Anda di halaman 1dari 76

KATA PENGANTAR

           

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, Taufiq
dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Profil Puskesmas Tampo
Tahun 2017 ini.

            Profil ini merupakan hasil pelaksanaan kegiatan program kesehatan di UPTD
Puskesmas Tampo periode tahun 2016 yang kemudian disusun sebagai Profil
Puskesmas Tampo  Tahun 2017

            Kami berharap semoga profil yang sederhana ini dapat memberikan
gambaran kesehatan di UPTD Puskesmas Tampo pada tahun 2017, serta dapat
dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan maupun penilaian program pembangunan
di bidang kesehatan di tahun berikutnya.

Tampo,         Mei 2017


Kepala UPTD Puskesmas Tampo

Hj.TATIEK SETYANINGSIH,S.ST.M.MKes.
NIP.19690615.199103.2.014
BAB I

PENDAHULUAN

Program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah


berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna,
walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan
mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator


antara lain Indonesia Sehat 2020 dan Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan
Minimal (SPM) di bidang kesehatan dijajaran UPTD Puskesmas Tampo serta
indikator kinerja lainnya.

Profil Kesehatan  Puskesmas Tampo dibuat dalam rangka sebagai

sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan –

kegiatan dan pemantapan pencapaian program untuk mencapai

“TERWUJUDNYA DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT YANG SEMAKIN OPTIMAL

MELALUI PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS TAMPO”

Adapun Profil Kesehatan Puskesmas Tampo ini  mencakup tentang data


penduduk dan keadaan umum daerah, tenaga kesehatan, sarana kesehatan, sarana
obat, sarana lingkungan, serta pencapaian hasil upaya dibidang kesehatan.

Dengan adanya penyusunan profil kesehatan Puskesmas Tampo diharapkan


dapat  tersedianya data / informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan
dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan berhasil guna dan
berdaya guna sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengambil kebijakan dan
keputusan.
B A B II

ANALISA SITUASI

2.1. KONDISI GEOGRAFIS


Puskesmas Tampo merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten
Banyuwangi yang terletak di kecamatan Bangorejo dan berbatasan, sebelah
timur berbatasan dengan Desa Bulurejo kecamatan Purwoharjo, sebelah selatan
berbatasan dengan desa Kesilir Kecamatan Siliragung, Sebelah tenggara desa
Sambirejo kecamatan Bangorejo serta sebelah barat sungai kalibaru/ desa
Barurejo kecamatan siliragung
Luas wilayah kerja Puskesmas Tampo adalah 41,61 km2 dan merupakan
dataran rendah yang sebagian besar merupakan lahan persawahan dengan
diantaranya berelief kasar yang ditandai dengan bukit2 kecil. Luas wilayah per
desa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Luas Wilayah Menurut Desa di Puskesmas Tampo

No. DESA LUAS (KM2)

1. Sukorejo 16,46

2. Ringintelu 10,35

3. Bangorejo 6.97

4. Tampo 7,83

Jumlah Desa: 4 41,61

Sumber data : Data Sasaran Program Puskesmas Tahun 2017

2.2. KONDISI DEMOGRAFIS


Jumlah penduduk di Puskesmas Tampo 2017 mencapai jiwa.
Tabel data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tampo tahun 2016
NO DESA JUML.PENDUDUK

1 Sukorejo 7.273

2 Ringintelu 6.527

3 Bangorejo 8.869

4 Tampo 8,497
JUMLAH 31. 166

Sumber Data : Data Sasaran Program Puskesmas Tahun 2016

2.3. SARANA PELAYANAN KESEHATAN


Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Tampo Kecamatan Bangorejo dapat dilihat pada
tabel berikut :

DATA DASAR 2017

Nomor Kode Puskesmas : 1801

Nama Puskesmas : TAMPO

Kecamatan : BANGOREJO

Kabupaten : BANGOREJO

Propinsi : JAWA TIMUR

Tahun : 2017

I. DATA WILAYAH

1 Luas Wilayah : 41,61 km2

2 Jumlah desa / Kelurahan : 4 desa/kel

yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 4 desa/kel

yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 4 desa/kel

yang tidak dapat dijangkau oleh roda 4 & 2 : 0 desa/kel

II. DATA KEPENDUDUKAN

1 Jumlah penduduk seluruhnya : 31166 jiwa

Laki laki : 15760 jiwa

Perempuan : 15406 jiwa

2 Piramida Penduduk

3 Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 9670 KK

4 Jumlah Peserta JKN : Jiwa


III. PENDIDIKAN

Jumlah Sekolah : buah

1 Taman Kanak-kanak yang ada : 18 buah

2 SD / MI yang ada :  20 buah

3 SLTP / MT yang ada :  6 buah

4 SMU / MA yang ada :  5 buah

5 Akademi yang ada :  0 buah

6 Perguruan Tinggi yang ada :  0 buah

7 Jumlah Ponpes yang ada :  6 buah

IV. KETENAGAAN

1 Dokter : 3 orang

2 Dokter gigi : 1 orang

3 Jumlah dokter mahir jiwa : 0 orang

4 Sarjana Kesehatan Masyarakat : 2 orang

5 Bidan : orang

- P2B 1 orang

- D4 / D3 Kebidanan  16 orang

6 Bidan di desa : orang

7 Perawat Kesehatan (SPK) : 1 orang

- D3 Keperawatan 13 orang

- S1 Keperawatan 6 orang

8 Perawat Gigi : 1 orang

9 Perawat mahir jiwa : 0 orang

10 Sanitarian/D3 Kesling : 1 orang

11 Petugas Gizi/ D3 Gizi : 1 orang

12 Asisten Apoteker : 0 orang

13 Analis laboratorium/D3 Laboratorium : 1 orang

14 Juru Imunisasi / juru malaria : 0 orang

15 SLTA ( Administrasi ) : 6 orang


16 Sopir , penjaga : 1 orang

17 Kebersihan : 2 orang

V. SARANA KESEHATAN

1 Rumah Sakit

- Rumah Sakit Pemerintah : 0 buah

- Rumah Sakit Swasta : 0 buah

2 Rumah bersalin : 0 buah

3 Puskesmas Pembantu : 3 buah

4 Puskesmas Ambulance : 3 (1 rusak ) buah

5 BP Swasta : 2 buah

6 Praktek Dokter Swasta : 4 buah

7 Praktek Bidan Swasta : 13 buah

8 Praktek Perawat : 0 buah

VI. PERAN SERTA MASYARAKAT

1 Jumlah Dukun Bayi : 23 orang

2 Jumlah kader Posyandu : 210 orang

3 Jumlah Kader Poskesdes : 42 orang

4 Jumlah kader Tiwisada : - orang

5 Jumlah Guru UKS : 27 orang

6 Jumlah Santri Husada : - orang

7 Jumlah Kader Lansia : 18 orang

kelompo
8 Jumlah kelompok Usia lanjut : 1
k

kelomp
9 Jumlah kelompok Batra : 1
ok

10 Jumlah Posyandu : 42 Pos

11 Jumlah Polindes : 1 Pos

12 Jumlah Poskesdes : 4 Pos

13 Jumlah Poskestren : 1 Pos

14 Jumlah Pos UKK : 2 Pos


15 Jumlah Saka Bhakti Husada : - SBH

Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM peduli


16 : 13 kelompok
kesehatan (Dewan Penyantun)

17 Jumlah Panti Asuhan : 1 buah

18 Jumlah Panti Wreda : - buah

19 Jumlah Posyandu Lansia : 9 buah

20 Jumlah UKBM lainnya : - Pos

21 Jumlah Kader Kes.jiwa : - orang

VII. PRASARANA FISIK

1 SUMBER LISTRIK

- PLN daya 450 VA 3 unit

- PLN daya 5500 VA 2 unit

- PLN daya 900 VA 3 unit

- Genset daya 2500 VA 1 unit

2 SUBER AIR

- PAM 0 unit

1 ( rusak
- Sumur Bor unit
total )

- Sumur Gali 3 unit

- Air Kemasan …. unit

a. VISI PUSKESMAS TAMPO


“TERWUJUDNYA DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT YANG
SEMAKIN OPTIMAL MELALUI PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS
PELAYANAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMPO”

b. MISI PUSKESMAS TAMPO


1. Mendorong kemandirian keluarga, masyarakat dan lingkungan untuk hidup
sehat.
2. Mengembangkan sumber daya layanan yang memadai.
3. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan
berkesinambungan.
4. Membangun kerjasama lintas program / sektor yang harmonis.

c. TUJUAN
Tercapainya Tujuan Pembangunan Kesehatan wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tampo Untuk Mandiri Hidup sehat. Sehingga Terwujudnya
Derajat Kesehatan Yang Setinggi-tingginya demi pembangunan masyarakat
Indonesia Sehat..

d. MOTTO

“SMART“

- SIGAP : Siap menyambut pelanggan dengan penuh perhatian

- MENARIK : Berpakaian dan berpenampilan menarik

- ANTUSIAS : Menyeleaikan masalah pelanggan dengan cepat dan tepat

- RAMAH : Berkomunikasi dengan pelanggan dengan santun

- TELITI : Memberikan informasi pada pelanggan dengan benar dan


tertib administrasi

e. TATA NILAI PUSKESMAS


“ FIT “

1. FOKUS : Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati


2. INTEGRITAS : Memberikan pelayanan dengan penuh dedikasi
3. TEAM WORK : Selalu menjaga kerjasama

1. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pasien,
memperhatikan keselamatan pasien, menetapkan sasaran mutu dan
mengevaluasi hasil capaian serta melakukan perbaiakan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Tampo yang meliputi Mutu Admen, mutu pelayanan
UKP dan UKM.

2. PROSES PELAYANAN
a. Proses pelayanan dipastikan divalidasi sebelum diberikan kepada
pasien.
b. Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa
proses yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil
yang dipersyaratkan.
c. Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai
penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh Kepala
Puskesmas.

A. RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar
akreditasi pukesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, kebijakan mutu puskesmas, manajemen
sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya
Puskesmas, yang meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) serta dokumen terkait.
Serta dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis,
UPTD Puskesmas Tampo, dalam Manual Mutu ini juga memperhatikan
keselamatan pasien/pelanggan dengan menerapkan manajemen risiko.

2. Persyaratan Umum
UPTD Puskesmas Tampo menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara system manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi
Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas
maupun pelayanan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung
jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri
mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat / pelanggan,
verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan
verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring
dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

3. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas, mempunyai tanggung jawab;
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas;
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan
strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di
dalam proses pelayanan;
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses.
b. Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas, mempunyai tanggung
jawab;
1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas;
2) Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
c. Penanggungjawab Administrasi Manajemen, Penanggung jawab Upaya
Kesehatan Masyarakat dan Penanggungjawab Pelayanan Klinis,
mempunyai tanggung jawab;
1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem
yang berada dibawah tanggung jawabnya;
2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses
yang terkait dengan unit masing-masing;
3) Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerus.

4. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pasien, memperhatikan
keselamatan pasien, menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil
capaian serta melakukan perbaiakan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu
dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tampo yang
meliputi Mutu Admen, mutu pelayanan UKP dan UKM.

5. Manajemen Sumber Daya Manusia


a. Umum:
Manajemen menjamin bahwa sumber daya manusia yang ada dilatih
secara memadai, sehingga memungkinkan dapat melaksanakan tugas-tugas
yang baru diberikan secara efisien.

1) Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran:


Penanggungjawab Manajemen Mutu mengkaji kualifikasi petugas
secara periodik, sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun, untuk menentukan
apakah petugas tersebut memiliki kualifikasi yang memadai dan atau apakah
perlu diberikan pelatihan tambahan. Adanya pekerjaan baru, teknologi baru
dan atau peraturan baru merupakan dasar untuk menentukan kebutuhan-
kebutuhan pelatihan petugas. UPTD Puskesmas Tampo menetapkan suatu
program pelatihan kepada petugas baik secara eksternal maupun internal
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dalam upaya pencapaian mutu, setiap
petugas senantiasa mendapatkan pengarahan dan petunjuk dari manajemen
untuk bekerja sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
UPTD Puskesmas Tampo selalu menjaga dan memelihara program
pelatihan untuk memastikan bahwa seluruh petugas mendapatkan tugas-
tugas yang sesuai dengan pendidikan keahlian dan pengalaman yang
dimiliki. UPTD Puskesmas Tampo menetapkan dan memelihara prosedur
terdokumentasi yang mengatur identifikasi kebutuhan pelatihan dan
pelaksanaannya untuk seluruh petugas yang terlibat dalam kegiatan yang
mempengaruhi mutu.

6. Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
akreditasi puskesmas.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
UPTD Puskesmas Tampo mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tampo.

b. Tujuan Khusus meliputi :


1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3) Hidup dalam lingkungan sehat; dan
4) Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

C. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah:
1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN);
5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;
6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN;
7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas;
8) Permenpan Nomor 35 tahun 2012 tentang Standar Penyusunan SOP
Administrasi Pemerintahan;
9) Permenkes Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis;
10) Panduan Kinerja Puskesmas Dinas Provinsi Jawa Timur tahun 2017 tentang
penilaian dan indikator kinerja Puskesmas.
Acuan yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah Buku
Standar Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas yang dikeluarkan oleh
Dirjen Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan.

D. ISTILAH DAN DEFINISI


a. Dokumen adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang berkaitan dengan
suatu kegiatan tertentu;
b. Kebijakan Mutu adalah ketetapan oleh kepala puskesmas yang bisa
berbentuk keputusan atau peraturan tentang langkah-langkah strategis
terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
c. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang yang diperoleh oleh
seorang pelanggan setelah membandingkan antara harapan dan
kenyataan setelah menggunakan produk atau layanan tertentu;
d. Koreksi adalah adalah upaya perbaikan terhadap sesuatu masalah atau
persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu;
e. Manual Mutu adalah pedoman pelaksanaan yang mengatur secara rinci
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
f. Pasien adalah seorang yang menderita sakit tertentu;
g. Pelanggan adalah seseorang yang menggunakan sebuah produk atau
layanan secara berulang;
h. Perencanaan Mutu adalah seluruh kegiatan dalam proses penyusunan
rencana terhadap perbaikan mutu;
i. Proses adalah serangkaian kegiatan berurutan atau tidak dalam
menciptakan produk atau pemberian layanan;
j. Rekaman adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang lebih rinci yang
berkaitan dengan suatu kegiatan tertentu;
k. Sasaran Mutu adalah sekumpulan standar atau batasan nilai yang
menjadi standar yang harus dicapai dalam suatu proses pembuatan
produk atau pemberian layanan;
l. Tindakan korektif adalah perbuatan untuk memperbaiki terhadap sesuatu
masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu;
m. Tindakan preventif adalah perbuatan untuk mencegah atau
mengantisipasi terhadap sesuatu masalah atau persoalan yang salah
berdasarkan standar tertentu;

E. JENIS PELAYANAN
Secara garis besar pelayanan di UPTD Puskesmas Tampo terdiri atas :
I. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
A. Pelayanan di Puskesmas Induk
a.1 Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik
a.2 Ruang Tunggu
a.3 Ruang Farmasi dan Rawat jalan
a.4 Ruang Pemeriksaan Umum
a.5 Ruang Pemeriksaan Gigi dan Mulut
a.6 Ruang Kesehatan Ibu dan Anak / MTBS
a.7 Ruang Sanitasi dan Gizi
a.8 Ruang Menyusui
a.9 Ruang Pemeriksaan IMS/VCT
a.10 Ruang KB
a.11 Ruang Laboratorium
a.12 UGD
a.13 Ruang Administrasi/kantor

B. Pelayanan Rawat Inap


b.1 Ruang Rawat Inap
b.2 Ruang Farmasi Rawat Inap

C. Ruang Bersalin
2. PUSKESMAS PEMBANTU :
a. Pustu Bangorejo
b. Pustu Tampo
c. Pustu Sukorejo

3. POLINDES
Polindes Desa Tampo

II. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


1. Upaya Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan Perkesmas
2. Upaya Pengembangan
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
d. Pelayanan Kesehatan Olahraga
e. Pelayanan Kesehatan Indera
f. Pelayanan Kesehatan Lansia
g. Pelayanan Kesehatan Kerja
h. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

III.UPAYA INOVATIF
a. Pos Gizi Desa
b. Dusun Percontohan Binaan PHBS
c. Paguyuban TB Paru

BAB III
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM
UPTD Puskesmas Tampo menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem
ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi
kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayanan, kejelasan penanggungjawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat / pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-
hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.

