Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Asslamualaikum wr.wb

Puji Syukur hanya kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan berkah-Nya, sehingga kami mahasiswa Universitas

Malahayati Bandar Lampung Tahun 2019 dapat menyelesaikan laporan makalah Blok

CHOP (Program Kesehatan Berorientasi Komunitas) dengan judul “PBL BLOK CHOP

PUSKESMAS WAY KANDIS TANGGAL 9 DESMBER - 20 DESEMBER 2019”.

Yang bertujuan untuk memenuhi tugas dan persyaratan dalam menempuh program blok

CHOP. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad Salallah Alaihisalam

serta keluarga yang telah menjadi suri tauladan sampai akhir jaman.

Dalam proses penyusunan laporan makalah ini tidak terlepas dari dukungan

banyak pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. dr. Festy ladyani M.Kes , selaku Koordinator blok CHOP Universitas Malahayati

2. dr. Anne Fitriyana Jayanegara M.KK, selaku Pembimbing Kelompok 17 Blok CHOP

Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

3. dr. Rita Agustina, M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Way Kandis Kecamatan Tanjung

Senang Kota Bandar Lampung

4. Puskesmas Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang Kota Bandar Lampung yang

telah mengijinkan kami melaksanakan kegiatan PBL di Puskesmas ini.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan makalah ini baik secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan lapora

makalah ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Untuk itu kami mengharapkan kritik

ix
dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka menyempurnakan makalah

ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai refrensi yang

bermanfaat untuk selanjutnya baik bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat yang

membaca, Amin.

Bandar Lampung, Desember 2019


Penulis,

Kelompok 17

x
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i

Kata Pengantar.......................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................... iii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................

BAB II: TEORI

2.1 Puskesmas ................................................................................


2.2 Pokok Pelayanan Puskesmas ...................................................
2.2.1 Administrasi ...................................................................
2.2.2 Pelayanan UKM .............................................................
2.2.3 Pelayanan UKP ...............................................................

BAB III: PEMBAHASAN

3.1 Visi dan Misi Puskesmas .........................................................


3.2 Pelayanan Administrasi Sistem Organisasi .............................
3.3 Capaian dan Target UKM ........................................................
3.4 Capaian dan Target UKP .........................................................

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 adalah unit

pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.

Way Kandis memiliki puskesmas yang terletak di Jl. Pulau Damar No. 90 Perumnas

Way Kandis Kota Bandar Lampung dan dikepalai oleh dr. Rita Agustina, M.Kes. UPT

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis didirikan sekitar tahun 1990 dan mulai beroprasi

pada tahun 1991.

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis sebagai lahan Pengalaman Belajar

Lapangan (PBL) Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati BLOK CHOP

(Program Kesehatan Beriorientas Komunitas) tahun ini, dimana kegiatan ini bertujuan

untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa pada kasus Program Kesehatan

Berorientasi Komunitas sehingga mahasiswa mampu mengelola berbagai kasus yang

terjadi dalam praktek di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikkan ilmu yang di dapat

dalam Blok CHOP dalam menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat melalui

pendekatan keluarga?

xii
1.3 Tujuan Pengalaman Belajar Lapkanapangan

1. mahasiswa mampu melaksanakan praktik kedokteran yang professional

sesuai dengan nilai dan prinsip ketuhanan, moral luhur, etika, disiplin,

hukum, dan social budaya

2. mahasiswa mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan

nonverbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat,

kolega, dan profesi lain

3. mahasiswa mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan

landasan ilmiah ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk

mendapat hasil yang optimum

4. Amahasiswa mampu mengelola kesehatan individu, keluarga maupun

masyarakat secara komprehensif, holistic, terpadu dan berkesinabungan

dalam konteks pelayanan kesehatan primer

xiii
BAB II
TEORI

2.1. Puskesmas

2.1.1. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksanan teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan

kesehatan diwilayah kerjanya, puskesmas berperan menyelenggarakan

upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup

sehat bagi penduduk agar memperoleh drajat kesehatan yang optimal,

dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan keluarga dan

masyarakan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dalam era

desentralisasi dibidang kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas sistem

kesehatan untuk mencapai tujuan tersebut UPT Puskesmas Rawat Inap

Way Kandis mempunyai visi “ Menuju Kecamatan Tanjung Senang Sehat

2021” untu mencapai visi tersebut UPT Puskesmas Rawat Inap Way

Kandis mempunyai misi:

1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan

2. Menurunkan kasus penyakit menular

3. Menekan AKI/AKB

4. Meningkatkan status gizi balita

5. Meningkatkan kemandirian masyarakat

6. Meningkatkan kinerja dan kerjasama lintas program dan lintas sector

7. Meningkatkan SIK (Sistem Informasi Kesehatan

xiv
Untuk mencapai tujuan visi dan misi tersebut perlu adanya penataan

dan pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) sehingga dapat

memberikan indikator mutu kesehatan dengan benar, salah satu dari

penyelanggaran sistem informasi kesehatan (SIK) adalah profil kesehatan

yang relative lengkap dan berisi data informasi kesehatan, upaya

kesehatan, sumber daya kesehatan dan data informasi lainnya. Profil UPT

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis tahun 2019 ini disusun dengan

harapan dapat memberikan gambaran situasi kesehatan diwilayah kerja

UPT Puskesmas Rawat Inap Way Kandis secara menyeluruh baik tentang

keadaan umum, lingkungan dan drajat kesehatan maupun sumber daya

pembangunan kesehatan, data profil yang disajikan merupakan hasil

kegiatan program kesehatan dari bulan januari s.d bulan desember tahun

2019.

2.1.2. Maksud dan Tujuan

2.1.2.1. Maksud

Maksud disusunya profil kesehatan UPT Puskesmas Rawat Inap

Way Kandis tahun 2019 adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan

diwilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Way Kandis dalam mencapai

deajat kesehatan masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui

permasalahan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Way

Kandis.

