Anda di halaman 1dari 35

UPAYA POKOK

PUSKESMAS S.PARMAN
Oleh:
Salsa Maulida 1830912320005
Muhammad Riza Maulidan 1830912310041
Anisa Oktaviani 1830912320089

Pembimbing:
dr. Farida Heriyani, MPH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
November 2020

1
PENDAHULUAN
Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi sebagi pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu.

 Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional,
regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah
Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut diantaranya Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Kesehatan
Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana, Upaya Perbaikan Gizi, Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

 Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada
dan bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan
kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat
tercapainya visi puskesmas

2
DATA DEMOGRAFI
PUSKESMAS S.PARMAN

3
IDENTITAS PUSKESMAS
Nama Puskesmas : Puskesmas S. Parman
Jalan / Komplek : Jl. Antasan Kecil Barat RT 13 No. 22
Kelurahan : Pasar Lama
Kab / Kota : Banjarmasin Tengah / Banjarmasin
Provinsi : Kalimantan Selatan
Kode Pos : 70115
Telpon : 0511 - 3363467
Email : Tidak ada

4
Peta Wilayah Kerja Puskesmas S. Parman

Luas wilayah kerja Puskesmas S. Parman 2,70 Km2 yang terbagi 2 Rukun warga (RW) dan 44
Rukun Tetangga (RT). Wilayah kerja Puskesmas S. Parman terdiri dari 2 (dua) Kelurahan, yaitu:
a. Kelurahan Pasar Lama : 0,65 Km2 (24,07%)
b. Kelurahan Antasan Besar : 2,05 Km2 (75,92%)
5
IKLIM DAN TRANSPORTASI
Keadaan Tanah dan Iklim
• Kondisi tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa tergenang air, di samping pengaruh
musim hujan dan musim kemarau sehingga iklimnya bersifat tropis.
• Suhu rata-rata antara 25 sampai 38 derajat, curah hujan rata-rata 277,9 mm
perbulan, dengan jumlah hari hujan 156 hari selama satu tahun.

Jangkauan Transportasi
• Kondisi jalan di wilayah kelurahan Pasar Lama dan Antasan Besar ini relatif baik.
• Hampir seluruh wilayah kerja dapat dilalui dengan kendaraan roda empat maupun
roda dua yang dimana kondisi jalan wilayah puskesmas S. Parman berupa jalan
aspal. Waktu tempuh dari kelurahan ke Puskesmas berkisar 10 menit.
• Wilayah kerja puskesmas S. Parman dapat dijangkau dengan menggunakan alat
transportasi darat maupun jalur air dengan alat transportasi perahu kecil atau
kelotok. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa transportasi menuju
Puskesmas S. Parman mudah dijangkau.

6
DISTRIBUSI DAN KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesrnas S. Parman tahun 2019
(Sumber: Kantor Statistik Banjarmasin tahun 2019)

No Kelurahan Luas Banyaknya Kepadatan


(km2) Penduduk (/km2)
1 Pasar Lama 0,65 8.140 12.532
2 Antasan Besar 2,05 7.091 3.459,024
Total 2,70 15.231 15.982,024

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas S. Parman


(Sumber: Profil Puskemas S. Parman tahun 2019)

Jumlah Penduduk
Jumlah
No Kelurahan
(jiwa)
Laki-Laki Perempuan
1 Pasar Lama 4.083 4.057 8.140 jiwa
2 Antasan Besar 3.557 3.534 7.091 jiwa
Jumlah 7.640 7.591 15.231 jiwa

7
USIA PRODUKTIF DAN DEPENDENCY RATIO

Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur dan Beban Tanggungan


di Wilayah Kerja Puskesmas S.Parman tahun 2014 S/D 2019

Tahun 0 – 14 Th 15 – 64 Th > 65 Th

2014 3.440 10.775 717


= 69,13%
2015 3.240 10.973 461
2016 3.785 11.065 357
2017 3.795 10.779 633
2018 3.913 10.062 932
= 39,43%
2019 4.091 10.530 610

8
GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DAN PENDIDIKAN
Sosial Budaya
Persentase Penduduk Melek Huruf Usia 15 tahun keatas
Kehidupan sosial budaya penduduk di kelurahan
di Puskesmas S.Parman Tahun 2014-2016
pasar lama dan antasan besar sangat dipengaruhi
oleh budaya suku Banjar yang merupakan penduduk
asli, diikuti Jawa, Dayak, Madura, Bugis, dan lainnya.
Penduduk kota kehidupannya bersifat agamis dengan
sebagian besar penduduk memeluk agama Islam.

Pendidikan
Keberhasilan pembangunan juga dapat dilihat dari
segi pendidikan. Salah satu indikatornya yaitu
meningkatnya jumlah penduduk yang melek huruf.
Oleh sebab itu, pemerintah telah mencanangkan
program pemberantasan buta huruf. Persentase buta
huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan
pada usia muda jarang ditemukan yang buta huruf.

