Anda di halaman 1dari 37

First Assessment & Plan of Action PUSPA 2022

Puskesmas Bojongsari, Kec. Bojongsari, Kota Depok

Periode Asesmen: 15 Mei - 15 Juni 2022

Penyusun
Ketua : dr. Dwi Herli Widya Tarigan

Anggota :
 Asih Kurniati, Amd.Keb
 Ajeng Gina Sondari, S.Tr.Keb
 Elia Zulfah, S. Gz
 Ns. Putri Ananda Fitria S.Kep
Daftar Isi

Daftar Isi 2
Pengantar 3
First Assessment 4
1. Pemetaan Wilayah dan Kependudukan 4
2. Kondisi awal program 9
3. Sumber Daya di Puskesmas 17
4. Promosi Kesehatan 23
5. Desa/Kelurahan Siaga Aktif 24
6. Manajemen Data 25
7. Sumber Daya Manusia 25
Plan of Action 29
Pengantar
Penilaian awal dan rencana kerja (plan of action) ini disusun oleh tim PUSPA. Puskesmas
Terpadu dan Juara (PUSPA) adalah sebuah program kerjasama Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan Pusat Inisiatif Strategis untuk Pembangunan Indonesia (CISDI) untuk
menangani COVID- 19 melalui penguatan Puskesmas sebagai garda terdepan pelayanan
kesehatan Indonesia. Program PUSPA 2022 memiliki tujuan utama untuk menurunkan angka
kematian terkait COVID- 19 di komunitas. Untuk mencapai tujuan utama ini, ada beberapa
luaran yang harus dicapai yaitu menurunnya angka transmisi COVID-19 di komunitas, pulihnya
pelayanan hipertensi, pulihnya pelayanan diabetes melitus dan meningkatnya status gizi balita.

Penilaian awal ini dilakukan selama 30 hari untuk mendapatkan gambaran awal usaha
penanganan pandemi di wilayah kerja puskesmas secara komprehensif. Responden terdiri dari
kepala puskesmas, tenaga kesehatan di puskesmas, pemerintah kecamatan dan
kelurahan/desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pihak-pihak lain yang tergabung dalam
Satuan Gugus Tugas COVID-19 tingkat kecamatan. Penilaian ini dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif dan diperkaya dengan data-data sekunder yang ada di puskesmas dan
kelurahan/desa. Secara umum, akan disajikan gambaran awal dari beberapa indikator, yaitu
penyelidikan kasus, pengujian, pengelolaan kasus, promosi kesehatan, desa siaga aktif,
mekanisme pencatatan dan pelaporan, manajemen logistik (APD, VTM, dan rapid test kit), serta
pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), gizi, dan penyakit tidak menular (PTM).

Rencana kerja disusun untuk periode 2 bulan ke depan berdasarkan temuan masalah dan
potensi pengembangan dari penilaian cepat. Fokus dalam periode ini adalah pemberdayaan
masyarakat berdasarkan desa/kelurahan siaga aktif untuk intervensi kelompok rentan serta
surveilans dan promosi kesehatan berbasis masyarakat.

Rencana kerja disusun dengan metode SMART: (1) memiliki target yang spesifik dan jelas
(specific); (2) bisa terukur sesuai dengan indikator output (measurable); (3) bersifat realistis dan
dapat dicapai sepanjang waktu penugasan (achievable); (4) bersifat relevan terhadap tujuan
program secara keseluruhan (relevant); dan (5) dapat terukur dengan batasan waktu yang jelas
(time-bound).
First Assessment

1. Pemetaan Wilayah dan Kependudukan


Informasi pemetaan wilayah dan kependudukan ini bertujuan untuk mengetahui variasi kondisi wilayah
dan demografi dalam wilayah kerja puskesmas. Data kependudukan akan digunakan juga sebagai
denominator untuk perhitungan beberapa indikator cakupan.

1.1 Pemetaaan Wilayah Kerja


Puskesmas Bojongsari meliputi wilayah kerja dengan luas 1.246 ha yang terdiri dari 4 kelurahan. Jumlah
RW dan RT untuk setiap kelurahan, serta kepadatan penduduk di setiap wilayah disajikan dalam tabel
berikut ini.

Tabel 1 Pemetaan Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari

Kepadatan
No Luas wilayah Jumlah Jumlah
Desa/Kelurahan Penduduk Jumlah RW
. (Ha) penduduk RT
Jiwa/KM

1 Pondok Petir 307 29.177 9.503 96 19

2 Serua 321 22.643 7.653 70 14

3 Curug 421 23.222 5.515 69 15

4 Bojongsari Baru 197 12.833 6.514 26 9

Total 1.246 87.875 7.052 261 57


Sumber data: Profil Puskesmas 2022

Kawasan/komunitas khusus yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari yang memerlukan
intervensi spesifik yaitu ada 11 pesantren dan 7 panti asuhan. Salah satu pesantren yaitu Pesantren An
Nadhloh merupakan pesantren pertama yang terkena COVID-19 pada tahun 2020, pada saat itu semua
santri dan tenaga pengajar terkena COVID-19. Maka dari itu diperlukan intervensi spesifik yaitu edukasi
mengenai COVID-19 dan juga PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), serta diadakannya vaksin serta
edukasi ke sekolah – sekolah sekitar di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari. Selain dari pesantren
tersebut, diperlukannya intervensi yang spesifik juga untuk pesantren lainnya., seperti pemberian tablet
tambah darah untuk para santriwati serta anak remaja perempuan yatim piatu yang berada di panti
asuhan di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari.
Tabel 2 Kawasan/Komunitas Khusus Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari yang Berisiko Penularan
COVID-19

Wilayah Estimasi populasi


No Kawasan/Komunitas khusus
Kelurahan RT RW

1 Pesantren An Nadhloh Pondok Petir 06 01 194 orang

2 Baitul Hikmah Curug 02 02 144 orang

3 Daarul Shafa Pondok Petir 02 05 192 orang

4 Nurul Amanah Curug 03 01 196 orang

5 Nurul Hidayah Serua 05 06 98 orang

6 Ma’Had Asiyah Curug 03 07 33 orang

7 Sabilul Muhtadin Pondok Petir 03 09 43 orang

8 Ats Tsaniyah Serua 40 orang

9 Baitul Ibadah Pondok Petir 03 04 40 orang

10 Daar El Manshur Pondok Petir 01 18 109 orang

11 Tahfizh Enterpreneur Abi Serua 01 02 76 orang

12 Panti Asuhan Yayasan Yatim Piatu Muttaqin Curug 01 09 NA


Assalafi
13 Asrama Curug 01 09 NA
Yatim Piatu
Mana rul
Ichsan
14 Panti Asuhan Darussalam Al Farhan Pondok Petir 05 01 NA

15 Pondok Pesantren Yayasan Yatim Piatu Manarul Curug 03 10 NA


Muttaqin
16 Panti Asuhan Yatim Piatu Duafa Yayasan Al Serua 03 05 30 orang
Kamilah
17 Yayasan Yatim Piatu Hidayatullah Pondok Petir 01 05 NA

18 Rumah Yatim dan Duafa Aulia Pondok Petir 02 01 NA


Sumber Data: Profil Puskesmas Tahun 2020
1.2 Data Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Bojongsari sebanyak 87.875 jiwa yang terdistribusi sebagai
berikut.
Tabel 3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di
Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari
No Kelompok Umur Laki-laki (%) Perempuan (%) Keterangan

1 <1 tahun 50,2 49,8 Laki-laki= 744


Perempuan = 739
Total = 1.483

2 1-4 tahun 52,1 48,9 Laki-laki= 3.249


Perempuan = 3.107
Total = 6.316

3 7-12 tahun 51,3 48,7 Laki-laki= 4.377


Perempuan = 4.160
Total = 8.537

4 15-17 tahun 50,5 49,5 Laki-laki= 32.654


Perempuan = 31.938
Total = 64.590

5 18+ tahun 50,2 49,8 Laki-laki= 27.310


Perempuan = 27.068
Total = 54.378

6 60+ tahun 50,4 49,6 Laki-laki= 3.763


Perempuan = 3.696
Total = 7.459
Sumber data: Profil Puskesmas 2021
1.3 Pemetaan Kelompok Rentan
Pemetaan di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari terdiri dari kelompok rentan ibu hamil, gizi balita, dan
masalah pada PTM usia 20 – 60 tahun keatas. Kelompok rentan ibu hamil meliputi ibu hamil dengan
risiko anemia dan HDK, data tersebut di peroleh dari data para ibu hamil yang datang dan periksa
kehamilan di Puskesmas Bojongsari. Kelompok rentan gizi balita meliputi balita dengan gizi kurang, gizi
buruk dan balita dengan stunting, data tersebut di peroleh dari data para balita yang mengikuti kegiatan
Posyandu yang dilakukan 1 bulan sekali, di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari terdapat 61 Posyandu
yang aktif tersebar di beberapa wilayah. Kelompok rentan PTM dengan rentang usia 20 – 60 tahun
meliputi penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, Asam Urat, Kolesterol, dan Gangguan Pengelihatan, data
tersebut diperoleh dari data pasien yang datang dan melakukan skrining serta diberikan pengobatan di
Puskesmas Bojongsari, serta pasien yang datang ke Posbindu yang dilakukan 1 bulan sekali, di wilayah
kerja Puskesmas Bojongsari terdapat 61 Posbindu yang aktif tersebar di beberapa wilayah. Semua
kelompok rentan yang disebutkan diatas sudah dalam pengobatan dan pemantauan oleh tenaga
kesehatan di Puskesmas Bojongsari.
Tabel 4 Distribusi Kelompok Rentan di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari
Kelompok rentan* Wilayah Estimasi
No Populasi
Desa/Kel RT RW

