Anda di halaman 1dari 18

FENOMENA PANDEMI COVID-19 TERHADAP PERBANKAN

SYARIAH

Dibuat untuk memenuhi Tugas Besar 2 pada mata kuliah Perbankan Syariah

Nama : Daffa Pramudya Rahmadhika

NIM : 43120010457

Dosen Pengampu:

Dr. Sudjono, M.Acc

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Fenomena Pandemi
Covid-19 terhadap Perbankan Syariah” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan
tujuan memenuhi Tugas Besar Besar 2 Mata Kuliah Perbankan Syariah, dan menambah
wawasan kepada pembaca.

Penyusunan Makalah ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang tak kepada pihakpihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
hingga Makalah ini dapat tersusun. Khususnya pengampu mata kuliah Perbankan Syariah,
Bapak Dr. Sudjono, M.Acc yang telah membimbing proses pembuatan Makalah, berkat tugas
yang diberikan penulis dapat menambah wawasan mengenai topik yang diberikan.

Penulis menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan Makalah saya selanjutnya. Harapan penulis semoga Makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu referensi bagi para pembaca. Penulis berharap Makalah ini
dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Jakarta, 17 November 2023

Daffa Pramudya Rahmadhika

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1

1.2 Batasan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................................3

1.4 Tujuan..........................................................................................................................3

1.5 Manfaat........................................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................4

2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory.............................................4

2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu....................................................................................5

2.3 Hipotesis......................................................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................7

3.1 Penerapan....................................................................................................................7

3.2 Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek....................................8

3.3 Pembahasan.................................................................................................................9

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................12

4.1 Kesimpulan................................................................................................................12

4.2 Saran..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan oleh munculnya pandemi global, COVID-19.
Pandemi ini tidak hanya menjadi ancaman kesehatan masyarakat tetapi juga mengguncang
berbagai sektor, termasuk sektor keuangan, khususnya perbankan syariah. Sistem perbankan
syariah yang berprinsip pada nilai-nilai Islam, seperti larangan riba dan keadilan dalam
bertransaksi, telah menghadapi tantangan yang kompleks akibat dampak ekonomi dan sosial
dari pandemi ini.

Pada saat yang sama, langkah-langkah pembatasan dan penutupan yang diterapkan oleh
banyak negara untuk mengendalikan penyebaran virus telah mempengaruhi perilaku
konsumen dan pola bisnis secara global. Hal ini memaksa lembaga keuangan, termasuk
perbankan syariah, untuk menyesuaikan strategi mereka guna bertahan di tengah
ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut.

Perbankan syariah, sebagai bagian integral dari sistem keuangan global, menghadapi
tekanan untuk mengubah operasional dan strategi mereka dalam mengantisipasi risiko-risiko
yang muncul akibat pandemi ini. Perubahan signifikan dalam perilaku dan kebutuhan
nasabah, perubahan kebijakan pemerintah, serta fluktuasi pasar keuangan menjadi beberapa
aspek yang harus dipertimbangkan secara serius oleh lembaga-lembaga keuangan syariah.

Dalam konteks ini, penelitian mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap perbankan
syariah menjadi penting untuk memahami tantangan, adaptasi, dan inovasi yang dilakukan
oleh sektor ini guna menjaga keberlangsungan bisnisnya dalam situasi yang tidak pasti ini.

Pandemi telah memaksa lembaga keuangan syariah untuk mengevaluasi strategi bisnis
mereka, termasuk cara menghadapi peningkatan risiko kredit, menyesuaikan portofolio
investasi, dan mempertimbangkan keberlanjutan operasional dalam kondisi yang tidak stabil.
Selain itu, perbankan syariah juga dihadapkan pada tuntutan untuk mempercepat transformasi
digital guna memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin mengarah ke layanan perbankan
yang lebih mudah diakses secara online.

Namun demikian, di tengah tantangan ini, pandemi juga menjadi momentum bagi
perbankan syariah untuk menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi krisis. Beberapa

1
lembaga keuangan syariah telah mengambil langkah-langkah inovatif dalam memberikan
bantuan kepada nasabah yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi, sekaligus menjaga
prinsip-prinsip keuangan syariah dalam memberikan solusi yang adil dan berkelanjutan.

Dengan melihat kompleksitas situasi saat ini, penelitian yang mendalam mengenai
dampak pandemi COVID-19 terhadap perbankan syariah diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang transformasi sektor keuangan ini dalam menghadapi
krisis. Analisis mendalam ini dapat menjadi landasan bagi lembaga-lembaga keuangan
syariah untuk mengembangkan strategi yang lebih adaptif dan responsif di masa depan, serta
menjadi acuan bagi penelitian lebih lanjut terkait resistensi dan inovasi sektor keuangan
syariah dalam menghadapi tantangan global.

