Anda di halaman 1dari 25

MATA KULIAH - PERBANKAN SYARIAH

(Dosen : Dr. Sudjono, M.Acc)

TUGAS BESAR 2

ANALISIS TERHADAP FENOMENA PANDEMI COVID-19


TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

Disusun Oleh :

Sherly Agustina Firdaus


NIM: 43120010162

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya karena telah memberikan kesempatan
dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap
Perbankan Syariah” secara tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Besar
2 yang diampu oleh Bapak Drs. Sudjono, M. Acc pada mata kuliah Perbankan Syariah.
Selain itu, penulis juga berharap bahwa makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca mengenai fenomena yang terjadi saat pandemi covid-19 terhadap perbankan
syariah di Indonesia.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.
Sudjono, M. Acc selaku dosen mata kuliah Perbankan Syariah yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada penulis. Tidak lupa
penulis pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini sampai selesai. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 24 November 2023

Penulis
Sherly Agustina Firdaus

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2

DAFTAR TABEL.................................................................................................................4

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................6

1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................6

1.2. Batasan Masalah..........................................................................................................7

1.3. Rumusan Masalah.......................................................................................................8

1.4. Tujuan.........................................................................................................................8

1.5. Manfaat.......................................................................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................9

2.1. Grand Theori, Middle Theory, dan Applied Theory...................................................9

A. Grand Theory..........................................................................................................9

B. Middle Theory........................................................................................................9

C. Applied Theory.....................................................................................................10

2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu.................................................................................11

2.3. Hipotesis....................................................................................................................12

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................13

3.1. Penerapan..................................................................................................................13

3.2. Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu Dan Praktek................................13

3.3. Pembahasan...............................................................................................................15

3.3.1. Konsep Perbankan Syariah...................................................................................15

3.3.2. Prinsip - Prinsip Dalam Perbankan Syariah.........................................................16

3.3.3. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah..................................18

2
3.3.4. Strategi Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Masa Pandemi Covid-19.........19

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................21

4.1. Kesimpulan...............................................................................................................21

4.2. Saran..........................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................23

3
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu...........................................................................................12

Tabel 3. 1 Prinsip - Prinsip Perbankan Syariah....................................................................17

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Statistik Perbankan Syariah pada Januari 2020..............................................18

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Perbankan syariah merupakan institusi atau lembaga keuangan yang tumbuh
dan berkembang di Indonesia sejak 16 tahun yang lalu yang diawali dengan
berdirinya sebuah Bank yaitu Bank Muamalat Indonesia. Diantara ajaran Islam yang
mengatur kehidupan manusia adalah aspek ekonomi (muamalah, iqtishodiyah).
Perlu diketahui bahwa dalam ajaran Islam mengenai ekonomi ini cukup luas baik
dalam Al-Qur’an, Sunnah, Ijtihad para ulama bahkan praktek-praktek bisnis dalam
sejarah. Untuk itu, salah satu bentuk dari kegiatan ekonomi yang berkembang saat
ini adalah perbankan. Dalam hal ini Perbankan Syariah atau bisa disebut juga
sebagai Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan
berdasarkan Prinsip Syariah. Selain itu, menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank syariah di Indonesia sangat
dibutuhkan bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa perbankan namun tidak
menggunakan bunga sedikitpun. Semua sudah tau bahwa dalam ajaran Islam, bunga
atau riba itu hukumnya haram. Hal itu karena akan merugikan para nasabahnya
namun menguntungkan pihak bank dimana hal ini bisa disebut juga dengan
memberatkan sebelah pihak.
Di Indonesia saat ini sektor perbankan semakin berkembang. Hal itu sejalan
dengan permintaan masyarakat akan minatnya terhadap perbankan syariah. Dengan
begitu bank syariah pastinya sangat berupaya untuk terus dapat mengembangkan
usahanya di seluruh Indonesia. Namun upaya pengembangan perbankan syariah di
Indonesia ini memiliki tujuan lain yaitu upaya dalam penyehatan sistem perbankan
yang memiliki tujuan untuk meningkatkan daya tahan perekonomian nasional. Jika
perkembangan ini berhasil maka dampaknya akan sangat baik untuk masa depan.
Hal itu karena dengan ketahanan perekonomian nasional yang baik maka tentunya
dapat menciptakan perekonomian yang tangguh serta mampu menumbuhkan sector
keuangan yang sejalan dengan pertumbuhan sektor rill. Untuk itu, maka dalam

6
perbankan syariah terutama para stakeholder harus memperhatikan dengan baik
mengenai perkembangan perbankan syariah di Indonesia.
Namun Indonesia telah mengalami masa pandemi covid-19 yang dimana
virus ini telah membawa banyak sekali perubahan mulai dari aktivitas sehari-hari,
aktivitas bisnis sampai semua aktivitas yang dijalankan oleh masyarakat menjadi
sangat terganggu. Hal itu karena penyebaran covid-19 yang cukup cepat sehingga
membuat masyarakat perlu menjaga diri lebih ketat lagi dan menjaga jarak satu
sama lain agar penularan covid-19 tidak semakin meluas. Bagi sebagian orang
dengan adanya pandemi covid-19 ini dapat dikatakan sebagai musibah yang sangat
merugikan finansial mereka. Hal itu karena banyak sekali mata pencaharian
masyarakat yang menurun karena akibat pandemi covid-19 ini. Pandemi covid-19
mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah sehingga aktivitas yang
mengandung pertemuan secara langsung sangat dilarang. Untuk itu, banyak sekali
usaha UMKM yang mengalami kebangkrutan akibat dari pandemi ini. Semua
beralih kepada kehidupan digital sehingga tidak ada kontak secara langsung antara
pembeli dan penjual. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi penyebaran covid-19.
Selain itu, mengenai perkembangannya bank syariah juga mengalami
berbagai macam gangguan akibat dari pandemi covid-19 ini. Namun masa pandemi
covid-19 juga menjadi sebuah peluang bagi perbankan syariah dan lembaga
keuangan yang lainnya untuk berkontribusi dalam membantu ekonomi masyarakat
dengan menciptakan inovasi terhadap produk-produk yang ada pada bank syariah.
Hal ini dibuktikan dengan diterbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
No.11/POJK.03/2020 tentang Relaksasi Kredit/Pembiayaan bagi masyarakat yang
terdampak pandemi Covid-19 (OJK, 2020).

1.2. Batasan Masalah


Agar penelitian lebih terfokus dan tidak meluas dari topik yang
dimaksudkan, maka penelitian ini membataskan ruang lingkup penelitian kepada
konsep perbankan syariah dan fenomena yang terjadi selama masa pandemi covid-
19 terhadap perbankan syariah.

7
1.3. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep dari Perbankan Syariah?
b. Apa saja prinsip-prinsip Perbankan Syariah?
c. Apa saja dampak dari fenomena pandemi covid-19 terhadap Perbankan
Syariah?
d. Bagaimana perkembangan Perbankan Syariah selama pandemi covid-19?

1.4. Tujuan
a. Menjelaskan konsep dari Perbankan Syariah.
b. Menjelaskan prinsip-prinsip Perbankan Syariah.
c. Menjelaskan apa saja dampak dari fenomena pandemi covid-19 terhadap
Perbankan Syariah.
d. Menjelaskan perkembangan Perbankan Syariah selama pandemic covid-19.

1.5. Manfaat
a. Aspek Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur mengenai konsep dan
prinsip-prinsip yang terdapat pada Perbankan Syariah serta fenomena yang
terjadi saat pandemi covid-19 terhadap Perbankan Syariah.
b. Aspek Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi masyarakat dalam
menghadapi pandemi covid-19 terhadap Perbankan Syariah di Indonesia dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1. Grand Theori, Middle Theory, dan Applied Theory


A. Grand Theory
Grand teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Teori Perbankan
Syariah. Beberapa ahli yang digunakan dalam teori ini antara lain yaitu
Sudarsono, Perwataatmadja, dan Siamat Dahlam. Sudarsono mengatakan
bahwa bank syariah merupakan lembaga keuangan negara yang memberikan
pembiayaan serta jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran dan
peredaran uang yang beroperasi dengan mengutamakan menggunakan prinsip
syariah atau Islam. Sementara menurut Perwataatmadja, perbankan syariah
adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah (islam) dan
tata cara pengelolaanya didasarkan pada ketentuan Al-Qur’an dan juga Hadits.
Pendapat yang dikatakan oleh Siamat Dahlam juga sama hal nya seperti yang
diungkapkan oleh Perwataatmadja. Menurut Siamat Dahlam, bank syariah
merupakan bank yang menjalankan usahanya berdasarkan dengan prinsip-
prinsip syariah yang mana didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Dengan
demikian maka perbankan merupakan suatu lembaga yang dijalankan dengan
menggunakan prinsip-prinsip syariah dengan berlandaskan ada kitab suci Al-
Qur’an dan Hadits sehingga semua kegiatan ekonomi yang dilakukan berbasis
syariah atau halal. Halal dalam hal ini artinya tidak menggunakan bunga atau
riba yang mana hal itu haram untuk dilakukan dalam ajaran agama Islam.

B. Middle Theory
Middle teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Teori Krisis
Ekonomi. Beberapa ahli yang digunakan dalam teori ini antara lain yaitu
Arafat dan Market Business News. Menurut pendapat Arafat krisis ekonomi
global merupakan suatu peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi pasar di
dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya. Sedangkan

9
menurut Market Business News, krisis ekonomi adalah keadaan dimana
perekonomian di suatu Negara mengalami penurunan secara drastis. Dari
beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa krisis ekonomi
adalah salah satu hal yang paling ditakuti oleh setiap negara karena
pemerintah dan juga masyarakat akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Krisis ekonomi hampir dirasakan oleh masyarakat Indonesia akibat dari
pandemi covid-19 yang semakin hari semakin melebar kasusnya.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia juga cukup terhamat akibat
dari dampak pandemi covid-19 ini yaitu mengalami krisis ekonomi.

C. Applied Theory
Applied teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Beberapa ahli yang digunakan dalam teori ini antara
lain adalah Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus. Adam
Smith telah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan sesuatu
yang dapat berkembang apabila jumlah penduduk bertambah. Semakin
meningkat jumlah penduduk, maka semakin banyak sumber daya manusia
yang produktif. Sementara pendapat dari David Ricardo ia mengatakan bahwa
kurva pertumbuhan ekonomi tidak selalu berbanding lurus dengan kurva
pertambahan penduduk. Dalam hal ini di satu titik, kurva pertumbuhan
ekonomi akan menurun apabila sumber daya manusianya terlalu banyak.
Namun teori David Ricardo ini seolah disetujui oleh Thomas Robert Malthus.
Hal itu karena Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan
penduduk yang terlalu besar hanya akan menyebabkan kekurangan pangan,
terlebih apabila tidak ditunjang oleh pengolahan sumber daya alam yang baik.
Untuk itu, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
suatu hal sebagai peningkatan dalam kapasitas suatu bangsa dalam jangka
panjang untuk dapat memproduksi aneka barang dan jasa bagi rakyatnya.
Dalam hal ini peran perbankan syariah bagi pertumbuhan ekonomi pasca
pandemi covid-19 cukup penting untuk dapat memaksimalkan kembali sistem

10
pertumbuhan ekonomi yang mengalami penurunan akibat pandemi covid-19
serta mampu mengembangan berbagai produk perbankan syariah semakin
pesat. Perbankan syariah dapat digunakan oleh masyarakat dengan tujuan
mensejahterakan, membantu dan memperbaiki perekonomian mereka akibat
dari pandemi covid-19.

1.2. Studi dan Penelitian Terdahulu


Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang digunakan oleh penulis
yaitu bertujuan sebagai dasar serta untuk memudahkan dalam penyusunan penelitian
dan mendapatkan referensi dengan baik.

Peneliti, Tahun, Metode


No Judul Hasil Penelitian
dan Jurnal Penelitian
1 Allselia Riski Analisis Kinerja Desain Pandemi Covid-19
Azhari & Rofiul Perbankan Deskriptif mempengaruhi kinerja
Wahyudi (2020), Syariah di Kualitatif perbankan syariah yang
Jurnal Ekonomi Indonesia : Studi ditunjukkan dengan
Syariah Indonesia Masa Pandemi gejolak fluktuasi
Covid-19 terutama diawal masa
pandemi Covid-19.
2 Heftika Nur Analisis Risiko Metode Terdapat risiko
Fauziah, Aini Nur Operasional Bank Kualitatif operasional yang terjadi
Fakhriyah & Syariah Pada pada BNI Syariah KC
Abdur Rohman Masa Pandemi Mataram selama
(2020), Jurnal Covid-19 periode pandemi Covid-
Ekonomi dan 19.
Perbankan
Syariah
3 Ilhami & Husni Analisis dampak Metode Secara keseluruhan
Thamrin (2021), covid 19 terhadap Kuantitatif dampak Covid-19
Jurnal Tabarru’ : kinerja keuangan terhadap Kinerja
Islamic Banking perbankan syariah Keuangan Perbankan
and Finance di indonesia Syariah di Indonesia
yang dilihat dari hasil
tabel Uji Beda (Uji
Paired Sample T-Test)

11
rasio CAR, ROA, NPF
dan FDR tidak
signifikan menunjukan
adanya perbedaan
kinerja keuangan.
4 Sumadi (2020), Menakar Dampak Metode Dampak Pandemi
Jurnal Hukum Fenomena Kualitatif Covid-19 terhadap
Ekonomi Syariah Pandemi Covid- fungsi intermediasi
19 Terhadap perbankan, berdasarkan
Perbankan hasil studi pada Bank
Syariah Syariah Mandiri, yaitu
pembiayaan dan DPK,
Bank menunjukkan
adanya gejolak.
5 Jefik Zulfikar Peran Bank Metode Pandemi COVID-19
Hafizd (2020), Syariah Mandiri Kualitatif berdampak pada sektor
Jurnal Penelitian (Bsm) Bagi ekonomi yang
Hukum Ekonomi Perekonomian tercermin dari
Islam Indonesia Di penurunan
Masa Pandemi pertumbuhan ekonomi
Covid-19 dan bisnis khususnya
sektor investasi,
perdagangan,
transportasi, dan
pariwisata.
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

1.3. Hipotesis
Berdasarkan dari penelitian terdahulu yang telah diuraikan sebelumnya maka
penelitian ini akan mengembangkan hipotesis yaitu sebagai berikut :
H1 : Dampak dari fenomena pandemi covid-19 terhadap Perbankan Syariah.
H2 : Perkembangan Perbankan Syariah selama pandemi covid-19

12
BAB III
PEMBAHASAN

1.1. Penerapan
Penerapan dalam perbankan syariah ini pastinya akan menerapkan prinsip-
prinsip syariah sesuai dengan ajaran Islam. Seluruh kegiatan usaha yang dilakukan
pada bank syariah pastinya akan berlandaskan pada Undang-Undang yang berlaku
dan fatwa yang ada. Dalam sistem pengelolaannya, lembaga keuangan syariah ini
memang harus berbeda dengan mengelola lembaga keuangan konvensional. Hal
itu karena prinsip yang diterapkan pun sangat berbeda. Untuk itu, maka bank
syariah sudah dikenal dengan sistem bagi hasil yang dirancang untuk dapat
membina kebersamaan ketika menanggung resiko usaha dan berbagai hasil usaha.
Bentuk bagi hasil usaha ini dilakukan yaitu dengan pemilik dana yang menyimpan
uangnya dilembaga, lembaga selaku pengelola dana, dan masyarakat yang
membutuhkan dana yang bisa berstatus pinjaman dana atau pengelola usaha.

1.2. Perbandingan Antara Teori/Penelitian Terdahulu Dan Praktek


Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah diuraikan bahwa menurut
Allselia Riski Azhari & Rofiul Wahyudi (2020), yang telah menyatakan bahwa
dengan adanya pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kinerja dari perbankan
syariah yang ditunjukkan dengan gejolak fluktuasi terutama diawal masa pandemi
Covid-19. Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa kinerja pada bank syariah
mengalami fluktuasi pada sisi DPK dan debt financing. Pada sisi pembiayaan sewa
mengalami penurunan yang cukup konstan pada masa pandemi covid-19. Namun
jika dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Heftika Nur
Fauziah, Aini Nur Fakhriyah & Abdur Rohman (2020), telah ditemukan bahwa
terdapat risiko operasional yang terjadi pada BNI Syariah KC Mataram selama
periode pandemi Covid-19. Di antara risiko operasional yang terjadi telah
dikelompokkan menjadi dua yaitu risiko ke nasabah dan risiko ke bank. Risiko ke
nasabah yang terjadi yaitu penutupan atau pembatasan kantor layanan, sehingga
pelayanan KCP ini disentralkan di kantor KC. Sedangkan risiko ke bank yang

13
terjadi yaitu beban operasional yang meningkat karena harus menyediakan
handsanitizer, masker, multivitamin, desinfektan yang disediakan dalam jumlah
banyak guna menjaga kesehatan lingkungan kantor.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Ilhami & Husni
Thamrin (2021) yang telah menyatakan bahwa secara keseluruhan dampak
Covid-19 terhadap kinerja keuangan Perbankan Syariah di Indonesia yang dilihat
dari hasil tabel Uji Beda (Uji Paired Sample T-Test) rasio CAR, ROA, NPF dan
FDR tidak signifikan menunjukan adanya perbedaan kinerja keuangan. Artinya
perbankan syariah di Indonesia masih mampu bertahan ditengah masa pandemi
covid-19. Penelitian tersebut sangat berbeda hasilnya jika dibandingkan dengan
penelitian-penelitian sebelumnya. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Sumadi (2020) yang telah menyatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 terhadap
fungsi intermediasi perbankan, berdasarkan hasil studi pada Bank Syariah Mandiri
yaitu pembiayaan dan DPK, Bank menunjukkan adanya gejolak. Pada sisi,
Penghimpunan Dana (DPK), Bank Mandiri Syariah menunjukkan fluktuatif.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Jefik Zulfikar Hafizd (2020) yang telah
mengemukakan bahwa pandemi COVID-19 berdampak pada sektor ekonomi yang
tercermin dari penurunan pertumbuhan ekonomi dan bisnis khususnya sektor
investasi, perdagangan, transportasi, dan pariwisata.
Maka dapat disimpulkan dari penelitian terdahulu tersebut bahwa resiko
yang diterima oleh bank syariah cukup besar ketika pandemi covid-19 di Indonesia
masih berlangsung. Hal ini pastinya mempengaruhi kinerja bank syariah itu sendiri
sehingga dapat merugikan banyak pihak yang terlibat. Selain itu, berdasarkan
penelitian terdahulu yang telah diungkapkan bahwa pandemi covid-19 juga
berdampak sangat besar terhadap sektor ekonomi dengan ditujukkannya
pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan seperti perdagangan, investasi,
bisnis pariwisata, dan lainnya. Untuk itu, pandemi covid 19 ini memang sangat
mengganggu proses perekonomian di Indonesia terutama pada sektor perbankan
syariah. Seluruh kegiatannya menurun drastis dan bank syariah harus dapat
menerapkan beberapa strategi guna memulihkan kembali keadaan perekonomian.

14
1.3. Pembahasan
1.5.1. Konsep Perbankan Syariah
Perbankan syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan kepada prinsip-prinsip hukum Islam yang didasarkan pada
fatwa yang telah dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (Andrew Shandy Utama, 2018). Perbankan Syariah bertujuan
untuk dapat menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan
rakyat. Sesuai dengan UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan dengan prinsip syariah atau prinsip hukum islam yang telah
diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia yaitu seperti prinsip keadilan
dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),
universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba,
zalim dan obyek yang haram lainnya. Adapun bentuk imbalan bank syariah
yang diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah ini tergantung dari
akad dan perjanjian yang dilakukan atau disepakati oleh pihak nasabah dan
pihak bank. Perjanjian atau akad yang terdapat di perbankan syariah ini
pastinya sesuai dengan syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam
syariat ajaran Islam.
Bank syariah telah berdiri sendiri sesuai dengan akta pendiriannya,
maka dalam hal ini bank syariah bukan merupakan bagian dari bank
konvensional. Selain itu, bank syariah juga memiliki sistem operasional
yang berbeda dengan bank konvensional karena pada bank syariah nasabah
diberikan layanan bebas bunga yang mana itu adalah haram hukumnya
dalam ajaran Islam. Dengan demikian maka perbankan syariah ini dapat
dijadikan solusi bagi para masyarakat yang sedang membutuhkan modal
dan ketika ingin mengembalikannya tidak perlu menggunakan bunga yang
dapat memberatkan mereka. Dalam hal ini, bank syariah hanya mengenal
sistem bagi hasil di setiap jenis akad (perjanjian) yang telah dipraktekkan

