Anda di halaman 1dari 35

GERAKAN 1

RUMAH
1JUMANTIK
(GIRIJ) Oleh :
H. Iud Sudarman, S. Kep
Kasie P2PM Dinas Kesehatan Kab. Kuningan
Latar Belakang

◦Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit yang


disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang ditandai
dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri
belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan
seperti uji tourniquet ( rumple lead) positif, bintik –
bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi berdarah
dan lain sebagainya.
◦ Penyakit DBD masih menjadi masalah di Indonesia
◦ Nyamuk Aedes aegypti menularkan Dengue,
Chikungunya dan Zika
◦ Nyamuk Aedes aegypti hidup dan berkembang biak
hampir di seluruh wilayah Indonesia
◦ Saat ini obat belum ada dan vaksin belum tersedia
◦ Resistensi insektisida semakin meluas
◦ Pemberantasan jentik dengan cara PSN 3 M Plus
merupakan cara yang paling efektif
◦ Strategi Pendekatan Keluarga dilakukan untuk
pencegahan dan pengendalian DBD
◦ Gerakan 1 rumah 1 Jumantik perlu diterapkan terutama
di daerah endemis DBD
Dasar Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 581/MENKES/SK/VII/1992
tentang Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah.

2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 92 tahun 1994 tentang


perubahan atas lampiran Keputusan Menteri Kesehatan nomor
581/MENKES/SK/1992, dimana menitikberatkan pada upaya pencegahan
dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) selain
penatalaksanaan penderita DBD dengan memperkuat kapasitas
pelayanan kesehatan dan sumber daya, memperkuat surveilans
epidemiologi dan optimalisasi kewaspadaan dini terhadap Kejadian Luar
Biasa (KLB).

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


374/MENKES/PER/III/2010 tentang Pengendalian Vektor.
Surat Edaran Menteri kesehatan RI
Pelaksanaan PSN 3M Plus dengan 1R1J
Dalam SE tersebut Menkes menghimbau untuk melakukan
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD dan
penyakit virus Zika dengan langkah-langkah seperti berikut :

◦ Dirumah masing-masing secara rutin seminggu sekali melakukan


pemantauan jentik nyamuk dan Pemberatasan Sarang Nyamuk
(PSN) 3M Plus, yaitu:

◦ Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat


penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan
air minum, penampung air di lemari es dan dispenser, dan lain-lain;
◦ Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air
seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan
◦ Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang
memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes.
Mengaktifkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
di lingkungan rumah tempat tinggal
dengan upaya :

Mengajak keluarga dan tetangga di lingkungan sekitar untuk


menjadi Jumantik Rumah dan melakukan pemantauan jentik
nyamuk serta PSN 3M Plus di rumah masing-masing;

Berkoordinasi dengan Ketua/Pengurus RT setempat membentuk


Jumantik Lingkungan dan Koordinator Jumantik;

Berkoordinasi dengan Ketua/Pengurus RW dan RT setempat


membentuk Supervisor Jumantik
Tujuan Gerakan 1 (satu) Rumah 1 (satu)
Jumantik
◦ 1. Tujuan Umum
◦ Meningkatnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam
pencegahan dan pengendalian DBD melalui pembudayaan PSN 3M
Plus

2. Tujuan Khusus
a. Adanya petunjuk bagi Dinas Kesehatan dalam pembentukan dan
dan pembinaan jumantik keluarga/lingkungan, Koordinator
Jumantik
dan Supervisor Jumantik
b. Adanya petunjuk bagi kader Jumantik dalam melaksanakan
pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk
dengan metode PSN 3M Plus
c. Adanya petunjuk dalam penyuluhan kegiatan PSN 3M Plus
di masyarakat
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
3M

◦ Menguras (Membersihkan)
o Bak mandi
o Vas bunga
o Tempat minum binatang piaraan
o Tatakan dispenser
◦ Menutup rapat tempat penampungan air
o Bagi tempat penampungan air yang tidak mungkin di
kuras atau ditutup, berikan larvasida
 Memanfaatkan/Mendaur ulang barang bekas
Ban bekas
Botol plastik
Kaleng bekas
PSN Plus :
Plus :
Memberantas larva :
o Larvasidasi
o Memelihara ikan pemakan jentik
o Memasang ovitrap/larvitrap/mosquitotrap
Menghindari gigitan nyamuk
o Menanam pohon pengusir nyamuk
o Kelambu
o dll
Ilustrasi Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik

Jumantik Rumah & Jumantik Lingkungan


JUMANTIK
(JURU PEMANTAU JENTIK)
◦ Adalah orang yang melakukan pemeriksaan,
pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk
khususnya Aedes aegypti dan aedes Albopictus.

1. Merupakan optimalisasi peran masyarakat dalam


pengendalian penyakit DBD.
2. Kegiatan jumantik adalah memantau keberadaan
jentik nyamuk serta membuat laporan kepada
puskesmas
3. Pemantauan jentik dilakukan seminggu sekali.
Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik
◦Adalah peran serta dan pemberdayaan
masyarakat dengan melibatkan setiap
keluarga dalam pemeriksaan,
pemantauan dan pemberantasan jentik
nyamuk untuk pengendalian penyakit
tular vektor khususnya DBD melalui
pembudayaan PSn 3M Plus
Jumantik Rumah
Adalah kepala keluarga /anggota
keluarga/penghuni dalam satu
rumah yang disepakati untuk
melaksanakan kegiatan
pemantauan jentik di rumahnya

Kepala Keluarga sebagai


penanggung jawab Jumantik
Rumah
Tugas dan Tanggung Jawab
Jumantik Rumah

1. Mensosialisasikan PSN 3M Plus kepada seluruh


anggota keluaga/ penghuni rumah
2. Memeriksa/memantau tempat perindukan
nyamuk di dalam dan di luar
rumah seminggu sekali
3. Menggerakan anggota keluarga/penghuni
rumah untuk melakukan PSN 3M Plus seminggu
sekali
4. hasil pemantauan jentik dan pelaksanaan
PSN 3M Plus dicatat pada kartu jentik
Jumantik Lingkungan
Adalah satu atau lebih petugas yang ditunjuk
(oleh Ketua RT/pengelola gedung/instansi)
untuk melaksanakan pemantauan jentik di
tempat – tempat umum (TTU) atau di tempat –
tempat institusi (TTI).
 TTU, antara lain TTI, antara lain :
 Pasar, Perkantoran
 terminal, Sekolah
 pelabuhan, Rumah Sakit
 bandara, DLL
 stasiun,
 tempat ibadah,
 tempat pemakaman,
 tempat wisata.
Tugas dan tanggung jawab jumantik
lingkungan

 1.Mensosialisasikan PSN 3M Plus di lingkungan TTI dan TTU


 2. Memeriksa dan memberantas tempat perindukan nyamuk di
lingkungan TTI dan TTU
 3. Mengisi kartu jentik (seminggu sekali)
 Catatan :
“ Untuk rumah dan bangunan kosong maka pemilik rumah /
bangunan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
PSN diempat tersebut “
Pelaksanan Pemantau Jentik harus mempersiapkan alat
(Jumantik KIT) ;
Senter, Pipet plastik, Ballpoint, Kartu Pemantau Jentik, Plastik klip,
Rompi, Topi, Kaos lengan Panjang dan Tas Ransel.
Koordinator Jumantik
Adalah kader jumantik
yang ditunjuk oleh Ketua
RT untuk melakukan
pembinaan dan
pemantauan
(crosscheck)
pelaksanaan jumantik
rumah dan lingkungan
Kriteria Koordinator
Jumantik
Koordinator Jumantik direkrut dari masyarakat
berdasarkan usulan atau masyarakat RT
setempat, dengan kriteria sbb:

1. Berasal dari warga RT setempat


2. Mampu dan mau melaksanakan tugas dan
bertanggung jawab
3. Mampu dan mau menjadi motivator bagi
masyarakat di lingkungan tinggalnya
4. Mampu dan mau bekerjasama dengan
petugas puskesmas dan tokoh masyarakat
di lingkungannya.
Tugas dan Tanggung Jawab
Koordinator Jumantik
1. Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus secara kelompok kepada
masyarakat. Satu koordinator jumantik bertanggung jawab
membina 20 – 25 orang jumantik rumah/lingkungan.
2. menggerakan masyarakat untuk melaksanakan PSN 3M Plus di
lingkungan tempat tinggalnya.
3. Membuat rencana/jadwal kunjungan ke seluruh bangunan baik
rumah maupun TTU/TTI di wilayah kerjanya.
4. Melakukan kunjungan dan pembinaan ke rumah/tempat tinggal,
TTU dan TTI setiap 2 minggu.
5. Melakukan pemantauan jentik di rumah dan bangunan yang
tidak berpenghuni seminggu sekali
6. Membuat catatan/rekapitulasi hasil pemantauan jentik rumah,
TTU, dan TTI sebulan sekali.
7. Melaporkan hasil pemantauan jentik kepada Supervisor Jumantik
sebulan sekali.
Supervisor Jumantik
Supervisor Jumantik adalah satu
atau lebih anggota dari Pokja DBD
yang ditunjuk oleh Ketua
RW/Kepala Desa/Lurah untuk
melakukan pembinaan,
pemantauan dan pengolahan data
Koordinator Jumantik di
wilayahnya.
Kriteria Supervisor Jumantik
Penunjukan supervisor disesuaikan dengan
situasi dan kondisi daerah masing –
masing, dengan kriteria :

1. Anggota pokja desa/kelurahan atau orang


yang ditunjuk dan ditetapkan oleh ketua
RW/Kepala Desa/Lurah
2. Mampu melaksanakan tugas dan
bertanggung jawab
3. Mampu menjadi motivator bagi
masyarakat dan koordinator jumantik
yang menjadi binaannya.
Tugas dan Tanggung Jawab
Supervisor Jumantik
1. Memeriksa dan mengarahkan
rencana kerja koordinator Jumantik.
2. Memberikan bimbingan teknis
kepada Koordinator Jumantik.
3. Melakukan pembinaan dan
peningkatan keterampilan kegiatan
pemantauan jentik dan PSN 3M Plus
kepada Koordinator Jumantik.
4. Melakukan pengolahan data
pemantauan jentik menjadi data
Angka Bebas Jentik (ABJ).
5. Melaporkan ABJ ke Puskesmas
Struktur Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik

SUPERVISOR
Membuat analisa data ABJ dan melaporkan
JUMANTIKke Puskesmas

Memantau kinerja Jumatik rumah/lingkungan


hasil pemantauan jentik KOORDINATOR
MencatatKOORDINATOR
JUMANTIK JUMANTIK

JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK


RUMAH/ RUMAH/ RUMAH/ RUMAH/
Melakukan pemantauan jentik/ minggu dan mencatat pada kartu jentik
LINGKUNGA LINGKUNGA LINGKUNGA LINGKUNGAN
N N N
PELAKSANAAN PEMANTAUAN
JENTIK
◦ Hari pemantauan :
o Seminggu sekali
o Hari Sabtu/Minggu/Libur
o Cukup 15 menit

◦ Tempat yang dipantau


o Toren
o Bak mandi
o Vas bunga
o Tempat minum burung
o Tatakan dispenser
o dll
Tugas dan Tanggung Jawab
Puskesmas
◦ Berkoordinasi dengan kecamatan dan atau kelurahan/desa untuk
pelaksanaan kegiatan PSN 3M Plus
◦ Memberikan pelatihan tekhnis kepada koordinator dan supervisor jumantik
◦ Membina dan mengawasi kinerja koordinator dan supervisor jumantik
◦ Menganalisa laporan ABJ dari supervisor jumantik
◦ Melaporkan rekapitulasi hasil pemantauan jentik oleh jumantik di wilayah
kerjanya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten setiap bulan sekali.
◦ Melakukan pemantauan jentik berkala (PJB) minimal 3 bulan sekali
◦ Melaporkan hasil PJB setiap 3 bulan (Maret, Juni, September, Desember)
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
◦ Membuat SK Koordinator Jumantik atas usulan RW/Desa/Kel dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan
◦ Mengusulkan nama Supervisor Jumantik ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Tugas dan Tanggung Jawab Dinas
Kesehatan

◦ Mengupayakan dukungan operasional Jumantik di wilayahnya


◦ Memberikan bimbingan teknis perekrutan dan pelatihan jumantik
◦ Menganalisa laporan hasil PJB dari Puskesmas
◦ Mengirimkan umpan balik ke Puskesmas
◦ Melaporkan rekapitulasi hasil PJB setiap 3 bulan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi
◦ Melakukan rekapitulasi koordinator jumantik di wilayahnya dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi
◦ Mengeluarkan SK Supervisor Jumantik dan melaporkan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi.
Pencatatan dan pelaporan

Jumantik rumah dan Jumantik Lingkungan mencatat hasil


pemantauan jentik pada kartu jentik rumah/bangunan
Kartu jentik rumah/bangunan diletakkan di tempat yang
mudah dilihat oleh Koordinator Jumantik
Koordinator jumantik melakukan rekapitulasi dan
melaporkan kepada Supervisor Jumantik/Pokja DBD
sebulan sekali
Supervisor jumantik/Pokja DBD melakukan penghitungan
ABJ dan melaporkan kepada Puskesmas setiap bulan
Petugas Puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisis
ABJ lalu melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
DIISI OLEH JUMANTIK RUMAH DAN
LINGKUNGAN
DIISI OLEH KOORDINATOR
JUMANTIK
DIISI OLEH SUPERVISOR JUMANTIK
DIISI OLEH PETUGAS
PUSKESMAS
KELENGKAPAN SETIAP RUMAH YANG MENGIKUTI
PROGRAM GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK

ti
kasi er i an
Poster L o i k
St ka s
n
ma u k
J e n t ik a
e r t if Tan y am
s n

(Larvasida
Biologis)
r m at
Fo h1
m a
1 Ru ntik
a
Jum
HYH

Anda mungkin juga menyukai