Anda di halaman 1dari 21

FENOMENA PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERBANKAN

SYARIAH

Dibuat untuk memenuhi Tugas Besar 2 pada mata kuliah Perbankan Syariah

Nama : Finola Zalianty

NIM : 43120010421

Dosen Pengampu:

Dr. Sudjono, M.Acc

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Fenomena Pandemi Covid-
19 terhadap Perbankan Syariah” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi Tugas Besar Besar 2 Mata Kuliah Perbankan Syariah, dan menambah wawasan
kepada pembaca.

Penyusunan Makalah ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
tak kepada pihakpihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga
Makalah ini dapat tersusun. Khususnya pengampu mata kuliah Perbankan Syariah, Bapak Dr.
Sudjono, M.Acc yang telah membimbing proses pembuatan Makalah, berkat tugas yang
diberikan penulis dapat menambah wawasan mengenai topik yang diberikan.

Penulis menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan Makalah
saya selanjutnya. Harapan penulis semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
referensi bagi para pembaca. Penulis berharap Makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Jakarta, 21 November 2023

Finola Zalianty

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah .......................................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.4 Tujuan.......................................................................................................................... 4

1.5 Manfaat........................................................................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................... 5

2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory ............................................. 5

2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu.................................................................................... 9

2.3 Hipotesis .................................................................................................................... 10

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................ 11

3.1 Penerapan .................................................................................................................. 11

3.2 Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek .................................. 12

3.3 Pembahasan ............................................................................................................... 14

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 16

4.1 Kesimpulan................................................................................................................ 16

4.2 Saran .......................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan


ekonomi dunia. Pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi dunia usaha, termasuk industri jasa
keuangan perbankan. Hal ini menyebabkan sistem keuangan kita tergerus, termasuk minat pada
bank konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen strategi
operasional yang dilakukan oleh Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga perantara perbankan, yaitu dari segi penghimpunan dana dan penyaluran dana
menjalankan tugas dan fungsinya di tengah pandemi Covid-19, serta sejauh mana Perbankan
Syariah dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.

Pandemi Covid-19 telah menjadi katalisator yang mengubah secara fundamental banyak
aspek kehidupan manusia di seluruh dunia. Tidak terkecuali adalah sektor keuangan, terutama
industri perbankan syariah yang terkenal dengan prinsip-prinsipnya yang berbasis pada
keadilan, keberlanjutan, dan kepatuhan pada hukum Islam. Pandemi ini telah memunculkan
tantangan luar biasa bagi perbankan syariah yang harus beradaptasi dengan perubahan
mendadak dalam ekosistem ekonomi global.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap sektor perbankan
syariah. Meskipun tidak semua sektor di perbankan syariah terkena imbas negatif dari pandemi
Covid-19, beberapa sektor mengalami penurunan pendapatan dan penyaluran pembiayaan.
Pembatasan jam operasional dan permasalahan pembiayaan yang macet akibat pandemi
membuat sektor perbankan syariah kewalahan dalam operasionalnya. PSBB dan PPKM juga
membuat beberapa kantor bank syariah terdampak, terutama di Pulau Jawa. Dalam
memberikan pembiayaan terhadap nasabah, bank syariah perlu memperhatikan regulasi yang
diatur oleh Bank Indonesia.

Selama pandemi Covid-19, perbankan syariah memiliki beberapa keunggulan


dibandingkan perbankan konvensional dalam menghadapi krisis. Pertumbuhan aset,
pembiayaan, dan DPK perbankan syariah menunjukkan performa yang cukup baik.
Pertumbuhan aset perbankan syariah pada tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan dengan
perbankan konvensional. Meskipun pandemi Covid-19 menyebabkan kepanikan di sektor

1
keuangan, perbankan syariah mampu tumbuh dengan baik. Konsep bagi hasil perbankan
syariah menjadi solusi yang kokoh dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan dampak pada perekonomian, termasuk sektor


perbankan. Penurunan permintaan dan gangguan pasokan menjadi salah satu dampak pandemi
ini. Meskipun pandemi Covid-19 memiliki dampak negatif terhadap kinerja perbankan, hasil
penelitian menunjukkan ketahanan bank syariah yang lebih baik dibandingkan bank
konvensional pada posisi profitabilitas dan pembiayaan yang lebih baik selama masa pandemi
Covid-19. Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga perbankan, termasuk
bank syariah. Dengan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menopang kelangsungan hidup
masyarakat sepanjang masa pandemi Covid-19, bank syariah perlu menghadapi dampak
pandemi ini dengan strategi yang tepat.

Sektor perbankan syariah, yang telah tumbuh pesat dalam dekade terakhir, tidak luput dari
dampak yang disebabkan oleh pembatasan aktivitas ekonomi yang diberlakukan untuk
menekan penyebaran virus. Terjadinya lockdown dan pembatasan mobilitas menyebabkan
penurunan aktivitas ekonomi secara drastis, yang pada gilirannya mempengaruhi portofolio
pembiayaan dan investasi perbankan syariah. Institusi-institusi keuangan syariah di seluruh
dunia harus menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menjaga
keseimbangan antara mematuhi prinsip syariah dan menjaga kelangsungan bisnis di tengah
situasi ekonomi yang tidak pasti.

