Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, Taufiq
dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Profil Puskesmas Tampo
Tahun 2017 ini.
Profil ini merupakan hasil pelaksanaan kegiatan program kesehatan di UPTD
Puskesmas Tampo periode tahun 2016 yang kemudian disusun sebagai Profil
Puskesmas Tampo Tahun 2017
Kami berharap semoga profil yang sederhana ini dapat memberikan
gambaran kesehatan di UPTD Puskesmas Tampo pada tahun 2017, serta dapat
dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan maupun penilaian program pembangunan
di bidang kesehatan di tahun berikutnya.
Hj.TATIEK SETYANINGSIH,S.ST.M.MKes.
NIP.19690615.199103.2.014
BAB I
PENDAHULUAN
sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan –
PUSKESMAS TAMPO”
ANALISA SITUASI
1. Sukorejo 16,46
2. Ringintelu 10,35
3. Bangorejo 6.97
4. Tampo 7,83
1 Sukorejo 7.273
2 Ringintelu 6.527
3 Bangorejo 8.869
4 Tampo 8,497
JUMLAH 31. 166
Kecamatan : BANGOREJO
Kabupaten : BANGOREJO
Tahun : 2017
I. DATA WILAYAH
2 Piramida Penduduk
IV. KETENAGAAN
1 Dokter : 3 orang
5 Bidan : orang
- P2B 1 orang
- D3 Keperawatan 13 orang
- S1 Keperawatan 6 orang
17 Kebersihan : 2 orang
V. SARANA KESEHATAN
1 Rumah Sakit
5 BP Swasta : 2 buah
kelompo
8 Jumlah kelompok Usia lanjut : 1
k
kelomp
9 Jumlah kelompok Batra : 1
ok
1 SUMBER LISTRIK
2 SUBER AIR
- PAM 0 unit
1 ( rusak
- Sumur Bor unit
total )
c. TUJUAN
Tercapainya Tujuan Pembangunan Kesehatan wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tampo Untuk Mandiri Hidup sehat. Sehingga Terwujudnya
Derajat Kesehatan Yang Setinggi-tingginya demi pembangunan masyarakat
Indonesia Sehat..
d. MOTTO
“SMART“
1. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pasien,
memperhatikan keselamatan pasien, menetapkan sasaran mutu dan
mengevaluasi hasil capaian serta melakukan perbaiakan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Tampo yang meliputi Mutu Admen, mutu pelayanan
UKP dan UKM.
2. PROSES PELAYANAN
a. Proses pelayanan dipastikan divalidasi sebelum diberikan kepada
pasien.
b. Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa
proses yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil
yang dipersyaratkan.
c. Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai
penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh Kepala
Puskesmas.
A. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar
akreditasi pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, kebijakan mutu puskesmas, manajemen
sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya
Puskesmas, yang meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) serta dokumen terkait.
Serta dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis,
UPTD Puskesmas Tampo, dalam Manual Mutu ini juga memperhatikan
keselamatan pasien/pelanggan dengan menerapkan manajemen risiko.
2. Persyaratan Umum
UPTD Puskesmas Tampo menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara system manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi
Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas
maupun pelayanan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung
jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri
mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat / pelanggan,
verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan
verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring
dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
3. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas, mempunyai tanggung jawab;
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas;
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan
strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di
dalam proses pelayanan;
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses.
b. Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas, mempunyai tanggung
jawab;
1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas;
2) Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
c. Penanggungjawab Administrasi Manajemen, Penanggung jawab Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Penanggungjawab Pelayanan Klinis,
mempunyai tanggung jawab;
1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem
yang berada dibawah tanggung jawabnya;
2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses
yang terkait dengan unit masing-masing;
3) Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerus.
4. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pasien, memperhatikan
keselamatan pasien, menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil
capaian serta melakukan perbaiakan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu
dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tampo yang
meliputi Mutu Admen, mutu pelayanan UKP dan UKM.
6. Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
akreditasi puskesmas.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
UPTD Puskesmas Tampo mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampo.
E. JENIS PELAYANAN
Secara garis besar pelayanan di UPTD Puskesmas Tampo terdiri atas :
I. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
A. Pelayanan di Puskesmas Induk
a.1 Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik
a.2 Ruang Tunggu
a.3 Ruang Farmasi dan Rawat jalan
a.4 Ruang Pemeriksaan Umum
a.5 Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
a.6 Ruang Kesehatan Ibu dan Anak / MTBS
a.7 Ruang Sanitasi dan Gizi
a.8 Ruang Menyusui
a.9 Ruang Pemeriksaan IMS/VCT
a.10 Ruang KB
a.11 Ruang Laboratorium
a.12 UGD
a.13 Ruang Administrasi/kantor
C. Ruang Bersalin
2. PUSKESMAS PEMBANTU :
a. Pustu Bangorejo
b. Pustu Tampo
c. Pustu Sukorejo
3. POLINDES
Polindes Desa Tampo
III.UPAYA INOVATIF
a. Pos Gizi Desa
b. Dusun Percontohan Binaan PHBS
c. Paguyuban TB Paru
BAB III
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. PERSYARATAN UMUM
UPTD Puskesmas Tampo menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem
ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi
kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayanan, kejelasan penanggungjawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat / pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-
hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
UPTD Puskesmas Tampo telah menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan serta memelihara dokumentasi yang digunakan untuk menetapkan,
mengarahkan dan mengendalikan pelayanan kesehatan dan mendukung
kegiatan, termasuk yang dipersyaratkan oleh Standar Akreditasi Puskesmas dan
juga yang dipersyaratkan oleh organisasi yang secara efektif diterapkan oleh
semua bagian yang terkait. Sampai saat ini dokumen hanya mencakup dokumen
yang berbentuk hardcopy dan tidak mencakup dokumen file komputer.
