Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH LITERASI KEUANGAN SYARIAH, RELIGIUSITAS DAN

PERSEPSI MAHASISWA JABODETABEK TERHADAP KEPUTUSAN


MENGGUNAKAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH

MAKALAH

Nama : Nur Rohman Arifanto


NIM : 43119010057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“Penngaruh Literasi Keuangan Syariah, Religiusitas, dan Persepsi Mahasiswa
Jabodetabek Terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan Syariah.”

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, saya dengan rendah hati menerima kritik dan saran dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Saya berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, 01 November 2022

Nur Rohman Arifanto

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar belakang........................................................................................................4
B. Batasan masalah.....................................................................................................7
C. Rumusan masalah...................................................................................................7
D. Tujuan....................................................................................................................7
E. Manfaat..................................................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................9
A. Landasan teori........................................................................................................9
1. Teori pengambilan keputusan.............................................................................9
2. Perbankan syariah...............................................................................................9
3. Literasi keuangan syariah..................................................................................13
4. Religiusitas.......................................................................................................14
5. Persepsi mahasiswa...........................................................................................15
6. Mahasiswa........................................................................................................16
B. Studi dan penelitian terdahulu..............................................................................16
C. Hipotesis..............................................................................................................21
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................22
A. Penerapan.............................................................................................................22
1. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Menggunakan
Layanan Perbankan Syariah..............................................................................22
2. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan
Syariah..............................................................................................................22
3. Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan
Syariah..............................................................................................................23
B. Pembahasan..........................................................................................................23
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................27
A. Kesimpulan..........................................................................................................27
B. Saran....................................................................................................................27
Daftar Pustaka..................................................................................................................29

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Saat ini, keuangan syariah berkembang pesat dengan banyak lembaga


keuangan islam yang menyediakan produk dan layanan keuangan berdasarkan
hukum Islam. Perbankan syariah menjadi sebuah alternatif untuk sistem
pembiayaan, karena tidak ada bunga dalam perbankan syariah, kecuali dengan
bagi hasil. Keuangan syariah diharapkan menjadi solusi dari kegiatan keuangan
mengarah pada riba, maysir dan gharar. Namun, kenyataannya hingga saat ini,
keuangan syariah masih memegang pangsa pasar yang kecil (Djuwita&Yusuf,
2022)

Pertumbuhan pangsa pasar atau market share perbankan syariah di


Indonesia dari jika dilihat dari chart dibawah mengalami trend yang positif, dan
mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2020 dengan nilai sebesar 6,51%
sebesar 6,51% (DataIndonesia.id, 2021). Jika melihat pangsa pasar perbankan
syariah di Indonesia sebesar 6,51%, masih jauh tertinggal dari pangsa pasar bank
konvensional sebesar 93,49%, sehingga dapat diketahui bahwa lembaga keuangan
konvensional masih sangat mendominasi industri keuangan saat ini. Pangsa pasar
dapat dijadikan tolak ukur diterima atau tidaknya perbankan syariah oleh
masyarakat Indonesia, dengan fenomena saat ini dimana masih ada yang
menganggap bahwa sistem keuangan syariah dan konvensional tidak terdapat
perbedaan (Nurrohmah&Perbayanti, 2022).

4
Dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam seharusnya
masyarakat lebih berminat untuk menggunakan bank syariah dibandingkan
dengan bank konvensional, namun kenyataan yang terjadi masyarakat Indonesia
lebih banyak menggunakan bank konvensional sebagai alat transaksi sehari-hari
yang dalam transaksinya mengandung riba yang dilarang didalam Al-Qur’an
(Fauzi&Murniawaty, 2022). Rendahnya pangsa pasar bank syariah di Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor termasuk tingkat pengetahuan keuangan publik
yang rendah, terutama literasi keuangan syariah.

Rendahnya tingkat literasi keuangan syariah akan mempengaruhi


penggunaan layanan keuangan syariah, yang mengarah ke pangsa pasar industri
keuangan syariah, khususnya perbankan syariah. Literasi keuangan diharapkan
tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga untuk
mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan yang lebih baik serta
kemampuan dan pilih dengan bijak investasi halal dan menguntungkan yang bisa
mencegah investasi bodong. Gerakan literasi keuangan syariah diharapkan dapat
membantu masyarakat memahami jasa lembaga keuangan syariah, produk dan
layanan keuangan syariah, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban
yang terkait dengan produk dan layanan keuangan Islam, serta memiliki hak untuk
menggunakan produk dan layanan (Ruwayda, 2020).

Akan tetapi, pada kenyatannya masih banyak mahasiswa yang


menggunakan bank konvensional dikarenakan masih kurang pengetahuan tentang

5
bank syariah dan banyaknya anggapan bahwa bank syariah dan bank
konvensional sama, adapun yang menggunakan bank syariah karena keperluan
untuk membayar administrasi kuliah. Pentingnya literasi keuangan dalam
membentuk keuangan syariah mengharuskan pengoptimalan pemahaman yang
benar mengenai keuangan syariah kepada akademisi, ulama, dan masyarakat akan
berdampak signifikan bagi upaya literasi keuangan syariah. Mahasiswa
merupakan peserta didik dari perguruan tinggi yang mendapatkan ilmu lebih
banyak, pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam proses
pembentukan literasi keuangan mahasiswa. Mahaisswa tinggal di lingkungan
dengan ekonomi yang beragam dan kompleks sehingga peningkatan kebutuhan
pendidikan keuangan sangat diperlukan, pembelajaran yang efektif dan efisien
akan membantu mahasiswa memiliki kemampuan memahami, menilai dan
bertindak dalam kepentingan keuangan mereka dengan tujuan adanya
pengetahuan yang baik sejak dini diharapkan mahasiswa dapat memiliki
kehidupan yang sejahtera di masa yang akan mendatang (Shobah,2017). Dengan
ilmu yang dimiliki seorang mahasiswa seharusnya memiliki kesadaran akan
menggunakan bank syariah, karena dengan kesadaran akan menggunakan bank
syariah mahasiswa bukan hanya akan mendorong masyarakat untuk beralih
menggunakan lembaga keuangan syariah saja akan tetapi dapat meningkatkan
pangsa pasar perbankan syariah.

Selain itu, sikap religiusitas juga menjadi patokan konsumen jika


konsumen religius mereka akan lebih memilih sesuatu seperti bank yang sesuai
dengan syariahnya. Religiusitas merupakan salah satu faktor dalam pembentukan
konsumen, karena masyarakat muslim lebih memilih jalan yang dibatasi oleh
Allah dengan tidak memilih barang haram dan tidak kikir dan tamak, oleh karena
itu perilaku konsumen harus mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah SWT
(Wulandari,2018). Ketika seorang muslim mencoba untuk menghindari
mengkonsumsi atau menggunakan produk yang tidak jelas kehalalannya, maka ia
tidak hanya menerapkan perintah Allah tetapi juga menjaga kesehatannya dari
mengkonsumsi atau menggunakan produk berlabel halal yang menjamin kualitas
dan kehalalnnya (Hafiz,2017).

6
B. Batasan masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya


penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan
tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Luas lingkup hanya meliputi informasi seputar perbankan syariah


2) Informasi yang disajikan yaitu : teori dan pengaruh literasi keuangan syariah,
religiuisitas, dan persepsi mahasiswa jabodetabek terhadap keputusan
penggunaan layanan perbankan syariah
C. Rumusan masalah

Dari latar belakang yang dibangun, maka rumusan masalah pada makalah

ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pengaruh literasi keuangan syariah terhadap keputusan


menggunakan layanan perbankan syariah?
2) Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap keputusan menggunakan layanan
perbankan syariah?
3) Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa terhadap keputusan menggunakan
layanan perbankan syariah?
D. Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:

1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh literasi keuangan syariah


terhadap keputusan menggunakan layanan perbankan syariah
2) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh religiusitas terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah
3) Untuk mengetahui dan menganalia pengaruh persepsi mahasiswa terhadap
keputusan menggunakan layanan perbankan syariah

7
E. Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat:

1) Bagi peneliti
a. Hasil penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
peneliti untuk menjelaskan tentang pengaruh literasi keuangan syariah,
religiusitas dan persepsi mahasiswa terhadap keputusan menggunakan layanan
perbankan syariah
b. Mengimplementasikan ilmu dan teori yang didapatkan saat kuliah dalam
bidang perbankan syariah pada umumnya, serta mempelajari berbagai faktor
yang mempengaruhi keputusan dalam menggunakan layanan perbankan
syariah.
2) Pihak lain
a. Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan evaluasi perkembangan
perbankan syariah di Indonesia
b. Diharapkan bermanfaat bagi pembaca untuk mempelajari perbankan syariah
yang berhubungan dengan pengaruh literasi keuangan syariah, religiusitas, dan
persepsi mahasiswa terhadap keputusan penggunaan layanan perbankan
syariah

8
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Landasan teori
1. Teori pengambilan keputusan

Keputusan merupakan pemilihan tindakan atas dua atau lebih pilihan


alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai
satu piihan dari beberapa alternatif yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua
pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli, dan kemudian dia memilih untuk
membeli berarti dia ada dalam posisi membuat suatu keputusan (Sudaryono,
2014). Maski (2010) menuliskan bahwa definisi keputusan ialah suatu
pengakhiran daripada proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema
untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah
tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif yang telah ada.
Sedangkan dalam kaitannya dengan perilaku konsumen Maski (2010)
mendefinisikan pengambilan keputusan konsumen sebagai suatu proses dimana
konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternative pilihan, dan memilih
salah satu atau lebih alternative yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Indikator keputusan penggunaan produk perbankan syariah
telah banyak diteliti. Dalam penelitian ini, indikator keputusan penggunaan
produk perbankan syariah mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Maski
(2010). Indikator tersebut yaitu: karakteristik bank, pelayanan dan kepercayaan
pada bank, objek fisik bank

