Anda di halaman 1dari 24

TUGAS BESAR 2 - PERBANKAN SYARIAH

(Dosen: Sudjono, M.Acc)

“Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Religiusitas Dan Persepsi Mahasiswa Terhadap


Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan Syariah”

Disusun Oleh:

Muhammad Sufriansyah (43120010067)

MAHASISWI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2023
KATA PENGANTAR

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari Bapak Dr. Sudjono, M.Acc. selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Perbankan Syariah ini serta kepada teman-teman Mahasiswa
lainnya agar pembuatan makalah ini bisa menjadi lebih baik kedepannya. Puji syukur ke
hadirat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tepat waktu tentang
“Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Religiusitas Dan Persepsi Mahasiswa Terhadap
Keputusan Penggunaan Jasa Perbankan Syariah” karena atas rahmat-Nya. Dokumen ini
disusun sebagai laporan untuk memenuhi tugas pokok mata kuliah perbankan syariah ke 2.

Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk menambah pemahaman dan pengetahuan
terhadap poin-poin penting dokumen ini. Penulis menantikan kritik dan saran dari Bapak.
oleh Dr. Sudjono, M.Acc. selaku dosen mata kuliah perbankan syariah ini dan juga kepada
rekan-rekan mahasiswa lainnya agar artikel ini dapat diperbaiki di kemudian hari. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih atas waktu dan perhatiannya membaca artikel ini. Semoga
artikel ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang perbankan syariah.

Jakarta, 21 November 2023

Muhammad Sufriansyah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah......................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................................................3
1.4 Tujuan......................................................................................................................................3
1.5 Manfaat....................................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................................................5
2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory.........................................................5
2.2 Studi dan Penelitian.................................................................................................................8
2.2.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian........................................................................................11
2.2.2 Variabel Penelitian.............................................................................................................11
2.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................................................11
2.3 Hipotesis................................................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
PEMBAHASAN....................................................................................................................................13
3.1 Penerapan...............................................................................................................................13
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek..................................................14
3.3 Pembahasan...........................................................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan............................................................................................................................18
4.2 Saran......................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................20

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Literasi keuangan saat ini membawa pengaruh dan menjadi isu pada perbincangan akhir-
akhir ini di masyarakat Indonesia. Berdasarkan pendapat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
literasi keuangan ini adalah rangkaian aktivitas agar mampu meningkatkan pengetahuan,
keyakinan, dan ketrampilan bagi konsumen maupun masyarakat menjadi mampu mengelola
keuangan dengan baik. Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam.
Adanya perkembangan pasar keuangan konvensional, juga akan muncul pasar keuangan
syariah. Namun yang disayangkan, masyarakat muslim di Indonesia asing dengan produk
keuangan syariah. (Hani Meilita Purnama Subardi, 2019). Definisi literasi keuangan menurut
OJK adalah pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan
perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan
dalam rangka mencapai kesejahteraan. (OJK, Literasi Keuangan, 2013) Lebih khusus lagi,
mengacu pada seperangkat ketrampilan dan pengetahuan yang memungkinkan seorang
individu untuk membuat keputusan yang efektif terhadap investasinya agar dapat
meningkatkan sumber daya keuangannya. Dalam pasar global di Indonesia masuk kategori
sepuluh besar negara dengan mempunyai indeks keuangan syariah yang terbesar di dunia.
Meskipun memiliki indeks keuangan syariah, pertumbuhan pasar keuangan syariah disini
belum mampu mengimbangi konvensional. Karena rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang literasi keuangan syariah. Dan masyarakat lebih dominan menggunakan konvensional
karena mereka mengganggap perhitungan tiap margin bank syariah itu sama saja. Karena
kurangnya literasi maka dapat di lihatperkembangan dari bank konvensional bank syariah.
(Isra Hayati, 2020).

Rendahnya literasi keuangan syariah akan mempengaruhi penggunaan serta pemanfaatan


jasa keuangan syariah, yang mengarah pada pangsa pasar industri keuangan syariah
khususnya perbankan syariah. Literasi keuangan diharapkan tidak hanya untuk meningkatkan
pengetahuan publik, akan tetapi juga dapat mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola
keuangan dengan lebih baik, serta mampu dan cerdas dalam memilih investasi halal dan

1
menguntungkan yang dapat mencegah terjadi investasi bodong. Dengan pergerakan literasi
keuangan syariah diharapkan akan memungkinkan masyarakat untuk memahami lembaga
layanan keuangan Islam produk dan layanan keuangan Islam, termasuk fungsi, manfaat dan
risiko, hak dan kewajiban yang terkait dengan produk dan layanan keuangan islam, serta
memiliki hak untuk menggunakan produk dan layanan (Ruwaidah,2020). Akan tetapi, pada
kenyatannya masih banyak mahasiswa yang menggunakan bank konvensional dikarenakan
masih kurang pengetahuan tentang bank syariah dan banyaknya anggapan bahwa bank
syariah dan bank konvensional sama, adapun yang menggunakan bank syariah karena
keperluan untuk membayar administrasi kuliah. Pentingnya literasi keuangan dalam
membentuk keuangan syariah mengharuskan pengoptimalan pemahaman yang benar
mengenai keuangan syariah kepada akademisi, ulama, dan masyarakat akan berdampak
signifikan bagi upaya literasi keuangan syariah.

