Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Masa Esa yang
telah melimpahkan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas Besar 2 mata kuliah
Perbankan Syariah yang diampu oleh Bapak Sudjono, Dr., M.Acc. ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan dalam penyusunan makalah yang berjudul “Hambatan
Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Penurunan kinerja perbankan syariah ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satu
diantaranya COVID-19 telah menyebabkan aktivitas ekonomi sehingga permintaan
terhadap produk dan jasa perbankan juga menurun, selain itu pandemi COVID-19
juga meningkatkan resiko kredit, sehingga perbankan perlu meningkatkan
cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), dan faktor yang terakhir yaitu,
pandemi ini juga menyebabkan kenaikan biaya operasional seperti biaya kesehatan,
dan biaya transportasi.
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa dampak yang dihasilkan dari pandemi Covid-19
terhadap kinerja perbankan syariah di Indonesia
2. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan oleh perbankan syariah dalam
mengatasi hambatan Covid-19
3. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat mendorong inovasi dan layanan
perbankan syariah
1.5 Manfaat
1. Dapat meningkatkan pemahaman mengenai tantangan-tantangan yang
dihadapi industri perbankan syariah di Inonesia
2. Memberikan gambaran mengenai cara mengatasi hambatan yang dihadapi
perbankan syariah
3. Mendorong inovasi dan layanan perbankan syariah
BAB II
LANDASAN TEORI
2.3 Hipotesis
H1 : Penurunan permintaan kredit dari masyarakat disebabkan oleh kurangnya
pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah
7
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan
Didalam penerapan ini untuk mengatasi hambatan tersebut perbankan
syariah dapat melakukan beberapa langkah, seperti meningkatkan penggunaan
teknologi, menjaga kualitas aset, dan memastikan layanan yang sesuai dengan
perubahan pasar. Selain itu, perbankan syariah juga dapat memanfaatkan kebijakan
pemerintah yang mendukung sektor perbankan dan keuangan selama pandemi
COVID-19.
a. Teori/penelitian terdahulu
Hasil penelitian Hasan Mukhibad, Kuat Waluyo Jati, Probowo Yudo Jayanto,
dan Ahmad Nurkhin (2022) menunjukkan bahwa perbankan syariah secara umum
lebih tahan terhadap dampak pandemi COVID-19 dibandingkan perbankan
konvensional. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
b. Praktik
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kinerja perbankan syariah
di Indonesia selama pandemi COVID-19 memang menunjukkan kinerja yang lebih
baik dibandingkan perbankan konvensional. Pertumbuhan kredit perbankan syariah
pada tahun 2020 hanya sebesar 2,09%, jauh lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan kredit perbankan konvensional sebesar 8,2%. Selain itu, laba bersih
perbankan syariah juga mengalami penurunan sebesar 16,8% pada tahun 2020,
tetapi lebih rendah dibandingkan penurunan laba bersih perbankan konvensional
sebesar 25,9%.
Berdasarkan hasil penelitian dan data praktik di atas, dapat disimpulkan bahwa
teori/penelitian terdahulu tentang keunggulan perbankan syariah terhadap dampak
pandemi COVID-19 memang terbukti benar. Perbankan syariah memiliki beberapa
keunggulan yang membuatnya lebih tahan terhadap dampak pandemi COVID-19,
yaitu:
3.3 Pembahasan
a. Dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja perbankan syariah di Indonesia
Hal ini bertujuan untuk membantu debitur agar tetap dapat memenuhi
kewajibannya dan mengurangi risiko kredit perbankan syariah.
2. Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah : Perbankan syariah
telah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah untuk
meningkatkan permintaan kredit dari masyarakat. Hal ini dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain:
• Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang perbankan syariah melalui
berbagai media, seperti media sosial, televisi, dan radio.
• Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan pemerintah untuk
meningkatkan literasi keuangan syariah di kalangan pelajar dan
masyarakat umum.
• Meningkatkan penggunaan teknologi digital untuk memberikan
layanan perbankan syariah yang lebih mudah dan terjangkau.
3. Meningkatkan sinergi dengan lembaga keuangan syariah lainnya :
Perbankan syariah telah meningkatkan sinergi dengan lembaga keuangan
syariah lainnya untuk meningkatkan likuiditas dan memperkuat
permodalan.
Upaya-upaya tersebut telah menunjukkan hasil yang positif. Pada tahun 2021,
pertumbuhan kredit perbankan syariah meningkat menjadi 6,9%, dan laba bersih
perbankan syariah juga meningkat menjadi Rp10,6 triliun. Dengan mengatasi
hambatan-hambatan tersebut, perbankan syariah diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang secara berkelanjutan.
Ada beberapa contoh inovasi dan layanan perbankan syariah yang didorong
oleh pandemi COVID-19 diantaranya sebagai berikut:
• Peningkatan penggunaan teknologi digital : Pandemi COVID-19 telah
mempercepat adopsi teknologi digital di berbagai sektor, termasuk
perbankan. Perbankan syariah telah berinvestasi dalam teknologi digital
untuk memberikan layanan yang lebih mudah dan terjangkau bagi nasabah.
• Pengembangan produk dan layanan baru : Perbankan syariah telah
mengembangkan produk dan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan
nasabah yang berubah. Misalnya, perbankan syariah telah menawarkan
produk dan layanan yang mendukung UMKM, pertanian, dan kesehatan.
• Peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah : Perbankan syariah telah
meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang perbankan syariah. Hal ini dilakukan dengan
berbagai cara, seperti sosialisasi dan edukasi tentang perbankan syariah.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbankan syariah
memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya lebih tahan terhadap dampak
pandemi COVID-19. Keunggulan-keunggulan tersebut membuat perbankan
syariah lebih mampu untuk bertahan dan bahkan tumbuh di tengah pandemi
COVID-19.
4.2 Saran
Dari penjelasan diatas ada beberapa point saran untuk industri perbankan syariah: