Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Perkuliahan dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang Dibina oleh Bapak Paralihan, M.Pd.

Oleh :

WILDA HANDAYANI TANJUNG

NIM 23030031

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kehadiran Allah SWT atas nikmat dan karuniaNya penulis
dapat menyusun makalah ini dengan judul “KESEHATAN LINGKUNGAN” tepat waktu. Tujuan penyusun
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan dalam mata kuliah Bahasa Indonesia yang
dibina oleh Bapak Paralihan, M.Pd. Penulis menyadari makalah yang penulis susun ini, masih ada
kekurangan dan kelemahan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan isi
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

Padangsidimpuan, 11 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................... i
.............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................ 1


1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
1.2 Tujuan Masalah........................................................................................1
1.3 Rumusan Penelitian..................................................................................1
1.4 Mamfaat Penelitian..................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN .........................................................................3


2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan..........................................................3
2.2 Syarat-syarat Lingkungan yang Sehat......................................................3
2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan......................................3
2.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan..........................................4
2.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan.....................................................4
2.6 Sasaran Kesehatan Lingkungan...............................................................5
2.7 Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan......................................5

BAB III : PENUTUP.................................................................................6


3.1 KESIMPULAN..........................................................................................6
3.2 SARAN.....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,


bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana
lingkungan yang sehat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor
perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan)
dan faktor kesehatan lingkungan.
Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang
berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna
infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan
yang lebih baik (tahu sesuatu dan bersikap yang semestinya). Masa datang kita dihadapkan dengan
penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih
baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.
Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan
lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari
pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan.

1.2 Tujuan Masalah


Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang lingkup dari pada
kesehatan lingkungan.

1.3 Rumusan Masalah

a. Apakah Pengertian Kesehatan Lingkungan?


b. Apakah Syarat-syarat Lingkungan yang Sehat?
c. Bagaimanakah Cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan?
d. Apakah Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan?
e. Apakah Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan?
f. Siapakah Sasaran Kesehatan Lingkungan?
g. Apakah Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan?
1
2

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat membantu petugas kesehatan dan pemerintah dalam


mengidentifikasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan lingkungan, seperti penyakit
kulit, gangguan pernapasan, dan masalah sanitasi. Selain itu, penelitian juga dapat
memberikan informasi tentang faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi kesehatan
masyarakat, seperti air, udara, tanah, dan makanan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan


Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan
pengertian kesehatan adalah “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan
dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Kesehatan Lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan
di bumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat
dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.
Kesehatan Lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi
kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat.

2.2 Syarat-syarat Lingkungan yang Sehat

2.2.1 Keadaan Air


Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100°C,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.
2.2.2 Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang di dalamnya terdapat yang diperlukan,
contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh,
contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
2.2.3 Keadaan Tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan
dan tidak tercemar oleh zat-zat logam besar.
2.2.4 Suara / Kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat
mengganggu aktivitas/alat pendengaran manusia.

2.3 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


a. Tidak mencermari air dengan membuang sampah di sungai.
b. Mengolah tanah sebagaimana mestinya.
c. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong.
3
4

2.4 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

2.4.1 Mengurangi Pemanasan Global


Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita
juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O₂ (oksigen) yang dihasilkan
tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmoster
bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan
tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

2.4.2 Menjaga Kebersihan Lingkungan


Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang
sehat dan bebas dari kotoran seperti debu, sampah, dan bau yang tidak sedap. Dengan
lingkungan yang sehat, kita dapat mencegah berbagai penyakit dan menciptakan
kenyamanan, keindahan, serta keasrian lingkungan.

2.5 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial
di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

2.5.1 Menurut World Health Organization (WHO) ada enam belas Ruang Lingkup Kesehatan
Lingkungan, yaitu :
a. Penyediaan air minum.
b. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran.
c. Pembuangan sampah padat.
d. Pengendalaian Vektor.
e. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia.
f. Higiene makanan, termasuk higiene susu.
g. Pengendalian pencemaran udara.
h. Pengendalian radiasi.
i. Kesehatan kerja.
j. Pengendalian kebisingan.
k. Perumahan dan pemukiman.
l. Aspek kesling dan transportasi udara.
m. Perencanan daerah dan perkotaan.
n. Pencegahan Kecelakaan.
o. Rekreasi umum dan pariwisata.
p. Tindakan-tindakan santasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana
alam dan perpindahan penduduk.
5

2.5.2 Menurut Undang-Undang di Indonesia


Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasa 22 ayat (3)
UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada delapan, yaitu :
a. Penyehatan air dan udara.
b. Pengamanan limbah padat (sampah).
c. Pengamanan limbah cair.
d. Pengamanan limbah gas.
e. Pengamanan radiasi.
f. Pengamanan kebisingan.
g. Pengamanan vektor penyakit.
h. Penyehatan dan pengamanan lainnya, seperti keadaan pasca bencana.

2.6 Sasaran Kesehatan Lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan
adalah sebagai berikut :
a. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertoko-an, dan usaha-usaha yang sejenis.
b. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama, atau yang sejenis.
c. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri atau sejenis.
d. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum.
e. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dalam
keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, reaktor atau tempat
yang bersifat khusus.

2.7 Upaya Penanggulangan Kesehatan Lingkungan

2.7.1 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Upaya pengelolaan lingkungan hidup meliputi ekosistem daratan, kawasan pesisir,
dan ekosistem laut.
2.7.2 Upaya Pengelolaan Lingkungan Buatan
Upaya pengelolaan lingkungan buatan meliputi pengendalian pencemaran yang
berkaitan dengan perlindungan air, tanah, udara, dan pengelolaan limbah.
2.7.3 Upaya Pengelolaan Lingkungan Sosial
Upaya pengelolaan lingkungan sosial meliputi pembangunan kualitas hidup penduduk
dan pembangunan kualitas lingkungan.
2.7.4 Upaya Pengembangan Modal Sosial
Upaya pengembangan modal sosial meliputi kearifan lingkungan, etika lingkungan,
dan pembangunan jiwa sosial yang tinggi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesehatan lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan :


1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah di sungai.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya.
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong.

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang di samping

masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.

3.2 Saran

Beberapa saran untuk menjaga kesehatan lingkungan adalah :


a. Melakukan promosi kesehatan dari penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti
penyebaran poster dan penyuluhan mengenai rumah sehat.
b. Menyediakan sarana pertukaran udara yang baik dalam rumah, seperti ventilasi dan
dan memberikan penyuluhan tentang kebersihan dan perawatan rumah serta halaman rumah
dengan baik.
c. Melakukan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat secara berkesinambungan.
d. Mensiagakan Puskesmas atau Rumah Sakit lapangan ketika bencana banjir terjadi untuk
mencegah wabah penyakit berbasis lingkungan seperti diare.
e. Menjalani pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang
sampah sembarangan.
6
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 23 tahun 1991 tentang


Kesehatan.
Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Soeparman dan Suparmin. 2001. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar.
Jakarta : EGC.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang
Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.

Anda mungkin juga menyukai