MAKALAH
Di Susun Oleh :
Filda Nery 2113201074
Dosen Pembimbing :
Riyana Husna, S.TR.,M.Kes
07 Juni 2022
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………2
1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..3
2.1 Pencemaran Air……………………………………………………………………………3
2.2 Pencemaran Udara…………………………………………………………………………5
2.3 Penvcemaran Tanah……………………………………………………………………….6
2.4 Pencegahan Pencemaran Air, Udara, dan Tanah………………………………………….7
2.5 Tenaga Kesehatan Memecahkan Pencemaran Air, Udara, dan Tanah…………………….8
2.6 Kegiatan Untuk Mengurangi Pencemaran Air, Udara, dan Tanah……………………….10
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………13
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………….13
3.2 Saran……………………………………………………………………………………...13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan yang baik jika
ingin menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu menjaga
lingkungan dengan baik secara tanggung jawab, munculnya banyak penyakit, yang umumnya
dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat dihindari. Saat melakukan proses inisiasi
pengenalan kesehatan lingkungan, dibutukan kesadaran segenap elemen masyarakat sehingga
tujuan dari terciptanya kesehatan secara menyeluruh dapat dirasakan oleh semua pihak yang
nantinya manfaat dari kesehatan lingkungan juga dapat menguntungkan segenap masyarakat.
Komitmen kuat dari dalam diri masing-masing orang di satu lingkungan tersebut menjadi
proses awal yang harus dibangun. Tanpa adanya kesepakatan dan komitmen bersama,
mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta mengingat jika lingkungan satu tidak terjaga
kebersihannya, maka hal ini akan mempengaruhi buruknya kebersihan daerah lainnya.
Terciptanya masyarakat sehat yang mandiri dan berkemampuan akan menjadi harapan
tersendiri saat mereka berhasil mengaplikasikan kesehatan lingkungan dengan baik. Jika
masyarakat sehat, maka hal ini akan menciptakan generasi yang mandiri terutama secara
finansial karena jiwa dan badan yang sehat tentunya akan memberikan semangat tersendiri
serta rasa fokus bagi mereka dalam bekerja. Mereka tidak akan terbebani untuk berobat ke
dokter sehingga konsentrasi dalam bekerja akan semakin meningkat. Ketika mereka sudah
mandiri secara finansial, maka mereka berkemampuan untuk mengaktulisasikan diri dalam
kehidupan masing-masing.
Saat menggerakkan masyarakat agar sadar pentingnya kebersihan bagi kehidupan,
mereka memerlukan contoh konkret yang bisa dilihat dari program pemerintah dalam
mendukung kesehatan lingkungan juga menjadi bentuk dukungan pemerintah agar
masyarakatnya tetap berfokus pada penciptaan lingkungan yang lebih baik. Pelaksanaan
beberapa aktivitas dalam menggalang kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya
tetap bersih dapat dilakukan dengan program pembersihan massal di daerah yang
memungkinkan tempat berkumpulnya sumber penyakit seperti tempat pembuangan sampah
akhir, sungai, gorong-gorong, hingga rumah masing-masing warga dapat mewujudkan
terbangunnya komunitas pecinta kebersihan.
Dalam program tersebut, pemerintah perlu mendukung dalam memberikan peralatan
atau menyediakan segala sesuatu yang terkait dalam mendukung upaya masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan tersebut sehingga komunikasi dapat terjalin dan sinergi antara
masyarakat dengan pemerintah. Pihak terkait seperti dinas kesehatan juga memiliki
kontribusi signifikan dalam memonitor serta memberikan pengarahan kepada masyarakat
untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Pemerintah sebaiknya secara berkala melakukan
sosialiasi kepada warga mengenai masalah kesehatan apa yang saat ini mungkin dihadapi
dalam sebuah lingkungan, sehingga komunitas masyarakat dapat menyumbangkan solusinya
sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat terwujud. Masyarakat jelas sangat
dibutuhkan kontribusinya dalam hal ini karena mereka yang sangat memahami kondisi dan
lingkungan mereka.
Pemberian pelatihan bagi upaya kebersihan juga dapat diadakan oleh dinas kesehatan
sehingga masyarakat mampu memberikan setidaknya upaya pertama dalam menghambat
penyebaran penyakit di sebuah lingkungan. Pastikan masyarakat juga mau secara aktif dan
partisipatif mengkomunikasikan masalah apa yang terjadi dalam lingkungannya terkait
dengan kesehatan sehingga koordinasi antara dinas kesehatan dengan masyarakat dalam
menjaga kesehatan lingkungan tetap terjalin dengan baik.
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara selektif,
melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, pangadaan taman nasional, dan
lain-lain.
2. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan
kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah
dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang
dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya
AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah
sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah
tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan
pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat
dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.
2. Udara
A. Saat mengecat rumah, gunakan cat lateks. Hal ini karena cat berbasis minyak dapat
melepaskan asap hidrokarbon yang mencemari lingkungan.
B. Rawat kendaraan pribadi Anda dengan baik. Kendaraan yang dirawat dengan benar akan
memiliki jarak tempuh yang lebih baik dan mengeluarkan lebih sedikit polutan.
C. Jangan isi tangki bensin kendaraan secara berlebihan. Pengisian yang berlebihan
menyebabkan tumpahan yang pada akhirnya melepaskan hidrokarbon dan bahan kimia
beracun lainnya ke udara.
