i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Tinjauan
Terhadap Perkembangan Bank Syariah di Indonesia". Makalah ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Perbankan Syariah.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mengalami berbagai perjuangan dan
tantangan. Namun, dengan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, kami
berhasil menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi perbaikan di masa mendatang.
Terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Batasan Masalah........................................................................................5
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.4. Tujuan........................................................................................................5
1.5. Manfaat......................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................6
2.1. Ekonomi Islam..........................................................................................6
2.2. Strategi dan Pemasaran Syariah................................................................9
2.3. Perbankan Syariah...................................................................................15
2.4. Studi dan Penelitian Terdahulu................................................................17
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................23
3.1. Penerapan................................................................................................23
3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek...................25
3.3. Pembahasan.............................................................................................27
BAB IV PENUTUP...............................................................................................34
4.1. Kesimpulan..............................................................................................34
4.2. Saran........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
serta Syariah secara berdampingan, yang penerapannya diatur oleh UU. Jadi yang
apalagi bila di idamkan buat jadi bank syariah yang benar-benar mandiri dengan
bermacam fitur dalam kerangka tersebut, bank tersebut diakui secara nasional.
keuangan, komersial serta investasi cocok kaidah Syariah. Perihal inilah yang
menentu, penutupan cepat segala proses yang berjalan, dan meluasnya virus
mengkhawatirkan buat seluruh bisnis, unit penciptaan rantai pasokan, dan pasar
keuangan. Zona perbankan, yang memiliki peran berarti di pasar keuangan, pula
tidak luput dari tantangan yang mencuat akibat COVID-19 di seluruh dunia. Bank
1
langsung berkaitan dengan jumlah duit tersebar serta permintaan di dalam sesuatu
kedudukan bank biasa, ialah selaku perantara keuangan. Langkah strategis yang
syariah di tanah air (Muhammadin et al., 2019). Revisi kinerja keuangan tersebut
deposan buat senantiasa memakai jasa bank. Keahlian bank syariah dalam
mengelola dananya ialah prinsip utama yangharus dibesarkan oleh bank syariah
pada kaidah serta hadits, oleh sebab itu bank syariah butuh mentransfer dana hasil
pesat, tidak hanya jumlah Bank Umum Syariah (BUS) namun pula asetnya
perbankan syariah dikala ini, paling tidak terdapat tiga perihal yang menarik.
Pertama persaingan di pasar perbankan, Pemain semakin aktif menarik dana pihak
ketiga dari nasabah, paling utama dalam bentuk pinjaman. Kedua, pelanggan jadi
lebih rasional. Salah satu tren yang mulai timbul adalah nasabah mempunyai lebih
dari satu rekening tabungan, ataupun apalagi lebih dari satu rekening kartu kredit
2
yang aktif. Ketiga, permintaan warga terhadap produk perbankan berbasis syariah
syariah, industri ini tidak kebal terhadap perubahan paradigma krisis keuangan
dan ekonomi. Hal ini memotivasi kami untuk menyelidiki ketergantungan dinamis
antara indeks saham syariah dan indeks saham tradisional terhadap implikasi
negara ke dalam kelas aset yang berbeda untuk menyelamatkan investasi mereka
dari kerugian yang ekstrim selama periode gejolak (Ali et al., 2021).
mencegah penularan dan penyebaran virus ini (Zunaidi, 2021b). Tapi itu telah
tersebut, tentunya salah satu bidang yang terkena dampak adalah sektor perbankan
yang telah menyalurkan kredit atau memberikan modal kepada pelaku ekonomi
3
namun mengalami hambatan, yangtercermin dari pendapatan bank sebagai basis,
memperhatikan tiga bidang, ialah bidang kesehatan, sektor riil, serta bidang
memunculkan kasus di dunia nyata ataupun di dunia usaha (Fahrika & Roy,
2020). Pasti saja perihal ini dapat terjalin sebab sektor perbankan ialah
sangat dinamisdan lingkungan yang memerlukan strategi bisnis yang pas buat
serta pas merupakansalah satu ketentuan untuk suatu industri buat memenangkan
4
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin melaksanakan riset lebih
lanjut tentang akibat yang dialami bank syariah sepanjang pandemi Covid-19,
karena pandemi ini sudah berlangsung lebih dari tiga tahun. Selanjutnya, penulis
juga melakukan kajian lebih dalam menimpa tipe strategi bisnis yang digunakan
bank syariah supaya senantiasa kompetitif di masa pandemi ini. Pengaruh bank
syariah serta upayanya agar roda bisnis senantiasa berjalan serta upayanya
bersaing di masa pandemi, penuhi kebutuhan nasabah baik dari segi produk
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
Covid-19.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang sama sekali berbeda, yang
berbeda dari ekonomi kapitalis klasik. Secara khusus, ekonomi Islam mengikuti
sepanjang "Siraat al-Mustaqim" (Jalan yang lurus dan benar)). Oleh karena itu,
elemen-elemen khas doktrin Islam. Sejak periode awal Islam, praktik yang benar
diingat fakta-fakta yang masuk jauh ke dalam sejarah yang menunjukkan asal-usul
Latin "Ex Oriente Lux" (Cahaya berasal dari Timur) bukanlah suatu kebetulan
karena para nabi pertama umat manusia berasal dari Timur, pemikiran ilmiah
berasal dari sana dan bentuk-bentuk moralitas publik juga didefinisikan di sana.
Sejak periode awal Islam, praktik yang benar dari hukum eksistensial yang
berfokus pada pembentukan pikiran manusia dan memiliki dampak langsung pada
6
Untuk merepresentasikan dengan tepat bagaimana keuangan Islam
warga negara dan cara hidup mereka secara umum. Sifat universal dari
pendekatan ini dimanifestasikan dalam hukum perdata yang mencakup tiga bagian
utama yaitu dogma agama, etika Islam, dan apa yang disebut sebagai standar
dengan konsep murni Islam tentang uang dan modal, dengan fokus pada
hubungan proporsi keuntungan dan risiko, serta tanggung jawab sosial lembaga
keuangan dan individu. Apa arti dari Ekonomi Islam? Mohammad Umar Chapra,
Penasihat Riset Senior diLembaga Penelitian dan Pelatihan Islam (IRTI) dari
Bank Pembangunan Islam memberikan definisi yang modern dan paling modern
dan paling akurat tentang Ekonomi Islam dalam istilah-istilah ini "cabang
manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka yang sesuai
dengan ajaran Islam tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan atau
bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari agama Islam. Sebagai derivasi dari
agama Islam, ekonomi Islam akan mengikuti agama Islam dalam berbagai
aspeknya. Islam adalah sistem kehidupan (way of life), dimana Islam telah
7
Berbagai ahli ekonomi muslim memberikan defenisi Ekonomi Islam yang
bervariasi, tetapi pada dasarnya mengandung makna yang sama. Pada intinya
ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk
cara-cara Islami di sini aadalah cara-cara yang didasarkan atas ajaran agama
Islam, yaitu Alquran dan Sunnah Nabi. Dengan pengertian seperti ini maka istilah
ekonomi Islam adalah masyarakat Muslim atau Negara Muslim sendiri. Artinya,
nilai-nilai Ajaran Islam dapat diterapkan. Namun pendapat lain tidak memberikan
Islam tentang masalah ekonomi pada umumnya. Dengan kata lain, titik tekan ilmu
ekonomi Islam adalah bagaimana Islam memberikan pandangan dan solusi atas
Islam, mulai dari penentuan tujuan hidup, cara memandang dan menganalisis
masalah ekonomi, serta prinsipprinsip dan nilai yang harus dipegang untuk
solusinya. Dalam pandangan ini, tujuan ekonomi dan nilai nilai dianggap sebagai
hal yang sudah tetap (given) atau di luar bidang ilmu ekonomi. Dengan kata lain,
8
ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi konvensional tidak hanya dalam aspek
cara penyelesaian masalah, namun juga dalam aspek cara memandang dan analisis
ekonomi manusia yang sadar dan berusaha untuk mencapai maslahah atau falah,
yang disebut sebagai homo Islamicus atau Islamic man. Dalam hal ini, perilaku
ekonomi meliputi solusi yang diberikan atas tiga permasalahan mendasar tersebut
Strategi berasal dari bahasa Yunani, secara spesifik strategi berasal dari
bekerja seperti peta jalanyang hanya memberi arahan, tetapi harus mampu
Strategi pada dasarnya adalah seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan
disiplin bisnis strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi
9
Pemasaran syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan
Nabi Muhammad Saw. Menurut Hermawan Kartajaya, nilai inti dari Pemasaran
syariah adalah Integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong
dan orang membeki karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan,
syariah karena ada nilai-nilai lebih pada pemasaran syariah saja, tetapi lebih
syariah diharapkan dapat bekerja dan bersikap profesional dalam dunia bisnis,
tidak akan serta merta menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia
juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat mengubah
tidak mengandung unsur atau hal-hal yang merugikan orang lain. Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
maupun jasa kepada konsumen agar nilai guna dapat dialihkan dan kegiatan
10
tersebut harus mencerminkan nilai-nilai etika Islam sebagai landasannya. kegiatan
pemasaran agar tidak merugikan pihak lain. Hadits Nabi Muhammad. dari sahabat
