Anda di halaman 1dari 15

DAMPAK FENOMENA PANDEMI COVID-19

TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

MAKALAH

Nama : Saddam Hartawan Febri Putra


Nim : 43120010224
Program Studi : Manajemen
Pembimbing : Dr. Sudjono, M.Acc

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt, karena berkat rahmat-
nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Fenomena pendemi
covid-19 terhadap perbankan syariah”. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah perbankan syariah. Kami mengucapkan terima kasih kepada
bapak Dr. Sudjono, M.Acc. selaku dosen mata kuliah perbankan syariah dan
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Batasan Masalah ......................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian .....................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................4
2.1 Definisi Teori ...........................................................................................4
2.1.1 Perbankan syariah ..........................................................................4
2.1.2 Dampak Covid-19 ..........................................................................4
2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu................................................................5
2.3 Hipotesis ..................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................7
3.1 Penerapan.................................................................................................7
3.2 Pembahasan .............................................................................................7
3.2.1 Dampak Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah ...........................7
3.2.2 Tantangan Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Covid-19 .......8
3.2.3 Startegi Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Covid-19 ...........9
3.2.4 Prioritas Pertama Terkait Kesehatan sebesar Rp 75 Triliun ........10
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................11
4.1 Kesimpulan ............................................................................................11
4.2 Saran ......................................................................................................11
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini dunia sedang mengalami fenomena yang luar biasa tak
terkecuali negeri kita Indonesia, fenomena tersebut adalah pandemi corona virus
(Covid-19). Wabah tersebut memberikan dampak ke seluruh sektor dan sendi
kehidupan, tak terkecuali sistem keuangan perbankan syariah terkena dampaknya.
Adanya karantina wilayah menyebabkan produk tidak terdistribusi dengan baik.
Hal ini menyebabkan sistem keuangan tergerus, termasuk bunga yang ada di bank
konvensional. Sebagaimana instruksi Gubernur Bank Indonesia (BI), perbankan
diharap segera menurunkan bunga kredit (Laucereno, Sylke Febrina, 2020)

Covid-19 atau disebut Coronavirus Disease 2019 merupakan penyakit


menular yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru yang cukup serius. Kasus
Covid-19 ditemukan pertama kali di Tiongkok pada November 2019. Covid-19
diketahui sebagai penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru dengan tingkat
persebaran sangat cepat. Seperti dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di seluruh dunia adalah sebanyak
3.116.398 kasus dengan kematian 217.153 jiwa (29 April 2020). Indonesia adalah
negara dengan jumlah kematian terbesar akibat Covid-19 di antara negara-negara
ASEAN lainnya.

Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan ekonomi


dunia. Pandemi Covid-19 adalah tantangan bagi dunia bisnis, termasuk industri jasa
keuangan perbankan. Berdasarkan data statistik perbankan Syariah pada Januari
2020, jumlah jaringan kantor Bank Umum Syariah adalah 1.922 cabang yang
tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yang didominasi oleh Pulau Jawa. Sejalan
dengan wilayah terbanyak ditemukan Covid-19 yaitu di pulau Jawa (Statistik
Perbankan Syariah, Januari 2020). Ini menunjukkan bahwa sebagian besar Kantor
Bank Syariah berada di zona merah.

Penelitian yang dilakukan oleh Michael McAleer menyimpulkan bahwa

1
2

kemampuan keamanan kesehatan global di 195 negara. Indeks GHS mencantumkan


negara-negara yang terbaik siap untuk epidemi atau pandemi. Sementara negara-
negara berpenghasilan tinggi melaporkan skor rata-rata 51,9, Indeks menunjukkan
bahwa secara kolektif, kesiapan internasional untuk epidemi dan pandemi masih
sangat lemah (Michael McAleer, 2020).

Terlebih lagi penyebaran virus Covid-19 yang sangat cepat ke negara-


negara lainya termasuk Indonesia juga memperparah keadaan ekonomi. Pasalnya
pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan yang digunakan untuk
memutus rantai penyebaran virus seperti pembatasan sosial dan penutupan
sejumlah perusahaan yang membuat masyarakat membatasi tingkat konsumsinya
karena minimnya pemasukan atau bahkan sama sekali tidak ada pemasukan
sementara kebutuhan sehari-hari terus berjalan. Sejumlah kebijakan dikeluarkan
untuk meringankan beban rakyat termasuk pemberian subsidi listrik dan pemberian
bantuan tunai setiap bulannya. Hal ini membuat anggaran negara yang terus
berkurang sementara tidak ada pemasukan yang membuat negara melakukan
hutang dalam jumlah besar termasuk meluncurkan global kupon bon guna
menstabilkan keadaan perekonomian di Indonesia (Syukra, Ridho, 2020).

