Anda di halaman 1dari 6

7 Gambaran Profil Singkat Puskesmas

Lepo-lepo
Posted on 05/08/2010 by Putu Sudayasa

Puskesmas Lepo-Lepo merupakan  Puskesmas Perawatan dengan jumlah tempat tidur


sebanyak  10 buah.  Berlokasi di Jl. Christina M. Tiahahu, Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan
Baruga, Kota Kendari, Telpon (0401) 395398.

Pada tahun 2007 dilakukan rehabilitasi fisik untuk peningkatan


pelayanannya menjadi rawat inap penuh (khususnya rawat inap umum). Berikut tujuh
gambaran profil singkatnya, dari laporan tahunan 2009, atas seijin Kepala Puskesmas Lepo-
lepo, dr. Dewi W.B.

1. Visi : Menjadi Puskesmas Andalan bagi masyarakat menuju Kota Kendari Sehat, 2015

2. Misi :

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas yang terjangkau  oleh seluruh


lapisan masyarakat khususnya dalam wilayah Kecamatan Baruga dan Kota Kendari
 Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan.
 Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat untuk mampu berperan aktif dalam
upaya mewujudkan keluarga sehat mandiri.
 Memelihatan dan meningkatkan derajat kesehatan dengan memberdayakan individu,
keluarga dan masyarakat melalui program Kelurahan Siaga.
 Menggalang kemitraan dengan seluruh potensi masyarakat dalam wilayah kerja
Puskesmas dalam rangka mendukung Kota Kendari Sehat pada tahun 2015.
 Menerapkan transparansi dan akuntalibitas  internal organisasi Puskesmas dan
eksternal dengan organisasi lainnya baik secara vertikal maupun horisontal.

3. Motto : 

CEMPAKA (Cepat, Empati, Mutu, Peduli, Aman, Keterbukaan dan Akuntabilitas)

4. Situasi Geografis :
Wilayah kerja terdiri dari 4 kelurahan ( Lepo-Lepo, Wundudopi, Baruga, Watubangga) yang
merupakan wilayah administratif Kecamatan Baruga. Luas wilayah kerja : 13.130 Ha.
Keadaan Alam, 80 % dataran  dan 20 % Perbukitan. Prasarana Transportasi : 60 % jalan aspal
dan 40 % jalan berbatu dan tanah.

5. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Lepo-lepo pada tahun 2009,  sebanyak   13.247
jiwa yang terhimpun dalam  3.343 KK (Kepala Keluarga). Jumlah keluarga miskin yang
bedomisili di Kecamatan Baruga, sebanyak 6.025 jiwa (45 %  jumlah penduduk) yang
terhimpun dalam 1.510 KK.

6. Tenaga Kesehatan

Pegawai yang bestatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 66 orang, tenaga
honorer sebanyak 3 orang, dan tenaga sukarela sebanyak 46 orang yang didominasi oleh
tenaga keperawatan yaitu sebanyak 25 orang. Tenaga keperawatan dan kebidanan yang
berstatus sukarela sebagian besar ditempatkan pada pelayanan Unit Gawat Darurat, unit
Rawat Inap umum  dan Rawat Inap Kebidanan.

7. Sarana Kesehatan :

a.  Sarana Kesehatan Pemerintah :

 Puskesmas Induk: 1  unit, merupakan Puskesmas Perawatan (menyelenggarakan


rawat jalan, rawat inap umum dan kebidananan serta Unit Gawat Darurat 24 jam),
berlokasi di Kelurahan Lepo-Lepo.

 Puskesmas Pembantu: 2 unit, terletak di Kelurahan Watubangga dan Baruga

 Poskeskel:  2 unit, berlokasi di Kelurahan Baruga dan Kelurahan Watubangga.

b. Sarana Kesehatan Swasta

 Rumah Bersalin: 2 Unit, berlokasi di Kelurahan Wundudopi dan Baruga.

 Paktek dokter berkelompok : 1 Unit, berlokasi di Kelurahan Wundudopi.

 Praktek dokter perorangan :  2 unit, di kelurahan Lepo-lepo.

c.  Sarana Kesehatan bersumber Daya Masyarakat :

 Posyandu : 18 unit, berlokasi di Kelurahan Lepo-Lepo 4 unit, di Kelurahan Baruga 4


unit, di Kelurahan Watubangga 6 unit dan di Kelurahan Wundudopi 4 unit.
 Pos Lansia : 3 unit, berlokasi di Kelurahan Lepo-Lepo 1 unit, di Kelurahan Baruga 1
unit dan di Kelurahan Watubangga 1 unit.

4 Gambaran Umum Profil Puskesmas


Benu-benua Kendari
Posted on 13/04/2010 by Putu Sudayasa

Melihat sebuah laporan profil sudah terjilid rapi, saya memohon ijin kepada dr. Putu Agustin
Kusumawati,SKed., Kepala Puskesmas Benua-benua, untuk menampilkan kutipannya di
artikel blog puskel, sehingga para pengunjung mengetahui sekelumit gambarannya.
Puskesmas Benu-Benua merupakan sebuah Puskesmas induk non perawatan yang definitif
sejak tahun 1991. Wilayah kerjanya berada di Kecamatan Kendari Barat, meliputi tiga
kelurahan yaitu, Kelurahan Tipulu, Kelurahan Puunggaloba dan Kelurahan Benu-Benua.
Pada bulan April 2003 wilayah kerja puskesmas Benu-Benua bertambah  lagi tiga kelurahan
yakni : Kelurahan Sodoha, Kelurahan Sanua, Kelurahan Dapu-Dapura, yang merupakan
bagian dari Kecamatan Kendari Barat.

