MAKALAH
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt, karena berkat rahmat-
nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Fenomena pendemi
covid-19 terhadap perbankan syariah”. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah perbankan syariah. Kami mengucapkan terima kasih kepada
bapak Dr. Sudjono, M.Acc. selaku dosen mata kuliah perbankan syariah dan
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. Manfaat Praktis
Bagi Pengelola Perbankan Syariah Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber informasi untuk mengetahui apa saja yang didapat terkait dengan daya
minat masyarakat untuk menyimpan uang di Bank.
BAB II
LANDASAN TEORI
4
5
tanah. Orang dapat terinfeksi COVID-19 jika menghirup percikan orang yang
terinfeksi virus ini.Percikan-percikan ini dapat menempel pada permukaan benda,
orang dapat terinfeksi dengan menyentuh benda atau permukaan tersebut,
kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.
penelitian ini.yakni:
2.3 Hipotesis
Di dalam penelitian terdapat tiga hipotesis yaitu,
H1: Pengaruh pandemi Covid-19 terhadap bank-bank syariah dengan dampak yang
sangat besar.
H2: Covid-19 menjadi tantangan besar terhadap bank syariah untuk melakukan
perubahan dari semua sektor.
H3: Melakukan perubahan strategi dan perubahan rencana dalam mengelola bank
syariah di situasi pendemi Covid-19.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
Peran lembaga keuangan syariah di Indonesia terhadap masyarakat yang
terkena dampak di masa pandemi Covid-19 yaitu memberikan berbagai solusi
seperti:
1. penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah;
2. penguatan wakaf baik berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf linked sukuk
maupun wakaf untuk infrastruktur;
3. bantuan modal usaha untuk UMKM terdampak pandemi;
3.2 Pembahasan
3.2.1 Dampak Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah
Pandemi Covid-19 ini juga diperkirakan bakal melemahkan sektor
perbankan di Indonesia. Dalam riset yang disampaikan lembaga rating global, Fith
Rating baru-baru ini telah merevisi peringkat operasional (operating environment
mid-point score) bank-bank di Indonesia menjadi ‘BB+’ dari sebelumnya ‘BBB-‘.
Revisi skor operational Fitch ini artinya mencerminkan adanya ketidakpastian
seputar tingkat keparahan dan durasi pandemi corona dan dampaknya terhadap
operasional bank-bank di Indonesia.
Menurut J.P Morgan Ada tiga risiko yang membayangi industri perbankan
dalam masa pandemi covid-19 yaitu penyaluran kredit, penurunan kualitas aset dan
pengetatan margin bunga bersih. Dari ketiga risiko tersebut mari kita analisa apakah
bank syariah lebih kuat dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi covid-
7
8
1. Penyaluran kredit (pembiayaan) Dalam hal ini bank syariah maupun bank
konvensional akan mengalami kondisi yang sama. Baik bank syariah maupun
bank konvensional akan sama-sama mengalami pelambatan penyaluran kredit
(pembiayaan).
2. Penurunan kualitas aset Dalam hal ini baik bank syariah maupun bank
konvensional akan sedikit terbantu dengan adanya POJK
No.11/POJK.03/2020. POJK tersebut akan membantu bank syariah maupun
bank konvensional terutama dalam pencadangan penyisihan penghapusan
aktiva produktif. Bank syariah diprediksi akan memiliki keunggulan
dibandingkan dengan bank konvensional.
triliun. Prioritas ke-3 adalah dukungan kepada industri senilai Rp 70,1 triliun (pajak,
bea masuk, KUR). Prioritas ke-4 adalah dukungan pembiayaan anggaran untuk
program pemulihan ekonomi nasionalsebesar Rp 150 triliun.
4.1 Kesimpulan
Dampak pandemi COVID- 19 pada lembaga keuangan syariah yaitu
menyebabkan berkurangnya nasabah, karena mereka harus tetap tinggal di rumah
yang dikarenakan masyarakat harus menjaga jarak fisik (physical Distancing)
sehingga membatasi pengeluaran mereka yang mengakibatkan menurunya
pendapatan. Kondisi ini menjadi perhatian lembaga keuangan syariah di Indonesia.
Dampak COVID-19 ini telah memunculkan berbagai resiko yang di hadapi industri
lembaga keuangan syariah yang di mulai dari aset pendapatan yang mengalami
penurunan dibandingkan dengan waktu yang sama sebelum adanya COVID-19 Di
tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini, industri
perbankan syariah perlu beradaptasi, menyusun strategi baru yang sesuai dengan
kondisi terkini agar tetap relevan serta mampu melihat peluang dari setiap tantangan
yang ada.
4.2 Saran
Situasi ditengah pandemi ini penulis menyarankan untuk pelaku bank
syariah harus jeli untuk menentukan strategi di tengah pandemi covid-19.
Melakukan ekspansi serta terobosan yang terukur ke segmendigital yang bisa
diambil oleh bank syariah. Serta momentum bank syariah untuk melatih
pegawainya menjadi marketing digital yang handal.sekarang ini harus bisa
bergandengan tanggan bersama-sama untuk memelihara perekonomian kita, jangan
egois karena saat ini dibutuhkan kerjasama.
11
DAFTAR PUSAKA
12