2.1.2.2. Tujuan

Tujuan umum adalah trsedianya data/informasi yang dapat

digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam

xv
rangka menyediakan sarana untukmengevaluasi pencapaian orogran

kesehatan tahun 2019.

2.1.3. Sejarah Puskesmas

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis sebelumnya merupakan Puskesmas

Rwat Jalan yang dibangun pada tahun 1990 dan mulai beroprasi tahun 1991,

sejak berdiri hingga sekarang Puskesmas Rawat Inap Way Kandis beberapa

kali telah mengalami penggantian pemimpin sebagai berikut:

1. Tahun 1991-1993 dipimpin oleh dr. Donna Alfina

2. Tahun 1993-1995 dipimpin oleh dr. Arief Munandar

3. Tahun 1995-1996 dipimpin oleh dr. Ria Sari

4. Tahun 1996-1997 dipimpin oleh drg. Armita Hutabarat

5. Tahun 1997-2001 dipimpin oleh drg. Arthur Sagala

6. Tahun 2001-2002 dipimpin oleh dr. Aryanti

7. Tahun 2002-2006 dipimpi oleg drg. Meri Farida

8. Tahun 2006-2007 dipimpin oleh drg. Netty

9. Tahun 2007-2009 dipimpin oleh dr. Endang Legiarti

10. Tahun 2009 bulan Febuari-November 2009 dipimpin oleh Dra. Rochani,

M.Kes

11. Tahun 2009-2011 dipimpin oleh dr. Zenobi Devi

12. Tahun 2011-2012 dipmpin oleh drg. Rosmaulina Girsang selaku PLT

13. Tahun 2012-2013 dipimpin oleh dr. Pritha Prawieta

14. Tahun 2013-2016 dipimpin oleh dr. Intan Kusuma dewi

15. Tahun 2016 sampai sekarang dipimpin oleh dr, Rita Agustina, M.Kes

xvi
Pada tahun 1991 hingga 2001 Puskesmas Way Kandis merupakan

puskesmas yang masuk dalam wilayah kecamtan kedaton. Berdasarkan

Peraturan Daerah No.4 Tahun 2001 tanggal 03 Oktober 2001 wilayah

kecamatan kedaton terbagi menjadi tiga (3) kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Kedaton

2. Kecamatan Rajabasa

3. Kecamatan Tanjung Senang

Dalam pemekaran wilayah kecamatan Puskesmas Way Kandis masuk

wilayah kecamatan Tanjung Senang dengan luas wilayah kerja ±973 Ha

yang terdiri dari lima (5) kelurahan yaitu:

1. Kelurahan Tanjung senang

2. Kelurahan way Kandis

3. Kelurahan Perumnas Way Kandis

4. Kelurahan Labuhan Dalam

5. Kelurahan Pematang Wangi

Puskesmas Way Kandis memiliki lima (5) Puskesmas Pembantu yaitu:

1. Puskesmas Pembantu Tanjung senang I

2. Puskesmas Pembantu Tanjung senang II

3. Puskesmas Pembantu Tanjung Raya Permai

4. Puskesmas Pembantu Way Kandis

5. Puskesmas Pembantu Labuhan Dalam

xvii
Pada Tahun 2012 Puskesmas Way Kandis mengalami perubahan status dari

Puskesmas Rawat Jalan menjadi Puskesmas Rawat Inap yang diresmikan

oleh Bapak Walikota Bandar Lampung pada tanggan 18 Juli 2012.

2.1.4. Geografi Puskesmas

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis merupakan Puskesmas yang ada

didalam pemerintahan Kecamatan Tanjung Seneng yang terletak di

Kelurahan Perumnas Way Kandis dengan Luas Wilayah kerja ±9,73 km2

dengan membawahi 5 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Tanjung senang

2. Kelurahan way Kandis

3. Kelurahan Perumnas Way Kandis

4. Kelurahan Labuhan Dalam

5. Kelurahan Pematang Wangi

Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Way Kandis merupakan dataran

rendah dan bergelombang, ketinggian rata-rata 500 meter diatas ketinggian

permukaan laut dengan suhu 24-30 derajat celcius. Tanah diwilayah

kecamatan Tanjung Seneng telah banyak beralih fungsi yang sebelumnya

merupakan tanah pertanian dan persawahan kini menjadi daerah pemukiman

penduduk. Penduduk Kecamatan Tanjung Seneng mayoritas bekerja sebagai

petani dan buruh, jarak tempuh Puskesmas Rawat Inap Way Kandis dari Pusat

Kota Bandar Lampung berjarak ± 7 km.

xviii
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Way Kandis adalah sebagai

berikut :

 Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Way Huwi Kecamatan Jati

Agung Lampung Selatan

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Way Dadi Kecamatan

Sukarame

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Way Halim dan

Kecamatan Labuan Ratu

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Rajabasa

2.1.5. Luas Wilayah

No Kelurahan Luas Wilyah (km2)

1 Tanjung Seneng 3,2 km2

2 Way Kandis 1.61 km2

3 Perumnas Way Kandis 0,75 km2

4 Labuhan Dalam 3,5 km2

5 Pematang Wangi 0,67 km2

Jumlah 9,73 km2

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa Kelurahan yang paling luas wilayahnya

adalah Kelurahan Labuhan Dalam dan Kelurahan yang paling rendah luas

wilayahnya Kelurahan Pematang Wangi.

2.1.6. Demografi

Penduduk Kecamatan Tanjung Seneng terdiri dari dua kelompok yaitu

penduduk asli dan penduduk pendatang, penduduk pendatang brasal dari

xix
pulau jawa dan pulau Sumatra Penduduk Kecamatan Tanjung Seneng tahun

2018 berjumlah 48.333 yang terdiri dari laki-laki 24.148 dan perempuan

24.185 dengan jumlah kepala keluarga 9.780.

