Anda di halaman 1dari 6

Puskesmas Penfui terletak di Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa.

Wilayah kerja Puskesmas


Penfui mencakup 3 (tiga) Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Maulafa dengan luas wilayah
kerja sebesar 23,9 km2. Kelurahan yang termasuk dalam Wilayah Kerja Puskesmas Penfui
adalah Kelurahan Penfui,Naimata,Maulafa.

Wilayah Kerja Puskesmas Penfui berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut :


1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kupang Tengah.
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Alak
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Oebobo
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat.
Wilayah Kerja Puskesmas Penfui mencakup seluruh penduduk yang berdomisili di 3 Kelurahan
di Kecamatan Maulufa yakni Kelurahan Maulafa, Kelurahan Naimata, dan Kelurahan Penfui.

Meskipun pembangunan kesehatan telah dilaksanakan lebih dari tiga dasawarsa, permasalahan
kesehatan masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas
Penfui. Tingginya angka kesakitan dan kematian menunjukkan belum optimalnya kinerja
pembangunan kesehatan. Masalah lain adalah minimnya akses terhadap air bersih, rendahnya
rumah yang memenuhi syarat kesehatan, rendahnya status gizi serta rendahnya partisipasi
masyarakat dalam mendukung program-program upaya kesehatan.

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN Tahun 2004) bahwa Puskesmas merupakan
unit pelayanan kesehatan di tingkat pertama maka Puskesmas mempunyai peranan yang sangat
trategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya yaitu dalam
kecamatan yang pada akhirnya ikut juga meningkatkan derajat kesehatan Bangsa Indonesia.
Tanggung jawab pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dapat dilihat dari fungsi Puskesmas
sebagai berikut :

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas harus
mampu menggerakan dan turut serta memantau pembangunan yang diselenggarakan di
tingkat Kecamatan agar dalam pelaksanaannya mendatangkan dampak positif bagi
masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Pusat Pemberdayaan Keluarga Dan Masyarakat. Agar masyarakat dan keluarga mampu
mengidentifkasi masalah, merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan
pemecahannya dengan benar dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas setempat.
3. Pusat Pelayanan Strata Pertama. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan
yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan sebagian besar masyarakat dan mempunyai
nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Dan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya, pengelolaan program program di Puskesmas


mengacu pada 4 azas penyelenggaraan yaitu :

1. Azas Wilayah Kerja. Puskesmas harus bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya. Program kegiatan yang dilaksanakan lebih mengutamakan program
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat. Puskesmas melibatkan dan bekerjasama dengan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dalam wilayah kerjanya.
3. Azas Keterpaduan. Puskesmas melakukan kerjasama dan bermitra juga melakukan
koordinasi dengan instansi yang terkait baik Pemerintah, swasta, dan LSM dalam upaya
menyelaraskan dan mengintegrasikan program kegiatan Puskesmas agar lebih bermutu
dan berkesinambungan.
4. Azas Rujukan. Apabila Puskesmas tidak mampu menangani masalah kesehatan maka
Puskesmas melakukan rujukan secara vertikal maupun horizontal.

Melihat peran dan tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan kesehatan yang sangat
penting maka Puskesmas perlu melakukan evaluasi untuk mengukur sejauh mana Puskesmas
telah menjalankan fungsinya. Evaluasi kegiatan Puskesmas dibuat dalam bentuk laporan
Evaluasi Kinerja Tahunan Puskesmas Penfui Tahun 2010 yang memuat kegiatan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal dengan indikator dan target yang telah ditetapkan.
Dengan melihat indikator-indikator tiap program dan cakupan pencapaiannya maka dapat diukur
sampai sejauh mana keberhasilan Puskesmas Penfui dalam menjalankan fungsinya. Dengan
demikian Puskesmas dapat melihat keberhasilan pelayanan kesehatan yang telah dicapai dan
kekurangannya sekaligus dapat dicari pemecahan masalah untuk dibuat pula perencanaan yang
lebih baik untuk tahun berikutnya dalam upaya terwujudnya Indonesia Sehat Tahun 2010 melalui
terciptanya Kecamatan Sehat.

Dalam upaya mencapai visi kecamatan sehat, Puskesmas Penfui melakukan berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan yang terbagi menjadi UPAYA PELAYANAN KESEHATAN WAJIB dan
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN dimana semua kegiatan tersebut
mengacu pada Kebijakan Kesehatan Nasional dan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
yang telah ditentukan.
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Wajib
a. Upaya Promosi Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Penyuluhan Perilaku Sehat; Rumah Tangga Sehat;
Penyuluhan bayi mendapat ASI Eksklusif; Pemberdayaan posyandu sehingga ditingkatkan status
posyandu menjadi posyandu purnama.

b. Upaya Kesehatan Lingkungan


Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan sanitasi dasar; Pemetaan Wilayah, Inspeksi
sanitasi SAB Perumahan, Inspeksi sanitasi TTU, TPM; Kaporisasi Sumur Gali; Klinik Sanitasi;
Kunjungan Rumah; Pengambilan dan Pengiriman Sampel Air dan makanan; Pemantauan PSN
SD; Pemantauan PSN TTU.

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana


1) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan dan pemetaan sasaran bumil,neonatus dan bayi;
Pelayanan antenatal K1 dan K4; Pelayanan Persalinan; Pendampingan persalinan dukun oleh
bidan; Pelayanan Neonatal; Penjaringan neonatal sakit oleh kader; Rujukan Bumil resti; Rujukan
Bumil resti oleh kader dan dukun terlatih; Deteksi Bumil resti; Deteksi bumil resti oleh kader
dan dukun terlatih; Deteksi bumil resti; Deteksi Bumil resti oleh kader; Kunjungan K1, K4, DO;
Kunjungan rumah bumil resti; Pengisian register PWS, Laporan Monitoring, supervisi;
Pertemuan klinik kasus obstetri dan kasus neonatal terbanyak; Pertemuan kemitraan dengan
kader; Pertemuan kemitraan dengan dukun terlatih; Sosialisasi hal-hal baru hasil pelatihan dll;
Konsultasi program ke Dinkes; Pertemuan evaluasi PWS; Pertemuan koordinasi tingkat
kecamatan.

2) Upaya Keluarga Berencana


Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan PUS; Pelayanan KB; Distribusi Alkon;
Rujukanan kasus/komplikasi KB; Pelayanan Neonatal.

d. Upaya Perbaikan Gizi


Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan bayi balita; Pemantauan status Gizi; Distribusi
Vitamin A; Pemantauan pemberian PMT; Pemantauan pemberian PMT AS; Pemantauan garam
beryodium; Analisa PWS gizi; Rujukan kasus gizi buruk.

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


1) TB
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah kantong TB; Sosialisasi penyakit TB di
kelurahan; Penemuan kasus dan pengobatan kasus TB; Pemeriksaan kontak serumah; Follow Up
penderita; Rujukan kasus; Pelacakan TB mangkir; Penemuan kemitraan dengan PMO;
Pencatatan dan pelaporan; Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan;
Monitoring dan evaluasi program.

2) Malaria
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah; Penemuan kasus dan pengobatan terus
menerus; Pengobatan kasus malaria; MBS; MFT; Pertemuan kemitraan dengan kader malaria;
Supervisis POSMALKEL; Pencatatan dan pelaporan; Konsultasi program ke DINKES;
Monitoring dan evaluasi program.

3) Kusta
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah; Penemuan kasus; Pengobatan kasus
Kusta; Rujukan Kasus; Pemeriksaan kontak anak sekolah; Pemeriksaan kontak serumah;
Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan; Monitoring dan evaluasi program.

4) Imunisasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan bayi, balita, bumil dan WUS; Pembuatan PWS
Imunisasi; Pengelolaan rantai dingin; Permintaan vaksin; Pengambilan vaksin, Penyimpanan
vaksin, Pendistribusian vaksin dengan sistim rantai dingin; Pelayanan imunisasi; Pelaksanaan
BIAS; Sweeping imunisasi; Supervisi Pustu; Supervisi cold chain; Pencatatan dan Pelaporan;
Monitoring dan evaluasi ke program; Konsultasi pelaporan ke Dinkes

5) Diare
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah resti KLB diare; Penemuan kasus dan
pengobatan kasus diare; Merujuk kasus diare dehidrasi berat; Pelacakan kasus berpotensi wabah;
Konsultasi hal-hal baru hasil pelatihan; Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan
pelaporan.

6) DBD
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah Resti DBD; Distribusi abate
selektif/massal; Pengobatan kasus DBD; Rujukan kasus; Pemeriksaan jentik berkala;
Penggerakan pemberantasan sarang nyamuk; Pelacakan kasus berpotensi wabah; Sosialisasi hal-
hal baru hasil pelatihan dll; Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan;
Monitoring dan evaluasi program.

7) PMS dan IMS / AIDS


Kegiatan yang dilakukan antara lain : Penyuluhan, Monitoring dan evaluasi program.
a. Upaya Pengobatan
1) Pengobatan
a) Pengobatan Rawat Jalan
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pengobatan pasien; Rujukan pasien; Pertemuan klinik;
Kunjungan dokter ke pustu; P 3 K.

2) Pemeriksaan Laboratorium :
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemeriksaan specimen; Cross chek specimen; Pencatatan
dan pelaporan; Monitoring dan evaluasi program.

2. Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan


a. UKS dan UKGS
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan anak sekolah; Penjaringan kesehatan kelas 1
SD, SMP, SMA; Pemeriksaan anak sekolah SD, SMP, SMA; Rujukan Kasus; Sosialisasi hal-hal
baru hasil pelatihan dll.; Konsultasi hasil ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan; Monitoring dan
evaluasi program.
b. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan lansia dan Posyandu lansia; Pelayanan
posyandu lansia; Merujuk kasus lansia berat; Pertemuan kemitraan dengan kader; Konsultasi
program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan; Monitoring dan evaluasi program.
c. Upaya Kesehatan Kerja
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan tempat-tempat usaha; Sosialisasi UKK di
tempat-tempat usaha; Pelayanan kesehatan di tempat usaha; Merujuk kasus berat; Sosialisasi hal-
hal baru hasil pelatihan dll.; Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan;
Monitoring dan evaluasi program.

Tupoksi Subbag Keuangan & Perlengkapan



Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas, membantu Sekretaris dalam:

1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna penyelenggaraan administrasi keuangan yang meliputi perbendaharaan,
akuntansi, verifikasi, ganti rugi) dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna penyelenggaraan urusan perlengkapan yang meliputi perencanaan
pengadaan barang, pendisribusian, pemeliharaan dan pengadministrasian inventaris
barang.

Tupoksi Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam:

1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna penyelenggaraan urusan umum, yang meliputi, urusan rumah tangga,
Hukum, Humas dan Protokoler;
2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian,
3. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna pelaksanaan urusan administrasi akreditasi tenaga fungsional kesehatan
dan pengembangan SDM tenaga Kesehatan;

Gambaran Umum Sekretariat



Sekretariat Dinas adalah Unsur staf/pembantu pimpinan yang dipimpin oleh seorang sekretaris
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Sekretaris Dinas
mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan
pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program, dan Anggaran Dinas
Kesehatan, secara terpadu, serta mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Umum dan
Kepegawaian, urusan Keuangan dan Perlengkapan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris dinas mempunyai fungsi :

1. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan,


pengawasan, pengendalian dan koordinasi penyelenggaraan penyusunan program dan
anggaran Dinas Kesehatan, serta penyusunan laporan, evalusai pelaksanaan program
Dinas Kesehatan;
2. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan,
pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan urusan umum dan Kepegawaian
yang meliputi, urusan rumah tangga, organisasi, hukum, hubungan masyarakat,
kepegawaian, Akreditasi dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Tenaga Kesehatan.
3. Menyusun kebijakan teknis dan kebijakan pelaksanaan, serta melakukan pembinaan,
pengawasan, pengendalian, dan koordinasi pelaksanaan administrasi keuangan dan
perlengkapan, yang meliputi administrasi perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti
rugi dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan, serta Pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan administrasi pengadaan, pendistribusian., pemeliharaan dan
administrasi inventarisasi barang lingkup Dinas Kesehatan.

Sekretariat Dinas terdiri dari :


a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

Anda mungkin juga menyukai