Selain itu, pandemi ini juga memicu perubahan perilaku konsumen yang signifikan.
Perubahan ini, seperti peningkatan penggunaan teknologi dalam transaksi keuangan,
permintaan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kondisi pandemi, serta pergeseran
kebutuhan keuangan, telah memberikan tekanan pada lembaga perbankan syariah untuk
melakukan adaptasi yang cepat dan tangkas.

1.2 Batasan Masalah

Dalam mengkaji dampak pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah, perlu


dipertimbangkan beberapa aspek yang akan menjadi fokus utama penelitian ini. Batasan
masalah dalam penelitian ini adalah dampak pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah di
Indonesia. Fokus penelitian ini akan difokuskan pada perubahan perilaku masyarakat dalam
melakukan transaksi keuangan dan kinerja perbankan syariah selama pandemi Covid-19.
Penelitian ini akan membahas dampak pandemi Covid-19 terhadap kesehatan bank syariah,

2
kinerja keuangan bank syariah, dan perbandingan kinerja bank syariah dengan bank
konvensional selama pandemi Covid-19.

Pertama-tama, fokus penelitian ini terbatas pada analisis dampak secara khusus pada sektor
perbankan syariah, yang memiliki karakteristik unik dalam prinsip, produk, dan operasionalnya
berdasarkan hukum Islam. Penelitian ini tidak akan mencakup secara mendalam dampak
pandemi pada lembaga keuangan konvensional. Penelitian ini juga akan membahas faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan syariah selama pandemi Covid-19. Penelitian ini
akan membahas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam menanggulangi masalah
perekonomian negara khususnya dalam sektor perbankan syariah. Penelitian ini akan
membahas keunggulan bank syariah dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19
dibandingkan dengan bank konvensional. Penelitian ini akan membahas regulasi yang diatur
oleh Bank Indonesia dalam memberikan pembiayaan terhadap nasabah pada masa pandemi
Covid-19. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
dampak pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah di Indonesia dan memberikan
informasi yang berguna bagi perbankan syariah dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.

Batasan masalah ini juga mempertimbangkan lingkup dampak pandemi yang relevan
dengan perbankan syariah. Dalam konteks ini, penelitian akan membatasi diri pada analisis
dampak operasional, finansial, dan strategis yang dialami oleh lembaga keuangan syariah
sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Aspek-aspek ini termasuk penurunan kinerja keuangan,
perubahan dalam portofolio pembiayaan dan investasi, serta adaptasi strategi untuk
mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan perbankan syariah di tengah kondisi ekonomi
yang tidak pasti.

Namun, perlu dicatat bahwa penelitian ini tidak akan membahas secara mendalam aspek
medis atau epidemiologis dari pandemi Covid-19. Fokus utama akan tetap pada dampak yang
terukur secara finansial, strategis, dan operasional pada lembaga-lembaga keuangan syariah di
berbagai tingkatan—mulai dari skala global hingga lokal—dan bagaimana mereka merespons
perubahan yang disebabkan oleh pandemi ini.

Selain itu, dalam konteks batasan masalah, penelitian ini juga tidak akan mencakup secara
rinci aspek hukum Islam yang mendasari prinsip-prinsip perbankan syariah. Meskipun prinsip-
prinsip tersebut menjadi dasar dari fungsi perbankan syariah, penelitian ini akan lebih fokus
pada perubahan praktis dan strategis yang terjadi dalam operasional dan layanan perbankan
syariah sebagai akibat dari pandemi Covid-19.

3
Dengan mempertimbangkan batasan-batasan ini, penelitian diharapkan dapat memberikan
wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana pandemi Covid-19 secara khusus
mempengaruhi perbankan syariah, memberikan kontribusi pada pemahaman tentang strategi
adaptasi yang efektif, serta menawarkan pandangan yang berguna bagi praktisi dan akademisi
di bidang keuangan syariah.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disebutkan, beberapa rumusan masalah yang


diidentifikasi adalah:

1. Bagaimana pandemi Covid-19 memengaruhi kinerja perbankan syariah secara


keseluruhan?
2. Apa saja perubahan yang terjadi dalam produk dan layanan perbankan syariah sejak
dimulainya pandemi?
3. Bagaimana pandemi ini mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan industri
perbankan syariah?

1.4 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 terhadap perbankan
syariah.
2. Untuk memahami perubahan yang terjadi dalam produk, layanan, dan strategi operasional
perbankan syariah akibat pandemi.
3. Untuk mengevaluasi langkah-langkah adaptasi atau inovasi yang dilakukan oleh perbankan
syariah dalam menghadapi dampak pandemi.

1.5 Manfaat

Kajian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai panduan bagi lembaga keuangan syariah dalam menghadapi situasi serupa di masa
depan.
2. Sebagai sumbangan pengetahuan terkait strategi adaptasi yang efektif bagi perbankan
syariah.
3. Sebagai kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang resiliensi sektor keuangan syariah
di tengah krisis global.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory

Grand Theory

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait fenomena pandemi Covid-19 terhadap
perbankan syariah, Grand Theory yang dapat diterapkan adalah teori ekonomi makro dan
keuangan perbankan syariah. Teori ekonomi makro akan membantu dalam memahami dampak
pandemi Covid-19 terhadap perekonomian secara keseluruhan, termasuk sektor perbankan
syariah. Dalam konteks perbankan syariah, teori keuangan perbankan syariah akan
memberikan pemahaman mendalam tentang kinerja keuangan bank syariah selama pandemi
Covid-19.

