Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN TENTANG HIV/AIDS

RINGKASAN KE- 1

A. DEFINISI
HIV ( Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak
system kekebalan tubuh manusia dari waktu ke waktu. sehingga dapat
menyeebabakan AIDS.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immudofiency Syndrome. Kondisi
ini merupakan tahap akhir dari unfeksi firus HIV, ketika system kekebalan tubuh
rusak dan terlalu lemah untuk melawan infeksi biasa.
B. PERLAWANAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH UNTUK MELAWAN
VIRUS HIV.
Ketika benda asing (pathogen) seperti bakteri dan virus masuk kedalam
tubuh, dimana dapat menyebabakan infeksi. Peristiwa tersebut dapat
mengaktifkan pertahanan tubuh dimana sel –sel darah putih pada system
kekebalan tubuh yang merupakan bagian dari pertahanan tubuh manusia. Salah
satu juenis sel darah putih yaitu limfosit T pembantu atau sel T pembantu, yang
dapat memperkuat system kekebalan tubuh manusia terhadap infeksi yang
disebabkan oleh pathogen tersebut dengan 2 cara yaitu:
1. Sel T pembantu melepaskan senyawa yang menarik sel darah putih lainnya
kelokasi infeksi
2. Sel T pembantu melepaskan senyawa yang menyebabkan sel darah putih
lainnya utntuk berkembang biak sehingga sel darah putih yang baru membuat
tanda yang disebut dengan antibody. Antibody tersebut dapat mengidentifikasi
penjajah asing seperti pathogen yang sama di seluruh tubuh manusia, sserta
melampirkan bakteri dan virus yang sudah ditandai sebagai target utama bagi
system kekebalan tubuh untuk dihancurkan.
C. PERJALANAN VIRUS HIV KE AIDS
Virus HIV bergerak melalui darah manusia dan cairan tubuh manusia
yang lainnya, untuk menginfeksi dan memebunuh system kekebalan tubuh aatau

1
sel- sel darah putih tertentu. Virus HIV memasuki sel T pembantu yang
merupakan target utamanya, kemudian virus HIV akan membelah diri menjadi
banyak salinan, sehingga saat partikel virus tersebut dibuat, virus-virus tersebut
meninggalkan sel T pembantu yang telah dirusak untuk menginfeksi sel-sel yang
lainnya. Sehingga sel T pembantu yang rusak akan kehilangan kemampuan untuk
melindungi tubuh dari infeksi yang berlangsung dan mati. Dengan cara tersebut
virus HIV menyebar dan membunuh lebih banyak sel T pembantu, dan
melemahkan system kekebalan tubuh manusia. Akibatnya, jenis infeksi lainnya
memanfaatkan ketidak mampuan tubuh untuk mempertahankan diri. Infeksi
tersebut disebut dengan infeksi oportunistik.
Jika seseorang menderita infeksi HIV, dan satu atau lebih infeksi
oportunistik maka seseorang tersebut dapat menderita AIDS. Beberapa infeksi
oportunistik terkait AIDS yang umum adalah radang jaringan yang menutupi otak
dan sumsum tulang belakang manusia yang disebut dengan meningitis, peradangan
otak,yang disebut dengan ensefalitis. Penyakit pernafasan, seperti pneumonia dan
TBC. Penyakit usus, seperti diare kronis yang disebabkan oleh parasit menular.
Dan kanker, seperti sebagai sarcoma Kaposi dan limfoma non-Hodgkin.
D. PENULARAN VIRUS HIV
Virus HIV menular dari satu orang ke orang melalui cairan tubuh yang
terinfeksi. HIV dapat masuk ketubuh selama hubungan seks tanpa kondom, sambil
berbagi jarum suntik narkoba, dan anak yang menyusu dari ibunya, atau dari
terkontaminasi darah atau produk darah yang terinfeksi.
E. PENGOBATAN HIV/AIDS
Obat yang disebut dengan antiretroviral dapat mengurangi HIV dalam
tubuh penderita. Satu kelas dengan pengobatan antiretroviral, yang disebut entry
atau fusion inhibitor, dapa juga menggangu atau menghambat peroses infeksi HIV
dengan mencegah virus menempel pada sel tubuh, kelas lain-lain dari obat
antiretroviral termasuk inhibitor transcriptase terbalik,inhibitor protease dan
inhibitor integrase. Obat tersebut mencegah penciptaan, perakitan dan penyebaran
virus baru dari HIV. Kombinasi dari kelas obat tersebut dikenal dengan terapi

2
antiretroviral yang sangat aktif, atau ART. Obat antiretroviral tidak sepenuhnya
menghapus HIV dari tubuh tetap cukup memperlambat untuk mengaktifkan
system kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Tes darah secara teratur akan
memberi tahu dokter sebaerapa antiretroviral tersebut dam mengendalikan HIV.
Jika jumlah sel T pembantu cukup tinggi dalam sampel darah, maka obat bekerj.
Perawatan untuk infeksi oportunistik AIDS adalah obat khusus untuk setiap jenis
infeksi. Sebagai contoh yaitu obat antibiotic, jika pasien penderita radang paru-
paru atau TBC.

F. PENCEGAHAN HIV
1. Ketahui status HIV anda dan Ketahui status pasangan anda dengan dites
secara teratur.
2. Hindari hubungan seks vaginal dan anal.
3. Melakukan hubungan seks dengan satu orang yang tidak terinfeksi
4. Saat melakukan seks menggunakan pengaman atau kondom.
5. Hindari penggunaan narkoba suntik atau berbagi jarum suntik.
6. Hindari penyalah gunaan obat-obatan dan alcohol karna akan cendrung
menimbulkan prilaku seksual yang tidak aman.

RINKASAN KE-2

Jumlah penderita HIV /AIDS di indonesi pada tahun 2016 yaitu 620.000
orang. Dimana 3.200 orang dengan anak penderita HIV/AIDS karna factor keturunan.
Hal yang menyebabkan penularan HIV/AIDS yaitu :

1. Transfuse darah
2. Hubungan badan dengan penderita
3. Penggunaan jarum suntik lebih dari satu kali
4. Factor keturunan ( anak lahi dari penderita)

3
Pada penderita HIV penderiskriminasian di lingkungn social sebagaai
hambatan dalam menjalani hidup,.baik dalam penaganan di rumah sakit ataupun
dilingkungan masyarakat. Seharusnya Yang perlu dilakukan oleh orang yaitu jauhi
virusnya bukan orangnya karena seperti yang telah diketahui HIV tidak menular
secara kontak social. Dan hanya dukungan orang sekitar dan masyarakat maka
ODHA bisa memenuhi dan menjalankan kehidupan sehari-hari yang berkualitas.
Karena oda juga mempunyai mimpi yang sama seperti halnya yang normal.

RINKASAN KE- 3

Ketika seseorang atau masyarakat mendengar atau mebaca mengenai tentang


virus HIV/AIDS, mayoritas seseorang tersebut membayangkan bahwa virus tersebut
virus mematikan dan mematikan dan sulit untuk disembuhkan serta cepat menular,
karena pemahaman sebagian masyarakat atau seseorang yang keliru yang
menyebabkan orang dengan HIV/AIDS menanggung stigma negative dari
masyarakat atau aorang lain.

Prasangka yang tidak baik sering di tuduhkan pada ODHA, mereka dianggap
tidak bisa melakukan apa-pun dan suka menjalani kehidupan seksual yang tidak sehat
atau pengguna obat-obatan terlarang yang kerap saling bertukar jarum suntik.

Karena kerap tertular melalui kontak darah, beberap jenis tipikal ODHA
disamaratakan dalam masyarakat, padahal , berdasarkan data yang diliris oleh
kementerian kesehatan Indonesia justru jumlah ODHA kelompok ibu rumah tangga
terus meloncat naik, bahkan angkanya jauh melebihi angka ODHA dengan pegawai
seks. Karena kebanyakan ibu rumah tangga tidak mengetahui bahwa suaminya telah
melakukan hubungan seks dengan ODHA, Sehingga anak dengan kedua ora g tua
penderita dapat menyebabkan anak ikut tertular.

Anda mungkin juga menyukai