Selain itu, sikap religiusitas juga menjadi patokan konsumen jika konsumen religius
mereka akan lebih memilih sesuatu seperti bank yang sesuai dengan syariahnya. Religiusitas
merupakan salah satu faktor dalam pembentukan konsumen, karena masyarakat muslim lebih
memilih jalan yang dibatasi oleh Allah dengan tidak memilih barang haram dan tidak kikir
dan tamak, oleh karena itu perilaku konsumen harus mencerminkan hubungan dirinya dengan
Allah SWT (Wulandari,2018). Ketika seorang muslim mencoba untuk menghindari
mengkonsumsi atau menggunakan produk yang tidak jelas kehalalannya, maka ia tidak hanya
menerapkan perintah Allah tetapi juga menjaga kesehatannya dari mengkonsumsi atau
menggunakan produk berlabel halal yang menjamin kualitas dan kehalalnnya (Hafiz,2017).
Peran agama dapat mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang, karena baik
buruknya dalam menerapkan nilai-nilai keislaman itu mempunyai pengaruh yang besar dalam
pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi produk halal, hal tersebut sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zuhirsyan dan Nurlinda (2018) dalam jurnal “Pengaruh
Religiusitas dan Persepsi Nasabah terhadap Keputusan Memilih Bank Syariah” menunjukkan
bahwa pengaruh religiusitas adalah searah dengan keputusan memilih bank syariah atau
dengan kata lain religiusitas yang baik atau tinggi akan berpengaruh terhadap semakin tinggi
nasabah dalam mengambil keputusan memilih bank syariah, demikian sebaliknya bila
religiusitas rendah/buruk maka keputusan memilih bank syariah juga akan rendah. Tetapi
pengaruh positif tidak signifikan, hal ini menunjukkan bahwa religiusitas mempunyai
peranan yang penting dalam meningkatkan keputusan memilih bank syariah.

2
1.2 Batasan Masalah
Meskipun bank syariah sudah ada saat ini, namun masih banyak dinamika dalam
perbankan syariah. Penelitian ini mendeskripsikan pengaruh literasi keuangan syariah,
religiusitas dan persepsi mahasiswa di Jabodetabek terhadap keputusan menggunakan
layanan perbankan syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan metode
pengumpulan data menggunakan sampel sasaran dengan jumlah sampel sebanyak 181
responden. mahasiswa yang menggunakan perbankan syariah di jabodetabek melalui
kuisioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reabilitas, uji
asumsi klasik, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis dengan bantuan peranti lunak
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 25.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah pengaruh literasi keuangan syariah mahasiswa jabodetabek terhadap
keputusan menggunakan layanan perbankan syariah?
2. Bagaimanakah pengaruh religiusitas mahasiswa jabodetabek terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah?
3. Bagaimanakah pengaruh persepsi mahasiswa jabodetabek terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah?
4. Bagaimanakah pengaruh literasi keuangan syariah, religiusitas dan persepsi mahasiswa
jabodetabek secara simultan terhadap keputusan menggunakan layanan perbankan
syariah?

1.4 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan pengaruh dari literasi keuangan syariah,
religiusitas dan persepsi mahasiswa jabodetabek terhadap keputusan menggunakan layanan
perbankan syariah. Metode riset yang digunakan dalam penelitian ini berjenis kuantitatif
dengan metode pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 181 responden yang disebarluaskan kepada para mahasiswa yang
menggunakan perbankan syariah di Jabodetabek melalui kuesioner.

1.5 Manfaat
1. Mengetahui pengaruh literasi keuangan syariah mahasiswa jabodetabek terhadap
keputusan menggunakan layanan perbankan syariah
2. Mengetahui pengaruh religiusitas mahasiswa jabodetabek terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah

3
3. Mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa jabodetabek terhadap keputusan menggunakan
layanan perbankan syariah
4. Mengetahui pengaruh literasi keuangan syariah, religiusitas dan persepsi mahasiswa
jabodetabek secara simultan terhadap keputusan menggunakan layanan perbankan syariah

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory


2.1.1 Perbankan Syariah

Bank Syariah adalah bank umum menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang
kini telah diubah dengan UU No. 10/1998 yang menjalankan prinsip syariah, termasuk badan
usaha syariah dan cabang bank asing yang menjalankan prinsip syariah. Sementara itu, usaha
yang berdasarkan syariah berdasarkan pasal 1 ayat (13) Undang-Undang Perbankan Nomor 7
Tahun 1992, yang sekarang diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, berarti
aturan kontraktual antara bank dan pihak lain yang berdasarkan Islam. hukum pihak-pihak
yang menyimpan uang dan/atau membiayai kegiatan komersial atau kegiatan lain yang
berdasarkan hukum syariah, antara lain :

a) pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil ( mudharabah )


b) pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal ( musharakah )
c) prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan ( murabahah )
d) pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ( ijarah ) atau
e) dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain ( ijarah wa iqtina ).