B. PENGENDALIAN DOKUMEN
UPTD Puskesmas Tampo telah menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan serta memelihara dokumentasi yang digunakan untuk menetapkan,
mengarahkan dan mengendalikan pelayanan kesehatan dan mendukung
kegiatan, termasuk yang dipersyaratkan oleh Standar Akreditasi Puskesmas dan
juga yang dipersyaratkan oleh organisasi yang secara efektif diterapkan oleh
semua bagian yang terkait. Sampai saat ini dokumen hanya mencakup dokumen
yang berbentuk hardcopy dan tidak mencakup dokumen file komputer.

Secara umum dokumen-dokumen yang disusun di UPTD Puskesmas


Tampo meliputi kebijakan-kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan,
Standar Operasional Prosedur (SOP), dan rekaman-rekaman kegiatan. Tata
naskah dokumen terdapat pada Lampiran.

1. Dokumen Sistem Manajemen Mutu


UPTD Puskesmas Tampo telah mendokumentasikan dokumen-dokumen
untuk menjelaskan komitmen organisasi dalam penerapan sistem manajemen
mutu. Adapun dokumen-dokumen yang disusun di UPTD Puskesmas Tampo
terdiri dari:

a. Regulasi penyelenggaraan manajemen puskesmas :


1) Kebijakan kepala puskesmas.
2) Pedoman mutu/manual mutu.
3) Pedoman-pedoman manajemen.
4) Standar Operasional prosedur (SOP).
5) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) yang memuat Rencana Usulan
Kegiatan (RUK), Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan Rencana
Lima Tahunan Puskesmas.
6) Kerangka acuan kegiatan.
b. Regulasi penyelenggaraan UKM:
1) Kebijakan kepala puskesmas.
2) Pedoman upaya puskesmas.
3) Standar Operasional Prosedur (SOP).
4) Rencana Kerja Tahunan yang berisi Rencana Usulan kegiatan ( RUK )
5) Rencana Pelaksanaan Kegiatan ( RPK ).
6) Kerangka acuan kegiatan upaya puskesmas.

c. Regulasi Pelayanan Klinis


1) Kebijakan kepala puskesmas tentang pelayanan klinis.
2) Standar Operasional Prosedur (SOP) klinis.
3) Regulasi pelayanan klinis di puskesmas.
4) Pedoman pelayanan klinis.

UPTD Puskesmas Tampo telah menetapkan Sekretariat Akreditasi


Puskesmas yang akan bertanggung jawab terhadap pengendalian dokumen
yang ada sesuai tata cara pengendalian dokumen yang tertuang pada
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tampo Nomor : 118.4/ 684 / 429.114.41 /
2017 tentang Pengendalian Dokumen Prosedur dan Rekaman Kegiatan, dimana
SOP Pengendalian Dokumen Prosedur dan Rekaman Kegiatan ini menjelaskan
tentang persyaratan pendokumentasian yang dibutuhkan seperti :

a. Pengesahan dokumen sebelum diterbitkan.


b. Peninjauan dan pembaharuan dokumen sesuai dengan kebutuhan serta
pengesahan ulang dokumen.
c. Perubahan dan status revisi dokumen terbaru telah diidentifikasi.
d. Versi dokumen yang berlaku tersedia pada lokasi penggunaannya.
e. Dokumen tetap dapat dibaca dan mudah diidentifikasi.
f. Dokumen eksternal diidentifikasi dan terkendali distribusinya.
g. Pencegahan penggunaan yang tidak diinginkan dari dokumen kadaluarsa
dan menggunakan identifikasi yang sesuai jika dokumen kadaluarsa
tersebut disimpan untuk tujuan tertentu.
h. Kerahasiaan dokumen dan data.
Skema pengesahan oleh personel/pihak yang berwenang dapat dilihat pada
table 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Skema pengesahan oleh personel/pihak yang berwenang

N Diperiksa Disetujui
Jenis Dokumen Dibuat Oleh
o Oleh Oleh
Manual Mutu Tim Mutu Pj.MM Kepala
1 Puskesmas
Surat Keputusan Tim ADMEN Pj.MM Kepala
2
Puskesmas
Kerangka Acuan Pj. Unit / Program Pj.MM Kepala
3
Puskesmas
4 SOP Pj. Unit/Program Pj.MM Kepala
Poli/Unit/Program Puskesmas
5 Instruksi Kerja Pj. Unit/Program/ Pj.MM Kepala
penanggung jawab Puskesmas
kegiatan
6 Dokumen Pj. Unit/Program/ Pj. Kepala
penunjang (buku penanggung jawab Program Puskesmas
bantu, form, dsb) kegiatan

Semua penerima dokumen menjaga agar dokumen tidak diperbanyak


tanpa seijin Penanggungjawab Manajemen Mutu (Pj.MM), dokumen tersedia
pada tempat dimana dokumen tersebut dibutuhkan dan dokumen yang lama
ditarik dari peredaran untuk diserahkan pada Pj.MM.

Masing-masing koordinator/penanggung jawab program/pelayanan


mencatat dokumen yang berasal dari luar organisasi seperti keluhan pelanggan
dan spesifikasi pelanggan. Koordinator/penanggung jawab program/pelayanan
secara periodik memeriksa status dokumen untuk memastikan pengguna
dokumen menggunakan versi yang terakhir. Apabila menerima dokumen baru
yang relevan atau perubahan dari dokumen yang lama, maka
koordinator/penanggung jawab program/pelayanan menginformasikan kepada
pihak terkait di bagian masing-masing atau bagian lain yang memerlukan.

C. PENGENDALIAN REKAMAN
a. Tanggung Jawab:
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen Mutu,
Penanggung jawab Upaya, Penanggung jawab Pelayanan Klinis, dan seluruh
karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada Manual Mutu, dengan melalui kegiatan antara
lain;
1) Rekaman dipelihara dan diindentifikasi dengan jelas sehingga
memudahkan pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan
dan pemusnahannya;
2) Rekaman menjadi bukti kesesuaian terhadap Sistem Manajemen Mutu;
3) Rekaman disimpan dengan tata cara yang memadai dan ditempatkan
pada tempat yang layak untuk melindungi dari kerusakan;
4) Rekaman yang aktif ditempatkan didalam subject file, ordner, komputer
atau tempat lain di almari arsip;
5) Jenis-jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggung
jawab dan uraian lainnya dijelaskan pada Keputusan tentang
Pengendalian Dokumen (Dokumen Nomor 118.4 / 684 / 429.114.41 /
2017).

b. Format Tata Letak:


Format / tata letak dari Manual Mutu ini sebagai berikut :
Pada halaman depan/cover muka tercantum nama organisasi, logo
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi di sebelah kiri dan logo
Puskesmas di sebelah kanan, nama puskesmas, judul dokumen yaitu
MANUAL MUTU, serta nomor dokumen, revisi yang keberapa dan tanggal
berlaku.

c. Pendistribusian:
Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu salinan
“Terkendali” dan salinan“Tidak Terkendali”, pendistribusiannya di bawah
tanggung jawab Penanggungjawab Manajemen Mutu UPTD Puskesmas
Tampo.

d. Pendistribusian Salinan Terkendali:


Manual Mutu dengan status dokumen “Terkendali” diberi cap
“TERKENDALI“ dan “nomor salinan” pada halaman depan pojok kanan atas
dan didistribusikan kepada :

Nomor Penerima
Salinan
01 Penanggung jawab ADMEN
02 Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
03 Penanggung jawab Upaya Pelayanan Klinis ( UKP )

Sekretariat Pusat Pengendalian Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas


Tampo yang berada di bawah Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai
pengendali dokumen, menyimpan dan memelihara “Master Dokumen” atau
“Dokumen Induk” dan diberi stempel “ASLI”pada pojok kanan atas.

e. Pendistribusian Salinan Tidak Terkendali:


Manual Mutu dengan status salinan“Tidak Terkendali” dapat
didistribusikan setelah melalui ijin tertulis dari Penanggungjawab Manajemen
Mutu UPTD Puskesmas Tampo atas persetujuan Kepala Puskesmas UPTD
Puskesmas Tampo dan dokumen ini dapat diberikan kepada pihak luar
organisasi secara selektif. Halaman depan dari salinan“Tidak Terkendali”
diberi cap/stempel dengan tulisan “TIDAK TERKENDALI”. Apabila
dikemudian hari terjadi revisi, maka pengendali dokumen tidak berkewajiban
untuk melakukan perubahan dan penarikan dari peredarannya.

f. Perubahan:
Setiap perubahan/revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan
Penanggungjawab Upaya, Penanggung jawab Pelayanan Klinis, temuan
hasil audit dari Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim Keluhan
Pelanggan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu ataupun karena
adanya perubahan kebijakan manajemen.
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada
lembar revisi.Lembar status revisi diperiksa oleh Penanggungjawab
Manajemen Mutu dan persetujuan ditandatangani oleh Penanggung jawab
Manajemen Mutu sebagai bukti persetujuan.Tanggal berlakunya revisi ditulis
pada kolom tanggal.
Pengendali Dokumen harus memastikan bahwa bagian yang direvisi
telah digabungkan ke dalam salinan terkendali, dan Manual Mutu dengan
status salinan terkendali ditarik dari peredarannya untuk dimusnahkan dan
masternya disimpan serta diberi cap dengan tulisan
“KADALUWARSA”.Pengendali dokumen tidak berkewajiban untuk
memperbaiki Manual Mutu dengan status salinan “Tidak Terkendali” apabila
dikemudian hari terjadi revisi.
g. Tinjauan Dokumen:
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala
Penanggung jawab Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten
Banyuwangi akan melakukan peninjauan terhadap Manual Mutu ini dengan
tujuan untuk menilai efektivitas dan kecocokan sistem mutu yang
berkesinambungan dalam penerapannya sehingga dapat mengindentifikasi
peluang peningkatan sistem mutu.

BAB IV
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen akan selalu menghasilkan
kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari pelanggan.
Dalam menunjang kualitas pelayanan, maka UPTD Puskesmas Tampo
berkomitmen untuk menyediakan dan memelihara sarana pendukung terkait
dengan pelayanan UPTD Puskesmas Tampo serta meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia yang ada.
Adapun bentuk komitmen yang akan dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas
Tampo adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan dan Manajemen


Pendirian UPTD Puskesmas Tampo memperhatikan persyaratan lokasi di
setiap kecamatan, memperhatikan kebutuhan pelayanan sesuai rasio
ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk, mudah
diakses, dan mematuhi persyaratan kesehatan lingkungan.
2. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan
jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses
pemberdayaan masyarakat.
3. Peningkatan Mutu Puskesmas
Agar mutu dapat dikelola dengan baik, maka perlu ditetapkan adanya
Penanggungjawab manajemen mutu (Wakil Manajemen Mutu) yang
bertanggung jawab untuk koordinasi, monitoring, dan membudayakan
kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan akan
menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja dilakukan
secara konsisten dan sistematis.

B. FOKUS PADA SASARAN / PASIEN


Fokus pada kebutuhan dan harapan pasien merupakan kunci peningkatan
mutu pelayanan UPTD Puskesmas Tampo. Untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan pasien, UPTD Puskesmas Tampo perlu melakukan identifikasi
kebutuhan dan harapan pasien baik melalui survey maupun pengukuran tingkat
kepuasan pasien secara langsung (puas dan tidak puas). Di samping itu
beberapa hal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi dengan pasien antara
lain:
1. Dengan menempatkan kotak saran di tempat-tempat yang yang mudah
dijangkau dan dilihat.
2. Sarana penyampaian keluhan/pengaduan pasien melalui meja pengaduan
dan hotline pengaduan masyarakat.
3. Melalui sarana polling survey kepuasan pasien.

C. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tampo berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pasien, memperhatikan
keselamatan pasien, menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil capaian
serta melakukan perbaiakan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tampo yang meliputi Mutu
Admen, mutu pelayanan UKP dan UKM.

D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN


SASARAN KINERJA / MUTU
a. Perencanaan Sistim Manajemen Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan Standar Penilaian Kinerja
Puskesmas yang meliputi indikator-indikator Admen, pelayanan klinis dan
penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-
program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
1. Penilaian dan peningkatan kinerja
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
3. Penerapan manajemen resiko pada area prioritas
4. Penilaian kontrak kerjasama pihak ketiga
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
6. Peningkatan mutu pelayanan obat
7. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien

b. Sasaran Mutu
Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan sasaran
mutu. Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan mengacu kepada
Standar Penilaian Kinerja Puskesmas, yang meliputi indikator pelayanan
manajemen, indikator pelayanan klinis dan indikator pelayanan upaya
puskesmas yang diuraikan secara terinci.

Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh UPTD


Puskesmas Tampo serta mengacu pada Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, yang diuraikan sebagai berikut;

INDIKATOR MUTU
PUSKESMAS TAMPO 2017

A. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

N SATUA TARGE
INDIKATOR MUTU SASARAN
O N T

I MANAJEMEN OPERASIONAL
PUSKESMAS
1. Membuat data pencapaian/cakupan laporan 6 (enam) 100%
kegiatan pokok tahun lalu dan di Program
visualisasikan esensial
2. Menyusun RUK melalui analisa dan kegiatan kegiatan 100%
perumusan masalah berdasarkan prioritas progam
3. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap kegiatan Kegiatan 100%
program
4. Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan kegiatan 12 100%
kali/tahun
5. Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan kegiatan 4 kali/tahun 100%
(lintas sektor)
6. Membuat dan mengirimkan laporan Laporan 12 100%
bulanan ke Kabupaten tepat waktu kali/tahun
7. Membuat data 10 penyakit terbanyak laporan 12 100%
setiap bulan kali/tahun
8. Visualisasi data penyakit potensial KLB laporan 12 100%
kali/tahun
9. Analisa data penyakit potensial KLB laporan 12 100%
kali/tahun
10 Membuat peta daerah rawan bencana laporan 4 macam 85%
bencana
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
II. MANAJEMEN ALAT KESEHATAN
1
a. Membuat kartu inventaris dan kartu Ruangan 80%
menempatkan di masing - masing ruangan inventari
s
b. melaksanakan updating daftar
inventarisasi
c. Melaksanakan perawatan alat kesehatan kegiatan 12 kali / 80%
tahun
d. Melaporkan fungsi dan kondisi alat laporan 12 kali / 80%
kesehatan tahun
e. Melaporkan seluruh inventarisasi alat laporan 6 bulan 100%
kesehatan sekali

II. MANAJEMEN OBAT


2
a Kelengkapan Administrasi di kamar
obat
1 Penilaian Administrasi Resep % 6 item 100%
2 Buku catatan harian pemakaian obat % 3 item 100%
( Buku lidi)
3 Buku catatan Penerimaan & Pemakaian % 2 item 100%
sisa obat di kamar obatsesuai
4 LPLPO kamar obat
Kelengkapan LPLPO: % 4 item 100%
5 Buku catatan harian : % 2 item 80%
6 Buku rekap jenis resep Gratis/Bayar/Askes % 3 item 100%
b Penataan obat diruang farmasi/kamar
obat
1 Etiket/label pada tempat penyimpanan kelengkapa 100%
obat lengkap dan tertib n etiket
2 Sistematika Penempatan dan % 4 item 80%
Penyimpanan Obat
3 Persyaratan tempat penyimpanan % 5 item 80%
c Kelengkapan Sarana di kamar obat % 4 item 100%
d Pelayanan obat di kamar obat
1 Pelayanan Resep % 3 item 80%
2 Penyerahan Obat % 10 item 70%
Dengan memberikan informasi kepada
pasien
e Membuat kelengkapan administrasi kartu
stok obat digudang obat
1 Administrasi Kartu Stok % 3 item 100%
2 Kerapian dan Kebersihan Kartu Stok % 5 item 80%
3 Tersedia lemari Narkotika/Psikotropika % 3 item 100%
tersendiri dan terkunci
f Membuat kelengkapan administrasi
LPLPO
g Membuat administrasi buku bantu % 5 item 80%
h Menerapkan penataan obat yang baik di % 4 item 100%
gudang obat
1 Penataan obat
2 Persyaratan Gudang % 7 item 85%
Gudang Obat telah memenuhi syarat sbb ;
i Kelengkapan Sarana di Gudang Obat % 2 item 100%
j Membuat rencana distribusi obat ke setiap % 2 item 100%
unit pelayanan
III MANAJEMEN KEUANGAN DI
PUSKESMAS
a Pembantu kasir pembayar uang % 7 item 100%

b Pembantu kasir penerima uang % 9 item 100%


IV MANAJEMEN KETENAGAAN
1. Membuat daftar atau catatan kepegawaian laporan daftar dan 100%
petugas catatan
pegawai
2. Membuat uraian tugas dan tanggung laporan uraian tugas 100%
jawab setiap petugas dan
tanggung
jawab
3. Membuat rencana kerja bulanan bagi buku Perencanaa 85%
setiap petugas sesuai dengan tugas, rencana n setiap
wewenang tanggung jawab petugas
4. Membuat penilaian kinerja setiap karyawan laporan kinerja 100%
karyawan
5. Membuat monitoring mutasi kepegawaian laporan monitoring 100%
setiap 1 thn
sekali
6. Membuat daftar jabatan pegawai laporan Anjab 100%
7. Membuat daftar jenis pelatihan struktural laporan daftar 100%
dan fungsional yang pernah dikuti oleh pelatihan
karyawan

8. Tenaga kesehatan Membuat daftar ijin laporan dokter, 100%


praktek atau ijin kerja bagi tenaga bidan dan
kesehatan tertentu perawat

V MANAJEMEN PEMBIAYAAN
Laporan Pelayanan Kesehatan Program
Jaminan Kesehatan Nasional
1 Laporan hasil pelayanan peserta BPJS laporan 12 100%
Kesehatan kali/tahun

VI MANAJEMEN PENGOLAHAN BARANG /


ASET
1 Petugas Pengelola barang/aset orang 1 orang ada
petugas
khusus
2 Perencanaan Kebutuhan & pemeliharaan laporan perencanaa 85%
barang unit n
3 Membuat data aset di masing-masing laporan data aset 100%
ruangan
4 Pencatatan data penerimaan barang dan laporan data 100%
stok barang penerimaa
m
5 Melaksanakan sistem penyimpanan laporan penyimpana 100%
barang/aset n

2. Bangunan dan Ruang

NO INDIKATOR MUTU YA TIDAK

1 Lingkungan
Mudah dijangkau transportasi umum
2 Halaman
Tersedia tempat parkir
Tersedia tempat sampah
Lingkungan kawasan bebas asap rokok
tidak ada genangan air
tersedia penerangan bila malam hari
Luas lahan Puskesmas Rawat Jalan min
500 m2
Luas lahan Puskesmas Rawat Jalan min
1000 m2
Batas halaman jelas
3 Area Pelayanan
a. Tata letak menjamin kecepatan akses
b. Pelayanan administrasi berdekatan
dengan pintu utama
c. Ruang Perawat hendaknya dapat
dengan mudah mengamati pasien
4 Bangunan
Seluruh bangunan harus memenuhi
aspek keselamatan dan keamanan
pasien dan orang yang ada di
Puskesmas
a. Minimum Mempunya 2 buah pintu
keluar
b. Mempunyai sarana atau fasilitas
penyandang disabilitas
c. Aspek Keselamatan :
- Toilet dilengkapi dengan pegangan
- Pintu dapat dibuka ke luar
d. Ketentuan umum bangunan
- Konstruksi utuh, Kuat, bersih, kayu
dilapisi dengan bahan anti rayap
- Lantai tidak kedap air, bersih,
permukaan rata, tidak licin, kemiringan 2-
3% kearah saluran pembuangan
- Dinding bersih, rata, kedap air dan
mudah dibersihkan
- Ventilasi memadai untuk menjamin
peredaran udara
- Luas ventilasi minimal 15% dari luas
lantai
- Adanya kawat kasa dan teralis
- Bila ventilasi tidak menjamin harus
ada kipas angin dan atau AC

- Ventilasi laboratorium menggunakan


cerobong asap atau exhauster fan
e. Atap
- Tidak bocor dan tidak menjadi
perindukan serangga dan tikus
- Tinggi atap tidak lebih dari 10 meter dan
ada penangkal petir
f. Langit -langit
- Mudah dibersihkan
- Dicat warna terang
- Tinggi minimal 2,70 meter dari lantai

5 Pencahayaan
Ruangan administrasi kantor, ruangan
Kepala Puskesmas, ruangan rapat,
ruangan pendaftaran dan rekam medik,
ruangan pemeriksaan umum, ruangan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB dan
imunisasi, ruangan kesehatan gigi dan
mulut, ruangan ASI, ruangan promosi
kesehatan, ruang farmasi, ruangan rawat
inap, ruangan rawat pasca persalinan
6 Sistim Sanitasi
Sistem sanitasi Puskesmas terdiri dari
sistem air bersih, sistem pembuangan air
kotor dan/atau air limbah, kotoran dan
sampah, serta penyaluran air hujan

7 Sistem Kelistrikan
Umum :
- Sistem kelistrikan dan penempatannya
harus mudah dioperasikan, diamati,
dipelihara, tidak membahayakan, tidak
mengganggu lingkungan, bagian
bangunan dan instalasi lain.
- Perancangan dan pelaksanaannya
harus memenuhi SNI 0225-2011, tentang
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL
2011) atau edisi yang terbaru

Sumber Daya Listrik


Sumber daya listrik yang dibutuhkan,
terdiri dari:
1) Sumber daya listrik normal dengan
daya paling rendah 2200VA; dan
2) Sumber daya listrik darurat 75% dari
sumber daya listrik normal.
Sumber daya listrik normal, diperoleh
dari:
1) Sumber daya listrik berlangganan
seperti PLN
Sumber daya listrik dari pembangkit
listrik sendiri, diperoleh dari:
Generator listrik dengan bahan bakar cair
atau gas elpiji.
Sumber daya listrik darurat, diperoleh
dari :
1) Generator listrik.
2) Uninterruptible Power Supply (UPS)

8 Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk
hubungan/komunikasi di lingkup dan
keluar Puskesmas, dalam upaya
mendukung pelayanan di Puskesmas.
Alat komunikasi dapat berupa telepon
kabel, seluler, radio komunikasi, ataupun
alat komunikasi lainnya.

9 Sistem Proteksi Petir


Sistem proteksi petir harus dapat
melindungi semua bagian dari bangunan
Puskesmas, termasuk manusia yang ada
di dalamnya, dan instalasi serta peralatan
lainnya terhadap kemungkinan bahaya
sambaran petir.

10 Sistem Proteksi Kebakaran


1. Bangunan Puskesmas harus
menyiapkan alat pemadam kebakaran
untuk memproteksi kemungkinan
terjadinya kebakaran.
2. Alat pemadam kebakaran kapasitas
minimal 2 kg, dan dipasang 1 buah untuk
setiap 15 m2.
3. Pemasangan alat pemadam
kebakaran diletakkan pada dinding
dengan ketinggian antara 15 cm – 120
cm dari permukaan lantai, dilindungi
sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan kerusakan atau pencurian
4. Apabila bangunan Puskesmas
menggunakan generator sebagai sumber
daya listrik utama, maka pada ruangan
generator harus dipasangkan Alat
Pemadam Kebakaran jenis CO2.
11 Ambulans
Ketentuan mengenai ambulans mengikuti
ketentuan teknis yang berlaku

3. SARANA ALAT YANG ADA DI RUANGAN


JENIS PERALATAN DI Puskesmas  SATUAN  SASARAN TARGET
berdasarkan ruang dan program
dibedakan menjadi :
1 Peralatan Kefarmasian Jenis Memenuhi 100%
Standar
2 Peralatan Penyuluhan Kesehatan Jenis Memenuhi 100%
Standar
3 Peralatan Klinik Sanitasi Jenis Memenuhi 100%
Standar
4 Peralatan KIA Jenis Memenuhi 100%
Standar
5 Peralatan Keluarga Berencana Jenis Memenuhi 100%
Standar
6 Peralatan Imunisasi Jenis Memenuhi 100%
Standar
7 Peralatan Gizi dan Laktasi Jenis Memenuhi 100%
Standar
8 Peralatan Poli Umum Jenis Memenuhi 100%
Standar
9 Peralatan UGD Jenis Memenuhi 100%
Standar
10 Peralatan Gigi dan Mulut Jenis Memenuhi 100%
Standar
11 Peralatan Laboratorium Jenis Memenuhi 100%
Standar
12 Peralatan Rawat Inap Jenis Memenuhi 100%
Standar

4. SARANA SIMPUS DAN TIK


1 Spesifikasi server kelengkapan sistem informasi Alat Memenuhi 100%
yang dipakai Standar
2 Aplikasi IT yang dibangun dan keperuntukannya Alat Memenuhi
Standar
3 Sistem penjadwalan perawatan/ update data Alat Memenuhi
dan informasi Standar
4 Batasan waktu yang dipergunakan untuk Alat Memenuhi
pemeliharaan jaringan Standar
5 Sosialisasi penerapan sistem IT yang dilakukan Alat Memenuhi
sesuai dengan perkembangan IT Standar
6 Sistem keamanan sistem IT dan Jaringan Alat Memenuhi
Standar

B. INDIKATOR MUTU UKP

JENIS PELAYANAN PENGHITUNGAN

1. Ruang Pendaftaran dan


Rekam Medis
1 Penyediaan Rekam Medis

2 Kelengkapan identifikasi Identifikasi yang lengkap


pelanggan _____________________ x 100%

Jumlah Pasien

3 Kesalahan tujuan layanan Jml kesalahan tujuan

_____________________ x 100%

Jml semua pasien yg dlayani

2. Ruang Pemeriksaan
Umum
1 Angka kontak (peserta Kontak peserta JKN yg terdaftar yg
JKN) mendapatkan pelayanan kesehatan baik dlm
gedung maupun di luar gedung

2 Ratio rujukan rawat jalan Jumlah peserta yg dirujuk dengan kasus non-
non –spesialistik JKN spesialistik

_____________________________x 100%

Jml seluruh peserta yg dirujuk

3 Ratio peserta prolanis Jumlah peserta prolanis yang rutin


rutin berkunjung ke FKTP berkunjung yang terdaftar dlm prolanis dan
JKN mendapatkan pelayanan kesehatan dlm
gedung maupun luar gedung

____________________________ x 100%
Jumlah Peserta Prolanis

4 Contac Rate Jmlh kunj kasus baru dan kasus lama x100%
Jmlh kunjungan kasus baru

5 Pengobatan Rasional ISPA dan Diare

6 Kelengkapan Pengisian Jml Rekam Meedis yg lengkap


Rekam Medis
_________________________ x 100%

Jml seluruh rekam medis

7 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani

8 Kelengkapan Penulisan Jml resep yg ditulis lengkap


resep

______________________ x 100%

Jml semua resep

9 Pembuangan sampah Tidak ada sampah yang tercampur


berdasarkan kriteria medis
dan non-medis

3. Ruangan Pemeriksaan
Gigi dan Mulut
1 Kelengkapan pengisian Jml Rekam Medis yg lengkap
Rekam Medis
_________________________ x 100%

Jml seluruh rekam medis

2 Cuci tangan sebelum Jml cuci tangan sebelum melakukan tindakan


melakukan tindakan
_________________________ x 100%

Jml Tindakan

3 Kepatuhan petugas Jml Tindakan dengan menggunakan alat


terhadap desinfeksi tingkat steril
tinggi dan sterilisasi
_________________________ x 100%

Jml Tindakan

4 Tindakan aspirasi sebelum Jml Tindakan aspirasi sebelum melakukan


melakukan injeksi injeksi

_________________________ x 100%

Jml Tindakan injeksi

5 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani

6 Pembuangan sampah
berdasarkan kriteria medis
dan non-medis

7 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

RuanganFarmasi

1 Respon Time

 Puyer Pembuatan puyer ≤ 10 Menit

______________________ x 100%

Jml Pembuatan Puyer

 Non puyer ≤ 5 Menit

____________________ x 100%

Jumlah seluruh pelayanan obat non puyer

2 Tidak terjadi kesalahan Jml kesalahan penyerahan obat


penyerahan obat
______________________ x 100%

Jml pasien yang dilayani

3 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani KIE

4. Ruangan Kesehatan Ibu


dan Anak/ MTBS
1 Kepatuhan petugas
terhadap standar
pelayanan (IMUNISASI,
ANC )

2 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

3 Cuci tangan sebelum Jml Cuci tangan sebelum tindakan


tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

4 Kelengkapan pengisian Jml Rekam Meedis yg lengkap


Rekam Medis _________________________ x 100%

Jml seluruh rekam medis

5 Kepatuan petugas
menggunakan APD

6 Kepatuhan petugas Jml Tindakan dengan menggunakan alat


terhadap desinfeksi tingkat steril
tinggi dan sterilisasi
_________________________ x 100%

Jml Tindakan

7 Tindakan aseptis dan Jml Tindakan aspirasi sebelum melakukan


aspirasi sebelum injeksi injeksi

_________________________ x 100%

Jml Tindakan injeksi

8 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani

9 Pembuangan sampah
berdasarkan kriteria medis
dan non-medis

5. Ruangan Gizi

1 Kunjungan Konsultasi gizi Jml pasien yg dikonseling Gizi


rawat jalan
________________________ x 100%

Jml pasien

2 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani

3 Respon Time <15 menit Jml konseling <15 menit

_______________________ x 100%

Jml semua konseling gizi

6. RuanganSanitasi

1 Kunjungan konseling Jml pasien yg dikonseling sanitasi


sanitasi di rawat jalan
_______________________ x 100%
Jlm semua pasien dengan kasus berlian
(ISPA, Diare, TB Paru, Kulit, Malaria, DBD,
Chikungunya, Cacing, Keracunan makanan,
Keracunan Pestisida, Flu Burung dan
Filariasis)

2 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani

3 Respon Time < 15 menit Jml konseling <15 menit

_______________________ x 100%

Jml semua konseling sanitasi

7. Ruangan IMS/VCT

1 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

2 Cuci tangan sebelum Jml Cuci tangan sebelum tindakan


tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

3 Kepatuan petugas
menggunakan APD

4 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani

8. Ruangan KB

1 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

2 Cuci tangan sebelum Jml Cuci tangan sebelum tindakan


tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan


3 Kepatuan petugas
menggunakan APD

4 Kelengkapan pengisian Jml Rekam Meedis yg lengkap


Rekam Medis
_________________________ x 100%

Jml seluruh rekam medis

9. Ruangan Laboratorium

1 Ketepatan waktu tunggu Jml pasien dg waktu tunggu < 120 menit
penyerahan hasi lab
kurang dari 120 menit ____________________________ x 100%

Jml seluruh pemeriksaan

2 Kesesuaian jenis layanan Jml jenis layanan lab


lab dengan standar
____________________________ x 100%

Jml standar pelayanan

3 Kesesuaian hasil Jml pemeriksaan mutu internal


pemeriksaan baku mutu
internal (PMI) ___________________________ x 100%

Jml semua pemeriksaan

4 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

5 Cuci tangan sebelum Jml Cuci tangan sebelum tindakan


tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

6 Kepatuan petugas
menggunakan APD

10. Ruangan UGD

1 Waktu tanggap pasien Jml pasien yg dilayani < 5 menit


datang sampai di layani <
5 menit _________________________ x 100%

Jml semua pasien yg dilayani

2 Petugas menggunakan
APD
3 Penapisan pasien
berdasarkan skala
prioritas kegawat
daruratan

4 Kepatuhan petugas Jml Tindakan dengan menggunakan alat


terhadap desinfeksi tingkat steril
tinggi dan sterilisasi
_________________________ x 100%

Jml Tindakan

5 Tindakan aseptis dan Jml Tindakan aspirasi sebelum melakukan


aspirasi sebelum injeksi injeksi

_________________________ x 100%

Jml Tindakan injeksi

6 Pemberian KIE pada Jml pasien yg diberi KIE


semua pasien
______________________ x 100%

Jml pasien yg dilayani

7 Pembuangan sampah
berdasarkan kriteria medis
dan non-medis

8 Kelengkapan Pengisian Jml Rekam Meedis yg lengkap


Rekam Medis
_________________________ x 100%

Jml seluruh rekam medis

9 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

11. Ruang Rawat Inap

1 BOR Jml hari perawatan

_________________ x 100%

Hasil kali jml tempat tidur dg jml hari


perawatan
2 Visite pasien rawat inap Jml visite oleh dokter
dilakukan oleh Dokter
___________________ x 100%