15
secara langsung dalam bank syariah. Fungsi bank syariah secara singkat
yaitu sebagai berikut :
a. Bank Syariah berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk titipan dengan menggunakan akad al-wadiah dan bisa
juga dalam bentuk investasi dengan menggunakan akad al-
mudharabah.
b. Bank Syariah berfungsi sebagai penyalur dana kepada masyarakat
dengan menggunakan berbagai macam akad yang berlaku seperti
akad jual-beli dan akad kemitraan atau kerja sama usaha. Dalam hal
ini, masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank syariah jika
mampu memenuhi semua ketentuan atau syarat yang berlaku.
c. Bank Syariah berfungsi dalam memberikan pelayanan jasa bank
sesuai dengan kebutuhan para nasabah. Adapun berbagai jenis
produk pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank syariah yaitu
seperti jasa pengiriman uang (transfer), pemindah bukuan, penagihan
surat berharga dan lain sebagainya.

1.5.2. Prinsip - Prinsip Dalam Perbankan Syariah


Prinsip-prinsip yang terdapat pada perbankan syariah ini ditetapkan
karena akan dijadikan sebagai suatu landasan yang kuat selama
pengelolaan kegiatan bank syariah. Berikut adalah prinsip dasar dalam
perbankan syariah:

No Prinsip Perbankan
Kategori
Syariah

Larangan terhadap Larangan ini sering dikaitkan dengan


1
Transaksi yang prinsip muamalah yaitu “keharusan
mengandung Barang atau menghindar dari kemudaratan”. Kategori
Jasa yang Diharamkan yang termasuk larangan terhadap
transaksi yang haram zatnya tersebut

16
diwujudkan dalam bentuk larangan
memberikan pembiayaan seperti
pengadaan jasa, produksi makanan,
minuman dan bahan konsumsi lain yang
diharamkan oleh MUI. Beberapa contoh
usaha dari pembiayaan tersebut yaitu
minuman keras, peternakan babi, dan
bisnis lain yang haram hukumnya.

Larangan terhadap
2 a. Tadlis, yaitu suatu transaksi yang
Transaksi yang mengandung hal pokok yang tidak
Diharamkan Sistem dan diketahui oleh salah satu pihak (dalam
Prosedur Perolehan bertransaksi).
Keuntungannya b. Bai’ Najasy, yaitu sebuah tindakan
dengan cara menciptakan adanya
permintaan namun palsu (berbohong
untuk dapat menaikkan harga jual)
c. Gharar, yaitu ketiadaan informasi
yang terjadi pada kedua belah pihak
yang bertransaksi jual beli.
d. Maysir, yaitu permainan yang
melibatkan salah satu pihak mendapat
keuntungan sementara pihak lainnya
mengalami kerugian.
e. Riba, yaitu tambahan khusus yang
dimiliki oleh salah satu pihak yang
terlibat tanpa adanya imbalan
(menguntungkan salah satu pihak
saja).

17
Tabel 3. 1 Prinsip - Prinsip Perbankan Syariah

1.5.3. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah


Pandemi covid-19 merupakan wabah global virus corona atau
penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut (SARS)
yang telah menyerang banyak korban tanpa mengenal usia. Penyebaran
virus corona ini sangat cepat sehingga sangat penting bagi seluruh
masyarakat yang ada dunia untuk dapat menjaga diri terutama kesehata diri
masing-masing dan menjaga jarak dengan orang sekitar. Hal ini dilakukan
guna mencegah penularan virus corona. Dengan begitu pandemi covid-19
merupakan suatu tantangan bagi dunia bisnis termasuk industri jasa
keuangan perbankan. Perbankan syariah di Indonesia memiliki jumlah
jaringan kantor sebanyak 1.922 cabang yang telah tersebar di berbagai
wilayah di Indonesia yang didominasi oleh Pulau Jawa. Hal itu didukung
oleh data statistik Perbankan Syariah pada Januari tahun 2020.