2. Perbankan syariah
a. Pengertian perbankan syariah

Perbankan adalah suatu institusi moneter yang bersifat krusial untuk


menopang perekonomian suatu negara, semakin maju industri keuangan maka
akan sejalan dengan perkembangan ekonomi negara tersebut. Peranan perbankan
sebagai institusi moneter memiliki fungsi untuk menerima, menyimpan dan
menyalurkan kembali simpanan kepada publik dalam upaya desenteralisasi
ekonomi, kemajuan dan kestabilan perekonmian nasional dalam rangka
meningkatkan kemakmuran masyarakat. Bersumber pada “Undang-Undang RI

9
Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 Tentang Perbankan, yang
dimaksud dengan perbankan adalah suatu badan usaha yang bertugas untuk
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup yang lebih layak bagi rakyat banyak Perbankan syariah
berdasarkan Undang-undang “Peraturan Bank Indonesia Pasal 2 PBI No.
6/24/PBI/2004 adalah suatu lembaga perbankan yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Berdasarkan Undang-undang nomor 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah, bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).”

Menurut (Harahap, 2020) mendefinisikan bahwa bank syariah adalah bank


yang memiliki sistem operasional yang memberikan layanan bebas riba kepada
nasabahnya atau dengan kata lain menjadi sistem perbankan yang patuh pada
kaidah dan prinsip syariat agama Islam sebagai landasan fundamental dan
hukumnya. Segala perjanjian baik imbalan yang diperoleh atau dibagikan oleh
bank kepada nasabah tergantung pada perjanjian awal yang telah disepakati

b. Produk bank syariah

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan


didasarkan pada prisnsip syariah (Fauzi & Murniawaty, 2020). Adapun produk
perbankan syariah sebagai berikut:

1) Produk pendanaan (funding)

Proses penghimpunan dana dalam bank syariah dilakukan mobilisasi dan


investasi tabungan dengan cara yang adil.

a) Pendanaan dengan prinsip wadiah

Wadiah adalah akad penitipan dari pihak pemilik dana kepada pengelola
dana dengan catatan dapat diambil kapanpun oleh pemilik dana (Nurhayati &
Wasilah, 2015). Wadiah terbagi menjadi 2, yaitu:

10
I. Wadiah amanah, adalah akad dimana uang/barang yang dititipkan hanya boleh
disimpan dan tidak boleh di fungsikan.
II. Wadiah yadhamanah, adalah akad dimana uang/barang yang dititipkan boleh
didaya gunakan dan hasilnya tidak diwajibkan untuk dibagi hasilkan pada
pemberi tatapan.
b) Pendanaan dengan prinsip qardhul hasan (qardh)

Qardh adalah pinjaman yang tidak mempersyaratkan adanya imbalan,


waktu pengembalian pinjaman ditetapkan bersama antara pemberi dan penerima
pinjaman.

c) Pendanaan dengan prinsip mudharabah

Mudharabah adalah prinsip kerjasama antara pemilik dana (shihabul maal)


dengan pengelola dana (mudharib) yang bertanggung jawab atas dana yang
dikelolanya.

2) Produk pembiayaan (financing)


a) Produk pembiayaan dengan pola bagi hasil
I. Mudharabah, adalah kerjasama yang dilakukan pemilik dana yang menyerahkan
modalnya 100% kepada pengelola dana, keuntungan dibagi atas dasar awal
kesepakatan dan kerugian ditanggung oleh pemilik dana.
II. Musyarakah adalah bentuk dari akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
dimana masing-masing pihak memberikan konstribusi dana dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan.
b) Produk pembiayaan dengan pola jual-beli
I. Murabahah adalah bentuk jual beli dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
II. Salam, adalah bentuk jual beli yang mengharuskan proses pelunasan oleh
pembeli sebelum barang pesanan diterima.
III. Istishna, adalah bentuk jual beli antara pembeli dan produsen yang juga
bertindak sebagai penjual. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka,
cicilan, atau di tangguhkan sampai jangka waktu tertentu.
c) Produk pembiayaan dengan pola sewa

11
I. Ijarah, adalah transaksi sewa-menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa
untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.
II. Ijarah muntahiya bittamlik (IMBT), adalah transaksi sewa-menyewa antara
pemilik objek sewa dengan penyewa yang diakhiri dengan kepemilikan.
3) Produk jasa

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries (penghubung), bank


syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa. Berikut adalah produk jasa
yang dimiliki bank syariah:

a) Wakalah

Wakalah adalah pelimpahan kekuasan oleh seseorang (muwakkil) kepada


yang lain (wakil) dalam hal-hal yang diwakilkan.

b) Kafalah

Dalam fatwa DSN Nomor 11 Tahun 2000, kafalah adalah jaminan yang
diberikan oleh penanggung (kafil), kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuul ‘anhu ‘ashil).

c) Hawalah

Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang (muhil) kepada
orang lain yang menanggungnya (muhal ‘alaih).

d) Rahn

Akad penyerahan barang harta (mahrun) dan nasabah (rahin) kepada bank
(murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh utang

e) Qardh

Qardh adalah akad pinjaman dari bank (muqridh) kepada pihak tertentu
(muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang dana sesuai dengan
pinjaman.

f) Sharf

12
Sharf adalah akad yang digunakan dalam transaksi jual beli mata uang, baik
antar mata uang sejenis maupun antaramata uang berlainan jenis

