Data kependudukan sangat penting dan mempunyai arti yang strategis dalam
pembangunan pada umumnya dan bidang kesehatan pada khususnya, sebab
hampir semua kegiatan pembangunan kesehatan obyek sasarannya adalah
masyarakat atau penduduk. Adapun jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo tahun 2018 adalah 69.156 jiwa meliputi jumlah
penduduk laki-laki 34.220 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 34.936 jiwa.
2. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2018
No. Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
1 0 Tahun 554 553 1.107
2 1-4 Tahun 2.293 2.176 4.469
3 5-9 Tahun 2.884 2.767 5.651
4 10-14 Tahun 2.543 2.443 4986
5 15-19 Tahun 2.715 2.959 5674
6 20-24 Tahun 3.669 3.756 7.425
7 25-29 Tahun 3.584 3.552 7.136
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 4
No. Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
8 30-34 Tahun 3.191 3.206 6.397
9 35-39 Tahun 2.868 2.916 5.784
10 40-44 Tahun 2.480 2.534 5.014
11 45-49 Tahun 1.998 2.126 4.124
12 50-54 Tahun 1.646 1.803 3.449
13 55-59 Tahun 1.423 1.559 2.982
14 60-64 Tahun 1.000 990 1.990
15 65-69 Tahun 664 634 1.298
16 70-74 Tahun 341 387 728
17 75+ Tahun 367 575 942
Total 34.220 34.936 69.156
3. Penyuluhan Napza
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penyuluhan Napza adalah pemberian penyuluhan atau kegiatan
pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan kepada
kelompok potensial dengan metode ceramah atau diskusi seputar materi
Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya). Yang
dikategorikan sebagai kelompok potensial antara lain kader kesehatan,
remaja, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh lintas program yaitu promkes, UKS, dan P2 HIV-AIDS yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada peserta yang diberi
penyuluhan sehingga dapat mencegah penggunaan napza.
B. Resume Kegiatan
Materi yang diberikan saat kegiatan penyuluhan tidak hanya
mengenai napza, namun juga membahas tentang bahaya rokok, HIV-
AIDS, dan kesehatan reproduksi khususnya pada remaja. Saat
pelaksanaan kegiatan tidak ditemukan kendala yang menghambat proses
penyuluhan.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Dalam kegiatan penyuluhan napza perlu penggunaan leaflet
ataupun booklet agar materi yang disampaikan dapat dengan mudah
dipelajari dan dipahami oleh peserta penyuluhan, terutama siswa
sekolah. Selain itu petugas juga memanfaatkan media LCD projector dan
laptop.
5. Promosi Kesehatan
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Promosi kesehatan atau biasa dikenal dengan istilah penyuluhan,
merupakan penyampaian pesan dari satu orang atau kelompok kepada
orang lain mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan suatu program
atau penyakit. Penyuluhan tidak hanya dilaksanakan oleh petugas
promkes, namun oleh seluruh pegawai puskesmas dengan materi yang
bervariasi mulai pelayanan puskesmas, PHBS, kesehatan ibu dan anak,
penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan, pengobatan
tradisional, gizi, dan sebagainya. Penyuluhan dilaksanakan baik di dalam
maupun di luar gedung puskesmas. Sasaran dari penyuluhan di luar
gedung sangat bervariasi, mulai dari pengunjung posyandu balita,
posyandu lansia, siswa sekolah, ataupun masyarakat luas.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
disusun dan disepakati, baik oleh tenaga kesehatan maupun non
kesehatan. Setiap tahun, selain melakukan promosi kesehatan dengan
metode penyuluhan pada suatu kelompok, puskesmas juga melakukan
promosi kesehatan dengan cara memasang spanduk atau banner di
lokasi strategis seperti depan puskesmas atau kantor kelurahan. Selain
itu petugas juga melakukan promosi kesehatan di tempat umum seperti
mall, taman, dan sebagainya dengan cara memberikan konseling,
membagian leaflet, atau memasang banner/spanduk.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Dengan adanya alokasi dana JKN, puskesmas dapat
mengalokasikan berbagai media promosi kesehatan seperti leaflet,
spanduk, banner, lembar balik, stiker, mug, tas, dan lain-lain. Harapannya
I. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standard, untuk kunjungan
lengkap (K4)
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam gedung dan luar
gedung.Untuk pelayanan yang di dalam gedung meliputi : pelayanan
ANC terpadu hari Selasa dan Kamis, senam hamil dilaksanakan 2 kali
dalam setahun di mana dalam 1 bulan terdapat 3 kelas senam hamil.
