Anda di halaman 1dari 14

PENYULUHAN GERAKAN

3MPLUS
KELOMPOK 5 :
 BELLA TIRANA JAYAPUTRI
 DIAN SAFITRI
 IRMA NOVITA ANDINI PUTRI
 MAHDA RAISYA ELANDRI
 OKTA RINA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah yang disertai
pembesaran hati dan manifestasi perdarahan. Oleh karena itu langkah
yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran DBD adalah
dengan memotong siklus penyebarannya dengan memberantas jentik
nyamuk tersebut.
Pada tahun 2015, sampai pertengahan bulan Desember tercatat
penderita DBD di 34 Provinsi di Indonesia sebanyak 71.668 orang, dan
641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah
dibandingkna tahun sebelumnya, yakni tahun 2014 dengan jumlah
penderita sebanyak 112.511 orang dan juga kasus meninggal sebanyak
871 penderita, disampaikan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI , Prof.dr.
Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K).
Partisipasi masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk DBD
tersebut perlu di tingkatkan antara lain pemeriksaan jentik secara
berkala dan berkesinambungan serta menggerakan masyarakat dalam
melakukan 3MPlus
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM :
1. Pemeriksaan jentik nyamuk bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya jentik nyamuk di rumah warga baik di dalam maupun dilu
ar rumah yang memungkinkan jentik dapat berkembang biak.
2. Untuk mengetahui apakah rumah warga yang diperiksa beresiko
tinggi terkena demam berdarah.
2. TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui tentang gerakkan 3MPlus
2. Melakukan gerakkan 3MPlus
3. Mengetahui adanya jentik nyamuk di rumah-rumah warga
C. MANFAAT
1. Tercegah dari penyakit Demam Berdarah
yang ditularkan melalui nyamuk Aedes
Aegypti
2. Menekan laju pertumbuhan nyamuk Aedes
Aegypti di lingkungan
3. Mengetahui tentang gerakan 3MPlus
BAB II
PELAKSANAAN PENYULUHAN
GERAKAN 3MPLUS DI POSYANDU
A. MATERI : GERAKAN 3MPLUS
B. SASARAN : IBU-IBU DI POSYANDU
C. TEMPAT : POSYANDU
D. METODE :
1. Memberikan surat izin untuk penyuluhan kepada ketua RT
2. Melakukan identifikasi masalah jentik nyamuk
3. Melaksanakan penyuluhan masyarakat dalam rangka
pengendalian vektor khususnya tempat perindukan, dengan cara
3MPlus yaitu :
1. Menguras :
Membersihkan tempat-tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak kamar mandi, ember air, tempat air
minum (dispenser), penampungan air dll.
2. Menutup :
Memberikan tutup secara rapat pada tempat air yang ditampung
seperti bak mandi, botol air minum, kendi dll.
3. Mengubur :
Menimbun dalam tanah bagi sampah-sampah atau benda yang
sudah tidak dipakai yang berpotensi untuk tempat perkembangbiakan
dan bertelur nyamuk di rumah.
4. PLUS cara lainnya :
 Mengganti air vas bunga dan tempat minum minimal seminggu
sekali.
 Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak.
 Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon dengan tanah
dan mengeringkan air yang ada di penampungan alami seperti air
diantara pelepah pisang.
 Bubuhkan bubuk pembunuh jentik nyamuk (Abate) di tempat-
tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air.
 Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan kepala timah,
ikan cupang dan ikan nila.
 Memasang kelambu saat tidur.
 Pencahayaan dan ventilasi di dalam ruangan harus memadai karena
nyamuk senang hinggap di kamar yang gelap.
 Jangan biasakan menggantung pakaian karena nyamuk aedes
aegypti senang hinggap di benda-benda yang tergantung di dalam
rumah seperti baju/pakaian dll.
 Menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk
(bakar,oles, elektrik dll) untuk mencegah gigitan nyamuk. Aktifitas
menggigit nyamuk Aedes Aegypty biasanya dari pagi sampai petang
(siang hari) dengan puncak aktifitas antara jam 09.00-10.00 dan jam
16.00-17.00. Karena itu jika anda bepergian terutama ke tempat
yang tinggi kasus DBD sebaiknya memakai celana dan baju lengan
panjang dan memakai lotion anti nyamuk.
 Memberikan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air
seperti gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain.
Pada survei jentik nyamuk Aedes aegypti akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan kepadatan jentik dengan ukuran sebagai berikut:
1. House Index (HI) adalah jumlah rumah positif jentik dari seluruh
rumah yang diperiksa.
HI = Jumlah rumah yang positif jentik x 100%
Jumlah rumah yang diperiksa
2. Container Index (CI) adalah jumlah kontainer yang ditemukan
larva dari seluruh kontainer yang diperiksa
CI = Jumlah kontainer yang positif jentik x 100%
Jumlah kontainer yang diperiksa
3. Breteu Index (BI) adalah jumlah kontainer dengan larva dalam
seratus rumah
BI = Jumlah kontainer yang positif jentik x 100%
100 rumah yang diperiksa
4. ABJ (Angka Bebas Jentik) Larva Free Index adalah
Persentase rumah dan atau tempat
umum yang tidak ditemukan jentik pada pemeriksaan jentik.
ABJ = Jumlah rumah yang bebas dari jentik x 100%
Jumlah rumah yang diperiksa

E. PEMANTAUAN
Jumantik kepanjangan dari Juru Pemantau Jentik merupakan
seorang petugas khusus yang secara sukarela mau bertanggung jawab
untuk melakukan upaya pemantauan nyamuk DBD Aedes Aegypti di
wilayah-wilayah dengan sebelumnya melakukan pelaporan ke
kelurahan atau puskesmas terdekat. Tugas dari Jumantik pada saat
memantau wilayah – wilayah diantaranya :
1. Mendatangi rumah-rumah warga untuk mengecek jentik nyamuk
2. Melihat tempat-tempat penampungan air dan tempat-tempat yang
dapat tergenang air, apakah ada jentik dan apakah sudah tertutup
dengan rapat. Untuk tempat yang sulit dikuras di taburi bubuk
abate.
3. Tidak menggantung pakaian di dalam rumah & menggunakan obat
nyamuk
4. Melihat lingkungan sekitar rumah-rumah warga terutama saat
musim hujan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil pembahasan masalah yang telah dibuat,
dapat diambil kesimpulan bahwa warga dapat mengetahui tentang
gerakkan 3MPlus dan kemudian melakukan gerakkan 3MPlus
yaitu :
• Menguras
• Menutup tampungan air, dan
• Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk
juga dapat menjadi cara untuk memberantas DBD.
Setelah melakukan 3MPlus tersebut warga-warga dapat
mengetahui ada atau tidaknya jentik nyamuk aedes aegypti
dirumah mereka.
B. SARAN :
Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami
bahaya dari penyakit DBD tersebut, sehingga setiap individu
tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri
dan lingkungannya dari kemungkinan terserangnya demam
berdarah.
Perlunya digalakkan Gerakan 3 M plus, tidak hanya bila
terjadi wabah tetapi harus dijadikan gerakan nasional melalui
pendekatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai