Anda di halaman 1dari 75

Makalah Modul Kesehatan Perbatasan

OPTIMALISASI GERAKAN 3M PLUS DAN SOSIALISASI LAVITRAP


DI RW 07 KELURAHAN TANJUNG RHU
KECAMATAN LIMAPULUH KOTA PEKANBARU

Oleh :

Andina Dwi Kurnia, S. Ked


M. Irvan Noorrahman, S.Ked
Sri Endah Riestina, S.Ked
Winda Kristanti, S.Ked
Pembimbing:

Dr. Zahtamal, SKM, M.Kes


drg. Tuti Restuastuti, M.Kes
Fifia Chandra, SKM, MKM
BAB I
PENDAHULUAN
DBD penyakit infeksi virus Dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegipty dan Aedes albopictus
EPIDEMIOLOGI

WHO Indonesia sebagai negara dengan kasus


Demam Berdarah tertinggi di Asia Tenggara.
95% terjadi pada anak di bawah 15 tahun
Tempat perindukan nyamuk tempat penampungan air
jernih yang banyak terdapat disekitar pemukiman penduduk,
seperti bak mandi, tempayan dan barang-barang bekas yang
menampung sisa-sisa hujan
Gerakan
3M
3 M :
PSN PLUS :
- abatisasi
+
- pelihara ikan
- Menutup rapat TPA
- Repellant /lotion anti
- Menguras TPA nyamuk
seminggu sekali secara teratur - obat nyamuk bakar
- Mengubur barang bekas yang -obat nyamuk semprot
dapat menampung air hujan -- kelambu
-pakaian panjang

Penggunaan Lavitrap
Apa itu

Kelurahan Tanjung Rhu wilayah buffer


Dokter Muda IKM-KK ketua RW 07 Kel
T.Rhu. Wawancara

Jumlah penderita DBD pada tahun 2016 adalah


sebanyak 6 orang. Upaya yang telah dilakukan
untuk pengendalian vektor DBD seperti fogging,
abatisasi, sosialisasi gerakan 3m plus dan
dibentuknya juru pemantau jentik.
Dari observasi lapangan ditemukan banyak jentik
nyamuk di tempat penampungan air

Optimalisasi gerakan 3M plus


TUJUAN KEGIATAN

Tujuan khusus
Tujuan Umum :
Mengoptimalkan sosialisasi Mengidentifikasi masalah belum optimalnya
gerakan 3M Plus dan sosialisasi gerakan 3M plus dan sosialisasi
sosialisasi lavitrap dan di RW lavitrap kepada warga ; Menganalisis
07 Kelurahan Tanjung Rhu penyebab belum optimalnya sosialisasi
Kecamatan Lima Puluh Kota gerakan 3M plus dan sosialisasi lavitrap
Pekanbaru. kepada warga ; Menyusun rencana tindakan
pemecahan masalah belum optimalnya
pelaksanaan gerakan 3M Plus dan sosialisasi
lavitrap ; Didapatkannya sebuah action terkait
dengan kegiatan pemecahan masalah belum
optimalnya sosialisasi gerakan 3M plus dan
sosialisasi lavitrap kepada warga
MANFAAT KEGIATAN

Masyarakat Dokter muda

Kader Jumantik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN KESEHATAN

Sosialisasi merupakan proses penanaman kecakapan dan sikap


yang diperlukan untuk dapat memainkan peran sosial di
masyarakat.

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan


kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk
mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok
atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu
bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara
perseorangan maupun secara kelompok
Metode Penyuluhan :
1. Metode penyuluhan perorangan (individual)
a. Bimbingan dan penyuluhan.
b. Wawancara

2.Metode penyuluhan kelompok

3.Metode penyuluhan massa


Alat Bantu dan Media Penyuluhan

Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan


yaitu :
a. Alat bantu lihat

b. Alat bantu dengar

c. Alat bantu lihat-dengar


Media Penyuluhan

Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam


pelaksanaan penyuluhan kesehatan antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap
dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi.
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan
kesehatan, media ini dibagi menjadi 3 yakni :
a. Media cetak

b. Media elektronik

c. Media luar ruang


Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Dalam
Penyuluhan

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi


oleh beberapa faktor yaitu :
1. Faktor penyuluh

2. Faktor sasaran

3. Faktor proses dalam penyuluhan


DEMAM BERDARAH DENGUE

Defenisi

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit


infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi,
khususnya nyamuk Aedes sp
Klasifikasi DBD

Terdapat 4 tahapan derajat keparahan DBD, yaitu :


derajat I (demam dengue) dengan tanda terdapat demam yang berpola
seperti pelana kuda (bifasik) disertai gejala tidak khas dan uji torniket +
(positif)
derajat II yaitu derajat I ditambah ada perdarahan spontan di kulit atau
perdarahan lain
derajat III yang ditandai adanya kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat
dan lemah serta penurunan tekanan nadi (<20 mmHg), hipotensi
(sistolik menurun sampai <80 mmHg), sianosis di sekitar mulut, akral
dingin, kulit lembab dan pasen tampak gelisah
derajat IV (dengue shock syndrome) yang ditandai dengan syok berat
(profound shock) yaitu nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak
terukur.
Peran Nyamuk Aedes sp Dalam Penularan Penyakit DBD
TELUR JENTIK KEPOMPONG

Stegomiya aegipty Stegomiya albopictus


VIDEO
Aspek Lingkungan Dalam Pengelolaan DBD

Tempat perindukan nyamuk biasanya berupa


genangan air yang tertampung disuatu tempat atau
bejana. Nyamuk Aedes tidak dapat berkembang biak di
genangan air yang langsung bersentuhan dengan tanah.
Genangannya yang disukai sebagai tempat perindukan
nyamuk ini berupa genangan air yang tertampung di
suatu wadah yang biasanya disebut kontainer atau
tempat penampungan air bukan genangan air di
tanah.16
Tempat perindukan nyamuk Aedes yaitu tempat di mana
nyamuk Aedes meletakkan telurnya terdapat di dalam rumah
(indoor) maupun di luar rumah (outdoor). Tempat perindukan yang
ada di dalam rumah yang paling utama adalah tempat-tempat
penampungan air seperti bak mandi, bak air WC, tandon air
minum, tempayan, gentong tanah liat, gentong plastik, ember,
drum, vas tanaman hias, perangkap semut dan lain-lain.
Sedangkan tempat perindukan yang ada di luar rumah (halaman)
seperti drum, kaleng bekas, botol bekas ban bekas, pot bekas,
pot tanaman hias yang terisi oleh air hujan, tandon air minum
dan lain-lain.
Populasi nyamuk Aedes sp mengalami peningkatan pada saat
musim hujan. Hal ini disebabkan banyaknya tempat
penampungan air atau pun wadah-wadah yang memiliki rongga
menjadi terisi air, termasuk beberapa barang bekas disekitar kita
seperti drum, kaleng bekas, pot bunga, ban bekas, dll yang
merupakan habitat nyamuk Aedes sp. Peningkatan populasi
nyamuk Aedes sp juga dipengaruhi karena banyaknya telur
nyamuk Aedes sp yang menetas saat musim hujan, disebabkan
belum sempat menetas pada saat musim kemarau dikarenakan
faktor kelembapan.16
PENGENDALIAN NYAMUK DENGAN CARA
3M PLUS

Tujuan pengendalian vektor adalah upaya untuk menurunkan


kepadatan populasi nyamuk Aedes sp sampai serendah mungkin
sehingga kemampuan sebagai vektor menghilang.

Dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan


kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya program Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan
secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim
penghujan. Program PSN , yaitu:14,15
1). Menguras
2). Menutup
3). Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan
pencegahan seperti :

1). Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang


sulit dibersihkan.
2). Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
3). Menggunakan kelambu saat tidur.
4). Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
5). Menanam tanaman pengusir nyamuk.
6). Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
7). Menghindari kebiasaan menggantung pakaian.
PENGGUNAAN LAVITRAP

Lavitrap atau perangkap larva adalah perindukan nyamuk buatan yang


berfungsi menjadi tempat nyamuk Aedes bertelur. Setelah telur
berkembang menjadi larva, kemudian larva bergerak ke dasar dan
terperangkap di bawah kasa sehingga larva tersebut tidak berkembang
menjadi nyamuk dewasa, kalaupun menjadi nyamuk tidak akan bisa
terbang lagi sehingga mati dengan sendirinya.
Pada dasarnya prinsip kerja lavitrap sederhana. Wadah dibuat sehingga
nyamuk bisa bertelur ke dalamnya namun ketika nanti berkembang,
larva yang telah menjadi nyamuk dewasa tidak bisa keluar. Ada
beberapa variasi perangkap yang bisa dibuat. Contoh perangkap yang
sederhana misalnya botol plastik dibelah dua kemudian bagian atasnya
dibalik untuk menjadi corong. Selanjutnya isi wadah dengan air hingga
nyaris penuh sehingga ketika nyamuk bertelur dan larvanya berenang-
renang ke permukaan wadah untuk menjadi nyamuk dewasa, ia
terperangkap tidak bisa kembali keluar menyelami air.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam proyek kesehatan
perbatasan ini adalah Plan, Do, Check and Action
(PDCA) cycle. PDCA cycle didasari atas masalah yang
akan dihadapi ke arah penyelesaian masalah.
PLAN

Kegiatan plan dilaksanakan pada tanggal 17 November 2016


kegiatan sebagai berikut :
IDENTIFIKASI MASALAH

Proses identifikasi masalah diperoleh melalui :


1. Wawancara dengan pegawai KKP terkait kesehatan perbatasan yang
dilakukan oleh dokter muda IKM-KK bahwa belum ada penanggunng
jawab khusus untuk mengontrol, mengkoordinir dan mengevaluasi
kader jumantik di wilayah kerja pelabuhan Sungai Duku.
2. Wawancara dengan ketua RW dan kader jumantik terkait kesehatan
perbatasan yang dilakukan oleh dokter muda IKM-KK bahwa terdapat
wabah DBD di lingkungan RW 07 pada tahun 2016 dan telah
dibentuk sebanyak dua orang kader aktif untuk wilayah kerja RW 07.
3. Melakukan kunjungan rumah dan wawancara dengan ketua RW, kader
jumantik, serta masyarakat RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Pekanbaru untuk mengidentifikasi kejadian
DBD pada tahun 2016 dan masalah yang dihadapi berhubungan
dengan vektor penyakit DBD.
PENENTUAN MASALAH BERDASARKAN UPAYA KEGIATAN PENEGNDALIAN DBD
DALAM RANGKA GERAKAN 3M PLUS DAN SOSIALISASI LAVITRAP DI RW 07
KELURAHAN TANJUNG RHU KECAMATAN LIMAPULUH, SEPERTI YANG
DITAMPILKAN PADA TABEL 3.1 BERIKUT:

Aspek yang Dinilai Masalah Evidence Based

Pengendalian DBD yang Tidak adanya petugas KKP Dari wawancara dengan pegawai
dilakukan di RW 07 yang khusus mengontrol, KKP pelabuhan Sungai Duku RW
Kelurahan Tanjung Rhu mengkoordinir dan 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh. mengevaluasi kader jumantik Kecamatan Limapuluh diketahui
untuk melakukan gerakan 3M bahwa belum ada yang bertugas
plus dan sosialisasi lavitrap di secara langsung dalam
RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu mengkoordinir kader jumantik
Kecamatan Limapuluh. untuk melakukan gerakan 3M plus
dan sosialisasi lavitrap.
Aspek yang Dinilai Masalah Evidence Based

Belum optimalnya sosialisasi Dari wawancara dengan ketua RW


gerakan 3M plus di RW 07 dan kader jumantik RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu diketahui setelah wabah DBD
Kecamatan Limapuluh. tertangani, tidak dilakukannya
sosialisasi gerakan 3M plus guna
pengendalian vektor secara
berkala dan timbul kembali
keluhan terhadap banyaknya
nyamuk di lingkungan RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh.

Dari wawancara dengan warga


sekitar, warga mengeluhkan
semakin banyaknya nyamuk pada
satu bulan terakhir serta hanya 6
dari 9 warga yang melakukan
gerakan 3M plus.
Aspek yang Dinilai Masalah Evidence Based

Dari observasi yang dilakukan di


lingkungan sekitar rumah warga
masih ditemukan genangan air
yang terdapat di tumpukan
barang-barang bekas dan bekas
sampah plastik.

Belum optimalnya pemeriksaan Dari wawancara dengan warga


jentik berkala di RW 07 sekitar didapatkan masih
Kelurahan Tanjung Rhu ditemukan banyaknya jentik
Kecamatan Limapuluh nyamuk di dalam barang bekas
dan tempat penampumgan air
yang ada disekitar rumah warga di
RW 07.

Dari wawancara yang dilakukan


tidak ada kegiatan pemeriksaan
jentik berkala yang dilakukan oleh
kader.
Aspek yang Dinilai Masalah Evidence Based

Belum adanya sosialisasi Dari wawancara dengan ketua RW


pembuatan lavitrap di RW 07 dan kader jumantik RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu diketahui kader jumantik belum
Kecamatan Limapuluh. melakukan sosialisasi pembuatan
lavitrap ke warga RW 07 secara
menyeluruh.

Dari wawancara dengan warga


sekitar, warga belum mengenal
atau mengetahui fungsi dan cara
pembuatan lavitrap.

Dari observasi yang dilakukan di


lingkungan rumah warga, belum
adanya warga yang membuat dan
menggunakan lavitrap sebagai
salah satu usaha mencegah DBD.
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah ditentukan berdasarkan sistem seleksi yang


menggunakan dua unsur yaitu kriteria (urgensi atau kepentingan,
solusi, kemampuan anggota mengubah dan biaya) dan skor (nilai 1, 2
dan 3) yaitu:

1. Urgensi atau kepentingan


2. Solusi
3. Kemampuan mengubah
4. Biaya
Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan menulis.
Total skor dari masing-masing kriteria merupakan penentu
prioritas masalah yaitu masalah dengan total paling tinggi
sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas masalah untuk
dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah
dibuat ke dalam Tabel 3.2 penentuan prioritas masalah sebagai
berikut :
TABEL 3.2 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Kriteria Masalah
No Masalah Kemampuan Total Rank
Urgensi Solusi Biaya
mengubah
1. Belum optimalnya
sosialisasi gerakan 3M
plus di RW 07 Kelurahan I
3 3 2 3 54
Tanjung Rhu Kecamatan
Limapuluh.