1 Ibu hamil dengan risiko anemia Pondok Petir 8 orang

Serua 7 orang
NA NA
Curug 12 orang

Bojongsari Baru 9 orang

2 Ibu hamil dengan risiko HDK Pondok Petir 1 orang

Serua 1 orang
NA NA
Curug 4 orang

Bojongsari Baru 2 orang

3 Masalah gizi pada balita stunting Pondok Petir 66 orang

Serua 87 orang
NA NA
Curug 53 orang

Bojongsari Baru 19 orang

4 Masalah gizi pada balita gizi buruk Pondok Petir 1 orang

Serua 1 orang
NA NA
Curug 1 orang

Bojongsari Baru 0 orang

5 Masalah gizi pada balita gizi kurang Pondok Petir 42 orang

Serua 35 orang
NA NA
Curug 34 orang

Bojongsari Baru 25 orang


6 Masalah hipertensi pada usia 23 sampai 60 + Pondok Petir 69 orang
tahun
Serua 37 orang
NA NA
Curug 70 orang

Bojongsari Baru 34 orang

7 Masalah diabetes melitus pada usia 30 Pondok Petir 26 orang


sampai 60 + tahun
Serua 20 orang
NA NA
Curug 16 orang

Bojongsari Baru 17 orang

8 Masalah kolesterol pada usia > 60 tahun Pondok Petir 3 orang


NA NA
Bojongsari Baru 2 orang

9 Masalah asam urat pada usia > 60 tahun Pondok Petir 4 orang

Serua 2 orang
NA NA
Curug 1 orang

Bojongsari Baru 3 orang

10 Masalah gangguan pengelihatan pada usia > Pondok Petir 6 orang


60 tahun
Serua 3 orang
NA NA
Curug 4 orang

Bojongsari Baru 2 orang


Sumber Data: Register KIA bulan Mei 2022 (Data Ibu Hamil), Penimbangan Bulan Februari (Data Gizi Balita), Data
Pemeriksaan PTM di Puskesmas (Data Hipertensi & DM), Data Laporan Morbiditas Lansia (Data Lansia)

*Catatan: 0
Kelompok rentan yaitu orang-orang yang memiliki kondisi penyerta ATAU berisiko secara epidemiologis.
Kondisi penyerta: lansia (≥60 tahun), penyakit kronik (hipertensi, DM, jantung, penyakit paru, ginjal,
kanker, dll), kehamilan/nifas/menyusui, usia balita. Risiko epidemiologis: tinggal atau bekerja di tempat
yang padat dan tertutup (panti, pesantren, dll), bekerja dalam pelayanan kesehatan (di faskes atau
rumah).
Kondisi awal program
2.1 Kondisi saat ini terkait dengan tujuan utama dan luaran akhir program
Tabel di bawah ini menyajikan kondisi terakhir beberapa variabel yang menjadi tujuan utama dan luaran
akhir program pada bulan April 2022.

Tabel 5 Capaian Variabel Outcome di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari


No Variabel Satuan Kondisi pada bulan April 2022

1 Angka kematian terkait dengan COVID-19 Jumlah kematian kasus COVID- 0


19 per 100.000 penduduk

2 Kasus konfirmasi COVID-19 baru Kasus konfirmasi COVID-19 25


per 100.000 penduduk

3 Persentase pasien hipertensi yang tekanan % dari seluruh pasien 100 %


darahnya terkontrol hipertensi

4 Persentase pasien DM yang kadar gula % dari seluruh pasien DM 91 %


darahnya terkontrol

5 Jumlah balita status gizi kurang orang 2 orang

Sumber data: Puskesmas Bojongsari 2022

Variabel angka kematian terkait dengan COVID-19 dengan satuan jumlah kematian kasus COVID-19 per
100.000 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari dengan kondisi di bulan April 2022 ialah 0
kasus, karena semua pasien dengan positif COVID-19 mendapat perawatan dan pemantauan dari tenaga
kesehatan Puskesmas Bojongsari. Variabel kasus konfirmasi COVID-19 baru dengan satuan kasus
konfirmasi COVID-19 per 100.000 penduduk di wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari kondisi di bulan April
2022 ialah 25 kasus, karena pada saat itu angka kasus konfirmasi COVID-19 di Depok sedang mengalami
penurunan.

Persentase pasien Hipertensi yang tekanan darahnya terkontrol ialah 100%. Seluruh pasien dengan
Hipertensi melakukan kontrol rutin datang ke Puskesmas Bojongsari dan melakukan skrining kesehatan
serta mendapatkan pengobatan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Bojongsari. Persentase pasien
Diabetes Melitus yang kadar gulanya terkontrol ialah 91%. Tidak semua pasien dengan Diabetes Melitus
melakukan kontrol rutin datang ke Puskesmas Bojongsari dan melakukan skrining kesehatan serta
mendapatkan pengobatan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Bojongsari. Jumlah kasus balita dengan
status gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari terdapat 2 orang, balita tersebut datang dan
melakukan timbang berat badan serta diberikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang di
Posyandu, balita tersebut juga menerima PMT Pemulihan dan susu yang telah disediakan oleh
pemerintah.
2.2 Kapasitas tes COVID-19
Pada bulan April 2022, kapasitas testing yang dapat dilakukan oleh puskesmas sebesar 4 orang per 1000
penduduk per minggu.

Apabila pengambilan sample dilakukan pada pagi hari kemudian di lanjutkan pengiriman ke Labkesda
untuk tes NAAT/PCR pada hari kedua. Hasil tes NAAT/PCR akan keluar setelah 2 – 3 hari tergantung
banyaknya permintaan pemeriksaan NAAT/PCR di Labkesda, setelah hasil tes keluar akan dikirimkan
oleh lab melalui e-mail Puskesmas Bojongsari. Selanjutnya hasil tes tersebut akan diperiksa oleh dokter
yang berjaga pada hari itu, apabila ada hasil PCR yang positif serta hasil Swab Antigen positif untuk
pasien partus akan ditegakkan diagnosa COVID-19. Kemudian, apabila ada hasil yang positif COVID-19
akan langsung terdaftar di NAR secara otomatis dan akan masuk di case rilis harian kasus konfirmasi
positif di Kota Depok.

Penilaian kapasitas testing COVID-19 dilihat dari beberapa indikator sebagaimana yang tercantum
dalam tabel di bawah ini.

Tabel 6 Capaian Kapasitas Testing di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari


No Variabel Satuan Kondisi pada bulan
April 2022

1 Jumlah tenaga kesehatan swabber puskesmas yang orang 17 orang


terlatih

2 Frekuensi pelaksanaan tes antigen dan PCR di puskesmas kali/minggu 1 kali

3 Frekuensi pelaksanaan active case finding oleh puskesmas kegiatan/minggu 1 kegiatan

4 Persentase suspek yang dites dalam 72 jam terakhir % 0

5 Persentase kontak erat yang dites dalam 72 jam terakhir % 33,3 %

6 Persentase anggota keluarga serumah dengan kasus % 20 %


konfirmasi yang dites dalam 72 jam terakhir

7 Persentase suspek/kasus ILI yang dilaporkan oleh kader % 0

Jumlah tenaga kesehatan swabber yang terlatih di Puskesmas Bojongsari terdapat 17 orang yang terdiri
dari 8 orang dokter, 6 orang perawat dan 3 orang analis. Frekuensi pelaksanaan tes antigen dan PCR di
Puskesmas Bojongsari dilakukan 1 kali dalam seminggu karena angka COVID-19 sedang menurun saat
bulan April 2022. Frekuensi pelaksanaan active case finding oleh puskesmas dilakukan 1 kali dalam 1
minggu, yaitu pelaksanaannya pada hari senin hingga sabtu dengan NAR dan disesuaikan dengan
pelaporan pasien terkonfimasi positif Covid 19 ke HP MOD Puskesmas, kader, RT serta RW.
Pengambilan sampel dalam tes NAAT/PCR dilakukan di pagi hari sebelum jam 10 sudah dikirimkan ke
Labkesda, tapi jika kasus sedang meningkat banyak maka dikirimkan pada hari berikutnya. Hasil tes
Covid
-19 akan keluar setelah 1-3 hari dari pengiriman sample. Untuk penegakan diagnosis Covid-19
menggunakan PCR positif dan antigen positif untuk pasien Poned. Ada kendala dalam melakukan testing
pada kontak erat yang tidak kooperati, sehingga untuk hal ini biasanya biasanya melibatkan lintas sector
terkait seperti satgas Covid 19 RT dan RW.

2.3 Kapasitas Penelusuran Kontak (Tracing) dan Treatment COVID-19


Pada bulan April 2022 kapasitas penelusuran kontak (tracing) COVID-19 di Puskesmas Bojongsari masuk
dalam kategori kapasitas respon terbatas, karena <5 rasio kontak erat dibanding kasus terkonfirmasi
(lihat kategori asesmen di covid19.go.id) karena memiliki rasio kasus-kontak erat sebanyak 2:1 Dalam
upaya pelacakan kontak erat ini, puskesmas melibatkan kader untuk membantu melakukan wawancara
kepada kontak erat maksimal <48 jam sejak kasus konfirmasi ditemukan. Indikator yang terkait dengan
kapasitas tracing ini disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 7 Capaian Kapasitas Tracing di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari


No Variabel Kondisi April Satuan Keterangan
1 Jumlah tracer 2 orang 2 tenaga surveilans
2 Rasio kasus:kontak erat 2:1

Tindak lanjut dari teridentifikasinya kasus, adalah dilakukannya isolasi (baik secara mandiri maupun
terpusat) hingga tuntas. Di puskesmas Bojongsari pelaksanaan isolasi pada kasus dilakukan selama 10 –
14 hari. Berdasarkan laporan tracing Covid-19 bulan April 2022 jumlah kasus konfirmasi yang melakukan
isolasi mandiri secara tuntas sebanyak 64%.

Untuk dapat mencapai kepatuhan melakukan isolasi, ada beberapa indikator yang perlu dinilai yang
mana kondisi terakhir dari indikator tersebut disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 8 Capaian Kapasitas Treatment di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari


No Variabel Satuan Januari 2022 Februari 2022 Maret 2022 April 2022

1 Persentase kasus konfirmasi yang


mendapatkan penilaian kelayakan isolasi %
81,4 99,1 97,5 64
mandiri paling lambat 72 jam setelah
terkonfirmasi

2 Persentase kontak erat yang dipantau


saat melakukan karantina paling lambat % 100 100 100 100
48 jam setelah mulai karantina

3 Persentase pasien isolasi mandiri tanpa


% 100 100 100 100
komorbid yang dipantau setiap hari oleh kader
4 Persentase kasus konfirmasi dengan komorbid
yang dipantau setiap hari oleh nakes di tempat % 0 0 0 0
isolasi shelter

5 Persentase kasus konfirmasi dengan komorbid


yang dipantau melalui layanan telekonsultasi % 100 100 100 100
Puskesmas

6 Jumlah shelter yang aktif buah 0 0 0 0

Terjadinya tren COVID-19 meingkat pada bulan Januari ke Februari 2022 bisa jadi disebabkan oleh
adanya libur nasional dan perayaan tahun baru Cina, dimana masyarakat berlibur secara bersamaan, hal
ini mengakibatkan berkumpulnya orang banyak di tempat wisata seperti pantai, taman hiburan dan lain
sebagainya. Sedangkan pada bulan Maret dan April mengalami penurunan yang cukup drastis, hal ini
terjadi karena sudah banyaknya masyarakat yang telah di vaksin COVID-19.

Terdapat bantuan warga yang sedang isolasi mandiri atau karantina, bantuan tersebut didapatkan dari
BNPB, Polri, dan PMI. Terdapat juga bantuan berupa makanan sehari – hari dari warga sekitar yang sehat
berurunan untuk memberikan makan 3x dalam 1 hari kepada warganya yang positif COVID-19, namun
seiring meningkatnya kasus konfirmasi COVID-19 maka sudah tidak dilakukan lagi karena warga yang
positif COVID-19 lebih banyak daripada warga yang sehat.

2.5 Cakupan Vaksinasi COVID-19 Dosis ke-2 dan ke-3 pada lansia
Berdasarkan laporan cakupan vaksinasi lansia bulan April 2022 sebanyak 14.1% lansia telah
mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis kedua. Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis ke-3 pada lansia
baru mencapai 18%. Sedangkan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah terhadap cakupan
vaksinasi lansia dosis kedua yaitu 80%, dan vaksinasi lansia dosis ketiga yaitu 50%.

Untuk dapat mencapai target tersebut tentunya diperlukan beberapa hal pendukung lainnya seperti
banyaknya tenaga vaksinator yang dilibatkan, frekuensi pelaksanaan vaksinasi serta serta tentunya
sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan partisipasi lansia dalam mengikuti vaksinasi. Kondisi terkini
untuk setiap upaya akselerasi vaksinasi pada lansia di puskesmas Bojongsari disajikan pada tabel berikut
ini.

Tabel 9 Capaian Vaksinasi COVID-19 pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari
No Variabel Satuan Kondisi pada bulan April 2022

1 Cakupan Vaksinasi COVID-19 Dosis ke-2 pada lansia % 14,1 %

2 Cakupan Vaksinasi COVID-19 Dosis ke-3 pada lansia % 18 %

3 Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas yang Orang


25 orang
terlatih menjadi vaksinator
4 Frekuensi kegiatan vaksinasi lansia dalam 1 bulan Kali 12 kali

5 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota PUSPA Ya atau Tidak


menerapkan mekanisme rujukan telehealth bagi Tidak
lansia komorbid

6 Jumlah lansia yang mendapatkan edukasi mengenai Orang


0 orang
vaksin COVID-19

2.6 Kemampuan kader dalam respon COVID-19 dan pelayanan esensial


Upaya pengendalian COVID-19 dan pemulihan layanan esensial yang terdampak pandemik COVID-19
memerlukan kerjasama berbagai pihak, termasuk masyarakat. Kader, bagian dari masyarakat, yang
menjembatani petugas kesehatan dengan masyarakat merupakan potensi SDM yang dapat
diberdayakan dengan optimal. Tabel di bahwa ini menyajikan potensi kader di puskesmas Bojongsari
serta aktivitas terkait pengendalian COVID-19 yang telah dilakukan.

Tabel 10 Capaian Kemampuan Kader dalam Respons COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Bojongsari
No Variabel Satuan Kondisi pada bulan April 2022

1 Jumlah kader yang telah direkrut Orang 732 orang

Jumlah kader yang mendapatkan


2 Orang 2 orang
pelatihan SBM dan KPP

Jumlah desa yang menganggarkan dana


3 Desa 0 orang
untuk kegiatan SBM dan KPP

Dalam pemilihan kader biasanya tidak ada kriteria khusus hanya saja biasanya istri – istri dari tokoh
masyarakat seperti ibu RT/RW, anggota PKK, dan yang bersedia serta aktif di kegiatan masyarakat.
Terdapat SK untuk kader, namun yang mengeluarkan SK tersebut ialah Kelurahan. (Lampiran data SK
Kader menyusul)

Jumlah kader yang mendapatkan pelatihan SBM dan KPP ialah 2 orang, 2 orang tersebut mengikuti
pelatihan KPP. Sebelumnya Dinas Kesehatan menunjuk 2 orang kader dengan kriteria kelurahan yang
memiliki angka balita dengan stunting paling tinggi di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari, kemudian 2
orang kader tersebut mengikuti pelatihan KPP selama 1 hari yang diselenggarakan oleh Kemenkes. Pada
pelatihan KPP tidak terdapat sertifikat. Selain kader pegawai Puskesmas Bojongsari juga ada 2 orang
yang mengikuti pelatihan tersebut bersama dengan 2 orang kader.