N Diperiksa Disetujui
Jenis Dokumen Dibuat Oleh
o Oleh Oleh
Manual Mutu Tim Mutu Pj.MM Kepala
1 Puskesmas
Surat Keputusan Tim ADMEN Pj.MM Kepala
2
Puskesmas
Kerangka Acuan Pj. Unit / Program Pj.MM Kepala
3
Puskesmas
4 SOP Pj. Unit/Program Pj.MM Kepala
Poli/Unit/Program Puskesmas
5 Instruksi Kerja Pj. Unit/Program/ Pj.MM Kepala
penanggung jawab Puskesmas
kegiatan
6 Dokumen Pj. Unit/Program/ Pj. Kepala
penunjang (buku penanggung jawab Program Puskesmas
bantu, form, dsb) kegiatan
C. PENGENDALIAN REKAMAN
a. Tanggung Jawab:
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen Mutu,
Penanggung jawab Upaya, Penanggung jawab Pelayanan Klinis, dan seluruh
karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada Manual Mutu, dengan melalui kegiatan antara
lain;
1) Rekaman dipelihara dan diindentifikasi dengan jelas sehingga
memudahkan pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan
dan pemusnahannya;
2) Rekaman menjadi bukti kesesuaian terhadap Sistem Manajemen Mutu;
3) Rekaman disimpan dengan tata cara yang memadai dan ditempatkan
pada tempat yang layak untuk melindungi dari kerusakan;
4) Rekaman yang aktif ditempatkan didalam subject file, ordner, komputer
atau tempat lain di almari arsip;
5) Jenis-jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggung
jawab dan uraian lainnya dijelaskan pada Keputusan tentang
Pengendalian Dokumen (Dokumen Nomor 118.4 / 684 / 429.114.41 /
2017).
c. Pendistribusian:
Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu salinan
“Terkendali” dan salinan“Tidak Terkendali”, pendistribusiannya di bawah
tanggung jawab Penanggungjawab Manajemen Mutu UPTD Puskesmas
Tampo.
Nomor Penerima
Salinan
01 Penanggung jawab ADMEN
02 Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
03 Penanggung jawab Upaya Pelayanan Klinis ( UKP )
f. Perubahan:
Setiap perubahan/revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan
Penanggungjawab Upaya, Penanggung jawab Pelayanan Klinis, temuan
hasil audit dari Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim Keluhan
Pelanggan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu ataupun karena
adanya perubahan kebijakan manajemen.
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada
lembar revisi.Lembar status revisi diperiksa oleh Penanggungjawab
Manajemen Mutu dan persetujuan ditandatangani oleh Penanggung jawab
Manajemen Mutu sebagai bukti persetujuan.Tanggal berlakunya revisi ditulis
pada kolom tanggal.
Pengendali Dokumen harus memastikan bahwa bagian yang direvisi
telah digabungkan ke dalam salinan terkendali, dan Manual Mutu dengan
status salinan terkendali ditarik dari peredarannya untuk dimusnahkan dan
masternya disimpan serta diberi cap dengan tulisan
“KADALUWARSA”.Pengendali dokumen tidak berkewajiban untuk
memperbaiki Manual Mutu dengan status salinan “Tidak Terkendali” apabila
dikemudian hari terjadi revisi.
g. Tinjauan Dokumen:
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala
Penanggung jawab Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten
Banyuwangi akan melakukan peninjauan terhadap Manual Mutu ini dengan
tujuan untuk menilai efektivitas dan kecocokan sistem mutu yang
berkesinambungan dalam penerapannya sehingga dapat mengindentifikasi
peluang peningkatan sistem mutu.
BAB IV
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen akan selalu menghasilkan
kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari pelanggan.
Dalam menunjang kualitas pelayanan, maka UPTD Puskesmas Tampo
berkomitmen untuk menyediakan dan memelihara sarana pendukung terkait
dengan pelayanan UPTD Puskesmas Tampo serta meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia yang ada.
Adapun bentuk komitmen yang akan dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas
Tampo adalah sebagai berikut :
C. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pasien, memperhatikan
keselamatan pasien, menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil capaian
serta melakukan perbaiakan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tampo yang meliputi Mutu
Admen, mutu pelayanan UKP dan UKM.
b. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan sasaran
mutu. Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan mengacu kepada
Standar Penilaian Kinerja Puskesmas, yang meliputi indikator pelayanan
manajemen, indikator pelayanan klinis dan indikator pelayanan upaya
puskesmas yang diuraikan secara terinci.