Penduduk KK
No Kelurahan
Lk Pr Total
1 Tanjung Seneng 5.681 6.597 13.278 2.555

2 Way Kandis 4.672 4.630 9.302 2.248

3 Perumnas Way 4.158 4.428 8.586 1.727


Kandis
4 Labuhan Dalam 4.850 4.704 9.554 1.616

5 Pematang Wangi 7.787 3.428 7.613 1.634

Jumlah 24.148 24.185 48.333 9.780

2.2. Pokok Pelayanan Puskesmas

2.2.1. Administrasi

Bentuk pelayanan administrasi dan manajemen dapat berupa penyusunan

kebijakan, penyusunan rencana strategis, penyusunan pedoman mutu,

penyusunan rencana kegiatan, dan lain-lain. Kegiatan administrasi dan

manajemen sebagian besar dilakukan oleh bagian ketatausahaan. Untuk

menjalankan fungsinya dengan baik, maka dalam pelaksanaan ketugasan

dibagi menjadi 3 (tiga) fungsi :

1. Kepegawaian dan Umum

a) Kepegawaian

Beberapa hal kegiatan kepegawaian dan umum diantaranya :

Mengawal segala kebutuhan dan kewajiban pegawai, misalnya

kenaikan pangkat, pengurusan SKP, cuti pegawa, absensi pegawai,

xx
pembinaan pegawai, persyaratan kompetensi pegawai,

meningkatkan kompetensi pegawai, dan lain-lain.

b) Umum

Bertugas mengawal segala keperluan suatu organisasi,

misalnya kearsipan, pemeliharaan gedung, pengaturan jadwal

pemakaian aula, penataan ruangan, penataan lingkungan, dan lain-

lain.

2. Keuangan

Beberapa hal terkait dengan fungsi dan tugas keuangan adalah

mendukung pendanaan suatu organisasi dalam melaksanakan

kegiatan. Proses pertanggungjawaban keuangan adalah hal yang

sangat penting dalam suatu organisasi. Untuk mendukung berjalannya

kegiatan dalam organisasi dengan baik perlu laporan keuangan yang

akuntabel dan berkualitas. Untuk mendapatkan laporan keuangan yang

berkualitas dibutuhkan kerja sama tim yang solid karena pelaksana

kegiatan adalah pemegang program.

3. Data dan Informasi

Untuk mengambil suatu kebijakan diperlukan data & informasi

yang akurat. Proses pengumpulan data dilakukan oleh pemegang

program, selanjutnya data diolah dan dilaporkan secara rutin kepada

Dinas Kesehatan.

xxi
2.2.2. Pelayanan UKM

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014

menyebutkan yang dimaksud dengan upaya kesehatan masyarakat adalah

kegiatan yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan

serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan. Sasaran

dari upaya ini adalah keluarga, kelompok, dan masyarakat. Di tingkat

puskesmas, upaya kesehatan masyarakat terdiri dari upaya kesehatan

masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.

1. UKM Esensial

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014

menerangkan yang dimaksud dengan upaya kesehatan esensial adalah

upaya kesehatan masyarakat yang harus dilakukan oleh setiap

puskesmas. Upaya kesehatan masyarakat esensial menurut pasal 36

Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 meliputi pelayanan promosi

kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu,

anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, serta pelayanan

pencegahan dan pengendalian penyakit. Bentuk kegiatan pelayanan

promosi kesehatan adalah penyuluhan, pemberdayaan masyarakat,

pelatihan dan advokasi. Pelayanan kesehatan lingkungan dilakukan

melalui kegiatan pemantauan tempat-tempat umum, pengelolaan

makanan dan sumber air bersih. Sedangkan pelayanan KIA dan KB

meliputi pelayanan imunisasi, skrining kesehatan siswa sekolah

pendidikan dasar, dan penyuluhan KB pada kelompok usia subur.

Pelayanan gizi dilakukan dengan kegiatan deteksi dini kasus gizi di

xxii
msyarakat, surveilans gizi, dan melalukan asuhan keperawatan pada

kelompok atau masyarakat. Untuk pelayanan pencegahan dan

pengendalian penyakit, program ini meliputi pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular serta pencegahan dan

pengendalian penyakit menular.

Aridewi, et all. (2013) menjelaskan hubungan pencapaian program

upaya kesehatan masyarakat esensial yaitu kesehatan ibu dan anak

dengan pelaksanaan BOK (Biaya Operasional Kesehatan). BOK

membantu upaya promotif dan preventif kesehatan. Dalam

pelaksanaan BOK perlu dibuat penyusunan PoA (Plan of Action). Hal

ini dilakukan agar pelaksanaan BOK sesuai dengan juknis. Hasil

penelitian yang dilakukan di kabupaten Kudus, Jawa Tengah

mengenai pemanfaatan BOK di bidang KIA menunjukkan bahwa

puskesmas yang berhasil menekan kasus kematian ibu dan anak adalah

puskesmas yang dalam penyusunan PoA mengacu pada juknis

(petunjuk teknis) BOK dan dalam pelaksanaannya berjalan sesuai

dengan PoA. Hal ini juga didukung dengan pelaksanaan program yang

dilakukan oleh tim dan melibatkan kader serta dilakukan monitor

secara rutin. Sebaliknya, puskesmas yang kurang berhasil dalam

melaksanakan program adalah puskesmas yang dalam pelaksanaan

programnya tidak sesuai dengan PoA yang mengacu pada juknis BOK.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh bidan dan tidak dilakukan

monitoring oleh kepala puskesmas. Penelitian ini menyebutkan bahwa

xxiii
petugas pelaksana program KIA harus sering diingatkan agar sesuai

dengan PoA.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian dari program upaya

kesehatan masyarakat esensial adalah tingginya angka kematian

neonatal. Penelitian yang dilakukan berdasarkan analisis data

RISKESDAS tahun 2010 menunjukkan bahwa angka kematian

neonatal di Indonesia sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup. Meskipun

berbagai pelayanan kesehatan ibu dan anak sudah banyak

dikembangkan, penurunan kematian neonatal masih lambat. Penelitian

ini menunjukkan perlunya pelayanan kesehatan nenonatal yang

berkualitas untuk mencegah kematian neonatal di Indonesia (Sukamti,

et all. 2015). Pelayanan yang berkualitas akan memerlukan pendanaan

yang baik sehingga diharapkan pemanfaatan anggaran yang ada dapat

dilaksanakan seoptimal mungkin.