Untuk pelayanan yang di luar gedung meliputi : Kelas ibu hamil,
supervisi fasilitatif di BPM dalam wilayah, validasi data di BPM luar
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 16
wilayah dan RB/RSB, RS, dan promosi kesehatan tentang pentingnya
kunjungan trimester ke 3. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
cakupan kunjungan K4 ibu hamil dan untuk mengetahui masalah
kesehatan ibu hamil di trimester ke 3.
B. Resume Kegiatan
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan penyusunan jadwal dan
melakukan kesepakatan jadwal dengan pihak terkait serta berkoordinasi
dengan poli terkait. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Sebagian besar ibu hamil yang periksa di BPM/ RB/ RSB/ RS belum
melakukan ANC terpadu
2. Masih ada ibu hamil yang tidak berkunjung ke tenaga kesehatan
pada trimester ketiga.
3. Belum maksimalnya validasi data yang dilakukan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Melakukan sosialisasi kepada BPM untuk memaksimalkan
penjaringan kunjungan ibu hamil K4
2. Memaksimalkan promosi kesehatan dan validasi data.
B. Resume Kegiatan
-
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
-
7. Pelayanan IVA
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pelayanan IVA dilaksanakan di puskesmas setiap hari Rabu dan
Jumat. Pelayanan IVA dilakukan oleh bidan dan dokter puskesmas untuk
mendeteksi dini gejala kanker serviks pada wanita.
B. Resume Kegiatan
Pelayanan IVA dilakukan secara rutin di puskesmas oleh bidan dan
dokter puskesmas. Bagi pasien IVA (+) akan dilakukan tindakan cryo
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 26
terapi. Namun jika hasilnya masih jelek, maka pasien akan dirujuk ke
rumah sakit untuk mendapat tindakan kesehatan lebih lanjut. Setiap
tahun diadakan kegiatan IVA serentak di seluruh puskesmas, khususnya
untuk pasien BPJS. Selain itu di tahun 2017 dilaksanakan IVA serentak
tambahan khusus untuk guru sekolah. Saat pelaksanaan kegiatan ada
beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Warga belum mengetahui kegiatan IVA serentak
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks, IVA,
dan cryo terapi
3. Terbatasnya tenaga kesehatan dan peralatan sedangkan pasien yang
ingin mendapat pelayanan IVA serentak cukup banyak
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Mengumumkan kegiatan IVA serentak saat kegiatan posyandu
maupun memasang spanduk di depan puskesmas
2. Memberikan penyuluhan tentang kanker serviks, IVA, dan cryo terapi
3. Alokasi leaflet maupun poster kanker serviks, IVA, dan cryo terapi
menggunakan dana JKN.
4. Mengatur jadwal untuk pasien IVA yang belum mendapat giliran
8. Posyandu Balita
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan posyandu penimbangan dilakukan setiap bulan sekali.
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas gizi dan bidan serta dibantu oleh
kader posyandu. UPTD Puskesmas Wonokusumo memiliki 51 posyandu.
Kegiatan ini dilakukan agar pertumbuhan balita bisa terpantau setiap
bulannya dan meminimalisir terjadinya gizi buruk.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan posyandu pada tahun 2017 untuk D/S dan N/D belum
mencapai target. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu balita malas datang ke posyandu
2. Ibu balita tidak tau jadwal buka posyandu
3. Ibu balita tidak membawa anak ke posyandu karena anak tidur
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Menggalakkan penyuluhan tentang manfaat posyandu
2. Sosialisasi pada ibu kader untuk menginfokan adanya posyandu
sehari sebelum buka pada warganya
B. Resume Kegiatan
Kegiatan kelas ibu pintar tahun 2017 didapat dari laporan KIA dan
dari kader posyandu. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah
/ kendala / hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu balita tidak mau hadir pada kegiatan kelas ibu pintar
2. Faktor ekonomi (tidak ada transport untuk ke puskesmas)
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 32
1. Memberikan bingkisan pada ibu balita yang mau hadir
2. Petugas menjemput ibu balita
3. Demo masak PMT balita
IV. Kusta
1. Penemuan Kasus Baru
A. Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi
Penemuan kasus baru dilakukan pada pasien yang diduga kusta.
Pemeriksaan pasien yang diduga kusta dilakukan oleh petugas
pemegang program kusta dengan dokter. Kegiatan ini dilakukan jika
ditemukan pasien yang diduga kusta baik pasien dari dalam gedung
(Poli Umum, KIA-KB) maupun dari luar gedung (Posyandu, DPS,
BPS, RS) atau pasien yang datang dengan inisiatif sendiri.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pemeriksaan pasien di duga kusta pada tahun 2017
didapatakan pasien dari rujukan DPS dan inisiatif pasien sendiri. Yang
mana hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif kusta. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang
terjadi di antaranya :
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 38
1. Tidak semua dokter atau perawat bisa melakukan pemeriksaan
paien yang diduga kusta
2. Pemeriksaan pasien yang diduga kusta tidak bisa langsung di
periksa karena harus menunggu petugas
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Transfer of knowledge kepada dokter dan perawat di poli umum
2. Membuat janji atau penjadwalan dengan pasien yang diduga kusta
V. Diare
1. Kegiatan penemuan penderita diare yang diobati di puskesmas dan
kader dan cakupan pelayanan diare
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Menjaring kasus-kasus diare dari poli umum, poli KIA/KB,
posyandu lansia, dan penjaringan kasus diare di masyarakat melalui
laporan dari kader. Tugas dan fungsi kegiatan tersebut dilakukan
untuk menjaring kasus diare di wilayah UPTD Puskesmas
Wonokusumo sehingga kasus diare dapat terjaring dan dapat
diberikan pelayanan sesuai dengan standard operasional prosedur
(SOP).
B. Resume kegiatan
Pada tahun 2017 kegiatan penemuan penderita diare yang
diobati dipuskesmas dan kader serta cakupan pelayanan diare yaitu
pelayanan dari poli umum, poli KIA/KB, posyandu lansia, serta
laporan penjaringan kasus dari kader. Saat pelaksanaan kegiatan
ada beberapa masalah / kendala / hambatan yang terjadi di
antaranya:
1. Ada beberapa kader tidak melaporkan rujukan kasus ke
puskesmas
2. Saat kader melaporkan laporan kasus kepuskesmas terkadang
tidak ketemu dengan petugas pemegang program, dititipkan ke
pemegang program lain. Sehingga kadang-kadang pelaporan ada
yang hilang.
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Menghimbau kepada kader untuk mengirim laporan setiap bulan
2. Dilakukan penjadwalan ulang serta kesepakatan dengan kader
dalam pengiriman laporan rujukan kasus ke puskesmas
VI. ISPA
1. Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Penemuan ISPA di puskesmas merupakan serangkaian kegiatan
yang meliputi dengan gejala batuk pilek seperti influenza, bronkitis dan
sewaktu – waktu dijelaskan oleh tenaga perawat, bidan dan dokter.
Penemuan ISPA di setiap hari di ruang Poli KIA dan Poli Umum yang
dilakukan oleh tenaga perawat, bidan dan dokter dengan pemeriksaan
lebih lanjut melalui anamnesa keluhan pada pasien.
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 40
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena
menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-
kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40-60% dari kunjungan
diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20-30%. Kematian yang terbesar
umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang
dari 2 bulan.
B. Resume kegiatan
Pada tahun 2017 pemeriksaan pasien dengan batuk pilek ini
dilakukan di dalam maupun di luar gedung UPTD Puskesmas
Wonokusumo, terutama di Poli KIA dan Poli Umum. Saat pelaksanaan
kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi, di
antaranya :
1. Kurangnya sosialisasi atau penyuluhan pada linsek, kader, dan
masyarakat.
2. Rujukan / informasi dari kader masih kurang
3. Masyarakat tidak paham tentang penyakit pneumonia
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan tatalaksana ISPA kepada
lintas sektor, kader, dan masyarakat.
2. Merujuk pasien dengan batuk pilek ke poli
3. Kader posyandu lebih aktif untuk memberikan informas
pengetahuan penyakit pneumonia
2. Prolanis