3. Literasi keuangan syariah

Literasi keuangan syariah adalah keterampilan, tindakan, kemampuan dan


kompetensi orang yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya keuangan, sesuai
dengan aturan Hukum Islam. Juga, pengetahuan tentang keuangan Islam adalah
wajib bagi setiap Muslim untuk membawa lebih banyak koneksi tentang
mewujudkan kesuksesan sejati baik di Akhirat dan di dunia. Literasi keuangan
syariah adalah ilmu yang dimiliki masyarakat yang sesuai dengan hukum Islam
tentang cara mengelola dana. Sehingga dapat mengubah sikap dan perilaku
masyarakat dalam pengelolaan keuangan dan dapat sejahtera hidupnya. Menurut
definisi literasi keuangan syariah di atas, bahwa literasi keuangan syariah
merupakan hal yang penting dan mendasar untuk dikuasai setiap Muslim untuk
mencapai kemakmuran sejati sesuai dengan firman Allah SWT. Dalam QS Al
Mujadalah: 11 yang menjadi landasan hukum untuk menghilangkan segala
transaksi yang bathil dalam Islam, Surat tersebut berbunyi:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan


kepadamu Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan,
Berdirilah, (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.
(QS. Al-Mujadalah : 11)

Syekh Muhammad bin Shalih Ash-Syawi mengartikan kalimat di atas


sebagai keutamaan dalam pengetahuan. Ilmu dapat menciptakan akhlak yang baik
dalam menerapkan pengetahuan ini. Ketika tingkat pemahaman meningkat,

13
tentang pengelolaan keuangan, umat Islam diharapkan mampu menghasilkan ilmu
dan akhlak ini menjadi acuan dalam bertransaksi saat masuk menggunakan uang

Indikator literasi keuangan syariah menurut Remund (2010) indikator yang


terdapat dalam literasi keuangan syariah adalah:

a. Pengetahuan, salah satu aspek yang harus dimiliki seseorang dalam konsep
literasi keuangan, agar dapat mengelola keuangan dengan baik. Hal ini juga
diharapkan agar dapat meningkatkan kesejhaterannya.
b. Kemampuan, dapat didefinisikan apabila seseorang memiliki tingkat literasi
yang tinggi maka mampu menciptakan keputusan keuangan yang baik.
Pengambilan keputusan menjadi salah satu yang paling penting dalam konteks
literasi keuangan.
c. Sikap, dalam manajemen keuangan pribadi sikap yaitu kemampuan dalam
mengetahui sumber uang tunai, membayar kewajiban, pengetahuan tentang
membuka rekening pada lembaga keuangan syariah, serta melakukan
perencanaan keuangan pribadi untuk masa yang akan datang.
d. Kepercayaan, tidak semua orang mampu dalam meningkatkan kepercayaan diri
pada saat merencanakan kebutuhan jangka panjang.
4. Religiusitas

Religiusitas menurut Adivarman Karim dalam Rahmatullah (2020), adalah


suatu bentuk dimensi keagamaan yang dimaknai setiap orang dalam hatinya.
Religiusitas dapat ditafsirkan dalam beberapa cara, yang harus diikuti untuk
menjadi pribadi yang lebih baik di dunia dan di masa depan. Islam adalah agama
holistik, di mana semua aspek kehidupan, apakah itu hubungan dengan orang-
orang, alam semesta dan dengan Tuhan. Dalam koridor iman, Syariah dan etika
religiusitas adalah hierarki yang menghubungkan dogma, agama dan keyakinan
seseorang dalam menjalankan perintah agama dilaksanakan dalam berbagai
bidang kehidupan, termasuk ekonomi

14
Menurut Glock & Stark dalam Ancok dan Suroso (2020) mengatakan
bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas, yaitu:

1) Dimensi Keyakinan atau Ideologis

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana seseorang yang


religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui
kebenaran doktrin tersebut. Isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak
hanya diantara agama-agama, tetapi juga seringkali diantara tradisi-tradisi dalam
agama yang sama.

2) Dimensi Praktik Agama

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan serta hal-hal yang


dilakukan seseorang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang
dianutnya.

3) Dimensi Pengalaman

Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan,


persepsi-persepsi, dan sensai-sensasi yang dialami seseoranag atau didefinisikan
oleh suatu kelompok kegamaan atau suatu masyarakat yang melihat komunikasi
walaupun kecil, dalam suatu esensi ketuhanan yaitu dengan Tuhan.

4) Dimensi Pengetahuan Agama

Dimensi ini mengacu pada harapan bahwa orang-orang yang beragama


paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar
keyakinan, kitab suci, dan tradisi-tradisi. Dalam dimensi pengetahuan dan
keyakinan ini jelas berkaitan satu sama lain.

5) Dimensi Konsekuensi atau Pengamalan

Dimensi ini mengacu identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan,


praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari.