9
GAMBARAN
PUSKESMAS S.PARMAN

10
Visi, Misi dan Motto
Puskesmas S. Parman
VISI :
Menjadikan Puskesmas S.PARMAN Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan BLUD Yang Bermutu Dan
Bermartabat Serta Terkemuka Di Kecamatan Banjarmasin Tengah Tahun 2021

MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan.
2. Membangun profesionalisme dengan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal Baik Bagi
Individu, Keluarga Dan Masyarakat
3. Mendorong kemandirian perilaku sehat bagi masyarakat di wilayah Puskesmas S. Parman.
4. Menggerakan peran aktif masyarakat dalam mewujudkan lingkungan sehat.
5. Membangun Karakter Dan Menanamkan Nilai-Nilai Organisasi Kepada Seluruh Staf Puskesmas
S.Parman

MOTTO : “PROLASMI” Profesional Melayani Sehat Bersama Kami

11
Sarana Kesehatan Puskesmas S. Parman
Puskesmas S. Parman merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah kerjanya
mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut :

1. Ruang Kepala Puskesmas. 14. Ruang Tindakan.


2. Ruang Tata Usaha. 15. Ruang Laboratorium.
3. Ruang Konseling. 16. Ruang TB Paru.
4. Ruang Laktasi. 17. Ruang Imunisasi.
5. Ruang Loket. 18. Ruang Administrasi Umum.
6. Ruang Apotek. 19. Ruang Kesling.
7. Ruang Gudang Apotek. 20. Ruang Tunggu.
8. Ruang Poli Umum. 21. Mushola.
9. Ruang Poli Lansia. 22. Aula.
10. Ruang Poli KIA/KB. 23. Gudang.
11. Ruang Poli Gigi dan Mulut. 24. WC Karyawan.
12. Ruang Poli Gizi. 25. WC Pasien.
13. Ruang Poli Anak/MTBS.

12
Denah Ruangan
Puskesmas S. Parman

Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3

13
Distribusi Sarana/Fasilitas Kesehatan
di Puskesmas S. Parman Kota Banjarmasin Tahun 2019

No Nama Sarana/Fasilitas Jumlah

1 Puskesmas Induk 1 buah


2 Posyandu Balita 11 buah
3 Posyandu Lansia 3 buah
4 Desa Siaga/Poskesdes -
5 Rumah Sakit 0 buah
6 Praktek Dokter Swasta 4 orang
7 Klinik 5 buah
8 Bidan Praktek 4 orang
9 Laboratorium Klinik 1 buah
10 Apotek 1 buah

14
Sarana dan Prasarana Pendukung
Kegiatan Puskesmas S. Parman Tahun 2019
No. Nama Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
1 Ambulance 1 1 - -
2 Gedung Induk Puskesmas 1 1 -
3 Sepeda Motor 2 2 - -

15
Tenaga Kerja
Puskesmas S. Parman
Jenis Ketenagaan / Pendidikan Yang ada Kurang Status
sekarang Kepegawaian
PUSKESMAS
Magister (S-2) 1 0 1 PNS 0 KTK
Dokter Umum 3 1 3 PNS 0 KTK
Dokter Gigi 1 0 0 PNS 1 KTK
Apotiker 1 0 1 PNS 0 KTK
Sarjana / D IV / D 3 /D I

- Sarjana Kes Mas 0 2 0 PNS 0 KTK


Karyawan Puskesmas S. Parman berjumlah - S-1 / D IIII Perawat 0/4 1/2 4 PNS 0 KTK
34 orang yang terbagi sebagai berikut: - Sarjana Ekonomi 1 1 1 PNS 0 KTK
- D IV/DIII/DI bidan 1/3/2 0/2/0 6 PNS 0 KTK
- D IV Kes Gigi 1 0 1 PNS 0 KTK
- D IV / D III GIZI 1/1 0/1 2 PNS 0 KTK
- D III / D I Sanitasi 1/1 1/0 2 PNS 0 KTK
- D III Analis Kes 1 0 1 PNS 0 KTK
- D III Farmasi 2 1 1 PNS 1 KTK
SLTA Sederajat
- SPK 3 0 3 PNS 0 KTK
- SPRG 2 0 2 PNS 0 KTK
- SMF 0 0 0 PNS 0 KTK
- SMAK 1 1 1 PNS 0 KTK
- SMA / SMEA 1 1 1 PNS 0 KTK
Pekarya 2 1 2 PNS 0 KTK
JUMLAH 34 15 32 2

16
Struktur Organisasi Puskesmas S. Parman

17
DATA KHUSUS
Data 10 Obat Terbanyak yang dikeluarkan Puskesmas S. Parman
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas S. Parman Tahun 2019

No. NAMA OBAT JUMLAH


PEMAKAIAN
1. Parasetamol tab 500 mg 61.529
2. Klorfeniramin Maleat (CTM) 24.425
3. Antasida doen tab 21.143
4. Gliseril Guaicolate tab 20.443
5. Thiamin HCl (vit B1) 17.549
6. Piridoksin HCl (vit B6) 17.417
7. Amoxicillin 500mg 17.352
8. Asam askorbat (vit C) 16.857
9. Vitamin B komplek 16.523
10. Ibuprofen 200mg 16.123
18
DATA KHUSUS
Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas S. Parman 2019
(Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas S. Parman Tahun 2019)

Jumlah
No Nama Penyakit
Kasus
1. Hipertensi 2663
2. Ispa 1567
3. Penyakit Pulpa Dan Jaringan 1455
4. Diabetus Melitus 1149
5. Gastritis 794
6. Dermatitis 701
7. Artritis Lainnya 691
8. Lansia 681
9. Batuk 640
10. Dispepsia 589
19
DATA KHUSUS
Jumlah Kunjungan Pasien di Puskesmas S. Parman Tahun 2018
(Sumber: Profil puskemas S. Parman tahun 2019)

No Jenis Kunjungan Jumlah


1 Kunjungan BPJS 14.475
2 Kunjungan Umum 26.156
Total Kunjungan 39.631

20
UPAYA POKOK
PUSKESMAS S. PARMAN

21
PROGRAM KERJA PUSKESMAS
Upaya kesehatan wajib

Promosi Kesehatan Kesehatan Ibu


Kesehatan Lingkungan dan Anak -KB

Pencegahan
Upaya Perbaikan Pemberantasan
Gizi Masyarakat Penyakit Menular
(P3M)

22
Target Cakupan
No Variabel Terget satuan Sasaran Pencapaian Sub Variabel Variabel
(T) (H) ( SV ) (V)

I PROMOSI KESEHATAN

A Penyuluhan PHBS pada 100


1. Institusi Pendidikan 2 kali setahun/sekolah 68 68 100,00
2. Institusi Sarana Kesehatan 2 kali setahun/sarkes 14 14 100,00
3. Institusi Rumah Tangga 30% rumah tangga 1317 1317 100
4. Institusi Tempat-Tempat Umum 2 kali setahun/TTU 60 60 100,00
2 kali setahun/Tempat
100,00
5. Institusi Tempat-Tempat Kerja Kerja 18 18
6. Panti Asuhan 4 kali / panti asuhan - - -
7. Pesantren 4 kali / pesantren - - -

B Penyuluhan 75
1. Keliling 12 Kali/ setahun 12 6 50

PROMOSI C
2. Kelompok

Kelurahan Siaga Aktif


24 Kali/ setahun

100 % jml kelurahan


24

-
24

0
100,00

0,00 0

KESEHATAN D Tingkat Kemandirian Posyandu


1. Posyandu Purnama dan Mandiri
25% dari Jumlah
Posyandu
100% dr jlh Kader
2 2 100,00
100,00

2. Keaktifan Kader Posyandu


Posyandu 55 55 100,00

E Pembinaan UKS 100


1. Jumlah Sekolah yang
melaksanakan UKS 100% sekolah 33 33 100,00
2. Jumlah Dokter Kecil 10 % / sekolah 335 335 100
3. Jumlah Dokter Remaja 10 % / sekolah 359 359 100
4. Jumlah Guru Pembina UKS 1 0rang/ sekolah 33 33 100,00
5. Kunjungan Tenaga Kesehatan
ke Sekolah 7 kali /sekolah 231 231 100,00

CAKUPAN PROMOSI KESEHATAN 96

23
Target Cakupan
No Variabel Terget satuan Sasaran Pencapaian Sub Variabel Variabel
(T) (H) ( SV ) (V)

II KESEHATAN LINGKUNGAN

A Penyehatan Air 95
1. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih 45% Sarana 1764 1580 89,57
2. Pembinaan kelompok masyarakat kelompok pemakai air yg ada
0 0 -
Kelompok Pemakai Air tahun sebelumnya
3. Pengawasan Kualitas Air Bersih ( PDAM ) 96% dr Titik Sampel 26 26 100,00

B Hygiene dan Sanitasi Makanan & minuman


100
Minuman

Kesehatan
1. Pembinaan tempat pengelolaan makanan 26% Sarana 16 16 100
2. Pengawasan Kualitas Air Minum 45% Sarana 20 20 100
3. Pemeriksaan Sampel Makanan sampel makanan tg diperiksa
20 20 100,00
pada tahun sebelumnya
C Penyehatan tempat pembangunan
100,00
Sampah dan Limbah
1. Inspeksi Tempat Pembuangan Sampah 100% Sarana 36 36 100,00

Lingkungan
2. Inspeksi Tempat Pembuangan Akhir 100% Sarana 0 0 0,00

D Penyehatan Lingk Pemukiman dan Jaga 90


1. Pemeriks penyehatan lingk pada
NT 1764 1580 90
Perumahan

E Pengawasan Sanitasi TTU 81


1. Inspeksi sanitasi TTU 80%Sarana 58 50 86
2. Sanitasi TTU memenuhi syarat 56% Sarana 32 30 75

F Pengamanan Tempat
50
Pengolahan Pestisida
1. Inspeksi sanitasi sarana
70%Sarana 1 1 100
Pengelolaan pestisida
2. Pembinaan tempat
70%Sarana 1 0 0
Pengelolaan pestisida

G Klinik Sanitasi 40
1. Kunjungan ke Klinik Sanitasi 20% dr jml kunj berbasis Lingk 300 120 40

CAKUPAN KESEHATAN LINGKUNGAN 79,42

24
Kesehatan Ibu dan Anak - KB
Target Cakupan
No Variabel Terget satuan Sasaran Pencapaian Sub Variabel Variabel
(T) (H) ( SV ) (V)
III KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB

A Kesehatan Ibu 78
1. Pelayanan Kesehatan Bagi Bumil sesuai
100% Bumil 321 319 99
Standart untuk Kunjungan Lengkap
2. Drop out K4 - K1 10 %Bumil
3. Pelayanan persalinan oleh Nakes yang mempunyai kompetensi kebidanan 100 % /Bulin 308 308 100,00
4. Pelayanan Nifas lengkap (ibu dan
100 % /Ibu/bayi 308 308 100,00
Neonatus ) sesuai standar ( KN3 )
5. Pelayanan dan atau rujukan bumil risti/komplikasi
20 %/Bumil 64 57 89
B Kesehatan Bayi 76
1. Penanganan dan atau rujukan
15% Sasaran Bayi 44 42 95
neonatus resiko tinggi
2. Cakupan BBLR ditangani/di MTBM 100 %/Bayi BBLR 297 4 1,3
3. Cakupan Kunjungan Neonatus ( KN ) 100 %/Neonatus 297 308 104
4. Cakupan Kunjungan Bayi 100%/Bayi (Minimal 4 Kunj) 297 308 104

C Upaya Kes Balita dan Anak Pra Sekolah


100
1. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini
100 % /Balita 1129 1129 100
tumbuh kembang Balita (kontak pertama)
2. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini
100 % Anak Pra Sekolah 572 572 100,00
tumbuh kembang Anak Pra Sekolah

D Upaya Kes Anak Usia Sekolah & Remaja 95


1. Pelayanan Kes Anak SD oleh Nakes Anak
876 478 55
atau tenaga terlatih/guru UKS/dokter kecil 80% Siswa Kls I/setingkat
2. Cakupan Pelayanan kesehatan Remaja 80 % Remaja 2464 3238 127
3. Penjaringan Anak Sekolah
a. Jml Murid Kls 1 SD UKS yang diperiksa 100% Jml kls 1 SD UKS 500 500 100,00
b. Jml Murid Kls 1 SMP/SMA UKS yang diperiksa
100% x jml kls 1 SMP/SMA UKS 398 398 100
E Pelayanan Keluarga Berencana 99
1. Akseptor KB Aktif di Puskesmas (CU) 70 % /PUS 1812 1790 99
2. Akseptor Aktif MKET di Puskesmas Orang 0 0 0,00
3. Akseptor MKET dengan komplikasi Orang 0 0 0,00
4. Akseptor MKET mengalami kegagalan Orang 0 0 0,00

CAKUPAN KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 90,02

25
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Target Cakupan
No Variabel Terget satuan Sasaran Pencapaian Sub Variabel Variabel
(T) (H) ( SV ) (V)
IV BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK 84
1. Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jml Bumil mndpt pertlongan
308 308 100,00
Nakes/Bumil x 100%
2. Bumil Kurang Energi Kronik (KEK) Bumil jml dgn LILA <23,5 cm/
32 22 69
Jml Bumil yg diukur LILA x 100%

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


A Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 121
1. Bumil KEK yang mendapat PMT Jml Bumil KEK mendapat
21 22 105
PMT / Bumil KEK x 100%
2. Bumil mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) Jml Bumil yg mendapat TTD/
314 308 98
Jml Bumil x 100%
3. Bayi usia kurang dr 6 bln yg mendapat Jml by 6 bln yg mendapat ASI
114 57 50
ASI Eksklusif minimal 44% Eksklusif / jml by 6 bln x 100%
4. Bayi baru lahir mendapat inisiasi Menyusui Jml bayi baru lahir mendapat IMD/ jml
154 308 200
Dini (IMD) minimal 44% seluruh bayi lahir x 100%
5. Remaja Putri yg mendapat Tablet Tambah Jml Remaja Putri yg mendapat
297 309 104
Darah (TTD) minimal 13 bj/bln sebesar 20% TTD/Jml Rmj Putri x 100%

B Pembinaan Kesehatan Bayi, Anak dan 104.00


Remaja
Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) Jml BBL yg tlh mendapat 1 kl
pelayanan sesuai standart pada
6-48 jam stlh lahir/BBL x 100%
297 309 104.00
CAKUPAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 103

26
Target Cakupan
No Variabel Terget satuan Sasaran Pencapaian Sub Variabel Variabel
(T) (H) ( SV ) (V)
V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERAN -
TASAN PENYAKIT MENULAR
A TB Paru 93
1. C D R ≥ 70% 26 47 102
2. Kesembuhan ≥ 85% 22 20 91
3. Konversi ≥ 80% 22 19 86
B Malaria *) 117
1. Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis *) 0,21 % X Jml Pnddk 3 4 133
2. Penderita + (positif) malaria diobati sesuai standart 100% 1 1 100

Pencegahan
C Kusta 0
1. Penemuan tersangka penderita kusta < 1 / 10.000Orang 15 0 0
2. Pengobatan penderita kusta 100% jumlah penderita 0 0 0
3. Pemeriksaan kontak penderita 100% jumlah kontak 0 0 0
4 Pncghn dan Pembrtasan Penyk Kusta 100 % dari yang diobati - - -
D Pelayanan Imunisasi *) 74

Pemberantasan
1. Imunisasi DPT 1 pada bayi ( DPT1 - HB Combo ) 95 % Bayi 293 293 100
2. DO = Campak - DPT Combo 1 < 5 % Bayi 293 271 92
3. Imunisasi HB - 0 - 7 hari 95 % Bayi 293 271 92
4. Imunisasi Campak pada bayi 95 % Bayi 293 271 92
5. LIL (Lima Imunisasi Dasar Lengkap) 92% 293 271 92
6. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD >95% Anak 297 269 90

