Anda di halaman 1dari 51

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1 Keadaan Geografis


UPTD Puskesmas Wonokusumo terletak di Jl. Wonokusumo Tengah
No. 55 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Wilayah
kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo terdiri dari 1 kelurahan, 16 RW dan 168
RT dengan luas wilayah 1.68 km2. UPTD Puskesmas Wonokusumo terletak di
wilayah Surabaya Utara dengan batas wilayah sebagai berikut :
 Utara : Kelurahan Ujung
 Timur : Kelurahan Bulak Banteng/ Kelurahan Sidotopo Wetan
 Selatan : Kelurahan Pegirian
 Barat : Kelurahan Ujung

2.2 Kependudukan jumlah penduduk, piramida penduduk


1. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2018
No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk
.
1 Laki-laki 34.220
2 Perempuan 34.936
Total 69.156

Data kependudukan sangat penting dan mempunyai arti yang strategis dalam
pembangunan pada umumnya dan bidang kesehatan pada khususnya, sebab
hampir semua kegiatan pembangunan kesehatan obyek sasarannya adalah
masyarakat atau penduduk. Adapun jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo tahun 2018 adalah 69.156 jiwa meliputi jumlah
penduduk laki-laki 34.220 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 34.936 jiwa.
2. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2018
No. Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
1 0 Tahun 554 553 1.107
2 1-4 Tahun 2.293 2.176 4.469
3 5-9 Tahun 2.884 2.767 5.651
4 10-14 Tahun 2.543 2.443 4986
5 15-19 Tahun 2.715 2.959 5674
6 20-24 Tahun 3.669 3.756 7.425
7 25-29 Tahun 3.584 3.552 7.136
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 4
No. Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah
Umur
8 30-34 Tahun 3.191 3.206 6.397
9 35-39 Tahun 2.868 2.916 5.784
10 40-44 Tahun 2.480 2.534 5.014
11 45-49 Tahun 1.998 2.126 4.124
12 50-54 Tahun 1.646 1.803 3.449
13 55-59 Tahun 1.423 1.559 2.982
14 60-64 Tahun 1.000 990 1.990
15 65-69 Tahun 664 634 1.298
16 70-74 Tahun 341 387 728
17 75+ Tahun 367 575 942
Total 34.220 34.936 69.156

2.1 Grafik Piramida Penduduk Keluarahan Wonokusumo Tahun 2018


Berdasarkan perbandingan antar kelompok umur diketahui pada
kelompok usia 20-24 tahun merupakan kelompok umur yang terbanyak
jumlahnya yaitu 7.425 jiwa, kemudian dilanjutkan pada kelompok usia 25-29
tahun yaitu 7.136 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil ada pada
kelompok usia 70-74 tahun yaitu 728 jiwa.

2.3 Jumlah Pemberdayaan Masyarakat


Tabel 2.3 Jumlah Pemberdayaan masyarakat di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo Tahun 2018
No. Peran Serta Masyarakat Jumlah
1 Jumlah Dukun Bayi 2 orang
2 Jumlah Penyehat Tradisional 3 orang
3 Jumlah kader Posyandu 266 orang
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 5
No. Peran Serta Masyarakat Jumlah
4 Jumlah Kader Poskesdes 15 orang
5 Jumlah kader Tiwisada 40 orang
6 Jumlah Kader Lansia 70 orang
7 Jumlah Kader Kesehatan Jiwa 3 orang
8 Jumlah Guru UKS 20 orang
9 Jumlah Santri Husada 0 orang
9 Jumlah Kelompok Asuhan Mandiri 0 kelompok
10 Jumlah Taman Posyandu 2 Tapos
11 Jumlah Posyandu Balita 51 Pos
12 Jumlah Posyandu Remaja 1 Pos
13 Jumlah Posyandu Lansia 14 Pos
14 Jumlah Polindes 0 Pos
15 Jumlah Poskesdes 0 Pos
16 Jumlah Poskeskel 1 Pos
17 Jumlah Poskestren 1 Pos
Jumlah Pos UKK ( Upaya Kesehatan
18 2 Pos
Kerja)
19 Jumlah Posbindu PTM 16 Pos
20 Jumlah Saka Bhakti Husada 0 SBH
Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM
21 1 kelompok
peduli kesehatan
22 Jumlah Panti Asuhan 1 buah
23 Jumlah Panti Wreda 0 buah
24 Jumlah Panti Sehat 0 buah
25 Jumlah PAUD 16 orang
26 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga 1 desa
27 Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif 1 desa

2.4 Jumlah Jaringan Puskesmas dan Jejaring


Tabel 2.4 Jumlah Pemberdayaan masyaraJarinagn Dan Jejaring di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2018
No. Jaringan dan Jejaring Puskesmas Jumlah
Jaringan Puskesmas :
1 Rumah Sakit
-Rumah Sakit Pemerintah 0 buah
-Rumah Sakit Swasta 0 buah
- Rumah Sakit Bersalin 0 buah
2 Rumah bersalin 0 buah
3 Puskesmas Pembantu 1 buah
4 Pondok Kesehatan Desa ( Ponkesdes) 1 buah
5 Polindes Pondok Bersalin Desa) 0 buah
6 Puskesmas Keliling 1 buah
Jejaring Puskesmas :
1 Klinik 0 buah
- Klinik Pratama 0 buah
- Klinik Utama 0 buah
2 Laboratorium 1 buah
- Laboratorium Kesehatan Daerah buah
- Laboratorium Kesehatan Pratama 1 buah
- Laboratorium Kesehatan Madya buah
- Laboratorium Kesehatan Utama buah
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 6
No. Jaringan dan Jejaring Puskesmas Jumlah
3 Praktek Dokter Spesialis Swasta 1 orang
4 Dokter Praktek Mandiri 14 orang
5 Bidan Praktek Mandiri 5 orang
6 Praktek Perawat 0 orang
7 Fasyankestrad 0 orang
8 Nakestrad Praktek Mandiri 0 orang

2.5 Situasi Upaya Pelayanan Kesehatan


1. Jenis Pelayanan dan Jam buka
a) Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Pelayanan Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan Kesehatan KIA yang bersifat UKM
4) Pelayanan Kesehatan Gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan Kesehatan Lingkungan yang bersifat UKM
6) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1) Pelayanan Kesehatan Lansia
2) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
3) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
4) Pelayanan Kesehatan Jiwa
5) Pelayanan Kesehatan Tradisional

b) Upaya Kesehatan Perorangan


1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4. Pelayanan Kesehatan Gizi yang bersifat UKP
5. Pelayanan Kesehatan Lingkungan yang bersifat UKP
6. Pelayanan TB-Kusta
7. Pelayanan Psikologi
8. Pelayanan Kesehatan Tradisional
9. Pelayanan Kefarmasian
10. Pelayanan Laboratoium
11. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik

c) Jam Buka Puskesmas

1. Jam kerja pelayanan


pagi
Senin – Kamis : 07.30 – 14.30 WIB
Jum’at : 07.30 – 11.30 WIB
Sabtu : 7.30 – 13.00 WIB
2. Jam kerja pelayanan
sore
Senin – Kamis : 14.30 – 17.30 WIB

2. Upaya Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Wonokusumo


A). Promosi Kesehatan

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 7


1. Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pengkajian PHBS adalah suatu kegiatan pemantauan/penilaian
terhadap semua perilaku hidup bersih dan sehat yang dilakukan di dalam
lingkup rumah tangga dan tatanan, meliputi Institusi Pendidikan /
Sekolah, Institusi Sarana Kesehatan, Institusi Tempat-Tempat Umum,
Institusi Tempat Kerja, dan Pondok Pesantren.
Pengkajian PHBS rumah tangga dilaksanakan pada tribulan 3 dan
4. Dalam pelaksanaannya petugas puskesmas bekerjasama dengan
kader. Pengkajian dilakukan dengan membagikan form pengkajian PHBS
rumah tangga kepada kader untuk selanjutnya kader melakukan
kunjungan ke rumah-rumah (tiap kepala keluarga) di wilayah masing-
masing. Setelah form tersebut terisi, kader mengumpulkan form tersebut
kepada petugas promkes untuk direkap.
Sedangkan PHBS tatanan (institusi pendidikan, institusi kesehatan,
tempat kerja, tempat-tempat umum, pondok pesantren) dikaji sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan dan telah disosialisasikan, yang
dilaksanakan langsung oleh petugas promkes dibantu oleh lintas
program, yaitu petugas sanitasi, bidan kelurahan, dokter, dan perawat.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat tingkat rumah tangga dan tatanan.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pengkajian PHBS rumah tangga diawali dengan petugas
membuat jadwal, menentukan sasaran, dan lokasi pengkajian PHBS
rumah tangga dan tatanan. Selanjutnya petugas berkoordinasi dengan
lintas sektoral dan kader untuk menginformasikan kegiatan yang akan
dilakukan serta memberikan penjelasan pengisian form pengkajian PHBS
rumah tangga kepada kader. Petugas menyiapkan surat tugas dan form
pengkajian PHBS rumah tangga untuk kader. Kader datang ke rumah
warga untuk pengkajian PHBS rumah tangga. Kader mengisi form
pengkajian PHBS dan menyerahkan hasil pengkajian ke petugas untuk
direkap oleh petugas dan dibuat laporan PHBS rumah tangga. Petugas
berkoordinasi kembali ke lintas sektoral untuk menginformasikan hasil
pengkajian PHBS rumah tangga.
Sedangkan untuk kegiatan pengkajian PHBS tatanan petugas
promkes berkoordinasi dengan petugas kesling, bidan kelurahan, dan
petugas lainnya untuk melakukan pengkajian ke institusi pendidikan,
institusi kesehatan, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan pondok
pesantren.
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 8
Dari pelaksanaan kegiatan pengkajian PHBS ditemukan beberapa
kendala atau hambatan yaitu:
1. Form PHBS tidak diisi secara lengkap oleh kader
2. Pada pengkajian PHBS tatanan, institusi tempat kerja agak sulit untuk
dikaji dan cakupan atau target banyak.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Mengadakan revitalisasi kader/refreshing kader tentang pengisian form
PHBS sehingga form terisi lengkap
2. Berkoordinasi dengan kader untuk pengkajian PHBS tatanan tempat
kerja sesuai wilayah kader sehingga bisa lebih mudah dalam
pelaksanaan pengkajiannya (kader sudah dikenal di lingkungan
tersebut)
3. Berkoordinasi dengan lintas program untuk pelaksanaan pengkajian
PHBS tatanan.

2. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pengembangan UKBM adalah kegiatan pembinaan dan
pengembangan yang dilakukan oleh promosi kesehatan sebagai upaya
dan bentuk mewujudkan kemandirian masyarakat meliputi pembinaan
Poskeskel, Posyandu balita, Posyandu lansia, dan Posbindu PTM. Di
Kelurahan Wonokusumo terdapat 39 posyandu balita dan 1 poskeskel.
Pengembangan UKBM bertujuan untuk menggerakkan masyarakat agar
lebih aktif dalam meningkatkan pembangunan kesehatan di wilayahnya.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pengembangan UKBM dilaksanakan dengan melakukan
pembinaan pada kader-kader posyandu yang ada di Kelurahan
Wonokusumo. Selain itu dalam 1 tahun sekali petugas melakukan
pengukuran tingkat perkembangan strata posyandu, khususnya
posyandu balita. Pembinaan dapat berupa penyuluhan dan refreshing
kader posyandu yang dilaksanakan di puskesmas sebanyak 4 kali
kegiatan dalam waktu 3 hari berturut-turut oleh petugas promosi
kesehatan dan lintas program. Pada tahun 2017, refreshing kader
posyandu balita dilaksanakan pada bulan April, September, dan 2
kegiatan di bulan November. Dalam pelaksanaan pengembangan UKBM
tidak ditemukan kendala yang menghambat proses pembinaan.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Dengan adanya anggaran dana APBD yang mendanai transport
kader taman posyandu dan adanya alokasi media promosi kesehatan
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 9
dengan menggunakan dana JKN, berdampak meningkatnya strata
beberapa posyandu madya menjadi purnama.

