Anda di halaman 1dari 16

Fenomena Pandemi Covid-19 terhadap Perbankan Syariah

MAKALAH

Disusun Oleh :

Nama : Rizky Arya Syahputra

NIM : 43120010104

Dosen Pengampu : Dr. Sudjono, M.Acc.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCUBUANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah

ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas

mengenai Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah. Atas

dukungan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan

terima kasih. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Sudjono, M.Acc.

selaku dosen Mata Kuliah Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas ini

sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi. Kami menyadari

bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis berharap semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Akhir kata, tiada gading yang

tak retak, demikin dengan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik

dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ 1
PENGANTAR.................................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................................... 4


1.2. BATASAN MASALAH ....................................................................................... 6
1.3. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 6
1.4. TUJUAN.......................................................................................................... 6
1.5. MANFAAT ...................................................................................................... 6
BAB II .............................................................................................................................. 8
LANDASAN TEORI ............................................................................................................ 8

2.1. GRAND THEORY, MIDDLE THEORY, DAN OPERATIONAL THEORY ........................ 8


2.2. STUDI DAN PENELITIAN TERDAHULU .................................................................. 9
BAB III ........................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 10

3.1. PENERAPAN ................................................................................................. 10


3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek ....................... 10
3.3. PEMBAHASAN .............................................................................................. 10
BAB IV ........................................................................................................................... 12
PENUTUP ...................................................................................................................... 12
4.2. PENUTUP .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan syariah di Indonesia terdiri dari lembaga keuangan bank dan non
bank. Lembaga keuangan syariah adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dana dan menyalurkan dana dengan menawarkan berbagai skema yang bertujuan membantu
mencapai tujuan sosial ekonomi masyarakat Islam. Lembaga keuangan syariah merupakan
lembaga keuangan yang berpegang dengan prinsip syariah dan memilki kekayaannya
terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial assets) maupun non financial asset
berlandaskan konsep syariah.
Saat ini Indonesia sedang menghadapi masa pandemi Covid-19 yang berasal dari Kota
Wuhan, China. Selain wabah penyakit virus ini juga menyebakan perekonomian di Indonesia
dari berbagai sektor juga lembaga keuangan syariah maupun non syariah terguncang oleh
adanya virus Covid-19, maka dari itu lembaga keuangan syariah Juga berperan terhadap
restrukturisasi pembiayaan nasabah yang terdampak pandemi Covid-19, pembagian bantuan
sosial, pemaksimalan program Corporate Social Responsibility (CSR), menjaga protocol
kesehatan dan pengalihan kegiatan bank menjadi berbasis digital. Peran lembaga keuangan
syariah di Indonesia terhadap masyarakat yang terkena dampak di masa pandemi Covid-19
yaitu memberikan berbagai solusi seperti :
1) Penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah;
2) Penguatan wakaf baik berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf linked sukuk maupun
wakaf untuk infrastruktur;
3) Bantuan modal usaha untuk UMKM terdampak pandemi;
4) Skema qardhul hasan;
5) Peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah
6) Melalui pengembangan teknologi finansial syariah
Perbankan syariah sangat memberikan peranan dalam perekonomian di Indonesia. Dan
perbankan syariah sangat cocok untuk menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia. Oleh
karena itu, kontribusi dari perbankan syariah dalam menggerakkan ekonomi terutama bagi
sektor UMKM sangat diharapkan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi pemerataan ekonomi dan
kemasalahan rakyat. Kontribusi tersebut ialah memberikan persyaratan yang lebih mudah
dalam pengajuan pembiayaan. Selain itu meningkatkan pembiayaan yang murah, serta
3
melakukan pelatihan dan pendampingan usaha. Dampak masalah sosial ekonomi lainnya
yaitu kredit macet dilembaga keuangan syariah bank.
Untuk mengatasi masalah sosial ekonomi pemerintah telah memberikan kebijakan
terhadap lembaga keuangan bank yaitu pemerintah OJK memberikan kebijakan terhadap
perbankan syariah yaitu, memberikan kemudahah proses restructuring dan rescheduling
terhadap nasabah yang terkena imbas Covid-19, kebijakan ini dikhususkan kepada nasabah
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut Dina,Mirayanti (2020) kebijakan
perbankan syariah kepada nasabah lainnya yaitu diberikannya kemudahan terhadap sarana
pembiayaan dalam bentuk pengunduran jangka waktu pembayaran dan pemberian
keringanan keuntungan (bagi hasil) yang batas waktu dan syaratnya disesuaikan dengan
sektor ekonomi, kriteria, dan kondisi nasabah dengan mengacu pada ketentuan OJK.

