Anda di halaman 1dari 11

ESTETIKA DAN KEMANUSIAAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi tugas Mata Pelajaran Estetika Humanisme


Dosen Pengampu Dr.Hendra Maujana Saragih, S.IP.,M.SI

DI SUSUN OLEH :
SHERINA PRAYUDISTA 210201070105

UNIVERSITAS SIBER ASIA


MEI 2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Estetika Dan Kemanusiaan” Ini tepat Pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas yang telah di
berikan. Selain itu makalah ini juga berfungsi untuk menambah wawasan tentang “ Estetika
Dan Kemanusiaan” bagi para pembaca juga penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu dosen selaku yang telah memberikan
tugas ini sehingga saya dapat menambah wawasan tentang dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya
menyadari bahwa proposal yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan proposal ini.

19 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………...1
1.3 Manfaat…………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………...2
2.1 Pengertian Estetika Menurut Para Ahli…………………………………………….2
2.2 Unsur-Unsur Estetika………………………………………………………………2
2.3 Manfaat Estetika…………………………………………………………………...3
2.4 Aspek dan Teori……………………………………………………………………4
2.5 Pengertian Manusia Menurut Para Ahli……………………………………………5
2.6 Teori-Teori Manusia……………………………………………………………….6
2.7 Hubungan Antara Estetika dan Manusia…………………………………………...6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………...7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...7
DAFTAR Pustaka…………………………………………………………………….8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Estetika adalah ilmu yang membahas bagaimana keindahan dapat terbentuk, serta
bagaimana dapat merasakannnya. Sebuah keindahan yang sudah terbentuk tentunya harus
dapat dirasakan oleh banyak orang. Kembali menilik pada KBBI, estetika ini juga membahas
bagaimana tanggapan manusia terhadap estetika tersebut.
Estetika yang sering disebut oleh banyak orang yakni estetika adalah keindahan.
Namun rupanya jika ditelaah lebih jauh ada cukup banyak pengertian dari estetika tersebut.
setiap orang mempunyai pengertian yang berbeda antara satu dan yang lainnya mengenai arti
dan makna estetika.
Setiap orang mempunyai penilaian dan kriterian keindahan yang berbeda-beda. Oleh
sebab itu, estetika adalah cabang ilmu yang juga membahas dan menelaah tentang tanggapan
manusia terhadap suatu keindahan.
Kemanusiaan merupakan suatu sifat yang penting dalam menciptakan kehidupan yang
harmonis antar sesama manusia, seperti yang disebutkan Notonagoro dalam Pamono dan
Kartini (1984:74), bahwa hakekat manusia adalah majemuk tunggal (monopluralis). Sehingga
manusia selain makhluk yang individual juga merupakan makhluk sosial yaitu membutuhkan
manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhannya. Selain itu dalam berhubungan antar manusia
perlu adanya interaksi yang positif, yaitu dihadirkannya sifat kemanusiaan yang menjunjung
tinggi harkat sesama manusia dan menghormati setiap manusia agar tujuan untuk menciptakan
kehidupan bersama yang diharapkan dapat tercapai.
Pengertian manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah makhluk
yang berakal budi / mampu menguasai makhluk lain. Manusia akan menjalani proses
kehidupan yang memiliki 5 yakni proses pada masa bayi, anak, remaja, dewasa hingga lanjut
usia (lansia). Pengertian lansia adalah manusia yang berusia 60 tahun ke atas.

1.2 Tujuan
- Mencari definisi dan pengertian mengenai estetika dan manusia.
- Mencari hubungan yang terdapat pada estetika dan manusia.

1.3 Manfaat
- Mengathui dan memahami defenisi mengenai estetika dan manusia.
- Mengetahui hubungan yang terdapat antara estetika dan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Estetika Menurut Para Ahli
Secara etimologis, istilah “estetika” berasal dari bahasa Latin “aestheticus” atau
bahasa Yunani “aestheticos” yang artinya merasa atau hal-hal yang dapat diserap oleh panca
indera manusia. Ada juga yang menyebutkan bahwa arti estetika ialah suatu cabang ilmu
filsafat yang membahas tentang keindahan dan biasanya terdapat didalam seni dan alam
semesta. Banyak yang menyebut estetika adalah keindahan. Selain dijelaskan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian estetika ini juga dijelaskan oleh beberapa ahli.
- Menurut Burce Allsopp
Estetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses dan aturan dalam
menciptakan suatu karya seni, yang diharapkan bisa menimbulkan perasaan positif bagi orang
yang melihat dan merasakannya.
- Menurut J.W. Moris
J. W. Moris menyebutkan bahwa estetika adalah suatu objek seni “art”. Selanjutnya, J. W.
Moris juga menjelaskan bahwa pengertian estetika adalah sama dengan seni karena estetika
dapat dikenakan pada berbagai objek, baik yang indah maupun tidak.

- Menurut Dra. Artini Kusmiati

Pengertian estetika ialah suatu keadaan yang berhubungan dengan sensasi keindahan yang
baru bisa dirasakan seseorang jika terjalin perpaduan yang harmonis antar elemen yang ada
dalam suatu objek.

