Anda di halaman 1dari 7

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan

merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana
lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena
faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan
lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan
dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur
dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang
lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya)  Masa datang kita dihadapkan dengan
penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih
baik dengan jenjang pendidikan yang memadai.

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan
lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari
pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk
diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948  menyebutkan
bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan
dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi,
karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan
sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan
mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.Jadi kesehatan
lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat

Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Menurut WHO ruang lingkup kesehatan dibagi menjadi tujuh belas sebagai berikut:

 Penyediaan air minum


 Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
 Pembuangan sampah padat
 Pengendalian vektor “pengendalian vektor ialah segala macam usaha yang dilakukan untuk
menurunkan atau mengurangi populasi vektor dengan maksud mencegah atau
memberantas penyakit yang ditularkan vektor atau gangguan yang diakibatkan vektor”
 Pencegahan atau pengendalian pencemaran tanah oleh eksreta manusia “yang dimaksud
ekskreta ialah seluruh zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh”
 Higiene makanan termasuk juga susu
 Pengendalian pencemaran udara
 Pengendalian radiasi
 Kesehatan kerja
 Pengendalian kebisingan
 Perumahan dan pemukiman
 Aspek kesling dan transportasi udara
 Perencanaan daerah dan perkotaan
 Pencegahan kecelakaan
 Rekreasi umum dan pariwisata
 Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemik atau wabah,
bencana alam dan migrasi penduduk
 Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

1. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut,
kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100 0C, sehingga bakteri yang di dalam air
tersebut mati.

2. Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan
di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat
carbondioksida).

3. Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar
oleh zat-zat logam berat.

4. Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat mengganggu
aktifitas/alat pendengaran manusia.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai


2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya
4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Tujuan Kesehatan Lingkungan


Adapun tujuan kesehatan lingkungan yaitu:

 Melakukan korelasi, memperkecil terjadinya bahaya dari lingkungan terhadap kesehatan


serta kesejahteraan hidup manusia.
 Untuk pencegahan dengan cara mengefisienkan pengaturan berbagai sumber lingkungan
untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia serta untuk mencegah
dari bahaya penyakit.

Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan


 Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada
lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat
O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon)
yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara
langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk
bernafas.
 Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga
kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala
penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat
dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;
 Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh
zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur
dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :

1. Daun-daun tumbuhan
2. Ranting-ranting tumbuhan
3. Akar-akar tumbuhan

 Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang tidak dapat
hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat
dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi 2,secara umum dan secara
khusus.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain :

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan
dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi
pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah
penyakit menular.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus, antara lain:

1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.


2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di konsumsi secara luas oleh
masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan, dan gas
beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab
terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri,
rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara
memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan
lingkungan.
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di
samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :

1. Penyediaan Air Minum


2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana
alam dan perpindahan penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23


tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara


2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

Masalah-Masalah Kesehtan Lingkungan Di Indonesia

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan
integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara
lain :

1. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :


 Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500
mg/l)

 Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur

 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan


 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin
 Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

3. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 2,6

 Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang
cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
 Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar
anggota keluarga dan penghuni rumah
 Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit
dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya
makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup
 Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan
luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang
tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya
jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur,
berikut:6

 Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah


penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
 Penyimpanan sampah
 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
 Pengangkutan
 Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui hubungan dan
urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara
efisien.

5. Serangga dan Binatang Pengganggu

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival)  bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai
vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit
Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit
Kaki Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan
merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras
mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan
kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan
usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit
rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan
sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang
dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab.

6. Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan
makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :

 Persyaratan lokasi dan bangunan


 Persyaratan fasilitas sanitasi
 Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
 Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan pengolahan makanan
 Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
 Persyaratan peralatan yang digunakan
 Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara.


Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor
air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll.
Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia
cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu
bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi
saluran pernafasan bagi anak balita.

Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data
menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya
perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota
dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis
pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk
dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya
infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya
ekologi hutan.

Pelaksanaan Kesling dilakukan di kelurahan ciriung RT 005/014, kegiatan ini dilakukan sekaligus
untuk membina rumah sehat. Rumah yang didatangi dan diperiksa sudah dikatakan rumah sehat karna
telah memiliki air bersih, jamban, septictank. Dengan nama kepala keluarga Andi Wahyudi dengan
anggota keluarga 3 orang, 2 diantara nya dewasa, dan anak 1. Kemudian dilakukan wawancara
dengan salah satu anggota keluarga mengenai apakah tersedia sarana air bersih, jenis sumber air,
apakah tersedia jamban keluarga, apakah jenis saniter yang digunakan, kemudian dilakukan pencaatan
secara berkala. Metode pelaksaaan menggunakan penyuluhan door to door setelah mendapat izin
dari pak RW setempat. Pertama dilakuakn edukasi mengenai air bersih, pembuangan limbah,
penyakit DBD, serta indikator lain untuk rumah sehat. Setelah itu dilakukan inspeksi ke kamar mandi.
Di kamar mandi terdapat 1 bak besar dengan 1 ember besar, untuk kegiatan sehari hari dan 2 ember
besar untuk persediaan apabila pompa air padam. Air yang disimpan untuk persediaan tertutup
rapat. Tidak ada jentik namun memang memiliki dasar yang kotor.

Pada anggota keluarga ini dapat disimpulkan rumah yang di tinggali merupakan rumah yang
tergolong rumah sehat

Anda mungkin juga menyukai