2. Belum adanya
sosialisasi pembuatan
lavitrap di RW 07
Kelurahan Tanjung 2 3 3 3 54 I
Rhu Kecamatan
Limapuluh
3. Belum adanya
pemeriksaan jentik 3 2 2 3 36 II
berkala di RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh
4. Tidak adanya petugas
KKP yang khusus
mengontrol,
mengkoodinir dan
mengevaluasi kader 3 2 1 2 12 III
jumantik untuk
melakukan gerakan 3M
plus dan sosialisasi
lavitrap di RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh.
ANALISIS PENYEBAB MASALAH

Setelah dilakukanidentifikasimasalah, analisis penyebab


masalah dari berbagai aspek yaitu man, method dan material
yang diperoleh melalui wawancara dengan ketua RW dan kader
jumantik serta kunjungan ke lingkungan di RW 07 Kelurahan
Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh, adapun analisis penyebab
masalah dijelaskan pada tabel 3.3 berikut :
Analisis Penyebab Masalah

Masalah Penyebab Masalah Evidence Based


Belum a. Man
optimalnya Belum adanya pegawai Dari hasil wawancara terhadap pihak KKP
sosialisasi KKP yang bertugas untuk didapatkan bahwa belum ada yang bertugas
gerakan 3M plus mengkoordinir para kader secara langsung dalam mengkoordinir kader
pembuatan jumantik secara berkala. jumantik untuk melakukan gerakan 3M plus
lavitrap di RW 07 dan sosialisasi lavitrap.
Kelurahan b. Market
Tanjung Rhu Masyarakat belum Dari wawancara dengan ketua RW dan kader
Kecamatan sepenuhnya memahami jumantik, diketahui bahwa belum
Limapuluh gerakan 3M plus dan maksimalnya pencegahan terhadap vektor
Pekanbaru lavitrap guna pencegahan penyakit DBD berupa gerakan 3M plus dan
penyebaran vector pembuatan lavitrap yang dilakukan warga
penyakit DBD. karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan.
Masalah Penyebab Masalah Evidence Based
Belum . c. Material
optimalnya Kurangnya adanya media Dari wawancara dengan ketua RW, kader
sosialisasi informasi untuk sosialisasi jumantik, didapatkan hasil bahwa belum
gerakan 3M 3M plus dan lavitrap adanya media sosialisasi mengenai gerakan
plus pencegahan vector 3M plus dan pembuatan lavitrap seperti
pembuatan penyakit DBD yang ada di poster, leaflet dan brosur.
lavitrap di RW 07.
RW 07
Kelurahan
d. Method
Tanjung Rhu Dari wawancara dengan ketua RW, kader
Kecamatan Belum adanya jadwal jumantik dan warga didapatkan hasil
Limapuluh penyuluhan tentang bahwa belum adanya jadwal rutin
Pekanbaru gerakan 3M plus ke warga sosialisasi mengenai gerakan 3M plus.
secara berkala
ANALISIS TULANG IKAN (FISHBONE
ANALYSIS ISHIKAWA)
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH

No Masalah Penyebab Alteranatif Tujuan Sasaran Tempat Pelak Waktu Kriteria keberhasilan
. masalah pemecahan sana
masalah

