Anda di halaman 1dari 13

Perbankan Syariah

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

Dosen : Sudjono, Dr., M.Acc

Disusun oleh :
Danaya Devtania (43118120204)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mercu Buana Menteng
Tahun 2022

ABSTRAK
Covid-19 memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi dunia.
Pandemi, Covid-19 menjadi tantangan bagi dunia usaha, termasuk industri jasa keuangan
perbankan. Hal ini menyebabkan sistem keuangan kita tergerus, termasuk bunga di bank
konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen strategi
1
operasional yang dilakukan oleh perbankan syariah dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga intermediasi perbankan yaitu dalam hal penghimpunan dana dan penyaluran dana
dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tengah pandemi Covid-19. , serta sejauh mana
perbankan syariah dapat menjalankan fungsi intermediasinya. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan metode penelitian naturalistik karena penelitian
dilakukan dalam kondisi alamiah. Pembahasan dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan dampak pandemi Covid-19 terhadap fungsi intermediasi perbankan,
berdasarkan hasil studi di Bank Syariah Mandiri yaitu Pembiayaan dan DPK menunjukkan
adanya fluktuasi. Di sisi pembiayaan, Bank Syariah Mandiri dari Januari hingga Maret 2020
cenderung mengalami peningkatan. Dari sisi penghimpunan dana (DPK), Bank Mandiri
Syariah menunjukkan fluktuasi. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap pengelolaan strategi
operasional perbankan. Berdasarkan hasil studi di Bank Syariah Mandiri menunjukkan
bahwa: Pertama, semua bank menerapkan stimulus ekonomi terkait restrukturisasi
pembiayaan bagi nasabah yang terkena pandemi Covid-19 berdasarkan POJK
No.11/POJK.03/2020. Kedua, pengembangan aplikasi digital mobile banking untuk bank
syariah.

Kata Pengantar

2
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam tak lupa saya curahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad
SAW. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Perbankan Syariah
karena atas bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat 
saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 17 Mei 2022

Penulis

Danaya Devtania

DAFTAR ISI

3
ABSTRAK ...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................3
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................5
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................................8
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................8
C. Tujuan Masalah ........................................................................................................8
D. Kegunaan Penelitian .................................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Literatur Review........................................................................................................10
B. Kajian Teori...............................................................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian. .......................................................................................................
B. Jenis penelitian dan jenis data.....................................................................................24
C. Teknik pengumpulan data...........................................................................................24
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..........................................................................................................26
B. Pembahasan ................................................................................................................27
BAB 1V PENUTUPAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................28
B. Saran ..........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................30

BAB I
PENDAHULUAN

4
A. Latar Belakang Masalah
Eksistensi suatu Lembaga Perbankan Syariah dalam beberapa tahun
terakhir menjadi alternative lembaga keuangan untuk masyarakat yang
sangat penting dalammemajukansektor rill. Hal ini dikarenakan bank
Syariah berperan memasyarakatkan praktek bagi hasil untuk menghidari
praktek riba (Bunga). Hal tersebut sesuai dengan Isretno (2011)
yangmenjelaskanan mengenai bank syariah yang merupakan lembaga
keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sector riil
melalui kegiatan aktivitas usahanya dalamhal ini pembiayaan mudharabah
yang berdasarkan prinsip syariah. Namun pada tahun2019-2020 terdapat
virus yang melanda seluruh Negara di dunia yang menyebabkan
perekomonianmenjadi menurun. Virus Corona adalah virus yang menyerang
pada sistem pernapasan. Penyakit karenainfeksi virus ini disebut dengan
COVID-19. Secara umum ada 3 gejala yangbisamenandakan seseorang
terinfeksi virus Corona, yaitu: Demam (suhu tubuh di atas 38derajat
Celcius), Batuk, Sesak napas. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar kebeberapa negara, termasuk saat ini negara Indonesia Penyakit
ini pertama kali diidentifikasi
Pada Desember 2019 di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei China, dan
sejak itu menyebarsecara global, mengakibatkan pandemi koronavirus 2019-
20 yang sedang berlangsung. Virus corona memberikan dampak yang cukup
luas terhadap kegiatan yang dilakukanmasyarakat, salah satunya adalah
dampak dalam kegiatan perekonomian dalamlembagakeuangan perbankan
baik dalam bank konvensional maupum bank syariah.
. Kegiatan perekonomian adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh
manusia dalamupaya pemenuhankebutuhan hidupnya. Definisi kegiatan
ekonomi dapat juga diartikan sebagai upayayangdilakukan manusia untuk
mencapai suatu tingkatan kesejahteraan atau kemakmurandalamhidup.
Dalam karya ilmiah ini penulis akan memaparkan bagaimana dampak yang
disebabkan oleh virus corona terhadap lembaga keuangan bank syariah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui
Bagaimana Dampak Covid 19 Terhadap Perbankan Syariah ?
C. Tujuan Penelitian

5
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat Dampak perbankan syariah
pada masa pandemi terhadap masalah sosial yang belum banyak diteliti
secara lengkap, dapat mendeskripsikan bagaimana perbankan syariah
dan masyarakat meghadapi masa sulit ini dan mencari tahu bagaimana
peran perbankan syariah dalam membantu mengatasai masalah sosial
ekonomi yang terjadi di masyarakat seperti saat ini, dengan
berbagai upaya perbankan syariah dalam empatinya terhadap masyarakat
yang memerlukan pembiayaan terhadap usaha untuk bertahan hidup dan
memberikan solusinya dengan tidak merugikan perbankan syariah itu sendiri,
dan melihat bagaimana solusi bertahan perbankan syariah di Indonesia
saat menghadapi covid-19.
D. Manfaat Penelitian
Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian lanjutan untuk
perbandingan dampak perbankan syariah di masa pandemi covid-19 dengan
dampak perbankan syariah di masa normal.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perkembangan Covid-19
Covid-19 saat ini menjadi isu kesehatan yang paling
mengkhawatirkan di penjuru dunia, termasuk diantaranya di Indonesia.
Penanggulangan yang dilakukan suatu daerah bahkan suatu negara
dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit
tersebut salah satunya adalah dengan kebijakan Lock down. Penelitian
terbaru ternyata ditemukan bahwa diameter Covid-19 diperkirakan sampai
125 nanometer atau 0,125 mikrometer. Itu artinya satu mikrometer sama
dengan 1000 nanometer. Sungguh sangat kecil sekali dan tak mungkin
6
pandangan telanjang manusia dapat menginderanya. Bahkan karena
ukurannya yang sangat mikro, sehingga manusia tak bisa berpikir untuk
meremehkan virus tersebut. Karena Covid-19 ini dapat bertahan lebih dari
10 menit pada permukaan, termasuk diantaranya adalah di tangan manusia
sekalipun. Lebih dari itu bahkan badan kesehatan Perserikatan Bangsa
Bangsa, atau biasa yang disebut WHO menyebut, bahwa virus corona baru
(Covid-19) ini dapat bertahan hidup selama beberapa jam, hingga bisa
beberapa hari dan dapat bertahan hidup pada suhu 26-27 derajat celcius
(BBC News, 2020).
B. Perbankan Syariah
Bank Syariah Menurut undang-undang No. 21 tahun 2008 Bank
Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank Umum Syariah
(BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Sementara unit
usaha syariah menurut Undang-Undang Tahun 2008 adalah unit kerja dari
kantor pusat Bank Umum Konvensional (BUK) yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang pembantu syariah dan atau unit syariah. Bank syariah secara umum
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan
dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
beroprasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu,
usaha bank akan selalu berkaiatan dengan masalah uang sebagai dagangan
utamanya. Adapun yang dimaksud Bank Syariah menurut Sri Susilo
(2000) “Bank syariah adalah Bank yang dalam aktifitasnya baik
penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dan hanya
memberikan dan menekankan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual
beli dan bagi hasil ”Menurut veithzal (2007) “Bank Syariah adalah Bank
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yaitu
aturan perjanjian berdasarkan hokum islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah ”Sedangkan menurut Heri
Sudarsono (2003) Mendefinisikan Bank Syariah sebagai berikut : “Bank
Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa - jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang beroperasi disesuaikan dengan prinsip- prinsip syariah” Bank syariah
merupakan institusi keuangan islam merupakan institusi yang menerapkan
prinsip islam sebagai berikut : Menolak adanya bunga (riba), Melarang
gharar (ketidakpastian, risiko, spekulasi), Fokus pada kegiatan-kegiatan
yang halal (yang diizinkan oleh agama), Secara umum mencari keadilan,
dan sesuai etika dan tujuan keagamaan dan Pembagian keuntungan dan
kerugian antara konsumen atau nasabah.

7
Fungsi dan Peran Bank Syariah Fungsi Bank syariah menurut Muhammad
Syafi’i Antonio (2001:56) bahwa dalam paradigm islam, bank syariah
memiliki fungsi sebagai berikut ;
1) Manajemen investasi.
2) Investasi, bank islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada
dunia usaha dengan menggunakan alat-alat investasi yang konsisten
dengan syariah.
3) Jasa – jasa keuangan, bank islam dapat juga menawarkan berbagai
jasa keuangan lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah
kontrak perwakilan atau penyewaan.
4) Jasa sosial, konsep perbankan islam mengharuskan bank islam
melaksanakan jasa sosial yang sesuai dengan ajaran islam.
Adapun Peranan Bank Islam menurut Muhammad (2005:45) adalah
1) Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat lebih
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
2) Meningkatkan kesadaran syariah umat islam sehingga memperluas
segmen dan pasar perbankan syariah
3) Menjalin kerjasama dengan para ulama karena bagaimanapun peran
ulama khususnya di Indonesia sangat dominan bagi kehidupan islam.

BAB III
HASIL PENELITIAN

A. Dampak covid-19 terhadap perekonomian di Indonesia.


Pandemi Covid-19 telah menjadi permasalahan serius hampir di
seluruh negara di Dunia saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
melaporkan bahwa jumlah kematian terkait virus corona di seluruh dunia telah
bertambah menjadi 30.105 orang hingga Minggu (29/3) waktu setempat.
Menurut laporan situasi harian WHO seperti dilansir kantor berita Xinhua,

8
Senin (30/3/2020), total 638.146 kasus coronavirus telah dilaporkan secara
global.
Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa dampak yang disebabkan
oleh virus corona ini. Dampak dari virus ini tidak hanya berdampak dari
berbagai sektor, baik itu kesehatan, sosial, budaya, pariwisata maupun juga
ekonomi. Berikut beberapa dampak di bidang ekonomi dari virus ini yakni :
1) Pertumbuhan ekonomi indonesia bisa minus 0,4.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (2020) mengatakan Indonesia cukup terhantam
keras dengan penyebaran virus Corona. Tidak hanya kesehatan manusia, virus
ini juga mengganggu kesehatan ekonomi di seluruh dunia. Komite Stabilitas
Sektor Keuangan (KSSK), kata Ani, memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia dalam skenario terburuk bisa minus 0,4 persen.Kondisi sekarang ini
akan berimbas pada menurunnya konsumsi rumah tangga yang diperkirakan 3,2
persen hingga 1,2 persen. Lebih dari itu, investasi pun akan merosot tajam.
Sebelumnya, pemerintah cukup optimistis bahwa investasi akan tumbuh enam
persen. Namun, dengan adanya COVID-19, diprediksi investasi akan merosot
ke level satu persen atau terburuk bisa mencapai minus empat persen.
2) Penurunan dalam sektor ekspor dan impor.
Kegiatan Ekspor diperkirakan terkoreksi lebih dalam, mengingat sudah satu
tahun belakangan ini pertumbuhannya negatif. Begitu juga dengan impor juga
akan tetap negatif pertumbuhannya.
3) Sektor UMKM
Sektor UMKM adalah sektor yang juga terpukul. Padahal, selama ini biasanya
menjadisafety net. Sekarang mengalami pukulan yang sangat besar, karena
adanya restriksi kegiatan ekonomi dan sosial yang memengaruhi kemampuan
UMKM, yang biasanya resilient, bisa menghadapi kondisi. Tahun 97-98, justru
UMKM masih resilience. Sekarang ini dalam COVID ini, UMKM terpukul
paling depan karena ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh seluruh masyarakat.

4) Nilai tukar Rupiah anjlok terhadap Dolar AS.


Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah
hingga Rp20.000 per dolar AS akibat wabah COVID-19. Untuk perkiraan
moderatnya berada di kisaran Rp17.500 per dolar AS.
Hal ini menjadi bagian dari salah satu skenario asumsi makro 2020 yang
seluruhnya mengalami perubahan, seperti pertumbuhan ekonomi yang
diperkirakan 2,3 persen hingga minus 0,4 persen. Selain itu, inflasi 5,1 persen
serta harga minyak mentah Indonesia yang anjlok menjadi USD 31 per barel.
Penyebab lainnya melemahnya rupiah karena investor panik sehingga terjadi

9
apa yang disebut pembalikan modal atau capital outflow. Selama periode
terjadinya pandemi ini antara Januari dan Maret 2020 telah terjadi capital
outflow dalam portofolio investasi Indonesia, yang jumlahnya mencapai
Rp167,9 triliun, yang menjadi turunnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.

B. Dampak Covid-19 terhadap Sektor Perbankan Syariah


Pandemi Covid-19 ini juga diperkirakan bakal melemahkan sektor
perbankan di Indonesia. Dalam riset yang disampaikan pada Selasa
(24/3/2020), lembaga rating global, Fith Rating baru-baru ini telah merevisi
peringkat operasional (operating environment mid-point score) bank-bank di
Indonesia menjadi ‘BB+’ dari sebelumnya ‘BBB-‘. Revisi skor operational
Fitch ini artinya mencerminkan adanya ketidakpastian seputar tingkat
keparahan dan durasi pandemi corona dan dampaknya terhadap operasional
bank-bank di Indonesia.
Menurut J.P Morgan Ada tiga risiko yang membayangi industri
perbankan dalam masa pandemi covid-19 yaitu penyaluran kredit, penurunan
kualitas aset dan pengetatan margin bunga bersih. Dari ketiga risiko tersebut
mari kita analisa apakah bank syariah lebih kuat dalam menghadapi krisis
ekonomi akibat pandemi covid-19 dibandingkan bank konvensional atau
malah sebaliknya.
1) Penyaluran kredit (pembiayaan)
Dalam hal ini bank syariah maupun bank konvensional akan mengalami
kondisi yang sama. Baik bank syariah maupun bank konvensional akan sama-
sama mengalami pelambatan penyaluran kredit (pembiayaan).
2) Penurunan kualitas aset
Dalam hal ini baik bank syariah maupun bank konvensional akan sedikit
terbantu dengan adanya POJK No.11/POJK.03/2020. POJK tersebut akan
membantu bank syariah maupun bank konvensional terutama dalam
pencadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif. Bank syariah
diprediksi akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan bank
konvensional.
3) Pengetatan margin bunga bersih
Hal tersebut dikarenaka bank syariah menggunakan sistim bagi hasil seperti
yang disampaikan dalam penjelasan di atas. Dengan sistim bagi hasil maka
kondisi neraca bank syariah pada mas krisis akibat pandemi covid-19 ini akan
elastis karena besarnya biaya yang diperuntukkan buat pembayaran bagi hasil
juga akan ikut menurun dengan penurunan pendapatan yang diperoleh bank
syariah. Hal ini berbeda dengan bank konvensional yang mana disaat
pendapatan bunga kredit menurun tidak diikuti dengan penurunan biaya