3. Penyuluhan Napza
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penyuluhan Napza adalah pemberian penyuluhan atau kegiatan
pendidikan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan kepada
kelompok potensial dengan metode ceramah atau diskusi seputar materi
Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya). Yang
dikategorikan sebagai kelompok potensial antara lain kader kesehatan,
remaja, tokoh masyarakat, dan sebagainya. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh lintas program yaitu promkes, UKS, dan P2 HIV-AIDS yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada peserta yang diberi
penyuluhan sehingga dapat mencegah penggunaan napza.
B. Resume Kegiatan
Materi yang diberikan saat kegiatan penyuluhan tidak hanya
mengenai napza, namun juga membahas tentang bahaya rokok, HIV-
AIDS, dan kesehatan reproduksi khususnya pada remaja. Saat
pelaksanaan kegiatan tidak ditemukan kendala yang menghambat proses
penyuluhan.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Dalam kegiatan penyuluhan napza perlu penggunaan leaflet
ataupun booklet agar materi yang disampaikan dapat dengan mudah
dipelajari dan dipahami oleh peserta penyuluhan, terutama siswa
sekolah. Selain itu petugas juga memanfaatkan media LCD projector dan
laptop.

4. Pengembangan Kelurahan Siaga


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kelurahan Siaga adalah kelurahan yang memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan kelurahan sehat.
Pengembangan Kelurahan siaga merupakan aktivitas yang berkelanjutan
dan bersifat siklus.
B. Resume Kegiatan
Pelaksanaan pengembangan kelurahan siaga tahun 2017 diawali
dengan pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada bulan
Januari 2017. MMD dilakukan untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan
mengenai masalah kesehatan atau program yang akan disertakan dalam
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 10
kuesioner Survey Mawas Diri (SMD) yang dilaksanakan pada bulan
Juni2017. Kegiatan SMD dilaksanakan oleh kader kelurahan siaga
didampingi bidan kelurahan dengan sasaran sebanyak 80 KK per
kelurahan. Setelah dilaksanakan SMD, petugas merekap hasil pengisian
kuesioner dan melakukan persiapan untuk MMD. MMD 2 dilaksanakan
pada bulan Juli 2017
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Bidan kelurahan melaksanakan kegiatan poskeskel 2x dalam
seminggu di Balai RW 6, Jl. Bulak Sari Kelurahan Wonokusumo dibantu
oleh kader bagas.

5. Promosi Kesehatan
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Promosi kesehatan atau biasa dikenal dengan istilah penyuluhan,
merupakan penyampaian pesan dari satu orang atau kelompok kepada
orang lain mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan suatu program
atau penyakit. Penyuluhan tidak hanya dilaksanakan oleh petugas
promkes, namun oleh seluruh pegawai puskesmas dengan materi yang
bervariasi mulai pelayanan puskesmas, PHBS, kesehatan ibu dan anak,
penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan, pengobatan
tradisional, gizi, dan sebagainya. Penyuluhan dilaksanakan baik di dalam
maupun di luar gedung puskesmas. Sasaran dari penyuluhan di luar
gedung sangat bervariasi, mulai dari pengunjung posyandu balita,
posyandu lansia, siswa sekolah, ataupun masyarakat luas.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
disusun dan disepakati, baik oleh tenaga kesehatan maupun non
kesehatan. Setiap tahun, selain melakukan promosi kesehatan dengan
metode penyuluhan pada suatu kelompok, puskesmas juga melakukan
promosi kesehatan dengan cara memasang spanduk atau banner di
lokasi strategis seperti depan puskesmas atau kantor kelurahan. Selain
itu petugas juga melakukan promosi kesehatan di tempat umum seperti
mall, taman, dan sebagainya dengan cara memberikan konseling,
membagian leaflet, atau memasang banner/spanduk.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Dengan adanya alokasi dana JKN, puskesmas dapat
mengalokasikan berbagai media promosi kesehatan seperti leaflet,
spanduk, banner, lembar balik, stiker, mug, tas, dan lain-lain. Harapannya

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 11


agar sasaran dapat menerima pesan yang ingin disampaikan dengan
baik.

B). Kesehatan Lingkungan


1. Kegiatan Penyehatan Air
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan penyehatan air meruapakan serangkaian kegiatan yang
meliputi :
1. Pendataan jumlah sarana air bersih (SAB) yang ada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Wonokusumo
2. Inspeksi sanitasi pemeriksaan secara fisik
3. Uji petik pengambilan contoh air melalui pemeriksaan laboratorium
Kegiatan penyehatan air dilakukan secara rutin oleh petugas
sanitarian puskesmas. Adapun yang menjada sasaran kegiatan antara
lain : air sumur gali, air perpipaan (PDAM), dan depot air minum isi ulang.
Fungsi dari kegiatan penyehatan air adalah untuk mengetahui apakah
ada risiko pencemaran silang pada sarana air bersih. Untuk menguatkan
fungsi kegiatan tersebut tenaga sanitarian melakukan uji petik secara
acak, contoh air sumur gali, PDAM, depot air minum air isi ulang rutin
setiap bulan (sesuai jadwal dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya).
Kegiatan uji petik pengambilan contoh air tersebut berfungsi untuk
mengetahui apakah kualitas air sudah memenuhi syarat kesehatan baik
secara mikrobiologi, kimia, maupun fisika.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan penyehatan air rutin dilakukan setiap bulan dengan
sasaran sarana air bersih/air minum yang ada di masyarakat. Kegiatan ini
bermanfaat bagi masyarakat terutama sebagai upaya pengawasan
sarana air bersih sekaligus untuk mengetahui jumlah Kepala Keluarga
yang memiliki akses terhadap sarana air bersih. Untuk melindungi
kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui petugas
sanitarian untuk melakukan upaya pengawasan kualitas air bersih/air
minum dengan melakukan uji petik pada sumur gali, PDAM, dan DAM.
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan ditentukan oleh Dinas Kesehatan
Kota Surabaya, sedangkan jumlah sampel tergantung luas wilayah kerja
puskesmas dan alokasi anggaran.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Untuk melakukan pendataan jumlah SAB petugas dibantu oleh kader
atau tokoh setempat.

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 12


2. Setiap pengambilan sampel air harus dilengkapi dengan hasil inspeksi
sanitasi (PDAM, Sumur Gali, dan Depot Air Minum)
3. Setiap pengiriman sampel air selalu menyertakan Berita Acara
Pengiriman sampel yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Laboratorium Mikrobiologi / Kimia / Fisika.
4. Jika dari hasil uji Mikrobiologi, Kimia, dan Fisika didapatkan hasil
sampel yang tidak memenuhi syarat maka akan dilakukan uji petik
mengulang. Jadwal ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kota.
5. Apabila dari hasil inspeksi sanitasi dan uji ulang pada Depot Air Minum
didapatkan hasilnya tidak memenuhi syarat kesehatan 3 kali berturut-
turut maka izin operasionalnya dapat dicabut.
6. Menghimbau kepada pemilik / pengelola Depot Air Minum agar setiap
tahun rutin melakukan uji laboratorium mikrobiologi dan kimia pada
sampel air isi ulang dan rutin melakukan pengecekan mesin, serta
mengganti membran filter air.
2. Penyehatan Makanan dan Minuman
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penyehatan makanan dan minuman merupakan kegiatan
pembinaan dan pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang
ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo.
B. Resume Kegiatan
Sasaran kegiatan upaya penyehatan makanan dan minuman adalah
kantin sekolah (SD/SMP/SMA), PKL, dandepo air minum. Untuk
mendukung kegiatan tersebut dilakukan beberapa kegiatan seperti uji
petik makanan dan minuman. Yang menjadi target uji petik adalah
makanan/minuman yang memiliki warna mencolok, makanan olahan
rumah tangga yang dicurigai mengandung BTP. Kendala yang dihadapi
selama pelaksanaan kegiatan yaitu PKL keberatan saat mengetahui
bahwa makanannya akan diuji petik dan keterbatasan waktu ataupun
tenaga untuk melakukan sosialisasi pada pengelola kantin sekolah.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Setiap pengambilan sampel petugas harus dilengkapi dengan surat
tugas dan bukti jadwal kegiatan pengambilan sampel dari Dinas
Kesehatan Kota Surabaya.
2. Sosialisasi kegiatan Binwas Kantin Sekolah pada saat kegiatan
sosialisasi pra screening kesehatan yang berkolaborasi dengan
pelaksana program UKS.

3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar


Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 13
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar merupakan serangkaian
kegiatan yang berfungsi untuk pembinaan dan pengawasan sanitasi
perumahan dan sanitasi dasar.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan penyehatan perumahan dan sanitasi dasar dilaksanakan
rutin setiap bulan, yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan
pemeriksaan jentik berkala pada warga. Adapun bentuk kegiatan ini
adalah berupa pemantauan dengan menggunakan blangko penilaian
rumah sehat. Kendala yang dihadapi antara lain :
1. Beberapa warga enggan rumahnya dikunjungi oleh petugas
puskesmas
2. Adanya warga yang bekerja pagi hingga sore hari sehingga rumah
dalam kondisi tertutup dan tidak ada orang
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Melibatkan peran beberapa pelaksana program (Promkes, Bikel, Gizi,
Surveilen, dan lain-lain) untuk melakukan KIE pada warga
2. Bekerjasama dengan kader dan ketua RT untuk melakukan
pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar

4. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan suatu
kegiatan dalam bentuk pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Kegiatan STBM mengacu pada 5 pilar yaitu :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan
2. Cuci tangan dengan sabun
3. Pengelolaan air dan makanan rumah tangga
4. Pengamanan sampah rumah tangga
5. Pengamanan limbah cair limbah cair rumah tangga
Dalam pelaksanaan di lapangan kegiatan STBM ini tidak hanya
melalui metode pemicuan akan tetapi diperkuat dengan kegiatan monev
(monitoring evaluasi), yang berfungsi untuk menindaklanjuti respon
masyarakat apakah setelah pemicuan terjadi perubaha perilaku atau
tidak.
B. Resume Kegiatan
Kelurahan Wonokusumo merupakan kelurahan ODF yang seluruh
warganya terbebas dari buang air besar sembarangan (BABS). Oleh
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 14
karena itu petugas sanitarian berusaha memperkuat 4 pilar lainnya agar
dapat terlaksana dengan baik oleh seluruh warga Kelurahan
Wonokusumo. Pada tahun 2017, pemicuan STBM hanya dilakukan di
sekolah, dengan sasaran 5 SD/SMP/SMA yang berada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Wonokusumo. Dengan dipilihnya sekolah sebagai
target pemicuan, maka petugas sanitarian lebih menekanjab materi
tentang cuci tangan pakai sabun (CTPS). Hal ini diharapkan agar siswa
lebih peduli pada kesehatan dengan melakukan pencegahan penyebaran
penyakit, salah satunya yaitu melakukan CTPS terutama pada waktu-
waktu penting.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Petugas sanitarian berkoordinasi dengan pemegang program lainnya,
yaitu promkes dan bidan kelurahan.
2. Pembuatan sticker CTPS dan STBM.

5. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan PSN dilaksanakan setiap hari Jumat oleh petugas
kesehatan lingkungan puskesmas dibantu oleh kader bumantik dan
beberapa pegawai puskesmas meliputi bidan, perawat, promosi
kesehatan, battra, supir ambulance, dan sebagainya. Kegiatan ini
bertujuan untuk melakukan pemeriksaan sarang jentik dan nyamuk di
rumah warga, sekolah, maupun tempat umum lainnya sekaligus sebagai
bentuk upaya pencegahan meningkatnya kasus DBD di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Wonokusumo.
B. Resume Kegiatan
Sebelum acara dimulai, seluruh kader dan petugas puskesmas
bersama dengan lintas sektor bekumpul di aula Kelurahan Wonokusumo
untuk mendapat briefing atau pengarahan dari Lurah dan Kepala
Puskesmas. Selanjutnya kader bumantik dan petugas puskesmas
berkeliling ke rumah warga, sekolah, dan tempat umum lainnya untuk
melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan diisi di form pemeriksaan
jentik yang telah disediakan.
Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan di antaranya
adalah :
1. Beberapa warga menolak rumahnya dimasuki untuk dilakukan
pemeriksaan
2. Banyak warga yang belum tahu mengenai 3M

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 15


3. Petugas puskesmas dan kader terkadang lupa melakukan KIE setelah
pemeriksaan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Koordinasi dengan lintas sektor terutama RT untuk mendampingi saat
melakukan pemeriksaan di rumah warga
2. Menjelaskan mengenai 3M kepada warga
3. Alokasi leaflet dengan menggunakan dana JKN
4. Petugas wajib melakukan KIE setelah melakukan pemeriksaan
terutama terhadap rumah dengan jentik (+)
5. Pembagian ikan cupang kepada warga untuk ditaruh di bak mandi

C). Kesehatan Ibu dan Anak


I. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standard, untuk kunjungan
lengkap (K4)
2. Drop out K1 - K4
3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
4. Pelayanan nifas lengkap sesuai standar
5. Pelayanan maternal risti/komplikasi yang ditangani
II. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan neonatal risti/komplikasi yang ditangani
2. Pelayanan neonatal sesuai standard (KN lengkap)
3. Pelayanan bayi paripurna
III. Upaya Kesehatan Anak Balita dan Pra Sekolah
1. Pelayanan kesehatan anak balita
2. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah

I. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standard, untuk kunjungan
lengkap (K4)
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam gedung dan luar
gedung.Untuk pelayanan yang di dalam gedung meliputi : pelayanan
ANC terpadu hari Selasa dan Kamis, senam hamil dilaksanakan 2 kali
dalam setahun di mana dalam 1 bulan terdapat 3 kelas senam hamil.
Untuk pelayanan yang di luar gedung meliputi : Kelas ibu hamil,
supervisi fasilitatif di BPM dalam wilayah, validasi data di BPM luar
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 16
wilayah dan RB/RSB, RS, dan promosi kesehatan tentang pentingnya
kunjungan trimester ke 3. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
cakupan kunjungan K4 ibu hamil dan untuk mengetahui masalah
kesehatan ibu hamil di trimester ke 3.
B. Resume Kegiatan
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan penyusunan jadwal dan
melakukan kesepakatan jadwal dengan pihak terkait serta berkoordinasi
dengan poli terkait. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Sebagian besar ibu hamil yang periksa di BPM/ RB/ RSB/ RS belum
melakukan ANC terpadu
2. Masih ada ibu hamil yang tidak berkunjung ke tenaga kesehatan
pada trimester ketiga.
3. Belum maksimalnya validasi data yang dilakukan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Melakukan sosialisasi kepada BPM untuk memaksimalkan
penjaringan kunjungan ibu hamil K4
2. Memaksimalkan promosi kesehatan dan validasi data.

2. Drop Out K1- K4


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Memotivasi ibu hamil untuk periksa ke tenaga kesehatan minimal 4
kali kunjungan yakni 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester
kedua, 2 kali pada trimester ketiga. Bersama dengan kader kesehatan
untuk melakukan penjaringan ibu hamil agar ibu hamil di wilayahnya
melakukan ANC minimal 4 kali. Melakukan validasi data di BPM luar
wilayah, RB/ RSB, dan RS. Kegiatan ini dilakukan untuk mentoleransi
standart cakupan K1 dan K4 agar terpenuhinya standard ANC dengan
baik (toleransi <5 %), sehingga AKI dan AKB dapat menurun.
B. Resume Kegiatan
Menyeimbangkan kunjungan K1 dan K4 ibu hamil setiap bulan.
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan
yang terjadi, diantaranya :
1. Banyak penduduk musiman
2. Masih ada ibu hamil saat trimester ke 3 periksa ke RS
3. Kurang maksimalnya validasi data
4. Kurangnya koordinasi antara tenaga kesehatan dengan kader
kesehatan.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 17
Untuk memenuhi cakupan kunjungan ANC, maka dilakukan
kunjungan rumah oleh bidan dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan dan edukasi.

3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan ini dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB.
Strateginya dengan memotivasi ibu hamil pada saat ANC untuk
bersalin di tenaga kesehatan, melakukan promosi kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo tentang pentingnya
melahirkan di tenaga kesehatan. Bekerjasama dengan kader
kesehatan untuk memotivasi ibu hamil di wilayahnya agar bersalin di
tenaga kesehatan.
B. Resume Kegiatan
Menolong persalinan dengan prosedur yang tepat. Beberapa
kendala atau masalah yang dihadapi di antaranya :
1. Masih ada ibu hamil yang pada trimester akhir pulang ke kampung
halamannya dan memilih melahirkan di sana.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Memaksimalkan validasi data dan koordinasi dengan kader
kesehatan
2. Mengedukasi ibu hamil pentingnya melahirkan di tenaga kesehatan
berkompeten.

4. Pelayanan nifas lengkap sesuai standar


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Memberikan KIE tentang pentingnya pemeriksaan nifas setelah
melahirkan sampai dengan 40 hari masa nifas pada waktu ANC. Bidan
puskesmas bekerjasama dengan kader untuk melakukan kunjungan
rumah pada ibu nifas khususnya ibu nifas risiko tinggi.Kegiatan ini
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu nifas, menurunkan
AKI/ AKB dan meningkatkan cakupan KB.
B. Resume Kegiatan
Pengawasan nifas dilakukan pada 6 jam – 3 hari setelah
melahirkan, 4-28 hari, 29-42 hari dan melayani KB sesuai dengan
keinginan pasien.Beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang dihadapi
yaitu :
1. Masih ada ibu nifas yang tidak melakukan kunjungan sesuai dengan
standar
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 18
2. Masih ada ibu nifas yang tidak mau KB sampai dengan 40 hari masa
nifas
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Meningkatkan promosi kesehatan
2. Memaksimalkan KIE pada ibu nifas tentang kunjungan nifas sesuai
standard dan KB
3. Melakukan kunjungan rumah
4. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader kesehatan
Target dan Pencapaian Kinerja

5. Pelayanan maternal risti / komplikasi yang ditangani


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penjaringan kesehatan ibu hamil risiko tinggi merupakan
serangkaian kegiatan yang meliputi deteksi dini risiko tinggi ibu hamil
pada saat ANC dengan KSPR, pelaksanaan kelas hamil, pendampingan
ibu hamil risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, kader kesehatan, PKK
kelurahan, PKK kecamatan, dan PKK kota. Selain itu petugas
puskesmas juga melakukan kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi
secara berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu hamil dan menurunkan AKI dan AKB.
B. Resume Kegiatan
Melakukan skrining dan pemantauan ibu hamil yang terdeteksi risiko
tinggi kemudian melakukan pendampingan sampai dengan masa nifas.
Masalah/kendala/hambatan yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan
di antaranya adalah :
1. Kurang maksimalnya skrining risiko tinggi ibu hamil
2. Kurangnya koordinasi dengan kader kesehatan
3. Masih ada ibu hamil risiko tinggi yang tidak berkenan untuk
didampingi
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Meningkatkan promosi kesehatan
2. Memaksimalkan KIE pada ibu hamil risiko tinggi
3. Melakukan kunjungan rumah
4. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader kesehatan

II. Kesehatan Bayi


1. Pelayanan Neonatal Risti / Komplikasi yang Ditangani
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 19


Penjaringan kesehatan neonatal risiko tinggi merupakan
serangkaian kegiatan yang meliputi deteksi dini risiko tinggi neonatus
sejak didapatkan neonatal bermasalah di antaranya : BBLR, Asfiksia,
Ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, hipotermi, hipertermi,
hipoglikemia, cacat bawaan, tetanus neonatorum, bayi yang dilahirkan
akibat buruknya kesehatan ibu.
Pendampingan neonatal risiko tinggi dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan kader kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan neonatal dan menurunkan AKB.
B. Resume Kegiatan
Melakukan skrining dan pemantauan neonatal yang terdeteksi
risiko tinggi kemudian melakukan pendampingan sampai dengan masa
neonatal. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/
hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Kurang maksimalnya skrining pada neonatal risiko tinggi
2. Kurangnya koordinasi dengan kader kesehatan
3. Masih ada ibu bayi risiko tinggi yang tidak berkenan untuk didampingi
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Meningkatkan promosi kesehatan
2. Memaksimalkan KIE pada ibu hamil risiko tinggi
3. Melakukan kunjungan rumah
4. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader kesehatan

2. Pelayanan neonatal sesuai standard (KN lengkap)


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Memberikan KIE tentang pentingnya pemeriksaan neonatal sejak
setelah lahir sampai dengan 28 hari masa neonatal. Bidan puskesmas
bekerja sama dengan kader kesehatan untuk melakukan kunjungan
rumah pada neonatal khususnya neonatal risiko tinggi. Bidan
menganjurkan tentang pentingnya berkunjung ke posyandu balita
untuk pemantauan pertumbuhan dan perkembangannya serta
melaksanakan supervisi fasilitatif di BPM di wilayah kerja puskesmas.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan neonatal,
menurunkan AKB.
B. Resume Kegiatan
Melakukan pemantauan neonatal 6-48 jam, 3-7 hari, 8-28 hari
serta melakukan skrining dengan MTBM di wilayah kerja puskesmas.
Beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi di antaranya :
1. Kurang maksimalnya dalam memberikan KIE kepada ibu nifas
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 20
2. Kurang maksimalnya pencatatan dan validasi data
3. Kurang maksimalnya koordinasi dengan kader kesehatan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Meningkatkan promosi kesehatan
2. Memaksimalkan KIE pada ibu nifas tentang kunjungan neonatal
sesuai standard
3. Melakukan kunjungan rumah
4. Meningkatkan validasi dan koordinasi dengan kader kesehatan

3. Pelayanan Bayi Paripurna


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Memotivasi pada ibu balita untuk melakukan penimbangan di
posyandu balita secara rutin untuk mendapatakan vitamin A, SDIDTK,
imunsisasi dasar lengkap dan menganjurkan ibu balita untuk
memeriksakan bayinya bila sakit ke petugas kesehatan untuk
mendapatkan pelayanan MTBM / MTBS. Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan bayi dan untuk meningkatkan cakupan
bayi paripurna
B. Resume Kegiatan
Melakukan pemantauan bayi melalui penimbangan di posyandu
balita sesuai dengan jadwal, memberikan vitamin A di bulan Februari
dan Agustus, memantau SDIDTK, memberikan imunisasi dasar secara
lengkap di wilayah kerja puskesmas, melakukan pelayanan MTBM dan
MTBS dan melakukan pencatatan secara valid pada kohort bayi. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang
terjadi yaitu :
1. Masih ada ibu balita yang tidak mau datang secara rutin ke
posyandu balita
2. Masih ada ibu balita yang tidak mengimunisasikan bayinya secara
lengkap sebelum umur 1 tahun.
3. Kurang maksimalnya pencatatan dan promosi kesehatan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Meningkatkan promosi kesehatan tentang pentingnya penimbangan
di posyandu dan imunisasi dasar lengkap
2. Memaksimalkan pencatatan pada kohort bayi

III. Upaya Kesehatan Anak Balita dan Pra Sekolah


1. Pelayanan kesehatan anak balita
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 21
Memotivasi pada ibu balita untuk melakukan penimbangan di
posyandu balita secara rutin untuk mendapatakan vitamin A, SDIDTK,
dan menganjurkan ibu balita untuk memeriksakan anak balitanya bila
sakit ke petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan MTBS.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan balita dan
untuk meningkatkan cakupan balita paripurna.
B. Resume Kegiatan
Melakukan pemantauan anak balita melalui penimbangan di
posyandu balita sesuai dengan jadwal, memberikan vitamin A di bulan
Februari dan Agustus, memantau SDIDTK, melakukan pelayanan
MTBM dan MTBS dan melakukan pencatatan secara valid pada kohort
balita. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/
hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Masih ada ibu balita yang tidak mau datang secara rutin ke posyandu
balita
2. Kurang maksimalnya pencatatan dan promosi kesehatan.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Meningkatkan promosi kesehatan tentang pentingnya penimbangan
di posyandu
2. Bekerjasama dengan kader kesehatan dalam melakukan kunjungan
rumah pada balita yang tidak rutin datang ke posyandu balita
3. Memaksimalkan pencatatan pada kohort balita

2. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Penjaringan kesehatan anak pra sekolah dilakukan di PAUD dan TK
untuk memantau secara dini terhadap tumbuh kembang setiap enam
bulan sekali. Bekerjasama dengan guru PAUD dan TK dalam
pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan anak pra sekolah serta
untuk meningkatkan cakupan anak prasekolah paripurna.
B. Resume Kegiatan
Melakukan pemantauan anak pra sekolah melalui penimbangan di
PAUD dan TK sesuai dengan jadwal (setiap 6 bulan sekali), memantau
SDIDTK, dan melakukan pencatatan secara valid pada kohort pra
sekolah. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/
hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Masih ada TK yang belum secara rutin di kunjungi.
2. Kurang maksimalnya koordinasi antara tenaga kesehatan dengan
guru PAUD dan TK.
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 22
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Meningkatkan koordinasi dengan guru PAUD dan TK.
2. Mematuhi jadwal kunjungan ke PAUD dan TK.
3. Memaksimalkan pencatatan pada kohort pra sekolah.

2.3 Pelayanan Keluarga Berencana (Kesehatan Reproduksi)


1. Cakupan KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate / CPR)
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai
kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan,
akseptor mendapat pelayanan yang meliputi pemeriksaan BB, TTV, dan
pelayanan KB sesuai dengan metode yang disepakati. Untuk pelayanan
di dalam gedung meliputi: pelayanan KB, hormonal (implan, suntik, pil)
dan KB non hormonal (IUD dan kondom). Pelayanan ini dilaksanakan
pada hari senin-sabtu. Untuk pelayanan di luar gedung meliputi: KB
hormonal (pil) dan KB non hormonal (kondom), pelayanan ini
dilaksanakan di seluruh posyandu di wilayah kelurahan Wonokusumo.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan cakupan KB aktif dan upaya
dalam meningkatkan kualitas keluarga.
B. Resume Kegiatan
Akseptor aktif KB datang ke puskesmas membawa kartu KB,
setelah itu petugas memeriksa kesesuaian tanggal kembali. Petugas
menanyakan riwayat menstruasi dan keluhan yang dialami akseptor,
petugas melaksanakan pemeriksaan fisik dan memberikan alkon sesuai
dengan prosedur KB yang diikuti klien dan menulis tanggal kunjungan
ulang selanjutnya di KB akseptor.
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah atau hambatan
yang terjadi, di antaranya:
1. Akseptor tidak datang sesuai tanggal kunjungan ulang dengan alasan
lupa, pulang ke desa, atau kartu KB hilang.
2. Akseptor menggunakan alkon tidak sesuai dengan petunjuk bidan
dengan alasan lupa penjelasan yang disampaikan oleh bidan.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Menghimbau akseptor untuk datang kunjungan ulang sesuai dengan
jadwal yang tertulis di kartu KB dan menjelaskan bahwa kartu KB
merupakan bukti penerimaan alkon.
2. Menjelaskan kembali pada akseptor KB bahwa
penggunaan alkon harus sesuai untuk
meminimalkan terjadinya kegagalan KB.
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 23
2. Cakupan Peserta KB Baru
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB baru merupakan PUS yang baru pertama kali
menggunakan alkon atau PUS yang kembali menggunakan alkon setelah
melahirkan atau abortus. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam
gedung. Akseptor KB baru mendaptakan pelayanan yang meliput
pemebrian informasi dan konseling secara lengkap dan akurat. Bidan
membantu akseptor untuk menentukan jenis alkon, melakukan
pemeriksaan fisik, dan melayani KB seuai dengan metode yang
disepakati. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan cakupan peserta
KB baru di puskesmas dan sebagai upaya meningkatkan kualitas
keluarga.
B. Resume Kegiatan
Calon peserta KB baru datang ke puskesmas berinteraksi dengan
bidan. Bidan memberikan informasi dengan baik dan benar serta
menguraikan jenis-jenis alkon secara rinci, serta membantu akseptor
untuk menentukan pilihan alkon sesuai dengan keadaan klien. Bidan
menjelaskan pentingnya kunjungan ulang dan melakukan pemeriksaan
lanjutan jika ada keluhan. Kendala yang ditemui saat pelaksanaan
kegiatan antara lain:
1. Kontrasepsi yang dipilih tidak sesuai dengan kondisi kesehatan.
2. Calon akseptor KB terpengaruh rumor yang timbul di kalangan
masyarakat.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Mengalokasikan media promosi kesehatan berupa brosur atau leaflet
tentang KB atau alkon.
2. Bidan membantu klien memilih kontrasepsi lain yang sesuai dengan
kondisi kesehatannya.
3. Bidan menjelaskan secara lengkap dan terperinci pada calon peserta
KB agar calon peserta KB yakin dengan kontrasepsi yang dipilih.
3. Cakupan KB Drop Out
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan KB drop out merupakan jumlah akseptor KB yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi lagi dengan alasan apapun setelah suatu
periode pemakaian tertentu. Pencatatan dan pelaporan kegiatan ini
dilakukan di dalam gedung. Bekerjasama dengan kader kesehatan untuk
memotivasi akseptor KB drop out di wilayah puskesmas agar mengikuti
KB. Kegiatan ini dilakukan untuk menurunkan cakupan KB drop out.
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 24
B. Resume Kegiatan
Pencatatan cakupan KB drop out pada tahun 2017 sebagian besar
adalah masalah kesehatan reproduksi wanita yang membutuhkan
perhatian misalnya wanita pre-menopause mengharapkan kehamilan dan
efek samping yang menimbulkan masalah medis (berat badan meningkat
secara drastis, hipertensi). Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
kendala yang terjadi, di antaranya:
1. Klien terpengaruh adanya rumor atau mitos di masyarakat sehingga
tidak kembali ke puskesmas.
2. Klien secara sepihak memutuskan untuk KB alamiah (KBA).
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Bidan melaksanakan kunjungan rumah kepada pasien KB drop out
untuk melakukan KIE pada pasien agar memiliki pengetahuan yang
cukup tentang KB.
2. Bidan menjelaskan berbagai macam keterbatasan dan kekurangan
mengikuti KB Alamiah (KBA).

4. Cakupan peserta KB mengalami komplikasi


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB mengalami komplikasi merupakan akseptor
yang mengalami keluhan komplikasi KB seperti peningkatan tekanan
darah pada akseptor KB hormonal, radang panggul pada akseptor KB
non hormonal. Memberikan KIE tentang komplikasi KB pada pasien dan
berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi selanjutnya.

B. Resume Kegiatan
-
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
-

5. Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB yang mengalami kegagalan kontrasepsi
seperti terjadinya ekspulsi pada akseptor KB IUD yang mengakibatkan
kehamilan.
B. Resume Kegiatan
-
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 25
-

6. Cakupan peserta KB yang mengalami efek samping


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Cakupan peserta KB yang mengalami efek samping kontrasepsi
berupa gangguan menstruasi, perubahan berat badan, pusing, flour
albus, mual muntah, berjerawat, rambut rontok, perubahan libido,
tekanan darah tinggi, depresi. Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi
cakupan KB yang mengalami efek samping dan upaya dalam
meningkatkan kualitas keluarga.
B. Resume Kegiatan
Dalam hal ini bidan harus mendengarkan, mempelajari, dan
menanggapi keadaan klien untuk menciptakan rasa percaya diri sehingga
klien dapat terbuka menyampaikan keluhannya. Selanjutya petugas
kembali menjelaskan efek samping masing-masing kontrasepsi
penyebab dan penanggulangan efek samping kontrasepsi serta
memotivasi akseptor KB agar tetap menggunakan alkon tersebut karena
masih dalam tahap normal. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
kendala atau hambatan yang terjadi, di antaranya:
1. Klien memutuskan untuk drop out dari alkon yang dipilih.
2. Klien ingin pindah ke alkon yang lain.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Bidan memberikan KIE dan memotivasi agar akseptor tidak melakukan
drop out.
2. Bidan memberikan penjelasan efek samping secara lengkap jika klien
ingin pindah ke alkon yang lain, disarankan pindah saat tanggal
kunjungan ulang.

7. Pelayanan IVA
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pelayanan IVA dilaksanakan di puskesmas setiap hari Rabu dan
Jumat. Pelayanan IVA dilakukan oleh bidan dan dokter puskesmas untuk
mendeteksi dini gejala kanker serviks pada wanita.
B. Resume Kegiatan
Pelayanan IVA dilakukan secara rutin di puskesmas oleh bidan dan
dokter puskesmas. Bagi pasien IVA (+) akan dilakukan tindakan cryo
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 26
terapi. Namun jika hasilnya masih jelek, maka pasien akan dirujuk ke
rumah sakit untuk mendapat tindakan kesehatan lebih lanjut. Setiap
tahun diadakan kegiatan IVA serentak di seluruh puskesmas, khususnya
untuk pasien BPJS. Selain itu di tahun 2017 dilaksanakan IVA serentak
tambahan khusus untuk guru sekolah. Saat pelaksanaan kegiatan ada
beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Warga belum mengetahui kegiatan IVA serentak
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks, IVA,
dan cryo terapi
3. Terbatasnya tenaga kesehatan dan peralatan sedangkan pasien yang
ingin mendapat pelayanan IVA serentak cukup banyak
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Mengumumkan kegiatan IVA serentak saat kegiatan posyandu
maupun memasang spanduk di depan puskesmas
2. Memberikan penyuluhan tentang kanker serviks, IVA, dan cryo terapi
3. Alokasi leaflet maupun poster kanker serviks, IVA, dan cryo terapi
menggunakan dana JKN.
4. Mengatur jadwal untuk pasien IVA yang belum mendapat giliran

8. Kelas Catin (Calon Pengantin)


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan kelas catin (calon pengantin) merupakan program KB
Kespro yang dilaksanakan oleh bidan didukung dokter dari puskesmas.
Sasaran dari kegiatan kelas catin adalah pasangan calon pengantin yang
akan segera menikah di wilayah kerja Puskesmas Sidotopo Wetn.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada lintas sektor
dan calon pengantin mengenai persiapan sebelum menikah hingga
sudah berkeluarga.
B. Resume Kegiatan
Pada tahun 2017 kegiatan kelas catin dilaksanakan sebanyak 2 kali,
yang pertama adalah sosialisasi kelas catin pada lintas sektor dan pada
catin di puskesmas. Selanjutnya pendampingan dilakukan dengan
memberi penyuluhan melalui kunjungan rumah oleh bidan puskesmas.
Selama pelaksanaan kegiatan kelas catin ditemui beberapa kendala yaitu
:
1. Banyak catin yang masih belum mengetahui mengenai persiapan
menjelang menikah selain finansial, yaitu kesehatan fisik dan pikologis.
2. Catin wanita takut mendapat suntik TT

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 27


3. Jadwal kelas catin berbenturan dengan urusan pribadi atau pekerjaan
catin
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Memberikan edukasi mengenai persiapan pra-nikah
2. Memotivasi catin wanita untuk mendapat suntik TT
3. Membuat kesepakatan dengan catin mengenai penjadwalan kelas
catin dan kunjungan rumah

D). Pelayanan Gizi


1. Kegiatan Pemberian Kapsul Vit A Dosis Tinggi pada Balita
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian kapsul Vit A diberikan pada balita dan ibu nifas.
Pemberian vit A berwarna biru untuk balita yang berusia 6-11 bulan
sedangkan vit A berwarna merah untuk balita berusia 12-60 bulan dan ibu
nifas. Kegiatan pemberian vit A dilakukan oleh petugas gizi dan bidan
yang ada di puskesmas, selain petugas dari puskesmas juga dibantu
oleh ibu kader posyandu. Kegiatan pemberian vit A ini diharapkan agar
balita dan ibu nifas terhindar dari defisiensi vit A.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu tahun, pada
bulan Februari dan Agustus.
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Mengadakan pertemuan, sosialisasi, dan komitmen pemberian Vit A
pada kader dan lintas sektor
2. Memberikan penambahan kurang lebih 10% dari jumlah balita yang
ada

2. Kegiatan Pemberian Fe Pada Ibu Hamil


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian Fe diberikan pada ibu hamil sebanyak 3 kali, yaitu pada
trimester 1 kehamilan sejumlah 30 tablet, selanjutnya untuk trimester 2
diberikan 2 kali yaitu 20 tablet sisanya diberikan pada trimester 3.
Pemberian Fe pada ibu hamil dilakukan oleh bidan yang ada di
puskesmas. Selain bidan, petugas gizi juga ikut memberikan edukasi
tentang manfaat konsumsi Fe pada ibu hamil. Kegiatan pemberian Fe ini
diharapkan agar ibu hamil terhindar dari defisiensi zat besi.
B. Resume Kegiatan
Kendala yang dihadapi adalah seringkali ibu hamil tidak bersedia
mengkonsumsi Fe karena merasa mual.
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 28
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi maka petugas memberikan
edukasi tentang manfaat Fe untuk ibu hamil.

3. Kegiatan Pemberian PMT Untuk Ibu Hamil KEK


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian PMT ibu hamil KEK diberikan pada ibu hamil yang
memiliki LILA kurang dari 23,5 cm. Pemberian PMT ibu hamil KEK
dilakukan oleh petugas gizi dibantu oleh bidan. Kegiatan ini dilakukan jika
ditemukan ibu hamil KEK baik ibu hamil yang ditemukan di dalam gedung
(poli umum, KIA-KB) maupun luar gedung (posyandu, BPS, dan RS).
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT ibu hamil KEK pada tahun 2017 telah
mencapai target yaitu 100%, Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah / kendala / hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu hamil malu dikatakan KEK
2. Ibu hamil tidak mau mengkonsumsi PMT yang diberikan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Memberikan edukasi pada ibu hamil mengenai bahaya KEK
2. Meyakinkan ibu hamil tentang manfaat PMT yang diberikan

4. Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Perawatan gizi buruk dilakukan pada pasien balita yang memiliki
BB/TB kurang dari -3,00. Pemeriksaan pasien dengan gizi buruk
dilakukan oleh petugas gizi dengan dibantu oleh dokter dan bidan.
Kegiatan ini dilakukan jika ditemukan pasien yang diduga gizi buruk baik
pasien yang ada di dalam gedung maupun pasien yang ada di luar
gedung.
B. Resume Kegiatan
Pada tahun 2017 ditemukan 3 balita gizi buruk di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo dan ketiganya telah mendapatkan perawatan
dari petugas puskesmas. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu tidak membawa anaknya ke posyandu
2. Faktor ekonomi
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Memberikan edukasi pada orang tua tentang bahaya gizi buruk
2. Memberikan edukasi tentang manfaat posyandu
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 29
3. Memberikan leaflet mengenai balita gizi buruk yang berasal dari dana
kapitasi JKN

5. MP ASI pada anak usia 6-24 bulan


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian MP-ASI diberikan untuk balita yang berusia 6-24 bulan
yang GAKIN. Kegiatan pemberian MP-ASI dilakukan oleh petugas gizi
dibantu oleh kader posyandu. Kegiatan ini dilakukan selama 3 kali dalam
satu tahun.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT ini didapatkan dari data balita yang gakin
pada tahun 2017. Saat pelaksanaan kegiatan ada kendala yang terjadi di
yaitu banyak sasaran yang tidak sesuai dengan kriteria target (umur lebih
dari 24 bulan).
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Mendata lebih dahulu balita gakin yang ada sebelum mengusulkan ke
dinas
2. Mengalokasikan leaflet MP ASI

6. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk ini diberikan untuk
balita yang BB/TB kurang dari -3,00 SD. Kegiatan pemberian PMT ini
dilakukan oleh petugas gizi, dokter, dan bidan juga dibantu oleh ibu kader
posyandu. Kegiatan ini dilakukan selama 3 kali dalam satu tahunnya.
Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk ini dilakukan agar berat
badan balita mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk ini didapatkan
dari data balita yang diberikan oleh poli KIA dan juga dari laporan kader
setiap bulannya. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu malu ke puskesmas karena balitanya dianggap gizi buruk
2. Faktor ekonomi
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Memberikan pengertian tentang bahaya gizi buruk
2. Memberikan langsung ke rumah balita yang dianggap gizi buruk

7. Monitoring Garam Beryodium


Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 30
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan monitoring garam beryodium ini dilakukan pada tiap
posyandu yang ada di wilayah puskesmas dan tiap posyandu diambil
acak. Kegiatan ini dilakukan oleh petugas gizi dengan dibantu ibu kader
masing-masing posyandu. Monitoring garam beryodium dilakukan
sebanyak 1 kali. Kegiatan ini dilakukan guna mencegah terjadinya
defisiensi yodium.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan monitoring garam beryodium ini didapatkan dari sample
garam masing-masing posyandu kemudian periksa menggunakan iodine
test. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu sering lupa tidak membawa garam
2. Ibu membawa garam tapi garam yang baru dibeli bukan yang biasa
digunakan di rumah
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Memberikan sosialisasi adanya monitoring garam dan menjelaskan
tentang garam yang seperti apa yang harus dibawa.

8. Posyandu Balita
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan posyandu penimbangan dilakukan setiap bulan sekali.
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas gizi dan bidan serta dibantu oleh
kader posyandu. UPTD Puskesmas Wonokusumo memiliki 51 posyandu.
Kegiatan ini dilakukan agar pertumbuhan balita bisa terpantau setiap
bulannya dan meminimalisir terjadinya gizi buruk.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan posyandu pada tahun 2017 untuk D/S dan N/D belum
mencapai target. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu balita malas datang ke posyandu
2. Ibu balita tidak tau jadwal buka posyandu
3. Ibu balita tidak membawa anak ke posyandu karena anak tidur
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Menggalakkan penyuluhan tentang manfaat posyandu
2. Sosialisasi pada ibu kader untuk menginfokan adanya posyandu
sehari sebelum buka pada warganya

9. Posyandu PMT penyuluhan


Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 31
A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan posyandu penyuluhan dilakukan setiap bulan sekali.
Kegiatan ini dilakukan oleh petugas gizi dan bidan serta dibantu oleh kader
posyandu. UPTD Puskesmas Wonokusumo memiliki 51 posyandu. Kegiatan
ini dilakukan agar ibu balita mendapatkan informasi tentang kesehatan yang
nantinya bisa diaplikasikan baik pada keluarganya maupun orang lain.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan posyandu penyuluhan pada tahun 2017 ini dirasa kurang
maksimal karena seringnya ibu balita yang tidak datang pada saat
penyuluhan. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Balita rewel dan lari-larian saat petugas memberikan penyuluhan
2. Ibu balita sering sekali datang tidak sesuai waktu yang ditentukan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Petugas memberikan penyuluhan dengan alat bantu yang menarik
(lembar balik gambar, mainan)
2. Penggalangan komitmen bersama antara kader, ibu balita, dan petugas
dalam menentukan jam kegiatan
3. Alokasi leaflet melalui dana JKN

10. Kelas Ibu Pintar


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan kelas ibu pintar dihadiri oleh ibu dan balita yang memiliki
berat badan kurang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh petugas gizi dibantu
petugas kesehatan lainnya seperti bidan, dokter, serta kader posyandu.
Kegiatan ini dilakukan 1 kali dalam setahun di puskesmas, yang
bertujuan agar ibu balita bisa menambah ilmu tentang masalah
kesehatan dan bisa mengaplikasikannya pada balitanya yang
dampaknya berat badan balita bisa bertambah.

B. Resume Kegiatan
Kegiatan kelas ibu pintar tahun 2017 didapat dari laporan KIA dan
dari kader posyandu. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah
/ kendala / hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu balita tidak mau hadir pada kegiatan kelas ibu pintar
2. Faktor ekonomi (tidak ada transport untuk ke puskesmas)
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 32
1. Memberikan bingkisan pada ibu balita yang mau hadir
2. Petugas menjemput ibu balita
3. Demo masak PMT balita

11. Pos Gizi


A. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Kegiatan pos gizi dihadiri oleh balita yang memiliki berat badan
berada pada garis warna kuning. Kegiatan ini dilakukan oleh petugas gizi
dibantu bidan, promkes, serta kader posyandu agar ibu balita bisa
menambah ilmu tentang masalah kesehatan dan bisa
mengaplikasikannya pada balitanya sehingga berat badan balita bisa
naik.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pos gizi tahun 2017 didapatkan dari laporan KIA dan dari
kader posyandu. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah/kendala/hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Ibu balita tidak mau hadir pada kegiatan pos gizi
2. Ibu balita bosan
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Memberikan bingkisan pada ibu balita yang mau hadir
2. Petugas lebih kreatif dan aktraktif (membuat permainan, memberikan
materi yang menarik, menyediakan permainan untuk balita, dll)

E). Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular


I. Program Imunisasi
1. Kegiatan imunisasi rutin
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelaksanaan kegiatan imunisasi merupakan kegiatan rutin yang
berkesinambungan yang dilaksanakan di dalam wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wonokusumo meliputi pelayanan imunisasi di puskesmas,
poskeskel, maupun posyandu balita. Pengembangan program imunisasi
dengan pemberian vaksinasi pentavalen (DPT-HB-HIB) sejak tahun
2015 dan polio bOPV menggantikan vaksin polio tOPV sejak tanggal 4
April 2017 serta pengenalan vaksin IPV, hingga saat ini program
imunisasi telah mencapai 8 antigen.
Berbagai upaya dilakukan untuk peningkatan cakupan imunisasi
yang dipantau dalam pemantauan wilayah setempat (PWS) Imunisasi
yang dilakukan setiap bulannya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka memenuhi standard pelayanan minimal kesehatan yang ada di
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 33
dalam indikator ke 7 yaitu pemenuhan cakupan kelurahan UCI 100% di
tiap puskesmas dengan melihat capaian imunisasi dasar lengkap
sebesar 91,5%. Selain untuk mencapai target UCI kelurahan, dengan
kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kasus
tetanus neonatorum, angka kesakitan campak dan tidak ditemukannya
virus polio liar di Indonesia.
B. Resume kegiatan
Kegiatan pelayanan imunisasi rutin tahun 2017 yang terdiri dari
lima imunisasi dasar bayi, berikut imunisasi lanjutannya serta screening
dan imunisasi TT WUS, dilakukan setiap hari kerja baik di dalam gedung
maupun luar gedung. Dalam kegiatan imunisasi rutin ini, terdapat
beberapa kendala di antaranya yaitu :
1. Ada beberapa ibu balita yang datang kembali untuk kunjungan ulang
imunisasi putranya tetapi belum saatnya / belum mencapai interval
minimal
2. Imunisasi hepatitis bayi baru lahir yang lebih dari 7 hari karena
melahirkan di rumah sakit.
3. Petugas datang ke posyandu balita tetapi kembali lagi karena jadwal
posyandu yang berubah.
4. Bayi tidak datang ke posyandu
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Memberdayakan bidan kelurahan dalam pemantauan hasil pelayanan
imunisasi dari wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonokusumo ke
rumah sakit, rumah bersalin maupun tempat pelayanan swasta
lainnya.
2. Meningkatkan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan imunisasi
sesuai SOP dengan penekanan konseling imunisasi terhadap ibu
bayi dalam kunjungan ulang imunisasi berikutnya.
3. Dengan masih adanya kunjungan imunisasi Hep B pertama kali di
usia bayi lebih dari 7 hari, maka diperlukan adanya kolaborasi
dengan program KB di dalam kegiatannya mendampingi Calon
Pengantin untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya
imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal.
4. Melakukan kesepakatan tentang jadwal posyandu balita sekaligus
tentang perubahannya kepada para kader balita sebagai antisipasi
agar pelaksanaan posyandu dan pelayanan imunisasinya berjalan
lancar.

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 34


5. Melakukan sweeping terhadap bayi bayi yang tidak datang ke
posyandu balita untuk imunisasi dengan peran aktif dari kader
posyandu