18
Gambar 3. 1 Statistik Perbankan Syariah pada Januari 2020

Berdasarkan data statistik diatas maka telah menunjukkan bahwa tingkat


persebaran lokasi Perbankan Syariah sebagian besar berada di zona merah.
Hal itu dapat dilihat bahwa di wilayah Jawa Barat terbanyak pertama
dengan jumlah 310 Kantor Cabang, Jakarta terbanyak kedua dengan jumlah
254 Kantor Cabang. Selain itu di daerah Jawa Timur terbanyak ketiga
dengan jumlah 208 Kantor Cabang.
Perbankan syariah merupakan sektor keuangan yang terdampak
pandemi yang berkepanjangan ini. Namun peristiwa ini menjadi peluang
bagi perbankan syariah dan lembaga-lembaga keuangan lainnya untuk
dapat berkontribusi dalam membantu ekonomi masyarakat (Iskandar et al.,
2020; Siahaan, 2020). Dampak dari pandemi covid-19 yang dirasakan oleh
bank syariah yaitu pembiayaan yang diperoleh bank mengalami penurunan.
Hal itu dapat terjadi akibat dari para nasabah yang tidak mampu melakukan
pembayaran sesuai kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya. Selain

19
itu, dampak yang dirasakan oleh perbankan syariah akibat dari pandemi
covid-19 yang lainnya yaitu penurunan kinerja keuangan. Penurunan
kinerja keuangan ini dapat terjadi karena kondisi perekonomian yang sulit
di masa pandemi covid-19 seperti penurunan laba bersih, meningkatnya
resiko kredit, dan meningkatnya beban restrukturisasi pinjaman. Untuk itu,
maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pun
mengalami penurunan sehingga perbankan syariah perlu menerapkan
berbagai macam strategi guna menghadapi pandemi covid-19 ini agar tidak
berkelanjutan di masa depan nanti.

1.5.4. Strategi Perbankan Syariah Dalam Menghadapi Masa Pandemi


Covid-19
Pandemi covid-19 yang terjadi ini telah memberikan banyak sekali
perubahan bagi setiap sektor ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu maka
perbankan syariah perlu menggunakan beberapa strategi guna menghadapi
ancaman dari pandemi covid-19 ini agar tidak mengalami kerugian secara
terus menerus. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan oleh
perbankan syariah dalam menghadapi pandemi covid-19 :
a. Meningkatkan layanan digital adalah salah satu strategi yang harus
diterapkan oleh perbankan syariah karena akan memudahkan para
nasabahnya di masa pandemi covid-19 ini. Hal itu dapat terjadi
karena dengan meningkatkan layanan digital dapat mengurangi
kontak fisik secara langsung dan proses pembiayaan pun akan lebih
mudah serta praktis.
b. Melakukan inovasi terhadap berbagai produk yang ada pada bank
syariah. Strategi ini sangat tepat dilakukan di masa pandemi covid-19
karena dengan melakukan inovasi secara terus menerus maka bank
syariah akan mampu bersaing dengan para kompetitornya dalam
rangka mempertahankan sistem ekonomi di tengah pandemi covid-19
yang menjadi ancaman bagi bank syariah.

20
c. Mempromosikan produk bank syariah secara konsisten akan
memberikan dampak baik bagi bank syariah karena dengan
melakukan hal itu masyarakat akan selalu ingat pada bank syariah
dan akan terus menggunakannya di era persaingan bank syariah yang
cukup ketat dan mampu mengatasi situasi pandemi covid-19 yang
tidak dapat ditebak.
d. Meningkatkan pelayanan yang telah dimiliki oleh bank syariah. Hal
ini adalah strategi yang perlu diperhatikan dengan baik oleh pihak
bank karena kenyamanan nasabah terletak pada pelayanan yang
diberikan oleh pihak bank. Saat masa pandemi covid-19 ini, tentunya
pelayanan yang diberikan harus lebih ekstra lagi karena harus
memperhatikan segala protocol kesehatan dan memberikan rasa aman
kepada para nasabah.