1.2 Batasan Masalah


1) Peran lembaga keuangan bank syariah berpengaruh signifikan solusi bantuan terhadap
masyarakat
2) Pengaruh bank syariah melakukan pertumbuhan umkm di indonesia.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas ingin mengetahui Bagaimana peran Perbankan Syariah
menghadapi masalah sosial ekonomi saat Pandemi Covid 19.

1.4 Tujuan
1) Melihat peran perbankan syariah masa pandemi terhadap masalah sosial yang belum
banyak diteliti secara lengkap, dapat mendeskripsikan bagaimana perbankan syariah dan
masyarakat meghadapi masa sulit ini dan mencari tahu bagaimana peran perbankan
syariah dalam membantu mengatasai masalah sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat
seperti saat ini.
2) Bagaimana upaya perbankan syariah dalam empatinya terhadap masyarakat yang
memerlukan pembiayaan terhadap usaha untuk bertahan hidup dan memberikan
solusinya dengan tidak merugikan perbankan syariah itu sendiri, dan melihat bagaimana
solusi bertahan perbankan syariah di Indonesia saat menghadapi covid-19.

4
1.5 Manfaat
1) Dalam ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan manajerial antara
lain: Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian lanjutan untuk perbandingan peran
perbankan syariah di masa pandemi covid-19 dengan peran perbankan syariah di
masa new normal.
b. Bagi literatur, sebagai bahan informasi tentang perbandingan peran perbankan
syariah dengan lembaga keuangan lainnya dalam menghadapi masalah sosial
ekonomi saat pandemi covid-19.
2) Manfaat Praktis
Bagi Bank Syariah, dapat dijadikan catatan untuk koreksi agar dapat mempertahankan
dan meningkatkan kinerjanya membantu masyarakat.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. GRAND THEORY, MIDDLE THEORY, DAN OPERATIONAL THEORY

A. GRAND THEORY Membahas persoalan bank syariah , pada dasarnya sumber pada

konsep uang dalam Islam. Sebab bisnis perbankan tidak dapat lepas dari persoalan uang.

Di dalam Islam, uang dipandang sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditi. Diterimanya

peranan uang ini secara meluas dengan maksud melenyapkan ketidakadilan,

ketidakjujuran, dan penghisapan dalam ekonomi tukar-menukar. Sebagai alat tukar-

menukar, peranan uang sangat dibenarkan, namun apabila dikaitkan dengan persoalan

ketidakadilan, di dalam ekonomi tukar menukar yang digolongkan sebagai riba al-fadl.

Oleh karena itu dalam Islam, uang sendiri tidak menghasilkan suatu apapun. Dengan

demikian, bunga (riba) pada uang yang dipinjam dan dipinjamkan dilarang (apabila

memberatkan atau eksploitasi).

B. MIDDLE THEORY Kondisi ketidakstabilan ekonomi juga akan dirasakan apabila

mengenakan produk perbankan syariah. Kestabilan ekonomi bisa terjadi sebab perbankan

syariah tidak terpengaruhi oleh naik turunnya suku bunga dimana ketentuan nisbah tetap

yang disepakati dari awal akad. Dampak dari hal tersebut, masyarakat akan terus produktif

dari dana yang telah disalurkan oleh bank syariah. Masyarakat juga mendapatkan

kenyamanan dimana dengan menggunakan layanan perbankan syariah dapat menghindari

larangan-larangan agama. Industri Perbankan Syariah memiliki peran yang strategis

dalam pembangunan ekonomi rakyat, berkontribusi dalam melakukan transformasi

perekonomian pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tambah dan inklusif tetapi di

masa Pandemi Covid-19 ini industri perbankan syariah harus bergerak cepat untuk

beradaptasi dengan membuat strategi, inovasi baru serta mitigasi risiko yang tepat dan

6
cermat serta menggunakan strategi kreatif untuk bertahan dalam menghadapi pandemi

Covid-19 yang membuat kondisi perekonomian tak menentu. Artinya industri perbankan

syariah mempunyai tantangan yang cukup signifikan, namun Industri Perbankan Syariah

harus melihat permasalahan penyebaran virus ini sebagai tantangan yang harus dirubah

menjadi sebuah kesempatan untuk bisa lebih baik. Maka dari itu, sudah saatnya Perbankan

Syariah mulai merevisi kembali strategi, mengingat tidak ada yang mengetahui kapan

Covid-19 akan berakhir. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk memaparkan tantangan perbankan syariah menghadapi pandemi Covid-19

di Indonesia.