2. Kegiatan BIAS ( Campak, DT, Td )


A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelaksanaan kegiatan BIAS merupakan kegiatan rutin yang
dilaksanakan diSD/MI. Kegiatan ini dilakukan di 20 SD/MI di Kelurahan
Wonokusumo. Kegiatan BIAS atau disebut dengan Bulan Imunisasi
Anak Sekolah yaitu pemberian imunisasi Campak dan DT untuk anak
SD/MI kelas 1 dan imunisasi Td untuk siswa SD/MI kelas 2 dan 3.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kekebalan anak usia
sekolah dasar terhadap penyakit PD3I.
B. Resume kegiatan
BIAS Campak dilakukan pada bulan September di 20 SD/MI,
sedangkan BIAS DT dan Td dilakukan pada bulan November. Sebelum
pelaksanaan BIAS terlebih dahulu pengelola program imunisasi
bersama program UKS melakukan kesepakatan jadwal dengan pihak
sekolah. Dalam kegiatan BIAS ini, terdapat beberapa kendala di
antaranya yaitu :
1. Ada siswa yang tidak masuk sekolah pada saat kegiatan BIAS
2. Orang tua tidak mengijinkan anaknya untuk mendapat imunisasi
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Melakukan koordinasi ulang tentang jadwal yang telah ditentukan
hingga tercapai kesepakatan jadwal dengan pihak sekolah.
2. Menghubungi pihak sekolah sehari sebelum pelaksanaan kegiatan
BIAS.
3. Melakukan penjadwalan ulang imunisasi bagi siswa yang tidak masuk
atau sakit pada saat penyuntikan.
4. Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada orang tua yang
menolak atau memberikan surat penolakan
5. Perlunya dilakukan penyuluhan kepada siswa dan orangtuanya
tentang pentingnya imunisasi.
II. TB Paru
1. Penemuan suspect penderita TB
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Penemuan suspek TB di Puskesmas merupakan serangkaian
kegiatan yang meliputi penemuan suspek TB dengan gejala batuk
lebih dari 2 minggu, pengisian form TB 05 dan pemberian pot sputum
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 35
sebanyak 3 sewaktu-pagi–sewaktu yang dijelaskan oleh perawat dan
dokter. Penemuan suspek dilakukan setiap hari diruang poli umum,
ditemukan oleh kader dan waktu pemeriksaan disekolah yang
dilakukan oleh dokter dan perawat. Pengiriman pot sputum langsung
oleh pasien ke laboratorium yang hasilnya dapat dilihat setelah 1
minggu. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi standard minimal
pelayanan bidang kesehatan dan program TB, selain itu juga untuk
menjaring status kesehatan pasien sedini mungkin.
B. Resume kegiatan
Penemuan suspek TB pada tahun 2017 dilaksanakan setiap
hari di di puskesmas, sekolah, dan masyarakat berdasarkan
pelaporan dari kader. Selain itu saat pemeriksaan di poli umum
dokter juga akan mengarahkan pasien yang dicurigai TB untuk
melakukan pemeriksaan dahak di puskesmas. Sebelum pelaksanaan
kegiatan penemuan suspek TB, dilakukan persiapan pot sputum dan
lembar TB 05. Saat pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa masalah
/ kendala / hambatan, yaitu :
1. Beberapa pasien kesulitan mengeluarkan dahak saat diminta
untuk memeriksakan dahaknya di laboratorium.
2. Beberapa pasien tidak mau periksa dahak karena sudah merasa
baikan setelah minum obat
3. Hasil pemeriksaan dahak keluar cukup lama atau memakan waktu
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Setiap pasien diajarkan cara agar bisa mengeluarkan dahak
dengan minum air hangat dan dibantu obat untuk mengencerkan
dahaknya
2. Menjelaskan kepada pasien walaupun sudah enak setelah
meminum obat pasien tetep dianjurkan untuk memeriksakan
dahak.
3. Merekrut kader TB.
4. Alokasi leaflet TB Paru dengan menggunakan dana JKN
5. Setiap pasien dengan batuk 2 minggu dan pasien dengan diabetes
melitus yang mempunyai gejala batuk diarahkan untuk
memeriksakan dahaknya.

2. Keberhasilan Pengobatan Pasien Baru BTA Positif


A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif di puskesmas
merupakan serangkaian kegiatan yang sejak awal pengobatan
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 36
pasien sampai pasien dinyatakan sembuh. Pasien dinnyatakan
sembuh apabila hasil pemeriksaan BTA mulai bulan kedua sampai
akhir pengobatan hasilnya negatif. Keberhasilan pengobatan pasien
baru BTA positif bergantung pada keteraturan pasien meminum obat.
Pengambilan obat untuk fase awal selama 2 bulan tiap 1 minggu
sekali dan fase lanjutan selama 4 bulan tiap 2 minggu sekali di ruang
poli umum. Pengawasan pengobatan TB untuk menelan obat
dilakukan oleh keluarga yang tinggal satu rumah.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi standard minimal
pelayanan bidang kesehatan dan program TB. Kader juga sangat
membantu dalam mengawasi pengobatan pasien TB. Semakin cepat
diobati dapat meminimalkan risiko penularan di masyarakat.
B. Resume kegiatan
Beberapa masalah / kendala / hambatan yang terjadi, di
antaranya:
1. PMO tidak berperan secara aktif dalam keberhasilan pengobatan
2. Pasien terkadang memutuskan sendiri bahwa dirinya sudah
sembuh setelah 2 minggu minum obat
3. Pasien mencoba berobat ke alternatif agar cepat sembuh
4. Pasien merasa jenuh atau bosan harus konsumsi obat selama 6-8
bulan
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Memberi penyuluhan kepada PMO agar mengerti peran dan
fungsinya bagi pasien TB
2. Melakukan kunjungan rumah terhadap pasien yang mangkir dan
putus berobat
3. Memberikan penjelasan tentang efek samping dan akibat jika
putus berobat
4. Memotivasi pasien agar bersabar dan teratur minum obat
5. Memberi mug souvenir dengan pesan kesehatan mengenai
pengobatan TB Paru
III. IMS / HIV
1. Kegiatan Penyuluhan HIV / AIDS
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Kegiatan penyuluhan HIV/AIDS di puskesmas merupakan
serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan ABAT (Aku Bangga
Aku Tahu) ke sekolah–sekolah terutama SMP/MTS, SMAN/SMK/MA
oleh tenaga kesehatan puskesmas. Kegiatan penyuluhan diawali
dengan pre test dan diakhiri post test untuk melihat keberhasilan
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 37
pelaksanaan kegiatan. Kegiatan penyuluhan HIV / AIDS dilakukan 1
tahun sekali pada semua SMP dan SMA, untuk memenuhi
persyaratan standard minimal pelayanan bidang kesehatan dan
program UKS.
B. Resume kegiatan
Penyuluhan ABAT tahun 2017 dilaksanakan pada bulan Agustus
tahun 2017. Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan penyusunan
jadwal dan pembentukan tim penyuluhan di setiap sekolah. Setelah
itu dilakukan kesepakatan jadwal dengan pihak sekolah. Setelah
jadwal disepakati, maka dilakukan penyuluhan ABAT sesuai jadwal
yang telah disepakati.
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/
hambatan yang terjadi, di antaranya :
1. Beberapa sekolah menunda pelaksanaan karena pada hari yang
sudah ditentukan ada kegiatan lain di sekolah secara mendadak.
2. Jumlah siswa yang dapat ditampung dalam ruangan terbatas.
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Setiap pengiriman surat selalu menyertakan buku ekspedisi
2. Dilakukan penjadwalan ulang bagi sekolah yang tidak sesuai
jadwal, dan dihimbau jika ada perubahan jadwal agar
menghubungi pelaksana UKS puskesmas sebelum hari H.
3. Menyiapkan leaflet HIV/AIDS untuk remaja sebagai media promosi
kesehatan siswa sekolah.

IV. Kusta
1. Penemuan Kasus Baru
A. Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi
Penemuan kasus baru dilakukan pada pasien yang diduga kusta.
Pemeriksaan pasien yang diduga kusta dilakukan oleh petugas
pemegang program kusta dengan dokter. Kegiatan ini dilakukan jika
ditemukan pasien yang diduga kusta baik pasien dari dalam gedung
(Poli Umum, KIA-KB) maupun dari luar gedung (Posyandu, DPS,
BPS, RS) atau pasien yang datang dengan inisiatif sendiri.
B. Resume Kegiatan
Kegiatan pemeriksaan pasien di duga kusta pada tahun 2017
didapatakan pasien dari rujukan DPS dan inisiatif pasien sendiri. Yang
mana hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif kusta. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/kendala/hambatan yang
terjadi di antaranya :
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 38
1. Tidak semua dokter atau perawat bisa melakukan pemeriksaan
paien yang diduga kusta
2. Pemeriksaan pasien yang diduga kusta tidak bisa langsung di
periksa karena harus menunggu petugas
C. Inovasi dan Pemanfaatan Sumber Daya
1. Transfer of knowledge kepada dokter dan perawat di poli umum
2. Membuat janji atau penjadwalan dengan pasien yang diduga kusta

V. Diare
1. Kegiatan penemuan penderita diare yang diobati di puskesmas dan
kader dan cakupan pelayanan diare
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Menjaring kasus-kasus diare dari poli umum, poli KIA/KB,
posyandu lansia, dan penjaringan kasus diare di masyarakat melalui
laporan dari kader. Tugas dan fungsi kegiatan tersebut dilakukan
untuk menjaring kasus diare di wilayah UPTD Puskesmas
Wonokusumo sehingga kasus diare dapat terjaring dan dapat
diberikan pelayanan sesuai dengan standard operasional prosedur
(SOP).
B. Resume kegiatan
Pada tahun 2017 kegiatan penemuan penderita diare yang
diobati dipuskesmas dan kader serta cakupan pelayanan diare yaitu
pelayanan dari poli umum, poli KIA/KB, posyandu lansia, serta
laporan penjaringan kasus dari kader. Saat pelaksanaan kegiatan
ada beberapa masalah / kendala / hambatan yang terjadi di
antaranya:
1. Ada beberapa kader tidak melaporkan rujukan kasus ke
puskesmas
2. Saat kader melaporkan laporan kasus kepuskesmas terkadang
tidak ketemu dengan petugas pemegang program, dititipkan ke
pemegang program lain. Sehingga kadang-kadang pelaporan ada
yang hilang.
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Menghimbau kepada kader untuk mengirim laporan setiap bulan
2. Dilakukan penjadwalan ulang serta kesepakatan dengan kader
dalam pengiriman laporan rujukan kasus ke puskesmas

2. Kegiatan angka penggunaan oralit


A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 39
Kegiatan penggunaan Oralit yaitu pada kasus diare semua pasien
wajib diberikan oralit sebanyak 6 sachet. Diharapkan dengan adanya
pemberian oralit dapat menggantikan cairan yang keluar saat diare,
sehingga tidak sampei menjadi dehidrasi lebih parah.
B. Resume kegiatan
Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/
hambatan yang terjadi, di antaranya:
1. Ada beberapa petugas belum memberikan terapi diare sesuai SOP
2. Terkadang alokasi pengadaan oralit dari unit obat masih terbatas
sehingga masih dijumpai beberapa pasien tidak mendapatkan oralit
sesuai ajuran dari dinas kesehatan
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Koordinasi dengan PJ UKP dan dokter untuk pemberian terapi diare
sesuai SOP
2. Koordinasi dengan unit obat dalam ketersediaan obat oralit
.
3. Proporsi penderita balita yang diberi tablet zinc
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Penderita diare balita usia kurang dari 5 tahun wajib diberikan
tablet zinc selama 10 hari. Fungsinya untuk mencegah terjadinya
diare yang berulang
B. Resume kegiatan
Saat pelaksanaan kegiatan ditemui masalah yaitu masih
didapatkan petugas yang tidak memberikan terapi sesuai SOP.
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Koordinasi dengan PJ UKP dan dokter dalam pemberian terapi
diare sesuai SOP.
2. Koordinasi dengan unit obat untuk persedian obat tablet zinc.

VI. ISPA
1. Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Penemuan ISPA di puskesmas merupakan serangkaian kegiatan
yang meliputi dengan gejala batuk pilek seperti influenza, bronkitis dan
sewaktu – waktu dijelaskan oleh tenaga perawat, bidan dan dokter.
Penemuan ISPA di setiap hari di ruang Poli KIA dan Poli Umum yang
dilakukan oleh tenaga perawat, bidan dan dokter dengan pemeriksaan
lebih lanjut melalui anamnesa keluhan pada pasien.
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 40
ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang penting karena
menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-
kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan
mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40-60% dari kunjungan
diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang
disebabkan oleh ISPA mencakup 20-30%. Kematian yang terbesar
umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang
dari 2 bulan.
B. Resume kegiatan
Pada tahun 2017 pemeriksaan pasien dengan batuk pilek ini
dilakukan di dalam maupun di luar gedung UPTD Puskesmas
Wonokusumo, terutama di Poli KIA dan Poli Umum. Saat pelaksanaan
kegiatan ada beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi, di
antaranya :
1. Kurangnya sosialisasi atau penyuluhan pada linsek, kader, dan
masyarakat.
2. Rujukan / informasi dari kader masih kurang
3. Masyarakat tidak paham tentang penyakit pneumonia
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan tatalaksana ISPA kepada
lintas sektor, kader, dan masyarakat.
2. Merujuk pasien dengan batuk pilek ke poli
3. Kader posyandu lebih aktif untuk memberikan informas
pengetahuan penyakit pneumonia

2.4 Perawatan Kesehatan Masyarakat


1. Asuhan Keperawatan pada Keluarga Rawan
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
merupakan salah satu upaya puskesmas yang mendukung peningkatan
derajat kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu / praktek
keperawatan dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta
aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
Petugas Perkesmas adalah semua perawat fungsional yang bekerja di
puskesmas dan mendukung adanya kolaborasi dengan petugas
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 41
kesehatan lain (dokter, bidan, petugas gizi) sesuai kebutuhan dan lingkup
permasalahan yang dihadapi ketika melayani masyarakat.
B. Resume kegiatan
Kunjungan rumah dilaksanakan setiap bulan, mulai Januari s/d
Desember tahun 2017, dengan sasaran pasien di wilayah UPTD
Puskesmas Wonokusumo. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa
masalah / kendala yang terjadi, di antaranya:
1. Jadwal yang telah ditentukan berubah dan tidak sesuai.
2. Alamat penderita/pasien yang dikunjungi tidak sesuai dgn KTP/KK
3. Pasien dan keluarga kurang kooperatif saat dilakukan kunjungan
rumah
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Koordinasi tim untuk mengatur ulang jadwal yang sudah ditentukan.
2. Dilakukan pendataan ulang terhadap pasien, terutama penduduk
musiman.
3. Pendekatan terhadap keluarga pasien dan pasien dengan jalan
koordinasi dengan lintas sektor seperti RT/RW ataupun tokoh
masyarakat.