D. Lakukan gerakan hemat energi. Menghemat energi selain akan membantu menurunkan
tagihan listrik juga akan membantu menghindari tuntutan berlebih pada pembangkit listrik.
E. Jangan membakar sampah di halaman. Di Indonesia, praktik pembakaran sampah rumah
tangga masih banyak terjadi. Padahal, hal ini dapat melepaskan spora jamur, jelaga, dan
kontaminan lain yang dapat memperburuk alergi dan menyebabkan masalah pernapasan.
F. Tanam sebuah pohon di rumah. Pohon dapat membantu menyerap karbon dioksida, gas
rumah kaca.
G. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi. Alih-alih, berjalan kaki, bersepeda, atau
gunakanlah transportasi massal kapan pun Anda bisa. Lalu lintas kendaraan merupakan
penyumbang utama kabut asap.
3. Tanah
A. Gunakan lebih sedikit pupuk untuk tanaman-tanaman Anda. Hla ini karena saat hujan,
kelebihan pupuk akan mengalir ke selokan dan mencemari sungai.
B. Jangan pernah menuangkan apa pun, terutama limbah minyak atau bahan kimia rumput
yang tersisa ke saluran pembuangan air. Karena limbah-limbah ini akan berakhir di aliran
terdekat dan menumpuk di sana, menyebabkan pencemaran.
C. Siram halaman Anda di pagi hari, saat air akan meresap dan tidak menguap di siang hari.
D. Jangan menyiram lebih dari sekali seminggu, dan hanya jika tidak hujan. Halaman rumput
yang sudah stabil hanya membutuhkan satu inci air setiap satu minggunya.
E. Jangan menyirami trotoar. Atur sprinkler untuk menjaga air agar tetap di halaman rumah
Anda sendiri.
F. Gunakan ember saat mencuci mobil, dan bukan selang. Membiarkan air mengalir saat
Anda mencuci kendaraan di rumah hanya akan membuang-buang air dan juga uang. Gunakan
selang hanya untuk membilas.
G. Sapu jalan masuk dan trotoar alih-alih membersihkannya dengan menyemprotkan selang
air.
H. Jangan mencuci piring jika belum ada tumpukan piring kotor yang signifikan. Mencuci
piring memerlukan banyak air dan sebaiknya Anda melakukan kegiatan ini sekaligus agar
lebih menghemat air dan tenaga. Hal ini juga berlaku untuk pakaian.
I. Jangan biarkan air mengalir saat bercukur atau menyikat gigi. Nyalakan hanya saat Anda
membutuhkannya. Setiap menit keran mengalir, lima galon air mengalir ke saluran
pembuangan.
J. Gunakan air secara bijaksana saat mandi. Anda dapat mempersingkat waktu mandi untuk
menghemat air.
K. Perbaiki keran dan toilet yang bocor. Anda dapat mengetahui apakah toilet bocor dengan
memasukkan pewarna makanan ke dalam tangki. Jika warna muncul di mangkuk tanpa
pembilasan, berarti ada kebocoran.
L. Pasang aerator keran. Anda dapat menghemat penggunaan air hingga enam persen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan yang baik jika
ingin menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu menjaga
lingkungan dengan baik secara tanggung jawab, munculnya banyak penyakit, yang umumnya
dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat dihindari. Saat melakukan proses inisiasi
pengenalan kesehatan lingkungan, dibutukan kesadaran segenap elemen masyarakat sehingga
tujuan dari terciptanya kesehatan secara menyeluruh dapat dirasakan oleh semua pihak yang
nantinya manfaat dari kesehatan lingkungan juga dapat menguntungkan segenap masyarakat.
Komitmen kuat dari dalam diri masing-masing orang di satu lingkungan tersebut menjadi
proses awal yang harus dibangun. Tanpa adanya kesepakatan dan komitmen bersama,
mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta mengingat jika lingkungan satu tidak terjaga
kebersihannya, maka hal ini akan mempengaruhi buruknya kebersihan daerah lainnya.
Terciptanya masyarakat sehat yang mandiri dan berkemampuan akan menjadi harapan
tersendiri saat mereka berhasil mengaplikasikan kesehatan lingkungan dengan baik. Jika
masyarakat sehat, maka hal ini akan menciptakan generasi yang mandiri terutama secara
finansial karena jiwa dan badan yang sehat tentunya akan memberikan semangat tersendiri
serta rasa fokus bagi mereka dalam bekerja. Mereka tidak akan terbebani untuk berobat ke
dokter sehingga konsentrasi dalam bekerja akan semakin meningkat. Ketika mereka sudah
mandiri secara finansial, maka mereka berkemampuan untuk mengaktulisasikan diri dalam
kehidupan masing-masing.
3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik kita harus menjaga lingkungan kita bukan merusak
lingkungan kit ajika di generasi kita lingkungan sudah rusak makah bagaimana generasi
penerus kita untuk menjalani kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sumber-penyebab-dan-pencemaran-
udara-48
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pencemaran-tanah-11
https://www.siswapedia.com/cara-menanggulangi-dan-mengatasi-pencemaran-lingkungan-
air-udara-tanah/
https://environment-indonesia.com/articles/cara-pencegahan-pencemaran-lingkungan/
https://www.merdeka.com/jatim/cara-mencegah-pencemaran-lingkungan-yang-wajib-
diketahui-lakukan-hal-ini-kln.html