1. Belum Man
optimalnya belum adanya Memberikan Adanya Petugas Pelabuhan Dokte 05 Jangka pendek :
sosialisasi pegawai KKP surat surat petugas KKP Sungai r Desemb Tersampaikannya surat
rekomendasi kepada
gerakan 3M yang bertugas rekomendasi KKP yang Pelabuhan Duku RW Muda er 2016
kepala KKP.
plus dan untuk kepada pihak mengontrol, Sungai 07
lavitrap di mengkoordinir KKP untuk mengkoodin Duku RW Kelurahan
Jangka panjang:
RW 07 para kader menambah ir dan 07 Tanjung
Terbentuknya petugas
Kelurahan jumantik secara tenaga kerja mengevaluas Keluraha Rhu
KKP khusus yang
Tanjung Rhu berkala. yang bertugas i para kader n Tanjung Kecamatan
bertugas
Kecamatan mengontrol, jumantik Rhu Limapuluh
mengkoordinir kader
Limapuluh. mengkoordinir secara Kecamata Kota
jumantik.
dan berkala. n Pekanbaru
mengevaluasi Limapulu
kader jumantik h
secara berkala.
Market
Mengadakan Meningkatk Masyarak Dokter 28 Jangka pendek:
Masyarakat RW 07
sosialisasi an at di RW Muda Novembe Masyarakat
belum Kelurahan
gerakan 3M kesadaran 07 r 2016 mengetahui
sepenuhnya Tanjung
plus dan demo warga dan Kelurahan manfaat dan cara
memahami Rhu
pembuatan keterampila Tanjung pencegahan vektor
gerakan 3M Kecamatan
lavitrap kepada n warga Rhu penyakit dengan
plus dan Limapuluh
warga RW 07. dalam Kecamata gerakan 3M plus
lavitrap guna Kota
melakukan n dan lavitrap
pencegahan Pekanbaru
gerakan 3 M Limapulu Jangka panjang:
penyebaran
plus dan h Kota Dengan
vector penyakit
pembuatan Pekanbar menerapkan
DBD.
lavitrap u gerakan 3M plus
guna untuk dan pembuatan
pengendalia serta pemasangan
n vektor lavitrap di
penyakit lingkungan rumah
DBD tangga dapat
menurunkan
vektor penyebab
DBD
Material
Menyediakan Tersedianya Kader dan Dokter 28 Jangka pendek:
Kurangnya RW 07
media media warga di RW Muda Novembe Terdapat media
adanya media Kelurahan
informasi. informasi 07 r 2016 informasi
informasi untuk Tanjung Rhu
yang Kelurahan Jangka panjang:
sosialisasi 3M Kecamatan
memberikan Tanjung Rhu Dengan adanya media
plus dan lavitrap Limapuluh Kota
informasi Kecamatan tersebut masyarakat
pencegahan Pekanbaru
mengenai Limapuluh dengan mudah
vector penyakit
pengendalian Kota memahami dan
DBD yang ada di
vector Pekanbaru mengingat serta selalu
RW 07.
penyakit. menerapkan gerakan
Memberikan
3M plus dan lavitrap
Method surat
Petugas KKP Pelabuhan Dokter Jangka pendek :
Belum adanya rekomendasi
Tersedianya pelabuhan Sungai Duku Muda Tersampaikannya surat
jadwal kepada KKP 05
rekomendasi kepada
jadwal rutin Sungai Duku RW 07 Desember kepala KKP.
penyuluhan untuk
pelaksanaan Kelurahan
tentang gerakan penyusunan 2016
penyuluhan Tanjung Rhu Jangka panjang :
3M plus ke warga jadwal
Kecamatan Adanya jadwal
secara berkala penyuluhan
Limapuluh Kota penyuluhan secara
tentang
Pekanbaru berkala.
gerakan 3M
plus ke warga
secara berkala
DEFINISI OPERASIONAL

1. Melakukan sosialisasi gerakan 3M plus dan lavitrap kepada jumatik rumah merupakan
suatu bentuk penyampaian informasi yang dilakukan oleh dokter muda IKM -KK dengan
metode penyuluhan kelompok berupa pendekatan massa dengan cara ceramah umum,
diskusi, dan simulasi, serta menggunakan media berupa slide, lavitrap dan brosur, guna
terbentuk kader yang bisa mengendalikan vektor penyakit DBD.
2. Mengadakan sosialisasi gerakan 3M plus dan lavitrap kepada warga adalah suatu bentuk
penyampaian informasi yang dilakukan oleh dokter muda IKM -KK dengan metode
penyuluhan kelompok berupa pendekatan massa dengan cara ceramah umum, diskusi,
dan simulasi, serta media yang digunakan berupa slide, lavitrap dan brosur, sehingga
masyarakat memahami pentingnya pencegahan penyakit DBD dengan gerakan 3M plus
dan lavitrap.
3. Menyediakan media informasi berupa poster dan contoh lavitrap merupakan suatu metode
yang digunakan oleh dokter muda IKM KK sehingga masyarakat selalu membudayakan
gerakan 3M plus dan contoh lavitrap di lingkungan RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.
4. Memberikan surat rekomendasi penambahan tenaga kerja yang bertugas mengontrol,
mengkoordinir dan mengevaluasi kader jumantik serta penyusunan jadwal penyuluhan
rutin kepada pihak KKP, kegiatan ini merupakan yang dilakukan dokter muda IKM KK
sehingga petugas KKP mempunyai petugas khusus mengkoodinir kader jumantik dan
mempunyai jadwal rutin untuk melaksanakan penyuluhan tentang gerakan 3M plus di
lingkungan RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.
DO

Seluruh alternatif pemecahan masalah dapat terlaksana sesuai Plan of


Action (PoA). Pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam rangka
sosialisi 3M plus dan lavitrap di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan
Limapuluh Kota Pekanbaru sebagai berikut:

Tabel 3.5 Do dalam upaya kegiatan kesehatan lingkungan dalam


rangka sosialisasi dan demonstrasi 3M plus dan pembuatan lavitrap di
RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh.
No Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Keterangan
1. Mengadakan sosialisasi Masyarakat Dokter Muda 28 Terlaksana
gerakan 3M plus dan RW 07 IKM-KK FK November
lavitrap kepada warga RW UR 2016
07

2. Menyediakan media Kader Dokter Muda 28 Terlaksana


informasi berupa slide, jumantik IKM-KK FK November
contoh lavitrap dan brosur dan UR 2016
masyarakat
Memberikan surat
rekomendasi penambahan RW 07
tanaga kerja khusus untuk
3. mengkoodinir kader Petugas Dokter Muda 05 Terlaksana
jumantik dan penyusunan KKP IKM-KK FK Desember
jadwal penyuluhan pelabuhan UR 2016
gerakan 3M plus. Sungai
Duku
CHECK

Setelah kegiatan intervensi (do) dilakukan, selanjutnya melihat


bagaimana keadaan sesudah intervensi dapat dilihat pada tabel
3.6 berikut :

Tabel 3.6 Check dalam upaya kegiatan kesehatan


lingkungan dalam rangka sosialisasi dan demonstrasi 3M
plus dan lavitrap di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh.
No Kegiatan Deskripsi Sebelum Intervensi Deskripsi Sudah Intervensi
2. Mengadakan sosialisasi gerakan 3M Belum optimalnya gerakan Jangka pendek:
plus dan lavitrap kepada warga RW 3M plus dan sosialisasi Masyarakat telah mengetahui manfaat
07. lavitrap untuk pencegahan dan cara pencegahan vektor DBD
efektif terhadap vector DBD. dengan gerakan 3M plus dan lavitrap
sedangkan jangka panjang
Belum bisa dinilai

3. Menyediakan media informasi Belum ada media untuk Jangka pendek:


berupa silde, contoh lavitrap dan menyampaikan gerakan 3M Telah tersedia media informasi yang
brosur. plus dan lavitrap di RW 07. komunikatif untuk menyampaikan
informasi gerakan 3M plus dan
lavitrap berupa slide, contoh lavitrap
dan brosur sedangkan jangka panjang
Belum bisa dinilai.

4 Memberikan surat rekomendasi Belum ada petugas khusus Jangka pendek: tersampaikannya surat
. penambahan tenaga kerja khusus untuk mengkoordinir kader rekomendasi kepada pihak KKP
untuk mengkoodinir kader jumantik
jumantik dan belum ada sedangakn jangka panjang belum bisa
dan penyusunan jadwal penyuluhan
gerakan 3M plus. jadwal penyuluhan gerakan dinilai.
3M plus dan lavitrap di RW
07.
ACTION

Semua alternatif pemecahan masalah berupa kegiatan


sosialisasi mengenai gerakan 3M plus dan lavitrap kepada
kader dan masyarakat dan melakukan demo pembuatan
lavitrap serta membuat brosur tentang gerakan 3M plus dan
cara pembuatan lavitrap, ditinjau dari indikator jangka pendek
yang sudah tercapai serta jangka panjang yang belum dapat
dinilai apakah bisa dijadikan sebagai standarisasi atau tidak dan
memerlukan waktu untuk menilai keberhasilannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil wawancara Dokter
Muda IKM-KK dengan ketua RW 07 dan observasi di lapangan,
didapatkan masalah utama yaitu belum optimalnya sosialisasi gerakan 3M
plus dan belum adanya sosialisasi pembuatan lavitrap di RW 07 Kelurahan
Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru adalah :
1. belum adanya pegawai KKP yang bertugas untuk mengkoordinir
para kader jumantik secara berkala
2. masyarakat belum sepenuhnya memahami gerakan 3M plus dan
lavitrap guna pencegahan penyebaran vector penyakit DBD
3. kurang adanya media informasi untuk sosialisasi 3M plus dan lavitrap
pencegahan vector penyakit DBD
4. belum adanya jadwal penyuluhan tentang gerakan 3M plus ke warga
secara berkala
Alternatif Pemecahan Belum Adanya Pegawai KKP Yang Bertugas Untuk
Mengkoordinir Para Kader Jumantik Secara Berkala
Di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru

Berdasarkan uraian tersebut maka disusunlah alternatif pemecahan


masalah dengan memberikan surat surat rekomendasi kepada
pihak KKP untuk menambah tenaga kerja yang bertugas
mengontrol, mengkoordinir dan mengevaluasi kader jumantik
secara berkala. .
Tujuan dilakukan pemberian surat rekomendasi kepada pihak KKP
adalah, supaya adanya petugas KKP yang mengontrol,
mengkoodinir dan mengevaluasi para kader jumantik secara
berkala.
Oleh karena itu, pencapaian target pemberian surat rekomendasi
dibagi menjadi tujuan jangka pendek yaitu tersampaikannya surat
rekomendasi kepada kepala KKP dan tujuan jangka panjang
dengan hasil yang diharapkan adalah terbentuknya petugas KKP
khusus yang bertugas untuk mengkoordinir kader jumantik.
Alternatif Pemecahan Masalah Masyarakat Belum Sepenuhnya Memahami Gerakan
3M Plus Dan Lavitrap Guna Pencegahan Penyebaran Vector Penyakit DBD Di RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru

Alternatif pemecahan masalah adalah dengan cara mengadakan sosialisasi


gerakan 3M plus dan demo pembuatan lavitrap kepada warga RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.
Tujuan dilakukan sosialisasi adalah untuk meningkatkan kesadaran warga dan
keterampilan warga dalam melakukan gerakan 3 M plus dan pembuatan
lavitrap guna untuk pengendalian vektor penyakit DBD.
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran
yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Oleh karena itu, pencapaian target penyuluhan dibagi menjadi tujuan jangka
pendek yaitu masyarakat mengetahui manfaat dan cara pencegahan vektor
penyakit dengan gerakan 3M plus dan lavitrap dan tujuan jangka panjang hasil
yang diharapkan adalah dengan menerapkan gerakan 3M plus dan pembuatan
serta pemasangan lavitrap di lingkungan rumah tangga dapat menurunkan
vektor penyebab DBD.
Alternatif Pemecahan Masalah Kurang Adanya Media Informasi Untuk Sosialisasi 3M
Plus Dan Lavitrap Pencegahan Vector Penyakit DBD Yang Ada Di RW 07 Kelurahan
Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru

Alternatif pemecahan adalah dengan menyediakan media


informasi, media yang digunakan adalah dengan bentuk brosur
mengenai gerakan 3M plus dan cara pembuatan lavitrap.
Tujuan diberikannya media tersebut untuk memberikan informasi
mengenai pengendalian vector penyakit dan dapat dijadikan
pedoman dan bahan dalam melaksanakan gerakan 3M plus.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh adawiyah
menyatakan penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media
karena melalui media, pesan yang disampaikan lebih menarik dan
dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut
sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya ke prilaku
yang positif. 23,24
Alternatif Pemecahan Masalah Belum Adanya Jadwal Penyuluhan Tentang Gerakan
3M Plus Ke Warga Secara Berkala Di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan
Limapuluh Kota Pekanbaru

Alternatif pemecahan masalah adalah dengan memberikan surat


rekomendasi kepada KKP untuk penyusunan jadwal penyuluhan
tentang gerakan 3M plus ke warga secara berkala.
Tujuan dilakukan penyusunan jadwal penyuluhan adalah agar
tersedianya jadwal rutin pelaksanaan penyuluhan kesehatan.
Oleh karena itu, pencapaian target penyuluhan dibagi menjadi
tujuan jangka pendek yaitu tersampaikannya surat rekomendasi
kepada kepala KKP dan tujuan jangka panjang dengan hasil yang
diharapkan adalah adanya adanya jadwal penyuluhan secara
berkala.
Setelah Dilakukan Suatu Intervensi (Do), Maka Dilakukan Penilaian Kembali Terhadap Hasil
Yang Telah Didapat. Optimalisasi Sosialisasi Gerakan 3M Plus Di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Telah Dilakukan 3 Kegiatan Dan Terlaksana

Kegiatan yang pertama adalah melakukan sosialisasi gerakan 3M plus


dan lavitrap kepada jumatik rumah merupakan suatu bentuk
penyampaian informasi yang dilakukan oleh dokter muda IKM-KK
dengan metode penyuluhan kelompok berupa pendekatan massa dengan
cara ceramah umum, diskusi, dan simulasi, serta menggunakan media
berupa slide, lavitrap dan brosur, guna terbentuk kader yang bisa
mengendalikan vektor penyakit DBD.
Pada kegiatan ini tampak antusiasme kader jumantik rumah yang hadir.
Setelah diberikan penjelasan melalui penyuluhan ini, kader diharapkan
lebih memahami tentang penyakit akibat vektor nyamuk itu sendiri
sehingga mampu melakukan sosialisasi mandiri kepada masyarakat
sesuai dengan informasi yang telah diberikan. Setelah dilakukan
penyuluhan, dibuka sesi tanya jawab antara responden dan pemberi
materi penyuluhan, sehingga tingkat pemahaman responden terhadap
informasi yang diberikan akan lebih jelas dan mudah di pahami.
Setelah Dilakukan Suatu Intervensi (Do), Maka Dilakukan Penilaian Kembali Terhadap Hasil
Yang Telah Didapat. Optimalisasi Sosialisasi Gerakan 3M Plus Di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Telah Dilakukan 3 Kegiatan Dan Terlaksana

Kegiatan kedua yaitu dengan mengadakan sosialisasi gerakan 3M


plus dan lavitrap kepada warga adalah suatu bentuk penyampaian
informasi yang dilakukan oleh dokter muda IKM -KK dengan
metode penyuluhan kelompok berupa pendekatan massa dengan
cara ceramah umum, diskusi, dan simulasi, serta media yang
digunakan berupa slide, lavitrap dan brosur, sehingga masyarakat
memahami pentingnya pencegahan penyakit DBD dengan gerakan
3M plus dan lavitrap.
Pada kegiatan ini warga tampak antusias dalam mendengarkan
materi sosialisasi yang diberikan. Setelah materi diberikan dibuka
sesi diskusi, warga antusias untuk bertanya sehingga tingkat
pemahaman responden terhadap informasi yang diberikan akan
lebih jelas dan mudah di pahami.
Setelah Dilakukan Suatu Intervensi (Do), Maka Dilakukan Penilaian Kembali Terhadap Hasil
Yang Telah Didapat. Optimalisasi Sosialisasi Gerakan 3M Plus Di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Telah Dilakukan 3 Kegiatan Dan Terlaksana

Kegiatan ketiga yaitu menyediakan media informasi berupa brosur dan


contoh lavitrap merupakan suatu metode yang digunakan oleh dokter
muda IKM KK sehingga masyarakat selalu membudayakan gerakan 3M
plus dan contoh lavitrap di lingkungan RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru. Brosur diberikan secara
bersamaan dengan kegiatan penyuluhan terhadap kader dan warga
sekitar.
Setelah memperoleh izin dari ketua RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru. Setelah dilakukan demo, kader
jumantik dan warga diminta secara sukarela untuk mempraktekkan cara
pembuatan lavitrap. Pada saat kegiatan, kader jumantik dan warga
tampak antusias mengikuti demo pembuatan lavitrap tersebut. Demo ini
bertujuan agar kader jumantik dan warga sekitar bisa membuat lavitrap
sehingga bisa menerapkannya dirumah masing-masing.
Setelah Dilakukan Suatu Intervensi (Do), Maka Dilakukan Penilaian Kembali Terhadap Hasil
Yang Telah Didapat. Optimalisasi Sosialisasi Gerakan 3M Plus Di RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu
Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Telah Dilakukan 3 Kegiatan Dan Terlaksana

Kegiatan keempat yaitu memberikan surat rekomendasi


penambahan tenaga kerja yang bertugas mengontrol,
mengkoordinir dan mengevaluasi kader jumantik serta
penyusunan jadwal penyuluhan rutin kepada pihak KKP, kegiatan
ini merupakan yang dilakukan dokter muda IKM KK sehingga
petugas KKP mempunyai petugas khusus mengkoodinir kader
jumantik dan mempunyai jadwal rutin untuk melaksanakan
penyuluhan tentang gerakan 3M plus di lingkungan RW 07
Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.
BAB V
PENUTUP
SIMPULAN

1. Identifikasi permasalahan pada kegiatan ini didapatkan melalui wawancara


dengan ketua RW, kader jumantik dan masyarakat RW 07 Kelurahan Tanjung
Rhu Kecamatan Limapuluh Pekanbaru
2. Prioritas masalah pada kegiatan ini mengacu pada sistem seleksi yang
menggunakan dua unsur yaitu kriteria dan skor, sehingga didapatkan
masalah yaitu belum optimalnya gerakan 3M plus dan sosialisasi lavitrap di
RW 07 Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Pekanbaru
3. Analisis penyebab masalah pada kegiatan ini dengan melihat penyebab
masalah dari berbagai aspek dan evidence based yaitu man, market,dan
material.
4. Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan ini dinilai indikator jangka pendek
sudah dapat dijadikan standar namun untuk indikator jangka panjang belum
dapat dijadikan standar dan memerlukan waktu untuk menilai
keberhasilannya.
SARAN

Kader jumantik
1. Diharapkan dapat mensosialisasikan ulang kegiatan 3M plus kepada seluruh
warga baik dalam kegiatan formal ataupun informal.
2. Diharapkan dapat berperan aktif dalam gerakan 3M plus dalam kehidupan
sehari-hari dengan memanfaatkan media yang telah diberikan.
3. Diharapkan dapat memberikan inovasi baru dalam memanfaatkan kembali
barang bekas untuk mengurangi vektor penyakit DBD seperti pembuatan
lavitrap.

Masyarakat
1. Diharapkan dapat menerapkan gerakan 3M plus dalam kehidupan sehari-hari
dengan memanfaatkan media yang telah diberikan.
2. Diharapkan dapat memanfaatkan kembali barang bekas untuk mengurangi
vektor penyakit DBD seperti pembuatan lavitrap.
LAMPIRAN
KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA PENYULUHAN
BROSUR

Anda mungkin juga menyukai