5. Persepsi mahasiswa

15
Persepsi dapat didefinisikan melalui pendekatan secara harfiah yang berasal
dari kata perception dalam bahasa Inggris dan bahasa latin yakni percipare yang
memiliki makna menerima atau mengambil

Berdasarkan kamus lengkap psikologi, persepsi diinterpretasikan sebagai:

a. Metode untuk mengidentifikasikan suatu fenomena dengan dukungan


panca indera.
b. Suatu himpunan proses penginderaan dengan interpolasi makna
berdasarkan pengalaman di masa lampau.
c. Variabel yang menjadi penghambat bermula dari kapabilitas sebuah sistem
dalam membedakan rangsangan yang masuk.
d. Kesadaran naluriah berkenaan dengan fakta spontan atau ketetapan hati
mengenai suatu fenomena

Persepsi pada dasarnya adalah sebuah pengalaman psikologis yang dilewati


oleh setiap manusia untuk mengilhami tiap fakta tentang sekitarnya melalui proses
penginderaan yang dimilikinya. Taktik untuk menafsirkan sebuat persepsi terletak
pada pemahaman bahwa persepsi itu adalah suatu interpretasi yang spesial
terhadap fenomena

6. Mahasiswa

Mahasiswa adalah perseorangan yang sedang menimba ilmu pada perguruan


tinggi baik swasta maupun negeri dengan karakteristik kematangan usia dan pola
pikir, serta cepat tanggap mengenai sesuatu. Mahasiswa dapat dikatakan sedang
dalam masa pertumbuhan adalah ketika ia berusia 18 – 25 tahun. Proses ini dapat
disebut sebagai tahapan awal dalam kedewasaan, ditandai dengan dimulainya
perjalanan hidup dan membuat keputusan secara mandiri

B. Studi dan penelitian terdahulu

No Judul Peneliti Variable Hasil


1 Pengaruh Literasi Fajriah Salim, Variabel X: Literasi
Keuangan Suyud Arif, Literasi Keuangan
Syariah, Islamic Abrista Devi Keuangan Syariah
Branding, dan (2022) Syariah, berpengaruh
Religiusitas Islamic positif dan

16
No Judul Peneliti Variable Hasil
terhadap Branding, signifikan
Keputusan Religiusitas terhadap
Mahasiswa keputusan
Dalam mahasiswa
Menggunakan Variabel Y: Islamic Branding
Jasa Perbankan Keputusan berpengaruh
Syariah: Studi Mahasiswa positif dan
Pada Mahasiswa signifikan
FAI Universitas terhadap
Ibn Khaldun keputusan
Bogor Angkatan mahasiswa
2017-2018 Religiusitas
berpengaruh
positif dan tidak
signifikan
terhadap keputuan
mahasiswa
2 Pengaruh Literasi Muhammad Variabel X: Literasi
Keuangan Ikbal Falevy, Literasi Keuangan
Syariah, Suryani, Prima Keuangan Syariah
Religiusitas dan Dwi Priyanto Syariah, berpengaruh
Persepsi (2022) Religiusitas, positif dan
Mahasiswa Persepsi signifikan
Jabodetabek terhadap
Terhadap Variabel Y: keputusan
Keputusan Keputusan menggunakan
Menggunakan Menggunakan layanan
Layanan Layanan perbankan syariah
Perbankan Perbankan Religiusitas
Syariah Syariah berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
menggunakan
layanan
perbankan syariah
Persepsi
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
menggunakan
layanan
perbankan syariah
3 Peran Religiusitas Cindy Claudia Variabel X: Pembelajaran

17
No Judul Peneliti Variable Hasil
Sebagai Variabel Thohari, Pembelajaran Perbankan
Moderating Luqman Perbankan Syariah
Pembelajaran Hakim (2021) Syariah, berpengaruh
Perbankan Literasi positif terhadap
Syariah, Literasi Keuangan keputusan
Keuangan Syariah, menabung di
Syariah, Product Product bank syariah dan
Knowledge Knowledge Religiusitas tidak
Terhadap dapat
Keputusan Variabel memperkuat/mem
Menabung di Moderating: perlemah
Bank Syariah Religiusitas pengaruh
pembelajaran
Variabel Y: perbankan syariah
Keputusan terhadap
Menabung keputusan
dibank Syariah menabung di
bank syariah
Literasi
Keuangan
Syariah
berpengaruh
positif terhadap
keputusan
menabung dibank
syariah dan
Religiusitas tidak
dapat
memperkuat/mem
perlemah literasi
keuangan syariah
terhadap
keputusan
menabung dibank
syariah
Product
Knowledge
berpengaruh
positif terhadap
keputusan
menabung dibank
syariah dan
Religiusitas dapat
memperkuat
pengaruh product
knowledge
terhadap