Pandemi Covid-19 telah mengganggu semua instrumen perekonomian, termasuk sistem


perbankan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan stimulus
perekonomian nasional dalam restrukturisasi untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19
terhadap perbankan syariah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen
strategi operasional yang dilakukan oleh perbankan syariah dalam menjalankan fungsinya
sebagai lembaga intermediasi perbankan, terutama dalam hal penghimpunan dana dan
penyaluran dana di tengah pandemi Covid-19.

Studi terdahulu juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak
yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank BCA Syariah Indonesia sebelum dan sesudah
pandemi Covid-19 pada rasio CAR, ROA, dan ROE. Dengan demikian, teori keuangan
perbankan syariah akan membantu dalam menganalisis perbedaan kinerja keuangan bank
syariah sebelum dan sesudah pandemi Covid-19.

Grand Theory ini mencakup konsep interkoneksi dalam sektor keuangan. Pandemi tidak
hanya berdampak pada kesehatan ekonomi secara langsung tetapi juga melalui berbagai
saluran, termasuk perubahan perilaku konsumen, penurunan kinerja industri, dan perubahan
regulasi. Hal ini dapat mempengaruhi likuiditas, portofolio, dan risiko yang dihadapi oleh
perbankan syariah dalam menjalankan operasionalnya.

5
Selain itu, Grand Theory juga mencerminkan perubahan dalam kebijakan dan strategi
makroekonomi yang diadopsi oleh pemerintah dan lembaga keuangan dalam menghadapi
krisis. Respons kebijakan, seperti stimulus ekonomi, penyesuaian suku bunga, atau intervensi
fiskal, dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas dan pertumbuhan perbankan
syariah.

Grand Theory mencakup aspek globalisasi dan ketidakpastian. Pandemi Covid-19 telah
memperkuat ketidakpastian dalam ekonomi global dan telah mengubah paradigma bisnis
secara menyeluruh. Perubahan ini mempengaruhi strategi, keputusan investasi, dan tata kelola
perbankan syariah dalam konteks integrasi ke pasar global dan ketidakpastian yang muncul
dari perubahan perilaku ekonomi global.

Grand Theory ini membantu dalam memahami bahwa pandemi Covid-19 bukan hanya
krisis kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi yang mendalam dengan dampak jangka panjang
pada sektor keuangan secara keseluruhan. Analisis Grand Theory ini menjadi landasan untuk
memahami bagaimana perbankan syariah secara spesifik merespons perubahan besar dalam
tatanan ekonomi global yang dipicu oleh pandemi ini.

Dengan mempertimbangkan temuan dari penelitian terdahulu, penerapan teori ekonomi


makro dan keuangan perbankan syariah sebagai Grand Theory dalam penelitian fenomena
pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah akan memberikan landasan yang kuat untuk
memahami dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor perbankan syariah di Indonesia.

Middle Theory

Middle Theory yang dapat diterapkan dalam penelitian fenomena pandemi Covid-19
terhadap perbankan syariah adalah teori keuangan perbankan syariah. Teori ini akan membantu
dalam memahami kinerja keuangan bank syariah selama pandemi Covid-19. Penelitian
terdahulu menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan
terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Oleh karena itu, penelitian ini akan
memfokuskan pada perubahan kinerja keuangan bank syariah selama pandemi Covid-19.

Middle Theory menjelaskan pergeseran signifikan dalam perilaku konsumen dan tren
keuangan sebagai respons terhadap pandemi Covid-19. Keterbatasan fisik, perubahan
kebutuhan ekonomi, serta peningkatan penggunaan teknologi telah mempengaruhi cara
masyarakat berinteraksi dengan layanan keuangan, termasuk perbankan syariah. Adopsi
teknologi dan layanan keuangan digital menjadi lebih penting, sementara permintaan akan

6
produk dan layanan yang sesuai dengan situasi pandemi meningkat. Middle Theory menyoroti
dampak langsung pandemi terhadap portofolio perbankan syariah. Penurunan aktivitas
ekonomi secara global telah berdampak pada risiko kredit, pengelolaan portofolio investasi,
dan likuiditas institusi keuangan syariah. Penurunan pendapatan dan ketidakpastian ekonomi
menyebabkan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara prinsip-prinsip syariah dan
keberlanjutan bisnis.

Middle Theory mencakup strategi adaptasi yang diterapkan oleh lembaga keuangan syariah
untuk mengatasi dampak pandemi. Hal ini termasuk perubahan dalam penawaran produk dan
layanan, inovasi teknologi keuangan (fintech), restrukturisasi operasional, serta peningkatan
regulasi untuk memitigasi risiko dan menjaga stabilitas. Middle Theory menyoroti respons
pemerintah dan regulator terhadap pandemi dalam konteks perbankan syariah. Langkah-
langkah regulatif, stimulus ekonomi, serta dukungan kebijakan menjadi penting untuk
membantu perbankan syariah menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh pandemi.