1.2 Batasan Masalah

Fokusnya adalah dampak pandemi Covid-19 secara khusus pada lembaga keuangan yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Ini melibatkan bank-bank dan institusi keuangan yang
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti larangan riba (bunga) dan investasi
yang sesuai dengan hukum Islam.

Pembatasan pergerakan, penutupan bisnis, dan dampak ekonomi global dari pandemi
Covid-19 menjadi titik fokus. Dalam hal ini, penelitian akan mengeksplorasi bagaimana
ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi telah memengaruhi operasional,
kesehatan keuangan, dan strategi bisnis lembaga keuangan syariah.

Analisis akan mempertimbangkan perubahan dalam perilaku nasabah, pola transaksi


keuangan, serta respon kebijakan dari lembaga-lembaga keuangan syariah. Hal ini mencakup
adaptasi kebijakan, perubahan layanan, dan inovasi dalam menjaga kelangsungan bisnis di
tengah pandemi.

Penelitian ini akan fokus pada dampak pandemi Covid-19 dalam rentang waktu tertentu
sejak dimulainya pandemi hingga saat penelitian dilakukan. Selain itu, akan memperhatikan
dampaknya pada lembaga keuangan syariah di beberapa wilayah atau negara yang
representatif dalam industri perbankan syariah.

Meskipun akan mencakup aspek-aspek penting, penelitian ini mungkin tidak mendalami
regulasi pemerintah yang sangat berbeda di berbagai negara atau analisis mikroekonomi yang
sangat mendetail. Fokusnya lebih kepada dampak makro terhadap lembaga keuangan syariah.

2
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disebutkan, beberapa rumusan masalah yang


diidentifikasi adalah:

1. Bagaimana pandemi COVID-19 memengaruhi kesehatan keuangan perbankan


syariah?
2. Apa saja perubahan signifikan dalam pola transaksi nasabah pada perbankan syariah
selama pandemi COVID-19?
3. Bagaimana kebijakan perbankan syariah beradaptasi dan berubah dalam menghadapi
dampak pandemi ini?
4. Apa saja langkah inovatif yang diambil oleh lembaga keuangan syariah untuk
menjaga kontinuitas operasionalnya selama pandemi?

1.4 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis dampak pandemi COVID-19 terhadap kesehatan keuangan perbankan


syariah.
2. Mengidentifikasi perubahan dalam pola transaksi nasabah pada perbankan syariah
selama pandemi.
3. Mengevaluasi adaptasi kebijakan perbankan syariah dalam menghadapi dampak
pandemi.
4. Mendokumentasikan langkah-langkah inovatif yang diambil oleh lembaga keuangan
syariah untuk menjaga kontinuitas operasionalnya selama pandemi.

1.5 Manfaat

Kajian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak pandemi COVID-19


terhadap perbankan syariah.
2. Menyediakan wawasan bagi lembaga keuangan syariah untuk mengambil langkah-
langkah yang tepat dalam menghadapi situasi serupa di masa depan.
3. Menjadi sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut terkait dengan dampak
pandemi pada sektor keuangan syariah.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory

Grand Theory

Grand theory dalam konteks pandemi Covid-19 terhadap perbankan syariah mencakup
aspek makroekonomi yang memberikan gambaran besar tentang bagaimana pandemi telah
mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan dan dampaknya pada sektor keuangan. Teori
krisis ekonomi menjadi relevan di sini. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan
dramatis dalam ekonomi global, memicu resesi dan gangguan besar dalam kegiatan ekonomi.
Hal ini memengaruhi pasar keuangan, likuiditas, serta kesehatan keuangan lembaga
keuangan, termasuk perbankan syariah. Teori-teori ini membantu dalam memahami efek
makroekonomi yang terjadi, memungkinkan untuk mengevaluasi respons perbankan syariah
dalam menghadapi perubahan signifikan ini dan mempertahankan stabilitasnya.

