Anda di halaman 1dari 4

PODCAST BONGENS(Obrolan Generasi Milenial Sehat)

DINKES MUBA

MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Materi Podcast Demam Berdarah Dengue Tanggal Juni 2022

Narasumber :

1. Apa penyebab demam berdarah?


Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Dengue yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes Aegpti atau nyamuk Aedes Albopictus

2. Bagaimana cara penularan demam berdarah?


Bila penderita DBD digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah masuk ke tubuh nyamuk dan
memperbanyak diri dan tetap ada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Jika nyamuk ini menggigit
orang lain, virus dengue ikut berpindah ke orang tersebut.

3. Seberapa Ibu tahu tentang perkembangan nyamuk Aedes Aegepty ini?


Perlu diketahui bahwa Nyamuk Aedes Aegypti bisa berkembang dalam lingkungan yang lembab dan air
tergenang, dimana siklus hidup Nyamuk adalah 3 sampai dengan 10 Minggu dan masa penetasan telur
adalah 10 sampai dengan 14 hari. Sekekor nyamuk betina dapat bertelur sebanyak 1000 butir tergantung
jumlah darah yang dihisap. Aktifitas Nyamuk ini menggigit pada jam 6-9 pagi dan 15-17 sore serta gemar
hinggap di baju yang digantung, belakang kulkas, Dispenser maupun vas bunga. Selain itu Tempat
perkembang biakan nyamuk yaitu di tempat – tempat penampungan air berupa genangan air yang
tertampung disuatu tempat atau bejana didalam atau disekitar rumah atau tempat – tempat umum. Misal
drum, ember, bak mandi, ember, penampung dispenser, tempat minum burung, vas bunga, barang bekas
seperti ban, kaleng, botol bekas.

Berkaitan dengan hal tersebut, kab. MUBA mempunyai suhu udara dan temperatur kelembaban yang
sangat mendukung  perkembangan Aedes Aegypti serta sangat berpotensi terjadi penularan virus Demam
Berdarah. Maka dari itu kami Pemerintahan MUBA lewat sinergitas Pemerintah dibantu masyarakat
melalui Kader Jumantik tengah melakukan monitoring ke rumah-rumah warga serta pengaplikasian Bubuk
Abate pada tampat-tempat penampungan air milik warga. Mengingat musim penghujan yang mulai
dirasakan di kab. MUBA hal ini penting dilakukan untuk memutus perkembang biakan Nyamuk Aedes
Aegypti di tempat yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
4. Mengapa pada musim hujan, kasus DBD sering naik?
Setiap bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir. Di tempat yang kering tanpa
air dapat bertahan berbulan – bulan pada suhu -2°C s.d 42°C dan bila tempat tersebut tergenang air atau
kelembabannya tinggi maka telur dapat menetas lebih cepat. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk
dewasa selama 9-10 hari dan umur nyamuk betina dapat mencapai 2-3 bulan. Nyamuk ini juga mempunyai
kebiasaan mengisap darah berulang kali.

5. Apa gejala demam berdarah?


Demam Berdarah ditandai dengan :
a. Demam tinggi mendadak 2-7 hari. Panas dapat turun pada hari ke-3 kemudian naik lagi dan pada hari
ke-6 atau ke-7 panas mendadak turun;
b. Sakit kepala;
c. Nyeri belakang bola mata;
d. Badan lemah/lesu;
e. Nyeri ulu hati;
f. Mual ;
g. Adanya perdarahan yang ditandai bintik merah/ptekie, perdarahan konjungtiva/mata, perdarahan gusi,
hematemesis/mimisan, BAB darah dan lain sebagainya;
h. Kalau dilakukan pemeriksaan laboratorium, jumlah trombosit <100.000/mm3 dan peningkatan
hematokrit>20% dari nilai normal;

6. Bagaimana jika ada anggota keluarga yang memiliki gejala seperti Demam Berdarah?
Prinsip dasar pengobatan DBD adalah penggantian cairan tubuh yang hilang jadi beri air minum sebanyak
– banyaknya dengan air yang sudah dimasak. Bisa juga diberi oralit. Berikan kompres air hangat dan obat
penurun panas seperti parasetamol. Jika dalam 2 hari panas tidak turun dan tanda perdarahan mulai keluar,
segera ke unit pelayanan kesehatan untuk segera mendapat pemeriksaan dan pertolongan.