2. UKM Non Esensial

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014

menerangkan yang dimaksud dengan upaya kesehatan pengembangan

adalah upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya disesuaikan

dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan

potensi sumber daya di setiap puskesmas. Upaya kesehatan

masyarakat pengembangan seperti yang tertera pada lampiran

Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 terdiri atas pelayanan kesehatan

jiwa, pelayanan kesehatan gigi, pelayanan kesehatan tradisional

komplementer, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kesehatan indera,

xxiv
kesehatan lanjut usia, serta kesehatan kerja dan olahraga. Pelayanan

kesehatan jiwa meliputi konseling narkotika dan program wajib lapor

pecandu narkotika. Pelayanan kesehatan gigi terdiri dari pelayanan

kesehatan gigi pada ibu hamil, lansia, balita, dan PAUD. Sedangkan

yang dimaksud pelayanan kesehatan tradisional komplementer adalah

TOGA (program pemanfaatan tanaman obat keluarga). Untuk

pelaksanaan program UKS meliputi pelaksanaan BIAS (Bulan

Imunisasi Anak Sekolah) dan usaha kesehatan gigi sekolah SD sampai

dengan SMA. Sedangkan untuk kesehatan indera bentuk kegiatan ini

meliputi pelayanan dan penyuluhan kesehatan indera. Kegiatan

pelayanan kesehatan lansia dilakukan dengan adanya posyandu lansia.

Sementara itu bentuk kegiatan kesehatan kerja dan olahraga adalah

deteksi dini dan pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK).

2.2.3. Pelayanan UKP

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) Nomor 75 Tahun 2014

Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu

kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk

peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat

penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dilaksanakan sesuai standar

prosedur operasional dan standar pelayanan. Pelayanan UKP dilaksanakan

oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh

pemerintah atau masyarakat.

xxv
2.2.4. PIS PK

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-

5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.

Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaoitu Program

Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia

Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi Program Utama

Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya

melalui Rencana Strategis (Renstra) kementrian Kesehatan Tahun 2015-

2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Mentri Kesehatan R.I. Nomor

HK.02.02/Menkes/52/2015.

Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat

kesehatan dan status gizi masyarakat melalui uapya kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial

dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran

pokok Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2015-

2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak, (2)

meningkatnya pengendalian penyakit, (3) meningkatnya akses dan mutu

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,

tertinggal,dan perbatasan, (4) meningkatnya cakupan pelayanan

kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas

pengelolaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Kesehatan, (5)

terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat, dan vaksin, serta (6)

meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.

xxvi
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar

utama, yaitu: (1) penerapan paradigm sehat, (2) penguatan pelayanan

kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).

Penerapan paradigm sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan

kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotive dan

preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan

kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan

kesehatan. Optimasi system rujukan, dan peningkatan mutu

menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis

risiko kesehatan. Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan

sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya

itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.

xxvii
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Visi Dan Misi Di Puskesmas

2.1.4. Visi

UPT Puskesmas Rawat Inap Way Kandis mempunyai visi “ Menuju

Kecamatan Tanjung Senang Sehat 2021”

2.1.5. Misi

Misi UPT Puskesmas Rawat Inap Way Kandis :

1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan

2. Menurunkan kasus penyakit menular

3. Menekan AKI/AKB

4. Meningkatkan status gizi balita

5. Meningkatkan kemandirian masyarakat

6. Meningkatkan kinerja dan kerjasama lintas program dan lintas sector

7. Meningkatkan SIK (Sistem Informasi Kesehatan

3.2. Pelayanan Administrasi Sistem Organisasi

Tanggal BPJS Umum P2KM


Baru Lw Baru Lw Baru Lw
L P L P L P L P L P L P
9 1 4 10 10 4 7 5 7 - 1 - 1
10 1 2 12 10 10 12 6 9 - - 1 1
11 1 1 6 6 5 7 1 5 2 - 1 2
12 - 2 6 12 7 17 5 10 2 3 - 1
13 1 2 8 5 5 12 3 7 - - - -
Jumlah 4 11 42 43 31 55 20 38 4 4 2 5

xxviii
Data kunjungan pasien puskesmas rawat inap way kandis dari tanggal 9-

13 desember 2019 terdapat 15 pasien bpjs baru dan 85 pasien bpjs luar wilayah,

untuk pasien umum terdapat 86 pasien baru dan 58 pasien luar wilayah, untuk

pasien dengan P2KM terdapat 8 pasien baru dan 7 pasien luar wilayah.

A. Surat menyurat

Bentuk dan susunan naskah dinas/ surat di lingkungan UPT Puskesmas Rawat

Inap Way Kandis mengacu Peraturan Walikota Kota Bandar Lampung Nomor 44

Tahun 2010 tentang Tata Naskah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandar

Lampung, yang terdiri atas:

a. Surat Instruksi;

b. Surat Edaran;

c. Surat Keterangan;

d. Surat Perintah;

e. Surat Izin;

f. Surat Perjanjian;

g. Surat Perintah Tugas;

h. Surat Kuasa;

i. Surat Undangan;

j. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;

k. Surat Panggilan;

l. Surat Disposisi;

m. Surat Pengumuman;

n. Surat Laporan;

o. Surat Pengatar.

xxix
Bentuk susunan naskah/ surat di Lingkungan UPT Puskesmas Rawat Inap

Way Kandis berdasarkan hasil analisa tim Mutu UKP, yang terdiri atas;

a. Surat Keterangan Sakit;

b. Surat Keterangan Sehat;

c. Surat Keterangan Dirawat;

d. Inform concent;

e. Resume Medis.

B. Alur Surat Masuk

Kepala Koordinator
Tata usaha
puskesmas Program

Hasil Di setujui oleh


survey
tata usaha

3.3. Capaian dan Target UKM

A. Kesling

Satuan Target % Capaian %


KESEHATAN LINGKUNGAN
A Penyehatan Air
1 Persentase penduduk memeiliki akses air bersih 73.33 80.67
B Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman
1 Pembinaan tempat pengelolaan makanan 64.17 85.0
C Penyehatan lingkungan permukiman dan
jamban keluarga
1 Persentase rumah sehat 73.33 81
D Sanitasi berbasis masyarakat
1 Jumlah keluarga yang melaksankan STBM 100 100
2 Jumlah kelurahan ODF 55 40
E Pengawasan sanitasi
1 Inspeksi sanitasi sumber air 45.83 81

xxx
2 Inspekasi pasar sehat 100 100

B. Perkesmas

Perkesmas program pelayanan penanganan dengan kasus tertentu yang

dikunjungi oleh petugas puskesmas ketempat tinggalnya untuk melakukan

asuhan keperwatan keluarga maupun asuhan keperawatan kelompok,

misalnya seperti kasus gizi kurang dan penderita pneumonia.

Satuan Target % Capaian %


1 Pemantauan keluarga rawan 92 62
2 Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga 92 62
3 Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok 92 100
masyarakat

C. Promkes

Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan promosi kesehatan sering dijumpai

masalah dan hambatan, sehingga perlu adanya metode penyuluhan yang

sangat bervariatif dalam pendekatan ke individu atau kelompok masyarakat

yang akan kita ubah prilakunya.

Sasaran kegiatan program promosi kesehatan :

a. Petugas puskesmas

b. Masyarakat

c. Sekolah-sekolah

d. Instansi/ Kantor pemerintahan atau swasta

e. Tempat-tempat Umum

Satuan Target % Capaian %


Upaya promosi kesehatan
A Prilaku hidup bersih dan sehat
1 Presentase rumah tangga ber-PHBS 64.2 45.35

xxxi
2 Presentase tatanan institusi pendidikan 64.2 70.37
yang melakukan PHBS
3 Presentase semua kegiatan yang ber- 91.7 100
PHBS
4 Presentase tatanan tempat beribadah 64.2 87.50
yang melaksanakan PHBS
5 Presentase tatanan tempat kerja yang 64.2 66.67
melaksanakan kegiatan PHBS
B Mendorong terbentuknya upaya
kesehatan bersumber masyarakat
1 Presentase posyandu aktif (peurnama 90 100
dan mandiri)
2 Presentase kelurahan siaga aktif 80 100
(purnama dan mandiri)
C Melaksanakan orientasi promosi 91.7 100
kesehatan bagi kanker
D Melaksanakan penyuluhan kelompok 100 100
E Mendampingi pelaksanaan SMD dan 91.7 100
MMK tentang kesehatan
F Melaksanakan kunjungan rumah 91.7 62
sebagau intervensi PIS-PK
G Melaksanakan penggalangan 100 100
dukungan ormas/ kelompok potensial
dalam pelaksanaan
Kesehatan kerja
1 Jumlah pos UKK yang terbentuk per 91.7 60
puskesmas
2 Jumlah pekerja sakit yang dilayani per 91.7 100
puskesmas
Kesehatan olahraga
1 Jumlah kelompok olahraga yang 100 100
diperiksa kesehatannya
2 Jumlah orang yang sudah diukur 45.8 98.90
kebugaran jasmaninnya
Pelayanan kesehatan sekoalah
1 Penyuluhan dan pemeriksaan GILUT 100 50
anak SD
2 Penyuluhan dan pemeriksaan GILUT 100 100
anak PAUD/TK
3 Pembinaan UKS (SD,SMP,SMA) 100 100
4 Pembinaan dokter kecil 100 76.92
5 Penjaringan peserta didik (kelas 1) 100 100
6 Penjaringan peserta didik (kelas 7) 70 98.90
7 Penjaringan peserta didik (kelas 10) 70 75.07

D. Gizi
xxxii
Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui

peningkatan status gizi masyarakat terutama pada balita, keadaan status gizi

pada bbalita sangat berpengaruh terhadap kecerdasan dan pertumbuhan.

Status gizi yang baik tentunya akan menghasilkan kualitas dan produktivitas

manusia yang baik.

No Satuan Target % Capaian %


1 Balita underweinght 16 1
2 Balita stunting 26 0.7
3 Balita wasting 9 0.1
4 Ibu hamil anemia 26 14.41
5 Bayi baru lahir berat badan renda 7 0
(<2500gr)
6 Bayi usia kurang 6 bulan 50 58
mendapatkan ASI eksklusif
7 Bayi 6 bulan mendapatkan ASI 92 112
eksklusif
8 Ibu hamil mendapatkan tablet tambah 90 84
darah (TTD) minimal 90 tablet
selama kehamilan
9 Ibu hamil kurang energy kronik 95 100
(KEK) mendapat PTM
10 Balita kurus mendapatkan makanan 90 100
tambahan
11 Remaja putri mendapat dan 30 85
mengkonsumsi (TTD)
12 Bayi baru lahir mendapat IMD 46 56
13 Balita yang ditimbang berat badannya 80 83
(D/S)
14 Balita mempunyai buku KIA/KMS 80 99
15 Balita ditimbang yang naik berat 76 96
badannya (N/D)
16 Balita ditimbang yang tidak naik 4 0.8
berat badannya dua kali berturut turut
(2T)
17 Balita 6-59 bulan mendapat kapsul 90 84
vitamin A
18 Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 90 84
19 Rumah tangga mengkomsumsi garam 90 94
beryodium
20 Kasus balita gizi buruk mendapat 100 100
perawatan