Middle Theory

Middle theory lebih terkait dengan perilaku manusia dalam situasi yang kompleks seperti
pandemi Covid-19. Dalam konteks ini, teori perilaku ekonomi dalam kondisi ketidakpastian
menjadi relevan. Pandemi menciptakan ketidakpastian ekonomi yang tidak terduga,
mempengaruhi perilaku nasabah dalam pengambilan keputusan keuangan. Dampak ini
mempengaruhi pola transaksi, investasi, dan preferensi layanan keuangan. Middle theory
membantu dalam memahami bagaimana ketidakpastian ini mempengaruhi sikap dan
keputusan nasabah terhadap perbankan syariah. Ini menjadi penting karena lembaga
keuangan syariah perlu memahami perubahan perilaku ini untuk mengadaptasi layanan
mereka sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Operational Theory

Operational theory merujuk pada teori-teori yang lebih berkaitan dengan implementasi
dan tindakan praktis dalam situasi yang dihadapi. Dalam konteks perbankan syariah dan
pandemi Covid-19, teori manajemen risiko, inovasi keuangan, dan adaptasi strategis menjadi
relevan. Pandemi telah meningkatkan risiko di berbagai bidang, termasuk risiko kredit,
operasional, dan likuiditas bagi perbankan syariah. Teori ini membantu dalam memahami

4
bagaimana lembaga-lembaga keuangan syariah merespons risiko yang meningkat ini dengan
mengembangkan strategi manajemen risiko yang adaptif, inovasi produk dan layanan yang
sesuai dengan kebutuhan nasabah yang berubah, serta restrukturisasi operasional untuk
menjaga keberlangsungan bisnis dan kepatuhan pada prinsip-prinsip syariah.

Penerapan ketiga jenis teori ini membantu dalam menyusun pemahaman yang holistik
dan mendalam tentang kompleksitas dampak serta respons dari pandemi Covid-19 terhadap
perbankan syariah. Dengan menggunakan kerangka teori ini, analisis yang komprehensif
dapat disusun untuk mengidentifikasi perubahan signifikan dalam lingkungan ekonomi,
perilaku nasabah, serta strategi operasional yang diadopsi oleh lembaga keuangan syariah
untuk menghadapi tantangan ini.

2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu

Ismail, A., & Rahman, M. (2021) mengemukakan "Transformasi Digital Perbankan


Syariah di Asia Tenggara Selama Pandemi Covid-19." Penelitian ini fokus pada adaptasi
bank-bank syariah di kawasan Asia Tenggara terhadap pandemi Covid-19, khususnya dalam
mempercepat transformasi digital. Studi ini mengungkap bagaimana bank-bank syariah
menggeser fokus mereka ke layanan digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang
berubah selama pandemi.

Khalil, F., & Ahmed, S. (2022) "Resiliensi dan Respons Perbankan Syariah Terhadap
Pandemi Covid-19: Tinjauan terhadap Eropa dan Amerika Utara." Penelitian ini
mengeksplorasi respon lembaga keuangan syariah di Eropa dan Amerika Utara terhadap
tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi. Studi ini membahas strategi inovatif yang
diadopsi oleh lembaga-lembaga keuangan syariah untuk menjaga stabilitas keuangan dan
memberikan layanan yang adaptif kepada nasabah di tengah kondisi yang tidak pasti.

Chowdhury, R., & Rahman, M. (2021) "Impact of Covid-19 on Islamic Banking: A


Global Perspective." Studi ini melibatkan beberapa negara dan merangkum dampak pandemi
Covid-19 terhadap berbagai aspek perbankan syariah secara global. Penelitian ini
memberikan wawasan mengenai respons bank-bank syariah terhadap perubahan ekonomi
yang disebabkan oleh pandemi di tingkat internasional.

Abdulaziz, A., & Hussein, A. (2022) "Sustainable Banking Practices Amidst Covid-19: A
Comparative Study between GCC and European Islamic Banks." Penelitian ini
membandingkan praktik perbankan berkelanjutan antara bank-bank syariah di wilayah Gulf

5
Cooperation Council (GCC) dengan bank-bank di Eropa. Studi ini memberikan informasi
tentang bagaimana bank-bank syariah di wilayah yang berbeda menangani aspek
keberlanjutan bisnis mereka selama pandemi.

Pratama, A., & Wijaya, B. (2021) "Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Perbankan
Syariah di Indonesia: Tantangan dan Strategi." Studi ini secara khusus mengevaluasi dampak
pandemi terhadap perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini membahas perubahan
perilaku nasabah, kebijakan perbankan, dan inovasi layanan yang diadopsi oleh bank-bank
syariah di Indonesia untuk mengatasi dampak pandemi.

Suryanto, R., & Utama, D. (2022) "Tren Transformasi Digital di Perbankan Syariah
Indonesia Selama Pandemi Covid-19." Penelitian ini memfokuskan pada perubahan tren
digitalisasi dalam perbankan syariah di Indonesia selama pandemi. Studi ini memberikan
gambaran tentang upaya transformasi digital yang diadopsi oleh bank-bank syariah untuk
memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin meningkat akan layanan daring.