INDIKATOR MUTU
PUSKESMAS TAMPO 2017
N SATUA TARGE
INDIKATOR MUTU SASARAN
O N T
I MANAJEMEN OPERASIONAL
PUSKESMAS
1. Membuat data pencapaian/cakupan laporan 6 (enam) 100%
kegiatan pokok tahun lalu dan di Program
visualisasikan esensial
2. Menyusun RUK melalui analisa dan kegiatan kegiatan 100%
perumusan masalah berdasarkan prioritas progam
3. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap kegiatan Kegiatan 100%
program
4. Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan kegiatan 12 100%
kali/tahun
5. Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan kegiatan 4 kali/tahun 100%
(lintas sektor)
6. Membuat dan mengirimkan laporan Laporan 12 100%
bulanan ke Kabupaten tepat waktu kali/tahun
7. Membuat data 10 penyakit terbanyak laporan 12 100%
setiap bulan kali/tahun
8. Visualisasi data penyakit potensial KLB laporan 12 100%
kali/tahun
9. Analisa data penyakit potensial KLB laporan 12 100%
kali/tahun
10 Membuat peta daerah rawan bencana laporan 4 macam 85%
bencana
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
II. MANAJEMEN ALAT KESEHATAN
1
a. Membuat kartu inventaris dan kartu Ruangan 80%
menempatkan di masing - masing ruangan inventari
s
b. melaksanakan updating daftar
inventarisasi
c. Melaksanakan perawatan alat kesehatan kegiatan 12 kali / 80%
tahun
d. Melaporkan fungsi dan kondisi alat laporan 12 kali / 80%
kesehatan tahun
e. Melaporkan seluruh inventarisasi alat laporan 6 bulan 100%
kesehatan sekali
V MANAJEMEN PEMBIAYAAN
Laporan Pelayanan Kesehatan Program
Jaminan Kesehatan Nasional
1 Laporan hasil pelayanan peserta BPJS laporan 12 100%
Kesehatan kali/tahun
1 Lingkungan
Mudah dijangkau transportasi umum
2 Halaman
Tersedia tempat parkir
Tersedia tempat sampah
Lingkungan kawasan bebas asap rokok
tidak ada genangan air
tersedia penerangan bila malam hari
Luas lahan Puskesmas Rawat Jalan min
500 m2
Luas lahan Puskesmas Rawat Jalan min
1000 m2
Batas halaman jelas
3 Area Pelayanan
a. Tata letak menjamin kecepatan akses
b. Pelayanan administrasi berdekatan
dengan pintu utama
c. Ruang Perawat hendaknya dapat
dengan mudah mengamati pasien
4 Bangunan
Seluruh bangunan harus memenuhi
aspek keselamatan dan keamanan
pasien dan orang yang ada di
Puskesmas
a. Minimum Mempunya 2 buah pintu
keluar
b. Mempunyai sarana atau fasilitas
penyandang disabilitas
c. Aspek Keselamatan :
- Toilet dilengkapi dengan pegangan
- Pintu dapat dibuka ke luar
d. Ketentuan umum bangunan
- Konstruksi utuh, Kuat, bersih, kayu
dilapisi dengan bahan anti rayap
- Lantai tidak kedap air, bersih,
permukaan rata, tidak licin, kemiringan 2-
3% kearah saluran pembuangan
- Dinding bersih, rata, kedap air dan
mudah dibersihkan
- Ventilasi memadai untuk menjamin
peredaran udara
- Luas ventilasi minimal 15% dari luas
lantai
- Adanya kawat kasa dan teralis
- Bila ventilasi tidak menjamin harus
ada kipas angin dan atau AC
5 Pencahayaan
Ruangan administrasi kantor, ruangan
Kepala Puskesmas, ruangan rapat,
ruangan pendaftaran dan rekam medik,
ruangan pemeriksaan umum, ruangan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB dan
imunisasi, ruangan kesehatan gigi dan
mulut, ruangan ASI, ruangan promosi
kesehatan, ruang farmasi, ruangan rawat
inap, ruangan rawat pasca persalinan
6 Sistim Sanitasi
Sistem sanitasi Puskesmas terdiri dari
sistem air bersih, sistem pembuangan air
kotor dan/atau air limbah, kotoran dan
sampah, serta penyaluran air hujan
7 Sistem Kelistrikan
Umum :
- Sistem kelistrikan dan penempatannya
harus mudah dioperasikan, diamati,
dipelihara, tidak membahayakan, tidak
mengganggu lingkungan, bagian
bangunan dan instalasi lain.
- Perancangan dan pelaksanaannya
harus memenuhi SNI 0225-2011, tentang
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL
2011) atau edisi yang terbaru
8 Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk
hubungan/komunikasi di lingkup dan
keluar Puskesmas, dalam upaya
mendukung pelayanan di Puskesmas.
Alat komunikasi dapat berupa telepon
kabel, seluler, radio komunikasi, ataupun
alat komunikasi lainnya.
Jumlah Pasien
_____________________ x 100%
2. Ruang Pemeriksaan
Umum
1 Angka kontak (peserta Kontak peserta JKN yg terdaftar yg
JKN) mendapatkan pelayanan kesehatan baik dlm
gedung maupun di luar gedung
2 Ratio rujukan rawat jalan Jumlah peserta yg dirujuk dengan kasus non-
non –spesialistik JKN spesialistik
_____________________________x 100%
____________________________ x 100%
Jumlah Peserta Prolanis
4 Contac Rate Jmlh kunj kasus baru dan kasus lama x100%
Jmlh kunjungan kasus baru
______________________ x 100%
3. Ruangan Pemeriksaan
Gigi dan Mulut
1 Kelengkapan pengisian Jml Rekam Medis yg lengkap
Rekam Medis
_________________________ x 100%
Jml Tindakan
Jml Tindakan
_________________________ x 100%
6 Pembuangan sampah
berdasarkan kriteria medis
dan non-medis
RuanganFarmasi
1 Respon Time
______________________ x 100%
____________________ x 100%
5 Kepatuan petugas
menggunakan APD
Jml Tindakan
_________________________ x 100%
9 Pembuangan sampah
berdasarkan kriteria medis
dan non-medis
5. Ruangan Gizi
Jml pasien
_______________________ x 100%
6. RuanganSanitasi
_______________________ x 100%
7. Ruangan IMS/VCT
3 Kepatuan petugas
menggunakan APD
8. Ruangan KB
9. Ruangan Laboratorium
1 Ketepatan waktu tunggu Jml pasien dg waktu tunggu < 120 menit
penyerahan hasi lab
kurang dari 120 menit ____________________________ x 100%
6 Kepatuan petugas
menggunakan APD
2 Petugas menggunakan
APD
3 Penapisan pasien
berdasarkan skala
prioritas kegawat
daruratan
Jml Tindakan
_________________________ x 100%
7 Pembuangan sampah
berdasarkan kriteria medis
dan non-medis
_________________ x 100%
Jumlah Pasien
________________________ x 100%
12. RuangBersalin
3 Kepatuan petugas
menggunakan APD
C. MUTU UKM
N TARGET
INDIKATOR CARA PENGHITUNGAN
O (%)
UKM ESENSIAL
I.PROMOSI KESEHATAN
1 Tatanan Sehat
a. Rumah Tangga Jumlah rumah tangga yang memenuhi 10 56%
berPHBS indikator PHBS rumah tangga dibagi
jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
b. Institusi Pendidikan Jumlah Institusi Pendidikan yang 68%
klasifikasi IV memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi
Pendidikan dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
c. Institusi Kesehatan Jumlah Institusi Kesehatan yang 100%
klasifikasi IV memenuhi 6 indikator PHBS Institusi
Kesehatan dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
d. Tempat-Tempat Umum Jumlah TTU yang memenuhi 6 indikator 63%
klasifikasi IV PHBS TTU dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
e. Tempat-Tempat Kerja Jumlah Tempat-Tempat Kerja yang 48%
klasifikasi IV memenuhi 8-9/7-8 indikator PHBS Tempat-
Tempat Kerja dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
f. Pondok Pesantren Jumlah Pondok Pesantren yang memenuhi 68%
klasifikasi IV 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren
dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali
100%
2 Intervensi/Penyuluhan
PHBS
a. Kelompok Rumah Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 6 kali
tangga intervensi lain pada rumah tangga (melalui
posyandu) dalam kurun waktu tertentu
b. Institusi Pendidikan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Institusi Pendidikan
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
c. Institusi Kesehatan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Institusi Kesehatan
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
d. Institusi TTU Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada TTU (yang dikaji
PHBS) dalam kurun waktu tertentu
e. Institusi tempat kerja Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Institusi tempat kerja
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
f. Pondok Pesantren Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Pondok Pesantren
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
3 Pengembangan UKBM
a. Posyandu PURI Jumlah Posyandu Purnama & Mandiri 70%
(Purnam Mandiri) dibagi jumlah Posyandu dikali 100%
c. Akseptor KB Droup Out Jumlah kasus KB yang droup out dibagi Kurang
jumlah peserta KB aktif dikali 100% dari 10%
d. Peserta KB mengalami Jumlah peserta KB yang mengalami 3,5%
komplikasi komplikasi dibagi jumlah peserta KB aktif
dikali 100%
e. Peserta KB mengalami Jumlah kasus efek samping KB dibagi 12,50%
efek samping jumlah peserta KB aktif dikali 100%
f. PUS dengan 4T ber KB Jumlah PUS 4T ber KB dibagi jumlah PUS 80%
dengan 4T dikali 100%
g. KB pasca persalinan Jumlah PUS yang mengikuti KB pasca 60%
persalinan dibagi jumlah persalinan di kali
100%
h. Ibu hamil yang diperiksa Jumlah ibu hamil K1 yang diperiksa HIV 90%
HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100%
IV. UPAYA PELAYANAN GIZI
1 Pelayanan Gizi Msyarakat
a. Pemberian kapsul vitamin Jumlah bayi umur 6-11 bulan mendapat 85%
A dosis tinggi pada bayi kapsul Vitamin A biru (100.000 IU) dibagi
umur 6 – 11 bulan jumlah bayi umur 6-11 bulan yang ada
dikali 100%
b. Pemberian kapsul vitamin Jumlah anak balita umur 12-59 bulan 85%
A dosis tinggi pada balita mendapat kapsul vitamin A 2 (dua) kali per
umur 12-59 bulan 2 (dua) tahun dibagi jumlah anak balita umur 12-59
kali setahun bulan yang ada di wilayah kerja
puskesmas di kali 100%
c. Pemberian 90 tablet Besi Jumlah ibu hamil dapat 90 (sembilan 90%
pada ibu hamil puluh) tablet besi kumulatif dibagi jumlah
sasaran bumil di wilayah kerja puskesmas
kerja di kali 100%
d. Ibu Hamil Kurang Energi Jumlah ibu hamil dengan LILA kurang dari 21,1%
Kronis (KEK) 23,5 cm dibagi jumlah ibu hamil diukur
LILA dikali 100%
2 Penanggulangan Gangguan
Gizi
a. Pemberian Tablet Tambah Jumlah remaja putri yang mendapat 1 20%
Darah pada Remaja Putri (satu) tablet tambah darah per minggu
dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah
kerja di kali 100%
b. Pemberian PMT-P pada Jumlah balita kurus yang ditemukan dan 85%
balita kurus mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah
balita kurus yang ditemukan di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
c. Ibu hamil KEK yang Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT 65%
mendapat PMT pemulihan Pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di
wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
3 Pemantauan Status Gizi
a. Cakupan balita gizi buruk Jumlah balita gizi buruk yang mendapat 100%
mendapat perawatan perawatan sesuai standar tatalaksana gizi