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak


yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank BCA Syariah Indonesia sebelum dan sesudah
pandemi Covid-19 pada rasio CAR, ROA, dan ROE. Dengan demikian, teori keuangan
perbankan syariah akan membantu dalam menganalisis perbedaan kinerja keuangan bank
syariah sebelum dan sesudah pandemi Covid-19.

Selain itu, penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah
memberikan dampak yang signifikan terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi pandemi Covid-19 terhadap pembiayaan
bank syariah di Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah
memberikan dampak yang signifikan terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia, terutama
dalam hal penyaluran pembiayaan. Oleh karena itu, teori keuangan perbankan syariah akan
membantu dalam memahami perubahan dalam penyaluran pembiayaan bank syariah selama
pandemi Covid-19.

Dengan mempertimbangkan temuan dari penelitian terdahulu, teori keuangan perbankan


syariah sebagai Middle Theory dalam penelitian fenomena pandemi Covid-19 terhadap
perbankan syariah akan memberikan landasan yang kuat untuk memahami perubahan kinerja
keuangan bank syariah selama pandemi Covid-19.

7
Operational Theory

Operational Theory yang relevan dalam konteks fenomena pandemi Covid-19 terhadap
perbankan syariah adalah manajemen strategi operasional perbankan syariah dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi perbankan, terutama dalam hal
penghimpunan dana dan penyaluran dana di tengah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19
telah mengganggu semua instrumen perekonomian, termasuk sistem perbankan. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) telah mengeluarkan kebijakan stimulus perekonomian nasional dalam
restrukturisasi untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah.

Operational Theory menggarisbawahi transisi signifikan menuju layanan dan operasi yang
lebih berbasis teknologi dalam perbankan syariah. Pandemi Covid-19 telah mempercepat
adopsi teknologi dalam penyediaan layanan keuangan, mendorong perbankan syariah untuk
meningkatkan solusi digital guna memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin meningkat akan
transaksi non-tunai dan layanan jarak jauh. Dalam konteks Operational Theory, terjadi
restrukturisasi dalam manajemen risiko dan pengambilan keputusan. Perbankan syariah harus
menyesuaikan strategi manajemen risiko dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi,
memperhatikan perubahan pada profil risiko kredit, investasi, serta likuiditas. Keputusan
operasional harus diambil dengan berhati-hati untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-
prinsip syariah sambil menjaga stabilitas keuangan.

Operational Theory menyoroti upaya restrukturisasi dan adaptasi model bisnis perbankan
syariah. Ini termasuk perubahan dalam penawaran produk dan layanan untuk menjawab
kebutuhan baru nasabah, restrukturisasi biaya operasional, serta penyesuaian strategi distribusi
produk keuangan. Teori Operasional juga menggambarkan perubahan dalam pengelolaan
sumber daya manusia (SDM) dan strategi talenta. Perbankan syariah harus memperhatikan
kebutuhan pelatihan dan adaptasi SDM terhadap lingkungan kerja yang berubah,
memungkinkan kerja jarak jauh, serta mengintegrasikan keterampilan baru yang diperlukan
dalam era digitalisasi.

Operational Theory menjadi dasar untuk memahami bagaimana perbankan syariah secara
praktis menyesuaikan operasionalnya untuk menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh
pandemi Covid-19. Teori ini membantu dalam melihat perubahan konkret dalam tata kelola,
infrastruktur, dan strategi operasional yang diterapkan oleh lembaga keuangan syariah untuk
menjaga kelangsungan dan kualitas layanan.

8
Studi yang dilakukan pada Bank Syariah Mandiri menunjukkan bahwa pandemi Covid-19
telah memberikan dampak yang signifikan terhadap manajemen strategi operasional perbankan
syariah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana manajemen strategi operasional
yang dilakukan oleh perbankan syariah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
intermediasi perbankan, terutama dalam hal penghimpunan dana dan penyaluran dana dalam
menjalankan tugas dan fungsinya di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga mempengaruhi likuiditas bank syariah. Penelitian lain
bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi restrukturisasi pembiayaan terhadap
likuiditas bank syariah pada situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi akibat
dampak Covid-19 terhadap perekonomian global.

Dengan demikian, Operational Theory yang relevan dalam konteks fenomena pandemi
Covid-19 terhadap perbankan syariah adalah manajemen strategi operasional perbankan
syariah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi perbankan, restrukturisasi
pembiayaan, dan pengelolaan likuiditas bank syariah dalam menghadapi situasi pandemi
Covid-19.

2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu

Studi dan penelitian terdahulu terkait fenomena pandemi Covid-19 terhadap perbankan
syariah telah memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak pandemi ini terhadap
sektor perbankan syariah di Indonesia. S. Sumadi (2020) melakukan penelitian yang
menunjukkan dampak pandemi Covid-19 terhadap fungsi intermediasi perbankan, berdasarkan
hasil studi di Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
manajemen strategi operasional yang dilakukan oleh perbankan syariah dalam menjalankan
fungsinya sebagai lembaga intermediasi perbankan, terutama dalam hal penghimpunan dana
dan penyaluran dana di tengah pandemi Covid-19.

Ana Zahrotun Nihayah dan Lathif Hanafir Rifqi (2020) juga melakukan penelitian terkait
implikasi pandemi Covid-19 terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi restrukturisasi pembiayaan terhadap
likuiditas bank syariah pada situasi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi akibat
dampak Covid-19 terhadap perekonomian global. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh S.
Sumadi (2020) juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang

9
signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank BCA Syariah Indonesia sebelum dan sesudah
pandemi Covid-19 pada rasio CAR, ROA, dan ROE.

Studi-studi tersebut memberikan pandangan yang komprehensif tentang berbagai aspek


yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah. Mereka
menggambarkan bagaimana lembaga keuangan syariah menghadapi tantangan, mengadaptasi
strategi, dan mencari peluang baru selama masa krisis ini. Dengan demikian, studi dan
penelitian terdahulu ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang dampak pandemi
Covid-19 terhadap perbankan syariah, termasuk dalam hal fungsi intermediasi perbankan,
pembiayaan, dan kinerja keuangan bank syariah.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan terkait fenomena pandemi Covid-
19 terhadap perbankan syariah, beberapa hipotesis dapat diajukan. Pertama, berdasarkan
penelitian S. Sumadi (2020) yang menunjukkan dampak pandemi Covid-19 terhadap fungsi
intermediasi perbankan, hipotesis dapat diajukan bahwa pandemi Covid-19 memiliki dampak
signifikan terhadap fungsi intermediasi perbankan syariah di Indonesia. Hipotesis ini
didasarkan pada temuan bahwa pandemi Covid-19 telah mengganggu semua instrumen
perekonomian, termasuk sistem perbankan, dan bahwa manajemen strategi operasional
perbankan syariah terpengaruh dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi
perbankan.

Kedua, berdasarkan penelitian Ana Zahrotun Nihayah dan Lathif Hanafir Rifqi (2020) yang
menunjukkan dampak pandemi Covid-19 terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia,
hipotesis dapat diajukan bahwa implementasi restrukturisasi pembiayaan memiliki dampak
signifikan terhadap likuiditas bank syariah pada situasi pandemi Covid-19. Hipotesis ini
didasarkan pada temuan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan
terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia, terutama dalam hal penyaluran pembiayaan.

Ketiga, berdasarkan penelitian S. Sumadi (2020) yang menunjukkan dampak pandemi


Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah, hipotesis dapat diajukan bahwa
pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan terhadap kinerja keuangan bank syariah di
Indonesia. Hipotesis ini didasarkan pada temuan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan
dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah, terutama pada rasio
CAR, ROA, dan ROE.

10
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan

Pertama, penerapan teknologi menjadi fokus utama dalam memperluas layanan jarak jauh
dan meningkatkan kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah. Banyak bank syariah yang
memperkenalkan atau meningkatkan platform digital mereka untuk memungkinkan nasabah
melakukan transaksi secara online, seperti pembayaran, transfer dana, dan pembiayaan, yang
semuanya mempertimbangkan prinsip syariah.

Kedua, penerapan praktik manajemen risiko telah menjadi krusial. Lembaga keuangan
syariah berupaya memperkuat manajemen risiko untuk mengatasi peningkatan risiko kredit
akibat ketidakpastian ekonomi. Mereka melakukan evaluasi portofolio secara lebih ketat,
mengadopsi strategi pemantauan risiko yang lebih proaktif, serta melakukan penyesuaian pada
kebijakan kredit untuk mengurangi potensi kerugian.

Ketiga, penerapan restrukturisasi produk dan layanan menjadi penting dalam


menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan baru nasabah. Perbankan syariah berinovasi
dengan menghadirkan produk pembiayaan yang lebih fleksibel dan layanan berbasis teknologi
yang lebih komprehensif sesuai dengan situasi pandemi. Hal ini termasuk pengembangan
skema pembiayaan yang mendukung pemulihan ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan
menengah yang terdampak.

Keempat, penerapan regulasi yang responsif dan kebijakan fleksibel menjadi kunci dalam
mendukung stabilitas perbankan syariah. Regulator berperan dalam memberikan panduan yang
jelas serta memberikan ruang bagi inovasi dan adaptasi bagi lembaga keuangan syariah untuk
menjaga kelangsungan bisnis sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip syariah.

Penerapan langkah-langkah ini menjadi bentuk konkret dari upaya perbankan syariah
dalam menghadapi fenomena pandemi Covid-19. Ini memungkinkan mereka untuk menjaga
kinerja operasional, memperkuat ketahanan, dan tetap memenuhi komitmen pada prinsip-
prinsip syariah sambil menghadapi tantangan yang tak terduga dari pandemi ini.

