (2008:70),
dapat diuraikan sebagai berikut:
x
asumsi economies of scope dan economies of scale, yang memisahkan kedua unit
asset keuangan (input dan output), tetapi tetap menguntungkan.
3. Monopolistic competition, merujuk pada model Monti-Klein, di mana perilaku
persaingan perbankan dianggap monopoli karena bank menghadapi slope demand
loans yang menurun seiring dengan slope supply deposits yang meningkat. Meskipun
bank masih menggunakan tingkat suku bunga yang ditentukan oleh bank sentral dan
tingkat keseimbangan yang telah ditetapkan oleh pasar modal internasional.
4. Nonprice competition atau Beyond Price Competition, di mana perusahaan dapat
bersaing dalam dimensi selain harga, seperti kualitas atau kapasitas. Ini karena model
persaingan yang lebih sesuai dalam industri perbankan membutuhkan pertimbangan
variabel strategis yang mempengaruhi karakteristik deposito dan pinjaman, melebihi
aspek harga semata.
Operational Theory
Menurut Santi (2015 : 4) menjelaskan bahwa Dalam pasal 1 undang-undang
No. 21 tahun 2008 definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Bank terdiri dari dua jenis yaitu bank konvesional dan bank syariah.
Bank konvesional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional, yang terdiri atas bank umum konvensional dan bank pengkreditan
rakyat (BPR) sedangkan bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah yang terdiri atas bank umum syariah (BUS) dan
bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS). Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam
dalam kegiatan perbankan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penerapan Al-Mujaddid Jurnal Ilmu-ilmu Agama ISSN: 2655-
271X VOL.2, NO.1 | JUNI 2020 63 fatwa di bidang syariah. BUS adalah bank syariah
yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran sedangkan BPRS
adalah bank syariah yang dalam melaksanakan kegiatan usahanya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit kerja dari
kantor pusat.
xi
nasabahnya. Dalam sistem operasional bank syariah, pembayaran dan penarikan
bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi. Bank syariah tidak mengenal sistem
bunga, baik bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang
dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah
Penelitian yang dilakukan oleh Muh Risky Adi Hirmawan yang berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bertransaksi di Bank
Syariah”. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor lokasi,
keyakinan, pelayanan, kualitas produk, bagi hasil berpengaruh pada minat
nasabah bertransaksi di Bank Syariah Cabang Surakarta.
Penelitian yang dilakukan Ani Nawadatul Nikmah yang berjudul “ Pengaruh
Persepsi Masyarakat, Citra Perusahaan Dan Tingkat Religiusitas Terhadap
Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah Kota Blitar”. Hasil penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat, citra perusahaan dantingkat
religiusitas berpengaruh positif secara simultan dan signifikan terhadap minat
menjadi nasabah di bank syariah di kota Blitar.
Penelitian yang dilakukan oleh Wiwiek Rabiyatul Adwiyah yang berjudul”
pertimbangan, pengetahuan dan sikap konsumen individu terhadap bank
syariah”. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tujuh faktor
yang di pertimbangkan konsumen dalam memilih bank Syariah antaralain:
persepsi, proses, kondisifisik, harga, sumber daya manusia, sosial dan faktor
lokasi. Persepsi konsumen merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap keputusan konsumen dalam memilih bank syariah. Sebagian
responden memiliki keterbatasan pengetahuan tentang produk perbankan
xii
syariah. Agama bukanlah alasan utama konsumen inidividu dalam memilih
bank Syariah. Konsumen lebih mempertimbangkan laba atau bagi hasil yang
ditawarkan bank syariah di banding faktor lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Neng Kamarni dengan judul “faktor-faktor
yang mempengaruhi minat masyarakat dalam berhubungan dengan bank
syariah di kota padang” hasil penelitian variabel agama tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap minat Masyarakat, Pekerjaan berpengaruh secara
signifikan terhadap minat Masyarakat, Tingkat pendapatan berpengaruh secara
signifikan terhadap minat Masyarakat, Tingkat pengeluaran berpengaruh
secara signifikan terhadap minat masyarakat, pengetahuan tentang keberadaan
bank syariah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat,
Preferensi terhadap bank syariah berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat, Pengetahuan produk dan mekanisme bank syariah tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat.
Menurut Sari (2015) dalam penelitiannya mengenai kurangnya minat
masyarakat menabung pada bank syariah yang dilakukan di Bantul,
Yogyakarta didapat hasil bahwa variabel fasilitas pelayanan, pengetahaun dan
promosi secara individu berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kurangnya minat masyarakat muslim di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Sedangkan variabel lokasi secara individu berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di Kabupaten Bantul,
Yogyakarta menabung pada bank syariah.
2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sehingga hipotesis tersebut
dapat diterima atau ditolak.56 Hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
xiii
Pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat menjadi nasabah di bank
syariah
H02 :Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi nasabah di bank
syariah.
Ha2 :Pengetahuan berpengaruh signfikan terhadap minat masyarakat Desa Ogan 5 menjadi
nasabah di bank syariah.
xiv
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
Lembaga keuangan, termasuk perbankan, memiliki peran sentral dalam
struktur ekonomi suatu negara. Meskipun demikian, perkembangan lembaga
perbankan syariah tidak secepat perbankan konvensional, meskipun mayoritas
penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Di sisi lain, masih ada berbagai masalah
hukum yang terkait dengan pembiayaan murabahah, yang menunjukkan
ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip syariah.
Salah satu cara perbankan syariah menyalurkan dana adalah melalui produk
pembiayaan murabahah, di mana terdapat transaksi jual-beli barang dengan harga asal
ditambah keuntungan yang telah disepakati sebelumnya. Sistem murabahah
xv
mewajibkan penjual untuk menginformasikan harga perolehan barang kepada calon
pembeli, beserta jumlah keuntungan dan biaya yang terkait dengan produk tersebut
(Antonio, 2001; Balz & Saeed, 2000; Sjahdeini & Mangunwijaya, 1999).
Di zaman yang semakin maju ini, Perbankan Syariah dituntut untuk berupaya
mengembankan jaringannya baik dengan cara menguatkankan pemahaman
terhahadap
masyarakat tentang produk, system, dan mekanisme, serta komplikasi atau seluk
beluk dari perbankan Syariah. Tuntutan dari masyarakat terhadap sistem perbankan
Syariah menjadi acuan dari berkembangnya jaringan perbankan itu sendiri. Produk
yang disajikan oleh lembaga perbankan menjadi perhatian utama masyarakat dalam
menentukan pilihan menjadi nasabah di bank tertentu. Salah satu motivasi masyarakat
untuk menyimpan di perbankan Syariah adalah karena produk perbankan yang sejalan
dengan prinsip-prinsip Syariah. Dalam konteks perbankan Syariah, ditekankan bahwa
bunga bank dianggap sebagai riba yang dinyatakan sebagai haram, sementara bagi
hasil dianggap sebagai halal.
Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional juga mencakup sistem
operasional yang diterapkan. Di bank konvensional, umumnya diterapkan suku bunga
dan perjanjian umum yang mengacu pada aturan nasional. Dalam konteks ini, akad
antara bank dan nasabah dilakukan sesuai dengan jumlah suku bunga yang disepakati.
Inti dari prinsip perbankan Syariah terletak pada eliminasi bunga. Berdasarkan
prinsip ini, lembaga perbankan Syariah menerapkan sistem bagi hasil. Pendekatan ini
bertujuan untuk memupuk rasa tanggung jawab, dan dalam pelaksanaannya, pihak
terlibat akan senantiasa mematuhi prinsip kehati-hatian untuk mengurangi risiko
kegagalan bisnis. Keuntungan yang dihasilkan dari model bagi hasil akan dibagikan
xvi
sesuai dengan kesepakatan awal, dan jika terjadi kerugian, tanggung jawab akan
dipikul bersama.