sesuai standar tatalaksana buruk dibagi jumlah balita gizi buruk yang
gizi buruk ditemukan dikali100%
b. Cakupan penimbangan Jumlah balita yang ditimbang berat 79%
balita D/S badannya (D) dibagi jumlah balita yang
ada (S) dikali 100%
c. Balita naik berat badannya Jumlah balita yang naik berat badannya 60%
(N/D) sesuai dengan standar (N) dibagi jumlah
balita yang ditimbang (D) di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
d. Balita Bawah Garis Merah Jumlah balita yang grafik pertumbuhannya 1,9%
(BGM) berada di bawah garis merah pada KMS
dibagi jumlah balita yang ditimbang di
wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
e. Rumah tangga Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi 90%
mengkonsumsi garam garam beryodium dibagi jumlah rumah
beryodium tangga yang di survei di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
3 Kusta
a. Cakupan pemeriksaan Jumlah kontak dari kasus kusta baru yang Lebih dari
kontak dari kasus Kusta diperiksa dalam 1 (satu) tahun dibagi 80%
baru jumlah kontak dari kasus kusta baru
seluruhnya di kali 100%
b. Kasus kusta yang Jumlah penderita kusta yang diperiksa Lebih dari
dilakukan PFS secara rutin PFS dalam 1 tahun secara rutin dibagi 90%
jumlah seluruh penderita dalam 1 tahun di
kali 100%
c. RFT penderita kusta Jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun Lebih dari
sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun 90%
sebelumnya menyelesaikan pengobatan
tepat waktu dibagi jumlah penderita baru
PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2
(dua) tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan di kali 100%
d. Penderita baru pasca Jumlah penderita baru PB dan MB yang Lebih dari
pengobatan dengan score menyelesaikan pengobatan tepat waktu 97%
kecacatannya tidak dengan score kecacatannya tidak
bertambah atau tetap bertambah/tetap dibagi jumlah penderita
baru yang memulai multi drug therapi
(MDT) pada period kohort yang sama di
kali 100%
e. Proporsi kasus defaulter Jumlah kasus PB / MB yang tidak Kurang
kusta menyelesaikan pengobatan tepat waktu dari 5%
dibagi jumlah kasus baru PB / MB yang
mendapat pengobatan pada periode yang
sama dikalikan 100%
f. Proporsi Tenaga Jumlah tenaga kesehatan di desa endemis Lebih dari
kesehatan di desa kusta telah mendapat sosialisasi di bagi 90%
endemis kusta jumlah seluruh tenaga kesehatan di desa
tersosialisasi endemis kusta di kali 100%
g. Proporsi kader kesehatan Jumlah kader kesehatan di desa endemis Lebih dari
di desa endemis kusta kusta telah mendapat sosialisasi di bagi 90%
tersosialisasi jumlah seluruh kader kesehatan di desa
endemis kusta dikali 100%
h. Proporsi SD/MI di desa Jumlah SD/MI di desa endemis kusta telah 100%
endemis kusta dilakukan dilakukan screening kusta dibagi jumlah
screening kusta seluruh SD/MI di desa endemis kusta di
kali 100%
4 Tuberculosis Bacillus (TB)
Paru
a. Penemuan suspect Jumlah suspect TB yang diperiksa dibagi 75%
penderita TB target suspek di kali 100%.
Target suspect penderita TB =
326/100.000 x jumlah penduduk x 60% x
10
b. Penderita TB Paru BTA Jumlah pasien baru BTA Positif baru yang 100%
Positif yang dilakukan dilakukan pemeriksaan kontak serumah
pemeriksaan kontak dibagi jumlah TB BTA positif baru yang
ditemukan di kali 100%
c. Angka keberhasilan Jumlah pasien TB paru BTA positif 90%
pengobatan pasien baru sembuh pengobatan lengkap dibagi jumlah
BTA Positif pasien TB baru yang diobati kali 100%
5 Pencegahan IMS dan
HIV/AIDS
Siwa sekolah Jumlah siswa (SMP<SMA/sederajat) yang 100%
(SMP,SMA/sederajat) yang mendapat penyuluhan HIV/AIDS dibagi
sudah dijangkau jumlah siswa seluruhnya dikali 100%
penyuluhan HIV/AIDS
6 DBD & MALARIA
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) Jumlah rumah bebas jentik dibagi jumlah 100%
rumah yang diperiks jentik dikali 100%
2. Pendrita DBD ditangani Jumlah kasus DBD dibagi jumlah seluruh 100%
pasien DBD yang dilaporkan dikali 100%
3. Cakupan PE kasus DBD Jumlah kasus DBD yang dilakukan PE 100%
dibagi jumlah seluruh kasus DBD dikali
100%
7 Pelayanan Imunisasi
1. IDL (imunisasi dasar Jumlah bayi yang mendapat IDL dibagi 92%
lengkap) jumlah bayi baru lahir dikali 100%
2. UCI Desa Jumlah bayi IDL dibagi jumlah bayi lahir >95%
hidup dikali 100%
3. Imunisasi siswa SD Jumlah siswa yang diimunisasi dibagi >98%
lengkap jumlah sasaran dikali 100%
4. Imunisasi TT5 WUS Jumlah WUS yang di TT5 dibagi jumlah >85%
WUS tahun yang sama kali 100%
5. Imunisasi TT2 plus bumil Jumlah bumil yang status (T2+T3+T4+T5) >85%
dibagi jumlah bumil tahun yang sama dikali
100%
8 PENGAMATAN
PENYAKIT
1. Laporan STP tepat waktu Jumlah laporan STP tepat waktu dibagi >80%
dan lengkap jumlah laporan(12 bulan) dikali 100%
2. Laporan W2 mingguan Jumlah laporan W2 mingguan tepat waktu >90%
tepat waktu dan lengkap dibagi jumlah laporan(52 minggu) dikali
100%
3. Grafik trend mingguan Jumlah grafik mingguan penyakit potensial 100%
penyakit potensial wabah wabah yang terjadi diwilayah kerja dikali
100%
9 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Desa yang melaksanakan Jumlah Desa yang melaksanakan 30%
POSBINDU PTM POSBINDU PTM dibagi jumlah desa
seluruhnya dikali 100%
2.
UKM PENGEMBANGAN
I. PELAYANAN PERKESMAS
1. Rasio Kunjungan Rumah Jumlah Keluarga yang dikunjungidibagi 30%
(RKR) jumlah keluarga yang ada diwilayah kerja
puskesmas dikali 100%
II. PELAYANAN KESEHATAN JIWA
1. Pemberdayaan kelompok Jumlah kelompok pemberdayaan 25%
masyarakat terkait masyarakat yang sudah disosialisasi
program jiwa keswa dibagi jumlah kelompok yang ada
dibagi 100%
2. Penanganan kasus jiwa Jumlaj ODGJ + OMDK yang ditangani 40%
petugas kes dibagi estimasi ODGJ +
OMDK diwilayah kerja dikali 100%
3. Penanganan kasus dirujuk Jumlah kasus jiwa yang dirujuk dibagi 25%
ke RS /Spesialis ujumlah seluruh kasus jiwa dikali 100%
4. Kunjungan rumah pasien Jumlah pasien jiwa yang mendapat 25%
jiwa kunjungan rumah dibagi jumlah seluruh
pasien jiwa yang ditangani dikali 100%
III. PELAYANAN KES GIGI DAN MULUT
1 UKGS
1. Murid kelas 1 SD yang Jumlah Murid kelas 1 SD yang mendapat 100%
mendapat penjaringan penjaringan dibagi jumlah murid kelas 1
SD seluruhnya dibagi 100%
2. Murid kelas 1-6 yang Jumlah murid kelas 1-6 yang mendapat 40%
mendapat perawatan gigi perawatan gigi dibagi jumlah semua yang
membutuhkan perawatan dibagi 100%
3. SD/MI dengan UKGS Jumlah SD?MI dengan UKGS tahap III 30%
tahap III dibagi jumlah SD?MI dikali 100%
IV. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER
1 Penyehat tradisional Jumlah HATRA ramuan & ketrampilan 65%
ramuan dan ketrampilan yang memiliki STPT dibagi jumlah HATRA
yang memiliki STPT ramuan yang ada dikali 100%
2 Pembinaan HATRA Jumlah Hatra yang mendapat pembinaan 30%
dibagi jumlah hatra seluruhnya dikali 100%
V. PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA
1 Kelompok /klub olahraga Jumlah Kelompok /klub olahraga yang 30%
yang dibina dibina dibagi jumlah kelompok olahraga
yang ada dikali 100%
2 Pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang diukur kebugaran dibagi 30%
jemaah haji jumlah CJH yang terdaftar dikali 100%
3 Pengukuran kebugaran Jumlah Pengukuran kebugaran pada anak 25%
pada anak sekolah sekolah dibagi jumlah murid yang ada
dikali 100%
VI. PELAYANAN KES.INDRA
1 Penemuan kasus refraksi Jumlah Penemuan kasus refraksi yang 70%
ditangani dibagi jumlah kasus refraksi yang
diperiksa dikali 100%
2 Penemuan kasus penyakit Jumlah Penemuan kasus penyakit mata 65%
mata dibagi jumlah seluruh kasus mata yang
diperiksa dikali 100%
3 Penyuluhan kesehatan Jumlah Penyuluhan kesehatan mata yang 90%
mata dilaksanakan dibagi 12 kali 100%
4 Rujukan Mata Jumlah kasus dirujuk dibagi jumlah 30%
kasusu mata seluruhnya dikali 100%
VII. KESEHATAN TELINGA
1 Kasus rujukan Jumlah kasus telinga yang dirujuk dibagi 12%
jumlah gangguan pendengaran dikali
100%
2 Penemuan kasus penyakit Jumlah kasus penyakit telinga dibagi 35%
telinga jumlah kasus telinga baru lama dikali 100%
Wewenang:
1. Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung yang
terkait dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
2. Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh oleh Tim Penyusun
Manual Mutu;
Wewenang:
1. Memberikan saran, masukan dan arahan terkait dengan upaya
perbaikan Sistem Manajemen Mutu termasuk program Manajemen
Risiko dan Keselamatan Pasien;
2. Meminta dilakukannya pertemuan di luar pertemuan terjadwal yang
telah disepakati dalam rangka bertujuan memastikan dan mencari
solusi perbaikan mutu bilamana dipandang perlu;
Wewenang:
1. Mengkoordinasikan seluruh unit program upaya puskesmas guna
mencapai sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu;
2. Meminta kepada seluruh unit upaya untuk dilakukan pertemuan di luar
pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan yang terkait dengan upaya
perbaikan mutu program upaya;
4) Penanggungjawab Pelayanan Klinis:
Tanggung jawab:
1. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup pelayanan klinis;
2. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup pelayanan klinis;
3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerusdalam lingkup pelayanan klinis.
Wewenang:
1. Mengkoordinasikan seluruh unit program pelayanan klinis guna
mencapai sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu;
2. Meminta kepada seluruh unit pelayanan klinis untuk dilakukan
pertemuan di luar pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan yang
terkait dengan upaya perbaikan mutu pelayanan klinis;
A. KOMUNIKASI INTERNAL
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi dalam rangka untuk
mengevaluasi kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam
sasaran mutu dilakukan melalui media komunikasi internal yang dapat berupa
rapat koordinasi, memorandum, papan pengumuman, surat keputusan, meeting,
breefing, konseling, dokumen-dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain
dengan ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal No ; 188.4.4/
784 / / 429.114.41 / 2017 sebagai berikut;
Jadwal
No Jenis Kegiatan Unit Terkait Ket.
Pelaksanaan
1 Kegiatan apel pagi SeninSeluruh staf
2 Pertemuan bidan Setiap awal bulan
Bidan koordinator
koordinator dan bidan dan seluruh bidan
wilayah desa
3 Pertemuan Pj UKM Minggu ke-4 setiap Penanggung jawab
dan pemegang bulan Program Upaya
program upaya Seluruh pemegang
program UKM
4 Pertemuan PJ UKP Minggu Ke-4 Setiap Penanggung jawab
dengan Unit rawat Bulan PUSTU, Rawat
Jalan dan rawat Inap Jalan dan Rawat
Inap
5 Pertemuan Tim Minggu Ke-3 Setiap Tim Menejemen
Menejemen resiko dan Bulan Resiko dan PPI
PPI
6 Pertemuan Tim Minggu Ke-4 Setiap Unit Pengaduan
Kepuasan dan Survei Bulan Masyarakat
Pelanggan
7 Pertemuan Tim PTP Minggu Ke-4 Setiap Tim PTP
Bulan
8 Pertemuan Tim Data Minggu Ke-4 Setiap Tim Data Dan
dan Informasi Bulan Informasi
9 Breefing Setiap Hari Senin Rawat Jalan dan
Rawat Inap
10 Komunikasi Via Media Setiap saat Seluruh Karyawan
Sosial ( W.A Grup
Puskesmas Tampo)
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Manajemen UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memiliki
kebijakan untuk selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen
Mutu organisasi dan peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) yang sedikitnya dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat
Tinjauan Manajemen ini adalah untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan
kelayakan sistem manajemen mutu, persyaratan layanan, kebijakan mutu dan
sasaran mutu di UPTD Puskesmas Tampo.
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) berisi keputusan
dan tindakan yang berhubungan dengan :
1) Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya;
2) Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan
pelayanan;
3) Kebutuhan sumber daya yang diperlukan;
4) Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu,
terhadap kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu;
5) Menentukan tindakan pencegahan dan atau tindakan perbaikan secara terus
menerus;
6) Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukuran-ukuran
indikator dari proses pelayanan UPTD Puskesmas Tampo;
7) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-perubahan,
kebijakan UPTD Puskesmas Tampo dan penyediaan Sumber Daya
Manusia;
8) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk
mengurangi komplain pelanggan;
9) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan
pelanggan;
10) Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan terhadap
resiko yang telah teridentifikasi.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. INFRASTRUKTUR
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menyediakan dan
memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian
persyaratan terhadap pelayanan yang diberikan.
Infrastruktur yang dimaksud berupa:
a. Gedung, bangunan dan ruangan, yang terdiri dari;
1) Gedung puskesmas induk yang terdiri dari
- Ruang Rawat Jalan
- Ruang Gawat Darurat
- Ruang Rawat Inap
- Ruang Kantor
- Ruang Pertemuan
2) Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
3) Gedung Pustu
4) Gedung polindes
5) Gedung poskesdes
b. Peralatan penunjang (baik perangkat keras dan perangkat lunak), yang terdiri
dari;
Peralatan Medis :
1) Set UGD
2) Set alat Persalinan dan Resusitasi bayi
3) Set Poli Umum
4) Set Alat Rawat Inap
5) Set Alat kesehatan Ibu dan KB
6) Set Alat Kesehatan Anak dan Imunisasi
7) Set Alat Pasca Persalinan
8) Set Alat sterilisasi
9) Set Alat Kesehatan Gigi dan Mulut
10)Set Alat Kamar Obat
11)Set Alat Laboratorium
12)Kit Promosi Kesehatan
13)Kit Laktasi
14)Kit Bidan
15)Kit Kesehatan Lingkungan
16)Set Keperawatan Kesehatan Masyarakat
17)Kit Imunisasi
18)Kit UKS
19)Kit Posyandu
20)Kit UKGS
21)Kit Pusling
D. LINGKUNGAN KERJA
Penanggungjawab Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap
pengelolaan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian
persyaratan pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai
upaya antara lain;
1) Kegiatan kebersihan dan penghijauan:
1. Kegiatan Jumat bersih yang dilakukan setiap hari Jumat minggu IV mulai
jam 07.00 s/d 08.00 WIB.
2. Kegiatan penanaman bunga, toga dan penataan taman puskesmas
dilakukan bersamaan dengan kegiatan Jumat bersih.
2) Kegiatan penghematan:
1. Kegiatan pemantauan terhadap sumber atau jalur perpipaan setiap
triwulan.
2. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap triwulan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
10 Pengadaan obat dan bahan Dinas kesehatan Jl. Letkol Istiqlah No. 42
habis pakai banyuwangi Banyuwangi
11 Pengadaan Instalasi listrik PT.Mukjizat Jaya Dsn. Ringin Asri RT 20 /
Mandiri V. Wringinpitu Tegaldlimo
12 Pengadaan AC Toko Sri Shakti Dsn. Tegalsari RT 11 / I
Elektronies Ds. Purwosari Kec.
Tegaldlimo
13 Pemeliharaan AC Dufan service Jl.KH.Ibrahim no.1
Genteng
14 Banner dan Baliho Fajar Media Kampung Baru RT 04 / I
Jajag Gambiran
15 Pemeliharaan alat gigi Mini Dental
(Dental Unit)
16 Bakdroup Resepcionis Jl Kuntulan No.307
Bakungan Glagah - Bwi
17 Servis Ambulan
Kewajiban:
1. Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan terlibat dalam kegiatan
upaya kesehatan di masyarakat;
2. Mematuhi dan memenuhi petunjuk petugas terhadap upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat;
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku dalam kegiatan upaya.
1.Kepuasan Pelanggan:
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen
Mutu, UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memantau
informasi tentang persepsi masyarakat mengenai apakah UPTD
Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi telah memenuhi harapan
dan memberikan kepuasan dalam memberikan pelayanan upaya
kepada masyarakat.
Metode untuk memperoleh informasi dari masyarakat dilakukan
dengan dilakukan survei Indeks Kepuasan Masayarakat (IKM) serta
Survei Kepuasan Masyarakat. Persiapan, penjadwalan, pelaksanaan
serta pelaporan Survei Kepuasan dan Harapan Masyarakat dan uraian-
uraian lainnya secara rinci dijelaskan pada Prosedur cara mendapatkan
Umpan Balik pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan balik
masyarakat serta media komunikasi yang di sediakan.
2.Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi
dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan
dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim yang
telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit internal
dilakukan berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung
kepada audite dan pengamatan secara langsung (observasi). Setiap
temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam Laporan
Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi
tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal melaporkan
hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat terselesaikan kepada
Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi sebagai bahan
masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Persiapan dan
penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut atas
ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci
dijelaskan pada Kebijakan dan Penanggug jawab manajemen mutu
(Nomor Dokumen 188.4/ 1874 / 429.114.41 / 2017).
d. Analisis Data:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data layanan upaya kepada masyarakat
yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem
Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi peningkatan secara terus
menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini mencakup data yang
dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan upaya puskesmas;
2. Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan
upaya;
3. Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses
pelayanan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.
Hasil dari data Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), yang meliputi:
1. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebelumnya yang
belum terselesaikan;
2. Hasil audit internal, baik berupa hasil audit mutu kinerja
maupun hasil audit mutu layanan;
3. Umpan balik pelanggan
4. Kinerja proses
5. Pencapaian sasaran mutu
6. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen
mutu/sistem pelayanan
e. Peningkatan Berkelanjutan:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi secara terus
menerus meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan upaya kepada
masyarakat dengan menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil
audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan
manajemen. UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi akan terus
menerus melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan upaya sesuai
dengan tuntutan dari masyarakat.
f. Tindakan Koreksi:
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh UPTD Puskesmas Tampo
pada Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertujuan untuk untuk
mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan
upaya antara lain:
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan
agar ketidaksesuaian mutu layanan upaya tidak akan terulang;
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan upaya
dilakukan secara benar;
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya yang
telah dilakukan;
4. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran
mutu UPTD Puskesmas Tampo;
7. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses
kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan upaya;
8. Proses kerja layanan upaya yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9. Komplain dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo atau pihak-
pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring
dan pengukuran dari pelayanan upaya;
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan
dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada
Penanggungjawab Manajemen Mutu untuk segera dilakukan
tindakan perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi diuraikan dalam
prosedur tindakan korektif
13. Keluhan dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo (baik lisan
maupun tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan
tersebut didapat dari kotak saran, media informasi atau secara
langsung dan dituangkan dalam buku keluhan masyarakat pada
tim survei dan keluhan pelanggan selanjutnya dilaporkan ke
Penanggungjawab Manajemen Mutu untuk mencari penyebab
keluhan dan melaksanakan tindak lanjut keluhan pelanggan.
g. Tindakan Preventif:
Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan bagian terkait
melakukan tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi menyebabkan
terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan upaya dengan cara
melakukan:
1. Cross cek dokumen/syarat;
2. Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan
Penanggungjawab Manajemen Mutu;
3. Koreksi oleh Auditor;
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).
Kewajiban Pasien:
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di UPTD Puskesmas Tampo;
2. Menggunakan fasillitas Puskesmas secara bertanggungjawab;
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di UPTD Puskesmas
Tampo;
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya;
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di UPTD Puskesmas Tampo dan disetujui oleh pasien yang
bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya, dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
b) Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi
dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan
dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim yang telah
dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit internal dilakukan
berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal UPTD Puskesmas
Tampo Kabupaten Banyuwangi. Metode audit dilakukan dengan cara
wawancara langsung kepada audite dan pengamatan secara langsung
(observasi). Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal
melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat
terselesaikan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten
Banyuwangi sebagai bahan masukan untuk Tinjauan Manajemen.
Persiapan dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak
lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya
secara rinci dijelaskan pada Prosedur Tugas dan Wewenang serta Tata
Kerja Tim Audit Internal 188.4/ 1873 /429.114.41/2017
4) Analisis Data:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data layanan klinis yang sesuai untuk
menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu
serta untuk mengevaluasi peningkatan secara terus menerus yang dapat
dilakukan. Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan
dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1) Kepuasan pasien terhadap pelayanan klinis;
2) Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan klinis;
3) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses pelayanan
termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.
5) Peningkatan Berkelanjutan:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi secara terus
menerus meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan klinis dengan
menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen. UPTD
Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi akan terus menerus
melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan klinis sesuai dengan
tuntutan dari pasien.
6) Tindakan Koreksi:
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh UPTD Puskesmas Tampo
pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk untuk
mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian mutu
layanan klinis antara lain:
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak akan terulang;
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan klinis
dilakukan secara benar;
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis yang telah
dilakukan;
4) Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5) Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu
UPTD Puskesmas Tampo;
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses
kajian,verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan
layanan klinis;
8) Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi persyaratan
dari personil dan sistem (SOP);
9) Komplain dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo atau pihak-pihak
yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11) Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring dan
pengukuran dari pelayanan klinis;
12) Ketidak sesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam
formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada
Penanggungjawab Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan
perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi diuraikan dalam perbaikan
mutu kinerja (Dokumen Nomor: 987 SOP/ TU / 429.114.41 / 2017).
13) Keluhan dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo(baik lisan maupun
tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan tersebut
didapat dari kotak saran, media informasi atau secara langsung dan
dituangkan dalam buku keluhan masyarakat pada tim survei dan
keluhan pelanggan selanjutnya dilaporkan ke Penanggungjawab
Manajemen Mutu untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan
tindak lanjut keluhan pelanggan.
7) Tindakan Preventif:
Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan bagian terkait
melakukan tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi menyebabkan
terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan klinis dengan cara
melakukan:
1) Cross cek dokumen/syarat;
2) Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan
Penanggungjawab Manajemen Mutu;
3) Koreksi oleh Auditor;
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).
BAB VII
PENUTUP
Manual Mutu merupakan pedoman yang sangat penting yang tidak dapat
dipisahkan dari pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. UPTD Puskesmas Tampo
Kabupaten Banyuwangi telah memiliki Manual Mutu yang merupakan panduan
dalam pengelolaan proses implementasi Sistem Manajemen Mutu yang memuat juga
sasaran mutu yang harus dicapai.
LAMPIRAN:
1) Struktur Organisasi Tim Akreditasi Puskesmas
2) Struktur Organisasi Tim Manajemen Mutu
3) Struktur Organisasi Puskesmas
4) Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
5) Profil UPTD Puskesmas Tampo
NOMOR SURAT YG KURANG
Prosedur Tugas dan Wewenang serta Tata Kerja Tim Audit Internal
188.4/............/KEP/429.114.41/2017
Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau Hasil Layanan
Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Prosedur tindakan korektif (Dokumen Nomor:
49/SOP/ADM/060).