10
bunga untuk deposan, inilah yang akan menjadi permaslahan serius dari bank
konvensional.
Dengan adanya factor-faktor tersebut yaitu saat perbankan nasional
diprediksi akan mengalami depresi akibat pandemi covid-19. dalam bank
syariah ada beberapa hal keunggulan terhadap bank konvensional sehingga
bisa menjadi solusi yang terhadap pandemi covid-19, yakni : Di saat
perbankan nasional diprediksi akan mengalami depresi akibat pandemi covid-
19, bank syariah memiliki kelebihan dengan konsep bagi hasilnya untuk bisa
satu level lebih kokoh dalam menghadapi krisis. Keunggulan disaat masa-
masa sulit ini tentunya menjadi peluang yang bagus untuk penguatan market
share bank syariah.
Melihat tiga risiko yang akan dihadapi oleh perbankan seperti
disampaikan oleh JP Morgan di atas maka bank syariah harus jeli untuk
menentukan strategi di tengah pandemi covid-19. Melakukan ekspansi yang
terukur ke segmen digital adalah opsi yang cukup menantang yang bisa
diambil oleh bank syariah.
Philip Kotler dan Hermawan Kertajaya menjelaskan bahwa
globalisasi telah menciptakan lapangan permainan yang sepadan. Daya saing
perusahaan tidak akan lagi ditentukan oleh ukuran, negara asal, atau
keunggulan di masa lalu mereka. Disampaikan juga bahwa saat ini pengaruh
kesesuaian sosial semakin meningkat, pendapat semakin peduli dengan
pendapat orang lain.
Para pelanggan juga berbagi pendapat mereka dan mengumpulkan
sejumlah ulasan besar. Secara bersama-sama pelanggan melukis gambar
perusahaan dan merek mereka sendiri, yang kerap sangat berbeda dari citra
yang hendak dproyeksikan oleh perusahaan sam merek. Internet, terutama
media sosial, memfasilitasi pergeseran besar ini dengan menyediakan
platform dan alatnya.
Fenomena Work From Home (WFH) selama masa pandemi covid-19 ini
bisa dijadikan momentum bank syariah untuk melatih pegawainya menjadi
marketing digital yang handal. Keahlian pegawai bank syariah dalam marketing
digital akan menjadi diferensiasi. Hal ini juga harus diimbangi dengan produk-
produk digital yang yang menarik bagi para customer. Apabila bank syariah
bisa mengoptimalkan potensi pegawainya untuk melakukan pemasaran 4.0 serta
didukung dengan produk-produk digital perbankan syariah yang handal, maka
bukan tidak mungkin akan terjadi penambahan Market Share yang signifikan
terhadap perbankan syariah di Indonesia.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komite Stabilitas Sektor Keuangan Nilai tukar Rupiah anjlok terhadap
Dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi
melemah hingga Rp20.000 per dolar AS akibat wabah COVID-19. Untuk
perkiraan moderatnya berada di kisaran Rp17.500 per dolar AS. Hal ini
menjadi bagian dari salah satu skenario asumsi makro 2020 yang seluruhnya
mengalami perubahan, seperti pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan 2,3
persen hingga minus 0,4 persen. Selain itu, inflasi 5,1 persen serta harga
minyak mentah Indonesia yang anjlok menjadi USD 31 per barel. Penyebab
12
lainnya melemahnya rupiah karena investor panik sehingga terjadi apa yang
disebut pembalikan modal atau capital outflow. Selama periode terjadinya
pandemi ini antara Januari dan Maret 2020 telah terjadi capital outflow
dalam portofolio investasi Indonesia, yang jumlahnya mencapai Rp167,9
triliun, yang menjadi turunnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Pandemi Covid-19 ini juga diperkirakan bakal melemahkan sektor
perbankan di Indonesia. Hal tersebut dikarenaka bank syariah menggunakan
sistim bagi hasil seperti yang disampaikan dalam penjelasan di atas.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah di jelaskan
sebelumnya, maka penulis memberikan saran yang mudah-mudahan
bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti yang selanjutnya,
diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Pihak Perbankan/ Lembaga
menyarankan untuk pelaku bank syariah harus jeli untuk menentukan
strategi di tengah pandemi covid-19. Melakukan ekspansi serta terobosan yang
terukur ke segmen digital yang bisa diambil oleh banksyariah. Serta momentum
bank syariah untuk melatih pegawainya menjadi marketing digital yang handal.
2. Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak
sumber maupun referensi yang terkait dengan sarana prasarana
pendidikan maupun efektifitas proses pembelajaran agar hasil penelitiannya
dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi dan lebih mempersiapkan diri
dalam proses pengambilan dan pengumpulan dan segala sesuatu sehingga
penelitian dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :Alfabeta

Binti Nur Aisyah, N. A. (2020). PELARANGAN RIBA DALAM PERBANKAN: IMPACT


PADA TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN DI MASA COVIDͳ1. Jurnal Imara, 2-10.
Aryo, B. Dampak Covid. Dipetik Juni 1, 2021, dari Republika.co.id: (15 April 2020)
https://www.republika.co.id/berita/q8tnhn282/dampak-covid19- bagi-bmt
al, D. A. (2020) Keuangan Sosial Islam Dalam Menghadapi Wabah Covid-
19. Jurnal Perbankan Syariah, 1(02), 4..
Sunariya, S.H (2020). “Dampak Covid Terhadap Lembaga Keuangan Syariah (Perbankan
Syariah”. Bandar Lampung: Univerrsitas Islam Negeri Raden Intan.

13

Anda mungkin juga menyukai