Penerapan dari fenomena pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah dapat dilihat dari
beberapa aspek yang relevan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh S. Sumadi
(2020) di Bank Syariah Mandiri, terdapat dampak yang signifikan terhadap fungsi intermediasi

11
perbankan syariah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan syariah harus mampu
mengadaptasi strategi operasional yang tepat untuk menjalankan fungsinya sebagai lembaga
intermediasi perbankan, terutama dalam hal penghimpunan dana dan penyaluran dana di
tengah pandemi Covid-19. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ana Zahrotun Nihayah
dan Lathif Hanafir Rifqi (2020) menunjukkan bahwa implementasi restrukturisasi pembiayaan
memiliki dampak signifikan terhadap likuiditas bank syariah pada situasi pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, perbankan syariah harus mampu mengelola likuiditas dengan baik untuk
memastikan kelangsungan operasionalnya di tengah pandemi Covid-19.

Dalam praktek, penerapan dari temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan
syariah perlu mengambil langkah-langkah inovatif untuk mengatasi dampak pandemi Covid-
19. Misalnya, perbankan syariah dapat mengembangkan produk pembiayaan yang sesuai
dengan kebutuhan nasabah di tengah pandemi Covid-19, seperti pembiayaan untuk usaha
mikro dan kecil yang terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, pengelolaan likuiditas yang
baik juga menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan operasional perbankan syariah di
tengah pandemi Covid-19.

Dengan demikian, penerapan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan
syariah perlu mengadaptasi strategi operasional yang tepat, mengelola likuiditas dengan baik,
dan mengambil langkah-langkah inovatif untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hal ini
menjadi penting dalam memastikan kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah
situasi yang menantang akibat pandemi Covid-19.

3.2 Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek

Salah satu perbandingan penting adalah seputar penerapan teknologi. Teori dan penelitian
terdahulu telah meramalkan pergeseran ke layanan keuangan digital yang lebih besar. Praktek
di lapangan menunjukkan adopsi yang cepat terhadap teknologi, tetapi tantangan tetap ada,
terutama dalam memastikan keselarasan layanan digital dengan prinsip-prinsip syariah serta
akses yang merata bagi semua lapisan masyarakat. Perbandingan lainnya adalah terkait
manajemen risiko. Teori-teori sebelumnya menekankan perlunya manajemen risiko yang lebih
ketat selama krisis ekonomi. Praktek yang diamati mengungkap bahwa perbankan syariah
memperkuat langkah-langkah manajemen risiko, namun penyesuaian dan evaluasi portofolio
yang lebih mendalam masih diperlukan untuk mengurangi risiko kredit yang meningkat.

Penerapan restrukturisasi produk dan layanan juga menjadi poin perbandingan yang
signifikan. Teori-teori sebelumnya menyoroti perlunya penyesuaian produk keuangan untuk

12
mengakomodasi kebutuhan nasabah selama krisis. Praktek ini terlihat dalam inovasi produk
pembiayaan yang lebih fleksibel dan penawaran layanan keuangan yang lebih beragam.
Perbandingan antara regulasi dan kebijakan juga menjadi bagian krusial dari pembahasan ini.
Teori-teori terdahulu memperkirakan perlunya fleksibilitas dalam regulasi untuk mendukung
adaptasi perbankan syariah selama pandemi. Praktek menunjukkan respons regulator yang
cukup responsif, tetapi masih ada kebutuhan akan kerangka regulasi yang lebih adaptif dan
progresif untuk mendukung inovasi serta menjaga stabilitas sistem keuangan syariah.

Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek terkait fenomena pandemi


Covid-19 terhadap perbankan syariah menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan antara
temuan penelitian dan implementasinya dalam praktek perbankan syariah. Hasil penelitian
menunjukkan dampak pandemi Covid-19 terhadap fungsi intermediasi perbankan, berdasarkan
hasil studi di Bank Syariah Mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan syariah harus
mampu mengadaptasi strategi operasional yang tepat untuk menjalankan fungsinya sebagai
lembaga intermediasi perbankan, terutama dalam hal penghimpunan dana dan penyaluran dana
di tengah pandemi Covid-19. Dalam praktek, perbankan syariah perlu mengambil langkah-
langkah inovatif untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, seperti pengembangan produk
pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, penelitian Ana Zahrotun Nihayah dan Lathif Hanafir Rifqi (2020) menunjukkan
bahwa implementasi restrukturisasi pembiayaan memiliki dampak signifikan terhadap
likuiditas bank syariah pada situasi pandemi Covid-19. Dalam praktek, pengelolaan likuiditas
yang baik menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan operasional perbankan syariah di
tengah pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa temuan penelitian terdahulu memiliki
relevansi yang kuat dengan praktek perbankan syariah dalam mengelola likuiditasnya di tengah
situasi pandemi Covid-19.

Dengan demikian, perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek perbankan


syariah menunjukkan bahwa temuan penelitian memiliki dampak yang signifikan dalam
membentuk strategi dan kebijakan operasional perbankan syariah di tengah pandemi Covid-
19. Implementasi dari temuan penelitian tersebut menjadi penting dalam memastikan
kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah situasi yang menantang akibat pandemi
Covid-19.

13
3.3 Pembahasan

Penggunaan teknologi menjadi kunci, dengan adopsi platform digital yang lebih luas untuk
memperluas akses layanan kepada nasabah. Hal ini menunjukkan pentingnya kesesuaian
teknologi dengan prinsip-prinsip syariah serta upaya mencapai inklusi keuangan yang lebih
baik. Evaluasi portofolio yang lebih ketat dan pemantauan risiko yang lebih intensif menjadi
fokus, sementara kepatuhan pada prinsip syariah tetap dijaga. Upaya untuk memastikan
kepatuhan pada prinsip syariah sambil tetap memberikan layanan yang lebih adaptif menjadi
poin penting dalam diskusi ini. Fleksibilitas regulasi menjadi esensial untuk memungkinkan
perbankan syariah beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi selama pandemi.

Pembahasan mengenai fenomena pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah


merupakan topik yang penting dalam konteks perubahan ekonomi global. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh S. Sumadi (2020) menunjukkan dampak pandemi Covid-19 terhadap fungsi
intermediasi perbankan, berdasarkan hasil studi di Bank Syariah Mandiri. Hal ini menunjukkan
bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perbankan
syariah, terutama dalam hal penghimpunan dana dan penyaluran dana. Selain itu, penelitian
Ana Zahrotun Nihayah dan Lathif Hanafir Rifqi (2020) juga menunjukkan bahwa pandemi
Covid-19 memiliki implikasi yang signifikan terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia.

Dalam praktek, hasil penelitian tersebut memiliki dampak yang signifikan dalam
membentuk strategi dan kebijakan operasional perbankan syariah di tengah pandemi Covid-
19. Implementasi dari temuan penelitian tersebut menjadi penting dalam memastikan
kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah situasi yang menantang akibat pandemi
Covid-19. Perbankan syariah perlu mengadaptasi strategi operasional yang tepat, mengelola
likuiditas dengan baik, dan mengambil langkah-langkah inovatif untuk mengatasi dampak
pandemi Covid-19.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh S. Sumadi (2020) juga menunjukkan bahwa
pandemi Covid-19 memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan
syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan Bank BCA
Syariah Indonesia sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 pada rasio CAR, ROA, dan ROE.
Dalam praktek, perbankan syariah harus mampu mengelola kinerja keuangan dengan baik
untuk memastikan kelangsungan operasionalnya di tengah pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perbankan syariah
di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh S. Sumadi (2020), pandemi Covid-

14
19 telah mengganggu fungsi intermediasi perbankan, terutama dalam hal penghimpunan dana
dan penyaluran dana. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan syariah dihadapkan pada
tantangan signifikan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi perbankan di
tengah pandemi Covid-19. Selain itu, penelitian Ana Zahrotun Nihayah dan Lathif Hanafir
Rifqi (2020) juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memiliki implikasi yang signifikan
terhadap pembiayaan bank syariah di Indonesia. Dalam praktek, perbankan syariah harus
mampu mengelola likuiditas dengan baik untuk memastikan kelangsungan operasionalnya di
tengah pandemi Covid-19.

Dalam konteks ini, penelitian terdahulu memberikan pemahaman yang mendalam tentang
dampak pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah. Temuan dari penelitian tersebut
memiliki relevansi yang kuat dengan praktek perbankan syariah dalam mengelola likuiditasnya
di tengah situasi pandemi Covid-19. Implementasi dari temuan penelitian tersebut menjadi
penting dalam memastikan kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah situasi yang
menantang akibat pandemi Covid-19. Perbankan syariah perlu mengadaptasi strategi
operasional yang tepat, mengelola likuiditas dengan baik, dan mengambil langkah-langkah
inovatif untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19

Dengan demikian, pembahasan mengenai fenomena pandemi Covid-19 terhadap


perbankan syariah menunjukkan bahwa hasil penelitian memiliki dampak yang signifikan
dalam membentuk strategi dan kebijakan operasional perbankan syariah di tengah pandemi
Covid-19. Implementasi dari temuan penelitian tersebut menjadi penting dalam memastikan
kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah situasi yang menantang akibat pandemi
Covid-19.

15
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pandemi Covid-19 telah menjadi ujian besar bagi industri keuangan, termasuk perbankan
syariah. Dampaknya pada perbankan syariah tidak hanya bersifat sementara; banyak perubahan
yang terjadi selama masa pandemi ini menandai transformasi jangka panjang dalam cara
perbankan syariah beroperasi. Perbankan syariah telah menunjukkan ketahanan yang
signifikan dalam menghadapi tantangan eksternal yang tak terduga ini. Meskipun mengalami
tekanan dari penurunan ekonomi global, perbankan syariah terus beradaptasi dengan cepat,
mengadopsi teknologi, dan merestrukturisasi layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Fenomena pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah menunjukkan bahwa pandemi


Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perbankan syariah di Indonesia.
Dampak tersebut terlihat pada fungsi intermediasi perbankan, pembiayaan, dan kinerja
keuangan perbankan syariah. Oleh karena itu, perbankan syariah harus mampu mengadaptasi
strategi operasional yang tepat, mengelola likuiditas dengan baik, dan mengambil langkah-
langkah inovatif untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan hasil penelitian dan studi terdahulu, fenomena pandemi Covid-19 memberikan
dampak yang signifikan terhadap perbankan syariah di Indonesia. Dampak tersebut terlihat
pada fungsi intermediasi perbankan, pembiayaan, dan kinerja keuangan perbankan syariah.
Oleh karena itu, perbankan syariah harus mampu mengadaptasi strategi operasional yang tepat,
mengelola likuiditas dengan baik, dan mengambil langkah-langkah inovatif untuk mengatasi
dampak pandemi Covid-19.

Penerapan dari temuan penelitian tersebut menjadi penting dalam memastikan


kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah situasi yang menantang akibat pandemi
Covid-19. Perbankan syariah perlu mengambil langkah-langkah inovatif untuk mengatasi
dampak pandemi Covid-19, seperti pengembangan produk pembiayaan yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, pengelolaan likuiditas yang baik
juga menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah
pandemi Covid-19. Dalam jangka panjang, perbankan syariah perlu terus mengembangkan
inovasi dan meningkatkan kualitas layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah di tengah
situasi pandemi Covid-19

16
4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan studi terdahulu, perbankan syariah perlu mengambil
langkah-langkah inovatif untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Salah satu langkah yang
dapat diambil adalah dengan mengembangkan produk pembiayaan yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, pengelolaan likuiditas yang baik
juga menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan operasional perbankan syariah di tengah
pandemi Covid-19.

Berdasarkan pembelajaran dari pandemi Covid-19, terdapat beberapa saran yang dapat
menjadi acuan untuk perbankan syariah dalam menghadapi masa depan yang lebih dinamis.
Penting untuk terus meningkatkan infrastruktur teknologi keuangan dan mengintegrasikan
layanan digital yang lebih inklusif dan sesuai syariah untuk mengakomodasi kebutuhan
masyarakat yang semakin mengandalkan teknologi. manajemen risiko perlu ditingkatkan
secara terus-menerus dengan fokus pada pemantauan portofolio yang lebih ketat serta
pembaruan kebijakan yang responsif terhadap perubahan ekonomi global. Selain itu,
perbankan syariah harus terus berinovasi dalam menghadirkan produk dan layanan yang sesuai
dengan perubahan kebutuhan nasabah.

Selain itu, perbankan syariah juga perlu meningkatkan kualitas manajemen risiko dalam
menghadapi situasi pandemi Covid-19. Hal ini dapat dilakukan dengan mengambil pelajaran
dari kisah Nabi Yusuf Alaihis Salam, yang mengajarkan tentang manajemen risiko yang baik.
Dalam praktek, perbankan syariah perlu mengelola risiko dengan cermat dan menggunakan
strategi kreatif untuk menghadapi kondisi yang serba tidak menentu saat ini.

Dalam jangka panjang, perbankan syariah perlu terus mengembangkan inovasi dan
meningkatkan kualitas layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah di tengah situasi pandemi
Covid-19. Hal ini menjadi penting dalam memastikan kelangsungan operasional perbankan
syariah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ana, D. E., & Zunaidi, A. (2022). Strategi Perbankan Syariah Dalam Memenangkan
Persaingan Di Masa Pandemi Covid-19. Proceedings of Islamic Economics, Business,
and Philanthropy, 1(1), 167-188.

Azhari, A. R., & Wahyudi, R. (2020). Analisis kinerja perbankan syariah di Indonesia: Studi
masa pandemi Covid-19. JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia), 10(2), 96-102.

Diana, S., Sulastiningsih, S., & Purwati, P. (2021). Analisis kinerja keuangan perbankan
syariah Indonesia pada masa pandemi covid-19. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis
Indonesia, 1(1), 111-125.

Fiqri, A. A. A., Azzahra, M. M., Branitasandini, K. D., & Pimada, L. M. (2021). Peluang Dan
Tantangan Merger Bank Syariah Milik Negara Di Indonesia Pada Masa Pandemi
Covid-19. El Dinar, 9(1), 1-18.

Kholiq, A., & Rahmawati, R. (2020). Dampak implementasi restrukturisasi pembiayaan


terhadap likuiditas bank syariah pada situasi pandemi covid-19. El Barka: Journal of
Islamic Economics and Business, 3(2), 282-316.

Mawarni, R. (2021). Penerapan Digital Banking Bank Syariah Sebagai Upaya Customer
Retantion Pada Masa Covid-19. Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Ekonomi Islam, 9(2), 39-54.

Sumadi, S. (2020). Menakar Dampak Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan


Syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 3(2), 145-162.

Ubaidillah, M., & Aji, R. H. S. (2020). Tinjauan atas implementasi perpanjangan masa
angsuran untuk pembiayaan di bank syariah pada situasi pandemi Covid-19. Islamic
Banking: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Perbankan Syariah, 6(1), 1-16.

Wahyudi, S., Majid, M. S. A., Marliyah, M., & Handayani, R. (2022). Dampak Pandemi Covid-
19 Terhadap Stabilitas Profit Efficiency Perbankan Syariah Indonesia. Ekonomi,
Keuangan, Investasi dan Syariah (EKUITAS), 3(3), 322-328.

Yuningsih, A., & Alfiah, E. (2022). Ketahanan perbankan syariah indonesia terhadap fluktuasi
kondisi makroekonomi dan kondisi fundamental saat pandemi covid-19. Al-Intaj:
Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 8(1), 45-58.

18

Anda mungkin juga menyukai