Perekrutan kader baru sangat mungkin di lakukan. Tim PUSPA sudah mendapatkan 30 orang yang akan
di rekrut untuk menjadi kader baru di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari.
2.7 Pelibatan fasyankes swasta utama dalam pelaporan program COVID-19
Di wialyah kerja Puskesmas Bojongsari terdapat 18 fasilitas kesehatan swasta, yang terdiri dari 13 praktik
mandiri (dokter/bidan), 4 faskes pratama dan 1 faskes utama.

Tabel 11 Jumlah Fasyankes di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari


No Desa/Kelurahan Jumlah Faskes Total

Praktik Mandiri Faskes Faskes Utama


(Bidan/Dokter) Pratama

1 Pondok Petir Bidan Kartini Klinik Najwa


Susilowati

Bidan Juwita Klinik Reni


Sejahtera
6
Bidan Devi
Puspitasari

Bidan Rimbun

2 Curug Bidan Oktiningsih Klinik Bunda


Medika
4
Bidan Dede Fitri

Bidan Sri Nurasiah

3 Serua Bidan Veny Klinik Lala


Medicare

Bidan Susi
5
Bidan Bila
Mustika

Bidan Nurmila

4 Bojongsari Baru Bidan Melva RS Brawijaya

Bidan Hernawati
3
Selain pelibatan masyarakat, tentunya pelibatan dengan fasyankes swasta juga menjadi sangat penting
mengingat fasyankes swasta ini juga menjaring/menerima kasus COVID-19 di masyarakat. Gambaran
pelibatan fasyankes swasta di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari disajikan sebagai berikut.

Tabel 12 Capaian Pelibatan Fasyankes di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari


No. Variabel Satuan Kondisi pada bulan April 2022

1 Puskesmas melakukan sosialisasi ke FKTP Ya atau Tidak


Tidak
Utama tentang pelaporan COVID-19

2 Puskesmas memiliki alur pelaporan dari Ya atau Tidak


Ya
FKTP Utama ke Puskesmas

3 Jumlah pertemuan sosialisasi untuk kali


0
integrasi pelaporan dengan FKTP Utama

Puskesmas Bojongsari belum melakukan sosialisasi ke FKTP utama tentang pelaporan COVID-19 karena
belum tersedianya dana. Apabila dananya ada Puskesmas Bojongsari bersedia untuk melakukan
sosialisasi ke FKTP utama mengenai pelaporan COVID-19.

2.7 Cakupan pasien hipertensi dan DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Salah satu pelayanan yang cukup mengalami disrupsi adalah pelayanan PTM khususnya penyakit
hipertensi dan DM. Kedua penyakit ini merupakan salah satu komorbid yang sangat berkontribusi dalam
meningkatkan risiko infeksi dan keparahan COVID-19. Oleh karena itu, tatalaksana sesuai dengan
pelayanan standar pada penderita penyakit ini menjadi sangat penting, begitu juga sosialisasi dan
edukasi untuk meningkatkan kepatuhan pemeriksaan rutin dan perilaku pengendalian penyakit ini.
Kondisi cakupan pemberian pelayanan standar pada penderita Hipertensi dan DM di wilayah kerja
Puskesmas Bojongsari adalah sebagai berikut.

Tabel 13 Capaian Cakupan Pelayanan Hipertensi dan DM Sesuai Standar di Wilayah Kerja
Puskesmas Bojongsari
No Variabel Satuan Kondisi pada bulan April 2022

Cakupan pasien hipertensi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

1 Cakupan pasien di puskesmas yang melakukan %


8,2 %
skrining hipertensi

2 Cakupan pasien hipertensi yang melakukan %


pengukuran tekanan darah rutin minimal 1x per 100 %
bulan

3 Cakupan pasien hipertensi dengan komplikasi yang %


41,17 %
mendapatkan rujukan dari Puskesmas PUSPA
4 Jumlah posbindu aktif di puskesmas posbindu 61 posbindu

5 Jumlah desa/kelurahan yang menjalin kemitraan desa


4 desa
untuk kegiatan posbindu

6 Jumlah masyarakat yang mendapatkan informasi orang


160 orang
tentang hipertensi dari kader

7 Jumlah pasien hipertensi yang mendapatkan pasien


160 orang
konseling dari tenaga kesehatan

Cakupan pasien DM yang mendapatkan pelayanan sesuai standar

1 Cakupan pasien diabetes yang mendapatkan %


100 %
konseling dari tenaga kesehatan

2 Jumlah masyarakat yang mendapatkan informasi orang


91 orang
tentang diabetes mellitus dari kader

3 Melakukan pencatatan dan pelaporan rutin PTM Ya atau Tidak


setiap bulan oleh Puskesmas dan diserahkan Ya
kepada Dinas Kesehatan untuk SIPTM

Dalam pemberian pelayanan standar pada pasien Hipertensi puskesmas mengalami hambatan seperti
kurangnya SDM dan banyaknya pasien yang datang di Puskesmas Bojongsari. Jumlah perawat di
Puskesmas Bojongsari terbilang kurang dengan jumlah yang hanya 6 orang, dan diberlakukannya jam
kerja shift menambah hambatan dalam pemberian pelayanan standar pada pasien Hipertensi. Namun,
tenaga kesehatan Puskesmas Bojongsari tetap bekerja keras dalam memenuhi dan memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat khususnya masyarakat dengan masalah kesehatan PTM.

2.7 Persentase balita yang mengalami kenaikan berat badan


Isu nasional yang sekarang ini sedang menjadi fokus utama adalah status gizi balita. Tentunya hal ini
akan terkait dengan upaya penurunan kasus gizi buruk pada balita. Program PUSPA memberikan
perhatian juga pada upaya penurunan stunting dengan target terjadinya peningkatan berat badan atau
status gizi pada balita di wilayah kerja masing-masing. Hingga bulan April 2022, gambaran status gizi dan
perubahan status gizi di puskesmas Bojongsari adalah sebagai berikut.

Tabel 14 Capaian Pelayanan Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari


No Variabel Satuan Kondisi pada bulan April 2022

1 Jumlah posyandu aktif posyandu 61 posyandu

2 Cakupan D/S % 70,84 %

3 Jumlah ibu yang memiliki balita gizi kurang orang 2 orang


yang mendapatkan konseling gizi

4 Jumlah balita yang mendapatkan PMT orang 2 orang

5 Jumlah desa yang menganggarkan dana


untuk kegiatan Posyandu di wilayah kerja desa 4 desa
Puskesmas

Dalam melakukan pemberian pelayanan standar pada pasien gizi terdapat beberapa hambatan yaitu
sedikitnya SDM, terlambatnya kader dalam memberikan data laporan Posyandu pada hari itu dan
pelaporan data melalui aplikasi EPPBGM yang seringkali penuh atau error saat sedang diinput. Tenaga
gizi di Puskesmas Bojongsari hanya ada 1 orang, ia melakukan Posyandu pada pagi sampai siang hari dan
melakukan penginputan data melalui aplikasi EPPBGM yang sering penuh serta lama karena banyaknya
tenaga gizi lainnya yang sedang menginput data di jam yang sama, terlambatnya pelaporan yang kader
berikan juga membuat data laporan harian Posyandu jadi terlambat.

2. Sumber Daya di Puskesmas


3.1 Stakeholder dan potensi kolaborasi
Upaya pengendalian COVID-19 memerlukan kolaborasi stakeholder di wilayah kerja Puskesmas. Berikut
ini disajikan pemetaan stakeholder di puskesmas berdasarkan tingkat pengaruh dan tingkat ketertarikan.
Penetapan tingkat pengaruh dan ketertarikan berdasarkan penilaian dari puskesmas.

Unsur Dinas Kesehatan, Kecamatan, Kelurahan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Organisasi
Kemasyarakatan, Babinsa, dan Babinkamtibmas berada di kluster 2 yang memiliki pengaruh dan
ketertarikan tinggi dalam upaya pengendalian COVID-19 dan peningkatan pelayanan esensial PTM dan
gizi pada balita. Contoh pada kasus terkonfirmasi COVID-19 pada masyarakat Bojongsari memiliki
inisiatif yang tinggi untuk melapor pada pelayanan telemedicine Puskesmas Bojongsari jika yang
bersangkutan atau ada anggota keluarganya yang terkonfirmasi COVID-19.

Hal ini juga dibuktikan pada kasus sebelumnya ada warga Bojongsari yang terkonfirmasi COVID-19
mengalami sesak lalu Bapak Lurah tersebut dengan tulus kesediaannya mengantar warganya (di fasilitasi
Puskesmas APD) mengantarkan warganya merujuk ke rumah sakit menggunakan ambulance desa yang
didapat dari hibah warganya. Begitu juga, jika ada sosialisasi mengenai promkes atau jadwal vaksinasi
COVID-19 pihak kecamatan beserta jajarannya mendukung dan membantu mensosialisasikan
pengumuman tersebut di grup whatsapp kader, pengajian atau posyandu di wilayah masing – masing.
Grafik 1. Pemetaan Stakeholder di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongsari
Tinggi

Kluster 1 (Pengaruh rendah, ketertarikan tinggi) Kluster 2 (Pengaruh tinggi, Ketertarikan tinggi)
Harus Terlibat: Penggerak:
-
Dinas Kesehatan, Kecamatan, Kelurahan, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, Organisasi
Kemasyarakatan, Babinsa, dan Babinkamtibmas

Rendah
Pengaruh Tinggi

Kluster 3 (Pengaruh rendah, ketertarikan Kluster 4 (Pengaruh tinggi, ketertarikan rendah)


rendah) Perlu terinformasikan:
Perlu dipantau: -
-

Rendah
Ketertarikan

Dari setiap stakeholder yang dipetakan diatas, selanjutkan dilakukan pemetaan stakeholder berdasarkan
peran yang dapat diambil dalam upaya pengendalian COVID-19 dan peningkatan pelayanan esensial
PTM dan gizi.

Tabel 15 Peran Stakeholder dalam Upaya 3T dan Pelayanan Esensial Hipertensi, DM dan Gizi Balita
Peran*
Stakeholder
3T Promkes SBM Vaksinasi Pelayanan Pelatihan dan
dan KPP esensial pendampingan kader

Dinas Kesehatan
    
(Puskesmas)

Dinas Pendidikan    

Kecamatan    
Kelurahan    

Tokoh Masyarakat
   
(RW, RT)

Tokoh Agama   

Organisasi
Kemasyarakatan (PKK,    
Karang Taruna, LPM)

Babinsa    

Babinkamtibmas    
*Setiap stakeholder yang masuk dalam pemetaan masuk dalam tabel ini; Beri tanda ceklis pada kolom
peran

3.2 Ketersediaan SOP Program


Dukungan lainnya yang diperlukan untuk keberhasilan program adalah dukungan SOP untuk menjamin
berjalannya program secara konsisten sesuai dengan standar yang disepakati. Tabel berikut ini
menyajikan identifikasi ketersediaan SOP program.

Tabel 16 Ketersediaan SOP Program di Puskesmas Bojongsari


Keterangan (jika belum tersedia, jelaskan
SOP 3T dan Pelayanan Esensial Tersedia/Tidak mengapa? Jika sudah tersedia silahkan
(Hipertensi, DM, Gizi Balita) tersedia lampirkan SOP yang dimaksud (dalam
lampiran))

Tatalaksana pasien positif (pemeriksaan tes) Tersedia Dokumen Terlampir

Penyelidikan epidemiologi (pelacakan kontak erat) Tersedia Dokumen Terlampir

Active Case Finding (ACF) Tersedia Dokumen Terlampir

SOP COVID-19 (Pemantauan isolasi dan karantina) Tersedia Dokumen Terlampir

Surveilans Berbasis Masyarakat Belum Tersedia Karena belum di laksanakan

Alur pelayanan dalam gedung selama pandemi Tersedia Dokumen Terlampir

Pelayanan program PTM Tersedia Dokumen Terlampir

Pelayanan gizi Tersedia Dokumen Terlampir


3.3 Pendanaan
Dalam upaya pengendalian COVID-19 Puskesmas Bojongsari mendapatkan dukungan pembiayaan
sebagai berikut.

Tabel 17 Ketersedian Sumber Pendanaan Program di Puskesmas Bojongsari


No Sumber pendanaan Alokasi Nominal

1 BOK Puskesmas  Tenaga tracer COVID-19 (honor)  Rp. 280.000 @ 23 orang


 Pemantauan kasus COVID-19  Rp. 15.000 / kasus
sampai sembuh  Rp. 100.000 /
 Kunjungan rumah oleh nakes atau tracer kunjungan (maks 336x
kunjungan)
 Pertemuan untuk deteksi dini risiko Rp. 100.000 / gerak (maks 120x gerak)
PTM ke Posbindu atau pengajian

 Pelacakan case gizi berisiko (gizi buruk, Rp. 100.000 / gerak (maks 112x gerak,
gizi kurang) balita pada bulan max 2 kader per pasien)
penimbangan
 Pelacakan case risk bayi seperti BBLR, bayi Rp. 100.000 / gerak (maks 168x gerak)
dengan penyakit penyerta

 Pelacakan case risk ibu hamil dengan Rp. 100.000 / gerak (maks 168x gerak)
komplikasi

 Pelacaran case risk ibu bersalin Rp. 100.000 / gerak (maks 1122x gerak)

 Peningkatan cakupan kunjungan rumah Rp 100.000 / gerak (maks 28x gerak)


(sweeping balita oleh nakes)

 Sweeping balita oleh kader Rp 100.000 / gerak (maks 56x gerak)

 Pendataan untuk pemetaan Rp 100.000 / gerak (maks 28x gerak)


sasaran promkes gizi

 Bias dalam usaha kesehatan sekolah Rp 100.000 / gerak (maks 504x gerak)

 Kunjungan KIPI Rp 100.000 / gerak (maks 7x gerak)


3.4 Dukungan, Ketersediaan dan Manajemen Logistik
3.4.1 Dukungan dan Ketersediaan Logistik
Dalam upaya pengendalian COVID-19 Puskesmas Bojongsari mendapatkan dukungan logistik sebagai
berikut. Data yang disajikan dalam tabel di bawah ini adalah data ketersediaan logistik hingga bulan
April 2022.

Tabel 18 Ketersediaan Logistik di Puskesmas Bojongsari


Jenis logistik Jumlah (satuan) Sumber pengadaan Rencana penggunaan

RDT-Ag 23 box (575 pcs) APBD Swab antigen pasien

VTM Pengambilan sample darah pada


125 pcs APBD
pasien DM dan asam urat

Hazmat Untuk petugas kesehatan yang


200 pcs APBD kontak langsung dengan
pasien COVID-19

Gown Untuk petugas lab, perawat,


660 pcs APBD
dokter saat menangani pasien

Masker bedah Untuk petugas yang menangani


8.269 pcs APBD pasien dan saat kunjungan
pelayanan keluar gedung

Masker N95 Untuk nakes, dokter, perawat


170 box (2400 pcs) APBD dan petugas lab yang menangani
pasien ISPA dan COVID-19

Kacamata googles Untuk nakes, dokter, perawat


25 pcs APBD dan petugas lab yang menangani
pasien COVID-19

Face shield Nakes yang menangani


15 pcs APBD
pemeriksaan pasien

Handscoon Semua tindakan pelayanan


2300 pcs APBD
kepada pasien

Hand scrub Pengunaan setiap washtafel


24 galon @ 5L APBD
yang tersedia di puskesmas

Hand rub 4 galon @ 5L Penggunaan di setiap meja


APBD
34 botol @ 300ml pelayanan di puskesmas
3.4.2 Manajemen Logistik
1. Penyediaan, penyimpanan, dan pendistribusian logistik terkait usaha 3T seperti APD, VTM,
rapid antigen test kit dan vaksin.
 Penyediaan logistik dari Dinkes Kota Depok tapi jika ada yang kurang logistiknya, maka
pihak Puskesmas melakukan pengadaan sendiri.
 Penyimpanan sesuai dengan prosedur yang ada (VTM dan vaksin dalam lemari pendingin, rapid
antigen, APD dan test kit disimpan dalam suhu ruangan)

2. Petugas pengelolaan logistik


Ada petugas yang mengelola logistik dan petugas tersebut sudah terlatih

3. Peluang dan hambatan yang ditemui terkait logistik di puskesmas


Tidak ada hambatan karena logistik selalu terpenuhi dari Dinkes Kota Depok

4. Sistem pencatatan logistik


Ada Aplikasi Sipo dan Tercatat menggunakan kartu stock untuk keluar masuk barang

3.5 Dukungan Pelaporan


Dalam upaya pengendalian COVID-19 Puskesmas Bojongsari mendapatkan dukungan sistem pelaporan
sebagai berikut.
Tabel 19 Dukungan Pelaporan di Puskesmas Bojongsari
No Metode Pelaporan SDM yang Keterangan
terlibat

1 Software PWS imunisasi 1 orang  Laporan imunisasi dari BPM sering terlambat
bentuk excel  Beban kerja SDM tinggi karena harus mengerjakan
banyak kegiatan diluar dan dalam gedung
 Karena tidak online jadi tidak tersimpan di database

2 Manual menggunakan 1 orang  Jika jaringan wifi piskesmas sedang


excel untuk pelaporan bermasalah menggunakan thetering sendiri
KIA  Pengumpulan laporan dari bidan klinik swasta
secara manual, karena aplikasi ecohort tidak
digunakan oleh mereka
 Beban kerja SDM tinggi karena harus mengelola
program dan pelaporan yang lainnya

3 Menggunakan spread 1 orang  Beban kerja SDM tinggi karena harus


sheets dan EPPBGM melakukan kegiatan di luar dan dalam gedung
 Harus melakukan input data secara manual, data
yang diinput banyak dan laporan kader
terkadang terlambat dalam pengirimannya
sehingga berdampak dalam pengiriman laporan
ke Dinkes Kota Depok
3. Promosi Kesehatan
1. Upaya promosi kesehatan yang telah dilakukan puskesmas terkait COVID-19
 Melakukan penyuluhan COVID-19 disetiap RW pada masing – masing kelurahan
 Membagikan info terkait COVID-19 berupa flyer melalui grup whatsapp posyandu RT atau RW
 Membagikan info terkait COVID-19 melalui media sosial puskesmas, poster dan spanduk tiap
posyandu masing – masing kelurahan
 Membagikan masker kepada masyarakat umum di wilayah kerja Puskesmas Bojongsari

2. Pihak yang terlibat dalam upaya promosi kesehatan?


 Kepala Puskesmas
 Kepala Kecamatan
 Kepala Kelurahan
 Petugas Promkes
 Petugas Gizi
 Bidan Desa
 Satgas COVID-19 setiap kelurahan
 Kader
 BABINSA
 BABINKAMTIBMAS

Tabel 20 Pihak yang terlibat dalam upaya promosi kesehatan


Jumlah yang sudah mengikuti
No Desa/Kelurahan Pihak yang Terlibat Jumlah Total
pelatihan

1 Pondok Petir Kader 243 243

Babinsa 1

Bidan Desa 1

2 Serua Kader 243 243

Babinsa 1

Bidan Desa 1

3 Curug Kader 214 214

Babinsa 1
Bidan Desa 1

4 Bojongsari Baru Kader 108 108

Babinsa 1

Bidan Desa 1

3. Sumber daya yang dipakai untuk upaya promosi kesehatan


Tabel 21 Sumber Daya yang Digunakan untuk Promosi Kesehatan di Puskesmas Bojongsari
No Jenis Sumber Daya Sumber Alokasi Penggunaan

1 Dana

Sosialisasi GERMAS Dana BOK  Moderator = 4 orang @ Rp.


(Pertemuan Pergerakan 700.000 (1 kelurahan 1 orang)
Masyarakat)  Petugas promkes = 1 orang @ Rp. 100.000
 Konsumsi
o Makan utama = 10 orang @ Rp. 45.000
o Snack = 10 orang @ Rp. 25.000

2 Logistik

Spanduk Dana BOK Maks = 16 m seharga Rp. 70.000

*terkait dana jika tim PUSPA tidak bisa menggali informasi sampai detail nominalnya, sebutkan saja alokasi
penggunaannya.

4. Desa/Kelurahan Siaga Aktif


1. Strata desa/kelurahan siaga aktif di wilayah kerja Puskesmas
Silakan menggunakan tool skoring desa/kelurahan siaga aktif dengan cara mengunduh terlebih dahulu
kemudian sajikan hasil dalam laporan ini.
5. Manajemen Data
1. Utilisasi Pikobar di
Puskesmas Tidak diinput

2. Platform pelaporan yang saat ini dipakai di puskesmas?


 Software PWS imunisasi bentuk excel
 EPPBGM
 Spread Sheets
 Manual excel untuk KIA

3. Feedback tentang situasi terkini COVID-19 berdasarkan data yang dilaporkan?


 Picodep,Silaphar,

4. Sistem input data dan melaporkannya secara rutin yang selama ini dilakukan puskesmas?
 Silaphar
 Picodep
 Spread Sheets
 EPPBGM
 SIPTM
 Software PWS imunisasi

5. Pendataan penggunaan tes antigen di Puskesmas?


 Kartu stock
 SIPO (aplikasi stok obat)

6. Sumber Daya Manusia


Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam upaya penurunan angka transmisi kasus Covid-19,
pemulihan layanan kesehatan Hipertensi, Diabetes Melitus dan Gizi disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 22 Sumber Daya Program Pengendalian COVID-19 dan Pelayanan Esensial di Puskesmas
Bojongsari
Jenis SDM Jumlah SDM Keaktifan Asal wilayah Keterangan
(Skala 1-5)^ (desa/kelurahan)

SDM Puskesmas*

Tim Percepatan 55 orang 5 Dokter umum = 8,


Penurunan Dokter gigi = 1,
Transmisi Kasus Perawat = 6,
Covid-19 Bidan = 11,
Apoteker = 1,
Asisten Apoteker =
2, Analis = 3, Gizi = 1,
Promkes = 1,
Surveilans = 2,
Sanitarian = 1,
Rekam Medis = 1,
Administrasi = 8,
Administrasi
Kesehatan = 1,
Keamanan = 2,
Supir Ambulance = 2,
Juru Masak =
Kebersihan = 3

Pelayanan 30 orang 5 Dokter = 8, Perawat


Kesehatan = 6, analis = 3, Bidan
Hipertensi dan = 11, Promkes = 1,
Diabetes Mellitus Gizi = 1

Pelayanan Gizi 1 5 Pelaksana Gizi = 1

Kader Kesehatan**

Kader Covid-19 23 5 Pondok Petir = 7


kader
Serua = 6 kader
Curug = 6 kader
Bojongsari Baru = 4
kader

Kader PTM 240 3 Pondok Petir = 60


kader
Serua = 60 kader
Curug = 60 kader
Bojongsari Baru =
60 kader

Kader Posyandu 808 5 Pondok Petir = 243


kader
Serua = 243 kader
Curug = 214 kader
Bojongsari Baru =
108 kader
Satgas Covid-19 di Wilayah Setempat***

Unsur TNI / Polri 8 5 Pondok Petir = 2 Masing masing


Serua = 2 kelurahan terdiri dari
Curug = 2 1 TNI dan 1 Polri
Bojongsari Baru = 2

Unsur Dinas 3 5 Farmasi, logistik,


Kesehatan rujukan

Unsur Dinas 73 4
Pendidikan

Unsur Puskesmas 55 5 Seluruh SDM


Puskesmas
Bojongsari

Babinsa 4 5 Masing – masing


kelurahan terdiri dari
1 Babinsa

Babinkamtibmas 4 5 Masing – masing


kelurahan terdiri dari
1 Babinkamtibmas

Unsur Kecamatan 1 5 1 kelurahan terdapat


1 Kepala Kecamatan

Unsur Kelurahan 4 5 Masing masing


kelurahan terdiri dari
1 Kepala Kelurahan

Organisasi 4 4 Karang taruna = 1,


Kemasyarakatan LPM = 1, PKK = 1
Lainnya Pokja Kelurahan
Sehat = 1

Tokoh Agama 12 4 Ketua pondok


pesantren, ada 12
pondok pesantren di
wilayah kerja
Puskesmas
Bojongsari

Tokoh Masyarakat 57 5 Pondok Petir = 19 Terdiri dari ketua


Serua = 14 RW masing – masing
Curug = 15 kelurahan
Bojongsari Baru = 9
*Berikan keterangan jika SDM berperan ganda/lebih. Misalnya melakukan pelayanan Covid-19 dan juga pelayanan
program KIA/PTM, dll
**Berikan keterangan jika kader tersebut merupakan kader yang sama dengan kader pada program lainnya seperti
PTM atau Posyandu
***Tim dalam satgas dapat berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi lapangan
^ Skala keaktifan:
1. Tidak aktif (tidak ada program atau aktivitas yang dilakukan oleh tim/entitas sejak
penetapan/pengangkatan)
2. Kurang aktif (Melakukan/terlibat dalam 1-2 program atau aktivitas yang dilakukan oleh tim/entitas sejak
penetapan/pengangkatan)
3. Cukup aktif (Melakukan/terlibat dalam 3-4 program atau aktivitas yang dilakukan oleh tim/entitas sejak
penetapan/pengangkatan)
4. Aktif (Melakukan/terlibat dalam setiap program atau aktivitas yang dilakukan oleh tim/entitas sejak
penetapan/pengangkatan)
5. Aktif sekali (Melakukan/terlibat dalam 1-2 program atau aktivitas yang dilakukan oleh tim/entitas sejak
penetapan/pengangkatan dan memberikan inovasi implementasi program)
Plan of Action
Berdasarkan hasil penilaian di atas, baik untuk penilaian capaian outcome, output dan potensi yang tersedia, makan rencana aksi yang akan
dilakukan untuk mencapai target program adalah sebagai berikut.

