Anda di halaman 1dari 2

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, tenaga

kesehatan, serta pemerintah. Selain kepadatan penduduk meningkat seiring pembangunan kawasan
permukiman, perilaku masyarakat yang kurang sadar terhadap kebersihan juga membuat penyakit
DBD ini mudah tersebar. 

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengendalikan penyakit demam berdarah dengan
pelaksanaan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M Plus (Menguras, Menutup
tempat penampungan air, dan Mendaur-ulang barang-barang bekas) serta ditambah (Plus)
menaburkan larvasida pembasmi jentik, memelihara ikan pemakan jentik, mengganti air dalam
pot/vas bunga, dan lain-lain. 

Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedis Aegypti, Dinas Kesehatan menginisiasi


pembentukan kelompok masyarakat yang dilibatkan dalam promosi kegiatan pencegahan DBD, dari
mengedukasi masyarakat hingga melakukan pengawasan dan pemberantasan jentik nyamuk.

Jumantik yaitu singkatan dari Juru Pemantau Jentik adalah petugas khusus yang berasal dari
lingkungan sekitar yang secara sukarela mau bertanggung jawab untuk malakukan pemantauan
jentik nyamuk DBD Aedes Aegypti di wilayahnya serta melakukan pelaporan ke kelurahan secara
rutin dan berkesinambungan.
Kegiatan / Tugas Jumantik Dalam Memantau Wilayah :
1. Mencek tempat penampungan air dan tempat yang dapat tergenang air bersih apakah ada jentik
dan apakah sudah tertutup rapat. Untuk tempat air yang sulit dikuras diberi bubuk larvasida seperti
abate.
2. Membasmi keberadaan kain / pakaian yang tergantung di dalam rumah.
3. Mengecek kolam renang dan kolam ikan agar bebas dari jentik nyamuk.
4. Menyambangi rumah kosong / tidak berpenghuni untuk cek jentik.
Jumantik harus mendapatkan pelatihan khusus jumantik dan tinggal di dekat wilayah pantau jentik
nyamuk DBD. Pemantauan dilakukan satu kali dalam sebulan pada minggu ke dua setiap hari
Jumat pada pukul pagi hari. Jika ditemukan jentik nyamuk maka petugas berhak memberi peringatan
kepada penghuni / pemilik untuk membersihkan atau menguras agar bersih dari jentik. Jumantik lalu
membuat catatan dan laporan yang diperlukan untuk dilaporkan ke kelurahan dan kemudian dari
kelurahan dilaporkan ke instansi terkait atau vertikal.
Selain petugas jumantik (juru pemantau jentik), orang yang tinggal di sekitar suatu wilayah wajib
juga melakukan pengawasan/pemantauan jentik di wilayahnya (self jumantik) dengan tehnik dasar
minimal 3M Plus, yaitu :
1. Menutup
    Menutup adalah memberi tutup yang rapat pada tempat air ditampung seperti bak mandi, kendi,
toren air, botol air minum dan lain sebagainya.
2. Menguras
    Menguras adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti
kolam renang, bak mandi, ember air, tempat air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
3. Mengubur
    Mengubur adalah memendam di dalam tanah untuk sampah atau benda yang tidak berguna yang
memiliki potensi untuk jadi tempat nyamuk dbd bertelur di dalam tanah.
Plus Kegiatan Pencegahan :
– Menggunakan obat nyamuk / anti nyamuk.
– Menggunakan kelambu saat tidur
– Menanam pohon & binatang yang dapat mengusir/memakan nyamuk dan jentik nyamuk.
– Menghindari daerah gelap di dalam rumah agar tidak ditempati nyamuk dengan mengatur ventilasi
dan pencahayaan.
– Memberi bubuk larvasida pada tempat air yang sulit dibersihkan.
– Tidak menggantuk pakaian di dalam rumah serta tidak menggunakan hordeng dan perabot gelap
yang bisa jadi sarang nongkrong nyamuk.

Juru pemantau jentik atau Jumantik adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan, dan
pemberantasan jentik nyamuk, khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus. 

Dinas kesehatan membuat Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang merupakan peran serta dan
pemberdayaan masyarakat, dengan melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan,
serta pemberantasan jentik nyamuk, untuk pengendalian penyakit tular vektor, khususnya DBD,
melalui pembudayaan sehari-hari. 

1. Jumantik Rumah
Adalah kepala keluarga/anggota keluarga/penghuni dalam satu rumah yang disepakati untuk
melaksanakan kegiatan pemantauan jentik di rumahnya. Kepala Keluarga sebagai
penanggung jawab Jumantik Rumah.
2. Jumantik Lingkungan
Adalah satu atau lebih petugas yang ditunjuk oleh pengelola tempat untuk melaksanakan
pemantauan jentik di:
● Tempat-Tempat Institusi (TTI): Perkantoran, sekolah, rumah sakit.
● Tempat-Tempat Umum (TTU): Pasar, terminal, pelabuhan, bandara, stasiun, tempat
ibadah, tempat pemakaman, tempat wisata.
3. Koordinator Jumantik
Adalah satu atau lebih jumantik/kader yang ditunjuk oleh Ketua RT untuk melakukan
pemantauan dan pembinaan pelaksanaan jumantik rumah dan jumantik lingkungan
(crosscheck).
4. Supervisor Jumantik
Adalah satu atau lebih anggota dari Pokja DBD atau orang yang ditunjuk oleh Ketua
RW/Kepala Desa/Lurah untuk melakukan pengolahan data dan pemantauan pelaksanaan
jumantik di lingkungan RT.

Jumantik memang berperan sebagai pengawas pencegahan penyakit DBD. Namun, masyarakat juga
berperan untuk menciptakan budaya hidup bersih dan sehat yang akan berpengaruh besar untuk diri
sendiri maupun lingkungan. Yuk, jadi juru pemantau jentik di rumah sendiri, dengan menerapkan
perilaku sehat dan melakukan kegiatan PSN 3M Plus.

Kegiatan penyuluhan kader dari RW dan RT kelurahan Cirimekar, Ciriung, dan Cibinong dilakukan
Senin, 24 Oktober 2022, pukul 09.00 di aula Puskesmas Cirimekar.

Anda mungkin juga menyukai