Anda di halaman 1dari 7

Makalah Kesehatan Lingkungan

KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“kesehatan lingkungan”.
          Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
        Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan
oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. 
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-
teman. Amin…

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar 
Daftar isi
BAB I    ( PENDAHULUAN )
             A. Latar Belakang
             B. Rumusan Masalah
             C. Tujuan
BAB III (PEMBAHASAN)
             A. Pengertian Kesehatan Lingkungan
             B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
             C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
             D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
             E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
             F. Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia
BAB IV ( PENUTUP )
             A. Kesimpulan 
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan
merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana
lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Kesehatan merupakan modal awal dan paling penting bagi semua orang untuk
melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun seringkali gaya hidup kita menjadi
antiklimaks bagi kesehatan itu sendiri, pola tidur yang tidak teratur, mengkonsumsi
makanan yang tidak menyehatkan bagi tubuh dan masih banyak lagi hal-hal yang kita
lakukan yang malah membuat tubuh kita mendapatkan masalah kesehatan. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengeruhi kesehatan masyarakat yaitu kesehatan
lingkungan ,kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.

Kesehatan kerja adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam suatu tempat kerja
(perusahaan, pabrik, kantor, dsb) dan yang menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah
masyarakat pekerjaan dan masyarakat sekitar perusahaan tersebut. Kesehatan kerja
bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik,
mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan
tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif, dan kuratif terhadap penyakit-penyakit
atatu gangguan-gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan
dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur
dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang
lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan
penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang
lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan
lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari
pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk
diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

B. Rumusan Masalah

 Pengertian Kesehatan Lingkungan


 Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat
 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkunga
 Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
 Masalah-masalah kesehatan lingkungan di Indonesia
C. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara, ruang lingkup serta masalah-masalah
dari pada kesehatang lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan suatu disiplin ilmu dan seni untuk memperoleh keseimbangan
antara lingkungan dengan manusia, dan juga merupakan ilmu dan seni mengelola lingkungan agar
bisa menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, nyaman dan aman serta terhindar dari
berbagai macam penyakit. Sedangkan ilmu kesehatan lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan suatu kelompok penduduk dengan berbagai macam perubahan yang terjadi dilingkungan
mereka tinggal yang berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat umum.

Pengertian kesehatian menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:


1. Slamet Riyadi: ilmu kesehatan lingkungan ialah bagian integral dari ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus mempelajari dan menangani tentang hubungan manusia dengan
lingkungannya untuk mencapai keseimbangan ekologi dan bertujuan untuk membina dan
meningkatkan derajat maupun kehidupan sehat yang optimal.
2. WHO (World Health Organization): kesehatan lingkungan ialah suatu keseimbangan ekologi
yang harus tercipta diantara manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari
manusia.
3. HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia):kesehatan lingkungan ialah suatu
kondisi lingkungan yang dapat menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia
dengan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi
kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.

B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut,
kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air
tersebut mati.

2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di
dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar
oleh zat-zat logam berat.

C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai


2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Mengurangi Pemanasan Global Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan


kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer
bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut
dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

2. Menjaga Kebersihan Lingkungan, dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit
dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan
dengan cara-cara sebagai berikut ;

a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat
organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam
sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
  -    Daun-daun tumbuhan
  -    Ranting-ranting tumbuhan
  -    Akar-akar tumbuhan

b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur
(dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

1. Penyediaan air minum

2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran


3. Pembuangan sampah padat
4. Pengendalian vektor. (pengendalian vektor ialah segala macam usaha yang dilakukan untuk
menurunkan atau mengurangi populasi vektor dengan maksud mencegah atau memberantas
penyakit yang ditularkan vektor atau gangguan yang diakibatkan vektor.)
5. Pencegahan atau pengendalian pencemaran tanah oleh eksreta manusia. (yang dimaksud
ekskreta adalah seluruh zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh)
6. Higiene makanan termasuk juga susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan.
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemik atau wabah,
bencan alam dan migrasi penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

b) Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang lingkup kesehatan
lingkungan sebagai berikut :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas

F.  Masalah-Masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan
integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara
lain:
1.    Air Bersih
• Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
• Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
- Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
- Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500      mg/l)
- Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)
2.    Pembuangan Kotoran/Tinja
• Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :
- Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
- Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur
- Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
- Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
- Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan, harus
dibatasi seminimal mungkin
- Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
- Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
3.    Kesehatan Pemukiman
• Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :2,6
- Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup,
terhindar dari kebisingan yang mengganggu
- Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota
keluarga dan penghuni rumah
- Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan
air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan
hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup
- Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar
maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah
roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4.    Pembuangan Sampah
• Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur,
berikut:6
- Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk
dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim,
dan kemajuan teknologi
- Penyimpanan sampah
- Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
- Pengangkutan
- Pembuangan
• Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan
urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara
efisien.

5.    Serangga dan Binatang Pengganggu


• Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai
vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit
Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit
Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan
merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M
(menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD,
Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki
gajah dan usaha-usaha sanitasi.
• Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit
rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan
sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang
dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.

6.      Makanan dan Minuman


• Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan
makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran,
dan hotel).
• Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :
- Persyaratan lokasi dan bangunan
- Persyaratan fasilitas sanitasi
- Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
- Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
- Persyaratan pengolahan makanan
- Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
- Persyaratan peralatan yang digunakan
- Pencemaran Lingkungan

• Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara.


Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air
pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll.
Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia
cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu
bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi
saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di
luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa
penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok
resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih
besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang.
Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa
dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual
penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani
dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.
Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai
2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.

Anda mungkin juga menyukai