Perbankan syariah pada dasarnya adalah system perbankan yang dalam usahanya
didasarkan pada prinsip – prinsip hukum atau syariah Islam dengan mengacu Al-Qur’an dan
Al-Hadist. Maksud dari sistem yang sesuai dengan syariah Islam adalah beroperasi mengikuti
ketentuan – ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat
misalnya dengan menjauhi praktik – praktik yang mengandung unsur – unsur riba dan
melakukan kegiatan investasi atas dasar bagi hasil pembiayaan. Sedangkan kegiatan usaha
dengan mengacu pada Al-Qur’an dan Al-Hadist yang dimaksudkan beroperasi mengikuti
larangan dan perintah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Muhammad SAW.
Penekanan dalam pelarangan tersebut terutama berkaitan dengan praktik – praktik bank yang
mengandung dan menimbulkan unsur riba.

5
2.1.2 Literasi Keuangan Syariah

Literasi keuangan syariah merupakan perluasan dari literasi keuangan dengan unsur-unsur
yang sesuai dengan syariat Islam. Literasi keuangan syariah mencakup beberapa aspek
keuangan yaitu pengelolaan uang dan kekayaan, aspek perencanaan keuangan seperti dana
pensiun, investasi dan asuransi. Serta di bidang bantuan sosial seperti wakaf, infaq, sadaqah
dan zakat Djuwita dan Yusuf (2018). Menurut Remund (2010), indikator literasi ekonomi
syariah adalah:
a) Pengetahuan, salah satu aspek yang harus dimiliki seseorang dalam kaitannya dengan
literasi keuangan agar dapat mengelola perekonomian dengan baik. Semoga bisa membuat
mereka merasa lebih baik juga.
b) kemampuan, yang dapat didefinisikan sebagai tingkat melek huruf yang tinggi dan
penilaian keuangan yang baik. Pengambilan keputusan adalah salah satu hal terpenting dalam
literasi keuangan.
c) Sikap, dalam pengelolaan keuangan pribadi, sikap merupakan kemampuan mengetahui
sumber kas, kewajiban pembayaran, informasi pembukaan rekening pada lembaga keuangan
syariah dan melaksanakan perencanaan keuangan pribadi untuk masa depan.
d) Rasa percaya diri, tidak semua orang dapat membangun rasa percaya diri dengan
merencanakan kebutuhan jangka panjang.

2.1.3 Religiusitas

Menurut Al-Mawarid dalam Zuhirsyan&Nurlinda (2018) Religi berasal dari kata religio
(latin) yang kata dasarnya adalah religare yang berarti mengikat. Sedangkan dalam bahasa
Arab disebut tadayyun yang bermakna wara’un, taqwa yang berarti “bersikap berhati-hati,
taat”. Religiusitas merupakan bentuk aspek religi yang telah dihayati oleh individu di dalam
hati. Makna religusitas digambarkan dalam beberapa aspek-aspek yang harus dipenuhi
sebagai petunjuk mengenai bagaimana acara menjalankan hidup dengan benar agar manusia
dapat mencapai kebahagiaan, baik di dunia dan di akhirat. Islam adalah suatu cara hidup yang
dapat membimbing seluruh aspek kehidupan manusia dengan aqidah, syariah, dan akhlaq
(Lestari,2015). Menurut Glock & Stark dalam Ancok dan Suroso (2020) mengatakan bahwa
terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:

6
1) Dimensi Keyakinan atau Ideologis
Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana seseorang yang religius
berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin
tersebut. Isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak hanya diantara agama-
agama, tetapi juga seringkali diantara tradisi-tradisi dalam agama yang sama.
2) Dimensi Praktik Agama
Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan serta hal-hal yang dilakukan
seseorang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya.
3) Dimensi Pengalaman
Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaanperasaan, persepsi-
persepsi, dan sensai-sensasi yang dialami seseoranag atau didefinisikan oleh suatu
kelompok kegamaan atau suatu masyarakat yang melihat komunikasi walaupun kecil,
dalam suatu esensi ketuhanan yaitu dengan Tuhan.
4) Dimensi Pengetahuan Agama
Dimensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang beragama paling tidak
memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasardasar keyakinan, kitab suci,
dan tradisi-tradisi. Dalam dimensi pengetahuan dan keyakinan ini jelas berkaitan satu
sama lain.
5) Dimensi Konsekuensi atau Pengamalan Dimensi ini mengacu identifikasi akibat-
akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari
hari ke hari.
2.1.4 Pengambilan Keputusan

Menurut Hadari Nawawi dalam Raihan (2016) mendefinisikan bahwa keputusan pada
dasarnya hasil akhir dalam mempertimbangkan sesuatu yang akan dilaksanakan secara nyata.
Keputusan juga dapat diartikan sebagai hasil terbaik dalam memilih satu diantara dua atau
beberapa alternatif yang dihadapi. Pengambilan keputusan merupakan proses atau atau
rangkaian kegiatan menganalisis berbagai fakta, informasi, data, teori/pendapat yang
akhirnya sampai pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat. Proses pengambilan
keputusan ini dapat dilakukan sendiri dan dapat pula dilaksanakan dengan bantuan atau
pengikutsertaan orang lain.

7
Menurut Kotler dalam Nopitasari (2017) proses pengambilan keputusan terdiri dari:

a) Pengenalan kebutuhan, pada tahap ini konsumen mengenali dan merasakan adanya
suatu masalah dan kebutuhan.
b) Pencarian informasi, pada tahap ini konsumen mulai mencari lebih banyak informasi
mengenai suatu produk yang dianggap dapat memuaskan kebutuhan tersebut.
c) Keputusan pembelian, pada tahap ini konsumen menggunakan infromasi yang sudah
diperoleh untuk mengevaluasi produk yang akan dibeli.
d) Evaluasi alternatif, pada tahap ini konsumen benar-benar membeli produk dengan
mengacu pada infomasi yang diperoleh.

2.2 Studi dan Penelitian


Penulisan makalah ini tidak terlepas dari studi dan penelitian-penelitian terdahulu yang
mana dapat menjadi rujukan penulis dalam penulisan makalah ini. Adapun beberapa
penelitian yang dirujuk adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.1

Penelitian Terlebih

Dahulu

Nama Judul Tahun Metode Hasil

8
Siti Pengaruh Literasi Keuangan 2020 Analisis Berdasarkan hasil penelitian dari
Regresi Linier
Homisyah, Syariah dan Shariah hasil pembahasan yang telah
Berganda
Ruwaidah Governance Terhadap diuraikan, yaitu hasilnya :
Keputusan Mahasiswa dalam  Variabel literasi keuangan syariah
Menggunakan Jasa Perbankan (X1) terhadap variable keputusan
Syariah. mahasiswa (Y) dengan nilai β
=0,22 dan signifikansi = 0,17
artinya variable literasi keuangan
syariah berpengaruh secara
signifikan terhadap variable
keputusan mahasiswa (Y) pada
mahasiswa Ekonomi Syariah di
Institut Agama Islam Syarifuddin
Lumajang.
 Variabel shariah governance (X2)

9
terhadap keputusan mahasiswa
(Y), dengan nilai β = -0,052 dan
signifikansi = 0,783 artinya
variabel shariah governance (X2)
tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel
Keputusan mahasiswa (Y) pada
mahasiswa Ekonomi Syariah
Institut Agama Islam Syarifuddin
Lumajang.
 Variabel literasi keuangan syariah
(X1) dan shariah governance (X2)
bersama-sama berpengaruh secara
simultan terhadap variabel
keputusan mahasiswa (Y).
Dibuktikan dengan Uji Regresi F
(simultan) sebesar 0.036 lebih
besar dari 0,05. Sehingga,
hipotesis yang mengatakan bahwa
literasi keuangan syariah dan
shariah governance secara
bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
mahasiswa dalam menggunakan
jasa perbankan syariah dapat
diterima.
Ahmad Fauzi Pengaruh Religiusitas Dan 2020 Kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian tentang
& Indri Literasi Keuangan Syariah pengaruh religiusitas dan literasi
Murniawaty Mahasiswa Terhadap Minat keuangan syariah terhadap minat
Menjadi Nasabah Di Bank menjadi nasabah di bank syariah
Syariah yakni:
1) Terdapat pengaruh positif antara
variabel religiusitas terhadap minat