18
No Judul Peneliti Variable Hasil
keputusan
menabung dibank
syariah
4 The Effect Of Muhammad Variabel X: Financial
Islamic Financial Guntur, Reny Financial Literacy
Literacy, Fitriana Kaban Literacy, berpengaruh
Religiosity, And (2021) Religiosity, postif terhadap
Lifestyle On Lifestyle Decision to use
Decision To Use Islamic Bank
Islamic Bank Variabel Y: Religiosity
Products For Decision To berpengaruh
Millennial Use Islamic positif terhadap
Generation In Bank Product Decision to use
Greater Jakarta Islamic Bank
Lifestyle
berpengaruh
positif terhadap
Decision to use
Islamic Bank
5 The Influence Of Khoiriyah Variabel X: Financial
Sharia Financial IIfita, Sharia Literacy tidak
Literacy, Clarashinta Financial berpengaruh
Religiosity, and Canggih Literacy, signifikan
Perception Of (2021) Religiosity, terhadap Interest
Saving Students’ Perception in Saving In
Interest In Sharia Sharia Banks
Banks Variabel Y: Religiosity
Saving berpengaruh
Students’ positif dan
Interest In signifikan
Sharia Banks terhadap Interest
in Saving In
Sharia Banks
Perception
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Interest
in Saving In
Sharia Banks
6 Analisis Pengaruh Debbie Julia Variabel X: Literasi
Literasi Keuangan Gibson (2020) Literasi Keuangan
Syariah dan Keuangan Syariah
Religiusitas Syariah, berpengaruh
Muslim Terhadap Religiusitas positif terhadap
Keputusan Muslim keputusan
Penggunaan penggunaan

19
No Judul Peneliti Variable Hasil
Produk Bank Variabel Y: produk di bank
Syariah (Studi Keputusan syariah
Pada Masyarakat Penggunaan Religiusitas
Kota Malang) Produk Bank berpengaruh
Syariah positif terhadap
keputusan
penggunaan
produk di bank
syariah
7 The Effect Of Rifda Amalia Variabel X: Religiosity
Religiosity, The Luthfiani, Religiosity, berpengaruh
Level Of Income, Ratna Candra The Level Of positif terhadap
And The Level Of Sari (2019) Income, The The Interest Of
Islamic Financial Level Of Student To
Literacy Toward Islamic Become
The Interest Of Financial Customers In
Student To Literacy Sharia Financial
Become Institution
Customers In Variabel Y: The Level Of
Sharia Financial The Interest Of Income
Institution Student To berpengaruh
Become postif terhadap
Customers In The Interest Of
Sharia Student TO
Financial Become
Institution Customer In
Sharia Financial
Institution
Islamic Financial
Literacy
berpengaruh
positif terhadap
The Interest Of
Student To
Become
Customers In
Sharia Financial
Institution

20
C. Hipotesis
1) Variabel literasi keuangan syariah berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan menggunakan layanan perbankan syariah
2) Variabel religiusitas mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan menggunakan layanan perbankan syariah
3) Variabel persepsi mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah

21
BAB III

PEMBAHASAN
A. Penerapan
1. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Menggunakan
Layanan Perbankan Syariah

H1: X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y

Berdasarkan data pada variabel literasi keuangan syariah (X1) dengan nilai
regresi 0,063X1, diketahui t tabel sebesar 1,973 < t hitung 2,082 dan nilai
signifikansi 0.039 < 0,05 yang artinya variabel literasi keuangan syariah (X1)
berpengaruh terhadap keputusan menggunakan layanan perbankan syariah (Y).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Rachmatulloh yang menyatakan bahwa semakin baik tingkat literasi keuangan
generasi milenial maka akan semakin baik pula keputusan menabung yang
diambil oleh mereka. Kemudian penelitian ini juga menjawab kontadiksi yang
terjadi pada penelitian sebelumnya seperti penelitian Octavia yang menyatakan
bahwa variabel literasi keuangan syariah tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan konsumen

2. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan


Syariah

H2: X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y

Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai regresi variabel religiusitas (X2)
0,196X2, diketahui t tabel sebesar 1,973 < t hitung 3,435 dan nilai signifikansi
0.001 < 0,05 yang artinya variabel variabel tersebut berpengaruh terhadap
menggunakan layanan perbankan syariah (Y). Berdasarkan hasil tersebut
mengindikasikan bahwa dengan semakin meningkatnya tingkatan religiusitas
seseorang maka akan semakin memengaruhi keputusannya dalam menggunakan
layanan perbankan syariah. Aspek keagamaan seperti dimensi spiritual menjadi
salah satu faktor yang mendorong keputusan tersebut. Penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ilfita yang menyatakan bahwa
semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang, maka hal tersebut akan turut

22
memengaruhi keputusannya dalam menggunakan perbankan syariah, kemudian
Iskamto yang menyatakan bahwa religiusitas berpengaruh secara signifikan
terhadap kepercayaan kepada bank syariah, serta Zuhirsyan yang menyatakan
bahwa religiusitas yang baik atau tinggi akan berpengaruh terhadap semakin
tinggi nasabah dalam mengambil keputusan memilih bank syariah. Penelitian ini
pun menjawab pertentangan yang terjadi pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Yulianto yang menyatakan bahwa variabel religiusitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan bank syariah.

3. Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan


Syariah

H3 : X3 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian variabel persepsi terhadap


keputusan menggunakan layanan perbankan syariah adalah positif dan signifikan,
hal ini dapat dibuktikan melalui data regresi 0,700X3. Bersumber pada hasil
regresi diketahui t tabel sebesar 1,973 < t hitung 5,923 nilai signifikansi 0,000 <
0,05 yang artinya variabel persepsi (X3) berpengaruh terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah (Y).