1. Keadaan Geografis

Batas-batas wilayah kerja administratif Puskesmas Benu-Benua, sebagai berikut :

 Sebelah utara berbatasan dengan Gunung Nipa-Nipa


 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Gunung Jati
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Kendari
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Watu-watu

2. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Benu-Benua, tahun 2009 sebanyak 21.724 jiwa,
terhimpun dalam 4.848 KK, dengan rincian per kelurahan sebagai berikut :

Tabel  Jumlah dan keadaan penduduk per Kelurahan Tahun  2009

Jumlah Jumlah peduduk


No Kelurahan Jumlah KK
penduduk miskin
1 Tipulu 4.831 1202 1169
2 Punggaloba 3.345 1004 692
3 Benu-Benua 4.114 1282 618
4 Sodoha 2.934 1095 725
5 Sanua 3.525 1271 918
6 Dapu-dapura 2.975 1093 726
Jumlah 21.724 6947 4848
Sumber data : Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga TK. Kec   Tahun 2008

3. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang terdapat pada enam Kelurahan yang terdapat diwilayah kerja
puskesmas Benu-Benua terdiri atas sarana kesehatan pemerintah dan sarana kesehatan yang
bersumber daya masyarakat. Uraian sarana tersebut disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel Jumlah dan jenis sarana kesehatan tahun 2009

NO JENIS SARANA KESEHATAN JUMLAH


1 Sarana Kesehatan Pemerintah 1
Puskesmas Induk
2 Rumah sakit swasta 1
2 Sarana kesehatan bersumber daya
masyarakat
- Posyandu 18
- SD dengan dokter kecil 15
- Pos UKK 1
- Dokter praktek swasta 20
-  Posyandu Lansia 1

4. Tenaga Kesehatan

1.

Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas Benu-benua pada tahun     2009 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Tabel Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas Benu-Benua  tahun 2009

No Jenis tenaga Jumlah


1 Dokter umum 2 Orang

2 Dokter Gigi 1 Orang

3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 4 Orang

4 Akademi Perawat 3 Orang

5 Akademi kebidanan 4 Orang

6 D4 Kebidanan 2 Orang

7 Akademi Gizi 4 Orang


8 D 3 KESLING 1 Orang

9 SPK (Plus Bidan) 4 Orang

10 SPK 6 Orang

11 Perawat Gigi 2 Orang

12 Pekarya Kesehatan 1 Orang

13 SPPM 1 Orang

14 SMAK 3 Orang

15 Tenaga Kontrak 1 Orang

16 Tenaga Sukarela 11 Orang


Jumlah 49 orang

Terimakasih kepada pimpinan puskesmas beserta kerjasama staf, yang telah mengijinkan
blog puskel memaparkan selintas gambaran umum tentang Puskesmas Benu-benua, yang
telah ditunjuk menjadi salah satu puskesmas titik pantau percontohan, pola hidup bersih dan
sehat (PHBS) bagi masyarakat. Selamat melakukan pelayanan yang terbaik bagi semuanya,
sesuai dengan Motto Pelayanannya, ”Puskesmas Benu-benua, Benar-benar Buat Semua”.

DERAJAT KESEHATAN DI INDONESIA MASIH TERTINGGAL

Rabu, 18 Juli 2007

Meski beberapa indikator kesehatan terlihat membaik, derajat kesehatan di Indonesia


dianggap tertinggal dari negara tetangga. Hal itu, menurut Asisten Ahli Menteri Kesehatan Dr
Hapsara Habib Rachmat pada Dies Natalis Poltekes ke 3 di Jakarta, Selasa (17/7), akibat
masih mahal dan belum efisiennya fasilitas kesehatan plus tenaga yang belum sesuai
kebutuhan. Dia mengatakan angka kematian bayi turun dari 46 pada 1997 menjadi 30,8 per
1.000 kelahiran hidup pada 2006 (proyeksi Badan Pusat Statistik). Demikian pula angka
kematian ibu melahirkan yang turun dari 334 pada 1997 menjadi 262 per 100 ribu kelahiran
hidup pada 2005. Umur harapan hidup meningkat dari 41 tahun pada 1960 menjadi 69,4
tahun pada 2006. Prevalensi gizi kurang pada balita juga menurun dari 37,5 persen pada 1989
menjadi 23,6 persen pada 2006. Sementara di satu sisi, kata dia, deteksi dini beberapa
penyakit yang seharusnya bisa dilakukan di tingkat paling bawah masih belum terwujud.
''Masalahnya memang karena ketidaksinkronan antara kebutuhan tenaga kesehatan dan
program pendidikan,'' tambah Direktur Poltekkes Departemen Kesehatan Heryati. Untuk itu
menurut Heryati perlu peningkatan keterampilan tenaga kesehatan baik melalui pelatihan dan
pendidikan. Lebih jauh, Hapsara yang juga konsultan senior Departemen Kesehatan
menyatakan, secara bertahap, pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan terus dilakukan untuk
pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, sangat terpencil,
dan daerah perbatasan. ''Sejak 2005 hingga Juni 2007 telah ditempatkan 141 dokter spesialis,
7.091 dokter umum, 2.065 dokter gigi, dan 38.889 bidan,'' ungkapnya. Dari jumlah tersebut,
kata Hapsara, yang ditempatkan di daerah terpencil dan sangat terpencil sebanyak 7 dokter
spesalis, 3.275 dokter umum, 903 dokter gigi, dan 17.356 bidan. ''Dengan meningkatnya
pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan, maka kematian dan kecacatan akibat penyakit
dapat ditekan,'' jelasnya. (eye) Sumber: http://www.republika.co.id/, Rabu, 18 Juli 2007

Anda mungkin juga menyukai