10
menjadi nasabah di bank syariah
mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
secara parsial sebesar 4.494%.
2) Terdapat pengaruh positif antara
variabel literasi keuangan syariah
terhadap minat menjadi nasabah di
bank syariah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri
Semarang secara parsial sebesar
17,977%.
3) Terdapat pengaruh secara simultan
antara variabel religiusitas dan
literasi keuangan syariah terhadap
minat menjadi nasabah di bank
syariah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri
Semarang sebesar 25,3%.
Fajriah Pengaruh Literasi Keuangan 2022 Kuantitatif
Salim, Suyud Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
Syariah, Islamic Branding, dan
Arif & maka :
Abrista Devi Religiusitas terhadap Keputusan  Besarnya pengaruh variabel
Mahasiswa Dalam religiusitas terhadap variabel
Menggunakan Jasa Perbankan keputusan dalam nilai path
Syariah: Studi Pada Mahasiswa coefficients sebesar 0,078 bernilai
FAI Universitas Ibn Khaldun positif. Berdasarkan hasil tersebut
Bogor Angkatan 2017-2018. maka religiusitas berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan menggunakan
jasa perbankan syariah.
 Besarnya pengaruh variabel literasi
keuangan syariah terhadap variabel
keputusan dalam nilai path
coefficients sebesar 0,407 bernilai

11
positif. Berdasarkan hasil tersebut
maka religiusitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan menggunakan jasa
perbankan syariah dan untuk
perhitungan variabel islamic
branding.
 Besarnya pengaruh variabel islamic
branding terhadap variabel
keputusan dalam nilai path
coefficients sebesar 0,531 bernilai
positif. Berdasarkan hasil tersebut
maka islamic branding berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan.

2.2.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Penelitian ini memakai prosedur riset kuantitatif sebagai pendekatan disertai dengan uji
regresi linier berganda, analisis deskriptif, uji realibilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis
dibantu dengan perangkat lunak SPSS versi 25.

2.2.2 Variabel Penelitian


Penelitian ini terdapat tiga variabel bebas, yaitu literasi keuangan syariah (X1),
religiusitas (X2) dan persepsi (X3) mahasiswa jabodetabek yang akan di analisis pengaruh
variabel tersebut terhadap variabel terikat dalam penelitian ini yaitu keputusan menggunakan
layanan perbankan syariah (Y).

2.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa yang berdomisili pada
wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi, serta menggunakan bank syariah.
Adapun sampel dalam penelitian ini memakai teknik purposive sampling yang merupakan
sebuah metode penghimpunan spesimen yang ditentukan berdasarkan alasan khusus dengan
jumlah responden sebanyak minimal 100 orang. (Mardiyana, 2019) .

12
Kriteria sampel yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang berdomisili pada wilayah Jabodetabek.


b. Mahasiswa pengguna Bank Umum Syariah (BUS).
c. Mahasiswa dengan rentang usia 18-30 tahun.

2.2.4 Sumber Data Penelitian

Data primer diperoleh dari audit lokasi penelitian. Peneliti mengumpulkan informasi
dengan menyebarkan kuesioner kepada calon responden sasaran, karena sumber informasi
yang dibutuhkan adalah yang utama. Kuesioner disebar melalui Google form atau aplikasi
sejenis lainnya kepada mahasiswa yang mengetahui atau menggunakan produk dan layanan
perbankan syariah di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
sebagai pendekatan yang meliputi uji regresi linier berganda, analisis deskriptif, uji
reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan software SPSS versi
25. Peneliti mengelompokkan data berdasarkan variabel masing-masing responden
kemudian melakukan perhitungan. Setelah proses pengumpulan data selesai, jawablah
pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah. Metode analisis data juga diperlukan untuk
menguji hipotesis yang diselidiki dan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas
(X1, X2, X3) dan variabel terikat (Y).

2.3 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ha1 : Variabel literasi keuangan syariah mahasiswa jabodetabek berpengaruh secara


signifikan terhadap keputusan menggunakan layanan perbankan syariah.
2. Ha2 : Variabel religiusitas mahasiswa jabodetabek berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan menggunakan layanan perbankan syariah.
3. Ha3 : Variabel persepsi mahasiswa jabodetabek berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan menggunakan layanan perbankan syariah.
4. Ha 1,2,3 : Variabel literasi keuangan, religiusitas dan persepsi mahasiswa
jabodetabek berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah.

13
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan
Dalam peneparan literasi keuangan juga perlu didukung oleh pemerintah seperti membuat
kebijakan kebijakan terkait dengan literasi keuangan. Diskusi tentang tata kelola perusahaan
yang baik (good governance) dimulai dengan pemisahan antara pelaku (pemilik) dan agen
(manajer) di perusahaan modern. Untuk memecahkan masalah keagenan secara efektif antara
pemilik, manajer, dan pemangku kepentingan lainnya, diperlukan pengendalian tata kelola
yang efektif.

Cadbury dalam Niki (Niki:2016) mengungkapkan adanya corporate governance akan


membawa pada implikasi dari sisi ekonomi dan kesejahteraan social. Setidaknya dengan
diterapkannya corporate governance akan tersedia insentif dan ukuran kinerja yang jelas
dalam meraih tujuan perusahaan dan adanya mekanisme untuk penilaian akuntabilitas dan
transparansi dalam memastikan bahwa peningkatan kesejahteraan lahir sebagai akibat dari
peningkatan nilai perusahaan yang telah didistribusikan secara merata.