- William Haverson, dalam Estetika Terapan, 1989

William Haverson memberikan penjelasan bahwa estetika adalah segala hal yang
berhubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral suatu karya seni.

2.2 Unsur - Unsur Estetika

Estetika adalah cabang ilmu filsafat yang menelaah tentang keindahan yang tentunya
memiliki unsur-unsur. Setelah menelaah tentang pengertian estetika secara umum maupun
menurut para ahli, berikut ini unsur-unsur estetika yang perlu dipahami.

Unsur Bentuk

Unsur estetika yang pertama yakni adalah unsur bentuk. Bentuk “shape” sangat berpengaruh
pada daya tarik suatu objek, secara umum bentuk objek terdiri dari dua jenis yaitu dua
dimensi dan tiga dimensi.Objek dua dimensi tidak memiliki volume dan bentuknya datar,
misalnya lukisan, foto, hiasan dinding dan lainnya. Objek tiga dimensi memiliki volume,
kedalaman, dan ruang. Misalnya patung, pakaian, tas dan lainnya. Bentuk juga dapat
meningkatkan nilai estetika suatu benda. Seseorang bisa menyebut suatu benda mengandung
nilai estetika juga apabila bentuknya unik dan indah.
Unsur Warna

Estetika adalah keindahan, yang dimana pengertian ini cukup sering diutarakan oleh banyak
orang. Warna sangat berpengaruh untuk meningkatkan keindahan pada benda ataupun objek
lainnya. Keindahan suatu objek juga sangat dipengaruhi oleh unsur warna, umumnya pilihan
warna objek akan disesuaikan oleh orang yang akan menggunakannya.

Unsur Tema

Unsur estetika berikutnya yakni adalah unsur tema. Unsur tema yang dimaksud disini adalah
ide atau gagasan yang ini disampaikan oleh pembuat objek atau karya seni kepada orang lain.
Biasanya tema suatu karya akan dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya letak geografis,
adat istiadat, budaya dan lainnya.

Unsur Motif Hias

Unsur estetika yang selanjutnya yakni adalah unsur motif hias. Motif hias ialah pola atau
gambar yang menjadi hiasanya pada suatu objek atau produk. Tujuan menambahkan motif
hias pada suatu objek ialah untuk menambah nilai keindahan/estetika pada objek atau produk
tersebut.

2.3 Manfaat Estetika

Estetika merupakan keindahan. Kembali menilik pada Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), estetika adalah cabang ilmu filsafat yang membahas dan menelaah tentang seni dan
keindahan. Dalam penjelasan tersebut, tentunya estetika tidak bisa jauh dari dunia seni.
Estetika tentunya sangat dibutuhkan dalam sebuah seni.

1. Menambah pengetahuan manusia mengenai nilai-nilai kesenian serta keindahan.

2. Menambah pengetahuan manusia tentang unsur-unsur seni dan keindahan, serta bermacam
faktor yang mempengaruhinya.

3. Menambah pengetahuan manusia tentang unsur-unsur subjektif yang mempengaruhi


kemampuan manusia dalam menikmati seni serta keindahan.

4. Meningkatkan rasa kecintaan seta apresiasi manusia pada alam, seni, dan budaya
bangsanya.

5. Menambah kemampuan manusia dalam menilai sebuah karya seni jadi akan
mengembangkan budaya apresiasi seni itu sendiri.

6. Meningkatakan kewaspadaan pada pengaruh buruk yang bisa merusak seni dan budaya
lokal.

7. Meningkatkan keyakinan manusia akan moralitas, keprimanusiaan, kesusilaan, serta


Ketuhanan.
8. Meningkatkan kemampuan manusia guna berpikir secara sistematis, serta menambah
wawasan sebagai bekal guna kehidupan spiritual dan psikologi sehingga busa memecahkan
masalah dengan tenang.

9. Memantapkan kemampuan menilai karya seni yang secara tidak langsung


mengembangkan apresiasi seni di dalam masyarakat.

10. Memperkokoh rasa cinta kepada kesenian dan kebudayaan bangsa.

2.4 Aspek dan Teori

Masyarakat lebih mengenal estetika adalah sebuah keindahann. Namun menilik dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), estetika adalah cabang ilmu filsafat yang menelaah
dan membahas tentang keindahan serta tanggapan manusia terhadapanya. Oleh sebab itu
teerdapat aspek dan teori dari estetika yang merupakan cabang dari ilmu filsafat tersebut.

Aspek yang digunakan untuk menilai sebuah karya seni, yaitu :

1. Absolutisme merupakan penilaian sebuah karya seni yang mutlak, tidak dapat ditawar lagi.
Penilaian ini didasarkan pada konvensi atau aturan yang telah ada.

2. Anarki adalah penilaian berdasarkan pendapat tiap-tiap orang. Penilaian ini bersifat
subjektif dan tidak perlu adanya pertanggungjawaban. Namun, penilaian tersebut tetap
didasarkan pada aturan seni yang berlaku.