Jml hari rawat inap

3 Kelengkapan pengisian Jml Rekam Meedis yg lengkap


Rekam Medis dlm 24 jam
_________________________ x 100%

Jml seluruh rekam medis

4 Ketepatan identifikasi Identifikasi pasien yang lengkap


pasien _____________________ x 100%

Jumlah Pasien

5 Pelayanan konseling gizi Jml konseling pasien rawat inap

________________________ x 100%

Jml kasus yg dirawat di PKM

6 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

7 Kepatuhan petugas Jml pasien yang di komunikasikan dengan


terhadap penerapan metode read back
komonikasi dengan
metode Read Back _________________________ x 100%

Jml semua pasien yang dikonsulkan via


telepon

12. RuangBersalin

1 Inform Consent dalam Jml tindakan dg inform consent


setiap tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

2 Cuci tangan sebelum Jml Cuci tangan sebelum tindakan


tindakan
___________________________ x 100%

Jml semua tindakan

3 Kepatuan petugas
menggunakan APD

4 Kepatuhan petugas Jml Penolongan persalinan sesuai APN


terhadap standar APN
___________________________ x 100%
Jml semua Persalinan

C. MUTU UKM

N TARGET
INDIKATOR CARA PENGHITUNGAN
O (%)
UKM ESENSIAL
I.PROMOSI KESEHATAN
1 Tatanan Sehat
a. Rumah Tangga Jumlah rumah tangga yang memenuhi 10 56%
berPHBS indikator PHBS rumah tangga dibagi
jumlah sasaran pengkajian dikali 100%
b. Institusi Pendidikan Jumlah Institusi Pendidikan yang 68%
klasifikasi IV memenuhi 7-8 indikator PHBS Institusi
Pendidikan dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
c. Institusi Kesehatan Jumlah Institusi Kesehatan yang 100%
klasifikasi IV memenuhi 6 indikator PHBS Institusi
Kesehatan dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
d. Tempat-Tempat Umum Jumlah TTU yang memenuhi 6 indikator 63%
klasifikasi IV PHBS TTU dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
e. Tempat-Tempat Kerja Jumlah Tempat-Tempat Kerja yang 48%
klasifikasi IV memenuhi 8-9/7-8 indikator PHBS Tempat-
Tempat Kerja dibagi jumlah sasaran
pengkajian dikali 100%
f. Pondok Pesantren Jumlah Pondok Pesantren yang memenuhi 68%
klasifikasi IV 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren
dibagi jumlah sasaran pengkajian dikali
100%
2 Intervensi/Penyuluhan
PHBS
a. Kelompok Rumah Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk 6 kali
tangga intervensi lain pada rumah tangga (melalui
posyandu) dalam kurun waktu tertentu
b. Institusi Pendidikan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Institusi Pendidikan
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
c. Institusi Kesehatan Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Institusi Kesehatan
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
d. Institusi TTU Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada TTU (yang dikaji
PHBS) dalam kurun waktu tertentu
e. Institusi tempat kerja Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Institusi tempat kerja
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
f. Pondok Pesantren Jumlah kegiatan penyuluhan/bentuk
intervensi lain pada Pondok Pesantren
(yang dikaji PHBS) dalam kurun waktu
tertentu
3 Pengembangan UKBM
a. Posyandu PURI Jumlah Posyandu Purnama & Mandiri 70%
(Purnam Mandiri) dibagi jumlah Posyandu dikali 100%

4 Penyuluhan NAPZA Jumlah penyuluhan NAPZA dibagi seluruh 23%


jumlah kegiatan penyuluhan pada
kelompok potensial (remaja, tokoh
masyarakat, kader,dll) dikali 100%
5 Pengembangan Desa Siaga Aktif
a. Jumlah Desa Siaga Aktif Jumlah Desa Siaga Aktif dengan Strata 96%
Pratama, Madya, Purnama & Mandiri
dibagi jumlah total desa dikali 100%
b. Jumlah Desa Siaga Jumlah Desa Siaga Aktif Purnama & 12%
Aktif PURI Mandiri dibagi jumlah total desa aktif dikali
100%
c. Pembinaan Desa Siaga Jumlah Desa Siaga Aktif yang dibina 12%
dibagi jumlah total Desa Siaga Aktif dikali
100%
6 Promosi Kesehatan/Penyuluhan
a. Penyuluhan disekolah Jumlah sekolah yang mendapat promosi 100%
kesehatan dibagi jumlah seluruh sekolah
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
yang sama dikali 100%
b. Penyuluhan Kesehatan Jumlah puskesmas dan jaringannya 100%
di dalam gedung dan melakukan penyuluhan 12 kali dalam satu
jaringannya(sasaran tahun kepada masyarakat yang datang
msayarakat) dibagi jumlah puskesmas dan jaringannya
disatu wilayah kerja dikali 100%
c. Penyuluhan kesehatan Jumlah penyuluhan kepada masyarakat 100%
diluar gedung (untuk dalam kurun waktu satu tahun dibagi 12
pemberdayaan kali kepada masyarakat dalam kurun waktu
masyarakat) yang sama dikali 100%
II. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Penyehatan Air
a. Pengawasan Sarana Air Jumlah SAB yang di inspeksi sanitasi 40%
Bersih (SAB) dibagi jumlah SAB yang ada dikali 100%
b. SAB yang memenuhi Jumlah SAB yang di IS dan memenuhi 83%
syarat kesehatan syarat kesehatan dibagi jumlah SAB yang
di IS dikali 100%
c. Rumah Tangga yang Jumlah RT yang memiliki akses SAB 85%
memiliki akses SAB dibagi jumlah RT yang ada dikali 100%
2 Penyehatan Makanan dan Minuman
a. Pembinaan TPM Jumlah TPM yang dibina dibagi jumlah 80%
TPM yang ada dikali 100%
b. TPM yang memenuhi Jumlah TPM yang memenuhi syarat 57%
syarat kesehatan dibagi jumlah TPM yang dibina
dikali 100%
3 Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
a. Pembinaan sanitasi Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat 74%
perumahan dan sanitasi yang di IS dibagi jumlah seluruh rumah
dasar yang tidak memenuhi syarat kesehatan
dikali 100%
b. Rumah yang memenuhi Jumlah rumah yang memenuhi syarat 71,5%
syarat kesehatan kesehatandibagi jumlah rumah ada dikali
100%
4 Pembinaan Tempat – Tempat Umum ( TTU )
a. Pembinaan sarana TTU Jumlah TTU yang di bina dibagi jumlah 87%
TTU yang ada dikali 100%
b. TTU yang memenuhi Jumlah TTU yang memenuhi syarat 59%
syarat kesehatan kesehatan dibagi jumlah TTU yang dibina /
yang diperiksa dikali 100%
5 Yankesling ( Klinik Sanitasi )
a. Konseling Sanitasi Jumlah pasien PBL yang dikonseling 10%
dibagi dengan jumlah pasien PBL di
wilayah Puskesmas dikali 100%
b. Inspeksi Sanitasi PBL Jumlah IS sarana pasien PBL dibagi 20%
jumlah pasien yang dikonseling /
terindikasi PBL dikali 100%
c. Intervensi terhadap pasien Jumlah pasien PBL menindaklanjuti dan 20%
PBL yang di IS atau ditindak lanjuti saran perbaikan
terhadap faktor risiko PBL dibagi jumlah IS
dikali 100%
6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan
Masyarakat
a. Rumah Tangga memiliki Jumlah RT yang memiliki akses jamban 77%
Akses terhadap jamban sehat dibagi jumlah RT yang ada dikali
sehat 100%
b. Desa / Kelurahan yang Jumlah Desa / Kelurahan yang sudah ODF 77%
sudah ODF dibagi jumlah desa/kelurahan yang ada di
kali 100%
c. Jamban Sehat Jumlah jamban yang memenuhi syarat 82%
kesehatan dibagi jumlah jamban yang ada
dikali 100%
d. Pelaksanaan Kegiatan Jumlah Desa / Kelurahan yang 68%
STBM di Puskesmas diberdayakan dibagi jumlah Desa /
Kelurahan yang ada di kali 100%
III . UPAYA PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA
BERENCANA
1 Kesehatan Ibu
a. Pelayanan kesehatan Jumlah ibu hamil yang mendapatkan 89%
untuk ibu hamil ( K4 ) pelayanan ANC sesuai standar dibagi
sasaran ibu hamil di kali 100%
b. Pelayanan persalinan oleh Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan 96%
tenaga kesehatan ( Pn ) yang kompeten dibagi sasaran ibu bersalin
dikali 100%
c. Pelayanan Persalinan oleh Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan 96%
tenaga kesehatan di yang kompeten di fasilitas pelayanan
fasilitas kesehatan kesehatan dibagi jumlah sasaran ibu
bersalin dikali 100%
d. Pelayanan Nifas oleh Jumlah ibu nifas yang memperoleh 3 kali 96%
tenaga kesehatan ( KF ) pelayanan nifas sesuai standar dibagi
sasaran ibu bersalin dikali 100%
e. Penanganan komplikasi Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas 80%
kebidanan ( PK ) dengan komplikasi yang mendapatkan
pelayanan sampai selesai dibagi 20%
sasaran ibu hamil dikali 100%
2 Kesehatan Bayi
a. Pelayanan Kesehatan Jumlah neonatus yang mendapat 98%
neonatus pertama ( KN1 ) pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam
setela lahir di bagi sasaran lahir hidup
dikali 100%
b. Pelayanan Kesehatan Jumlah neonatus umur 0 – 28 hari yang 96%
Neonatus 0 -28 hari ( KN memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan
lengkap ) neonatal sesuai standar dibagi sasaran
lahir hidup dikali 100%
c. Penanganan komplikasi Jumlah neonatus dengan komplikasi yang 80%
neonatus mendapat penanganan sesuai standar
dibagi 15% sasaran lahir hidup kali 100%
d. Pelayanan kesehatan bayi Jumlah bayi usia 29 hari – 11 bulan yang 96%
29 hari – 11 bulan telah memperoleh 4 kali pelayanan
kesehatan sesuai standar dibagi sasaran
bayi dikali 100%
3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah
a. Pelayanan kesehatan Jumlah anak balita umur 12 – 59 bulan 84%
anak balita ( 12 – 59 bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan
) sesuai standar dibagi sasaran anak balita
dikali 100%
b. Pelayanan kesehatan Jumlah anak umur 60 – 72 bulan yang 80%
anak pra sekolah ( 60 – 72 memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
bulan ) standar dibagi sasaran anak pra sekolah
dikali 100%
4 Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
a. Sekolah setingkat Jumlah sekolah setingkat SD/MI/SDLB 100%
SD/MI/SDLB yang yang melaksanakan pemeriksaan
melaksanakan penjaringan kesehatan dibagi jumlah
pemeriksaan penjaringan seluruh sekolah setingkat SD/MI/SDLB
kesehatan yang ada dikali 100%
b. Sekolah setingkat Jumlah sekolah setingkat 90%
SMP/Mts/SMPLB yang SMP/Mts/SMPLB yang melaksanakan
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi
pemeriksaan penjaringan jumlah sekolah setingkat SMP/Mts/SMPLB
kesehatan yang ada dikali 100%
c. Sekolah setingkat Jumlah sekolah setingkat 90%
SMA/MA/SMK/SMALB SMA/MA/SMAK/SMALB yang
yang melaksanakan melaksanakan pemeriksaan penjaringan
pemeriksaan penjaringan kesehatan dibagi jumlah sekolah setingkat
kesehatan SMA/MA/SMK/SMALB yang ada dikali
100%
d. Murid kelas 1 setingkat Jumlah murid kelas 1 setingkat 100%
SD/MI/SDLB yang SD/MI/SDLB yang diperiksa penjaringan
diperiksa penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil murid kelas 1
kesehatan SD/MI/SDLB dan yang setingkat dkali
100%
e. Murid kelas VII setingkat Jumlah murid kelas VII setingkat 90%
SMP/Mts/SMPLB yang SMP/Mts/SMPLB yang diperiksa
diperiksa penjaringan penjaringan kesehatan dibagi jumlah riil
kesehatan murid kelas VII setingkat SMP/Mts/SMPLB
dikali 100%
f. Murid kelas X setingkat Jumlah murid kelas X setingkat 90%
SMA/MA/SMALB yang SMA/MA/SMK/SMALB dan setingkat yang
diperiksa penjaringan diperiksa penjaringan kesehatan dibagi
kesehatan jumlah riil murid kelas X setingkat
SMA/MA/SMK/SMALB dikali 100%
g. Pelayanan kesehatan Jumlah remaja yang sekolah dan yang 67%
remaja tidak sekolah yang mendapat pelayanan
kesehatan remaja berupa skrening,
pelayanan medis dan konseling dibagi
jumlah remaja pada Badan Pusat Statistik
(BPS) dikali 100%
5 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
a. KB Aktif (Contraceptive Jumlah peserta KB aktif dibagi jumlah PUS 69%
Prevalence Rate/CPR) dikali 100%
b. Peserta KB Baru Jumlah peserta KB baru dibagi jumlah 10%
PUS dikali 100%

c. Akseptor KB Droup Out Jumlah kasus KB yang droup out dibagi Kurang
jumlah peserta KB aktif dikali 100% dari 10%
d. Peserta KB mengalami Jumlah peserta KB yang mengalami 3,5%
komplikasi komplikasi dibagi jumlah peserta KB aktif
dikali 100%
e. Peserta KB mengalami Jumlah kasus efek samping KB dibagi 12,50%
efek samping jumlah peserta KB aktif dikali 100%
f. PUS dengan 4T ber KB Jumlah PUS 4T ber KB dibagi jumlah PUS 80%
dengan 4T dikali 100%
g. KB pasca persalinan Jumlah PUS yang mengikuti KB pasca 60%
persalinan dibagi jumlah persalinan di kali
100%
h. Ibu hamil yang diperiksa Jumlah ibu hamil K1 yang diperiksa HIV 90%
HIV dibagi ibu hamil K1 dikali 100%
IV. UPAYA PELAYANAN GIZI
1 Pelayanan Gizi Msyarakat
a. Pemberian kapsul vitamin Jumlah bayi umur 6-11 bulan mendapat 85%
A dosis tinggi pada bayi kapsul Vitamin A biru (100.000 IU) dibagi
umur 6 – 11 bulan jumlah bayi umur 6-11 bulan yang ada
dikali 100%
b. Pemberian kapsul vitamin Jumlah anak balita umur 12-59 bulan 85%
A dosis tinggi pada balita mendapat kapsul vitamin A 2 (dua) kali per
umur 12-59 bulan 2 (dua) tahun dibagi jumlah anak balita umur 12-59
kali setahun bulan yang ada di wilayah kerja
puskesmas di kali 100%
c. Pemberian 90 tablet Besi Jumlah ibu hamil dapat 90 (sembilan 90%
pada ibu hamil puluh) tablet besi kumulatif dibagi jumlah
sasaran bumil di wilayah kerja puskesmas
kerja di kali 100%
d. Ibu Hamil Kurang Energi Jumlah ibu hamil dengan LILA kurang dari 21,1%
Kronis (KEK) 23,5 cm dibagi jumlah ibu hamil diukur
LILA dikali 100%
2 Penanggulangan Gangguan
Gizi
a. Pemberian Tablet Tambah Jumlah remaja putri yang mendapat 1 20%
Darah pada Remaja Putri (satu) tablet tambah darah per minggu
dibagi jumlah remaja putri di suatu wilayah
kerja di kali 100%
b. Pemberian PMT-P pada Jumlah balita kurus yang ditemukan dan 85%
balita kurus mendapat PMT pemulihan dibagi jumlah
balita kurus yang ditemukan di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
c. Ibu hamil KEK yang Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT 65%
mendapat PMT pemulihan Pemulihan dibagi jumlah bumil KEK di
wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
3 Pemantauan Status Gizi
a. Cakupan balita gizi buruk Jumlah balita gizi buruk yang mendapat 100%
mendapat perawatan perawatan sesuai standar tatalaksana gizi
sesuai standar tatalaksana buruk dibagi jumlah balita gizi buruk yang
gizi buruk ditemukan dikali100%
b. Cakupan penimbangan Jumlah balita yang ditimbang berat 79%
balita D/S badannya (D) dibagi jumlah balita yang
ada (S) dikali 100%
c. Balita naik berat badannya Jumlah balita yang naik berat badannya 60%
(N/D) sesuai dengan standar (N) dibagi jumlah
balita yang ditimbang (D) di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
d. Balita Bawah Garis Merah Jumlah balita yang grafik pertumbuhannya 1,9%
(BGM) berada di bawah garis merah pada KMS
dibagi jumlah balita yang ditimbang di
wilayah kerja puskesmas pada kurun
waktu tertentu dikali 100%
e. Rumah tangga Jumlah rumah tangga yang mengkonsumsi 90%
mengkonsumsi garam garam beryodium dibagi jumlah rumah
beryodium tangga yang di survei di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu
dikali 100%