Jika melakukan penelitian dengan IRTI, dapat dihasilkan bahwa GCG belum diterapkan
dengan baik di perbankan syariah di berbagai negara. Penerapan GCG telah terbukti dalam
studi yang dilakukan oleh beberapa lembaga keuangan Islam di dunia Muslim, dan studi ini
dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan publik terhadap bank-bank Islam. Capra
mengatakan bahwa kegagalan untuk mematuhi hukum Islam akan mengakibatkan transfer
pelanggan ke bank lain mencapai 85%. Oleh karena itu, untuk meningkatkan reputasi dan
kepercayaan bank-bank Islam dan melindungi kepentingan para pemangku kepentingan,
untuk membangun sistem perbankan Islam Islam yang sehat dan dapat dipercaya, prinsip-
prinsip GCG dalam Islam harus diadopsi.

Perbedaan implementasi GCG pada perbankan syariah dan konvensional terletak pada
shariah compliance, yaitu kepatuhan pada syariah.Sedangkan prinsip-prinsip transparansi,
kejujuran, kehati-hatian, dan kedisiplinan merupakan prinsip universal yang juga terdapat
dalam aturan GCG konvensional.

14
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek
Dalam penelitian sebelumnya dapat dijelaskan secara singkat perbandingannya sebagai
berikut :

1. Dalam penelitian Siti Homisyah Ruwaidah, dengan judul Pengaruh Literasi Keuangan
Syariah dan Shariah Governance Terhadap Keputusan Mahasiswa dalam
Menggunakan Jasa Perbankan Syariah, yang dimana penelitian tersebut dilakukan
untuk mengetahui Permasalahan dalam penelitian ini yaitu antara literasi keuangan
syariah dengan inklusi keuangan syariah, apakah benar ada pengaruh positif atau
sebaliknya yaitu pengaruh negatif.Selain itu, permasalahan yang berkaitan dengan
penerapan prinsip-prinsip syariah (shariah governance) pada bank syariah, adakah
pengaruh antara shariah governance terhadap inklusi keuangan syariah ataukah tidak
terdapat pengaruh.Sehingga masyarakat menggunakan jasa keuangan syariah bukan
atas dasar literasi yang dimiliki ataupun memperhatikan penerapan shariah
governance. Dan disimpulkan bahwa hasil yang didapatkan dalam penlitian tersebut
ialah, variable literasi keuangan syariah berpengaruh secara signifikan terhadap
variable keputusan mahasiswa (Y) pada mahasiswa Ekonomi Syariah di Institut
Agama Islam Syarifuddin Lumajang, lalu variabel shariah governance (X2) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Keputusan mahasiswa (Y) pada
mahasiswa Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang, dan
Variabel literasi keuangan syariah (X1) dan shariah governance (X2) bersama-sama
berpengaruh secara simultan terhadap variabel keputusan mahasiswa (Y).
2. Dalam Penelitian Ahmad Fauzi & Indri Murniawaty, dengan judul Pengaruh
Religiusitas Dan Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Terhadap Minat Menjadi
Nasabah Di Bank Syariah. Penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
menemukan pengaruh antara religiusitas dan literasi keuangan syariah terhadap minat
menjadi nasabah di bank syariah. Maka dari itu didapatkan hasil dari penelitian yang
dilakukan bahwa Terdapat pengaruh positif antara variabel religiusitas terhadap minat
menjadi nasabah di bank syariah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang secara parsial sebesar 4.494%. (2) Terdapat pengaruh positif antara variabel
literasi keuangan syariah terhadap minat menjadi nasabah di bank syariah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang secara parsial sebesar 17,977%. (3)
Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel religiusitas dan literasi keuangan

15
syariah terhadap minat menjadi nasabah di bank syariah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang sebesar 25,3%.
3. Dalam Penelitian Fajriah Salim, Suyud Arif dan Abrista Devi, dengan judul Pengaruh
Literasi Keuangan Syariah, Islamic Branding, dan Religiusitas terhadap Keputusan
Mahasiswa Dalam Menggunakan Jasa Perbankan Syariah: Studi Pada Mahasiswa FAI
Universitas Ibn Khaldun Bogor Angkatan 2017-2018. Penelitian tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan syariah, islamic
branding, dan religiusitas terhadap keputusan mahasiswa dalam menggunakan jasa
perbankan syariah. Maka dari itu didapatkan hasil dari penelitian tersebut bahwa
adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel literasi keuangan syariah,
islamic branding terhadap keputusan mahasiswa dalam menggunakan jasa perbankan
syariah, sedangkan variabel religiusitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan mahasiswa dalam menggunakan jasa perbankan syariah.

