MAKALAH
Disusun Oleh :
NIM : 43120010104
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
dukungan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan
terima kasih. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Sudjono, M.Acc.
selaku dosen Mata Kuliah Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi. Kami menyadari
bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Akhir kata, tiada gading yang
tak retak, demikin dengan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ 1
PENGANTAR.................................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan syariah di Indonesia terdiri dari lembaga keuangan bank dan non
bank. Lembaga keuangan syariah adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dana dan menyalurkan dana dengan menawarkan berbagai skema yang bertujuan membantu
mencapai tujuan sosial ekonomi masyarakat Islam. Lembaga keuangan syariah merupakan
lembaga keuangan yang berpegang dengan prinsip syariah dan memilki kekayaannya
terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial assets) maupun non financial asset
berlandaskan konsep syariah.
Saat ini Indonesia sedang menghadapi masa pandemi Covid-19 yang berasal dari Kota
Wuhan, China. Selain wabah penyakit virus ini juga menyebakan perekonomian di Indonesia
dari berbagai sektor juga lembaga keuangan syariah maupun non syariah terguncang oleh
adanya virus Covid-19, maka dari itu lembaga keuangan syariah Juga berperan terhadap
restrukturisasi pembiayaan nasabah yang terdampak pandemi Covid-19, pembagian bantuan
sosial, pemaksimalan program Corporate Social Responsibility (CSR), menjaga protocol
kesehatan dan pengalihan kegiatan bank menjadi berbasis digital. Peran lembaga keuangan
syariah di Indonesia terhadap masyarakat yang terkena dampak di masa pandemi Covid-19
yaitu memberikan berbagai solusi seperti :
1) Penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah;
2) Penguatan wakaf baik berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf linked sukuk maupun
wakaf untuk infrastruktur;
3) Bantuan modal usaha untuk UMKM terdampak pandemi;
4) Skema qardhul hasan;
5) Peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah
6) Melalui pengembangan teknologi finansial syariah
Perbankan syariah sangat memberikan peranan dalam perekonomian di Indonesia. Dan
perbankan syariah sangat cocok untuk menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia. Oleh
karena itu, kontribusi dari perbankan syariah dalam menggerakkan ekonomi terutama bagi
sektor UMKM sangat diharapkan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi pemerataan ekonomi dan
kemasalahan rakyat. Kontribusi tersebut ialah memberikan persyaratan yang lebih mudah
dalam pengajuan pembiayaan. Selain itu meningkatkan pembiayaan yang murah, serta
3
melakukan pelatihan dan pendampingan usaha. Dampak masalah sosial ekonomi lainnya
yaitu kredit macet dilembaga keuangan syariah bank.
Untuk mengatasi masalah sosial ekonomi pemerintah telah memberikan kebijakan
terhadap lembaga keuangan bank yaitu pemerintah OJK memberikan kebijakan terhadap
perbankan syariah yaitu, memberikan kemudahah proses restructuring dan rescheduling
terhadap nasabah yang terkena imbas Covid-19, kebijakan ini dikhususkan kepada nasabah
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurut Dina,Mirayanti (2020) kebijakan
perbankan syariah kepada nasabah lainnya yaitu diberikannya kemudahan terhadap sarana
pembiayaan dalam bentuk pengunduran jangka waktu pembayaran dan pemberian
keringanan keuntungan (bagi hasil) yang batas waktu dan syaratnya disesuaikan dengan
sektor ekonomi, kriteria, dan kondisi nasabah dengan mengacu pada ketentuan OJK.
1.4 Tujuan
1) Melihat peran perbankan syariah masa pandemi terhadap masalah sosial yang belum
banyak diteliti secara lengkap, dapat mendeskripsikan bagaimana perbankan syariah dan
masyarakat meghadapi masa sulit ini dan mencari tahu bagaimana peran perbankan
syariah dalam membantu mengatasai masalah sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat
seperti saat ini.
2) Bagaimana upaya perbankan syariah dalam empatinya terhadap masyarakat yang
memerlukan pembiayaan terhadap usaha untuk bertahan hidup dan memberikan
solusinya dengan tidak merugikan perbankan syariah itu sendiri, dan melihat bagaimana
solusi bertahan perbankan syariah di Indonesia saat menghadapi covid-19.
4
1.5 Manfaat
1) Dalam ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan manajerial antara
lain: Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian lanjutan untuk perbandingan peran
perbankan syariah di masa pandemi covid-19 dengan peran perbankan syariah di
masa new normal.
b. Bagi literatur, sebagai bahan informasi tentang perbandingan peran perbankan
syariah dengan lembaga keuangan lainnya dalam menghadapi masalah sosial
ekonomi saat pandemi covid-19.
2) Manfaat Praktis
Bagi Bank Syariah, dapat dijadikan catatan untuk koreksi agar dapat mempertahankan
dan meningkatkan kinerjanya membantu masyarakat.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. GRAND THEORY Membahas persoalan bank syariah , pada dasarnya sumber pada
konsep uang dalam Islam. Sebab bisnis perbankan tidak dapat lepas dari persoalan uang.
Di dalam Islam, uang dipandang sebagai alat tukar, bukan sebagai komoditi. Diterimanya
menukar, peranan uang sangat dibenarkan, namun apabila dikaitkan dengan persoalan
ketidakadilan, di dalam ekonomi tukar menukar yang digolongkan sebagai riba al-fadl.
Oleh karena itu dalam Islam, uang sendiri tidak menghasilkan suatu apapun. Dengan
demikian, bunga (riba) pada uang yang dipinjam dan dipinjamkan dilarang (apabila
mengenakan produk perbankan syariah. Kestabilan ekonomi bisa terjadi sebab perbankan
syariah tidak terpengaruhi oleh naik turunnya suku bunga dimana ketentuan nisbah tetap
yang disepakati dari awal akad. Dampak dari hal tersebut, masyarakat akan terus produktif
dari dana yang telah disalurkan oleh bank syariah. Masyarakat juga mendapatkan
perekonomian pada aktivitas ekonomi produktif, bernilai tambah dan inklusif tetapi di
masa Pandemi Covid-19 ini industri perbankan syariah harus bergerak cepat untuk
beradaptasi dengan membuat strategi, inovasi baru serta mitigasi risiko yang tepat dan
6
cermat serta menggunakan strategi kreatif untuk bertahan dalam menghadapi pandemi
Covid-19 yang membuat kondisi perekonomian tak menentu. Artinya industri perbankan
syariah mempunyai tantangan yang cukup signifikan, namun Industri Perbankan Syariah
harus melihat permasalahan penyebaran virus ini sebagai tantangan yang harus dirubah
menjadi sebuah kesempatan untuk bisa lebih baik. Maka dari itu, sudah saatnya Perbankan
Syariah mulai merevisi kembali strategi, mengingat tidak ada yang mengetahui kapan
Covid-19 akan berakhir. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan
di Indonesia.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapkan beberapa penelitian yang berhubungan
dengan permasalahan yang diangkat dalam pembahasan penelitian ini. Oleh karena itu untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang akan dilakukan, maka penulis memaparkan perkembangan
Pertama, Karya ilmiah yang berjudul “Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Perbankan
Syariah” ditulis oleh Iswahyuni. Penelitian ini menjelaskan dampak Covid-19 memberikan
7
dampak yang cukup luas terhadap kegiatan yang dilakukan masyarakat, salah satunya adalah
dampak dalam kegiatan perekonomian dalam lembaga keuangan perbankan baik dalam bank
Kedua, Karya ilmiah yang berjudul “dampak covid-19 terhadap lembaga keuangan syariah
(perbankan syariah)” ditulis oleh M. Ja‟far Shiddiq Sunariya dan Putri Raudhatul
syariah,dampak yang dirasakan cukup luas terhadap kegiatan yang dilakukan didunia
perbankan, salah satunya adalah dampak dalam kegiatan perekonomian dalam lembaga
Penelitian ini sebelumnya pernah diteliti oleh Hani Tahliani dengan judul “ Tantangan
Indonesia ada 3 yaitu pertama, menyesuaikan pola bisnis dengan digitalisasi layanan bank,
dimasa pandemi covid-19. Ketiga, mencari alternative market baru, minimal market yang
tidak terdampak signifikan akibat pandemic Covid-19, seperti sector usaha yang berkaitan
dengan industry kesehatan, sehingga industry perbankan syariah tetap dapat bertahan di
Penelitian yang dilakukan oleh Anwari Masatip, Ita Maemunah, Dina Rosari, dan Christina
Anggreani dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran pada Hotel Inna Parapat dalam Situasi
Pandemi Covid-19”. Tahun 2020, Medan. Tujuan dari Peneltian ini adalah untuk mengetahui
dan menganalisa strategi yang paling tepat dalam situasi Pandemi Covid 19. Dalam
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan metode pedoman validitas dan reliabilitas
8
instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas strategi
dalam wabah covid 19, sedangkan perbedaanya adalah penelitian terdahulu identik dengan
kepariwisataan berbeda dengan penulis yang terfokus pada strategi yang digunakan Lembaga
Keuangan Syariah.
2.3 HIPOTESIS
Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara yang masih memerlukan pembuktian.
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta
empiris yang didapatkan melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang serta
landasan teori yang telah dijelaskan, maka dari itu dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
Ha : Lembaga keuangan syariah lebih mengedepankan bagi hasil dan beberapa akad
muamalah.
Ho : Lembaga keuangan syariah lebih tidak mengedepankan bagi hasil dan beberapa akad
muamalah.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Peran lembaga keuangan syariah di Indonesia terhadap masyarakat yang terkena dampak di masa
1) Penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah;
2) Penguatan wakaf baik berupa wakaf uang, wakaf produktif, waqf linked sukuk
stimulus perekonomian nasional sebagai kebijakan Counteryclical akibat dampak virus Corona,
keringanan/relaksasi kredit untuk usaha mikro dan kecil dengan nilai kurang dari Rp. 10 miliar,
Sesuai peraturan OJK tersebut, debitur perbankan mendapatkan keringanan dalam bentuk
penundaan dan pembayaran sampai dengan 1 (satu) tahun, serta pengurangan bunga.
