Anda di halaman 1dari 23

HALAMAN SAMPUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH UNTUK


MENGUNAKAN JASA BANK SYARIAH

MAKALAH

DI SUSUN OLEH :
RENI NUR AINI 4219032

IAIN PEKALONGAN
JUNI 2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Faktor-Faktor Yang mempengaruhi
Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah“ Ini tepat Pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas yang telah di
berikan. Selain itu makalah ini juga berfungsi untuk menambah wawasan tentang “ Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Nasabah Menggunakan Bank Syariah ” bagi para pembaca juga
penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu dosen selaku yang telah memberikan
tugas ini sehingga saya dapat menambah wawasan tentang dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya
menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

25 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 3
2.1 Landasan Teori................................................................................................................. 3
2.1.1 Keputusan Nasabah ................................................................................................... 3
2.1.2 Bank Syariah ............................................................................................................. 4
2.1.3 Pelayanan .................................................................................................................. 4
2.2 Kerangka Pemikiran......................................................................................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................... 7
METODE PENELITIAN........................................................................................................... 7
3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 7
3.2 Metode Penelitian ............................................................................................................ 7
3.3 Data dan Sumber Data ..................................................................................................... 7
3.4 Teknik dan Pengumpulan Data ........................................................................................ 8
3.5 Teknik Analisis Data........................................................................................................ 9
BAB IV .................................................................................................................................... 10
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................ 10
4.1 Pengertian Prilaku Konsumen........................................................................................ 10
4.2 Faktor-Faktor Utama Yang Mempengaruhi Prilaku Pembeli ........................................ 10
4.3 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)............................................................ 11
4.4 Perbankan Syariah ......................................................................................................... 13
BAB V ..................................................................................................................................... 16
PENUTUP................................................................................................................................ 16
5.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 16

iii
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri perbankan saat ini merupakan salah satu kegiatan komersial yang memberikan
kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Salah satu barang jasa yang
dimanfaatkan masyarakat atau banyak orang adalah perbankan. Kegiatan utama bank adalah
penggalangan dana. Kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank, yang sangat dipengaruhi
oleh kinerja bank yang bersangkutan, posisi keuangan, kemampuan, kejujuran, dan kredibilitas
manajemen bank, merupakan salah satu aspek yang berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan bank dalam menghimpun atau menghimpun dana. Ahmad Rodoni, 2006:28).
Akibatnya, nasabah lebih pilih-pilih saat memilih bank.

Setelah berlakunya undang-undang perbankan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992


(sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998), kini ada 2 (dua)
kategori bank di Indonesia: bank umum dan bank perkreditan rakyat. Kedua bank terlibat
dalam aktivitas tradisional atau syariah. Dengan demikian, Indonesia mempertahankan sistem
perbankan paralel (dual banking system). Sejak saat itu, bank umum syariah, unit usaha syariah
(bank konvensional yang membangun cabang syariah), dan toko syariah semuanya mulai
berkembang pesat di Indonesia.

Kemajuan signifikan masih dibuat dalam perbankan Islam dan organisasi keuangan.
Dengan lebih dari 300 lembaga keuangan Islam yang tersebar di 75 negara dan perkiraan total
nilai aset $500 miliar, atau sekitar Rp 4.600 triliun, bisnis ini diperkirakan akan meningkat
lebih dari 15% setiap tahun. Sektor keuangan Islam memiliki ukuran pasar potensial sebesar
$4 triliun, menurut Standard and Poor's. Dengan kata lain, hanya sekitar 10% dari pasar yang
belum tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa sektor ini akan terus menawarkan kemajuan yang
luar biasa di masa depan (A. Riawan Amin, 2009: 24).

Hukum Syariah mengatur jenis perusahaan, aturan pelaksanaan Syariah, kelangsungan


hidup perusahaan, pembagian uang, dan larangan bagi bank Syariah dan UUS yang merupakan
bagian dari Bank Umum Konvensional. Juga mengendalikan kegiatan ekonomi yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah, seperti yang termasuk riba, maisyir, gharar, haram, dan
praktik tidak adil, untuk meyakinkan masyarakat yang selama ini menyatakan skeptis tentang
bagaimana perbankan syariah beroperasi (Zubairi). Hasan, 2009:5).

1
Dengan bertindak sebagai entitas perantara, bank syariah memiliki beberapa perbedaan
operasional yang sangat mendasar dari bank biasa. Perbedaan utama antara kedua sistem
keuangan adalah bahwa perbankan Islam sangat menekankan halal saat melakukan investasi.
Hal ini karena hukum Islam dan setiap transaksi dalam kegiatan muamalah bersifat
transendental (Gemala Dewi, 2007:98).

1.2 Rumusan Masalah


Dari Latar Belakang di atas dapat di simpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
“Faktor-faktor apa yang akan terbentuk dari faktor agama, faktor produk,faktor fasilitas dan
pelayanan, faktor promosi, faktor Sumber Daya Manusia (SDM), faktor merek, faktor
keluarga, faktor kondisi ekonomi, dan faktor lainnya yang mempengaruhi keputusan
nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah”.

1.3 Manfaat Penelitian


- Bagi penulis Sebagai media untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu manajemen
perbankan yang diperoleh selama kuliah serta dapat menambah pengalaman dibidang
penelitian.

- Bagi masyarakat (nasabah bank syariah) Sebagai informasi tambahan dalam


mempertimbangkan penggunaan jasa perbankan baik dalam menabung maupun dalam
mengajukan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri (BSM). Terutama Bank Syariah
Mandiri (BSM) Cabang Pembantu Lebak.

1.4 Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berperan penting dalam mempengaruhi
keputusan nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Keputusan Nasabah
Keputusan adalah hal sesuatu yang diputuskan konsumen untuk memutuskan pilihan
atas tindakan pembelian barang atau jasa. Berarti Keputusan (decision) adalah pilihan (choice),
yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Sebagian besar keputusan berada pada satu dari
dua kategori: terprogram dan tidak terprogram. Suatu keputusan dapat dibuat hanya jika ada
beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang
dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan. Keputusan
nasabah adalah hal sesuatu yang diputuskan konsumen untuk memutuskan pilihan atas
tindakan pembelian barang atau jasa atau suatu keputusan setelah melalui beberapa proses.
Keputusan juga dapat diartikan sebagai proses penelusuran masalah yang berawal dari latar
belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau
rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman
basis dalam pengambilan keputusan.

Proses keputusan nasabah yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan
masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku
pasca pembelian (Kotler,2008). Secara rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen


menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang di harapkan

b. Pencarian informasi, yaitu konsumen ingin mencari lebih banyak konsumen yang mungkin
hanya memperbesar perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.

c. Evaluasi alternatif yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui
pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif pilihan terbaik yang akan digunakan untuk
melakukan keputusan pembelian.

d. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian yang telah
diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap merek yang akan dipilih.

e. Perilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk
atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

3
2.1.2 Bank Syariah
Bank syariah yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana maupun
dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip
syariah(Budisantoso,2006). Ketentuan syariah tersebut adalah peraturan yang pelaksanaanya
sesuai dengan hukum islam dan prinsip-prinsip islam.

Menurut Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank yang
operasinya berdasarkan prinsip syariah tersebut secara teknis yuridis disebut “bank
berdasarkan prinsip bagi hasil”. Dengan dikeluarkannya Undang– Undang Perbankan terbaru,
yaitu Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998. Istilah yang dipakai adalah “bank berdasarkan
prinsip syariah”. Karena operasinya berpedoman pada ketentuan -ketentuan syariah Islam,
maka bank Islam disebut pula “bank syariah”.

dari prinsip syariah sendiri termuat dalam Pasal 1 angka 13 Undang-undang nomor 10
tahun 1998, yaitu : “ Aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak
lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah.” Dalam konsep Islam, bunga termasuk dalam kategori riba
karena menghasilkan tambahan keuntungan tanpa disertai adanya resiko dan biaya.
Keuntungan yang dihasilan berdasarkan perjalanan waktu dikenal dengan time value of money.
Beberapa alasan Islam melarang riba (Ali,2008) yaitu :

a. Dampak Ekonomi

Utang, dengan rendahnya tingkat penerimaan peminjam dan tingginya biaya bunga, akan
menjadikan peminjam tidak pernah keluar dari ketergantungan, terlebih lagi bila bunga atas
utang tersebut dibungakan.

b. Dampak Sosial Kemasyarakatan

Riba merupakan pendapatan yang tidak adil.

2.1.3 Pelayanan
Pelayanan dapat didefinisikan sebagai segala bentuk kegiatan yang diberikan oleh satu
pihak atau lebih kepada pihak lain yang memiliki hubungan dengan tujuan untuk dapat
memberikan kepuasan dan membuat keputusan kepada pihak kedua yang bersangkutan atas
barang dan jasa yang diberikan. Kualitas pelayanan sebagai kemampuan merencanakan,

4
menciptakan dan menyerahkan produk yang bermanfaat luar biasa bagi pelanggan
(Hasan,2010). Kualitas pelayanan yang dirasakan nasabah merupakan penilaian global karena
berhubungan langsung dengan transaksi. Hal-hal yang menyangkut tentang pelayanan yaitu
faktor manusia yang melayani, alat atau fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan,
mekanisme kerja yang digunakan dan bahkan sikap masing-masing orang yang memberi
pelayanan dan yang dilayani.

Ada beberapa pendapat mengenai dimensi kualitas pelayanan, antara lain Parasuraman,
Zeithaml, dan Berry dalam Saleh (2010) yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa
jenis jasa dan berhasil mengidentifikasi beberapa faktor utama yang
menentukan kualitas jasa. Faktor tersebut adalah:

1. Bukti fisik yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel dan bahan-bahan komunikasi

2. Daya tanggap yaitu kesediaan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.

3. Kesopanan meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki
para kontak personal.

4. Kredibilitas yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mecakup nama perusahaan,
reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi kontak personal, dan interaksi dengan pelanggan.

5. Keamanan yaitu aman dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.

6. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial
security), dan kerahasiaan (confidentiality)

2.2 Kerangka Pemikiran


1. Pengaruh Prinsip Syariah terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah

Prinsip Syariah tentu saling berdampingan dengan istilah Agama, karena hukum syariah adalah
hukum yang dilandasi dengan agama. Dalam penelitian Roziq (2013), Hukum syariah secara
parsial berpengaruh dalam membedakan keputusan nasabah

dan non nasabah dalam memilih tabungan mudharabah di bank syariah mandiri dengan nilai
sebesar 0,358 dan signifikansi pada 0,000, hal ini menunjukkan bahwa Kesesuaian hukum
syariah diterima.

2. Pengaruh Pelayanan terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah

5
Pelayanan menjadi penting karena nasabah akan memilih perbankan syariah jika Pelayanan
yang digunakan itu lengkap dan mendukung fasilitasnya juga seperti ketersediaan ATM dan
kenyamanan Interior didalam bank nyaman sehingga membuat nasabah akan merasa puas atas
pelayanannya.

Penelitian Farid (2014) menyatakan kinerja pelayanan bank syariah baik dilihat dari nilai
Costumer Satisfaction Index (CSI) 68,9% atau pada kisaran 66,0%-80,99% jadi faktor
pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan
syariah.

3. Pengaruh Keluarga terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah

Keluarga menjadi yang krusial karena keputusan orang tua sering sekali akan ditiru oleh
anaknya dan saudara yang lainnya karena interaksi dan komunikasi yang lancar dan akan
menceritakan semua tentang apa yang dirasakan. Penelitian Hanik (2014) menyatakan faktor
keluarga yang masuk kedalam faktor

Sosial (X3) dengan nilai 0,006 lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 jadi faktor keluarga secara
parsial berpengaruh terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah.

4. Pengaruh Lokasi terhadap keputusan untuk menggunakan jasa perbankan syariah

Lokasi bank adalah tempat di mana diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat
pengendalian perbankan Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan
yang sangat penting. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi
kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan
Tunai Mandiri (ATM). Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan
nasabah dalam berurusan dengan bank. (Kasmir, 2008).

Dalam Penelitian Pertiwi (2012), Lokasi sangat mempengaruhi masyarakat di Kisaran untuk
menabung dibank syariah dengan 60 responden menyatakan setuju, 28 responden menyatakan
sangat setuju dan 2 responden yang menyatakan tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan adanya
pengaruh yang searah antara tingkat lokasi dengan minat menabung nasabah. Hal ini bermakna
jika lokasi semakin mudah dijangkau, akan mampu meningkatkan minat menabung nasabah
tersebut. Jadi lokasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan

6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu agar masyarakat mengetahui apakah prinsip bank,
produk, pelayanan, sosial, pribadi, psikologi, budaya, harga dan promosi dapat berpengaruh
terhadap keputusan nasabah/masyarakat memilih menggunakan jasa perbankan syariah.

3.2 Metode Penelitian


Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif
deskriftif. Karena melihat nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Cirendeu ini bagaimana
menentukan keputusannya memilih jasa bank Syariah, dengan mendeskripsikan secara
terperinci yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Tahap deskripsi dan tahap orientasi

Pada tahap ini penulis mendeskripsikan penelitian yang dibuat dengan melihat dari sisi
keadaan bagaimana nasabah menerima produk atau jasa atau pelayanan yang diberikan oleh
pihak bank kepada nasabah secara terperinci.

2. Tahap reduksi

Pada tahap ini dimana penulis memfokuskan permasalahan kepada nasabah yang sudah
memilih bank syariah mandiri ini maupun yang ingin menggunakan jasa dibank ini. Untuk
mengetahui seberapa pengetahuan mereka terhadap jasa yang ada di bank tersebut. Sehingga
peneliti yang menulis hasil penelitian tidak akan meluas dan terbatasi dengan masalah yang
penulis ingin teliti nantinya

3. Tahap seleksi

Pada tahap ini penulis akan melakukan penyebaran angket setelah mendapatkan hasil
dari penelitian yang dilakukan. Dan akan diuraikan agar dapat dilihat jelas dan terperinci,
kemudian penulis simpulkan sesuai tema yang telah dibuat. Sehingga dapat menjawab atas
pertanyaan terkait judul yang telah penulis tentukan.

3.3 Data dan Sumber Data


1. Data Primer

Data primer merupakan data yang digali dalam penelitian yang terdiri dari sumber data utama
yang berupa kata-kata atau tindakan, sumber dan jenis data terdiri dari data dan tindakan,
7
sumber data tertulis, foto dan statistik. Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan
sebagai subyek penelitian. Maka sumber data yang diambil peneliti melalui angket.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh oleh suatu instansi atau perorangan yang sudah
dalam bentuk jadi, dan dipublikasikan secara umum yang diperoleh dari buku – buku, jurnal
ilmiah, data dari bank dan sumber lainnya yang dapat dijamin keaslian informasinya agar dapat
dijadikan bahan penunjang penelitian ini.

3.4 Teknik dan Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner

(Angket) Kuesioner adalah pengumpulan data melalui beberapa pertanyan yang


diajukan kepada responden dalam bentuk angket.48 Atau sejumlah pertanyaan tertulis yang
menggambarkan perasaan atau hal-hal yang dirasakan dari responden terkait penelitian ini,
dengan cara membagi langsung kepada yang bersangkutan. Angket ini berupa pernyataan
tertutup atau terbuka. Peneliti menyebarkan 30 angket atau kuesioner kepada nasabah yang ada
di wilayah Bank Syariah Cirendeu. Kuesioner disini bersifat tertutup karena jawaban telah
disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi. jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari positif hingga negatif, yang dapat berupa kata – kata antara lain:

1) Sangat Setuju

2) Setuju

3) Tidak Setuju

4) Sangat Tidak Setuju

Dalam penelitian ini digunakan untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan
yang nantinya dijawab oleh responden agar peneliti dapat menghimpun data yang relavan
sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu di lakukan oleh
kedua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

8
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara adalah metode pengumpulan data yang
amat populer, karena itu banyak di gunakan di berbagai penelitian. Wawancara akan di lakukan
pada nasabah yang telah menggunakan jasa Syariah Mandiri KCP Cirendeu, yang terkait
dengan judul penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif, yaitu suatu teknik penelitian yang terlebih dahulu menggambarkan data
dan informasi berdasarkan fakta untuk dianalisis. Analisis kualitatif merupakan seperangkat
proposisi yang berasal dari data dan diuji lagi secara empiris. Analisis deskriptif memberikan
gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat, serta karakter yang khas, atau status
individu kemudian sifat tersebut dijadikan hal bersifat umum. Setelah itu akan dilakukan
klarifikasi dari temuan yang didapat dan melakukan analisis sehingga dapat menyimpulkan
hasil analisis yang telah dilakukan.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Prilaku Konsumen
Perilaku konsumen mencakup semua pengambilan keputusan dan aktivitas selanjutnya
yang berhubungan langsung dengan mendapatkan, menggunakan, dan mengetahui suatu
barang atau jasa. (2003):3 (Nugroho J. Setiadi).

Perilaku konsumen, di sisi lain, dijelaskan oleh John C. Mowen dan Michael Minor
sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang memerlukan pembelian,
konsumsi, dan pembuangan komoditas, layanan, pengalaman, dan ide. (Michael Minor dan
John C. Mowen, 2002;6)

Bilson Simamora berpendapat bahwa perilaku konsumen juga mencerminkan perilaku


individu dan rumah tangga. 2008:2 (Bilson Simamora).

4.2 Faktor-Faktor Utama Yang Mempengaruhi Prilaku Pembeli


Beberapa variabel dapat mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan
layanan perbankan syariah. Menjadi klien PT Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Pembantu
Lebak, akan menarik untuk menyelidiki elemen-elemen ini untuk melihat seberapa besar
pengaruhnya terhadap perilaku pelanggan. Menurut Kotler (1999:224 Bilson Simamora,
2008:6), ada beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen, antara lain sebagai
berikut:

1. Faktor Kebudayaan

Pengaruh yang paling signifikan dan meresap pada perilaku konsumen adalah budaya.
Budaya pembeli, subkultur, dan status sosial ekonomi harus dipahami oleh pemasar.

2. Faktor Sosial

Elemen sosial termasuk kelompok kecil, keluarga, peran, dan status sosial konsumen
berdampak pada perilaku konsumen juga. Bill Simamora (2008): 8

3. Faktor Pribadi

10
Atribut pribadi, seperti usia individu, tahap kehidupan, pekerjaan, situasi keuangan,
cara hidup, kepribadian, dan rasa harga diri, juga dapat berdampak pada pilihan pembeli. Bill
Simamora (2008).

4. Faktor Psikologis

Variabel psikiatri Empat variabel psikologis mendasar dari motivasi, persepsi,


pembelajaran, dan keyakinan dan keyakinan juga digunakan untuk mengevaluasi pilihan
seseorang.

4.3 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemasaran merupakan racikan taktik yang digunakan oleh berbagai pelaku
bisnis dalam industri pemasaran. (2008) (Kashmir, 119). Dalam industri perbankan, bauran
pemasaran diterapkan dengan memanfaatkan ide-ide yang sesuai dengan kebutuhan bank.
Gagasan bauran pemasaran yang terdiri dari empat (4P), disebutkan oleh Kotler dalam Kasmir
(2008) Bauran pemasaran merupakan racikan taktik yang digunakan oleh berbagai pelaku
bisnis dalam industri pemasaran. (2008) (Kashmir, 119). Dalam industri perbankan, bauran
pemasaran diterapkan dengan memanfaatkan ide-ide yang sesuai dengan kebutuhan bank.
Gagasan bauran pemasaran yang terdiri dari empat (4P), disebutkan oleh Kotler dalam Kasmir
(2008) yaitu :

1. Product (produk).

2. Price (harga)

3. Place (tempat/saluran distibusi)

4. Promotion (promosi)

Sedangkan Bomm dan Bitner masih dalam Kasmir, menambah dalam bisnis jasa, bauran
pemasaran di samping 4P seperti yang dikemukakan di atas, ditambah dengan 3P, yaitu:

1. People (orang)

2. Physical evidence (bukti fisik)

3. Process (proses)

Berikut ini merupakan penjabaran bauran pemasaran dimulai dari strategi produk :

11
A. Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-
hari atau sesuatu yang ingin dimiliki konsumen.. (Kasmir, 2008:123). Produk memiliki ciri-
ciri tersendiri untuk dapat dikatakan barang atau jasa. Dalam hal dunia perbankan di mana
produk yang dihasilkan berbentuk jasa, maka akan dijelaskan ciri-ciri produk yang berbentuk
jasa tersebut. (Kasmir, 2008:123).

B. Price (Harga)

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga
menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya
suatu produk dan jasa perbankan. Harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah
bagi hasil. (Kasmir, 2008:135).

C. Place (tempat/saluran distibusi)

Lokasi bank adalah tempat di mana diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat
pengendalian perbankan. Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan
yang sangat penting. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi
kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi mesin-mesin Anjungan
Tunai Mandiri (ATM). Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan
nasabah dalam berurusan dengan bank. (Kasmir, 2008:145).

D. Promotion (Promosi)

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan
yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam
kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah
dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menarik dan mempertahankan nasabahnya. (Kasmir, 2008:155).

E. People (orang)

Semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan memengaruhi persepsi pembeli, nama,
pribadi pelanggan, dan pelanggan- pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.
People meliputi kegiatan untuk karyawan, seperti kegiatan rekrutmen, pendidikan dan

12
pelatihan, motivasi, balas jasa, dan kerja sama, serta pelanggan yang menjadi nasabah atau
calon nasabah. (Kasmir, 2008:120).

F. Process (proses). Merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktivitas,
standar pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur kerja yang ada di bank yang
bersangkutan. (Kasmir, 2008:120).

Rangsangan (Stimulasi) Pemasaran Lainnya

a. Merek

Merek oleh beberapa konsumen (nasabah) dapat mempengaruhi dan memuaskan kebutuhan
mereka akan penggunaan suatu produk dan jasa tertentu. Merek identik sekali dengan kualitas
suatu produk dan jasa.

b. Kualitas SDM

Bagi beberapa perusahaan yang bergerak dibidang jasa, sudah barang tentu kualtas SDM
merupakan salah satu hal yang harus dipenuhi.

c. Kondisi Ekonomi

Kondisi perekonomian suatu Negara sudah tentu akan mempengaruhi keputusan konsumen
(nasabah) dalam menggunakan suatu prodak dan jasa.

4.4 Perbankan Syariah


A. Pengertian Bank Syariah

Kita telaah dulu definisi bank secara umum sebelum mempelajari tentang perbankan
syariah. Secara umum, istilah "bank" berasal dari kata bahasa Italia "banco" yang berarti
bangku. Diperbaiki dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 sesuai dengan Undang-
Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992. Bank adalah suatu jenis badan usaha yang
menghimpun uang dari masyarakat umum dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk tabungan. kredit atau dengan cara lain untuk meningkatkan
kualitas hidup secara umum. (2005) (Ahmad Rodoni, hal. 21).

Bank syariah, di sisi lain, terdiri dari bank BUS dan BPRS dan melakukan bisnis sesuai
dengan prinsip syariah. Lembaga keuangan yang tata cara pelaksanaannya dalam menghimpun
dana dan dalam rangka menyalurkan dana, menyediakan dan membebankan

13
ketidakseimbangan berdasarkan tata cara konversi prinsip-prinsip Islam atau syariah yang
mengacu pada ketentuan Al-Qur'an disebut sebagai lembaga keuangan. bank syariah dalam
Modul Perbankan Syariah oleh Arif Mufraini. Atau, dengan kata lain, bank syariah adalah
lembaga keuangan yang menawarkan pembiayaan serta layanan tambahan yang berkaitan
dengan lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, dan yang kegiatannya sesuai dengan
prinsip-prinsip hukum Islam. Semua aktivitas perbankan adat dapat dilakukan oleh bank
berbasis syariah.

Menurut Ali Sakti (2007:288) Bank Islam (syariah) merupakan lembaga keuangan yang
berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi melalui aktivitas investasi atau jual beli, serta
memberikan pelayanan jasa simpanan bagi para nasabah.

B. Produk dan Jasa Bank Syariah

1. Produk

- Giro (wadi’ah)

Giro (wadi’ah) merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun
badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. (Syafi’I
Antonio, 2001:85). Sedikitnya ada dua jenis wadi’ah:

a. Wadi’ah yad dhamanah, yaitu wadiah di mana si penerima titipan dapat memanfaatkan
barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan
tersebut secara utuh setiap saat si pemilik menghendakinya. (Sri Nurhayati, 2008:230).

b. Wadi’ah amanah, yaitu wadi’ah di mana utang/barang yang dititipkan hanya boleh disimpan
dan tidak boleh didayagunakan. Si penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kehilangan
dan kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau
kecerobohan penerima titipan dalam memelihara titipan tersebut. (Sri Nurhayati, 2008:230).

- Tabungan (mudharabah)

Secara umum, mudharabah terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Mudharabah Mutlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul mal dan mudharib yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah
bisnis. (Syafi’I Antonio, 2001:97).

14
b. Mudharabah Muqayyadah adalah kebalikan dari mudharabah muthlaqah. Si mudharib
dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. (Syafi’I Antonio, 2001:97).

2. Jasa

- Hiwalah (Alih Utang-Piutang)

Hiwalah adalah transaksi mengalihkan utang-piiutang. Dalam praktik perbankan syariah


fasilitas hiwalah lazimnya untuk melanjutkan supplier mendapatkan modal tunai agar dapat
melanjutkan produksinya. Bank mendapatkan ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. (Arif
Mufraini, 2008:62).

- Rahn (Gadai)

Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak
yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil seluruh atau sebagian piutangnya.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.
(Syafi’I Antonio, 2001:128).

15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah untuk menggunakan jasa pelayanan perbankan, dengan melalui penyebaran
kuesioner kepada responden nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Lebak,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Faktor-faktor yang terbentuk dari pembahasan di atas adalah :

- Faktor persepsi, terdiri dari variabel BSM sesuai dengan prinsip syariah, saya mengetahui
riba adalah haram, investasi di BSM baik dan halal, di BSM terdapat produk yang beragam dan
menarik, kualitas produk BSM yang tinggi dan inovatif, transaksi di BSM lebih mudah, tingkat
suku bunga di bank-bank konvensional tinggi (naik), sehingga menggunakan jasa BSM.

- Faktor promosi, terdiri dari variabel promosi yang dilakukan BSM sudah baik, terdapatnya
promosi melalui personal selling, sosialisasi dari pihak lain (seperti guru, ulama,dll).

- Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan
jasa bank syariah adalah faktor promosi dengan masing-masing nilai variabelnya adalah
variabel promosi yang dilakukan BSM.

16
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. M. (2004). Perbankan Syariah: Prinsip, Praktik dan Prospek, PT Serambi Ilmu
Semesta. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Al Quran Syaamil QuranAl-Kamil Darus Sunnah, 2016. Terjemah dan Tajwid. Departemen
Agama Indonesia

Antonio, M. S. (1999). Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan. Jakarta: Bank
Indonesia dan Tazkia Intitute.

Hendro, T., & Rahardja, C. T. (2014). Bank dan Institusi Keuangan Non Bank di Indonesia.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Herni, A., & Miftahurrohman. (2016). Determinan yang Mempengaruhi Pembiayaan


Murabaḥah pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen .

Jamilah, W. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Muḍārabah pada Bank


Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi ,

Mokoagow, S. W., & Fuady, M. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas


Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal EBBANK , 36.

17
18
19

Anda mungkin juga menyukai