3.3 Pembahasan
3.3.1 Pengertian Literasi Keuangan Syariah

Literasi keuangan syariah adalah keahlian, perbuatan, kapabilitas dan kompetensi


seseorang berkenaan dengan pengelolaan sumber daya keuangan, sesuai dengan kaidah
syariat Islam. Selain itu, literasi keuangan syariah adalah suatu keharusan bagi setiap muslim
agar membawa keterkaitan lebih lanjut tentang realisasi kesuksesan sejati baik diakhirat
maupun didunia8. literasi keuangan syariah adalah sebuah pengetahuan yang masyarakat
miliki yang sesuai dengan syariat Islam tentang cara mengelola dana. Sehingga hal tersebut
dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan serta dapat
menyejahterakan hidupnya.

Syeikh Muhammad bin Shalih Asy-Syawi menafsirkan ayat diatas sebagai keutamaan
dalam sebuah pengetahuan. Pengetahuan dapat membuahkan adab yang baik dalam
menerapkan ilmu-ilmu tersebut. Sehingga dengan seiring bertambahnya tingkat pemahaman
akan pengelolaan keuangan, kaum muslimin diharapkan dapat menjadikan ilmu dan adab
tersebut menjadi sebuah acuan dalam bertransaksi dalam proses mendapatkan hingga
menggunakan uang.

16
3.3.2 Religiusitas

Religiusitas menurut Adiwarman Karim dalam Rachmatullah (2020) adalah suatu bentuk
dimensi religi yang dimaknai oleh setiap individu didalam sanubari mereka. Esensi sebuah
religusitas dapat diinterpretasikan dalam beberapa aspek yang harus dipatuhi guna
mendapatkan kebaikan pada dunia maupun akhirat. Islam adalah sebuah agama yang
komprehensif dimana seluruh dimensi dalam kehidupan baik itu hubungan dengan manusia,
semesta maupun dengan Allah swt. Semua telah diatur pada koridor akidah, syariah dan
akhlak10. Religiusitas merupakan sebuah hierarki yang mengoneksikan antara dogma, agama
dan keimanan seorang individu dalam melaksanakan perintah agama yang diimplementasikan
pada bermacam aspek kehidupan termasuk dalam berekonomi.

3.3.3 Persepsi

Persepsi dapat didefinisikan melalui pendekatan secara harfiah yang berasal dari kata
perception dalam bahasa Inggris dan bahasa latin yakni percipare yang memiliki makna
menerima atau mengambil. Berdasarkan kamus lengkap psikologi, persepsi diinterpretasikan
sebagai:

1. Metode untuk mengidentifikasikan suatu fenomena dengan dukungan panca indera.


2. Suatu himpunan proses penginderaan dengan interpolasi makna berdasarkan
pengalaman di masa lampau.
3. Variabel yang menjadi penghambat bermula dari kapabilitas sebuah sistem dalam
membedakan rangsangan yang masuk.
4. Kesadaran naluriah berkenaan dengan fakta spontan atau ketetapan hati mengenai
suatu fenomena.

Persepsi pada dasarnya adalah sebuah pengalaman psikologis yang dilewati oleh setiap
manusia untuk mengilhami tiap fakta tentang sekitarnya melalui proses penginderaan yang
dimilikinya. Taktik untuk menafsirkan sebuat persepsi terletak pada pemahaman bahwa
persepsi itu adalah suatu interpretasi yang spesial terhadap fenomena.

3.3.4 Mahasiswa

Mahasiswa adalah perseorangan yang sedang menimba ilmu pada perguruan tinggi baik
swasta maupun negeri dengan karakteristik kematangan usia dan pola pikir, serta cepat
tanggap mengenai sesuatu. Mahasiswa dapat dikatakan sedang dalam masa pertumbuhan

17
adalah ketika ia berusia 18 – 25 tahun. Proses ini dapat disebut sebagai tahapan awal dalam
kedewasaan, ditandai dengan dimulainya perjalanan hidup dan membuat keputusan secara
mandiri.