F). Program Anak Usia Sekolah


1. Kegiatan Penjaringan Kesehatan (SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA)
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Penjaringan kesehatan siswa di sekolah merupakan serangkaian
kegiatan yang meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang oleh tenaga kesehatan
bersama kader dan guru UKS di sekolah. Penjaringan kesehtan dilakukan
1 tahun sekali pada awal tahun ajaran baru dengan sasaran siswa baru
kelas 1 SD/MI, kelas VII SMP/MTS, dan kelas X SMA/SMK/MA, yang
dilakukan oleh tim penjaringan kesehatan di bawah koordinasi UPTD
UPTD Puskesmas Wonokusumo. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
memenuhi persyaratan standard minimal pelayanan bidang kesehatan dan
program UKS, selain itu juga menjaring status kesehatan peserta didik
sedini mungkin untuk mengetahui masalah kesehatan yang peserta didik
alami agar tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
B. Resume kegiatan
Penjaringan kesehatan dilaksanakan pada bulan Agustus s/d
September tahun 2017 di 22 sekolah SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan penyusunan jadwal dan tim
penjaringan di setiap sekolah. Setelah itu dilakukan kesepakatan jadwal
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 42
dengan pihak sekolah. Setelah jadwal disepakati, maka dilakukan
penjaringan kesehatan sesuai jadwal. Saat pelaksanaan kegiatan ada
beberapa masalah/ kendala/ hambatan yang terjadi, di antaranya:
1. Beberapa sekolah menunda pelaksanaan karena pada hari yang sudah
ditentukan ada kegiatan lain di sekolah secara mendadak.
2. Jumlah form pemeriksaan penjaringan kesehatan yang dialokasikan
oleh dinas tidak mencukupi. Jumlah siswa melebihi jumlah form yang
disediakan.
3. Beberapa sekolah tidak memperbanyak form pemeriksaan sesuai
jumlah siswa.
4. Beberapa sekolah tidak melakukan pengisian form sesuai petunjuk,
dengan alaan tidak ada sosialisasi dari guru penanggung jawab UKS
5. Beberapa siswa tidak masuk saat pelaksanaan penjaringan kesehatan.
6. Pemeriksaan penunjang (seperti pemeriksaan HB) tidak dilakukan
karena keterbatasan tenaga, alat, dan bahan.
7. Alat dan bahan yang digunakan dalam penjaringan kesehatan tidak
memadai karena belum ada UKS KIT.
8. Beberapa sekolah tidak melakukan penimbangan BB dan TB.
9. Perekapan hasil penjaringan kesehatan berlangsung lama karena item
pemeriksaan terlalu banyak.
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Setiap pengiriman surat selalu menyertakan buku ekspedisi
2. Dilakukan penjadwalan ulang bagi sekolah yang tidak sesuai jadwal,
dan dihimbau jika ada perubahan jadwal agar segera menghubungi
pelaksana UKS puskesmas sebelum hari H
3. Menghimbau pada pihak sekolah untuk pemperbanyak form
pemeriksaan sesuai jumlah siswa kelas 1 SD/MI, SMP/MTS,
SMA/SMK/MA
4. Bagi sekolah yang tidak memperbanyak form pemeriksaan maka
pemeriksaan menggunakan kertas tulis yang sudah siswa isi sesuai
item di form pemeriksaan dibantu oleh guru kelas.
5. Mejelaskan kembali kepada pihak sekolah tentang pengisian form
pemeriksaan dan memberikan waktu pada siswa dan guru untuk
mengisi form
6. Bagi siswa yang tidak masuk saat penjaringan kesehatan dilakukan
maka di list sesuai absensi dan diserahkan kepada guru kelas untuk
menagntarkan siswa ke puskesmas pada hari yag telah ditentukan oleh
petugas serta meminta contact oerson penanggung jawab UKS
disekolah. Jika masih ada siswa yang tidak hadir, maka petugas bisa
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 43
langsung mengkonfirmasi hal tersebut pada penanggung jawab UKS di
sekolah.
7. Melakukan pengajuan ulang untuk alat pemeriksaan HB khusus untuk
kegiatan UKS agar seluruh siswa bisa dites
8. Melakukan pengajuan ulang untuk pengadaan UKS Kit.
9. Menghimbau pada sekolah untuk tetap melakukan pengukuran TB/BB
10. Berkoordinasi dengan petugas / tim UKS untuk langsung
merekap hasil penjaringan kesehatan setelah pelaksanaan selesai.

2. Pembinaan Kesehatan di Sekolah (SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA)


A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pembinaan kesehatan di sekolah merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakukan dalam rangka mewujudkan Trias UKS yaitu :
1. Melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah
3. Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah sehat
B. Resume kegiatan
Pembinaan kesehatan dilaksanakan di 30 sekolah SD/MI, SMP/MTS,
dan SMA/SMK/MA. Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan
penyusunan jadwal dan pembentukan tim pembinaan UKS. Setelah itu
dilakukan kesepakatan jadwal dengan pihak sekolah. Setelah jadwal
disepakati, maka dilakukan pembinaan kesehatan di sekolah sesuai jadwal
yang telah disepakati. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/
kendala/ hambatan yang terjadi, di antaranya:
1. Kurangnya media penyuluhan di sekolah
2. Kurangnya koordinasi antara petugas dengan pihak sekolah
3. Belum maksimalnya penerapan PHBS di sekolah
4. Kurangnya alat dan bahan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah
5. Kurangnya koordinasi antara petugas dengan pihak kantin sekolah
karena masih banyak jajanan tidak sehat yang dijual di kantin sekolah
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Mengalokasikan leaflet atau lembar balik sebagai media promosi
kesehatan menggunakan dana JKN
2. Melakukan pertemuan rutin antara pihak puskesmas dengan pihak
sekolah untuk meningkatkan koordinasi.
3. Sosialisasi secara periodik tentang pentingnya penerapan PHBS di
sekolah.
4. Melakukan pengajuan UKS kit
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 44
3. Pelatihan Kader UKS
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelatihan kader UKS dilaksanakan pada siswa SD/MI, SMP/MTS,
maupun SMA/SMK/MA dengan target 10% dari seluruh siswa di sekolah
tersebut. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa menjadi pemrakarsa
atau mengajak teman-temannya untuk melakukan kebiasaan yang sehat.
B. Resume kegiatan
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan antara lain :
1. Tidak adanya alokasi dana dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk
pelaksanaan pembinaan kader.
2. Kurangnya jumlah kader UKS (tidak mencapai 10% dari jumlah
keseluruhan siswa dari sekolah tersebut)
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Saat dilaksanakan pembinaan kesehatan jumlah kader yang dilatih
disesuaikan dengan jumlah siswa keselurahan (10% dari jumlah siswa)

4. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Remaja / PKPR


A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pelayanan kesehatan remaja merupakan pelayanan kesehatan yang
dikhususkan untuk remaja usia 10-19 tahun. Kegiatan PKPR berisi FGD
remaja, penyuluhan kesehatan remaja, dan juga permainan.
B. Resume kegiatan
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) meliputi
pemeriksaan kesehatan fisik & psikologis remaja usia 10-19 tahun.
Petugas puskesmas melakukan pemeriksaan kesehatan pada remaja
serta memberikan edukasi pada remaja mengenai psikologis, napza
maupun kesehatan reproduksi. Saat pelaksanaan kegiatan ditemui
beberapa masalah/ kendala/ hambatan yaitu :
1. Belum ada alur pelayanan PKPR secara jelas
2. Puskesmas belum memiliki petugas psikologi
3. Pemeriksaan penunjang masih belum dialokasikan untuk pelayanan
PKPR.
4. Belum ada SOP yang jelas mengenai PKPR
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Pengajuan petugas psikologi ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2. Meminta alokasi untuk pengadaan timbangan BB & TB bagi pelayanan
PKPR.

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 45


3. Mengalokasikan media promosi kesehatan misalnya leaflet, lembar
balik, poster, atau sticker menggunakan dana JKN.
4. Membuat SOP dan alur yang jelas mengenai PKPR.

G). Upaya Kesehatan Usia Lanjut


1. Posyandu Lansia

A. Pelaksanaan tugas dan fungsi


1) Posyandu lansia dilaksanakan 1 kali dalam sebulan, berupa kegiatan
pemantauan kondisi kesehatan yang meliputi :
a. Pengukuran Tinggi Badan
b. Penimbangan Berat Badan
c. Pengukuran Tekanan Darah
d. Pemberian Vitamin
e. Penyuluhan Kesehatan
2) PMT lansia berupa snack sejumlah 3 jenis / makanan lengkap sesuai
pagu.
B. Resume kegiatan
1) Posyandu Lansia
a. Membuat jadwal posyandu lansia selama 1 tahun, kesepakatan
dengan kader selaku lintas sektor.
b. Membuat jadwal tim atau petugas yang berangkat ke posyandu lansia
sesuai dengan kesepakatan Lintas program ( Battra dan Psikolog )
c. Memastikan pelaksanaan sesuai jadwal ke kader.
d. Pelaksanaan kegiatan
2) PMT Lansia
a. Membuat jadwal kegiatan PMT lansia selama 1 tahun
b. Pelaksana PMT sesuai prosedur oleh kader
c. Memonitoring pelaksanaan PMT lansia oleh petugas pelaksana
d. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan PMT oleh
Penanggungjawab Program Lansia
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Melakukan pemeriksaan darah saat posyandu lansia
2. Alokasi leaflet untuk penyuluhan dengan menggunakan dana JKN

2. Prolanis

A. Pelaksanaan tugas dan fungsi


Prolanis merupakan program dari pengelolaan penyakit kronis untuk
pasien berisiko Diabetes Melitus dan Hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 46
adalah untuk mengontol kesehatan pasien DM dan HT, serta
meningkatkan pengetahuan peserta melalui pemberian edukasi risti.
Peserta prolanis UPTD Puskesmas Wonokusumo hingga akhir tahun 2017
sebanyak 34 orang dengan diagnosa DM dan HT. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh dokter, perawat, dan promosi kesehatan puskesmas.
Serangkaian kegiatan prolanis meliputi :
1. Pengisian daftar hadir peserta
2. Pemeriksaan BB/TB
3. Pemeriksaan tekanan darah
4. Pemeriksaan darah meliputi gula darah, asam urat, dan kolesterol
5. Edukasi risti
6. Konsultasi dokter
7. Pengambilan obat
B. Resume kegiatan
Kegiatan prolanis dimulai pada bulan Januari tahun 2017. Pada awal
kegiatan peserta hanya sebanyak 25 orang dan petugas puskesmas telah
membuat komitmen dengan seluruh peserta untuk disiplin menghadiri
kegiatan, berobat, dan menerapkan pola hidup sehat. Seiring berjalannya
waktu jumlah peserta meningkat hingga menjadi 34 orang. Saat
pelaksanaan kegiatan ditemui beberapa masalah/ kendala/ hambatan yaitu
:
1. Ada beberapa peserta yang tidak melanjutkan kegiatan prolanis karena
malas atau ada urusan pribadi, misalnya menjaga cucu
2. Peserta terdaftar di FKTP selain UPTD Puskesmas Wonokusumo
3. Dana puskesmas terbatas untuk pemenuhan konsumsi dan penyediaan
alat pemeriksaan darah.
4. Petugas terbatas sehingga sering merasa kewalahan dalam
menjalankan kegiatan
5. Belum ada alur yang jelas mengenai peng-SPJ-an prolanis di Dinas
Kesehatan
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Kunjungan rumah dan memotivasi untuk kembali menghadiri kegiatan
prolanis
2. Mengirim sms dan telphone sebagai reminder agar peserta hadir pada
kegiatan prolanis
3. Meminta bantuan kepada perawat atau bidan lain saat pelaksanaan
kegiatan
4. Alokasi stik darah melalui dana JKN dan pengajuan ke Dinas Kesehatan
Kota
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 47
5. Alokasi kartu rekam medis khusus peserta prolanis menggunakan dana
JKN

H). Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Pembinaan kesehatan gigi posyandu (UKBM)
A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Pembinaan kesehatan gigi posyandu merupakan serangkaian
kegiatan berupa penyuluhan kesehatan gigi pada ibu hamil dan anak
balita. Pembinaan kesehatan gigi di posyandu dilakukan setiap bulan
oleh dokter gigi dan perawat gigi UPTD Puskesmas Wonokusumo.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan standard
minimal pelayanan bidang kesehatan dan program kesehatan gigi dan
mulut. Selain itu juga untuk mengedukasi ibu dan anak sedini mungkin
agar mengetahui masalah kesehatan yang berhubungan dengan
kesehatan gigi dan mulut serta pencegahannya.
B. Resume kegiatan
Pembinaan kesehatan gigi di posyandu dilaksanakan tiap bulan di
posyandu UPTD Puskesmas Wonokusumo. Dari 39 posyandu balita
yang terdapat di wilayah kerja puskesmas, hanya 11 posyandu yang
dilakukan pembinaan kesehatan gigi dan mulut. Sebelum pelaksanaan
kegiatan dilakukan penyusunan jadwal dan tim penyuluhan di posyandu,
setelah itu dilakukan kesepakatan jadwal dengan jadwal pelaksana
posyandu yang berangkat pada hari itu. Setelah jadwal di sepakati
maka dilakukan pemeriksaan dan penyuluhan di posyandu. Saat
pelaksanaan kegiatan ada bberapa masalah / kendala / hambatan yang
terjadi di antaranya :
1. Ibu balita sibuk dengan anaknya, sehingga tidak memperhatihan saat
dilakukan penyuluhan
2. Peserta yang datang jumlahnya sedikit
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Setiap pelaksanaan penyuluhan petugas membawa panthom gigi
2. Alokasi leaflet dengan menggunakan dana JKN
3. Perlunya koordinasi antara petugas dan kader posyandu sehingga
peserta yang datang lebih banyak
4. Menciptakan suasana posyandu yang nyaman sehingga balita tidak
rewel

2. Pembinaan kesehatan gigi pada TK


A. Pelaksanaan tugas dan fungsi
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 48
Pembinaan kesehatan gigi pada TK merupakan serangkaian
kegiatan berupa penyuluhan, pemeriksaan gigi, dan sikat gigi masal
yang diikuti oleh seluruh TK kelas A & B. Pembinaan kesehatan gigi
pada TK dilakukan oleh dokter gigi dan perawat gigi UPTD Puskesmas
Wonokusumo. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan
standard minimal pelayanan bidang kesehatan dan program kesehatan
gigi dan mulut. Selain itu juga memberi edukasi pada anak sedini
mungkin agar mengetahui masalah kesehatan yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut beserta pencegahannya sehingga
menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam menjaga kesehatan gigi.
B. Resume kegiatan
Pembinaan kesehatan gigi pada TK dilaksanakan di TK yang ada
di wilayah kerja puskesmas. Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan
penyusunan jadwal dan tim penyuluhan di TK yang terdiri dari dokter
gigi dan perawat gigi, setelah itu dilakukan kesepakatan jadwal dengan
dengan pihak sekolah dengan mengirim surat pemberitahuan mengenai
jadwal kegiatan. Setelah jadwal disepakati maka dilakukan pembinaan
di TK tersebut. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah /
kendala / hambatan yang terjadi di antaranya:
1. Murid susah diatur saat kegiatan dimulai
2. Banyak murid yang tidak paham tentang materi yang diberikan
petugas karena masih kecilnya murid
3. Guru yang apatis saat kegiatan dilaksanakan dalam mengatur anak –
anak sehingga petugas kewalahan
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Setiap pelaksanaan penyuluhan petugas membawa panthom gigi dan
boneka agar penyuluhan lebih menarik sehingga murid lebih
memperhatikan
2. Alokasi leaflet menggunakan dana JKN
3. Melaksanakan kegiatan dengan praktek bersama agar murid TK lebih
memahami
4. Perlunya kerjasama yang baik antara guru dan petugas dalam
kegiatan ini karena peran guru sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan kegiatan

3. Pembinaan dan Bimbingan Kesehatan Gigi pada SD/MI


A. Pelaksana tugas dan fungsi
Pembinaan dan bimbingan kesehatan gigi pada SD/MI merupakan
serangkaian kegiatan berupa penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 49
siswa SD/MI mulai kelas 1-6. Pembinaan dan bimbingan kesehatan gigi
masal dilakukan setiap bulan dalam setahun yang dilakukan oleh dokter
gigi dan perawat gigi UPTD Puskesmas Wonokusumo. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan standard minimal pelayanan
bidang kesehatan dan program kesehatan gigi dan mulut. Selain itu juga
memberi edukasi pada anak sedini mungkin agar mengetahui masalah
kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut beserta
pencegahannya, terutama mengenai cara menyikat gigi yang baik dan
benar.
B. Resume kegiatan
Pembinaan dan bimbingan kesehatan gigi di SD/MI dilaksanakan
tiap bulan pada tahun 2017. Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan
penyusunan jadwal dan tim penyuluhan di SD/MI tersebut yaitu terdiri
dari dokter gigi dan perawat gigi, setelah itu dilakukan kesepakatan
jadwal dengan dengan pihak sekolah dengan mengirim surat
pemberitahuan mengenai jadwal kegiatan. Setelah jadwal disepakati
maka dilakukan pembinaan dan bimbingan di sekolah tersebut. Saat
pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah / kendala yang terjadi, di
antaranya:
1. Murid susah diatur saat kegiatan dimulai
2. Banyak murid yang tidak paham tentang materi yang diberikan
petugas
3. Guru kurang kooperatif dalam mengatur anak-anak agar
memperhatikan saat dilakukan penyuluhan
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Setiap pelaksanaan penyuluhan petugas membawa panthom gigi
2. Alokasi leaflet dengan menggunakan dana JKN
3. Melaksanakan kegiatan dengan praktek bersama agar murid lebih
memahami
4. Membangun kerja sama yang baik antara guru dan petugas
puskesmas

4. Rasio Gigi Tetap yang Ditambal Terhadap Gigi yang Dicabut


A. Pelaksana tugas dan fungsi
Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut
merupakan serangkaian kegiatan berupa tindakan tambal dan cabut gigi
yang dilakukan di poli pengobatan gigi dan mulut UPTD Puskesmas
Wonokusumo. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 50


dilakukan setiap hari kerja dalam setahun yang dilakukan oleh dokter
gigi dan perawat gigi puskesmas.
B. Resume kegiatan
Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut
dilaksanakan setiap hari pelayanan di poli pengobatan gigi dan mulut
UPTD Puskesmas Wonokusumo. Sebelum pelaksanaan kegiatan
dilakukan mengidentifikasi apakah gigi tersebut ditambal dan dicabut,
setelah itu dilakukan tindakan cabut atau tambal lalu dilakukan
pencatatan sehingga didapat rasio gigi tetap yang ditambal dan gigi
yang dicabut. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah/
kendala/ hambatan yang terjadi di antaranya:
1. Kurangnya pengetahuan pasien mengenai kesehatan gigi yang
ditambal atau dicabut
2. Kebanyakan kasus tambal tidak permanen sehingga pasien kembali
lagi
3. Pasien tidak bersedia giginya ditambal
4. Pasien tidak kembali saat dijadwalkan untuk kembali oleh dokter gigi
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Setiap akan dilakukan tindakan cabut atau tambal pasien harus diberi
KIE.
2. Perlunya kontrol ulang untuk kasus tambal.
3. Alokasi leaflet dengan menggunakan dana JKN

5. Bumil yang Mendapat Perawatan Kesehatan Gigi


A. Pelaksana tugas dan fungsi
Ibu hamil mendapat perawatan kesehatan gigi berupa tindakan
scalling (pembersihan karang gigi), tambal dan cabut gigi, dan
pemberian KIE yang dilakukan di poli pengobatan gigi dan mulut UPTD
Puskesmas Wonokusumo. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk
mengurangi angka kasus gigi pada ibu hamil dan meningkatkan derajat
kesehatan ibu hamil
B. Resume kegiatan
Perawatan kesehatan gigi bumil dilaksanakan setiap hari dengan
rujukan dari poli KIA. Beberapa masalah / kendala yang dihadapi yaitu :
1. Banyak ibu hamil yang tidak memperdulikan tentang kesehatan
giginya sehingga saat mengalami keluhan tidak segera ditangani
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 51
2. Ibu hamil tidak rutin mengecek kesehatan giginya
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Mengedukasi ibu hamil mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi
2. Koordinasi dengan poli KIA agar merujuk ibu hamil ke poli
pengobatan gigi dan mulut untuk di cek kesehatan giginya
.
H). Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium Meliputi :
a. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil
b. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
c. Pemeriksaan tes kehamilan
d. Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB
e. Pemeriksaan protein urine pada ibu hamil
f. Pemeriksaan darah lengkap
g. Pemeriksaan widal, dll
A. Pelaksana tugas dan fungsi
Pemeriksaan laboratorium dikerjakan oleh petugas laboratorium
atau analis medis UPTD Puskesmas Wonokusumo. Pemeriksaan
dilakukan untuk menegakkan diagnosa dengan pemeriksaan darah
pasien, yang meliputi pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil,
pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD, pemeriksaan tes
kehamilan, pemeriksaan sputum penderita tersangka TB, pemeriksaan
protein urine pada ibu hamil, dan sebagainya.
B. Resume kegiatan
Pemeriksaan laboratorium dilayani setiap hari dengan pengantar
dokter dari poli umum atau poli KIA. Pemeriksaan hemoglobin dan
protein urine pada ibu hamil dilakukan pada ibu hamil (K1).
Pemeriksaan darah trombosit pada pasien tersangka DBD dilakukan
pada pasien dengan demam > 3 hari. Pemeriksaan tes kehamilan
dilakukan pada PUS (pasangan usia subur). Pemeriksaan sputum
penderita tersangka TB dilakukan pada pasien dengan batuk berdahak
> 2 minggu. Saat pelaksanaan kegiatan ada beberapa masalah /
kendala / hambatan yang terjadi di antaranya :
1. Hasil pemeriksaan laboratorium tidak dapat disajikan langsung hari
itu juga kepada pasien
2. Keterbatasan alat dan bahan
3. Pasien anak-anak takut diambil darahnya sehingga petugas kesulitan
dalam melakukan pemeriksaan
4. Belum ada SOP yang jelas mengenai pemeriksaan laboratorium
Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 52
5. Ibu hamil yang diperiksa terkadang bukan pasien K1
6. Beberapa pasien yang dikrim dari poli umum batuknya kurang dari 2
minggu dan tidak berdahak
7. Beberapa pasien yang dikirim ke laborat panasnya kurang dari 3 hari
C. Inovasi dan pemanfaatan sumber daya
1. Melakukan penjadwalan kontrol ulang pasien untuk melihat hasil
pemeriksaan laboratorium dan konsul dokter
2. Pengajuan kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan
pengalokasian menggunakan dana JKN
3. Petugas koordinasi dengan orang tua pasien anak-anak
4. Pembuatan SOP mengenai pelayanan pemeriksaan laboratorium
5. Koordinasi dengan poli atau unit terkait, yaitu poli umum dan poli KIA

2.6 Persyaratan Pelayanan


1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik :
- Pasien baru : KTP, BPJS
- Pasien lama : Kartu Berobat
2. Pelayanan BP : -
3. Pelayanan KIA : Buku KIA
4. Pelayanan Gigi : -
5. Pelayanan Kusta : -
6. Pelayanan Laboraturium : surat pengantar dari dokter yang memeriksa
7. Pelayanan Farmasi :
- Pasien BPJS/Umum : kartu berobat dan resep yang diberikan oleh dari
dokter yang memeriksa
- Pasien rujuk Balik : Rujuk balik resep rujuk balik, fotocopy 2 lembar
resep rujuk balik, 2 lembar

2.7 Struktur Organisasi

Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 53


Profil UPTD Puskesmas Wonokusumo Tahun 2019 54

Anda mungkin juga menyukai