Perbakan syariah sebagaimana fungsinya sebagai lembaga intermediasi


atau perantara keuangan yang mempertemukan antara masyarakat yang kelebihan
dana dengan masyarakat yang kekurangan dana dituntut untuk dapat berinteraksi
dengan orang banyak, namun di sisi lain ancaman terhadap paparan virus Covid-19
menjadi tantangan bagi lembaga perbankan tersebut, berbagai penelitian tentang
dampak Covid-19 pada industri keuangan telah dilakukan oleh Kashif Malik (2020)
dengan obyek industri keuangan mikro. Zbigniew Korzeb dan Samaniego (2019)
dengan obyek perbankan syariah dengan fokus kajian penelitian pada fungsi
intemediasi bank Islam.

1.2 Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah yang disebutkan diatas, maka penulis akan
membatasi permasalahan agar penelitian yang dilakukan lebih spesifik dan 7 fokus
3

permasalahan yang akan dikaji adalah “Dambak fenomena covid-19 terhadap


perbankan syariah.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan antara lain:

1. Apa dampak covid-19 terhadap perbankan syariah ?


2. Apa tantangan perbankan syariah dalam menhadapi covid-19 ?
3. Bagaimana startegi perbankan syariah dalam menghadapi covid-19 ?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pandemi
Covid-19 terhadap profitabilitas perbankan Syariah. Secara spesifik tujuan
penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis bagaimana dampak covid-19 terhadap perbankan syariah.


2. Untuk menganalisis apa saja tantangan yang dihadapai oleh perbankan syariah
di situasi covid-19.
3. Untuk mengetahui strategi perbankan dalam mengelola di situasi pandemi
covid-19.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah keilmuan serta
dapat memperluas wawasan dalam bidang Perbankan Syariah.

2. Manfaat Praktis
Bagi Pengelola Perbankan Syariah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber informasi untuk mengetahui apa saja yang didapat terkait dengan daya
minat masyarakat untuk menyimpan uang di Bank.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Teori


2.1.1 Perbankan syariah
Bank Syariah merupakan salah satu aplikasi ekonomi syariah Islam dalam
mewujudkan nilai-nilai dan ajaran Islam yang mengatur bidang perekonomin umat
yang tidak terpisahkan dari aspek-aspek ajaran Islam komprehensif dan universal.
Komprehensif berarti ajaran Islam merangkum seluruh aspek kehidupan sosial
kemasyarakatan termasuk bidang ekonomi, universal bermakna syariah islam dapat
diterapkan dalam setiap waktu dan tempat tanpa memandang perbedaan ras, suku,
golongan, dan agama sesuai prinsip Islam sebagai “rahmatan lil alamin”.

Bank Syariah yaitu bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip


syariah Islam yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang ada dalam Al-
Qur‟an dan Hadits. Adapun pengertian dari prinsip syariah sebagaimana disebut
dalam Pasal 1 angka 13 UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menyebut sebagai berikut :“Prinsip
Syariah adalah aturan Hukum Islam antara Bank dengan Pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
dengan syariah, antara lain Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah), Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah),
prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau
pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau
dengan adanya pilihan Pemindahan Kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak Bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)”.

2.1.2 Dampak Covid-19


Penyebaran COVID-19 dari orang ke orang lain melalui percikan dari
hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin
atau berbicara. Percikan-percikan ini relatif berat, sehingga lebih cepat jatuh ke

4
5

tanah. Orang dapat terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang yang
terinfeksi virus ini.Percikan-percikan ini dapat menempel pada permukaan benda,
orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan tersebut,
kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak yang besar pada


perekonomian. Pertumbuhan ekonomi berjalan lamban, aktivitas jual beli terhenti,
kawasan wisata menjadi sepi. Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak
menghawatirkan pada sistem perbankan dan perkreditan rakyat yang sama atau
lebih parah dari krisis ekonomi.

1. Dampak Covid-19 Pada Perekonomian Dunia


Covid-19 atau dikenal pula dengan corona virus merupakan penyakit
zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia. Pertama kali ditemukan di
Kota Wuhan Tiongkok dansaat ini telah menyebar ke berbagai negara.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia diketahuia bahwa hingga tanggal 29
Februari 2020, jumlah kasus infeksi COVID-19 tercatat sebanyak 85.207 kasus
dengan kematian 2.924 orang. COVID-19 sendiri telah tersebar di 60 negara.
Adapun negara lain selain Tiongkok (93,01%) yang mengalami dampak cukup
besar adalahKorea Selatan (3,44%), Italia (1,04%), Jepang (1,10%) dan Iran
0,46%.9Perkembangan Covid-19 menunjukkan kondisi yang semakin buruk,
dilihat data kasus dan jumlah kematian yang paling tinggi.

2. Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian di Indonesia


Covid-19 telah menjadi permasalahan serius hampir di seluruh negara
di Dunia saat ini. Berdasarkan hal tersebut terdapat beberapa dampak yang
disebabkan oleh virus corona ini.Dampak dari virus ini tidak hanya berdampak
dari berbagai sektor, baik itu kesehatan, sosial, budaya, pariwisata maupun juga
ekonomi.

2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu


Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapkan beberapa penelitian
yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat dalam pembahasan
6

penelitian ini.yakni:

Pertama karya ilmiah yang berjudul “Sektor Perbankan di masa Covid-19 di


tulis oleh Ashinta Sekar Bidari, Frans Simanguson & Karmina Siska (2020)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sector Perbankan Syariah pada
masa Covid-19 Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa kondisi sektor Perbankan
masih terjaga dengan baik, namun untuk selanjutnya kemungkinan kinerja
Perbankan akan mengalami penurunan dan memburuk jika wabah ini berlanju.

Kedua, Karya ilmiah yang berjudul “dampak covid-19 terhadap lembaga


keuangan syariah (perbankan syariah)” ditulis oleh M. Ja‟far Shiddiq Sunariya dan
Putri Raudhatul Itsnaini.Penelitian ini menjelaskan dampak Covid-19 terhadap
lembaga keuangan syariah,dampak yang dirasakan cukup luas terhadap kegiatan
yang dilakukan didunia perbankan, salah satunya adalah dampak dalam kegiatan
perekonomian dalam lembaga keuangan perbankan baik dalam bank konvensional
maupun bank syariah.

2.3 Hipotesis
Di dalam penelitian terdapat tiga hipotesis yaitu,

H1: Pengaruh pandemi Covid-19 terhadap bank-bank syariah dengan dampak yang
sangat besar.
H2: Covid-19 menjadi tantangan besar terhadap bank syariah untuk melakukan
perubahan dari semua sektor.
H3: Melakukan perubahan strategi dan perubahan rencana dalam mengelola bank
syariah di situasi pendemi Covid-19.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan
Peran lembaga keuangan syariah di Indonesia terhadap masyarakat yang
terkena dampak di masa pandemi Covid-19 yaitu memberikan berbagai solusi
seperti:

1. penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah;
2. penguatan wakaf baik berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf linked sukuk
maupun wakaf untuk infrastruktur;
3. bantuan modal usaha untuk UMKM terdampak pandemi;

Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020 yang membahas tentang stimulus


perekonomian nasional sebagai kebijakan Counteryclicalakibat dampak virus
Corona, Otoritas Jasa Keuangan turut membantu mendorong perekonomian di
Indonesia. Kebijakan keringanan / relaksasi kredit untuk usaha mikro dan kecil
dengan nilai kurang dari Rp. 10 miliar, baik untuk pinjaman/pembiayaan.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Dampak Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah
Pandemi Covid-19 ini juga diperkirakan bakal melemahkan sektor
perbankan di Indonesia. Dalam riset yang disampaikan lembaga rating global, Fith
Rating baru-baru ini telah merevisi peringkat operasional (operating environment
mid-point score) bank-bank di Indonesia menjadi ‘BB+’ dari sebelumnya ‘BBB-‘.
Revisi skor operational Fitch ini artinya mencerminkan adanya ketidakpastian
seputar tingkat keparahan dan durasi pandemi corona dan dampaknya terhadap
operasional bank-bank di Indonesia.

Menurut J.P Morgan Ada tiga risiko yang membayangi industri perbankan
dalam masa pandemi covid-19 yaitu penyaluran kredit, penurunan kualitas aset dan
pengetatan margin bunga bersih. Dari ketiga risiko tersebut mari kita analisa apakah
bank syariah lebih kuat dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi covid-

7
8

19 dibandingkan bank konvensional atau malah sebaliknya.

1. Penyaluran kredit (pembiayaan) Dalam hal ini bank syariah maupun bank
konvensional akan mengalami kondisi yang sama. Baik bank syariah maupun
bank konvensional akan sama-sama mengalami pelambatan penyaluran kredit
(pembiayaan).
2. Penurunan kualitas aset Dalam hal ini baik bank syariah maupun bank
konvensional akan sedikit terbantu dengan adanya POJK
No.11/POJK.03/2020. POJK tersebut akan membantu bank syariah maupun
bank konvensional terutama dalam pencadangan penyisihan penghapusan
aktiva produktif. Bank syariah diprediksi akan memiliki keunggulan
dibandingkan dengan bank konvensional.

Adanya factor-faktor tersebut yaitu saat perbankan nasional diprediksi akan


mengalami depresi akibat pandemi covid-19. dalam bank syariah ada beberapa hal
keunggulan terhadap bank konvensional sehingga bisa menjadi solusi yang
terhadap pandemi covid-19, yakni : Di saat perbankan nasional diprediksi akan
mengalami depresi akibat pandemi covid-19, bank syariah memiliki kelebihan
dengan konsep bagi hasilnya untuk bisa satu level lebih kokoh dalam menghadapi
krisis.

3.2.2 Tantangan Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Covid-19


Di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, sektor perbankan
syariah cukup banyak tantangan, perlu disadari tantangan di tengah tekanan masa
pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perbankan syariah agar terus waspada
dan mengaharuskan mencari strategi, inovasi baru supaya dapat bertahan
menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian, mengingat kondisi ekonomi dan
stabilitas sistem keuangan berubah cepat di masa pandemi Covid-19.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter


Abdullah mengatakan kondisi pertumbuhan perbankan syariah tidak jauh berbeda
dengan bank umum konvensional. Di tengah kondisi ekonomi terserang pandemi
Covid-19, semua bisnis mengalami perlambatan, tidak terkecuali industri
9

perbankan syariah. Sebagai lembaga intermediasi, denyut bisnis bank sangat


bergantung pada perputaran roda ekonomi, yang digerakkan oleh aktivitas
masyarakat.

Tantangan Industri perbankan syariah Pertama menjaga jarak fisik


(Physical Distancing), Industri perbankan syariah dituntut untuk melayani nasabah
dari rumah, bank syariah harus menyesuaikan pola bisnis akibat pandemi Covid-
19, perbankan syariah dituntut melayani nasabah melalui digitalisasi layanan bank,
baik layanan digitalisasi dalam penghimpunan dana maupun pembiayaan. Langkah
cepat dan adaptif industri perbankan harus dilakukan karena dewasa ini perilaku
bertransaksi masyarakat juga sudah bergeser dari konvensional menuju digitalisasi,
mengingat masyarakat semakin masif seiring dengan pengguna smartphone yang
kian banyak.

Umumnya, nasabah pembiayaan mengalami masalah dalam mengangsur


jika pendapatannya mengalami penurunan, untuk mendorong optimalisasi kinerja
perbankan khususnya fungsi intermediasi, menjaga stabilitas sistem keuangan dan
mendukung pertumbuhan ekonomi perlu diambil kebijakan stimulus perekonomian
sebagai countercyclical dampak penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah
perlu membuat kebijakan program stimulus dan relaksasi untuk menjaga kestabilan
sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

3.2.3 Startegi Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Covid-19


Adapun beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk menghadapi
pandemi covid-19, Pada 1 April 2020, Presiden Joko Widodo telah menandatangani
Perppu tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan,
dimana diputuskan pemerintah menambah belanja dan pembiayaan anggaran untuk
menangani dampak Covid-19, yaitu sebesar Rp 405,1 triliun. Sesuai dengan
penjelasan di halaman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, detail dari
penggunaan Anggaran tersebut sebagai berikut: Prioritas ke-1 untuk kesehatan
sebesar Rp 75 triliun, terutama untuk insentif tenaga medis dan belanja penanganan
kesehatan. Prioritas ke-2 untuk social safety net akan diperluas sebesar Rp 110
10

triliun. Prioritas ke-3 adalah dukungan kepada industri senilai Rp 70,1 triliun (pajak,
bea masuk, KUR). Prioritas ke-4 adalah dukungan pembiayaan anggaran untuk
program pemulihan ekonomi nasionalsebesar Rp 150 triliun.

3.2.4 Prioritas Pertama Terkait Kesehatan sebesar Rp 75 Triliun


Sebesar Rp 65,8 triliun digunakan untuk belanja penanganan kesehatan,
seperti: Alat Kesehatan: Alat Pelindung Diri (APD), Rapid test, Reagen

1. Sarana Prasarana kesehatan


2. Dukungan SDM.
Sebesar Rp 5,9 triliun untuk insentif: tenaga medis pusat (Rp 1,3 triliun) dan
tenaga medis daerah (Rp 4,6 triliun). Terkait denganketersediaan alat
kesehatan:
3. Untuk APD, terdapat 28 Perusahaan yang memproduksi APD dengan kapasitas
produksi 17.360.000 pcs/bulan.
4. Gown/Surgical Gown, 5 perusahaan kapasitas produksi 508.800 pcs/bulan.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dampak pandemi COVID- 19 pada lembaga keuangan syariah yaitu
menyebabkan berkurangnya nasabah, karena mereka harus tetap tinggal di rumah
yang dikarenakan masyarakat harus menjaga jarak fisik (physical Distancing)
sehingga membatasi pengeluaran mereka yang mengakibatkan menurunya
pendapatan. Kondisi ini menjadi perhatian lembaga keuangan syariah di Indonesia.
Dampak COVID-19 ini telah memunculkan berbagai resiko yang di hadapi industri
lembaga keuangan syariah yang di mulai dari aset pendapatan yang mengalami
penurunan dibandingkan dengan waktu yang sama sebelum adanya COVID-19 Di
tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, industri
perbankan syariah perlu beradaptasi, menyusun strategi baru yang sesuai dengan
kondisi terkini agar tetap relevan serta mampu melihat peluang dari setiap tantangan
yang ada.

4.2 Saran
Situasi ditengah pandemi ini penulis menyarankan untuk pelaku bank
syariah harus jeli untuk menentukan strategi di tengah pandemi covid-19.
Melakukan ekspansi serta terobosan yang terukur ke segmendigital yang bisa
diambil oleh bank syariah. Serta momentum bank syariah untuk melatih
pegawainya menjadi marketing digital yang handal.sekarang ini harus bisa
bergandengan tanggan bersama-sama untuk memelihara perekonomian kita, jangan
egois karena saat ini dibutuhkan kerjasama.

11
DAFTAR PUSAKA

Abdul, K. 2021. DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN BPRS


ADAM KOTA BENGKULU. Skripsi. Institut agama islam negeri (iain)
Bengkulu. Bengkulu.

Era, F. 2021. PERAN PERBANKAN SYARIAH MENGHADAPI MASALAH


SOSIAL EKONOMI SAATPANDEMI COVID-19. Skripsi. Institut agama
islam negeri (iain) Bengkulu. Bengkulu.

Hani, T. 2020. TANTANGAN PERBANKAN SYARIAH DALAM


MENGHADAPI PANDEMI COVID-19. Jurnal pemikiran perbankan
syariah. Vol. 3 No.2 Agustus 2020.

Irma, S. 2018. BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA: PENINGKATAN


LABA DAN PERTUMBUHAN MELALUI PENGEMBANGAN
PANGSA PASAR. Skripsi. Institut agama islam negeri (iain) Madura. Jawa
timur.

Iswahyuni. 2021. ANALISIS DAMPAK COVID 19 TERHADAP PERBANKAN


SYARIAH. Jurnal ilmu pendidikan dan ekonomi. Vol 6 No. 1 (2021) –P-
ISSN : 2656-873X; E-ISSN : 2477-6491.

Maisaroh, N. 2020. ANALISIS TANTANGAN DAN STRATEGI BANK


SYARIAHDALAM MENGHADAPI DAMPAK PANDEMI COVID-19.
Skripsi. Institut agama islam negeri (iain) Bukittinggi. Sumatra barat.

12

Anda mungkin juga menyukai