PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia remaja sangat dekat dengan resiko-resiko penyakit menular seksual.
Pergaulan yang salah dan kurangnya pengawasan dari orang tua sudah menjadi faktor
umum yang menyebabkan remaja terkena pergaulan bebas atau hamil di luar nikah. Para
remaja perlu diberikan pendidikan seksual sejak dini agar tidak mudah terjerumus dalam
pergaulan bebas.
Orang tua menjadi faktor utama yang menentukan perilaku seorang remaja. Banyak
orang tua yang otoriter dalam mendidik anak dan akhirnya berakhir dengan kegagalan.
Pergaulan remaja jaman sekarang yang beragam harus disesuaikan dengan perlakuan
orang tua di rumah. Orang tua baiknya memberikan kebebasan kepada anak untuk
menikmati masa remajanya namun masih dalam pengawasan orang tua.
Agar dampak pergaulan bebas pada remaja dapat diminimalisir, mereka harus
dibekali dengan pengetahuan tentang penyakit-penyakit berbahaya yang dapat timbul dari
hubungan seks bebas yang dilakukan oleh beberapa remaja.
Berdasarkan latar belakang diatas kami ingin memberikan sedikit informasi
mengenai penyakit menular seksual (IMS) agar para remaja mengetahui apa saja bahaya-
bahaya akibat seks bebas.
saat hamil,
saat melahirkan,
saat menyusui.
Penyebab Bakteri
Bacterial Vaginosis (BV) – not officially an STD but affected by sexual activity.
Chancroid (Ulkus mole)
Donovanosis (Granuloma inguinale or Calymmatobacterium granulomatis)
Gonorrhea (GO atau kencing nanah).
Klamidia
Lymphogranuloma venereum (LGV) (Chlamydia trachomatis serotypes L1, L2, L3.)
Non-gonococcal urethritis (NGU)
Staphylococcal infection
Syphilis, Sifilis, Raja Singa
Penyebab Fungi/jamur
Trichophyton rubrum
Candidiasis, Yeast Infection
Penyebab Virus
Adenoviruses
Cervical cancer, Kanker serviks
Condiloma akuminata, Jengger ayam
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis E (transmisi via fecal-oral)
Herpes simpleks – Herpes 1,2
HIV/AIDS
Human T-lymphotropic virus (HTLV)-1
Human T-lymphotropic virus (HTLV)-2
Human Papilloma Virus (HPV)
Molluscum Contagiosum Virus (MCV)
Mononucleosis – Cytomegalovirus CMV – Herpes 5
Mononucleosis – Epstein-Barr virus EBV – Herpes 4
Sarkoma kaposi, Kaposi’s sarcoma (KS) – Herpes 8
Penyebab Parasit
Penyebab Protozoa
Trichomoniasis
Infeksi-infeksi perut yang ditularkan melalui jalur seksual (anal-oral contamination / fecal-
oral)
Keluarnya cairan dari vagina, penis atau dubur yang berbeda dari biasanya,
Rasa perih, nyeri atau panas saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering
kencing,
Adanya luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut (nyeri ataupun
tidak),
Tumbuh seperti jengger ayam atau kutil di sekitar alat kelamin,
Gatal-gatal di sekitar alat kelamin,
Terjadi pembengkakan kelenjar limfa yang terdapat pada lipatan paha,
Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak dan nyeri,
Pada wanita, sakit perut bagian bawah yang kambuhan (tetapi tidak ada hubungannya
dengan haid),
Mengeluarkan darah setelah berhubungan seks, dan
Secara umum merasa tidak enak badan atau demam.
Jangan mengobati IMS sendiri tanpa mengetahui penyakit apa yang menyerang kita
(jenis IMS sangat banyak dan ada kemungkinan terjadi komplikasi), dibutuhkan tes untuk
memastikan IMS yang diderita.
Jangan minum obat sembarangan. Obat IMS berbeda-beda, tergantung jenis IMS yang
diderita
Jangan pergi berobat ke dukun atau tukang obat. Hanya dokter yang tahu persis
kebutuhan obat untuk IMS yang diderita. Penggunaan herbal bisa dilakukan (sebaiknya)
jika ada yang mengawasi/penanggungjawab.
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis parasit yang disebut Sarcopfes scbiei, dengan gejala
klinik antara lain :
* gatal pada malam hari
* terdapat di sela jari, lipat siku, ketiak, daerah ujung kelamin dll
* merupakan infeksi di lingkungan keluarga.
Tanda pasti dari penyakit ini adalah ditemukannya kutu Sarcoples pada pemeriksaan secara
mikrokopis.
B. SIFILIS
Sifilis dikenal luas karena dianggap penanganannya sudah cukup terkendali, terutama karena
tingkat sosial ekonomi yang semakin meningkat, angka kejadiannya semakin lama semakin
menurun.
Sifilis merupakan salah satu jenis PMS yang klasik (karena sudah ada sejak lama) sering disebut
Raja Singa atau Lues.
Kuman penyebabnya di sebut : Treponema pallidum, gejala-gejala kliniknya antara lain :
* Masa tunasnya cukup lama yaitu 2-3 minggu
* Lukanya lebih bersih dan tidak nyeri
* Mengenai sekitar alat kelamin, anus dan mulut
* Pembesaran kelenjar getah bening
C. KONDILOMA AKUMINALA
Sering disebut juga dengan penyakit Jengger Ayam atau Brondong Jagung dan penyakit ini
disebabkan oleh sejenis virus yaitu : Humanus Papilloma Virus (HPV).
Penyakit ini menyerang pada usia 17-33 melalui kontak secara langsung.Gejala klinisnya antara
lain :
D. HERPES
Penyakit Herpes atau dalam bahasa jawanya disebut : 'dompo' disebabkan oleh sejenis virus yang
disebut : Herpes Virus Simpleks tipe 2, yang mempunyai ciri khas antara lain :
E. HEPATITIS B
Peningktan angka kejadian kasus PMS di banyak negara erat hubungannya dengan promiskuitas
dan peningkatan pola prilaku hubungan seksualnya yaitu :Homoseksual, hubungan oro-genital
dan ano-genital.
Selain lewat suntikan, Hepatitis juga bisa ditularkan lewat :
* Transfusi darah
* vaksinasi dengan alat atau bahan terkontaminasi
* kontak seks baik langsung maupun tidak langsung.
Masa inkubasi 75 hari, dan selain terpapar dalam bentuk gejala klinik, penderita juga bisa tidak
terpapar dan dia menjadi penyakit serta dapat menularkan pada orang lain.
F. GONORRHOE
Gonorrhe atau sering disebut GO (Kencing nanah) termasuk salah satu jenis Penyakit Menular
Seksual (PMS) yang sering di temukan kasusnya di Indonesia.
Diperkirakan terdapat lebih dari 150 juta kasus GO di dunia setiap tahunnya, dan ini
membuktikan bahwa GO merupakan penyakit menular seks yang cukup berbahaya.Penyakit ini
disebabkan oleh sejenis kuman yang disebut : Neisseria Gonorrhoe.
Gejalanya:
* Pada stadium dini sering tanpa gejala.
* Masa inkubasinya pun sangat singkat yaitu 2-5 hari sejak melakukan kontak seks.
* Rasa gatal, panas dan pendarahan serta nyeri pada saat ereksi (terutama pada pria). Keluarnya
cairan/ sekref kanfal seperti nanah dari alat kelamin.
* Diagnos pada wanita sangat sulit.
Pada bayi sering muncul gejala :
* Conjungtivitas
* Oedem Palpebra
* Akibat Persalinan
G. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Defisiency Syndrome) merupakan suatau bentuk sindromata atau
kumpulan gejala yang terjadi akibat menurunan kekebalan tubuh serta drastis, dan virus
penyebabnya adalah HIV atau Humanus Immunodeficiency Virus.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui perantara darah, semen, sekref vagina, serta cairan-cairan
tubuh yang lain. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan kelamin. Infeksi oleh
HIV memberikan gejala klinik yang tidak spesifik, mulai dari tanpa gejala pada stadium awal
sampai gejala-gejala yang berat pada stadium yang lebih lanjut.
Saat ini AIDS tergolong jenis PMS yang paling berbahaya, karena:
* mematikan
* belum ada obat atau vaksinasinya
* gejala baru terlihat 5-10 tahun kemudian
* penyebarannya sangat cepat
Penyakit ini mempunyai gejala klinik yang khas yaitu : Gejala Mayor dan Gejala Minor. Yang
tergolong gejala mayor antara lain:
1. Demam tinggi dan tidak turun-turun selama satu bulan
2. Berat badan turun secara drastis semapai lebih dari 10%
3. Diare berkepanjangan selama satu bulan terus menerus.
Sedang yang termasuk gejala minor diantaranya :
* Batuk yang menetap lebih dari satu bulan
* keringat pada malam hari
* badan terasa lemah atau sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Selain itu AIDS juga bisa terjadi karena semakin banyaknya kelompok-kelomok berisiko tinggi,
diantaranya:
* para pencandu obat bius, narkotika; dll
* WTS atau pekerja seks
* kaum homoseksual maupun heteroseksual
* penderita thalasemia, dll
Infeksi Menular Seksual (IMS)/ Penyakit Menular Seksual (PMS) jenisnya sangat
banyak, semakin sering kita berganti-ganti pasangan seks semakin besar kemungkinan tertular.
Ada jenis yang efeknya terasa dalam 3 hari sesudah terpajan (terkena), ada pula yang
membutuhkan waktu lama. Sebaiknya IMS cepat diobati karena menjadi pintu gerbang
masuknya HIV ke dalam tubuh kita.
Jenis-jenis IMS antara lain :
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi organ
reproduksi. Media penularannya pun sangat dekat dengan lingkungan hidup kita sehari-hari.
Semua orang sangat beresiko terkena IMS, maka kita harus waspada dengan apa yang kita
lakukan dan kita konsumsi. Lakukan pola hidup yang sehat dan memilih yang terbaik untuk
dijadikan pasangan dalam hubungan seksual agar tidak mudah terkena IMS.