Anas Ibnu Malik ra. Dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim ra. yang
artinya “Barang siapa yang ingin rezekinya diperluas dan pengaruhnya diperluas,
SWT yaitu kegiatan membantu dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup atau
memanfaatkan nilai guna suatu barang atau jasa, Bersikap adil dalam berbisnis
simpatik, dan menghormati hak milik orang lain karena Islam melarang
mengambil milik orang lain dalam arti yang salah, Melayani konsumen dengan
rendah hati atau khusyuk karena kerendahan hati dianjurkan dalam Islam, Jujur
dan amanah yaitu dengan melakukan kegiatan pemasaran yang baik dan
profesional. Barang atau jasa yang dipromosikan harus sesuai dengan kenyataan,
jelekkan barang atau jasa pesaing, Tidak menerima suap (risywah), misalnya
untuk memenangkan proyek tertentu karena tindakan tersebut jelas dilarang oleh
islam.
11
segmenting, targeting dan positioning market dengan melihat pertumbuhan pasar,
marketing value melihat brand sebagai nama baik yang menjadi identitas
Konsep marketing syariah ini sendiri saat ini baru berkembang seiring
berbasis syariah telah menerapkan konsep ini dan telah mendapatkan hasil yang
dan dipercaya masyarakat karena nilai-nilainya yang sesuai dengan apa yang
turunnya Al-Quran. Kata yang semakna dengannya juga ada dalam Taurat dan
Injil. Kata syari’at dalam bahasa Ibrani disebutkan sebanyak 200 kali, yang selalu
Dalam Al-Quran kata syari’ah disebutkan hanya sekali dalam Surah Al-
(peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kalu
mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui” (QS Al-Jatsiyah: 18).
Kemudian kata itu muncul dalam bentuk kata kerja dan turunnya sebanyak
tiga kali; “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
12
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan
apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa…” (QS As-Syura:
13)
“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan”
mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak
ada ketetapan yang menetuka (dari Allah), tentulah merteka telah dibinasakan.
Kata syariah berasal dari kata syara’a al-syai’a yang berarti ‘menerangkan’
atau ‘menjelaskan sesuatu’. Atau berasal dari kata syir’ah dan syari’ah yang
berarti ‘suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung
(permodalan, zakat, bait, al-maf, fa’I, ghanimah), aspek hukum dan peradilan,
13
Ada 4 karakteristik syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi
hokum-hukum syariat yang teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah yang
kemaslahatan.
dan etika adalah nilai yang bersifat universalo, yang diajarkan oleh semua
agama.
penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apa pun model atau gaya
pemasarannya.
14
terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan
atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-
Syariah Islam sebagai suatu syariah yang dibawa oleh rasul terakhir,
komprehensif tetapi juga universal. Karakter istimewa ini diperlukan sebab tidak
akan ada syariah lain yang datang untuk menyempurnakannya. Syariah Islam
(muamalah) dan dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai hari
akhir nanti.
15
Undang-undang Perbankan Indonesia, yakni Undang-undang No. 7 Tahun
Tahun 1998 (selanjutnya untuk ke-pentingan tulisan ini disingkat UUP), telah
men-jadi dua, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara kon-vensional
Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang di-nyatakan sesuai dengan syariah,
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina). Dalam menjalankan operasinya fungsi bank Islam akan terdiri
dari:
16
Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik
pemilik dana (dalam hal ini bank bertindak sebagai manajer investasi)
jasa berupa bunga, di bank syariah penabung akan mendapatkan balas jasa
akan disalurkan kembali kepada nasabah lainnya dengan sistem bagi hasil.
adalah sebagai pemberi layanan jasa perbankan. Dalam hal ini, bank
lainnya.