xxxiii
E. P2M dan PTM

Satuan Target Capaian


% %
A Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular
I PTM
1 Cakupan kelurahan yang memiliki poswindu 100 100
2 Presentase wanita usia 30-50 tahun yang 36.7 7.8
diskrining kanker serviks dan kanker payudara
3 Prevalensi usia produktif (usia 15-59 tahun) 91.7 52.5
yang diskrining kesehatan
4 Presentase penderita hipertensi yang mendapat 21.8 27.6
pelayanan kesehatan
5 Presentase penderita diabetes mellitus yang 6.3 65
mendapat pelayanan kesehatan
6 Presentase pelayanan kesehatan penderita 14.1 86.2
obesitas
7 Prevalesi merokok pada usia ≤ 18 tahun 5.1 114.7
8 Presentase sekolah yang telah menerepkan 27.5
kawasan tanpa rokok (KTR)
II Upaya kesehatan mata atau pencegahan 70.4
kebutaan
1 Penemuan kasus di masyarakat dan puskesmas, 1.5 3.62
melalui pemeriksaan : Visus atau Refraksi
2 Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas 10 2.4
3 Penemua kasus buta katarak pada usia > 45 0.9 0.2
tahun
4 Pelayanan atau rujukan operasi katarak di 100 100
puskesmas
5 Skrining kesehatan indra 36.7 92.3
B Imunisasi dan Survailence
I Pelayanan imunisasi
1 Presentase anak usia 0-12 bulan yang mendapat 87.1 71.2
imunisasi dasar lengkap
2 Presentase anak usia baduta (18-24 bulan) yang 87.2 71.4
mendapat imunisasi DPT-HB-
3 Presentase anak usia baduta yang mendapat 84.2 180
imunisasi lanjutan campak

xxxiv
4 Presentase keseluruhan yang mencapai 91.1 152.5
universal child imunisasi (UCI)
5 Presentase anak SD yang mendapatkan 87.1 100
imunisasi (kelas 1,2,5) DT dan Td
6 Presentase supervise (pelayanan imunisasi) di 91.1 86.5
UPS (unit pelayanan swasta) oleh petugas
puskesmas 2 kali setahun
7 Skiring ibu hamil mendapatkan imunisasi Td2+ 77.9
8 Presentase KIPI yang ditanggani 91.7 114.6
9 Presentase anak SD kelas 1 yang mendapatkan 87.1 90.7
imunisasi campak
II Survailance
1 Cakupan keseluruhan yang mengalami KLB 100 0
dilakukan PE (penyelidikan epidemiologi) <24
jam
2 Presentase ketepatan system kewaspadaan dini 100 100
dan respon
3 Presentase kelengkapan system kewaspadaan 100 100
dini respon
4 Berkat pelacakan kasus penyakit menular dan 100 100
PD3I
5 Penemuan kasus AFP 100 100
6 Pengiriman sempel campak 80 100
C Upaya pecegahan dan penangulanggan
penyakit menular
A TB Paru
1 Pencakupan penderita kasus TB yang ditemukan 7.5 34.3
semua tipe (CDR)
2 Anggka keberhasilan pengobatan 82.5 130.8
3 Presentase pasien TB (TB baru maupun TB 100 100
kambuh paten) di tes HIV dan hasilnya tercatat
di register
4 Convertion rate (CR) 80% 80 250
5 Anggka kesembuhan (CURE RATE) 77.9 132.6
B HIV-AIDS
1 Presentase orang beresiko terinfeksi HIV 100 100
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar
2 Presentase ibu hamil yang dites HIV dan 100 100
mengetahui hasil
C Hepatitis
1 Presentase deteksi dini hepatitis B pada ibu 91.7 40.8
hamil
2 Presentase bayi diberikan HBig 100 100
D Kusta
1 Anggka penemua kasus baru (CDR)
E Dieare
1 Cakupan layanan penderita diare semua umur 9.2 7.2

xxxv
2 Cakupan layanan penderita diare balita 100 100
F Pneumonia
1 Cakupan penemua dan tatalaksana penderita 100 98.2
pneumonia balita
G Malaria
1 Insiden Rate Malaria (API) 0
2 SPR 4.6 0
F Demam Berdarah Dengue (DBD)
1 Angka Bebas Jentik (ABJ) 95 107.62
G KECACINGAN
1 Cakupan Pemberian Obat Cacing (POPM) 75 88.1
H Pengendalian typhoid
1 Jumlah diagnose typhoid sesuai dengan 100 100
konfirmasi Laboratorium
2 Jumlah penderita typhoid yang mendapat 100 100
edukasi tentang typhoid
I Campak
Jumlah buspec campak yang diperiksa IGM 80 100.9

F. KIA dan KB

No Pelayanan KIA-KB Cakupan Target


% %
A Kesehatan Ibu
1 Persentasi kunjungan bumil k1 87.96 83.3
2 Presentase kunjungan bumil dengan K4 83.55 88.0
3 Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan 84.23 87.1
termasuk pendampingan persalinan dukun oleh
tenaga kesehatan sesuai standar
4 Persentase ibu nifas yang memperoleh 3 kali 84.23 87.1
pelayanan sesuai standar (KF3)
5 Persentase bumil dengan komplikasi yang 70.97 73.3
ditangani
B Kesehatan Bayi
1 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang 0.79 57.5
ditangani
2 Cakupan kunjungan neonatus ke sarana 88.84 90.81
kesehatan (KN1)
3 Cakupan neonatal lengkap (KN3) 88.72 87.1
4 Persentase bayi yang memperoleh pelayanan 90.97 87.1
kesehatan
5 Cakupan BBLR ditangani(11%) 1.08 63.3
C Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra
Sekolah

xxxvi
1 Presentase anak usia pendidikan dasar yang 109.49 66.7
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
2 Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh 120.82 73.3
kembang balita (kontak pertama) / cakupan
pelayanan anak balita
D Upaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan
Remaja
1 Cakupan pelayanan kesehatan remaja 10-14 72.45 70.8
tahun
2 Cakupan pelayanan kesehatan remaja 15-18 75.44 77.9
tahun
E Pelayanan Keluarga Berencana
1 Cakupan peserta KB aktif 70.58 76.0
2 MKJP 25.73 37.0
3 NON MKJP 48.84 39.0