Mean of Target Juni Juli


Baseline (Bulan Baseline (Bulan
Output Kegiatan PJ Verification 1 2 3 4 1 2 3 4
April 2022) Mei 2022) Juni Juli
(MOV)
Peningkatan
kapasitas tes
25/1000 35/1000
COVID-19
1.1 dr. Dwi NAR per per
pada
minggu minggu
Puskesmas
PUSPA
Ada 3 swabber
Ada 3 swabber yang sering
Melakukan yang sering melakukan tapi
Daftar hadir,
pelatihan tenaga melakukan tapi belum
Ns. Dokumentasi, 5 Nakes
1.1.1 kesehatan dalam belum tersertifikasi, tersertifikasi,
Putri Laporan Terlatih
pengambilan semua nakes sudah semua nakes
Singkat
sampel PCR/Antigen terlatih dengan sudah terlatih
metode OJT dengan metode
OJT

1 hari/minggu
1 hari perminggu
pelaksanaan tes
Menambah akses Jadwal tes pelaksanaan tes 2 hari 3 hari
Ns. antigen dan PCR di
1.1.2 kapasitas tes antigen/PCR antigen dan PCR di kerja/ kerja/
Putri Puskesmas (38 tes
mingguan Puskesmas Puskesmas bulan minggu minggu
di tanggal 9, 10,
April 2022
11, 27 Mei 2022)

Dilakukan setiap
Dilakukan setiap
hari (senin s/d
hari (senin s/d
sabtu) dengan
Melakukan active sabtu) dengan NAR,
NAR, Data NAR, dan
case finding di Ns. dan disesuaikan 1 Keg/ 1 Keg/
1.1.3 Testing disesuaikan
faskes dan Putri dengan pelaoran minggu minggu
Puskesmas dengan pelaoran
komunitas MOD HP
MOD HP
Puskesmas, Kader,
Puskesmas, Kader,
RT/RW
RT/RW
0% ILI/Suspek yang 0% ILI/Suspek
Melakukan tes NAR, Data
di tes dalam 72 jam yang di tes dalam
1.1.4 (PCR/Antigen) pada dr. Dwi Testing 55% 60%
terakhir di bulan 72 jam terakhir di
ILI/suspek Puskesmas
April 2022 bulan Mei 2022

0% kontak erat
yang di tes dalam
33,3% kontak erat
Melakukan tes NAR, Daftar 72 jam terakhir di
yang di tes dalam
1.1.5 (PCR/Antigen) pda dr. Dwi Hadir,Dokume bulan Mei 2022 55% 60%
72 jam terakhir di
kontak erat ntasi (namun ada 7
bulan April 2022
daftar kontak
erat)

20% anggota 12,5% anggota


keluarga serumah keluarga serumah
NAR, Daftar
Melakukan family Ns. dengan konfirmasi dengan konfirmasi
1.1.6 Hadir,Dokume 55% 60%
folder testing Putri yang dites dalam 72 yang dites dalam
ntasi
jam terakhir di 72 jam terakhir di
bulan April 2022 bulan Mei 2022

Daftar hadir, 0% suspek/ILI yang 0% suspek/ILI


Kader melakukan
Ns. Dokumentasi, dilaporkan oleh yang dilaporkan
1.1.7 surveilans ILI di 10% 15%
Putri Laporan kader di bulan April oleh kader di
komunitas.
Singkat 2022 bulan Mei 2022
Peningkatan
kemampuan
2:1, rasio kasus 2:1, rasio kasus
pelacakan
Asih terkonfirmasi terkonfirmasi
kontak
1.2 Amd.K Data si Lacak dengan kontak erat dengan kontak 1:4 1:5
COVID-19
eb pada bulan April erat pada bulan
oleh
2022 Mei 2022
Puskesmas
PUSPA

0%, tidak ada


0%, tidak ada kader
Memobilisasi kader kader yang
yang melakukan
SBM dalam Asih Undangan, melakukan
pelacakan kasus,
1.2.1 pelacakan kasus di Amd.K Daftar hadir, pelacakan kasus, 40% 55%
yang melakukan
wilayah kerja eb Dokumentasi yang melakukan
adalah (tracer = 2
Puskesmas adalah (tracer = 2
tenaga surveilans)
tenaga surveilans)
12 orang KE yang 7 orang KE yang
Undangan, tercatat (listed) <48 tercatat (listed)
Membuat kontak Ajeng
1.2.3 data testing, jam sejak kasus <48 jam sejak 8 10
listing STr.Keb
Dokumentasi ditemukan di bulan kasus ditemukan
April 2022 di bulan Mei 2022
Tidak, karena Tidak, karena
aplikasi tidak bisa aplikasi tidak bisa
Pelaporan dan
digunakan (lupa digunakan (lupa
Pencatatan KE Ajeng
1.2.3 Data Si Lacak password), sudah password), sudah 1 1
melalui platform Si STr.Keb
konfirmasi ke konfirmasi ke
Lacak
dinkes, belum ada dinkes, belum ada
respon respon
Peningkatan
kapasitas NAR, Data
pengelolaan Testing
Ns.
1.3 isolasi Puskesmas, 65% 70%
Putri
mandiri oleh Laporan
Puskesmas Singkat
PUSPA
64% kasus 33,3% kasus
terkonfirmasi yang terkonfirmasi yang
Data Kasus mendapatkan mendapatkan
Melakukan
Terkonfimasi kelayakan isolasi kelayakan isolasi
penapisan pada Ns.
1.3.1 Puskesmas, mandiri paling mandiri paling 40% 55%
pasien terkonfirmasi Putri
Laporan lambat 72 jam lambat 72 jam
Positif COVID-19
Singkat setelah setelah
terkonfirmasi terkonfirmasi
(bulan April 2022) (bulan Mei 2022)

100% KE yang 100% KE yang


dipantau saat dipantau saat
Melakukan Data Kasus
melakukan melakukan
pemantauan Terkonfimasi
Ns. karantina paling karantina paling
1.3.2 Karantina pada Puskesmas, 85% 90%
Putri lambat 48 jam lambat 48 jam
Kasus Kontak Erat, Laporan
setelah mulai setelah mulai
Probable dan supek Singkat
karantina (bulan karantina (bulan
April 2022) Mei 2022)
0% pasien isoman 0% pasien isoman
tanpa komorbid tanpa komorbid
dipantau setiap hari dipantau setiap
Data Kasus
Kader melakukan oleh nakes dibantu hari oleh nakes
Asih Terkonfimasi
pemantauan pasien oleh kader(karena dibantu oleh
1.3.3 Amd.K Puskesmas, 40% 55%
isolasi mandiri tidak ada kasus kader(karena tidak
eb Laporan
tanpa komorbid suspek dan ada kasus suspek
Singkat
probable tanpa dan probable
komorbid dibulan tanpa komorbid
April 2022) dibulan Mei 2022)

Tenaga Kesehatan Data Kasus 0% kasus


100% kasus
melakukan Terkonfimasi konfirmasi dengan
Ajeng konfirmasi dengan
1.3.4 pemantauan isoman Puskesmas, komorbid 40% 55%
STr.Keb komorbid dipantau
pada pasien dengan Laporan dipantau oleh
oleh nakes
komorbid Singkat nakes

Vaksinasi Lansia Vaksinasi Lansia


Peningkatan 76% 78%
dosis 2 = 14,1% dosis 2 = 76%
cakupan
vaksinasi
1.4 COVID-19
Lansia di
wilayah kerja
Vaksinasi Lansia Vaksinasi Lansia
Puskesmas 67% 68%
dosis 3 = 18%. dosis 3 = 67%.

Puskesmas Daftar hadir,


25 nakes terlatih 25 nakes terlatih
melakukan Dokumentasi, 8 Nakes
1.4.1 dr. Dwi (dokter 8, perawat (dokter 8, perawat
pelatihan Laporan terlatih
11, bidan 11) 11, bidan 11)
vaksinator. Singkat

3x dalam 1 minggu 3x dalam 1


untuk vaksin umum minggu untuk
Daftar hadir,
Puskesmas di Puskesmas, tapi vaksin umum di
Ns.Putr Dokumentasi, 2
1.4.2 melakukan vaksinasi belum menjangkau Puskesmas, tapi 2Kali/Bula
i Laporan Kali/Bulan
ramah lansia cakupan lansia belum n
Singkat
hingga door to menjangkau
door. cakupan lansia
hingga door to
door.

Kader melakukan
edukasi mengenai Daftar hadir, 0%, tidak ada kader
vaksinasi COVID-19 Ajeng Dokumentasi, yang melakukan D2 : 10 Lansia,
1.4.3 95 Lansia 100 Lansia
kepada lansia di STr.Keb Laporan edukasi mengenai D3 :85 Lansia
wilayah kerja Singkat COVID-19
Puskesmas.
Peningkatan
kemampuan
kader dalam
respon
COVID-19
dan
1.5 pelayanan dr. Dwi
esensial
(diabetes
melitus,
hipertensi
dan gizi
balita)

Sosialisasi dan Asih Undangan, 2 kader yang


0 kader yang
1.5.1 rekrutmen kader Amd.K Daftar Hadir, mendapatkan 30 Kader
direkrut
SBM eb Dokumentasi pelatihan KPP

Undangan, 2 kader yang


Pelatihan kader 2 kader yang
1.5.2 dr. Dwi Daftar Hadir, mendapatkan 30 Kader
untuk SBM dan KPP dilatih untuk KPP
Dokumentasi pelatihan KPP

Advokasi ke
Tidak ada anggaran
kelurahan/desa Undangan,
Ajeng dana untuk 2 2
1.5.3 untuk pendanaan Daftar Hadir, 0 Kelurahan
STr.Keb kegiatan SBM dan Kelurahan Kelurahan
kegiatan kader SBM Dokumentasi
KPP
dan KPP
21 FKTP di wilayah 21 FKTP di wilayah
kerja Puskesmas kerja Puskesmas
Pelibatan
Bojongsari (Dokter Bojongsari (Dokter
Fasyankes
1.6 dr. Dwi Praktek Mandiri : 3, Praktek Mandiri :
Swasta
Bidan Praktek 3, Bidan Praktek
Utama
Mandiri : 13, Klinik Mandiri : 13,
dalam
: 5) Klinik : 5)
pelaporan
COVID-19

Dokumen Alur Belum ada Belum ada


Menyusun alur Pelaporan dokumen tertulis dokumen tertulis
pelaporan dalam dalam untuk alur untuk alur
1.6.1 dr. Dwi Ada Ada
surveilans ILI dari surveilans ILI mekanisme mekanisme
FKTP ke Puskesmas dari FKTP ke pelaporan dari FKTP pelaporan dari
PKM ke PKM FKTP ke PKM

Tidak ada Tidak ada


Undangan, pertemuan pertemuan
Koordinasi dengan
daftar hadir, sosialisasi untuk sosialisasi untuk
FKTP swasta di
1.6.2 dr. Dwi Dokumentasi, integrasi pelaporan integrasi 1 Kali
wilayah kerja
Laporan dengan FKTP utama pelaporan dengan
Puskesmas
Singkat pada bulan April FKTP utama pada
2022 bulan Mei 2022

Peningkatan 75.1% pasien


cakupan Undangan, hipertensi yang
Ajeng
2.1 layanan Daftar hadir, Contoh: 75% mendapatkan 75% 78%
STr.Keb
hipertensi Dokumentasi pelayanan sesuai
sesuai SPM standar

8.2% skirining 8.2% skirining


Melakukan skrining
Undangan, hipertensi pada hipertensi pada
hipertensi pada
2.1.1 dr.Dwi Daftar hadir, pasien yang pasien yang 100% 100%
layanan UKP dan
Dokumentasi berkunjung ke berkunjung ke
UKM
puskesmas puskesmas
100% pasien HT
100% pasien HT
yang tekanan
yang tekanan
Undangan, darahnya
Pengobatan rutin Ns.Putr darahnya terkontrol
2.1.2 Daftar hadir, terkontrol dan 100% 100%
pasien hipertensi i dan kontrol rutin
Dokumentasi kontrol rutin tiap
tiap bulan ke
bulan ke
puskesmas
puskesmas

Undangan,
Ajeng Daftar 100% posbindu 100% posbindu
2.1.3 Aktivasi posbindu 100% 100%
STr.Keb hadir,Dokume aktif aktif
ntasi

Ada anggaran dari Ada anggaran dari


kelurahan untu kelurahan untu
Undangan,
Advokasi Asih kegiatan kegiatan
Daftar 4 4
2.1.4 pendanaan Amd.K posbindu,namun posbindu,namun
hadir,Dokume Kelurahan Kelurahan
posbindu eb tidak mencukupi tidak mencukupi
ntasi
kebutuhan tiap kebutuhan tiap
kegiatan kegiatan

4x aktivitas 160 masyarakat


Outreach oleh kader Undangan, penjangkauan atau sudah diberikan
Ajeng
2.1.5 kepada masyarakat Daftar hadir, outreach kader informasi tentang 100 150
STr.Keb
umum Dokumentasi pada masyarakat hipertensi dari
terkait hipertensi kader

100% pasien HT 100% pasien HT


yang mendapat yang mendapat
Nakes melakukan Undangan,
Elia konseling dari konseling dari
2.1.6 konseling kepada Daftar hadir, 100% 100%
S.Gz nakes (hanya yang nakes (hanya yang
pasien hipertensi Dokumentasi
datang kontrol ke datang kontrol ke
Puskesmas) Puskesmas)

Peningkatan
cakupan 64.5% pasien DM
layanan Undangan, yang
Ns.
3.1 Diabetes Daftar hadir, Contoh: 100% mendapatkan 65% 70%
Putri
Melitus Dokumentasi pelayanan sesuai
sesuai standar
standar
100% pasien DM
100% pasien DM
diberikan
melakukan Undangan, diberikan konseling
Elia konseling oleh
3.1.1 konseling kepada daftar hadir, oleh nakes (hanya 100% 100%
S.Gz nakes (hanya yang
pasien diabetes dokumentasi yang datang kontrol
datang kontrol ke
ke Puskesmas)
Puskesmas)

4x aktivitas
Data Sasaran, 160 Masyarakat
penjangkauan atau
Outreach oleh kader Daftar Hadir, per puskesmas
Ajeng outreach kader
3.1.2 kepada masyarakat Dokumentasi, mendapat 160 180
STr.Keb pada masyarakat
umum Laporan informasi tentang
terkait diabetes
Singkat DM oleh kader
melitus

Puskesmas 1 Puskesmas
melakukan melakukan
Data Sasaran,
Pelaporan dan pencatatan dan pencatatan dan
Ns. Dokumentasi,
3.1.3 Pencatatan bulanan pelaporan rutin pelaporan rutin 1 1
Putri Laporan
PTM PTM setiap bulan PTM setiap bulan
Singkat
kepada Dinkes kepada Dinkes
untuk SIPTM untuk SIPTM

Peningkatan 82.84% balita yang 82.84% balita


layanan gizi Data ditimbang yang ditimbang
balita (% Elia Sasaran,Dafta mengalami mengalami
4.1 50% 60%
balita yang S.Gz r Hadir, peningkatan BB peningkatan BB
BB Dokumentasi pada bulan April pada bulan Mei
meningkat) 2022 2022

Data
Ajeng Sasaran,Dafta 100% posyandu 100% posyandu
4.1.1 Aktivasi posyandu 60% 70%
STr.Keb r Hadir, aktif aktif
Dokumentasi

Outreach oleh kader Undangan,


70.84% cakupan 70.84% cakupan
kepada ibu bayi dan Ajeng Daftar
4.1.2 D/S dibulan April D/S dibulan Mei 70% 70%
balita untuk datang STr.Keb hadir,Dokume
2022 2022
ke posyandu ntasi
Ada anggaran dari Ada anggaran dari
kelurahan untu kelurahan untu
Asih Undangan,Daf kegiatan posyandu, kegiatan
Advokasi anggaran
4.1.3 Amd.K tar hadir, namun tidak posyandu, namun 2 2
posyandu
eb Dokumentasi mencukupi tidak mencukupi
kebutuhan tiap kebutuhan tiap
kegiatan kegiatan

100% orang tua 100% orang tua


Melakukan balita dengan balita dengan
konseling kepada Elia Data sasaran, masalah gizi (gizi masalah gizi (gizi
4.1.4 100% 100%
ortu dengan balita S.Gz Dokumentasi kurang) dilakukan kurang) dilakukan
status gizi kurang konseling gizi pada konseling gizi pada
bulan April 2022 bulan Mei 2022

100% balita
100% balita dengan
dengan masalah
Elia Data Sasaran, masalah gizi (gizi
4.1.5 Pemberian PMT gizi (gizi kurang) 100% 100%
S.Gz Dokumentasi kurang)
mendapatkan
mendapatkan PMT
PMT

Anda mungkin juga menyukai