7. Upaya apa yang dapat menjadi solusi utama pencegahan dan pengendalian penyakit Demam Berdarah?
Sejak tahun 1990 dilaksanakan upaya pemutusan rantai penularan secara terpadu melalui penyuluhan,
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), larvasidasi dan fogging fokus. Strategi pencegahan dan
pengendalian DBD yang cukup efektif saat ini adalah gerakan PSN dengan 3M Plus melalui gerakan 1
Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
8. Apa itu jumantik dan apa tugasnya?
Jumantik merupakan singkatan dari Juru Pemantau Jentik. Tugasnya yaitu melakukan pengawasan dan
penyuluhan kepada masyarakat agar melakukan PSN dengan 3M Plus. Adanya Jumantik ini sudah terbukti
berhasil menurunkan kasus DBD di beberapa kota seperti Mojokerto, DKI Jakarta, dll. Idealnya, sesuai
arahan dari Kementerian Kesehatan, setiap rumah dan tempat umum harus ada 1 juru pemantau jentik
yang bisa dilaksanakan oleh siapapun. Misal di rumah : bisa ibu atau anggota keluarga lainnya. Sedangkan
di tempat umum misalnya di kantor oleh petugas kebersihan kantor, sekolah oleh petugas kebersihan
sekolah, pasar oleh petugas kebersihan pasar, kader, PKK, Saka Bakti Husada dll..

9. Apa itu PSN 3M Plus?


Seperti yang dijelaskan tadi, pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan dengan 3 M yaitu Menguras
dan Menutup tempat – tempat penampungan air dan mengubur atau mendaur ulang barang – barang bekas
yang dapat menampung air.
Plus nya yaitu ;
a. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk (ikan kepala timah, ikan gupi, ikan cupang/tempalo);
b. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat – tempat sejenis lainnya seminggu sekali;
c. Memasang kawat kasa;
d. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar;
e. Upayakan pencahayaan dan ventilasi ruangan yang memadai;
f. Menggunakan kelambu;
g. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, dll;

10. Bagaimana cara penggunaan abate dan bisa didapatkan dimana?


Dosis Abate yaitu 10 grm/1 sendok makan rata untuk tiap 100 liter air dengan efek residu selama 3 bulan.
Abate bisa dimasukkan dalam kantong kecil kemudian ditusuk menggunakan jarum dan masukkan ke
tempat penampungan air. Abate bisa didapatkan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dimanapun
berada.
11. Efektifkah pelaksanaan fogging untuk memberantas DBD?
Fogging atau pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa saja sedangkan telur dan jentiknya tidak mati.
Selain itu nyamuk juga bisa resisten/kebal terhadap insektisida dan kurang ramah lingkungan. Itulah
kenapa kita harus melaksanakan PSN dengan 3 M Plus. Fogging juga dilakukan jika sudah ada kasus DBD
dan sudah dilaksanakan Penyelidikan Epidemiologis oleh petugas fasyankes. Jika memang terbukti
ditemukan 1 atau lebih penderita, jentik banyak baru fogging dilaksanakan. Kemampuan terbang nyamuk
betina rata2 40 meter, maksimal 100 meter, itulah juga kenapa fogging hanya dilakukan dalam radius 200
m.

Gerakan 3M ini bisa dijadikan kegiatan sebelum dan selama musim penularan DBD dengan cara
melaksanakan Gerakan PSN 3 M dipimpin oleh kepala wilayah setempat dengan melibatkan warga
setempat agar populasi nyamuk penular dapat ditekan serendah – rendahnya sehingga KLB dapat dicegah.
Untuk itu upaya penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat harus dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan karena keberadaan jentik nyamuk berkaitan erat dengan perilaku masyarakat.

12. Apa yang ingin bapak himbau terkait peningkatan kasus DBD ini?
Peningkatan kasus DBD ini hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten MUBA, maka dari itu perlu
adanya kerjasama dari berbagai elemen masyarakat untuk memutus rantai penularan virus yang
disebabkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti ini.

13. Terakhir, Apa yang ingin bapak sampaikan untuk masyarakat ?


kembali kami mengajak seluruh masyarakat kab. MUBA agar melaksanakan kegiatan Melakukan
Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M Plus dan penaburan Abate secara berkala 1 (Satu) Bulan sekali
dilingkungan tempat tinggal. Selanjutnya kami menghimbau masyarakat untuk menerapkan program
gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik) sebagai benteng pertama penanggulangan
menyebaran Nyamuk Aedes Aegypti di kab. MUBA yang bertujuan untuk meminimalisir jumlah penderita
dan jumlah kematian akibat Demam Berdarah melalui peran serta masyarakat dalam proses pencegahan.

Melalui proses pembinaan dan pemberdayaan peran masyarakat yang didukung sepenuhnya oleh
Pemerintah Daerah melalui Perangkat Daerah terkait, penyebaran DBD di wilayah Musi Banyuasin bisa
dieliminir serta masyarakat Musi Banyuasin yang lebih sehat dan bebas dari DBD dapat terwujud

Anda mungkin juga menyukai