G. Hasil PIS PK Kelurahan Way kandis

Berdasarkan hasil Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga

yang telah di laksanakan di kelurahan way kandis di RT 02,03 dan 04 telah

di dapat sebayak 51 kepla keluarga dari hasil surver di dapatkan data

sebgaai berikut:

1. Program KB

25.5 %

54.9%

19.6%

 Keluarga yang sudah mengikuti program KB sebesar 54.9%

 Keluarga yang tidak mengikuti program KB sebesar 19.6%

xxxvii
 Terdapat 25.5% keluarga yang tidak termasuk kedalam kriteria

mengikuti program KB.

2. Melakukan persalinan di pelayanan kesehatan

13.7 %

86.3%

 Terdapat ibu hamil yang melakukan persalinan di pelayanan

kesehatan sebesar 13.7%

 Terdapat ibu hamil yang tidak termasuk kedalam kriteria (Usia

kehamilan <12 bulan, dan tidak hamil) sebesar 86.3%

3. Imunisasi Dasar Lengkap

xxxviii
21.6%

86.4%

 Terdapat bayi yang diberikan imunisasi dasar lengkap sebesar 21.6%

 Terdapat bayi yang tidak diberikan imunisasi dasar lengkap sebesar

2%

 Terdapat anggota rumah tangga yang tidak sesuai dengan kriteria

pemberian imunisasi dasar lengkap sebesar 86.4%

4. ASI Eksklusif

21.6%

78.4 %

 Terdapat bayi yang diberikan ASI eksklusif sebesar 21.6%

 Terdapat bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif sebesar 78.4%

5. Balita Pemantauan Pertumbuhan

xxxix
21.5%

2%

76.5 %

 Terdapat balita yang mengikuti pemantauan pertumbuhan sebesar

21.5%

 Terdapat balita yang tidak mengikuti pemantauan pertumbuhan

sebesar 2.%

 Terdapat anak yang tidak termasuk kedalam kriteria pemantauan

pertumbuhan sebesar 76.5%

6. Penderita TB Paru Mendapatkan Pengobatan Standar

33.3%

66.7%

xl
 Terdapat keluarga dengan penyakit TB paru yang mendapatkan

pengobatan sebesar 66.7%

 Terdapat keluaga yang tidak menderita penyakit TB sebesar 33.3%

7. Penderita HT Melakukan Pengobatan Teratur

25.5%

68.6%

 Terdapat penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara

teratur sebesar 5.9%

 Terdapat penderita hipertensi yang tidak melakukan pengobatan

secara teratur sebesar 68.6%

xli
 Terdapat anggota keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi

sebesar 25.5%

8. Penderita Gangguan Jiwa Mendapatkan Pengobatan dan Tidak di

Terlantarkan

90.2%

 Terdapat keluarga yang memiliki anggota keluarga penderita

gangguan jiwa yang mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan

sebesar 2%

 Terdapat keluarga yang memiliki anggota keluarga penderita

gangguan jiwa yang tidak mendapatkan pengobatan dan diterlantarkan

sebesar 7.8%

 Keluarga yang tidak terdapat anggota keluarga yang menderita

gangguan jiwa sebesar 90.2%

9. Anggota Keluarga Tidak ada yang Merokok di Rumah

xlii
3.9%
45.1%
51%

 Terdapat keluarga yang memiliki anggota keluarga yang tidak

merokok di rumah sebesar 45.1%

 Terdapat keluarga yang memiliki anggota keluarga yang merokok

di rumah sebesar 51%

 Terdapat keluarga yang tidak memiliki kebiasaan merokok sebesar

3.9%

10. Keluarga Mengikuti JKN

35.3%

58.8%

xliii
 Keluarga yang sudah mengikuti jaminan kesehatan nasional

sebesar 35.3%

 Keluarga yang tidak mengikuti jaminan kesehatan nasional

sebesar 58.8%

 Keluarga yang tidak sesuai dengan kriteria mengikuti jaminan

kesehatan nasional sebesar 5.9%

11. Memilki Saran Air Bersih

 Keluarga yang sudah memiliki sarana air bersih sebesar 100%

12. Memilki Akses Jmban Sehat

xliv
 Keluarga yang sudah memiliki akses jamban sehat sebesar 100%

Dari hasil pengelolaan data PIS PK didapatkan hasil masalah tertinggi berupa:

1. Penderita hipertensi yang tidak melakukan pengobatan secara teratur

dengan persentase 68.6%

2. Banyaknya keluarga yang tidak menggunakan Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) dengan persentase 58.8%

3. Banyaknya keluarga yang memiliki anggota keluarga yang merokok di

rumah dengan persentase 51%

3.4. Capaian dan Target UKP

A. Pelayanan Kesehatan Umum

Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Waykandis terbagi menjadi 2

yaitu Pelayanan Kesehatan Umum dan Pelayanan Kesehatan BPJS dan

P2KM (Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Bandar Lampung).

Penulisan Diagnosa menggunakan kode ICD-10. Dari data kunjungan pasien

1 minggu terakhir di bulan Desember dari tanggal 9- 13 Dyesember diagnosa

tersering adalah J029 – Faringitis dan M79.10 Malgia,

10 PENYAKIT TERBESAR BULAN NOVEMBER 2019


1 J02.9 Pharyngitis Akut 152
2 K04.0 Pulpitis 147
3 J00 Nasopharyngitis Akut (Common Cold) 128
4 K30 Dispepsia (Gangguan Fungsi Lambung) 113
5 K04.4 Periodontitis Apikalis Akut 95
6 E11 Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin 95
(NIDDM)
7 I10 Hypertensi 95
8 K04.1 Nekrosis Pulpa 92
9 L23 Dermatitis Kontak 87

xlv
10 K29.7 Gastritis 85

B. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dikepalai oleh drg. Sri

Wahyuni. Kasus tersering pada pelayanan gigi dan mulut Odontitis dan

Karies pada gigi.