Keterlambatan yang dimaksud adalah penundaan pembayaran angsuran pinjaman. Setiap utang
atau pembiayaan yang direstrukturisasi oleh bank atau perusahaan pembiayaan dapat dinyatakan
lancar jika ditawarkan kepada debitur yang diakui terkena dampak penyebaran Covid-19 sebagai
10
metode.. 3 Dalam peraturan tersebut, berikut ini adalah peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2020
Coronavirus. seperti :
1) Debitur yang mendapat perlakuan khusus dalam POJK tersebut antara lain debitur
perbankan akibat wabah virus Covid-19 yang berdampak pada debitur atau usaha
debitur. Pasal 6 Peraturan POJK Nomor 11. POJK/03/2020 mengacu pada kasus ini.
2) Penyebaran Coronavirus Disease 2019 berlaku untuk kredit atau pembiayaan yang
memenuhi persyaratan
Penelitian yang dilakukan oleh Anwari Masatip, Ita Maemunah, Dina Rosari, dan Christina
Anggreani Dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan metode pedoman validitas
dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas
strategi dalam wabah covid 19, sedangkan perbedaanya adalah penelitian terdahulu identik
dengan kepariwisataan berbeda dengan penulis yang terfokus pada strategi yang digunakan
11
Hasil penelitian Peran Perbankan menghadapi masalah sosial ekonomi saat pandemi Covid-19
yaitu :
Penyaluran bantuan langsung tunai yang berasal dari zakat, infak dan sedekah, baik
yang berasal dari unit-unit pengumpul zakat maupun dari masyarakat. Seperti
penyaluran dana serta bantuan alat protokol kesehatan seperti Alat Pelindung Diri
(APD), Masker, beras dan bahan pangan bagi nasabah yang terkena dampak pandemi
Covid-19 juga bagi panti asuhan serta masyarakat yang membutuhkan, penyaluran
penyaluran pembiayaan seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat), bantuan modal usaha
unggulan saat krisis karena tengah-tengah krisis, tidak sedikit sektor usaha atau
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjuang agar tetap eksis. Serta
ini. Layanan dalam penghimpunan dana maupun pembiayaan dan peranan dalam
mempertahankan usahanya
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap fungsi intermediasi perbankan, berdasarkan hasil studi
pada Bank Syariah Mandiri, yaitu pembiayaan dan DPK, Bank menunjukkan adanya gejolak.
Pada sisi pembiayaan Bank Syariah Mandiri selama Januari hingga Maret 2020 cenderung
meningkat. Pada sisi, Penghimpunan Dana (DPK), Bank Mandiri Syariah menunjukkan
Berdasarkan hasil studi pada Bank Syariah Mandiri menunjukkan bahwa: pertama, semua
bank menerapkan stimulus ekonomi terkait pembiayaan restrukturisasi untuk Nasabah yang
pengembangan aplikasi digital mobile banking pada kelima bank Syariah. Penelitian ini
menggunakan sampel Bank Umum Syariah, Bank Syariah Mandiri di Indonesia karena
keterbatasan data bank, diiharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan di semua Bank
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
penulis memberikan saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi lembaga maupun bagi
a. Peranan layanan digital masih sangat lemah, masih banyak masyarakat yang belum
menggunakan layanan digital ini, dengan adanya virus Covid-19 ini seharusnya
peranan perbankan syariah juga harus melihat permasalahan penyebaran virus ini
13
sebagai tantangan yang harus dirubah menjadi sebuah kesempatan untuk berbenah
dan meningkatkan kualitas khususnya dari aspek layanan digital, menurut Ketua
Bustaman mengatakan “Sejak Pandemi ini telah terjadi perubahan drastis dari
prilaku nasabah yang lebih senang melakukan transakasi secara digital sehingga
menjadi peluang baru tetapi masih ada tantangan yang dihadapi bank syariah
b. Selain itu, kendala lain yang dihadapi yaitu terkait sumbr daya manusia handal yang
perbankan secara umum, akidah maupun muamalah, terlebih jika dikaitkan dengan
penerapan digitalisasi.
Dunia) penularan Virus Covid-19 ini juga dapat melalui uang kertas dan kegiatan
perbankan lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Aryo, B. Dampak Covid. Dipetik Juni 1, 2021, dari Republika.co.id: (15 April, 2020).
https://www.republika.co.id/berita/q8tnhn282/dampakcovid19-bagi-bmt
OJK. Peraturan OJK Nomor 48/POJK.03/2020, 53(9), 1689-99. (2020). OJK.
Ringkasan Peraturan OJK Nomor 48 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan
Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (POJK Perubahan
Atas POJK Stimulus Covid-19). (2021)
Sumarni, Y. Pandemi Covid-19:Tantangan Ekonomi Dan Bisnis. Jurna Ekonomi Dan Perbankan Syariah,
6(2), 46-58. (2020)
Tahliani, H. Tantangan Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Madani Syari'ah, 3(2),
92-113. (2020)
Soemitra, A. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. jakarta: Kencana. (2009)
15