C. OPERATIONAL THEORY Pandemi Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara,

termasuk Indonesia. Sebagaiakibatnya, hampir semua sektor mengalami kontraksi, tidak

terkecuali perbankansyariah.Namun, perbankan syariah dianggap cukup mampu bertahan

dari badai dampak tersebutberdasarkan fakta empiris krisis-krisis yang terjadi

sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana kinerja perbankan

syariah dimasa pandemi covid-19.

2.2 PENELITIAN TERDAHULU

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapkan beberapa penelitian yang berhubungan

dengan permasalahan yang diangkat dalam pembahasan penelitian ini. Oleh karena itu untuk

menghindari kesamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya,

Berdasarkan hasil penelitian yang akan dilakukan, maka penulis memaparkan perkembangan

skripsi dan karya ilmiah, yakni :

Pertama, Karya ilmiah yang berjudul “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Perbankan

Syariah” ditulis oleh Iswahyuni. Penelitian ini menjelaskan dampak Covid-19 memberikan

7
dampak yang cukup luas terhadap kegiatan yang dilakukan masyarakat, salah satunya adalah

dampak dalam kegiatan perekonomian dalam lembaga keuangan perbankan baik dalam bank

konvensional maupun bank syariah.

Kedua, Karya ilmiah yang berjudul “dampak covid-19 terhadap lembaga keuangan syariah

(perbankan syariah)” ditulis oleh M. Ja‟far Shiddiq Sunariya dan Putri Raudhatul

Itsnaini.Penelitian ini menjelaskan dampak Covid-19 terhadap lembaga keuangan

syariah,dampak yang dirasakan cukup luas terhadap kegiatan yang dilakukan didunia

perbankan, salah satunya adalah dampak dalam kegiatan perekonomian dalam lembaga

keuangan perbankan baik dalam bank konvensional maupun bank syariah.

Penelitian ini sebelumnya pernah diteliti oleh Hani Tahliani dengan judul “ Tantangan

Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19” hasil penelitian menunjukkan

bahwa diantara tantangan perbankan syariah dalam menghadapi pandemi covid-19 di

Indonesia ada 3 yaitu pertama, menyesuaikan pola bisnis dengan digitalisasi layanan bank,

baik digitalisasi dalam penghimpunan dana maupun pembiayaan. Kedua, menekan/

meminimalisasi pembayaran Non Performing Financing (NPF) agar tetap bisasurveive

dimasa pandemi covid-19. Ketiga, mencari alternative market baru, minimal market yang

tidak terdampak signifikan akibat pandemic Covid-19, seperti sector usaha yang berkaitan

dengan industry kesehatan, sehingga industry perbankan syariah tetap dapat bertahan di

tengah serangan pandemi Covid-19.

Penelitian yang dilakukan oleh Anwari Masatip, Ita Maemunah, Dina Rosari, dan Christina

Anggreani dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran pada Hotel Inna Parapat dalam Situasi

Pandemi Covid-19”. Tahun 2020, Medan. Tujuan dari Peneltian ini adalah untuk mengetahui

dan menganalisa strategi yang paling tepat dalam situasi Pandemi Covid 19. Dalam

penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan metode pedoman validitas dan reliabilitas

8
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas strategi

dalam wabah covid 19, sedangkan perbedaanya adalah penelitian terdahulu identik dengan

kepariwisataan berbeda dengan penulis yang terfokus pada strategi yang digunakan Lembaga

Keuangan Syariah.

2.3 HIPOTESIS

Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara yang masih memerlukan pembuktian.

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta

empiris yang didapatkan melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang serta

landasan teori yang telah dijelaskan, maka dari itu dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

Ha : Lembaga keuangan syariah lebih mengedepankan bagi hasil dan beberapa akad

muamalah.