Terdapat beberapa persamaan antara teori yang dijelaskan dan hasil penelitian
terdahulu yang disampaikan oleh Sari (2015). Berikut adalah beberapa persamaan
antara teori dan penelitian terdahulu yang telah disampaikan:
xvii
Kurangnya Edukasi dan Pemahaman:
Teori menyatakan bahwa kurangnya edukasi dapat mengakibatkan kurangnya
pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip dan produk perbankan syariah.
Hasil penelitian Sari (2015) mendukung ide ini dengan menunjukkan bahwa
fasilitas pelayanan, pengetahuan, dan promosi secara individu berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kurangnya minat masyarakat.
3.3 Pembahasan
3.3.1 Pengertian Bank Syariah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008
mengenai perbankan syariah, Bank Syari`ah didefinisikan sebagai lembaga
perbankan yang melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
terbagi menjadi dua jenis, yaitu Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah. Sementara itu, Perbankan syariah merujuk pada semua aspek
yang terkait dengan Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup struktur
lembaga, aktivitas usaha, serta metode dan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.
xviii
Menurut Zainul Arifin Bank Syariah didirikan dengan tujuan untuk
mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam,
syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis
lain yang terkait.
xix
Bank konvensional bertujuan mencapai keuntungan dengan sistem nilai
bebas atau sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Bank syariah
tidak hanya fokus pada keuntungan dan profit, melainkan juga harus
mematuhi prinsip syariah dan melibatkan kerelaan pihak terlibat dalam produk
perbankan syariah.
xx
perbedaan yang signifikan yang dimana menurut para nasabah pelayanan di
Bank Syariah itu kurang memuaskan. Mengingat pendirian bank ini masih
terlalu dini sehingga pelayanan yang diberikan oleh Bank Syariah kepada
Nasabah kurang memuaskan, Minat individu, Pengetahuan calon nasabah
yang terbatas, persaingan, promosi produk, kejadian dan kondisi di lingkungan
nasabah tinggal.
a. Minat
Menurut Poerwadaminta (2006), minat adalah kecenderungan hati atau
kesukaan terhadap suatu hal. Minat muncul dari dalam diri individu karena
tertarik pada sesuatu dan dianggap bermanfaat atau berguna untuk kebutuhan
hidupnya. Minat mengarahkan individu pada suatu obyek berdasarkan rasa
senang atau tidak senang. Dengan kata lain, kurangnya minat dapat diartikan
sebagai kurangnya ketertarikan dalam diri individu terhadap suatu hal yang
timbul dari rasa senang atau tidak senang.
b. Lokasi
Lokasi merujuk pada tempat di mana perusahaan bermarkas dan menjalankan
operasinya (Lupiyoadi, 2001). Huryati (2005) menyatakan bahwa penentuan
lokasi berkaitan erat dengan keputusan perusahaan mengenai di mana operasi
dan stafnya akan ditempatkan, dengan fokus pada tipe dan tingkat interaksi
yang terlibat. Menentukan lokasi merupakan tugas krusial bagi pemasar
karena keputusan yang tidak tepat dapat mengakibatkan kegagalan. Lokasi
kantor memengaruhi minat nasabah untuk melakukan transaksi.
c. Fasilitas Pelayanan
Hardiansyah (2011) mendefinisikan pelayanan sebagai aktivitas yang
diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus barang atau jasa dari
satu pihak ke pihak lain. Fasilitas pelayanan pada bank syariah mencakup
xxi
fasilitas fisik dan pelayanan dari karyawan. Fasilitas pelayanan yang nyaman
dan memadai dapat menarik perhatian masyarakat dan membuat mereka
merasa nyaman dengan bank syariah.
d. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan faktor pendukung penting bagi individu atau
masyarakat dalam membuat pilihan terhadap suatu hal, termasuk dalam
menentukan di mana mereka akan menitipkan dananya. Pengetahuan adalah
hasil dari penginderaan manusia atau "tahu" seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimilikinya, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,
dan raba (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti pengalaman, pendidikan, keyakinan, penghasilan, lingkungan sosial,
dan lainnya. Semakin banyak pengalaman yang diperoleh, baik dari diri
sendiri maupun orang lain, semakin bertambah pula pengetahuan yang
dimiliki.