Penyakit E

F
7. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
Diare
1. Penemuan kasus diare di pusk dan kader
2. Kasus diare ditangani oleh Pusk & kader dengan oral rehidrasi
ISPA
>95% Anak

10 % x411/1000 x Jml Pddk


100%
297

325
24
267

325
24
88

100
100,00
100

55
1. Penemuan kasus pnemonia dan pneomonia berat oleh Pusk dan Kader ≥ 95% dr Perkiraan (10 % dr Jml Bayi) 84 9 11

Menular (P3M) G
2. Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat ditangani sesuai standar
Demam berdarah Dengue (DBD) *)
1. Angka bebas Jentik (ABJ)
2. Cakupan penyelidikan Epidemologi (PE)
3. Kasus DBD yang ditangani
100%

≥ 95%
100%
100%
9

96
22
22
9

82
22
22
100,00

85
100,00
100,00
95

H Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV /AIDS 50


1. Infeksi Menular Sexsual (IMS) yg diobati 100 % ditemukan - - -
2.Klien yg mendapat penanganan HIV/AIDS 100 % ditemukan - - -
3.Penemuan Penderita HIV/AIDS NT 2 1 50,00
I Pencegahan dan Penanggulangan Rabies *) -
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100% 0 0 0,00
J Pencegahan dan Penanggulangan
Filiariasis danSchistozomiasis *) 100
1. Kasus Filariasis yang ditangani 100% 4516 4516 100
K Surveilans 100,00
1. Laporan STP > 90% 12 12 100,00
2. Laporan PWS KLB ( W2 ) > 90% 52 52 100,00
3. AFP 1/100.000 Pddk < 15 Th 0 0 0,00
4. KLB 100 % ditangani dlm
0 0 0,00
waktu 24 Jam

CAKUPAN UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 83

27
ANALISIS SWOT

28
ANALISIS SWOT STRENGHT WEAKNEES
1. Adanya tenaga kesehatan puskesmas yang 1. Masih terdapat target program yang belum
telah dijadwalkan dan ditempatkan di sarana tercapai meliputi promosi kesehatan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas. masyarakat keliling
2. Peralatan yang ada di Puskesmas S. Parman
cukup memadai untuk menjalankan pelayanan
kesehatan dan program Puskesmas.

SO WO
OPPORTUNITY 1. Tenaga paramedis puskesmas yang 1. Target program yang belum tercapai namun
1. Memiliki kader-kader kesehatan, dokter menjalankan promosi kesehatan memiliki dengan adanya kader-kader aktif di wilayah
cilik, dokter remaja, dan guru pembina UKS di tingkat pendidikan yang sesuai dan jumlah puskesmas dapat diperbantukan dalam

PROMOSI
wilayah kerja Puskesmas S. Parman. yang cukup dalam memahami PHBS sehingga menjalankan program yang belum tercapai.
2. Adanya beberapa fasilitas pendidikan, dapat memberikan penyuluhan yang adekuat 2. Dapat bekerjasama dengan beberapa fasilitas
fasilitas kesehatan (Puskesmas, Pustu, Pusling, kepada warga cakupan puskesmas kesehatan lain untuk turut memberikan
Posyandu, Posbindu, Praktik Dokter) dan 2. Peralatan yang memadai serta adanya kontribusi dalam promosi kesehatan

KESEHATAN fasilitas pendukung (Apotek dan toko obat)


tersedia di wilayah kerja puskesmas.
fasilitas kesehatan di sekitar puskesmas dapat
dilakukan kerja sama dalam hal penyuluhan
kesehatan
3. Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di
wilayah kerja puskesmas dapat digunakan
untuk melakukan kegiatan pendataan dan
pembinaan hingga pengawasan mengenai
kesehatan lingkungan sehingga dapat dilakukan
secara menyeluruh.

ST WT
THREAT 1. Adanya SDM yang berkompeten dapat 1. Menyebarkan informasi mengenai adanya
1. Luasnya cakupan wilayah puskesmas dan melakukan promosi kesehatan dengan ekstra kegiatan promosi kesehatan di jalan-jalan yang
jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas 2. Dengan adanya jumlah tenaga kesehatan dan sering dilalui warga
S.Parman termasuk padat sarana prasarana yang memadai maka dapat 2. Mengadakan pelatihan secara berkala dan
dilakukan penyuluhan kepada warga yang diskusi antar tenaga peyuluh dan masyarakat
disesuaikan dengan tingkat pendidikannya

29
ANALISIS SWOT STRENGTH WEAKNEES
1.Puskesmas S. Parman memiliki pustu, pusling, 1.Kurangnya tenaga kesehatan yang bekerja pada
posyandu, posbindu serta transportasi berupa kesehatan lingkungan yakni hanya 1 orang
mobil puskesmas keliling sehingga kegiatan pegawai
pendataan dan pembinaan hingga pengawasan 2.Terdapat program kesehatan lingkungan yang
mengenai kesehatan lingkungan dapat dilakukan belum tercapai.
secara menyeluruh
2.Adanya tenaga kesehatan lingkungan yang aktif
bekerja di wilayah kerja puskesmas

OPPORTUNITY SO WO
1.Lokasi wilayah puskesmas S. 1.Melakukan penyuluhan mengenai penggunaan air 1.Menambah tenaga kerja dalam bidang
Parman cukup strategis terletak di bersih dengan bantuan para kader kesehatan lingkungan , bisa berupa pekerja
tengah dan dapat di jangkau oleh 2.Merencanakan penyebaran petugas kesehatan kontrak.

Kesehatan transportasi darat sehingga


memudahkan pendataan,
pembinaan dan penyuluhan
mengenai kesehatan lingkungan
lingkungan dalam kegiaan pendataan, dan
penyuluhan berdasarkan wilayah penduduk.
3.Melakukan pendataan mengenai penggunaan air
sehari-hari masyarakat dnegan bantuan kader.
2.Para kader dapat dipergunakan untuk
membantu dalam pencapaian
kesehatan lingkungan yang masih belum
tecapai
program

4.Memanfaatkan pustu, pusling, dn posyandu

Lingkungan THREAT
sebagai tempat melaksanakan pembinaan kesehatan
lingkungan masyarakat.

ST WT
1.Lingkungan Puskesmas S. 1.Tenaga kesehatan melakukan penyuluhan yang 1.Bekerjasama dengan program promosi
Parman adalah rawa-rawa, saat air disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan
pasang hampir seluruh wilayah tentang penggunaan air bersih. lebih sering mengenai penggunaan air bersih
digenangi air, sehingga saat 2.Menjalin koordinasi dengan penanggungjawab terutama bagi warga yang rumahnya berada di
musim hujan berisiko terjadi promkes dan kader kesehatan megenai kesehatan daerah rawa.
banjir. lingkungan masyarakat. 2.Jumlah tenaga kesehatan lingkungan yang
2.Kelurahan S. Parman termasuk 3.Tenaga kesehatan dapat melakukan kerja sama kurang di Puskesmas dapat dibantu dengan
dalam kategori sangat padat. Hal lintas sektoral seperti PDAM untuk mencari solusi melatih para kader yang tersebar di wilayah
ini sangat berdampak kepada bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawa yang kerja Puskemas S. Parman sehingga dapat
tingkat sanitasi, tingkat kesehatan sulit untuk mendapatkan sumber air bersih. membantu pelaksanaan program kerja
dan penyebaran penyakit di kesehatan lingkungan secara lebih optimal.
wilayah Puskesmas S. Parman. 3.Bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya
untuk memberikan edukasi mengenai sanitasi
dan penyebaran serta pencegahan penyakit
kepada setiap pasien yang datang untuk berobat
30 ke fasilitas kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak - KB
ANALISIS SWOT STRENGTH WEAKNESS

1.Terdapat jumlah tenaga kesehatan yang cukup 1.Belum tercapainya sebagian besar target program KIA.
2.Puskesmas memiliki pegawai yang sesuai dnegan tingkat pendidikan untuk 2.Belum terdapat PONED
menunjang kegiatan KIA-KB
3.Telah terdapat posyandu balita yang terjadwal dengan baik.
4.Terdapatnya ruang KIA untuk melayani ibu hamil serta menjalankan program
KB.
5.Terdapat ruang untuk konsultasi tumbuh kembang anak

OPPORTUNITY SO WO
1.Masyarakat cukup aktif dalam kegiatan puskesmas 1.Terdapat akses puskesmas dan akses menuju rumah warga yang mudah dapat 1.Meskipun terdapat sebagian besar target program yang belum tercapai,
2.Jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia membantu meningkatkan capaian target yang telah ditentukan. namun masyarakat cukup aktif dalam kegiatan puskesmas, sehingga
non produktif, sehingga tersedia cukup sumber daya manusia 2.Terjadwalnya posyandu balita yang baik disertai dengan besarnya penduduk usia puskesmas dapat mgoptimalkan kinerjanya supaya program KIA dapat
(SDM) yang dapat didayagunakan untuk membantu produktif, memungkinkan untuk dapat mengadakan pelatihan kader serta mencapai target.
penyelenggaraan program-program puskesmas pemerataan jumlah kader posyandu agar program posyandu menjadi lebih 2.Adanya kader-kader yang aktif dapat dipergunakan untuk membantu
3.Fasiltas kesehatan (RS, Praktik Dokter dan Bidan) serta fasilitas berkembang. dalam pencaipan program KIA yang belum tercapai
pendukung seperti (Apotek dan Lab) tersedia di wilayah kerja 3.Mengadakan kelas ibu hamil ditiap bulannya, untuk meningkatkan kesehatan 3.Tidak adanya PONED di puskesmas namun akses jalan yang baik dapat
puskesmas dan mudah untuk dijangkau. bumil. mempermudah tenaga kesehatan untuk melakukan skrining ibu hamil
4.Secara umum masyarakat dapat menggunakan sarana transportasi dengan resiko tinggi
berupa kendaraan darat baik roda 2 maupun roda 4 sehingga tidak 4.Melakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan seperti praktik dokter
ada kendala untuk datang ke puskesmas. atau bidan di wilayah kerja puskesmas untuk melakukan pendataan dan
pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, neonatus,bayi, balita, dan anak

THREAT ST WT
1.Kurangnya kesadaran ibu melahirkan untuk memeriksakan bayinya 1.Tenaga kesehatan melakukan survei kepada warga atau melakukan penyuluhan 1.Meningkatkan pencatatan dan pelaporan yang baik dengan cara
karena melahirkan di BPM atau rumah sakit serta setelah mengenai kesehatan (penyuluhan, konseling, pemasangan poster, dll) tentang mengumpulkan data dari pelayanan kesehatan setempat terkait pembelian
melahirkan pulang kampung pentingnya kunjungan bumil, pentingnya memeriksakan bayi baru lahir, pil KB di apotek luar.
2.Terdapat kemungkinan ibu hamil yang melahirkan di bidan pentingnya deteksi tumbuh kembang anak dan pentingnya penggunaan pil KB 2.Meningkatkan kunjungan ke rumah ibu hamil oleh kader dan petugas
kampung yang tidak memiliki kompetensi baik dalam gedung (saat pelayang KIA) ataupun luar gedung (posyandu balita) kesehatan.
3.Kurangnya kesadaran ibu untuk memeriksakan tumbuh kembang serta lintas program (program gizi). 3.Membangun koordinasi yang baik antara puskesmas, kader, maupun tokoh
balita dan anaknya karena kesibukan dan merasa anak tidak sakit 2.Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan (penyuluhan, konseling, masyarakat setempat untuk melaksanakan program KIA dan KB
4.Kepadatan penduduk yang tinggi pada wilayah kerja puskesmas pemasangan poster, dll) di posyandu oleh tenaga puskesmas.
3.Terdapat tenaga kesehatan yang cukup meskipun kepadatan penduduk yang
tinggi dapat dilakukan penambahan jumlah posyandu agar sesuai dengan jumlah
penduduk.

31
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
ANALISIS SWOT STRENGTH WEAKNESS
1.Terdapat anggota tenaga kesehatan sesuai dengan bidangnya masing-masing. 1.Tenaga gizi berjumlah 2 orang
2.Tingkat pendidikan tenaga kerja yang ada sesuai dengan bidang (lulusan D3 ahli gizi) 2.Lokasi pojok laktasi dan poli gizi di puskesmas S.Parman berbeda lantai
3.Terdapatnya pojok laktasi di puskesmas S.Parman dengan ruang KIA-KB
4.Adanya beberapa program penyuluhan mengenai gizi. 3.Cakupan ASI EKSLUSIF 0-6 bulan masih rendah.

OPPORTUNITY SO WO
1.Lokasi wilayah Puskesmas S. 1.Meningkatkan mutu pelayanan medis Gizi melalui program perbaikan gizi masyarakat 1.Meningkatkan jumlah tenaga gizi untuk optimalisasi perbaikan gizi di
Parman secara keseluruhan mudah 2.Meningkatkan perbaikan gizi masyarakat melalui penyuuhan gizi secara berkala masyarakat
dijangkau oleh petugas 3.Promosi berkala pada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke 2.Memberikan penyuluhan mengenai anemia pada bumil dan pentingnya
2.Adanya kader kesehatan di wilayah puskesmas pemberian tablet besi
puskesmas 4.Optimalisasi program Gizi, Posyandu, dan KIA , khususnya konseling/ KIE tentang gizi 3.Memberikan penyuluhanmengenai ASI eksklusif dan cara penyimpanan ASI
3.Adanya praktisi swasta (dokter dan ASI pada bayi dan balita, ASI eksklusif, pemberian PMT pemulihan, pemantauan yang benar
praktik swasta, bidan praktik swasta, pertumbuhan balita, Kerjasama dengan poliklinik dan praktisi swasta untuk KIE ASI 4.Memberikan penyuluhan mengenai KIE pada bumil dan penanganannya
perawat praktik swasta) Eksklusif, ASI eksklusif, pemberian PMT pemulihan, pemantauan pertumbuhan balita 5.Memberikan penyuluhan tentang pentingnya tumbuh kembang anak
5.Prograam pengajaran pada ibu yang susah menyusui tentang perawatan payudara di rumah
oleh kader puskesmas

THREAT ST WT
1.Banyaknya keluhan dari ibu 1.Melakukan survei dan memberikan kuesioner pada masyarakat wilayah Puskesmas 1.Lebih melibatkan peran serta tokoh masyarakat ataupun organisasi
menyusui mengenai ASI yang tidak S.Parman untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang ASI eksklusif serta masyarakat setempat dalam mendukung program Gizi Puskesmas; ASI
keluar sehingga kebanyakan ibu perbaikan gizi balita eksklusif, pemantauan pertumbuhan balita.
beralih ke susu formula. 2.Melakukan perbaikan gizi pada ibu menyusui sehingga produksi ASi dapat ditingkatkan 2.Melakukan penyuluhan mengenai perawatan payudara bagi ibu menyusui
2.Kurangnya kesadaran ibu misalnya 3.Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya inisiasi menyusui dini (IMD) pada balita, dengan tujuan meningkatkan produksi ASI
karena ibu bekerja dan lecetnya terutama pada masyarakat dengan tingkat pendididkan yang rendah 3.Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya pemberian tablet besi pada ibu
bagian puting payudara ibu. 4.Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan (penyuluhan, konseling/ KIE, hamil terutama pada masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah.
3.Terjadi presepsi yang salah pembagian leaflet, pemasangan poster) tentang pentingnya ASI ekslusif dan susu formula 4.Membangun koordinasi yang baik antara puskesmas, kader, maupun tokoh
mengenai susu formula 5.Memanfaatkan kader untuk menjaring ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya dan masyarakat setempat untuk melaksanakan program puskesmas gizi.
mendapatkan tablet tambah darah di puskesmas. 5.Memberikan penyuluhan mengenai ASI eksklusif dan cara penyimpanan ASI
yang benar.
32
Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)
ANALISIS SWOT STRENGTH WEAKNESS
1.Upaya pelaksanaan yang dilakukan untuk melakukan pemberantasan 1.Pelayanan imunisasi rata-rata tidak mencapai target yang telah
sudah di danai dari Dinas Kesehatan ditetapkan.
2.Tersedianya fasilitas laboratorium untuk menunjang pemeriksaan
penyakit-penyakit menular
3.Tersedianya vaksin serta alat penunjang kegiatan imunisasi
OPPORTUNITY SO WO
1.Lokasi wilayah Puskesmas S.Parman secara keseluruhan mudah 1.Memberikan pelatihan terhadap kader puskesmas dalam mendeteksi 1.Memaksimalkan kinerja dokter dengan dibantu oleh kader –kader yang
dijangkau oleh petugas penyakit-penyakit menular sehingga dapat membantu puskesmas ada dimasyarakat.
2.Adanya kader kesehatan yang di bentuk dalam program peran serta menemukan penemuan kasus 2.Mengadakan penyuluhan mengenai pencegahan dan penyebaran penyakit
masyarakat di wilayah kerja PKM 2.Melakukan kerja sama dengan dokter dan bidan praktik dalam TB
3.Adanya beberapa tempat praktik sendiri dokter umum dan bidan di memberikan penyuluhan tentang penyakit menular khususnya tenaga 3.Meningkatkan peran sertatokoh masyarakat dalam penyuluhan P2M
wilayah kerja yang dapat membantu program pencegahan dan kesehatan yang ber praktisi di wilayah kerja puskesmas khususnya penyakit paru.
pemberantasan penyakit menular 3.Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan memberikan penjelasan 4.Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi
4.Adanya tokoh masyarakat yang dilatih dan aktif dalam kegiatan yang sesuai untuk segera berobat jika menemukan penyakit menular bagi bayi dan anak melalui sosialisasi dan penyuluhan
peningatan kesehatan masyarakat. yang menyebar luas. 5.Melakukan sosialisasi secara aktif ketika ada kunjungan posyandu
4.Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi dasar dan tentang imunisasi
lanjutan pada bayi dan anak.
5.Lokasi puskesmas yang mudah dijangkau memudahkan masyarakat
untuk memeriksakan diri dan melakukan pemeriksaan laboratorium
untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit menular sehingga
dapat ditatalaksanai dengan spesifik dan mencegah penularan
THREAT ST WT
1.Kepadatan penduduk yang tinggi di khawatirkan membuat penyakit 1.Melakukan survei dan memberikan suatu kuesioner pada masyarakat 1.Perlu peran serta tokoh masyarakat ataupun organisasi masyarakat
menular cepat menular yang di dominasi oleh iklim tropis dan wilayah wilayah kerja untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan P2M setempat dalam mendukung program P2M
kerja puskesmas yang dominan rawa dan banyak tempat berair sehingga 2.Meningkatan kegiatan promosi kesehatan (penyuluhan, konseling/KIE, 2.Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dalam mensukseskan program-
persebaran nyamuk mudah berkembang pembagian leaflet, pemasangan poster) di dalam dan di luar puskesmas program P2M
2.Kurangnya peran aktif kader khususnya di bidang Tuberkulosis anak tentang P2M 3.Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi di tingkat program maupun
3.Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tanda dan gejala TB paru 3.Meningkatkan skrining terhadap penyakit menular sehingga diharapkan lintas sektor
serta pencegahan TB dengan adanya deteksi dini dapat mencegah penularan lebih jauh. 4.Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada kader dan masyarakat
4.Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya 4.Meningkatkan pemeriksaan kontak serumah dengan pasien TB tentang gejala TB paru dan anjuran untuk berobat ke Puskesmas.
5.Tidak tercatatnya pasien yang berobat di rumah sakit sehingga pecapaian 5.Memberikan penyuluhan tentang pecegahan dan penyebaran penyakit 5.Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi
rendah menular bagi bayi dan anak.
6.Pengetahuan dan sikap masayarakat terhadap masalah imunisasi 6.Meningkatkan konseling ke pasien TB agar dapat menjaga penularan TB 6.Mengadakan sosialiasi terhadap kader agar lebih aktf dan cepat tanggap
dengan menggunakan masker dan meminum obat secara rutin kepada masyarakat khususnya program P2M
7.Melakukan survei wilayah mana saja yang memiliki risiko tinggi terkena
penyakit menular

33
PENUTUP
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh
setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan
wajib tersebut diantaranya Upaya Promosi Kesehatan, Upaya
Kesehatan Lingkungan, Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta
Keluarga Berencana, Upaya Perbaikan Gizi, Upaya Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit Menular.

34
TERIMA KASIH

35

Anda mungkin juga menyukai