Ho : Lembaga keuangan syariah lebih tidak mengedepankan bagi hasil dan beberapa akad

muamalah.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penerapan

Peran lembaga keuangan syariah di Indonesia terhadap masyarakat yang terkena dampak di masa

pandemi Covid-19 yaitu memberikan berbagai solusi seperti :

1) Penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah;

2) Penguatan wakaf baik berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf linked sukuk

maupun wakaf untuk infrastruktur;

3) Bantuan modal usaha untuk UMKM terdampak pandemi;

4) Skema qardhul hasan;

5) Peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah;

6) Melalui pengembangan teknologi finansial syariah;

Dengan dikeluarkannya Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020 yang membahas tentang

stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan Counteryclical akibat dampak virus Corona,

Otoritas Jasa Keuangan turut membantu mendorong perekonomian di Indonesia. Kebijakan

keringanan/relaksasi kredit untuk usaha mikro dan kecil dengan nilai kurang dari Rp. 10 miliar,

baik untuk pinjaman/pembiayaan.

Sesuai peraturan OJK tersebut, debitur perbankan mendapatkan keringanan dalam bentuk

penundaan dan pembayaran sampai dengan 1 (satu) tahun, serta pengurangan bunga.

Keterlambatan yang dimaksud adalah penundaan pembayaran angsuran pinjaman. Setiap utang

atau pembiayaan yang direstrukturisasi oleh bank atau perusahaan pembiayaan dapat dinyatakan

lancar jika ditawarkan kepada debitur yang diakui terkena dampak penyebaran Covid-19 sebagai

10
metode.. 3 Dalam peraturan tersebut, berikut ini adalah peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020

tentang Stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan Countercyclical dampak penyebaran

Coronavirus. seperti :

1) Debitur yang mendapat perlakuan khusus dalam POJK tersebut antara lain debitur

(termasuk debitur UMKM) yang kesulitan memenuhi komitmennya kepada

perbankan akibat wabah virus Covid-19 yang berdampak pada debitur atau usaha

debitur. Pasal 6 Peraturan POJK Nomor 11. POJK/03/2020 mengacu pada kasus ini.

2) Penyebaran Coronavirus Disease 2019 berlaku untuk kredit atau pembiayaan yang

memenuhi persyaratan

3) Debitur yang terkena dampak penyebaran penyakit coronavirus 2019 (COVID-19),

termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah; dan

4) Restrukturisasi Debitur setelah terkena dampak penyebaran penyakit coronavirus

2019 (COVID-19), termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah

3.2 Perbandingan Antara Penelitian Terdahulu Dan Praktek

Penelitian yang dilakukan oleh Anwari Masatip, Ita Maemunah, Dina Rosari, dan Christina

Anggreani Dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan metode pedoman validitas

dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas

strategi dalam wabah covid 19, sedangkan perbedaanya adalah penelitian terdahulu identik

dengan kepariwisataan berbeda dengan penulis yang terfokus pada strategi yang digunakan

Lembaga Keuangan Syariah.

3.3 Hasil Pembahasan

11
Hasil penelitian Peran Perbankan menghadapi masalah sosial ekonomi saat pandemi Covid-19

yaitu :

1) Peran perbankan syariah ialah sebagai pelaksana penyaluran kegiatan sosial.

Penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah, baik

yang berasal dari unit-unit pengumpul zakat maupun dari masyarakat. Seperti

penyaluran dana serta bantuan alat protokol kesehatan seperti Alat Pelindung Diri

(APD), Masker, beras dan bahan pangan bagi nasabah yang terkena dampak pandemi

Covid-19 juga bagi panti asuhan serta masyarakat yang membutuhkan, penyaluran

tersebut dilakukan guna membantu dan mencegah penularan virus Covid-19.

2) Peran lainnya menyalurkan program pemerintah dalam mempermudah proses

penyaluran pembiayaan seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat), bantuan modal usaha

unggulan saat krisis karena tengah-tengah krisis, tidak sedikit sektor usaha atau

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjuang agar tetap eksis. Serta

memberikan keringanan angsuran kepada nasabah yang terkena dampak Covid-19,

dan pelaku UMKM.

3) Peranan pelayanan digital guna mempermudah dalam bertransakasi di masa Pandemi

ini. Layanan dalam penghimpunan dana maupun pembiayaan dan peranan dalam

memberikan pemahaman kepada nasabah menerapkan layanan digital untuk

mempermudah transaksi guna mencegah penyebaran Virus Covid-19. Peranan ini

memberikan angin segar untuk nasabah dan masyarakat, kebijakan tersebut

mendorong masyarakat serta pelaku UMKM untuk bertahan hidup dan

mempertahankan usahanya

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap fungsi intermediasi perbankan, berdasarkan hasil studi

pada Bank Syariah Mandiri, yaitu pembiayaan dan DPK, Bank menunjukkan adanya gejolak.