C. Pelayanan KIA & KB

Kegiatan KIA di Puskesmas Way Kandis meliputi MTBS

(Manajemen Terpadu Balita Sakit), ANC (Ante Natal Care), KB

(Keluarga Berencana), Imunisasi. Kegiatan Imunisasi dilakukan setiap

hari Kamis, sedangkan ANC,KB, dan MTBS dilakukan setiap hari (Senin

– Sabtu). Rata- rata banyaknya pasien BPJS sebanyak 11 pasien dari

tanggal 9-13 Desember 2019.

D. Farmasi

Setiap obat yang diterima oleh puskesmas akan di data dalam Laporan

Penerimaan dan Laporan Pengeluaran Obat yang berfungsi untuk mengetahui

berapa banyak jumlah obat yang diterima maupun dikeluarkan oleh farmasi.

Sistem pelabelan obat di Puskesmas Way Kandis menggunakan tulis tangan.

10 PEMAKAIAN OBAT TERBANYAK BULAN NOVEMBER 2019


Amplodipin 5 mg 1.900
Asam Askorbat (vit c) tablet 50 mg 3.400
Calcium Lactate 500 mg 3.900
Albendazol 400 mg 4.000
Antasida doem tablet kombinasi 4.000
Klorfeniramin maleat (CTM) tablet 4 mg 5.400
Vitamin B kompleks 5.500
Deksametason tablet 0,5 mg 6.800
Paracetamol tablet 500 mg 15.900
Amoxicillyn 500 mg 16.600

xlvi
5) Laboratorium

Dari hasil observasi yang dilakukan di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis,

didapatkan hasil yaitu:

1. Pemeriksaan darah rutin seperti Hb, Leukosit, Trombosit, Hematokrit,

Eritrosit.

2. Kimia Darah (gula darah, kolesterol, trigliserida, HDL, LDL)

3. PP Test (Ig G, Ig M, demam berdarah, HIV, sifilis, malaria, golongan

darah, HBsAg, Salmonella, dan BTA)

4. Tes Fungsi Hati (Protein Total, Albumin, Globulin, SGOT, SGPT,

Bilirubin Total, Direk, Indirek, Alkali Phospatase, Gamma GT)

5. Tes Fungsi Ginjal (Ureum, Kreatinin, Asam Urat)

Dalam sehari terdapat 15-30 pasien yang ada di Laboratorium

6) Pelayanan Gizi

Program Pelayanan Gizi meliputi Pemantauan Kasus Balita Gizi Buruk,

Pemantauan balita dibawah garis merah, Pemantauan garam beriodium. Program

tersebut hanya 2 kali dalam 1 tahum yaitu pada bulan Juli dan November. Pelacakan

Gizi Buruk (sesuai laporan yang terdata), Penyuluhan tentang ASI eksklusif,

pemantauan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Konsultasi pasien tersering yaitu diet DM

dan diet TB

xlvii
7) Pelayanan UGD

Pelayanan UGD terbuka 24 jam. Pengurus UGD berjumlah 3 orang yang

terdiri dari 1 bidan, 1 dokter, dan 1 perawat. Fasilitas yang tersedia sudah lengkap.

Dari data yang didapat dari tanggal 9 – 13 Desember 2019 di dapatkan 73 pasien

yang datang ke UGD Puskesmas Rawat Inap Way Kandis.

8) Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Way Kandis buka 24 jam setiap

harinya. Ruang rawat inap terbagi menjadi ruang rawat inap laki-laki, perempuan,

dan campuran. Dari data yang didapat dari tanggal 1 November – 13 Desember

2019 di dapatkan pasien yang dirawat berjumlah sebagai berikut :

a. Thypoid : 19 pasien

b. Dispepsia : 6 pasie

c. GEA (Gastroenteritis Akut) : 4 pasien

d. DBD/DHF : 3 pasien

e. DD (Demam Dengue) : 2 pasien

f. Heg (Hiperemis Gravidarum) : 2 pasien

g. Post Partum : 1 pesien

h. Colic Abdomen : 1 pasien

Hasil dari data pasien yang dirawat di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis

paling banyak pasien yang di rawat adalah pasien dengan penyakit

Thypoid.

9) Pelayanan Persalinan

xlviii
Pelayanan Persalinan dikepalai oleh Mayrani Puspitasari, A. Md, Keb.

Kejadian Partus yang terdata di Bulan Desember 2019 berjumlah 1 pasien

(G4P2A1). Jumlah pasien yang partus di puskesmas way kandis terhitung di bulan

Januari- Desember 2019 berjumlah 39 orang dengan riwayat abortus 8 orang

pasien.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Mahasiswa mampu melaksanakan praktik kedokteran yang professional sesuai dengan

nilai dan prinsip ketuhanan, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan social budaya.

xlix
Mahasiswa mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan

pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.

Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu

kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

Mahasiswa mampu mengelola kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara

komprehensif, holistic, terpadu dan berkesinabungan dalam konteks pelayanan kesehatan

primer melalui Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK)

4.2 SARAN

Dalam mengatasi permasalahan yang di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Way

Kandis dilakukan kegiatan PIS PK dan beberapa kegiatan yang tertuang dalam rencana

kegiatan yang telah tersusun pada bab sebelumnya, untuk kiranya tenaga kesehatan

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis dapat melaksanakan sesui proposinya dengan

menggunakan sarana dan prasarana yang ada.

Anda mungkin juga menyukai