V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


1 Diare
a. Cakupan pelayanan diare Jumlah balita diare yang ditemukan dibagi 100%
balita target. Target = 20% dikali 843/1000 dikali
jumlah balita di wilayah kerja puskesmas
b. Angka penggunaan oralit Jumlah penderita diare balita yang diberi 100%
oralit di sarana kesehatan dan kader dibagi
total penderita diare balita di kali 100%
c. Angka penderita diare Jumlah penderita diare balita yang diberi 80%
balita yang diberi tablet tablet Zinc dibagi jumlah penderita diare
Zinc balita di kali 100%
2 ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
a. Cakupan penemuan Jumlah penderita pneumoniae balita yang 80%
penderita pneumoniae ditangani dibagi target di kali 100%.
balita Target = (4,45% x jumlah balita di wilayah
kerja puskesmas)...10%

3 Kusta
a. Cakupan pemeriksaan Jumlah kontak dari kasus kusta baru yang Lebih dari
kontak dari kasus Kusta diperiksa dalam 1 (satu) tahun dibagi 80%
baru jumlah kontak dari kasus kusta baru
seluruhnya di kali 100%
b. Kasus kusta yang Jumlah penderita kusta yang diperiksa Lebih dari
dilakukan PFS secara rutin PFS dalam 1 tahun secara rutin dibagi 90%
jumlah seluruh penderita dalam 1 tahun di
kali 100%
c. RFT penderita kusta Jumlah penderita baru PB 1 (satu) tahun Lebih dari
sebelumnya dan MB 2 (dua) tahun 90%
sebelumnya menyelesaikan pengobatan
tepat waktu dibagi jumlah penderita baru
PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan MB 2
(dua) tahun sebelumnya yang mulai
pengobatan di kali 100%
d. Penderita baru pasca Jumlah penderita baru PB dan MB yang Lebih dari
pengobatan dengan score menyelesaikan pengobatan tepat waktu 97%
kecacatannya tidak dengan score kecacatannya tidak
bertambah atau tetap bertambah/tetap dibagi jumlah penderita
baru yang memulai multi drug therapi
(MDT) pada period kohort yang sama di
kali 100%
e. Proporsi kasus defaulter Jumlah kasus PB / MB yang tidak Kurang
kusta menyelesaikan pengobatan tepat waktu dari 5%
dibagi jumlah kasus baru PB / MB yang
mendapat pengobatan pada periode yang
sama dikalikan 100%
f. Proporsi Tenaga Jumlah tenaga kesehatan di desa endemis Lebih dari
kesehatan di desa kusta telah mendapat sosialisasi di bagi 90%
endemis kusta jumlah seluruh tenaga kesehatan di desa
tersosialisasi endemis kusta di kali 100%
g. Proporsi kader kesehatan Jumlah kader kesehatan di desa endemis Lebih dari
di desa endemis kusta kusta telah mendapat sosialisasi di bagi 90%
tersosialisasi jumlah seluruh kader kesehatan di desa
endemis kusta dikali 100%
h. Proporsi SD/MI di desa Jumlah SD/MI di desa endemis kusta telah 100%
endemis kusta dilakukan dilakukan screening kusta dibagi jumlah
screening kusta seluruh SD/MI di desa endemis kusta di
kali 100%
4 Tuberculosis Bacillus (TB)
Paru
a. Penemuan suspect Jumlah suspect TB yang diperiksa dibagi 75%
penderita TB target suspek di kali 100%.
Target suspect penderita TB =
326/100.000 x jumlah penduduk x 60% x
10
b. Penderita TB Paru BTA Jumlah pasien baru BTA Positif baru yang 100%
Positif yang dilakukan dilakukan pemeriksaan kontak serumah
pemeriksaan kontak dibagi jumlah TB BTA positif baru yang
ditemukan di kali 100%
c. Angka keberhasilan Jumlah pasien TB paru BTA positif 90%
pengobatan pasien baru sembuh pengobatan lengkap dibagi jumlah
BTA Positif pasien TB baru yang diobati kali 100%
5 Pencegahan IMS dan
HIV/AIDS
Siwa sekolah Jumlah siswa (SMP<SMA/sederajat) yang 100%
(SMP,SMA/sederajat) yang mendapat penyuluhan HIV/AIDS dibagi
sudah dijangkau jumlah siswa seluruhnya dikali 100%
penyuluhan HIV/AIDS
6 DBD & MALARIA
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) Jumlah rumah bebas jentik dibagi jumlah 100%
rumah yang diperiks jentik dikali 100%
2. Pendrita DBD ditangani Jumlah kasus DBD dibagi jumlah seluruh 100%
pasien DBD yang dilaporkan dikali 100%
3. Cakupan PE kasus DBD Jumlah kasus DBD yang dilakukan PE 100%
dibagi jumlah seluruh kasus DBD dikali
100%
7 Pelayanan Imunisasi
1. IDL (imunisasi dasar Jumlah bayi yang mendapat IDL dibagi 92%
lengkap) jumlah bayi baru lahir dikali 100%
2. UCI Desa Jumlah bayi IDL dibagi jumlah bayi lahir >95%
hidup dikali 100%
3. Imunisasi siswa SD Jumlah siswa yang diimunisasi dibagi >98%
lengkap jumlah sasaran dikali 100%
4. Imunisasi TT5 WUS Jumlah WUS yang di TT5 dibagi jumlah >85%
WUS tahun yang sama kali 100%
5. Imunisasi TT2 plus bumil Jumlah bumil yang status (T2+T3+T4+T5) >85%
dibagi jumlah bumil tahun yang sama dikali
100%
8 PENGAMATAN
PENYAKIT
1. Laporan STP tepat waktu Jumlah laporan STP tepat waktu dibagi >80%
dan lengkap jumlah laporan(12 bulan) dikali 100%
2. Laporan W2 mingguan Jumlah laporan W2 mingguan tepat waktu >90%
tepat waktu dan lengkap dibagi jumlah laporan(52 minggu) dikali
100%
3. Grafik trend mingguan Jumlah grafik mingguan penyakit potensial 100%
penyakit potensial wabah wabah yang terjadi diwilayah kerja dikali
100%
9 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Desa yang melaksanakan Jumlah Desa yang melaksanakan 30%
POSBINDU PTM POSBINDU PTM dibagi jumlah desa
seluruhnya dikali 100%
2.
UKM PENGEMBANGAN
I. PELAYANAN PERKESMAS
1. Rasio Kunjungan Rumah Jumlah Keluarga yang dikunjungidibagi 30%
(RKR) jumlah keluarga yang ada diwilayah kerja
puskesmas dikali 100%
II. PELAYANAN KESEHATAN JIWA
1. Pemberdayaan kelompok Jumlah kelompok pemberdayaan 25%
masyarakat terkait masyarakat yang sudah disosialisasi
program jiwa keswa dibagi jumlah kelompok yang ada
dibagi 100%
2. Penanganan kasus jiwa Jumlaj ODGJ + OMDK yang ditangani 40%
petugas kes dibagi estimasi ODGJ +
OMDK diwilayah kerja dikali 100%
3. Penanganan kasus dirujuk Jumlah kasus jiwa yang dirujuk dibagi 25%
ke RS /Spesialis ujumlah seluruh kasus jiwa dikali 100%
4. Kunjungan rumah pasien Jumlah pasien jiwa yang mendapat 25%
jiwa kunjungan rumah dibagi jumlah seluruh
pasien jiwa yang ditangani dikali 100%
III. PELAYANAN KES GIGI DAN MULUT
1 UKGS
1. Murid kelas 1 SD yang Jumlah Murid kelas 1 SD yang mendapat 100%
mendapat penjaringan penjaringan dibagi jumlah murid kelas 1
SD seluruhnya dibagi 100%
2. Murid kelas 1-6 yang Jumlah murid kelas 1-6 yang mendapat 40%
mendapat perawatan gigi perawatan gigi dibagi jumlah semua yang
membutuhkan perawatan dibagi 100%
3. SD/MI dengan UKGS Jumlah SD?MI dengan UKGS tahap III 30%
tahap III dibagi jumlah SD?MI dikali 100%
IV. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER
1 Penyehat tradisional Jumlah HATRA ramuan & ketrampilan 65%
ramuan dan ketrampilan yang memiliki STPT dibagi jumlah HATRA
yang memiliki STPT ramuan yang ada dikali 100%
2 Pembinaan HATRA Jumlah Hatra yang mendapat pembinaan 30%
dibagi jumlah hatra seluruhnya dikali 100%
V. PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA
1 Kelompok /klub olahraga Jumlah Kelompok /klub olahraga yang 30%
yang dibina dibina dibagi jumlah kelompok olahraga
yang ada dikali 100%
2 Pengukuran kebugaran Jumlah CJH yang diukur kebugaran dibagi 30%
jemaah haji jumlah CJH yang terdaftar dikali 100%
3 Pengukuran kebugaran Jumlah Pengukuran kebugaran pada anak 25%
pada anak sekolah sekolah dibagi jumlah murid yang ada
dikali 100%
VI. PELAYANAN KES.INDRA
1 Penemuan kasus refraksi Jumlah Penemuan kasus refraksi yang 70%
ditangani dibagi jumlah kasus refraksi yang
diperiksa dikali 100%
2 Penemuan kasus penyakit Jumlah Penemuan kasus penyakit mata 65%
mata dibagi jumlah seluruh kasus mata yang
diperiksa dikali 100%
3 Penyuluhan kesehatan Jumlah Penyuluhan kesehatan mata yang 90%
mata dilaksanakan dibagi 12 kali 100%
4 Rujukan Mata Jumlah kasus dirujuk dibagi jumlah 30%
kasusu mata seluruhnya dikali 100%
VII. KESEHATAN TELINGA
1 Kasus rujukan Jumlah kasus telinga yang dirujuk dibagi 12%
jumlah gangguan pendengaran dikali
100%
2 Penemuan kasus penyakit Jumlah kasus penyakit telinga dibagi 35%
telinga jumlah kasus telinga baru lama dikali 100%

VIII. PELAYANAN LANSIA


Pelayanan kesehatan Jumlah lansia yang mendapatkan 56%
lansia pelayanan kesehatan dibagi jumlah lansia
yang ada dikali 100%
IX. PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Pekerja formal & informal Jumlah seluruh pekerja formal & informal 60%
yang mendapat konseling yang mendapat konseling dibagi jumlah
pekerja yg ada dikali 100%
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
a. Tanggung Jawab dan Wewenang
Sistem Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Tampo harus didukung
oleh tata kelola dan sinergitas serta komunikasi yang baik diantara Kepala
Puskesmas, Penanggungjawab Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya
Puskesmas dan Penanggungjawab Pelayanan Klinis, meliputi;
1) Kepala Puskesmas:
Tanggung jawab:
1. Menetapkan Sistem Manajemen Mutu UPTD Puskesmas Tampo;
2. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan
strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di
dalam proses pelayanan;
3. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses perbaikan mutu;

Wewenang:
1. Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung yang
terkait dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu;
2. Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh oleh Tim Penyusun
Manual Mutu;

2) Penanggung jawab Manajemen Mutu:


Tanggung jawab:
1. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu UPTD
Puskesmas Tampo;
2. Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Tampo di mengerti dan
dilaksanakan oleh seluruh karyawan;

Wewenang:
1. Memberikan saran, masukan dan arahan terkait dengan upaya
perbaikan Sistem Manajemen Mutu termasuk program Manajemen
Risiko dan Keselamatan Pasien;
2. Meminta dilakukannya pertemuan di luar pertemuan terjadwal yang
telah disepakati dalam rangka bertujuan memastikan dan mencari
solusi perbaikan mutu bilamana dipandang perlu;

3) Penanggung jawab Upaya Puskesmas:


Tanggung jawab:
1. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya puskesmas;
2. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya puskesmas;
3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerus dalam lingkup upaya puskesmas;

Wewenang:
1. Mengkoordinasikan seluruh unit program upaya puskesmas guna
mencapai sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu;
2. Meminta kepada seluruh unit upaya untuk dilakukan pertemuan di luar
pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan yang terkait dengan upaya
perbaikan mutu program upaya;
4) Penanggungjawab Pelayanan Klinis:
Tanggung jawab:
1. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup pelayanan klinis;
2. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup pelayanan klinis;
3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerusdalam lingkup pelayanan klinis.

Wewenang:
1. Mengkoordinasikan seluruh unit program pelayanan klinis guna
mencapai sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu;
2. Meminta kepada seluruh unit pelayanan klinis untuk dilakukan
pertemuan di luar pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan yang
terkait dengan upaya perbaikan mutu pelayanan klinis;

F. PENANGGUNGJAWAB MANAJEMEN MUTU


Kepala UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menunjuk 1
(satu) orang Penanggung jawab Manajemen Mutu yang secara umum memiliki
tugas untuk:
1) Mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di UPTD Puskesmas Tampo;
2) Memastikan sistem manajemen mutu di UPTD Puskesmas Tampo
ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara;
3) Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas Tampo terkait Sistem
Manajemen Mutu, yang meliputi kinerja dan pelayanan; dan
4) Memastikan kesadaran seluruh karyawan UPTD Puskesmas Tampo
terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan.

A. KOMUNIKASI INTERNAL
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi dalam rangka untuk
mengevaluasi kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam
sasaran mutu dilakukan melalui media komunikasi internal yang dapat berupa
rapat koordinasi, memorandum, papan pengumuman, surat keputusan, meeting,
breefing, konseling, dokumen-dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain
dengan ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal No ; 188.4.4/
784 / / 429.114.41 / 2017 sebagai berikut;

Jadwal
No Jenis Kegiatan Unit Terkait Ket.
Pelaksanaan
1 Kegiatan apel pagi SeninSeluruh staf
2 Pertemuan bidan Setiap awal bulan
Bidan koordinator
koordinator dan bidan dan seluruh bidan
wilayah desa
3 Pertemuan Pj UKM Minggu ke-4 setiap  Penanggung jawab
dan pemegang bulan Program Upaya
program upaya  Seluruh pemegang
program UKM
4 Pertemuan PJ UKP Minggu Ke-4 Setiap  Penanggung jawab
dengan Unit rawat Bulan PUSTU, Rawat
Jalan dan rawat Inap Jalan dan Rawat
Inap
5 Pertemuan Tim Minggu Ke-3 Setiap Tim Menejemen
Menejemen resiko dan Bulan Resiko dan PPI
PPI
6 Pertemuan Tim Minggu Ke-4 Setiap Unit Pengaduan
Kepuasan dan Survei Bulan Masyarakat
Pelanggan
7 Pertemuan Tim PTP Minggu Ke-4 Setiap Tim PTP
Bulan
8 Pertemuan Tim Data Minggu Ke-4 Setiap Tim Data Dan
dan Informasi Bulan Informasi
9 Breefing Setiap Hari Senin Rawat Jalan dan
Rawat Inap
10 Komunikasi Via Media Setiap saat Seluruh Karyawan
Sosial ( W.A Grup
Puskesmas Tampo)

BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Manajemen UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memiliki
kebijakan untuk selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen
Mutu organisasi dan peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) yang sedikitnya dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat
Tinjauan Manajemen ini adalah untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan
kelayakan sistem manajemen mutu, persyaratan layanan, kebijakan mutu dan
sasaran mutu di UPTD Puskesmas Tampo.

B. MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN


Masukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) UPTD Puskesmas Tampo
Kabupaten Banyuwangi berisi informasi antara lain mengenai;
1. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebelumnya yang belum
terselesaikan;
2. Hasil audit internal, baik berupa hasil audit mutu kinerja maupun hasil audit
mutu layanan;
3. Umpan balik pelanggan
4. Kinerja proses
5. Pencapaian sasaran mutu
6. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/sistem
pelayanan

C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) berisi keputusan
dan tindakan yang berhubungan dengan :
1) Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya;
2) Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan
pelayanan;
3) Kebutuhan sumber daya yang diperlukan;
4) Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu,
terhadap kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu;
5) Menentukan tindakan pencegahan dan atau tindakan perbaikan secara terus
menerus;
6) Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukuran-ukuran
indikator dari proses pelayanan UPTD Puskesmas Tampo;
7) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-perubahan,
kebijakan UPTD Puskesmas Tampo dan penyediaan Sumber Daya
Manusia;
8) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk
mengurangi komplain pelanggan;
9) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan
pelanggan;
10) Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan terhadap
resiko yang telah teridentifikasi.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA


Kepala UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi berkewajiban
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan
di puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi baik untuk penyelenggaraan
upaya puskesmas maupun pelayanan klinis. Manajemen mengindentifikasikan
kebutuhan, kualifikasi serta menyediakan sumber daya yang memadai untuk
pengelolaan jasa pelayanan, kinerja organisasi, aktivitas verifikasi dan audit
mutu internal.

B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Umum:
Manajemen menjamin bahwa sumber daya manusia yang ada dilatih
secara memadai, sehingga memungkinkan dapat melaksanakan tugas-tugas
yang baru diberikan secara efisien.

2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran:


Penanggung jawab Manajemen Mutu mengkaji kualifikasi petugas secara
periodik, sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun, untuk menentukan apakah
petugas tersebut memiliki kualifikasi yang memadai dan atau apakah perlu
diberikan pelatihan tambahan. Adanya pekerjaan baru, teknologi baru dan atau
peraturan baru merupakan dasar untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan
pelatihan petugas. UPTD Puskesmas Tampo menetapkan suatu program
pelatihan kepada petugas baik secara eksternal maupun internal sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Dalam pemastian mutu, setiap petugas senantiasa
mendapatkan pengarahan dan petunjuk dari manjemen untuk bekerja sesuai
dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
UPTD Puskesmas Tampo selalu menjaga dan memelihara program
pelatihan untuk memastikan bahwa seluruh petugas mendapatkan tugas-tugas
yang sesuai dengan pendidikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki. UPTD
Puskesmas Tampo menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi yang
mengatur identifikasi kebutuhan pelatihan dan pelaksanaannya untuk seluruh
petugas yang terlibat dalam kegiatan yang mempengaruhi mutu.

C. INFRASTRUKTUR
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menyediakan dan
memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian
persyaratan terhadap pelayanan yang diberikan.
Infrastruktur yang dimaksud berupa:
a. Gedung, bangunan dan ruangan, yang terdiri dari;
1) Gedung puskesmas induk yang terdiri dari
- Ruang Rawat Jalan
- Ruang Gawat Darurat
- Ruang Rawat Inap
- Ruang Kantor
- Ruang Pertemuan
2) Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
3) Gedung Pustu
4) Gedung polindes
5) Gedung poskesdes

b. Peralatan penunjang (baik perangkat keras dan perangkat lunak), yang terdiri
dari;
Peralatan Medis :
1) Set UGD
2) Set alat Persalinan dan Resusitasi bayi
3) Set Poli Umum
4) Set Alat Rawat Inap
5) Set Alat kesehatan Ibu dan KB
6) Set Alat Kesehatan Anak dan Imunisasi
7) Set Alat Pasca Persalinan
8) Set Alat sterilisasi
9) Set Alat Kesehatan Gigi dan Mulut
10)Set Alat Kamar Obat
11)Set Alat Laboratorium
12)Kit Promosi Kesehatan
13)Kit Laktasi
14)Kit Bidan
15)Kit Kesehatan Lingkungan
16)Set Keperawatan Kesehatan Masyarakat
17)Kit Imunisasi
18)Kit UKS
19)Kit Posyandu
20)Kit UKGS
21)Kit Pusling

Peralatan Non Medis :


1) Sumber Listrik : Genset dan PLN
2) Gas Medik : Tabung Oksigen
3) Sistem Telekomunikasi : Jaringan Internet, HP, Telpon duduk, dan HT
4) Sumber Air : Sumur
5) Penanggulangan Bahaya Kebakaran : APAR
c. Fasilitas umum lainnya, yang terdiri dari;
1) Toilet pengunjung
2) Tempat parkir
3) Mushola

D. LINGKUNGAN KERJA
Penanggungjawab Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap
pengelolaan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian
persyaratan pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai
upaya antara lain;
1) Kegiatan kebersihan dan penghijauan:
1. Kegiatan Jumat bersih yang dilakukan setiap hari Jumat minggu IV mulai
jam 07.00 s/d 08.00 WIB.
2. Kegiatan penanaman bunga, toga dan penataan taman puskesmas
dilakukan bersamaan dengan kegiatan Jumat bersih.
2) Kegiatan penghematan:
1. Kegiatan pemantauan terhadap sumber atau jalur perpipaan setiap
triwulan.
2. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap triwulan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, Akses dan Pengukuran
Kinerja
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi melakukan
perencanaan yang baik, mempermudah akses masyarakat dan melakukan
pengukuran terhadap kinerja pegawainya terhadap kegiatan upaya kesehatan
masyarakat.
Kegiatan perencanaan yang baik, mempermudah akses masyarakat
dan melakukan pengukuran terhadap kinerja dilakukan secara konsisten
sebagai sebuah persyaratan dari Sistem Manajemen Mutu, melalui upaya
meliputi:
1) Kegiatan perencanaan yang baik, meliputi:
a. Penetapan sasaran mutu dan persyaratan kegiatan pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM).
b. Perencanaan dengan berbasis kebutuhan masyarakat melalui survey
kebutuhan masyarakat.
2) Kegiatan mempermudah akses masyarakat, meliputi:
a. Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen dan menyediakan
sumberdaya yang spesifik untuk pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM).
b. Memberikan kesempatan yang mudah bagi masyarakat memberikan
umpan balik terhadap kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
3) Pengukuran terhadap kinerja, meliputi:
a. Aktivitas verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, dan pengujian
yangspesifik pada tiap pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM)..
b. Catatan Mutu yang dibutuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa proses
realisasi dan hasil pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
memenuhi persyaratan

2. Proses yang Berhubungan dengan Sasaran


a. Penetapan persyaratan sasaran
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan
persyaratan yang terkait dengan ruang lingkup penerapan Sistem
Manajemen Mutu dalam pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Penetapan persyaratan tersebut termuat dalam Kebijakan dan Prosedur
Penetapan Persyaratan Sasaran Pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), meliputi;
1) Sasaran Promosi Kesehatan ;
- KK di wilayah kerja
- Kelompok Rumah Tangga
- Institusi pendidikan
- Institusi Kesehatan
- Institusi TTU (Tempat-tempat Umum)
- Institusi tempat kerja
- Institusi pondok pesantren
- Posyandu
- Kelompok masyarakat
2) Sasaran Kesehatan Lingkungan ;
- Sarana Air Bersih di wilayah kerja
- Tempat Pengelolaan Makanan di wilayah kerja
- Tempat-tempat Umum
- Kepemilikan Jamban
- Institusi Pendidikan
3) Sasaran Gizi ;
- Bayi 6-11 bulan
- Balita 12-59 bulan
- Ibu hamil
- Balita gizi buruk
- Balita BGM
- Remaja
4) Sasaran KIA
- Ibu hamil
- Ibu nifas
- Neonatal
- Balita
- Anak pra sekolah
5) Sasaran KB;
- PUS
- Peserta KB aktif
- Remaja
6) Sasaran UKS ;
- Murid kelas I – VI SD/MI
- Murid kelas VII SMP/MTs
- Murid kelas X SMA/MA/SMK
7) P2 Diare
- Penderita Diare di Wilayah Kerja
8) P2 ISPA
- Penderita Pnemonia Balita
9) P2 Kusta
- Penderita Kusta di Wilayah Kerja
10)P2 TB
- Penderita TB di Wilayah Kerja
11)P2 HIV / AIDS
- Anak Sekolah SMA / Sederajat
- Remaja
- Kelompok Masyarakat
12)P2 DBD
- Jumlah Rumah Bebas Jentik
13)P2 Imunisasi
- Imunisasi HB pada bayi 0-7 hari
- Imunisasi BCG pada bayi 0-11 bulan
- Imunisasi DPT pada bayi 2-11 bulan
- Imunisasi Campak pada bayi 2-9 bulan
- Imunisasi DT anak kelas 1 SD
- Imunisasi Campak anak kelas 1 SD
- Imunisasi TT anak kelas 2 dan 3 SD
- TT 5 pada WUS (15-49 tahun)
- TT 2 plus Bumil (15-49 tahun)
14)Survailens
- Laporan Survailens Terpadu Penyakit
15)Sasaran Posyandu Lansia;
- Pra Lansia (45-59 tahun)
- Lansia (>60 tahun)
16)Sasaran PERKESMAS :
- Semua Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tampo
- Keluarga ResikoTinggi

b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi secara berkala
meninjau terhadap persyaratan yang berhubungan dengan
pelayananUpaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Tinjauan ini dilaksanakan
sebagai bentuk komitmen UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten
Banyuwangi memberikan pelayanan kepada masyarakat dan memastikan
bahwa:
1) Persyaratan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dalam
bentuk program dan kegiatan telah diuraikan;
2) Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi selalu berusaha terus
menerus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;
3) UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi akan melakukan
koordinasi dengan pihak terkait untuk mengupayakan memenuhi
kekurangan yang dimiliki.

c. Komunikasi dengan sasaran


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan dan
menerapkan informasi yang efektif untuk komunikasi dengan masyarakat
atau sasaran pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui
mekanisme meliputi:
1. Informasi yang diberikan melalui poster, leaflet atau lembar
pemberitahuan yang ditempelkan tempat-tempat umum;
2. Kegiatan di Posyandu yang dilakukan secara terjadwal;
3. Pertemuan Forum Kecamatan Sehat dan Dewan Penyantun Kesehatan
yang dilakukan setiap satu tahun sekali;
4. Umpan balik dari masyarakat atau sasaran pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui survei harapan program yang
dilakukan setahun sekali.

3. Pembelian dan Pengadaan


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memastikan
pembelian maupun pengadaan material/peralatan untuk keperluan pelayanan
kepada masyarakat antara lain :
NO KEBUTUHAN PEMBELIAN NAMA REKANAN ALAMAT
ALAT/PRASARANA
1 Cetak dan alat tulis kantor CV.Khasanah Jl. Brawijaya No 16A RT
03 / III Kebalenan
Banyuwangi
2 Penggandaan Alya.Com Sere 01/02, Desa
Bangorejo
3 Alat Rumah Tangga CV.Albis Sentosa

4 Makan dan Minum CV.Anjani Dsn. Canga’an RT 03 / VI


Genteng Kulon

5 Pembelian dan Perbaikan CV.Bina Usah Jl. KH Wahid Hasyim No


Komputer Computer 66 RT 12 / II Geneteng
Kulon
6 Alkes/kedokteran umum PT,Rukun Putera Jl. Wiajaya Kusuma No
dan gigi Bersama 17 Ds. Sooko Kec. Sooko
Kab. Mojokerto
7 Reagen dan bahan habis PT.Berkah Buana Dsn. Dadapan Utara RT
pakai laborat astadeca 01 / II Ds. Dadapan Kec.
Kabat
8 Pengisian tabung gas A&W Oksigen Dsn. Krajan RT 01 / IX
Kec. Genteng Kab.
Banyuwangi
9 Pengadaan obat JKN Apotik Gladag

10 Pengadaan obat dan bahan Dinas kesehatan Jl. Letkol Istiqlah No. 42
habis pakai banyuwangi Banyuwangi
11 Pengadaan Instalasi listrik PT.Mukjizat Jaya Dsn. Ringin Asri RT 20 /
Mandiri V. Wringinpitu Tegaldlimo
12 Pengadaan AC Toko Sri Shakti Dsn. Tegalsari RT 11 / I
Elektronies Ds. Purwosari Kec.
Tegaldlimo
13 Pemeliharaan AC Dufan service Jl.KH.Ibrahim no.1
Genteng
14 Banner dan Baliho Fajar Media Kampung Baru RT 04 / I
Jajag Gambiran
15 Pemeliharaan alat gigi Mini Dental
(Dental Unit)
16 Bakdroup Resepcionis Jl Kuntulan No.307
Bakungan Glagah - Bwi
17 Servis Ambulan

Verifikasi barang yang dibeli


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memastikan bahwa
barang atau keperluan yang dilakukan pembelian telah melalui proses
verifikasi oleh Tim Penerima Barang sehingga dipastikan barang
tersebut adalah tepat harga, tepat jumlah dan tepat mutu.

4. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi merencanakan
dan melaksanakan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pada
keadaan kondisi yang dikendalikan untuk mendapatkan hasil yang optimal,
meliputi:
1) Tersedianya Kebijakan dan Instruksi Kerja, berupa:
- Keputusan Nomor 188.4.4 / 1397 / 429.114.41 / 2017 tentang kajian
ulang Uraian Tugas
- Pedoman UKM Nomor 188.4.4 / 782 / 429.114.41 / 2017 tentang
pedoman cara penyusunan pedoman / panduan SOP
2) Tersedianya peralatan/sarana yang sesuai, berupa:
- Sarana gedung posyandu yang baik dan peralatan yang cukup;
- Sarana media promosi kesehatan berupa leaflet, brosur, poster dan
lain-lain yang mencukupi;
3) Tersedianya tenaga yang sesuai, berupa
- Memiliki tenaga promosi kesehatan yang sesuai dengan kompetensi
pendidikannya;
- Seluruh kader posyandu telah dilatih;

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi melakukan
validasi pelayanan penyelenggaraan upaya yang hasilnya menjadi
rencana tindak lanjut dan bahan perbaikan yang akan dilakukan oleh Tim
Audit Internal, Tim Manajemen resiko atau Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) serta Tim Survei atau Kepuasan Pelanggan.
Mekanisme dan tata cara validasi terhadap pelayanan penyelenggaraan
upaya secara rinci sebagaimana diatur dalam :
Dokumen keputusan Kepala Puskesmas Tampo, tentang ;
1. Penanggung jawab manajemen mutu 188.4 / 1873 / 429.114.41 / 2017
2. Tim Audit Internal 188.4 / 1873 / 429.114.41 / 2017,
3. Penerapan managemen resiko dalam pelaksanaan program dan
pelayanan di puskesmas 188.4.4 / 797 / 429.114.41 /2017
4. Evaluasi dan perbaikan prilaku pelaynan klinis 188.4.4 / 945 /
429.114.41 / 2017).
5. Visi Misi dan Tata Nilai 188.4 / 778 / 429.114.41 / 2017.

Validasi ini termasuk untuk proses dimana ketidaksesuaian terjadi


baik sebelum pelayanan penyelenggaraan upaya dilakukan maupun
setelah program atau kegiatan dilakukan.

c. Identifikasi dan mampu telusur


Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang dilakukan di
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi dimulai dari proses
identifikasi atau survei kebutuhan masyarakat terhadap upaya yang
menjadi program dan kegiatan di masyarakat yang dilakukan secara
terintegrasi pada unit atau program terkait. Survei kebutuhan masyarakat
dan kegiatan integratif di masyarakat secara lebih rinci yang dilakukan di
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi mengacu kepada
dokumen Keputusan identifikasi kebutuhan dan harapan Masyarakat
terhadap mutu pelayanan (Dokumen Nomor 188.4 / 959 / 429.114.41 /
2017) dan SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat (dokumen
nomor 1949 SOP / UKM / 429.114.41 / 2017)

d. Hak dan kewajiban sasaran


Hak:
1. Mendapatkan penjelasan langkah tentang rencana kegiatan upaya
yang akan dilakukan di masyarakat oleh petugas;
2. Bisa meminta penjelasan atau petunjuk dari petugas tentang
permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat;
3. Mendapat pelayanan kegiatan upaya di masyarakat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat tersebut;
4. Bisa menolak kegiatan upaya yang dilakukan petugas jika kegiatan
tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat;
5. Bisa mendapat informasi tentang hasil kegiatan upaya terhadap
masyarakat.

Kewajiban:
1. Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan terlibat dalam kegiatan
upaya kesehatan di masyarakat;
2. Mematuhi dan memenuhi petunjuk petugas terhadap upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat;
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku dalam kegiatan upaya.

e. Manajemen risiko dan keselamatan masyarakat


UPTD Puskesmas Tampo memastikan menerapkan manajemen
risiko dan keselamatan terhadap masyarakat yang menjadi sasaran
kegiatan Upaya Kegiatan Masyarakat (UKM). Pelaksanaan lebih rinci
kegiatan manajemen risiko dan keselamatan terhadap masyarakat
terdapat pada Kebijakan dan Prosedur penerapan Manajemen Risiko
dalam pelaksanaan program dan pelayanan di Puskesmas (Dokumen
Nomor 188.4.4 / 797 / 429.114.41 / 2017).

5. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM


a. Umum:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi merencanakan
dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisa dan proses
peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diperlukan yang
bertujuan;
a. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/layanan upaya kepada
masyarakat;
b. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu, dan;
c. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem Manajemen
Mutu.
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan,
termasuk teknik analisis dan jangkauan pelayanannya.

b. Pemantauan dan Pengukuran


Kepala UPTD Puskesmas Tampo menerapkan metode pemantauan
dan pengukuran proses. Proses-proses yang berhubungan dengan
realisasi pelayanan dipantau untuk memastikan proses-proses tersebut
dapat menghasilkan pelayanan yang sesuai dengan persyaratan, contoh:
jam buka pelayanan, waktu tunggu pelayanan, suhu dan kelembaban
ruang tunggu pelayanan dan sebagainya

1.Kepuasan Pelanggan:
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen
Mutu, UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memantau
informasi tentang persepsi masyarakat mengenai apakah UPTD
Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi telah memenuhi harapan
dan memberikan kepuasan dalam memberikan pelayanan upaya
kepada masyarakat.
Metode untuk memperoleh informasi dari masyarakat dilakukan
dengan dilakukan survei Indeks Kepuasan Masayarakat (IKM) serta
Survei Kepuasan Masyarakat. Persiapan, penjadwalan, pelaksanaan
serta pelaporan Survei Kepuasan dan Harapan Masyarakat dan uraian-
uraian lainnya secara rinci dijelaskan pada Prosedur cara mendapatkan
Umpan Balik pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan balik
masyarakat serta media komunikasi yang di sediakan.

2.Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi
dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan
dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim yang
telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit internal
dilakukan berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung
kepada audite dan pengamatan secara langsung (observasi). Setiap
temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam Laporan
Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi
tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal melaporkan
hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat terselesaikan kepada
Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi sebagai bahan
masukan untuk Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Persiapan dan
penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut atas
ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci
dijelaskan pada Kebijakan dan Penanggug jawab manajemen mutu
(Nomor Dokumen 188.4/ 1874 / 429.114.41 / 2017).

3. Pemantauan dan Pengukuran Proses:


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menerapkan
metode yang sesuai untuk pemantauan dan pengukuran proses-proses
Sistem Manajemen Mutu pada layanan upaya. Metode -metode ini
menunjukan kemampuan proses-proses dalam mencapai hasil yang
direncanakan.Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, perbaikan
dan tindakan perbaikan dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk
memastikan kesesuaian produk atau layanan upaya.

4. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Pelayanan :


1. UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi melakukan
pemantauan terhadap semua tahap proses untuk memastikan
bahwa produk atau layanan upaya yang diberikan kepada
masyarakat memiliki aspek legalitas sesuai peraturan dan standar
akreditasi;
2. Kegiatan pemantauan dimaksudkan sebagai kegiatan
pemeriksaan, pengawasan dan verifikasi dilakukan oleh tim atau
individu petugas yang ditunjuk oleh Penanggung jawab
Manajemen Mutu;
3. Tim atau individu petugas yang ditunjuk oleh Penanggungjawab
Manajemen Mutu diberikan surat penugasan oleh
Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan diketahui oleh
Kepala UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi;
4. Setiap berkas yang masuk harus melewati inspeksi agar apabila
terjadi kekurangan/ketidaksesuaian dapat dilengkapi dan
dilakukan inspeksi ulang;
5. Penanggungjawab Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemantauan.

c. Pengendalian Terhadap Produk/Hasil Layanan Klinis Tidak Sesuai:


1. UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan
dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk memastikan
bahwa produk atau layanan upaya di masyarakat yang salah tidak
akan terulang;
2. UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan
Penanggung Jawab Manajemen Mutu bertanggung jawab
meninjau ketidaksesuaian produk atau layanan upaya yang tidak
sesuai dan diberi wewenang untuk melakukan tindak lanjutnya,
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan;
3. Produk atau layanan upaya kepada masyarakat yang tidak sesuai
diketahui melalui inspeksi, teridentifikasi, didokumentasi dan
diklasifikasikan sesuai dengan kasusnya;
4. Terhadap produk atau layanan upaya yang telah dilaksanakan
tindakan koreksi dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk
memastikan bahwa perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi
spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan;

d. Analisis Data:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data layanan upaya kepada masyarakat
yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem
Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi peningkatan secara terus
menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini mencakup data yang
dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan upaya puskesmas;
2. Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan
upaya;
3. Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses
pelayanan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.
Hasil dari data Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), yang meliputi:
1. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) sebelumnya yang
belum terselesaikan;
2. Hasil audit internal, baik berupa hasil audit mutu kinerja
maupun hasil audit mutu layanan;
3. Umpan balik pelanggan
4. Kinerja proses
5. Pencapaian sasaran mutu
6. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen
mutu/sistem pelayanan

e. Peningkatan Berkelanjutan:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi secara terus
menerus meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan upaya kepada
masyarakat dengan menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil
audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan
manajemen. UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi akan terus
menerus melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan upaya sesuai
dengan tuntutan dari masyarakat.

f. Tindakan Koreksi:
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh UPTD Puskesmas Tampo
pada Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertujuan untuk untuk
mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan
upaya antara lain:
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan
agar ketidaksesuaian mutu layanan upaya tidak akan terulang;
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan upaya
dilakukan secara benar;
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya yang
telah dilakukan;
4. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran
mutu UPTD Puskesmas Tampo;
7. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses
kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan
pengembangan layanan upaya;
8. Proses kerja layanan upaya yang buruk/tidak memenuhi
persyaratan dari personil dan sistem (SOP);
9. Komplain dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo atau pihak-
pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring
dan pengukuran dari pelayanan upaya;
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan
dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada
Penanggungjawab Manajemen Mutu untuk segera dilakukan
tindakan perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi diuraikan dalam
prosedur tindakan korektif
13. Keluhan dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo (baik lisan
maupun tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan
tersebut didapat dari kotak saran, media informasi atau secara
langsung dan dituangkan dalam buku keluhan masyarakat pada
tim survei dan keluhan pelanggan selanjutnya dilaporkan ke
Penanggungjawab Manajemen Mutu untuk mencari penyebab
keluhan dan melaksanakan tindak lanjut keluhan pelanggan.

g. Tindakan Preventif:
Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan bagian terkait
melakukan tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi menyebabkan
terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan upaya dengan cara
melakukan:
1. Cross cek dokumen/syarat;
2. Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan
Penanggungjawab Manajemen Mutu;
3. Koreksi oleh Auditor;
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).

B. PELAYANAN KLINIS ( UPAYA KESEHATAN PERORANGAN )


a. Perencanaan Pelayanan Klinis
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi melakukan
perencanaan yang baik terhadap kegiatan pelayanan klinis. Kegiatan
perencanaan yang baik, dilakukan secara konsisten sebagai sebuah
persyaratan dari Sistem Manajemen Mutu, melalui kegiatan perencanaan
pelayanan klinis baik terhadap kebijakan dan prosedur, sarana dan peralatan
medis serta Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi:
1) Kegiatan perencanaan kebijakan dan prosedur, meliputi:
- Pemberlakuan Manual Mutu tahun 2017;
- Keputusan Nomor 188.4/ 954 / 429.114.41/2017 tentang kebijakan
mutu
- Pedoman Kerja UKP Keputusan (Nomor Dokumen 188.4/ 770 /
429.114.41 / 2017) tentang penanggung jawab UKM dan UKP

2) Kegiatan perencanaan sarana dan peralatan medis, meliputi:


- Perencanaan kalibrasi alat kesehatan;
- Perencanaan pemantauan sumber dan jalur perpipaan
- Perencanaan pemantauan sistem instalasi listrik;

3) Kegiatan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi:


- Pelatihan BLS
- Pelatihan APAR

b. Proses yang Berhubungan dengan Pelanggan


1. Penetapan persyaratan sasaran
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan
persyaratan yang terkait dengan ruang lingkup penerapan Sistem
Manajemen Mutu dalam pelayanan klinis. meliputi;
a. Sasaran Pasien Rawat Jalan;
- Pasien umum
- Pasien JKN
b. Sasaran Pasien Rawat Inap;
- Pasien umum
- Pasien JKN

2. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi secara berkala
meninjau terhadap persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan
klinis. Tinjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen UPTD
Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan memastikan bahwa:
a. Persyaratan pelayanan klinis dalam bentuk program dan kegiatan telah
diuraikan;
b. UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi selalu berusaha
terus menerus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan;
c. UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi akan melakukan
koordinasi dengan pihak terkait untuk mengupayakan memenuhi
kekurangan yang dimiliki.

3. Komunikasi dengan sasaran


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan
dan menerapkan informasi yang efektif untuk komunikasi dengan
masyarakat atau sasaran pelayanan klinis melalui mekanisme meliputi:
a. Informasi diberikan melalui poster, leaflet atau lembar pemberitahuan
tentang jenis dan jadwal pelayanan;
b. Kegiatan penyuluhan kesehatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat
inap;

c. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis


1) Pengendalian proses pelayanan klinis
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi merencanakan
dan melaksanakan pelayanan klinis pada keadaan kondisi yang
dikendalikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, meliputi:
a. Tersedianya Kebijakan dan Instruksi Kerja, berupa:
- Keputusan nomor 188.4.4/ 1397 / 429.114.41 / 2017 tentang kajian
ulang uraian tugas
- Pedoman cara penyusunan pedoman / panduan dan SOP ( No
Dokumen 188.4.4 / 782 / 429. 114.41 / 2017
b. Tersedianya peralatan/sarana yang sesuai, berupa:
- Sarana pelayanan medis yang baik dan peralatan yang cukup;
- Sarana ruang rawat jalan dan rawat inap memenuhi standar
perawatan;
- Peralatan penunjang laboratorium lengkap dan telah terkalibrasi;
c. Tersedianya tenaga yang sesuai, berupa
- Memiliki jumlah tenaga dokter umum yang mencukupi yaitu 3 (tiga)
orang;
- Tenaga dokter gigi 1 (satu)
- Tenaga dokter yang ada di UPTD Puskesmas Tampo telah melalui
pelatihan yang dipersyaratkan;

2) Validasi proses pelayanan


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi melakukan
validasi pelayanan klinis yang hasilnya menjadi rencana tindak lanjut dan
bahan perbaikan yang akan dilakukan oleh Tim Audit Internal, Tim
Manajemen resiko atau Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
serta Tim Survei atau Kepuasan Pelanggan. Mekanisme dan tata cara
validasi terhadap pelayanan klinis secara rinci sebagaimana diatur dalam
Kebijakan dan Prosedur Tugas, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit
Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien prosedur kepuasan pelanggan . Validasi ini
termasuk untuk proses dimana ketidaksesuaian terjadi baik sebelum
pelayanan dilakukan maupun setelah diberikan.

3) Identifikasi dan ketelusuran


Pelayanan pelayanan klinis yang dilakukan di UPTD Puskesmas
Tampo Kabupaten Banyuwangi mulai dari proses penerimaan pasien
awal baik yang menggunakan loket pendaftaran maupun melalui Unit
Pelayanan Kegawatdaruratan untuk pelanggan di luar jam dinas serta
identifikasi pasien di unit perawatan sampai dengan pelayanan akhir,
diberi identifikasi dengan nomor register pasien pada dokumentasinya.
Pengarsipan dan pendokumentasian dokumen rekam medik dan
identifikasi pasien yang dilakukan di UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten
Banyuwangi secara lebih rinci mengacu kepada dokumen Kebijakan
pelayanan RR dan metode identitas (Dokumen Nomor: 188.4.4/ 745
/429.114.41 / 2017).

4) Hak dan kewajiban pasien


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menjamin bahwa
pasien yang menggunakan pelayanan klinis di puskesmas akan terpenuhi
hak-haknya sehingga diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada
pasien. Selain hal tersebut pasien juga harus melaksanakan
kewajibannya sebagai pasien demi menjamin kelancaran pelayanan yang
baik, timbal balik dan saling menghormati, sebagaimana tertuang dalam
Kebijakan tentang pemenuhan Hak dan Kewajiban pengguna (Dokumen
Nomor 188.4.4/ 935 / 429.114.41 / 2017).
Hak Pasien:
1. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi;
2. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional;
3. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi;
4. Memilih dokter dan dokter gigi serta kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di UPTD Puskesmas Tampo;
5. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain (second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di
dalam maupun di luar Puskesmas;
6. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya;
7. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan;
8. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
9. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
10. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;
11. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas;
12. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan UPTD Puskesmas
Tampo terhadap dirinya;
13. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianut;
14. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk
kerahasiaan rekam medik;
15. Mendapatkan akses terhadap isi rekam medik;
16. Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam
suatu penelitian kesehatan;
17. Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima
18. Mengeluhkan pelayanan UPTD Puskesmas Tampo yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
19. Menggugat dan atau menuntut UPTD Puskesmas Tampo apabila UPT
Puskesmas Tampo diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.

Kewajiban Pasien:
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di UPTD Puskesmas Tampo;
2. Menggunakan fasillitas Puskesmas secara bertanggungjawab;
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di UPTD Puskesmas
Tampo;
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya;
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di UPTD Puskesmas Tampo dan disetujui oleh pasien yang
bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya, dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

5) Pemeliharaan barang milik pelanggan


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi melaksanakan
pemeliharan terhadap barang milik pelanggan pada pelayanan klinis,
meliputi spesimen atau dokumen rekam medik (misalnya) melalui
pengamanan dokumen-dokumen yang sesuai dengan Permintaan
pemeriksaan / penerimaan specimen pengambilan dan penyimpanan
specimen 188.4.4 / 1904 / 429.114.41 / 2017
Dan pelayanan RR dan metode identifikasi 188.4.4 / 745 / 429.114.41 /
2017

6) Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien


UPTD Puskesmas Tampo memastikan kelengkapan instrumen dan
standar implementasi dalam manajemen risiko dan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien (patients safety) telah menjadi isu global dalam
pelayanan kesehatan termasuk juga di puskesmas. Ada 5 (lima) isu
penting yang terkait dengan keselamatan pasien (patiens safety) di
bidang kesehatan yang juga diadopsi oleh UPTD Puskesmas Tampo
yaitu: keselamatan pasien (patiens safety), keselamatan pekerja atau
petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan.
Peralatan di puskesmas yang bisa berdampak kepada keselamatan
pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan kelanjutan pelayanan
puskesmas.
Pelaksanaan Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien di UPTD
Puskesmas Tampo memiliki tujuan, meliputi:
1. Terciptannya budaya keselamatan pasien di UPT Puskesmas Tampo;
2. Meningkatnya akuntabilitas UPTD Puskesmas Tampo terhadap pasien
dan masyarakat;
3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di UPTD
Puskesmas Tampo; dan,
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan di UPTD Puskesmas
Tampo .

d. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien


1. Penilaian indikator kinerja klinis
Dalam rangka implementasi Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP) pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Tampo
sebagaimana ketentuan dalam pelaksanaan program keselamatan
pasien (patients safety) memiliki 7 (tujuh) standar atau indikator
kinerja klinis keselamatan pasien, meliputi:
a. Hak pasien;
b. Mendidik pasien dan keluarga;
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan;
d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien;
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien;
g. Komunikasi merupakan kunci staf untuk mencapai keselamatan
pasien.

2. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien


Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana
puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi
assesment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

3. Pelaporan insiden keselamatan pasien


Setiap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)atau Kejadian Nyaris
Cedera (KNC) dan berpotensi menimbulkan bahaya pada pelayanan
klinis di setiap unit UPTD Puskesmas Tampo harus segera dilaporkan
untuk segera ditindaklanjuti, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD) di setiap unit UPTD
Puskesmas Tampo, wajib segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani)
untuk mengurangi dampak/akibat yang tidak diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, setiap petugas segera buat laporan
insidennya dengan mengisi formulir Laporan Insiden pada akhir jam
keria/shift kepada atasan langsung yaitu Penanggung jawab unit
masing-masing paling lambat 2x24 jam;
c. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading
risikoterhadap insiden yang dilaporkan;
d. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis
yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Gradebiru: Investigasi sederhana oleh atasan langsung dalam
hal ini penanggungjawab unit masing-masing, waktu maksimal
1minggu.
2. Grade hijau: Investigasi sederhana oleh atasan langsung
dalam hal ini penanggungjawab unit masing-masing,, waktu
maksimal 2 minggu.
3. Grade kuning: Investigasi komprehensif menggunakan
analisis akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh
Tim Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP) UPTD Puskesmas Tampo, waktu maksimal 45
hari.
4. Grade merah: Investigasi komprehensi menggunakan analisis
akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP) UPTD Puskesmas Tampo, waktu maksimal 45
hari.
e. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil
investigasi dan laporan insiden dilaporkan oleh atasan langsung
dalam hal ini penanggungjawab unit masing-masing, kepada Tim
Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP);
f. Selanjutnya Tim Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) akan menganalisis kembali Hasil
Investigasi dan Laporan Insiden untuk menentukan apakah perlu
dilakukan investigasi lanjutan Root Cause Analysis (RCA) dengan
melakukan regarding;
g. Setelah melakukan Root Cause Analysis (RCA), Tim Manajemen
Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) akan
membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta
"peringatan" berupa Petuniuk/"Safcty alert" untuk mencegah kejadian
yang sama terulang kembali;
h. Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana kerja
dilaporkan kepada Tim Manajemen Mutu dengan tembusan kepada
Kepala UPTD Puskesmas Tampo;
i. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Peringatan" diberikan umpan
balik oleh Tim Manajemen Mutu kepada unit terkait.
j. Monitoring dan evaluasi perbaikan dilakukan oleh Tim Manajemen
Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

4. Penerapan manajemen risiko


UPTD Puskesmas Tampo menjalankan implementasi atau
penerapan manajemen risiko dan keselamatan pasien berdasarkan 7
(tujuh) standar atau indikator kinerja keselamatan pasien di UPTD
Puskesmas Tampo, meliputi:
a. Standar 1: Membangun kesadaran nilai-nilai keselamatan pasien.
Penerapan/Implementasi:
1) UPTD Puskesmas Tampo memastikan memiliki kebijakan yang
menjabarkan apa yang harus dilakukan staf segera setelah terjadi
insiden, bagaimana langkah-langkah pengumpulan fakta harus
dilakukan dan dukungan apa yang harus diberikan kepada staf,
pasien dan keluarganya;
2) Memastikan UPTD Puskesmas Tampo memiliki kebijakan yang
menjabarkan peran dan akuntabilitas individual bilamana terjadi
insiden;
3) Menumbuhkan budaya melapor dan belajar dari insiden yang
terjadi di UPTD Puskesmas Tampo;
4) Melakukan assessment dengan menggunakan survei penilaian
keselamatan pasien;

b. Standar 2: Komitmen manajemen dalam memimpin dan mendukung


staf dalam program keselamatan pasien.
Penerapan/Implementasi:
1) UPTD Puskesmas Tampo memastikan ada anggota manajemen
yang bertanggung jawab terhadap keselamatan pasien;
2) Dilakukan identifikasi terhadap orang-orang yang bisa menjadi
penggerak dalam dalam program keselamatan pasien;
3) Prioritaskan keselamatan pasien dalam agenda pertemuan
pimpinan atau manajemen;
4) Memasukkan program keselamatan pasien dalam semua program
latihan staf puskesmas dan memastikan pelatihan ini diikuti dan
diukur efektivitasnya;

c. Standar 3: Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko.


Penerapan/Implementasi:
1) Telaah kembali struktur dan proses yang ada dalam manajemen
riko klinis maupun non klinis, serta memastikan hal tersebut
mencakup dan terintegrasi dengan keselamatan pasien dan staf;
2) Mengembangkan indikator-indikator kinerja bagi sistem
pengelolaan risiko yang dapat dimonitor oleh manajemen;
3) Menggunakan informasi yang benar dan jelas dari sistem
pelaporan insiden dan assessment risiko untuk dapat secara
proaktif meningkatkan terhadap kepedulian pasien;

d. Standar 4: Mengembangkan sistem pelaporan keselamatan pasien.


Penerapan/Implementasi:
1) UPTD Puskesmas Tampo melengkapi rencana implementasi
sistem pelaporan insiden;
2) Pelaporan terhadap insiden kejadian yang tidak diharapkan dan
nyaris cedera dilakukan dengan tepat waktu;

e. Standar 5: Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien.


Penerapan/Implementasi:
1) UPTD Puskesmas Tampo memastikan memiliki kebijakan yang
secara jelas menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka tentang
insiden dengan pasien dan keluarganya;
2) UPTD Puskesmas Tampo memastikan pasien dan keluarganya
mendapat informasi yang benar dan jelas bila terjadi insiden;
3) Manajemen memberikan dukungan, pelatihan dan dorongan
semangat kepada staf agar selalu terbuka kepada pasien dan
keluarganya;

f. Standar 6: Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.


Penerapan/Implementasi:
1) UPTD Puskesmas Tampo memastikan staf yang terkait telah
terlatih untuk melakukan kajian insiden secara tepat yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi penyebab;
2) UPTD Puskesmas Tampo memastikan mengembangkan kebijakan
yang menjabarkan dengan jelas kriteria pelaksanaan Analisis Akar
Masalah (Root Cause Analyse) atau Faillure Modes and Effect
Analyse (FMEA) atau metode analisis yang lain yang harus
mencakup semua insiden yang telah terjadi dan minimum satu kali
per tahun untuk proses risiko tinggi;

g. Standar 7: Upaya pencegahan cedera melalui implementasi sistem


keselamatan pasien.
Penerapan/Implementasi:
1) UPTD Puskesmas Tampo menggunakan informasi yang benar dan
jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan, assessment risiko,
kajian insiden dan audit serta analisis untuk menentukan
penyelesaian permasalahannya;
2) Penyelesaian permasalahan tersebut dapat mencakup penjabaran
struktur dan proses, penyesuaian pelatihan staf atau kegiatan
klinis, termasuk menggunakan instrument yang menjamin
keselamatan pasien;

5. Analisis dan tindak lanjut


UPTD Puskesmas Tampo melakukan kegiatan analisis terhadap
insiden yang tidak diharapkan melalui sebuah mekanisme pelaporan di
atas dengan menggunakan form laporan insiden. Selanjutnya analisis
dlakukan oleh Tim Manajemen Risiko atau Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP) dan dilaporkan kepada Penanggungjawab
Manajemen Mutu dengan tembusan Kepala UPTD Puskesmas Tampo.
Kejadian tersebut selanjutnya diupayakan penyelesaiannya sebagai
bentuk tindak lanjut dari permasalahan tersebut.

e. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan Pelayanan Klinis


1) Umum:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi merencanakan
dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisa dan proses
peningkatan pelayanan klinis yang diperlukan yang bertujuan;
a. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/layanan klinis,
b. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu, dan;
c. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem Manajemen
Mutu.
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan,
termasuk teknik analisis dan jangkauan pelayanannya.

2) Pemantauan dan Pengukuran


a) Kepuasan Pelanggan:
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu,
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi memantau informasi
tentang persepsi pelanggan mengenai apakah UPTD Puskesmas Tampo
Kabupaten Banyuwangi telah memenuhi harapan dan memberikan
kepuasan dalam memberikan proses pelayanan klinis. Metode untuk
memperoleh informasi dari pelanggan tersebut dilakukan dengan
memasang kotak saran di bagian informasi, dilakukan survei Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) serta survei kepuasan pelanggan.
Persiapan, penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan survei kepuasan
dan harapan pelanggan uraian-uraian lainnya secara rinci dijelaskan
pada Umpan Balik pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan balik
masyarakat serta media komunikasi yang di sediakan.

b) Audit Internal:
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang
diterapkan, di UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi
dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan
dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan
unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim yang telah
dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit internal dilakukan
berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal UPTD Puskesmas
Tampo Kabupaten Banyuwangi. Metode audit dilakukan dengan cara
wawancara langsung kepada audite dan pengamatan secara langsung
(observasi). Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal
melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat
terselesaikan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan
tembusan kepada Kepala UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten
Banyuwangi sebagai bahan masukan untuk Tinjauan Manajemen.
Persiapan dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak
lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya
secara rinci dijelaskan pada Prosedur Tugas dan Wewenang serta Tata
Kerja Tim Audit Internal 188.4/ 1873 /429.114.41/2017

c) Pemantauan dan Pengukuran Proses Layanan Klinis:


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menerapkan
metode yang sesuai untuk pemantauan dan pengukuran proses-proses
Sistem Manajemen Mutu pada layanan klinis. Metode -metode ini
menunjukan kemampuan proses-proses dalam mencapai hasil yang
direncanakan. Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, perbaikan dan
tindakan perbaikan dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk memastikan
kesesuaian produk atau layanan klinis.

d) Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan Klinis:


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi melakukan
pemantauan terhadap semua tahap proses untuk memastikan bahwa
produk atau layanan klinis yang diberikan kepada masyarakat memiliki
aspek legalitas sesuai peraturan dan standar akreditasi;
Kegiatan pemantauan dimaksudkan sebagai kegiatan pemeriksaan,
pengawasan dan verifikasi dilakukan oleh tim atau individu petugas yang
ditunjuk oleh Penanggungjawab Manajemen Mutu;
Tim atau individu petugas yang ditunjuk oleh Penanggungjawab
Manajemen Mutu diberikan surat penugasan oleh Penanggungjawab
Manajemen Mutu dengan diketahui oleh Kepala UPTD Puskesmas
Tampo Kabupaten Banyuwangi;
Setiap berkas yang masuk harus melewati inspeksi agar apabila terjadi
kekurangan/ketidaksesuaian dapat dilengkapi dan dilakukan inspeksi
ulang;
Penanggungjawab Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemantauan.

3) Pengendalian Terhadap Produk/Hasil Layanan Klinis Tidak Sesuai:


UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan dan
memelihara prosedur terdokumentasi untuk memastikan bahwa produk
atau layanan klinis yang salah tidak akan terulang;
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menetapkan
Penanggung Jawab Manajemen Mutu bertanggung jawab meninjau
ketidaksesuaian produk atau layanan klinis yang tidak sesuai dan diberi
wewenang untuk melakukan tindak lanjutnya, sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan;
Produk atau layanan klinis yang tidak sesuai diketahui melalui
inspeksi, teridentifikasi, didokumentasi dan diklasifikasikan sesuai dengan
kasusnya;
Terhadap produk atau layanan klinis yang telah dilaksanakan
tindakan koreksi dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk memastikan
bahwa perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau
standar yang telah ditetapkan;
Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau
Hasil Layanan Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Prosedur evaluasi
kesesuaian layanan klinis dengna rencana terapi / rencana asuhan
(Dokumen Nomor: 1433 SOP / Layanan Klinis / 429.114.41 / 2017).

4) Analisis Data:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi menentukan,
mengumpulkan dan menganalisis data layanan klinis yang sesuai untuk
menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu
serta untuk mengevaluasi peningkatan secara terus menerus yang dapat
dilakukan. Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan
dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1) Kepuasan pasien terhadap pelayanan klinis;
2) Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan klinis;
3) Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses pelayanan
termasuk peluang untuk tindakan pencegahan.

Hasil dari data Tinjauan Manajemen, yang meliputi:


1) Hasil Tinjauan Manajemen sebelumnya yang belum terselesaikan;
2) Hasil audit internal, hasil audit mutu kinerja dan hasil audit mutu
layanan klinis;
3) Temuan antisipatif manajemen resiko terhadap layanan klinis;
4) Hasil kegiatan umpan balik dan survei pelanggan layanan klinis;
5) Tindakan-tindakan koreksi dan pencegahan layanan klinis yang
dilakukan;
6) Kebijakan mutu dan layanan klinis puskesmas;
7) Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu dan
layanan/penyelenggaraan kegiatan layanan klinis;
8) Informasi yang berkaitan dengan pelayanan klinis dan produk-produk
layanan klinis yang tidak sesuai.

5) Peningkatan Berkelanjutan:
UPTD Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi secara terus
menerus meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan klinis dengan
menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen. UPTD
Puskesmas Tampo Kabupaten Banyuwangi akan terus menerus
melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan klinis sesuai dengan
tuntutan dari pasien.

6) Tindakan Koreksi:
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh UPTD Puskesmas Tampo
pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk untuk
mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian mutu
layanan klinis antara lain:
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak akan terulang;
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan klinis
dilakukan secara benar;
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis yang telah
dilakukan;
4) Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang tidak sesuai;
5) Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi;
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu
UPTD Puskesmas Tampo;
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses
kajian,verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan
layanan klinis;
8) Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi persyaratan
dari personil dan sistem (SOP);
9) Komplain dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo atau pihak-pihak
yang dapat diidentifikasi secara jelas;
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait;
11) Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring dan
pengukuran dari pelayanan klinis;
12) Ketidak sesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam
formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada
Penanggungjawab Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan
perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi diuraikan dalam perbaikan
mutu kinerja (Dokumen Nomor: 987 SOP/ TU / 429.114.41 / 2017).
13) Keluhan dari pelanggan UPTD Puskesmas Tampo(baik lisan maupun
tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan tersebut
didapat dari kotak saran, media informasi atau secara langsung dan
dituangkan dalam buku keluhan masyarakat pada tim survei dan
keluhan pelanggan selanjutnya dilaporkan ke Penanggungjawab
Manajemen Mutu untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan
tindak lanjut keluhan pelanggan.

7) Tindakan Preventif:
Penanggungjawab Manajemen Mutu dengan bagian terkait
melakukan tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap
penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang berpotensi menyebabkan
terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan klinis dengan cara
melakukan:
1) Cross cek dokumen/syarat;
2) Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan
Penanggungjawab Manajemen Mutu;
3) Koreksi oleh Auditor;
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM).
BAB VII
PENUTUP

Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan


kesehatan termasuk puskesmas maka pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien sangatlah penting. Salah satu upaya peningkatan mutu adalah
dengan membentuk tim-tim yang terkait dengan pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu dan mengimplementasikannya dengan konsekuen.

Manual Mutu merupakan pedoman yang sangat penting yang tidak dapat
dipisahkan dari pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. UPTD Puskesmas Tampo
Kabupaten Banyuwangi telah memiliki Manual Mutu yang merupakan panduan
dalam pengelolaan proses implementasi Sistem Manajemen Mutu yang memuat juga
sasaran mutu yang harus dicapai.
LAMPIRAN:
1) Struktur Organisasi Tim Akreditasi Puskesmas
2) Struktur Organisasi Tim Manajemen Mutu
3) Struktur Organisasi Puskesmas
4) Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
5) Profil UPTD Puskesmas Tampo
NOMOR SURAT YG KURANG
Prosedur Tugas dan Wewenang serta Tata Kerja Tim Audit Internal
188.4/............/KEP/429.114.41/2017

Tim Audit Internal 188.4 / ............ KEP/429.114.41/2017,

Budaya mutu dan keselamatan pasien (Dokumen Nomor 188.4/……..../


KEP/429.114.41/2017).

(Dokumen Nomor 188.4/............/ KEP /429.114.41/2017)

Kerja Tim Audit Internal (Nomor Dokumen 188.4/……...../ KEP /429.114.41/2017).

Keputusan Nomor 188.4/............/KEP/429.114.41/2017 tentang pedoman atau


manual mutu

Pedoman Kerja UKP Keputusan (Nomor Dokumen 188.4/…........../


KEP/429.114.41/2017) tentang pemberlakuan pedoman kerja UKM dan UKP

Tata Kerja Tim Audit Internal 188.4/…........./ KEP /429.114.41/2017

Tim Audit Internal 188.4 / ........... / KEP /429.114.41/2017,

Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau Hasil Layanan
Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Prosedur tindakan korektif (Dokumen Nomor:
49/SOP/ADM/060).

Mekanisme tindakan koreksi diuraikan dalam Prosedur tindakan korektif (Dokumen


Nomor: 49/SOP/ADM/060).

Anda mungkin juga menyukai