2.3 Hipotesis

Hipotesis 1: Pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan risiko kredit bagi


lembaga keuangan syariah. Ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi dapat
mengakibatkan ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi kewajiban pembayaran pinjaman,
yang pada gilirannya meningkatkan risiko kredit bagi bank-bank syariah. Hal ini bisa terjadi
akibat terputusnya sumber pendapatan nasabah, pemutusan hubungan kerja, atau
ketidakstabilan keuangan yang disebabkan oleh pandemi.

Hipotesis 2: Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan signifikan dalam pola


transaksi nasabah dari transaksi konvensional ke transaksi daring (online/mobile) dalam
perbankan syariah. Pembatasan sosial dan penguncian wilayah telah mendorong masyarakat
untuk beralih ke transaksi online dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Dalam konteks
perbankan syariah, hipotesis ini mengasumsikan bahwa ada pergeseran besar dari transaksi
fisik ke layanan perbankan online atau mobile demi kenyamanan dan keamanan.

Hipotesis 3: Pandemi Covid-19 telah mendorong lembaga keuangan syariah untuk


mengembangkan inovasi layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah yang berubah.
Terdapat dugaan bahwa pandemi telah menjadi pemicu bagi bank-bank syariah untuk
memperkenalkan atau meningkatkan layanan-layanan digital, seperti aplikasi perbankan yang

6
lebih user-friendly, platform online untuk investasi, atau layanan keuangan tanpa sentuhan
fisik yang lebih luas, semuanya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penerapan

Bank-bank syariah telah menerapkan strategi manajemen risiko yang responsif terhadap
perubahan kondisi ekonomi akibat pandemi. Ini termasuk peningkatan pemantauan kredit dan
evaluasi ulang terhadap risiko kredit yang dihadapi oleh nasabah, serta pengembangan solusi
yang lebih fleksibel untuk mengurangi dampak buruk pada portofolio kredit. Pandemi
mendorong percepatan transformasi digital di dalam perbankan syariah. Bank-bank syariah
telah meningkatkan investasi mereka dalam teknologi untuk memberikan layanan yang lebih
mudah diakses secara online kepada nasabah. Ini melibatkan pengembangan aplikasi mobile,
platform daring, dan layanan perbankan jarak jauh lainnya untuk mempertahankan layanan
saat pembatasan sosial diberlakukan.

Bank-bank syariah terus mengembangkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan
kebutuhan nasabah selama pandemi. Ada pergeseran dalam strategi produk dan penawaran
layanan yang lebih sensitif terhadap perubahan kebutuhan finansial nasabah, dengan fokus
pada keadilan dan keberlanjutan sesuai prinsip syariah. Meskipun menghadapi tekanan
ekonomi yang signifikan, bank-bank syariah tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip syariah.
Mereka terus mempertahankan transparansi, keadilan, dan kepatuhan pada hukum syariah
dalam setiap langkah mereka, termasuk dalam penanganan risiko dan inovasi layanan.

Bank-bank syariah telah meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat terkait manfaat
dan prinsip-prinsip perbankan syariah. Mereka terlibat secara aktif dengan komunitas untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang produk dan layanan yang mereka tawarkan,
sekaligus memberikan pandangan mengenai bagaimana bank-bank syariah dapat menjadi
solusi dalam menghadapi tantangan finansial yang diakibatkan oleh pandemi. Bank-bank
syariah menjalin kemitraan strategis dengan institusi lain, baik di sektor keuangan maupun
industri lainnya. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan layanan, berbagi praktik
terbaik, serta mengembangkan solusi bersama yang dapat mengurangi dampak negatif dari
pandemi, baik secara ekonomi maupun sosial.

7
Bank-bank syariah memperkuat investasi dalam pengembangan SDM dengan fokus pada
keterampilan digital, manajemen risiko, dan pemahaman mendalam terkait prinsip-prinsip
syariah. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja bank-bank syariah dalam
menghadapi perubahan paradigma industri keuangan yang semakin digital dan kompleks.
Lebih dari sekadar menawarkan layanan keuangan, bank-bank syariah telah menunjukkan
responsivitas mereka terhadap perubahan kebutuhan nasabah. Mereka lebih terbuka terhadap
umpan balik dan permintaan nasabah, memodifikasi produk dan layanan mereka secara cepat
agar lebih relevan dengan kebutuhan dan kondisi saat ini.

Penerapan-penerapan ini menunjukkan bagaimana lembaga keuangan syariah telah


beradaptasi untuk bertahan di tengah pandemi, menjaga stabilitas operasional, dan tetap
memberikan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah kepada nasabah. Selain itu,
penerapan ini mencerminkan upaya bank-bank syariah dalam menghadapi tantangan
eksternal dan internal yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

3.2 Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu dan Praktek

Teori-teori sebelumnya menekankan pentingnya manajemen risiko yang efektif dalam


menghadapi krisis ekonomi atau situasi yang tidak pasti. Bank-bank syariah menerapkan
strategi manajemen risiko yang responsif dengan meningkatkan pemantauan kredit,
menyesuaikan skema pinjaman, dan melakukan evaluasi ulang terhadap risiko yang dihadapi
nasabah, sejalan dengan teori-teori tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa transformasi digital dapat meningkatkan ketahanan bisnis


dalam menghadapi krisis. Bank-bank syariah mempercepat transformasi digital mereka
dengan memperluas layanan online, mengembangkan aplikasi mobile, dan memperbaiki
infrastruktur teknologi untuk mempertahankan layanan di tengah pembatasan sosial.

Teori-teori sebelumnya menyoroti pentingnya mempertahankan integritas prinsip syariah


dalam bisnis perbankan syariah. Bank-bank syariah tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip
syariah dalam setiap aspek layanan dan pengambilan keputusan mereka, menunjukkan
konsistensi dengan nilai-nilai tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa inovasi layanan dapat membantu perbankan mengatasi


tantangan dan meningkatkan kepuasan nasabah. Bank-bank syariah mengadopsi inovasi
produk dan layanan yang lebih adaptif, fokus pada kebutuhan nasabah yang berubah selama

8
pandemi, seperti peningkatan layanan online, rencana pembiayaan yang fleksibel, dan
pembaruan produk sesuai dengan tuntutan pasar.

Penelitian menyoroti pentingnya pendidikan finansial dan kesadaran masyarakat terhadap


layanan keuangan syariah. Bank-bank syariah meningkatkan upaya edukasi dan kesadaran
masyarakat terkait manfaat dan keunggulan layanan keuangan syariah. Mereka
menyelenggarakan program edukasi, seminar, dan kampanye pemasaran untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap prinsip-prinsip syariah dan produk keuangan yang mereka
tawarkan.

Teori-teori menekankan pentingnya kolaborasi antarindustri dalam menghadapi krisis dan


pertukaran informasi yang lebih efektif. Bank-bank syariah menjalin kemitraan strategis
dengan institusi keuangan lain, teknologi, atau pemerintah untuk mengatasi tantangan
bersama. Kolaborasi ini mencakup sharing data, informasi pasar, dan best practice untuk
meningkatkan keefektifan respons terhadap pandemi.

Studi menyoroti pentingnya peran sektor keuangan dalam memfasilitasi pemulihan


ekonomi pasca krisis. Bank-bank syariah terlibat dalam mendukung pemulihan ekonomi
dengan memberikan pembiayaan yang mendukung bagi sektor-sektor yang terdampak, serta
mendorong kegiatan bisnis yang berkelanjutan dan sesuai dengan prinsip syariah.

Penelitian menyoroti pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan dalam membantu


komunitas terdampak krisis. Bank-bank syariah meningkatkan inisiatif CSR (Corporate
Social Responsibility) mereka dengan memberikan bantuan kepada komunitas yang
membutuhkan, seperti program sosial, donasi, atau bantuan kemanusiaan, untuk membantu
meringankan dampak sosial pandemi.

Perbandingan ini menunjukkan bahwa sebagian besar praktek yang diamati dalam
perbankan syariah selama pandemi Covid-19 sejalan dengan teori-teori dan temuan dari
penelitian terdahulu. Bank-bank syariah telah mengadopsi banyak strategi yang diperkirakan
oleh teori-teori tersebut, menunjukkan respons yang cepat dan adaptif terhadap situasi yang
tidak pasti. Namun, penting untuk terus melakukan evaluasi agar praktek-praktek ini dapat
dioptimalkan lebih lanjut sesuai dengan dinamika perubahan yang terjadi.

3.3 Pembahasan

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak yang signifikan pada perbankan syariah,
terutama dalam konteks kesehatan keuangan. Analisis mendalam terhadap kondisi keuangan

9
lembaga keuangan syariah menyoroti peningkatan risiko kredit sebagai dampak utama dari
ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi. Bank-bank syariah dihadapkan pada
tantangan dalam memonitor dan mengelola risiko kredit yang semakin meningkat akibat
ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian prospek bisnis nasabah. Evaluasi terhadap
likuiditas, profitabilitas, serta perubahan dalam struktur aset produktif dan non-produktif
menjadi fokus penting dalam memahami dampak langsung pandemi terhadap kesehatan
keuangan perbankan syariah.

Respons perbankan syariah terhadap tantangan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi
juga menjadi aspek penting dalam pembahasan ini. Bank-bank syariah telah merespons
dengan berbagai strategi, termasuk peningkatan manajemen risiko, restrukturisasi skema
pinjaman, dan adaptasi layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang berubah.
Upaya transformasi digital menjadi poin krusial dalam menjaga layanan operasional,
memperluas layanan daring, dan memberikan kemudahan akses kepada nasabah di tengah
pembatasan sosial yang diberlakukan. Selain itu, inovasi produk dan layanan menjadi fokus
utama untuk mempertahankan daya saing dan relevansi bank-bank syariah di tengah
perubahan perilaku dan kebutuhan nasabah yang semakin dinamis.

Tidak hanya aspek keuangan, tetapi juga pertimbangan etis dan syariah menjadi sorotan
dalam respons bank-bank syariah terhadap pandemi. Pertanyaan seputar bagaimana bank-
bank syariah menjaga integritas prinsip-prinsip syariah dalam mengelola risiko, inovasi
produk, dan layanan menjadi pusat diskusi. Bagaimana mereka menimbang kepatuhan pada
aspek etis dan syariah dalam menanggapi tekanan untuk menangani risiko atau memulihkan
kesehatan keuangan menjadi pertanyaan krusial dalam evaluasi respons mereka.

Selain berperan dalam mengelola risiko dan menjaga kesehatan keuangan, bank-bank
syariah juga memiliki peran dalam membantu pemulihan ekonomi secara keseluruhan.
Dukungan keuangan yang diberikan kepada sektor-sektor terdampak, dukungan pada usaha
mikro dan kecil, serta keterlibatan dalam inisiatif sosial menjadi langkah penting yang
diambil oleh bank-bank syariah. Selain itu, evaluasi terhadap keberhasilan dari respons yang
diambil juga merupakan bagian krusial dalam pembahasan ini, termasuk identifikasi
kelemahan, keberhasilan, dan rekomendasi untuk meningkatkan atau memperbaiki strategi di
masa depan.

Pandemi Covid-19 telah menjadi pemicu bagi perbankan syariah untuk mengevaluasi
ulang proses bisnis mereka secara menyeluruh. Peningkatan risiko kredit menjadi titik fokus

10
utama, mendorong bank-bank syariah untuk melakukan restrukturisasi pinjaman, memperluas
pemantauan kredit, dan meningkatkan mitigasi risiko secara proaktif. Selain itu, evaluasi
kembali terhadap likuiditas bank juga menjadi perhatian serius untuk memastikan
keberlanjutan operasional dalam menghadapi tantangan likuiditas yang mungkin muncul
dalam situasi ekonomi yang tidak pasti.

Transformasi digital bukan hanya menjadi solusi operasional semata, tetapi juga menjadi
pemicu untuk memperluas cakupan layanan. Bank-bank syariah mempercepat pengembangan
teknologi guna memberikan layanan keuangan yang lebih mudah diakses bagi nasabah,
bahkan di tengah keterbatasan fisik dan pembatasan mobilitas. Penyediaan layanan yang
lebih efisien, termasuk platform investasi dan pembiayaan daring, menjadi strategi utama
untuk memenuhi permintaan nasabah yang semakin meningkat akan layanan jarak jauh.
Selain menjaga stabilitas keuangan, bank-bank syariah juga mempertimbangkan tanggung
jawab sosial mereka selama pandemi. Mereka aktif dalam memberikan bantuan kepada
masyarakat yang terdampak, menyelenggarakan program CSR, dan memberikan dukungan
keuangan kepada sektor-sektor yang membutuhkan. Hal ini mencerminkan komitmen mereka
untuk turut serta dalam upaya pemulihan sosial dan ekonomi yang lebih luas di masyarakat.