Pada sisi pembiayaan Bank Syariah Mandiri selama Januari hingga Maret 2020 cenderung

meningkat. Pada sisi, Penghimpunan Dana (DPK), Bank Mandiri Syariah menunjukkan

fluktuatif. Dampak Pandemi Covid-19 terhadap manajemen strategi operasional perbankan.

Berdasarkan hasil studi pada Bank Syariah Mandiri menunjukkan bahwa: pertama, semua

bank menerapkan stimulus ekonomi terkait pembiayaan restrukturisasi untuk Nasabah yang

terkena dampak pandemi Covid-19 berdasarkan POJK No.11/POJK.03/2020. Kedua,

pengembangan aplikasi digital mobile banking pada kelima bank Syariah. Penelitian ini

menggunakan sampel Bank Umum Syariah, Bank Syariah Mandiri di Indonesia karena

keterbatasan data bank, diiharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan di semua Bank

Umum Syariah di Indonesia sehingga dapat menggeneralisasi hasil penelitian.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

penulis memberikan saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi lembaga maupun bagi

peneliti yang selanjutnya, diantaranya sebagai berikut :

1) Bagi Pihak Perbankan/ Lembaga

a. Peranan layanan digital masih sangat lemah, masih banyak masyarakat yang belum

menggunakan layanan digital ini, dengan adanya virus Covid-19 ini seharusnya

peranan perbankan syariah juga harus melihat permasalahan penyebaran virus ini

13
sebagai tantangan yang harus dirubah menjadi sebuah kesempatan untuk berbenah

dan meningkatkan kualitas khususnya dari aspek layanan digital, menurut Ketua

Komite Non-Regulator Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Herwin

Bustaman mengatakan “Sejak Pandemi ini telah terjadi perubahan drastis dari

prilaku nasabah yang lebih senang melakukan transakasi secara digital sehingga

menjadi peluang baru tetapi masih ada tantangan yang dihadapi bank syariah

terutama terkait investasi dan SDM”.

b. Selain itu, kendala lain yang dihadapi yaitu terkait sumbr daya manusia handal yang

masih memiliki keterbatasan mengenai digital banking, karena perbankan syariah

memiliki perbedaan sedikit dengan perbankan konvensional sehingga

membutuhkan beberapa kompetensi khusus disamping pemahaman mengenai

perbankan secara umum, akidah maupun muamalah, terlebih jika dikaitkan dengan

penerapan digitalisasi.

c. Peranan layanan digital sangat dibutuhkan khususnya di masyarakat daerah

terpencil yang masih kesulitan dalam mengakses layanan digital karena

keterbatasan dan kurangnya pemahaman,jangkauan signal dan error system yg

mengharuskan nasabah masih harus melakukan kegiatan keluar rumah, Peranan

Pelayanan digital seharusnya diterakan dan diperjelas kepada masyarkat yang

awalnya susah menggunakan teknologi. Peran perbankan dalam menyediakan aspek

layanan digital atau teknologi yang dibutuhkan karena untuk meminimalisir

kemungkinan menularnya virus ini, karena menurut WHO (Badan Kesehatan

Dunia) penularan Virus Covid-19 ini juga dapat melalui uang kertas dan kegiatan

perbankan lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aryo, B. Dampak Covid. Dipetik Juni 1, 2021, dari Republika.co.id: (15 April, 2020).
https://www.republika.co.id/berita/q8tnhn282/dampakcovid19-bagi-bmt
OJK. Peraturan OJK Nomor 48/POJK.03/2020, 53(9), 1689-99. (2020). OJK.
Ringkasan Peraturan OJK Nomor 48 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan
Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (POJK Perubahan
Atas POJK Stimulus Covid-19). (2021)
Sumarni, Y. Pandemi Covid-19:Tantangan Ekonomi Dan Bisnis. Jurna Ekonomi Dan Perbankan Syariah,
6(2), 46-58. (2020)
Tahliani, H. Tantangan Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Madani Syari'ah, 3(2),
92-113. (2020)
Soemitra, A. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. jakarta: Kencana. (2009)

15

Anda mungkin juga menyukai