BAB IV
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang menerapkan prinsip-
prinsip berdasarkan ajaran Islam. Peran bank syariah di Indonesia cukup penting
demi memenuhi segala kebutuhan masyarakat dengan tetap mentaati hukum yang
berlaku dengan didasarkan oleh Al-Qur’an maupun hadits. Namun pandemi covid-
19 telah membawa pengaruh yang banyak terhadap perbankan syariah di
Indonesia. Pengaruh yang didapat rata-rata negatif dan membuat bank syariah
mengalami penurunan yang cukup drastis. Dalam hal ini penyebaran virus corona
sangatlah cepat karena hanya dengan kontak langsung saja virus ini dapat menular
sehingga membuat angka penyebaran covid-19 meningkat secara terus menerus.
Dengan adanya pandemi covid-19 ini maka kegiatan perekonomian di Indonesia
terbatas dan hal itu merugikan seluruh pihak. Khususnya pada sektor perbankan
yang merupakan perantara dimana menjadi tempat untuk menunjang segala
kebutuhan modal investasi dalam dunia usaha.

21
Dalam hal ini, perbankan syariah di Indonesia harus menghadapi tantangan
adanya pandemi covid-19 agar tidak semakin jatuh dan terpuruk. Akibat dari
pandemi covid-19 yang dirasakan oleh perbankan syariah yaitu menurunnya laba
bersih, pembiayaan dalam bank mengalami penurunan akibat nasabah yang tidak
mampu membayar sesuai dengan kesepakatan awal, dan kinerja perbankan syariah
juga mengalami penurunan karena harus dapat beradaptasi dengan lingkungan
kerja yang baru. Untuk itu, perbankan syariah perlu menggunakan beberapa
strategi dengan tujuan agar mampu menghadapi pandemi covid-19 yang kita
semua tidak tahu kapan akan berakhir.

1.2. Saran
Saran yang dapat penulis berikan mengenai fenomena pandemi covid-19
terhadap perbankan syariah adalah bahwa pihak bank syariah harus terus
menggunakan strategi-strategi yang efektif guna menghadapi pandemi covid-19.
Hal itu perlu diperhatikan agar pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di
Indonesia stabil kembali sehingga perbankan syariah di Indonesia menjadi
makmur kembali seperti sebelum terjadinya pandemi covid-19.

22
DAFTAR PUSTAKA

Andrianto & Firmansyah, M. A. (2019). Manajemen Bank Syariah (Implementasi Teori


dan Praktek). CV. Penerbit Qiara Media
Effendi, I., & Rs, P. H. (2020). Dampak Covid 19 Terhadap Bank Syariah.

Fitriani, H. (2021). Kontribusi Zakat Sebagai Solusi Menghadapi Krisis Ekonomi Dan
Keuangan Sosial Islam Di Masa Pandemi Covid-19. Journal of Islamic Philanthropy
and Disaster (JOIPAD), 1(1), 90-105.

Maulidia, Dwi Nur., Kurniawan, M. Ricko., & Yasin, Muhammad. (2023). Faktor-Faktor
Krisis Dan Dampak Krisis Yang Pernah Terjadi Di Indonesia Sehingga
Mengakibatkan Kerapuhan Fundamental. Student Scientific Creativity
Journal(SSCJ), 1(4), 181-193.

Hafizd, J. Z. (2020). Peran Bank Syariah Mandiri (BSM) Bagi Perekonomian Indonesia Di
Masa Pandemi COVID-19. Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi
Syariah, 5(2), 138-148.

Sumadi, S. (2020). Menakar Dampak Fenomena Pandemi Covid-19 Terhadap Perbankan


Syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 3(2), 145-162.

Azhari, A. R., & Wahyudi, R. (2020). Analisis kinerja perbankan syariah di Indonesia:
Studi masa pandemi Covid-19. JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia), 10(2), 96-
102.

Fauziah, H. N., Fakhriyah, A. N., & Rohman, A. (2020). Analisis Risiko Operasional Bank
Syariah Pada Masa Pandemi Covid-19. Al-Intaj: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan
Syariah, 6(2), 38-45.

Thamrin, H. (2021). Analisis dampak covid 19 terhadap kinerja keuangan perbankan


syariah di indonesia. Jurnal Tabarru': Islamic Banking and Finance, 4(1), 37-45.

23
Andrianto, A., & Firmansyah, M. A. (2019). Manajemen Bank Syariah: Implementansi
Teori dan Praktek.

Ningsih, M. R., & Mahfudz, M. S. (2020). Dampak pandemi covid-19 terhadap manajemen
industri perbankan syariah: analisis komparatif. POINT: Jurnal Ekonomi Dan
Manajemen, 2(1).

24

Anda mungkin juga menyukai