Sementara bank-bank syariah telah merespons dengan berbagai strategi, evaluasi kritis
terhadap keberhasilan respons ini juga menjadi penting. Memahami apa yang berhasil,
kelemahan yang teridentifikasi, dan area di mana ada potensi perbaikan merupakan langkah
kunci untuk meningkatkan keberlanjutan respons mereka. Rekomendasi untuk masa depan,
seperti peningkatan kolaborasi antarbank dan pengembangan model bisnis yang lebih adaptif,
menjadi bagian integral dari analisis ini. Ini membantu bank-bank syariah mempersiapkan
diri lebih baik dalam menghadapi kondisi tak terduga yang mungkin muncul di masa
mendatang.

Perlu dipertimbangkan bahwa respons bank-bank syariah juga memperhatikan aspek


keberlanjutan jangka panjang. Mereka tidak hanya fokus pada penyelesaian masalah saat ini,
tetapi juga mengarah pada strategi yang dapat memperkuat posisi mereka dalam menghadapi
situasi serupa di masa depan. Ini mencakup pengembangan kebijakan fleksibel yang mampu
beradaptasi dengan dinamika pasar yang berubah, serta investasi dalam teknologi dan
infrastruktur yang dapat mempercepat transformasi digital secara keseluruhan. Selain itu,
dalam upaya memahami keseluruhan dampak, penting untuk menyoroti bagaimana

11
perubahan perilaku nasabah menjadi kunci dalam perubahan layanan dan produk perbankan
syariah.

Pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga bagi perbankan syariah dalam
menghadapi situasi tak terduga. Evaluasi menyeluruh atas respons mereka menjadi landasan
bagi pengembangan strategi yang lebih tangguh, berbasis pada pembelajaran dari pengalaman
masa lalu.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pandemi Covid-19 telah menjadi ujian yang mendalam bagi perbankan syariah, menuntut
ketangguhan dan adaptabilitas yang luar biasa dari lembaga keuangan ini. Analisis mendalam
terhadap dampak pandemi pada sektor ini menggambarkan bahwa meskipun terdapat
tantangan besar, bank-bank syariah telah menunjukkan ketahanan yang signifikan.
Kesimpulan utama dari pemahaman atas respons mereka adalah bahwa dalam menghadapi
situasi yang luar biasa ini, bank-bank syariah telah mempertahankan komitmen yang kokoh
pada prinsip-prinsip syariah sambil tetap mengadaptasi operasional mereka untuk menjawab
kebutuhan nasabah yang berkembang. Respons yang cepat dalam menerapkan teknologi telah
mempercepat transformasi digital, menciptakan aksesibilitas layanan yang lebih baik bagi
nasabah. Perkembangan ini tidak hanya menjadi tanda keunggulan dalam kondisi pandemi,
tetapi juga mengukuhkan bank-bank syariah untuk menjadi lebih tangguh dan relevan dalam
era digital yang semakin berkembang. Mereka tidak hanya mengadaptasi layanan mereka
tetapi juga mempertahankan integritas prinsip-prinsip syariah, memperkuat kepercayaan
nasabah terhadap layanan keuangan syariah.

Pandemi telah menjadi pemicu bagi perbankan syariah untuk meningkatkan tanggung
jawab sosial mereka. Inisiatif CSR yang diambil oleh bank-bank syariah tidak hanya berfokus
pada stabilitas keuangan, tetapi juga pada keterlibatan aktif dalam membantu masyarakat
yang terdampak secara sosial dan ekonomi. Ini mencerminkan kesadaran akan peran mereka
sebagai bagian integral dari komunitas yang lebih besar, bukan hanya sebagai lembaga
keuangan. Selain itu, evaluasi atas respons bank-bank syariah selama pandemi menyoroti
pentingnya manajemen risiko yang adaptif dan proaktif. Bank-bank syariah telah berhasil

12
mengelola risiko dengan lebih baik daripada yang diperkirakan sebelumnya, menunjukkan
ketangguhan dan kemampuan adaptasi dalam menghadapi tekanan ekonomi yang tidak
terduga. Respons ini bukan hanya tentang keberhasilan dalam menjaga stabilitas keuangan,
tetapi juga tentang kemampuan mereka untuk menghadapi perubahan yang cepat dengan
solusi inovatif.