17
Penelitian
deskriptif. menerbitkan
pengamatan dalam
18
diperoleh dari kinerja keuangan
diagram batang
dengan
pengamatan
period. implications to
the portfolio
investors,
regulators,
policymakers, and
researchers. It is
results that
19
both conventional
multifractal
the price
movements of
be used to predict
profits. It suggests
that the
investors should
to DJIM stock
markets' multi-
scale features
while diversifying
their portfolios.
20
country analysis significantly
decreased bank
performance and
stability.
We also determine
whether the
pandemic’s impact
on the performance
bank depends on
of
country. A bank’s
financial condition
during a
crisis/pandemic is
an important factor
in its survival.
More specifically,
performance and
21
negatively affected
by the COVID-19
outbreak in
smaller,
undercapitalized,
less
diversified,
foreign, and
government-owned
banks. We find a
better regulatory
environment,
superior
institutional
financial
development,
minimizing the
adverse impacts of
COVID-19 on
banks’
performance and
stability.
22
BAB III
PEMBAHASAN
1.10. Penerapan
PSBB yang mengurangi mobilitas serta kebutuhan warga hendak duit tunai.
Instrumen keuangannon tunai, baik lewat ATM, kartu debit serta kredit, dan
pandemi COVID-19, terdapat bermacam langkah yang bisa dicoba oleh bank
23
meningkatnya kinerja perbankan digital, tujuan bank syariah merupakan buat
memudahkan dalam menyetor dana dan menganalisis data nasabah. Oleh sebab
itu, permasalahan ini bisa membantu bank menjaga ikatan serta kerja sama dengan
mempermudah pekerjaan.
media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, Line, Tik Tok, dan
Market. Oleh karena itu, media sosial dapat digunakan sebagai alat dalam
24
menghemat waktu, uang, dan bekerjalebih keras. Selain itu, alat ini juga
dan sinergi di sector perbankan. Selain transformasi digital bank syariah wajib
tersebut diharapkan bisa memberi profit lebih banyak setelah Pandemi Covid-19.
Penelitian yang dilakukan oleh Syed Ali Raza, Nida Shah, & Muhammed
waktu ke waktu, dan beberapa pasar sektoral lebih efisien dalam jangka panjang
25
dan beberapa dalam jangka pendek. Temuan-temuan ini memberikan implikasi
yang berharga bagi investor portofolio, regulator, pembuat kebijakan, dan peneliti.
Terbukti dari hasil penelitian bahwa pasar saham sektoral konvensional dan DJIM
ini dapat digunakan untuk memprediksi harga dan mendapatkan keuntungan yang
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa investor harus lebih memperhatikan fitur
bahwa efisiensi pasar dapat bervariasi dari waktu ke waktu dan antar sektor.
investor.
Penelitian yang dilakukan oleh Mohsin Shabir, Ping Jiang, Wenhao Wang,
& Ozcan (2023) dengan judul COVID-19 pandemic impact on banking sector: A
wabah COVID-19 telah secara signifikan menurunkan kinerja dan stabilitas bank.
Kami juga menentukan apakah dampak pandemi terhadap kinerja dan stabilitas
bank tergantung pada faktor-faktor spesifik bank dan negara. Kondisi keuangan
26
bank selama krisis/pandemi merupakan faktor penting dalam kelangsungan
hidupnya. Secara lebih spesifik, kami menemukan bahwa kinerja dan stabilitas
bank paling terpengaruh secara negatif oleh wabah COVID-19 pada bank-bank
yang lebih kecil, kurang bermodal, kurang terdiversifikasi, bank asing, dan bank-
bank milik pemerintah. Kami menemukan bahwa lingkungan regulasi yang lebih
baik, kualitas kelembagaan yang unggul, dan yang lebih baik, kualitas
kelembagaan yang lebih baik, dan perkembangan keuangan yang lebih tinggi,
bahwa dalam menghadapi dampak negatif wabah COVID-19 terhadap kinerja dan
stabilitas bank, penting bagi bank-bank yang lebih kecil, kurang bermodal, kurang
yang unggul, serta mengikuti perkembangan keuangan yang lebih tinggi agar
1.12. Pembahasan
bank syariah berbeda dengan keadaan wajar. Sebagian pola layanan prima yang
27
kebijakan, salah satunyamerupakan dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Republik Indonesia No. 11/ POJK. 03/ 2020 Tentang Stimulus
2020).
syariah buat memasuki fase baru. Pertama, Bank syariah hendak tetap melakukan
pandemi Covid- 19 yang berdampak pada zona riil didetetapkan hendak mengusik
kemampuan bayar debitur. Bank hendak melakukan pemetaan, mana debitur yang
restrukturisasi ini hendak menekan pendapatan bank. Di samping itu, bank pula
restrukturisasi. Sehabis itu, strategi kedua yakni yakni bank syariah hendak tetap
memacu pertumbuhan karena di sisi lain bank pula harus menciptakan bayaran
bunga yang harus dibayarkan kepada penabung di bank. Ketiga, yakni yakni
dikala saat sebelum wabah terjalin, namun disaat ini jadi momentumbuat menguji
apakah digital banking milik bank hendak dimanfaatkan nasabah maupun tidak.
kepada pelaku UMKM dengan membantu mendigitalisasi segmen usaha ini biar
bisa tetap hidup. Bentuk pendampingan dapat dicoba melalui corporate social
28
responsibility (CSR). Kelima, bank syariah harus melakukan inovasi. Memasuki
fase new normal banktidak dapat mengenakan tata cara lama dalam melakukan
bisnis tercantum memberikan layanan kepada nasabah. Yang sangat berarti, para
pemimpin bank syariah harus pintar, tidak bisa mengenakan tata cara yang lama,
harus tata cara yang baru biar bisa membiasakan diri kare na yang menang bukan
Kebijakan yang diterapkan bank agar dapat melakukan dengan baik bisnis
bank, dengan menjajaki instruksi dan POJK terpaut stimulan untuk pihak yang
kepada bank. Biar bisnis tetap berjalan dengan baik pihak bank hendak tetap terus
tingkatkan dan menawarkan bahan- bahan yang menarik kepada masyarakat biar
lebih baik. Tetap ada banyak yang mengajukan pembiayaan hanya saja bank yang
tidak mengingat kondisi disaat ini berbeda dengan suasana situasi sebelumnya.
digital, dengan sebagian fasilitas yang telah dimiliki oleh Bank Syariah buat
diakses kapansaja melalui jaringan internet. Fasilitas ATM yang tetap terpelihara
biar nasabahbisa menarik dananya maupun memakai fasilitas lain tanpa harus
29
datang ke kantor, melainkan melalui layanan ATM yang ada di sebagian tempat.
Sehabis itu fasilitas mobile banking yang telah dimiliki Bank Syariah dengan fitur
yang lebih lengkap dapat dimanfaatkan secara baik oleh para nasabah buat
akses yang lebih mudah dan murah, tanpa harus keluar rumah, nasabah dapat
Fasilitas digital banking hendak terus ditingkatkan oleh Bank Syariah biar
layanan berbasis teknologi jadi keharusan yang harus disediakan pihak bank, biar
teknologi digital mengenai yang tidak dapat dihindari buat disaat ini dalam
30
bisnis antara bank, yang silih berlomba dalam tingkatkan layanan digitalnya, yang
mencari uang untuk membayar dan melunasi pinjaman usaha, para pengusaha
kembali membangun ekonomi negara, sehingga bank dan konsumen dapat saling
mendukung untuk tumbuh bersama. Selain itu, selain untuk menjaga relasi dan
relasi dengan nasabah keuangan yaitu terus berpindah ke unit keuangan baru, juga
dilakukan agar bisnis perbankan syariah tetap dapat berjalan meski keadaannya
dengan opsi pilihan untuk memperluas bisnis mereka. Selama epidemi saat ini,
banyak bisnis yang terdampak, tetapi masih ada bisnis ataupihak yang dapat
bertahan atau terus berkembang sehingga peluang keuangan barudan layak dapat
terus beroperasi secara efisien dan berusaha untuk menjaga kepercayaan bisnis
perbankan. Saran bisnis harus tersedia di lingkungan saat ini, yang berbeda dari
31
komunitas tradisional, layanan lainnya, sebisa mungkin tidak berubahdan
konsumen dapat tetap bebas mengakses layanan sambil tetap aman. Dukungan
bisnis berupa fasilitas layanan digital seperti ATM, Mobile Banking, Cash
memberikan dukungan bagi pelanggan untuk bangun dan berjalan, dan juga untuk
mencari nafkah dengan mengumpulkan uang, dengan kecerdikan yang luar biasa.
Ada dua masalah di satu sisi, bank Islam harus memberikan uang untuk
menghasilkan uang, dan jika mereka memberikan uang, mereka harus berpikir
kuat bahwa selama epidemi banyak bisnis yang tercekik. Proses pemilihan mata
uang pada saat keberangkatan berbeda dari yang keluar, risiko dan calon
Bank syariah harus mampu menciptakan tren baru di bank syariah dan
tidak hanya mengikuti praktik yang ada. Salah satunya adalah dorongan cepat
keuangan sosial.
32
Bank syariah dapat memanfaatkan layanan pertukaran digital untuk
dengan menawarkan produk yang sesuai dengan pedoman LST, produk yang
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ini sebagai bagian dari program
menyebabkan begitu banyak masalah, bank syariah harusterus terlibat dan hadir
secara lokal untuk saling mendukung dalam menahan dan mencegah penyebaran
sektor informal, petani dan nelayan yang terkena dampak wabah COVID-19.
33
BAB IV
PENUTUP
1.13. Kesimpulan
syariah hendak tetap melakukan mitigasi resiko salah satunya ialah dengan
zona riil didetetapkan hendak mengusik kemampuan bayar debitur. Bank hendak
melakukan pemetaan, mana debitur yang layak diberikan restrukturisasi dan mana
bank. Di samping itu, bank pula dihadapkan pada resiko likuiditasyang berpotensi
yakni bank syariah hendak tetap memacu pertumbuhan karena di sisi lain bank
pula harus menciptakan bayaran bunga yang harus dibayarkan kepada penabung
34
di bank. Ketiga, yakni yakni digitalisasi layanan perbankan. Digitalisasi
perbankan memanglah telah dicoba dikala saat sebelum wabah terjalin, namun
disaat ini jadi momentumbuat menguji apakah digital banking milik bank hendak
mendigitalisasi segmen usaha ini biar bisa tetap hidup. Bentuk pendampingan
dapat dicoba melalui corporate social responsibility (CSR). Kelima, bank syariah
layanan kepada nasabah. Yang sangat berarti, para pemimpin bank syariah harus
pintar, tidak bisa mengenakan tata cara yang lama, harus tata cara yang baru biar
bisa membiasakan diri kare na yang menang bukan yang pintar, namun yang bisa
membiasakan diri.
1.14. Saran
1. Pertama, penting bagi bank syariah untuk fokus pada digitalisasi dan
yang aman dan mudah digunakan. Selain itu, pemasaran digital juga dapat
35
syariah juga dapat mempertimbangkan kerjasama dengan fintech atau
DAFTAR PUSTAKA
Akhtyamova, N., Panasyuk, M., & Azitov, R. (2015). The distinctive features of
Ali, Fahad, Yuexiang Jiang, and Ahmet Sensoy. (2021). Downside risk in the Dow
before and after the Covid-19 bear market. International Business and
Amina, Z., & Fedhila, H. (2018). Regulation and Bank Performance. The Journal
Chang, C. L., McAleer, M., & Wong, W. K. (2020). Risk and financial
36
Fahrika, A. I., & Roy, J. (2020). Dampak pandemi covid 19 terhadap
https://doi.org/10.46367/jps.v1i1.205
Muhammadin, A., Ramli, R., & Nuramal. (2019). Analisis Strategi Generik dalam
OJK.
https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/siaran-pers/Pages/Siaran-
Pers-OJK- Keluarkan-Peraturan-Terkait-Penanganan-Dampak-Covid-
19.aspx
Putra, P., & Hasbiyah, W. (2018). Teori dan Praktik Pemasaran Syariah. Depok:
PT Rajagrafindo Persada
37
efficiency during the COVID-19 pandemic. International Economics,
100463.
Sari, P., & Ribhan. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi Dan
Shabir, M., Jiang, P., Wang, W., & Işık, Ö. (2023). COVID-19 pandemic impact
Sulisytawati, A. I., Santoso, A., & Ulfa, A. (2021). Bisnis Bank Syariah : Telisik
Sultoni, H., & Basuki, A. (2020). Bank Syariah di Dunia Internasional. EKSYAR:
https://doi.org/10.35673/ajmpi.v8i1.420
Tabash, M. I., Sahabuddin, M., Abdulkarim, F. M., Hamouri, B., & Tran, D. K.
38
Tahliani, H. (2020). Tantangan perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pandemi
https://doi.org/https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v7i2.11424
39