Penelitian ini pun mendukung hasil penelitian sebelumnya seperti yang


dilakukan oleh Ilfita yang menyatakan bahwa persepsi berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap keputusan menabung di bank syariah. Penelitian ini pun
menjawab perbedaan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
Zuhirsyan yang menyimpulkan bahwa variabel persepsi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan memili bank syariah.

B. Pembahasan
1. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah Terhadap Keputusan Menggunakan
Layanan Perbankan Syariah

Menurut Rahim et al. (2016) secara konseptual literasi keuangan syariah


didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan
keuangan, ketrampilan dan sikap dalam mengelola sumber daya keuangan
menurut ajaran islam

23
Penelitian mengenai tingkat literasi keuangan sudah banyak dilakukan.
Konsep finansial literacy dipelajari oleh banyak peneliti, Hung et al. (2009) dan
Glaser dan Weber (2007) dimana dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa
literasi keuangan akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu perilaku.
Ketika seseorang tidak memiliki literasi keuangan yang baik maka dapat
menyebabkan kesalahan dalam membuat keputusan keuangan (Lusardi et al.
2009). Maka dari itu, literasi keuangan merupakan kunci untuk menentukan
keputusan (Ateş et al., 2016).

Huston (2010) melakukan penelitian untuk menguji literatur sebelumnya


untuk mengidentifikasi hambatan dan untuk mengusulkan pendekatan guna
menggembangkan ukuran yang lebih standar dari literasi keuangan. Hasil
penelitian tersebut mencakup empat bidang untuk mengukur tingkat literasi yaitu
money basic, borrowing, investing, dan protecting resources

Te’eni-Harari (2016) melakukan penelitian untuk menguji peran


keterlibatan dalam menyimpan uang untuk lebih memahami perilaku menabung
anak-anak dan memungkinkan pemahaman yang lebih dalam mengenai proses
literasi keuangan diantara anak-anak. Data dalam penelitian ini dengan
menggunakan wawancara terhadap 103 anak. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa anak yang memiliki tingkat keterlibatan dalam menyimpan
uang yang tinggi memiliki sikap yang lebih tinggi terhadap tabungan, serta
perilaku yang lebih positif dalam hal menabung.

Penelitian Hassan dan Anood (2009) menyatakan bahwa literasi keuangan


memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan investasi dari seorang
investor

2. Pengaruh Religiusitas Terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan


Syariah
McDaniel dan Burnett (1990) mendefinisikan religiusitas sebagai tingkat
kepercayaan kepada Tuhan dan diikuti oleh prinsip-prinsip kepercayaan dan
praktik yang telah ditetapkan. Rahim et al. (2016) melakukan untuk
mengembangkan konstruksi dalam menguji validitas dan reabilitas literasi
keuangan syariah dan faktor-faktor penentu seperti keputusasaan, religiusitas dan

24
kepuasan keuangan. Dimana data yang digunakan dalam peneltian tersebut
menggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada 200 siswa di Universitas
Utara Malaysia. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa religiusitas,
kepuasan keuangan dan keputusasaan memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap literasi keungan syariah.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk menggunakan


lembaga keuangan syariah diantaranya religiusitas dan kualitas yang dirasakan.
Dimana faktor tersebut didukung dalam penelitian Rahim et al.(2016), penelitian
Hassan dan Anood (2009) dan penelitian Er Assoc dan Mutlu (2017) menemukan
bahwa religiusitas memiliki pengaruh positif terhadap keputusan menggunakan
lembaga perbankan syariah.

3. Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan


Syariah

Persepsi merupakan salah satu hal yang menyebabkan seseorang


memiliki suatu minat. Hal ini dikarenakan dengan adanya persepsi, maka
seseorang akan mencari informasi/pengalaman tentang objek, peristiwa,
orang, serta faktor yang berpengaruh yang didapat dari proses pengindraan
yang menyebabkan adanya suatu minat. Menurut Robbins (2008:175) ketika
seorang individu memilih sebuah target dan berusaha untuk
menginterpretasikannyaapa yang dilihatnya, interpretasi itu sangat dipengaruhi
oleh berbagai karakteristik pribadi dari pembuat persepsi individual tersebut.

Menurut Maxxwell dalam Khunniza (39: 2010) konsumen akan


memutuskan produk yang akan dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap
produk tersebut berkaitan dengan kemampuan produk tersebut dalam memenuhi
kebutuhannya. Semakin tinggi atau semakin bagus persepsi konsumen terhadap
nilai suatu produk, maka minat membeli terhadap suatu produk tersebut
juga semakin tinggi. Begitu halnya pada masyarakat yang memiliki persepsi
pada suatu lembaga keuangan seperti Bank Syariah, mereka akan mencari
segala informasi yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan, serta
keuntungan menjadi nasabah di Bank Syariah tersebut. Segala informasi yang
diperoleh dan memiliki segi positif akan menyebabkan masyarakat memiliki

25
keinginan untuk menjadi nasabah tetap dan rutin dalam melakukan
penyimpanan uang (menabung). Adanya suatu persepsi yang positif pada
suatu lembaga keuangan seperti Bank Syariah, seseorang terutama mahasiswa
akan memiliki minat untuk menjadi nasabah pada Bank Syariah. Hal ini
dikarenakan adanya persepsi yang positif yang dimiliki oleh mahasiswa, maka
memiliki keinginan untuk menabung dan menjadi nasabah pada Bank Syariah.

26
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan:

1) Bersumber pada penjabaran telaah informasi yang telah diperoleh pada


penelitian ini, maka dapat peneliti simpulkan bahwa variabel literasi keuangan
syariah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah. Hasil ini menunjukan bahwa
semakin tinggi tahapan literasi keuangan syariah seseorang, maka akan
semakin besar pula peran variabel tersebut dalam memengaruhi keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah.
2) Variabel religiusitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan menggunakan layanan perbankan syariah. Fenomena ini
mengindikasikan bahwa semakin baik tingkat religiusitas seseorang, maka
dapat disimpulkan bahwa faktor tersebut dapat memengaruhi keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah. Aspek keagamaan seperti dimensi
spiritual menjadi salah satu faktor yang mendorong keputusan tersebut.
3) Variabel persepsi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
menggunakan layanan perbankan syariah, hal ini mengindikasikan bahwa
semakin besar persepsi yang diterima oleh mahasiswa, oleh karena itu faktor
tersebut akan memengaruhi keputusan mereka dalam menggunakan layanan
perbankan syariah.
B. Saran
1) Penulis mengharapkan adanya perhatian khusus dari para manajemen bank
syariah untuk memperluas lagi ragam produk dan jasa yang ditawarkan, agar
masyarakat dapat lebih nyaman menggunakan layanan yang sesuai dengan
keinginan mereka. Selain itu, manajemen perbankan syariah pun dapat
menyoroti beberapa variabel yang berbeda dari penelitian ini seperti:
ketersediaan jaringan dan teknologi, lokasi bank, mutu pelayanan, reputasi,
fasilitas yang ditawarkan, biaya dan masih banyak lagi.

27
2) Saran dari peneliti kepada pihak regulator adalah pemerintah perlu
memfasilitasi forum diskusi dengan berbagai pihak dan lembaga seperti
pengusaha, organisasi, komunitas, maupun para akademisi secara
berkesinambungan dalam merumuskan kebijakan yang ideal bagi keberlanjutan
sistem ekonomi syariah, salah satunya adalah dengan memprioritaskan RUU
Ekonomi Syariah untuk masuk kedalam Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) agar menjadi payung hukum yang lebih komprehensif dan solid
untuk menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang lebih maju.
3) Rekomendasi dari peneliti untuk penelitian yang akan datang sebaiknya perlu
dilakukan penyebaran kuesioner dengan target responden yang lebih luas lagi
agar dapat memberikan data dan variabel yang lebih beragam. Penambahan
variabel dapat meliputi faktor pengaruh eksternal, faktor kesantunan dan
keprofesionalan pegawai bank, faktor syariah, rasionalitas nasabah dan daya
tarik fisik.

28
Daftar Pustaka
Falevy, Muhammad Ikbal, Suryani, dan Prima Dwi Priyantno. “Pengaruh Literasi
Keuangan Syariah, Religiusitas, dan Persepsi Mahasiswa Jabodetabek Terhadap
Keputusan Menggunakan Layanan Perbakan Syariah.” An-Nisbah, 2022: 1-21.
Gibson, Debbie Julia. “Analisis Pengaruh Literasi Keuangan Syariah dan Religiusitas
Muslim Terhadap Keputusan Penggunaan Produk Bank Syariah.” Universitas
Brawijaya, 2020.
Guntur, Muhammad, dan Reny Fitriana Kaban. “The Effect Of Islamic Financial
Literacy, Religiosity, And Lifestyle On Decision To Use Islamic Bank Product
For Millennial Generation In Greater Jakarta.” Management Research Studies
Journal, 2021: 67-77.
IIfita, Khoiriyah, dan Clarashinta Canggih. “The Influence Of Sharia Financial Literacy,
Religiosity, And Perception Of Saving Students Interest In Sharia Banks.”
Indonesian Interdisciplinary Journal of Sharia Economics (IIJSE), 2021: 113-
134.
Luthfiani, Rifda Amalia, dan Ratna Candra Sari. “The Effect of Religiosity, The Level of
Income, And The Level of Islamic Financial Literacy Toward The Interest Of
Student To Become Customers In Sharia Financial Institution.” Jurnal Nominal,
2019: 109-121.
Salim, Fajriah, Suyud Arif, dan Abrista Devi. “Pengaruh Literasi Keuangan Syariah,
Islamic Branding, dan Religiusias Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam
Menggunakan Jasa Perbankan Syariah: Studi Pada Mahasiswa FAI Universitas
Ibn Khaldun Bogor Angkatan 2017-2018.” El-Mal, 2022: 226-244.
Thohari, Cindy Claudia, dan Lukman Hakim. “Peran Religiusitas Sebagai Variabel
Moderating Pembelajaran Perbankan Syariah, Literasi Keuangan Syariah,
Product Knowledge Terhadap Keputusan Menabung di Bank Syariah.” Jurnal
Pendidikan Akuntansi (JPAK), 2021: 46-57.

29

Anda mungkin juga menyukai