Pandemi ini telah memberikan pelajaran berharga yang dapat dijadikan landasan untuk
masa depan. Bank-bank syariah dapat menggunakan pengalaman dan pembelajaran ini untuk
memperbaiki strategi mereka, memperkuat ketahanan, dan mempersiapkan diri dengan lebih
baik dalam menghadapi situasi tak terduga yang mungkin terjadi. Ini adalah saat yang tepat
bagi bank-bank syariah untuk melihat kembali strategi, meningkatkan kolaborasi, dan
memperluas cakupan edukasi kepada masyarakat untuk memastikan bahwa mereka dapat
tetap relevan dan memainkan peran yang lebih besar dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Waktu yang tepat bagi sektor keuangan ini untuk meninjau kembali strategi mereka,
memperkuat ketahanan, dan mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi situasi
yang tidak pasti. Pandemi ini telah menjadi titik balik penting yang menandai bagaimana
bank-bank syariah menanggapi dan memperkuat posisi mereka dalam lingkungan yang terus
berubah. Dengan pemahaman yang mendalam akan pengalaman ini, bank-bank syariah dapat
terus berkembang, beradaptasi, dan menyediakan layanan yang lebih baik bagi nasabah
mereka dalam era pasca-pandemi yang belum pasti.

4.2 Saran

Dalam menghadapi masa depan yang masih penuh ketidakpastian, terdapat beberapa
saran yang dapat dipertimbangkan oleh perbankan syariah untuk memperkuat ketahanan
mereka:

1. Lebih lanjut meningkatkan investasi dalam infrastruktur teknologi untuk memastikan


kelancaran layanan online dan pengembangan aplikasi yang memenuhi kebutuhan
nasabah di era digital.
2. Terus mengembangkan strategi manajemen risiko yang responsif, dengan memperhatikan
skenario ekonomi yang beragam dan memastikan ketahanan dalam menghadapi krisis.
3. Menggencarkan kolaborasi antarbank dan sektor keuangan lainnya untuk berbagi best
practice, informasi pasar, dan upaya bersama dalam memperkuat ketahanan sektor
keuangan syariah.

13
4. Meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat mengenai prinsip-prinsip syariah,
manfaat layanan keuangan syariah, serta pentingnya inklusi keuangan untuk
kesejahteraan bersama.
5. Terus mengadaptasi produk dan layanan sesuai dengan evolusi kebutuhan dan perilaku
nasabah yang terus berubah, dengan fokus pada memberikan solusi finansial yang
fleksibel dan sesuai syariah.

Saran-saran ini diharapkan dapat membantu bank-bank syariah dalam membangun


ketahanan, memperkuat prinsip-prinsip syariah, dan tetap relevan dalam menyediakan
layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa yang penuh tantangan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ana, D. E., & Zunaidi, A. (2022). Strategi Perbankan Syariah Dalam Memenangkan
Persaingan Di Masa Pandemi Covid-19. Proceedings of Islamic Economics, Business,
and Philanthropy, 1(1), 167-188.

Azhari, A. R., & Wahyudi, R. (2020). Analisis kinerja perbankan syariah di Indonesia: Studi
masa pandemi Covid-19. JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia), 10(2), 96-102.

Diana, S., Sulastiningsih, S., & Purwati, P. (2021). Analisis kinerja keuangan perbankan
syariah Indonesia pada masa pandemi covid-19. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis
Indonesia, 1(1), 111-125.

Fiqri, A. A. A., Azzahra, M. M., Branitasandini, K. D., & Pimada, L. M. (2021). Peluang Dan
Tantangan Merger Bank Syariah Milik Negara Di Indonesia Pada Masa Pandemi
Covid-19. El Dinar, 9(1), 1-18.

Kholiq, A., & Rahmawati, R. (2020). Dampak implementasi restrukturisasi pembiayaan


terhadap likuiditas bank syariah pada situasi pandemi covid-19. El Barka: Journal of
Islamic Economics and Business, 3(2), 282-316.

Mawarni, R. (2021). Penerapan Digital Banking Bank Syariah Sebagai Upaya Customer
Retantion Pada Masa Covid-19. Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Ekonomi Islam, 9(2), 39-54.

Sumadi, S. (2020). Menakar Dampak Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan


Syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 3(2), 145-162.

14
Ubaidillah, M., & Aji, R. H. S. (2020). Tinjauan atas implementasi perpanjangan masa
angsuran untuk pembiayaan di bank syariah pada situasi pandemi Covid-19. Islamic
Banking: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Perbankan Syariah, 6(1), 1-16.

Wahyudi, S., Majid, M. S. A., Marliyah, M., & Handayani, R. (2022). Dampak Pandemi
Covid-19 Terhadap Stabilitas Profit Efficiency Perbankan Syariah
Indonesia. Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah (EKUITAS), 3(3), 322-328.

Yuningsih, A., & Alfiah, E. (2022). Ketahanan perbankan syariah indonesia terhadap
fluktuasi kondisi makroekonomi dan kondisi fundamental saat pandemi covid-19. Al-
Intaj: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 8(1), 45-58.

15

Anda mungkin juga menyukai