3.3.5 Perbankan Syariah

Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan sentral dalam menunjang


perekonomian suatu negara, dan semakin maju suatu sektor keuangan maka akan semakin
sesuai dengan perkembangan perekonomian negara tersebut. Peranan lembaga perbankan
adalah menerima, memelihara, dan menyalurkan kembali simpanan kepada masyarakat untuk
mendiversifikasi perekonomian, memajukan dan menstabilkan perekonomian nasional guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber : “Undang-Undang Perbankan No. 10
Republik Indonesia tanggal 10 November 1998 Perbankan adalah suatu kesatuan ekonomi
yang mempunyai tugas menghimpun uang masyarakat dalam bentuk simpanan dan
mengembalikannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lain untuk meningkatkan taraf
hidup.” .menghidupi masyarakat secara lebih bermartabat Perbankan syariah didasarkan pada
undang-undang "Pasal 2 Peraturan Perbankan Indonesia PBI no. 6/24/PBI/2004 merupakan
lembaga perbankan syariah yang menyelenggarakan jasa pembayaran dalam operasionalnya.
“Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008, Bank Syariah
adalah bank yang kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan terdiri atas Bank
Umum Syariah (BUSO) dan Bank Perbankan Syariah (BPRS).” Harahap mengartikan bank
syariah adalah bank yang sistem operasionalnya memberikan pelayanan tanpa bunga kepada
nasabah, atau dengan kata lain sistem perbankan yang berdasarkan kaidah dan asas hukum
agama Islam sebagai dasar dan landasan hukumnya. Semua kontrak komisi yang diperoleh
atau didistribusikan kepada nasabah bank tunduk pada kontrak awal yang disepakati.

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari semua yang telah dibahas dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Berdasarkan uraian informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa variabel literasi keuangan syariah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan penggunaan jasa perbankan syariah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin tinggi literasi keuangan syariah seseorang maka semakin besar peran variabel-
variabel tersebut dalam keputusan menggunakan layanan perbankan syariah.

2) Variabel religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan


jasa perbankan syariah. Fenomena ini menunjukkan bahwa semakin baik religiusitas
seseorang maka dapat disimpulkan bahwa faktor tersebut dapat mempengaruhi keputusan
penggunaan jasa perbankan syariah. Pertimbangan agama, seperti dimensi spiritual, menjadi
salah satu faktor yang mendorong keputusan tersebut.

3) Variabel persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa
perbankan syariah, artinya semakin baik pemahaman mahasiswa maka faktor tersebut juga
mempengaruhi keputusan mereka menggunakan jasa perbankan syariah.

4) Literasi keuangan syariah (X1), religiusitas (X2) dan persepsi (X3) secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa perbankan syariah
(Y). Berdasarkan hasil uji simultan ditemukan adanya hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen yang menunjukkan bahwa keputusan penggunaan jasa perbankan
syariah dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel.Dalam penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa cukup syariah literasi keuangan, religiusitas yang tinggi, dan pemahaman yang baik
terhadap perbankan syariah dapat menjadi faktor penentu sebagai magnet dalam
menggunakan layanan perbankan syariah.

19
4.2 Saran
1) Peneliti berharap agar manajemen perbankan syariah memberikan perhatian khusus untuk
memperluas jangkauan produk dan layanan yang ditawarkan sehingga masyarakat dapat
menggunakan layanan tersebut dengan lebih nyaman sesuai keinginannya. Selain itu,
manajemen perbankan syariah juga dapat menyoroti beberapa variabel berbeda dari
penelitian ini seperti ketersediaan jaringan dan teknologi, lokasi bank, kualitas layanan,
reputasi, layanan yang ditawarkan, biaya dan banyak lagi.

2) Saran akademisi kepada regulator adalah pemerintah harus mendorong forum diskusi
dengan berbagai entitas dan lembaga seperti pengusaha, organisasi, komunitas dan akademisi
untuk senantiasa merumuskan kebijakan yang ideal untuk menjamin keberlanjutan sistem
ekonomi syariah, salah satunya adalah : memprioritaskan pencantuman hukum ekonomi
syariah dalam program legislasi nasional (prolegnas), sehingga menjadi payung hukum yang
lebih komprehensif dan kuat untuk menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang lebih maju.

3) Rekomendasi peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner kepada


kelompok sasaran yang lebih luas untuk memperoleh informasi dan variabel yang lebih
beragam. Variabel lain mungkin termasuk pengaruh eksternal, kesopanan dan
profesionalisme pegawai bank, faktor syariah, rasionalitas nasabah dan daya tarik fisik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fauzi, I. M. (2020). Pengaruh Religiusitas Dan Literasi Keuangan Syariah


Mahasiswa Terhadap. Economic Education Analysis Journal.

Hidayah, Nur (2023) Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Religiusitas Dan Budaya
Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Perbankan Syariah

Fajriah Salim, S. A. (2022). Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Islamic Branding, dan.
Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam.

Ahmad Fauzi, I. M. (2020). Pengaruh Religiusitas Dan Literasi Keuangan Syariah


Mahasiswa Terhadap. Economic Education Analysis Journal.

Lestari, N. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Terhadap Minat


Menabung di Bank Syariah Dalam Perspektif Ekonomi Islam. 4-5.

Rachmatulloh, D. P. (2020). Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Terhadap


Keputusan Menabung di Bank Syariah

Muhammad Ikbal Falevy, S. P. (2022). PENGARUH LITERASI KEUANGAN SYARIAH,


RELIGIUSITAS DAN . Jurnal Perbankan Syariah.

21

Anda mungkin juga menyukai