e. Promosi
Menurut Kotler (2002), promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya dan
membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Dalam mempromosikan
produk hendaknya dapat dipertimbangkan faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk,
sehingga bentuk promosi yang diberikan harus mencakup hal-hal yang bersifat
persuasif agar konsumen tertarik untuk menggunakan produk yang
ditawarkan.
xxii
dimiliki oleh nasabah seseorang tersebut harus memiliki minat terlebih dahulu,
jika minat yang dimiliki oleh seseorang tersebut rendah maka pengetahuan
yang didapatkan mengenai perbankan syariah juga rendah, namun jika minat
yang dimiliki leh seseorang tersebut tinggi maka pengetahuan yang didapat
mengenai perbankan syariah juga akan tinggi. Dengan pengetahuan
masyarakat yang tinggi terhadap perbankan syariah dapat menjadi potensi
terhadap tingginya juga tingkat perkembangan masyarakat yang ada di
Indonesia.
Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar dilakukan dengan memperluas pangsa pasar dalam
penghimpunan dan penyaluran dana. Fokusnya dapat diarahkan pada segmen
yang belum terjamah oleh bank syariah, seperti kelompok yang peduli pada
xxiii
halal-haram namun belum mengenal bank syariah, kelompok yang meragukan
bank syariah, dan kelompok yang lebih memperhatikan pelayanan dan return
daripada pertimbangan halal-haram.
xxiv
Pengembangan jaringan kantor bank syariah diperlukan untuk
memperluas cakupan pelayanan, meningkatkan kerjasama antar bank syariah,
dan meningkatkan efisiensi usaha.
xxv
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemahaman seseorang mengenai perbankan syariah memiliki dampak
signifikan terhadap minat mereka untuk menabung di bank Syariah tingkat
pengetahuan tentang perbankan memiliki pengaruh terhadap minat. Secara
keseluruhan, pengetahuan mencakup segala informasi yang dimiliki seseorang
tentang suatu hal. Pengetahuan masyarakat tentang perbankan syariah
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di bank syariah. Untuk
masyarakat yang pernah menabung: semakin tinggi pengetahuan masyarakat
tentang perbankan syariah maka semakin bertambah minat transaksional dan
minat referensial menabung masyarakat dibank syariah. Oleh karena itu,
semakin tinggi pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah, semakin
besar pula dorongan minat mereka untuk menjadi nasabah. Sebaliknya,
keterbatasan pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah dapat
xxvi
menghasilkan persepsi yang kurang positif terhadap lembaga perbankan
tersebut.
4.2 Saran
Beberapa alternatif strategi yang bisa dilakukan untuk pengembangan
bank syariah yaitu penetrasi pasar, pengembangan produk-produk bank
syariah yang kreatif dan inovatif, pengingkatan promosi dan sosialisiasi
terhadap produk-produk bank syariah, peningkatan kualitas pelayanan,
peningkatan kerjasama dengan institusi lain, peningkatan jaringan kantor bank
syariah, peningkatan cakupan pasar dengan aliansi strategis dan peningkatan
efisiensi internal. Selain itu penting untuk melakukan promosi untuk
menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya dan membujuk
konsumen sasaran agar membelinya atau menggunakan jasa perbankan
syariah. Kurangnya promosi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
minat masyarakat, dengan kurangnya promosi yang dilakukan kurangnya
pendekatan langsung kepada masyarakat, sehingga masyarakat kurang
pengetahuan dan tidak tertarik untuk melakukan transaksi di bank syariah.
DAFTAR PUSTAKA
xxvii
Syamsurizal, Putri, S., Movitaria, M. A., & Yanti, N. (2022). ANALISIS MINAT
MASYARAKAT TERHADAP PERBANKAN SYARIAH. Hikmah.
Syariah, T. B. (2023, Februari 16). megasyariah.co.id. Retrieved from 6 perbedaan bank
syariah dan bank konvesional:
https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/simpanan/perbedaan-bank-
syariah-dan-bank-konvensional
xxviii