3. Relativisme adalah penilaian seseorang yang tidak mutlak (absolut) dan masih bersifat
objektif.

Teori Estetika :

1. Teori Estetik Formil

Teori ini menyatakan bahwa keindahan eksterior bangunan melibatkan masalah bentuk dan
warna. Teori ini memandang keindahan sebagai hasil formal dari lebar, tinggi, ukuran dan
warna.

2. Teori Estetik Ekspresionis

Teori ini mengatakan bahwa keindahan tidak selalu terwujud melalui bentuknya, tetapi
melalui maksud, tujuan, atau ekspresi. Teori ini mengasumsikan bahwa mayoritas keindahan
suatu karya seni tergantung pada apa yang diungkapkannya.

3. Teori Estetik Psikologis

Menurut Teori ini keindahan dibagi menjadi 3 aspek, yaitu:

- Keindahan adalah hasil dari emosi yang hanya dapat ditunjukkan dengan metode
psikoanalitik.
- Keindahan adalah hasil dari kepuasan pemirsa dengan objek yang dilihatnya.

- Keindahan dalam arsitektur adalah ritme yang sederhana dan mudah

4. Teori Esensialitas

Prinsip ini menyatakan bahwa seseorang yang menilai sesuatu yang indah berbicara tentang
sesuatu yang memberikan kesenangan yang dihasilkan dari kemampuan manusia pada
umumnya.

5. Teori Bentuk Tujuan

Dalam teori ini, jika ketiga teori sebelumnya berhubungan dengan subjek yang mengalami
keindahan, dan kita dapat melihat teori keempat dari objek keindahan itu sendiri.

2.5 Pengertian Manusia Menurut Para Ahli

Terdapat banyak definisi menurut para ahli ternama tentang manusia namun
pengertiannya definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia berasal
dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok
(genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut
pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana,
dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Adapun pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian manusia adalah sebagai berikut
:
1. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA : Manusia adalah bhineka,tetapi tunggal.
Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani
dan rohani merupakan satu barang
2. ABINENO J.I : Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang
berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"
3. UPANISADS : Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa,
pikiran, dan prana atau badan.
2.6 Teori-Teori Manusia

1. Teori Transaksional (model Pertukaran Sosial)


Menurut teori ini, hubungan antar manusia (interpersonal) itu berlangsung mengikuti
kaidah transaksional, yaitu apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam
transaksinya atau malah merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu
pastimulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu , putus, atau bahkan
berubah menjadi permusuhan. Demikian juga rakyat dan pemimpin, suami- isteri, mantu –
mertua direktur-anak buah, guru-murid, mereka berfikir; kontribusi mereka sebanding dengan
keuntungan yang diperoleh atau malah rugi. Demikian juga hubungan antara daerah dengan
pusat, antara satu entitas dengan entitas lain.

2. Teori Peran
Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada skenari yang
disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaimana peran setiap orang dalam
pergaulannya. Dalam skenario itu sudah `tertulis” seorang Presiden harus bagaimana, seorang
gubernur harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harusbagaimana. Demikian
juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu,
mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario,maka hidupnya
akan harmoni tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan
ditegur sutradara. Dalam era reformasi sekarang ini nampak sekali pemimpin yang menyalahi
scenario sehingga sering didemo public

3. Teori Permainan
Menurut teori ini, klassifikasi manusia itu hanya terbagi tiga, yaitu anak-anak, orang
dewasa dan orang tua. Anak-anak itu manja, tidak ngerti tanggungjawab, dan jika permintaanya
tidak segera dipenuhi ia akan nangis terguling-guling atau ngambek.

2.7 Hubungan Antara Estetika dan Manusia

Setiap manusia pasti memiliki nafsu untuk memiliki suatu karya seni yang berbeda –
beda karena setiap selera individu pasti berbeda-beda. Setiap manusia pasti akan berushaa
mencari suatu karya seni atau barang yang di nilai estetika bagi individu tersebut di sinilah
manusia dan estetika saling berhubungan dalam menentukan kegemeraan suatu karya ataupun
barang.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulannya adalah Setiap orang mempunyai penilaian dan kriterian


keindahan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, estetika adalah cabang ilmu yang juga
membahas dan menelaah tentang tanggapan manusia terhadap suatu keindahan. Estetika
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses dan aturan dalam menciptakan
suatu karya seni, yang diharapkan bisa menimbulkan perasaan positif bagi orang yang
melihat dan merasakannya. Masyarakat lebih mengenal estetika adalah sebuah keindahann.
Namun menilik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), estetika adalah cabang ilmu
filsafat yang menelaah dan membahas tentang keindahan serta tanggapan manusia
terhadapanya. Oleh sebab itu teerdapat aspek dan teori dari estetika yang merupakan cabang
dari ilmu filsafat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.umm.ac.id/30184/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-devisitich-24018-BAB%2BI.pdf
https://hot.liputan6.com/read/4406683/estetika-adalah-cabang-filsafat-yang-membahas-
tentang-seni-ketahui-unsurnya
http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai