Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEPERAWATAN GADAR 1

Fasilitator :

Merina Widyastuti, S.Kep., Ns., M.Kep.


NIP. 03.033

Oleh :

Kelompok 3

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEPERAWATAN GADAR 1

TUGAS KELOMPOK – PERTOLONGAN PADA TRAUMA ABDOMEN

Oleh :

No Nama N.I.M
1 Asmaul Husna 1510005
2 Dedy Permana P. 1510008
3 Feby Arbityas P. 1510017
4 Tiara Noviyanti U. 1510052
5 Tyas Solit Naomiyah 1510053

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan “Pertolongan Trauma Abdomen” telah disusun untuk


memenuhi syarat tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat 1
Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya

Disusun Oleh:
1. Asmaul Husna. 1510005
2. Dedy Permana P. 1510008
3. Feby Arbityas P. 1510017
4. Tiara Noviyanti U. 1510052
5. Tyas Solit Naomiyah 1510053

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

(Merina Widyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep)


NIP. 03.033
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA MASYARAKAT KELURAHAN JAGIR
MENGENAI PERTOLONGAN TRAUMA ABDOMEN

Pokok Bahasan : Pertolongan trauma abdomen


Sasaran : Penduduk Kelurahan Jagir
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Media : Leaflet dan Poster
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang B Stikes Hang Tuah Surabaya
Hari dan tanggal : Jum’at, 14 September 2018
Pukul : 08.30-11.20 WIB

A. Pendahuluan
Pertolongan penderita gawat darurat dapat terjadi dimana saja baik di
dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, dalam penanganannya
melibatkan tenaga medis maupun non medis termasuk masyarakat awam.
Pada pertolongan pertama yang cepat dan tepat menyebabkan pasien atau
korban tetap dapat bertahan hidup untuk mendapatkan pertolongan yang lebih
lanjut (Nugroho, Putri, & Putri, 2016)
Adapun yang disebut sebagai penderita gawat darurat adalah penderita
yang memerlukan pertolongan segera karena berada pada keadaan yang
mengancam nyawa, sehingga memerlukan suatu pertolongan yang
cepat,tepat, cermat untuk mencegah kematian maupun kecacatan. Untuk
memudahkan dalam pemberian pertolongan korban harus diklasifikasikan
termasuk dalam kasus gawat darurat, darurat tidak gawat, tidak gawattidak
darurat, dan meninggal (Nugroho et al., 2016)
Trauma abdomen merupakan penyebab yang cukup signifikan bagi angka
kesakitan dan kematian di Amerika Serikat. Cedera abdomen menduduki
urutan ketiga penyebab kematian akibat trauma. Cedera ini dilaporkan
menyebabkan 13% hingga 15% kematian akibat trauma. Diagnosis trauma
abdomen sering kali terlewatkan akibat gejala fisik yang terkadang
dikaburkan oleh adanya intoksikasi maupun trauma kepala. Lebih dari
setengah pasien trauma merupakan akibat kecelakaan lalu lintas, selebihnya
akibat terjatuh, luka tembak, luka tusuk, keracunan, luka bakar, dan
tenggelam (Sinha & Lander, 2013)
Dari hasil penelitian pada jurnal di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado
bahwa 37 pasien ditemukan bahwa jenis kelamin laki-laki (94,6%) lebih
banyak dibandingkan perempuan (5,4%). Hasil ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan Lone et al. Di Mesir yang mendapatkan angka perbandingan
antara laki-laki dan perempuan 87,1% : 12,9%. Rentang usia penderita yang
paling banyak ditemukan berkisar antara 16 tahun usia terendah dan 60 tahun
usia tertinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Baradaran et
al. Di Iran yang mendapatkan laki-laki dewasa muda usia 20-30 tahun
merupakan korban terbanyak pada trauma abdomen (Sinha & Lander, 2013)

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan tentang pertolongan pertama pada Trauma
Abdomen, diharapkan masyarakat kelurahan Jagir dapat memahami tentang
trauma abdomen

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat:

1. Menyebutkan tentang pengertian dariTrauma Abdomen


2. Menyebutkan tentang penyebab dari Trauma Abdomen
3. Menyebutkan tentang tanda dan gejala dari Trauma Abdomen
4. Menyebutkan tentang penanganan dari Trauma Abdomen

D. Sasaran
Masyarakat kelurahan jagir
E. Materi
1. Pengertian Trauma Abdomen
2. Penyebab dariTrauma Abdomen
3. Tanda dan Gejala dari Trauma Abdomen
4. Penanganan dari Trauma Abdomen

F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

G. Media
1. Leaflet
2. Poster

H. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur :
a. Alat dan media sesuai dengan materi penyuluhan
b. Peserta datang pada tempat yang telah di tentukan dan tepat waktu
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar.
3. Kriteria Hasil :
a. Menyebutkan pengertian trauma abdomen
b. Menyebutkan penyebab terjadinya trauma abdomen .
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari trauma abdomen
d. Menyebutkan penanganan dari trauma abdomen
I. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience


Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam.
dengan mengucapkan salam.
1 5 Menit 2. Memperkenalkan diri. 2. Memperhatikan.
3. Menjelaskan tujuan materi. 3. Memperhatikan.
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan 4. Memperhatikan.
Pelaksanaan
1. Menyebutkan pengertian 1. Memperhatikan.
Trauma Abdomen
2. Menyebutkan penyebab dari 2. Memperhatikan.
2 10 Menit Trauma Abdomen
3. Menyebutkan tanda dan gejala 3. Memperhatikan.
dari Trauma Abdomen
4. Menyebutkan cara penanganan 4. Memperhatikan
dari Trauma Abdomen
Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan 1. Merespon dan
kepada pesertan untuk bertanya. bertanya.
3. 10 Menit 2. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk menjawab 2. Merespon dan
pertanyaan yang diberikan. menjawab
pertanyaan.
Terminasi
1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan.
telah disampaikan
4. 5 Menit
2. Mengucapkan terima kasih atas 2. Mendengarkan
perhatian yang diberikan dan dan membalas
mengucapkan salam penutup. salam.

J. Setting Tempat
Keterangan :
: Moderator : Observer
: Penyaji
: Notulen : Audience

K. Pengorganisasian
a. Susunan Pelaksana
Moderator : Tiara Novianti U
Penyaji : Dedy Permana Putra
Observer : Asmaul Husna
Notulen : Feby Arbityas Putri
Fasilitator : Tyas solit N.

b. Uraian Tugas Pelaksana


 Moderator
Tugasnya :
1. Memimpin jalannya kegiatan acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri
3. Membuka dan menutup kegiatan acara penyuluhan
4. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya kegiatan acara
penyuluhan.
5. Membagi tugas masing-masing anggota kelompok
6. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan (kontrak waktu)

 Penyaji
Tugasnya :
1. Menyampaikan materi sesuai tujuan kegiatan acara penyuluhan
2. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta.

 Fasilitator
Tugasnya :
1. Menyiapkan tempat dan perlengkapan yang diperlukan dalam
kegiatan penyuluhan
2. Mengedarkan leafleat sebagai media kegiatan penyuluhan.
3. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya penyuluhan.
4. Memberikan motivasi kepada para peserta agar aktif bertanya.
5. Mengedarkan lembar daftar hadir

 Notulen
Tugasnya :
1. Mencatat serta mengamati respon peserta.
2. Mencatat dan mengevaluasi jalan kegiatan acara penyuluhan dari
mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

 Observer
Tugasnya :
1. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
3. Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Trauma Abdomen


Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan
cedera (sjamsuhidayat, 2010).
Trauma abdomen didefinisikan sebagai trauma yang melibatkan daerah
antara diafragma atas dan panggul bawah (Guilon, 2011). Trauma abdomen
adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta
trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001)
Trauma abdomen adalah pukulan/benturan langsung pada rongga
abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/ tindasan pada isi rongga
abdomen, terutama organ padat (hati,pancreas, ginjal, limpa) atau berongga
(lambung, usus halus, usus besar, pembuluh-pembuluh darah abdominal) dan
mengakibatkan ruptur abdomen (Nugroho et al., 2016).

B. Penyebab Trauma Abdomen


Trauma pada abdomen disebabkan oleh 2 kekuatan yang merusak, yaitu
1. Paksaan /benda tumpul
Merupakan trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga peritoneum.
Luka tumpul pada abdomen bisa disebabkan oleh:
a. Jatuh
b. Kekerasan fisik atau pukulan,
c. Kecelakaan kendaraan bermotor
d. Cedera akibat berolahraga
e. Benturan
f. Ledakan
g. Lebih dari 50% disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.
2. Trauma tembus
Merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga
peritoneum. Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda
tajam atau luka tembak.
C. Tanda dan Gejala Trauma Abdomen
1. Nyeri
Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri
dapat timbul dibagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat ditekan
dan nyeri lepas.
2. Darah dan cairan
Adanya penumpukan darah atau cairan dirongga peritoneum yang
disebabkan oleh iritasi.
3. Cairan atau udara dibawah diafragma
Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda ini
ada saat pasien dalam posisi recumbent.
4. Mual dan muntah.
5. Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah).
6. Yang disebabkan oleh kehilangan darah dan tanda-tanda awal shock
hemoragi (Nugroho et al., 2016).

D. Penanganan Trauma Abdomen


Menurut Musliha (2010), Penilaian Awal yang dilakukan adalah ABCDE
jika ada indikasi, jika korban tidak berespon, maka segera buka dan
bersihkan.

Primary Survey
a. Airway
Membuka jalan nafas penggunakan menggunakan teknik head tilt chin lift
atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda
asing yang mengakibatkan tertutupnya jalan nafas. Muntahan, makanan,
darah atau benda asing lainnya.
b. Breathing
Memeriksa pernapasan dengan cara“lihat, dengar, rasakan’, selanjutnya
pemeriksaan status respirasi klien.Kontrol jalan nafas pada penderita
trauma abdomen yang airway terganggu karena faktor mekanik, ada
gangguan ventilasi atau ada gangguan kesadaran, dicapai dengan intubasi
endotrakeal.Setiap penderita trauma diberikan oksigen.Bila tanpa intubasi,
sebaiknya diberikan dengan face mask.Pemakaian pulse oximeter baik
untuk menilai saturasi O2 yang adekuat.
c. Circulation
Jika pernafasan pasien cepat dan tidak adekuat, maka berikan bantuan
pernafasan.Resusitasi pasien dengan trauma abdomen penetrasi dimulai
segera setelah tiba. Cairan harus diberikan dengan cepat. NaCl atau Ringer
Laktat dapat digunakan untuk resusitasikristaloid.Rute akses intravena
adalah penting, pasang kateter intravena perifer berukuran besar (minimal
2) di ekstremitas atas untuk resusitasi cairan. Pasien yang datang dengan
hipotensi sudah berada di kelas III syok (30-40% volume darah yang
hilang) dan harus menerima produk darah sesegera mungkin, hal yang
sama berlaku pada pasien dengan perdarahan yang signifikan jelas. Upaya
yang harus dilakukan untuk mencegah hipotermia, termasuk menggunakan
selimut hangat dan cairan prewarmed.
d. Disability
Dilakukan evaluasi terhadap keadaan neurologis secara cepat.Yang dinilai
disini adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil.
e. Exposure
Penderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya dengan cara menggunting
untuk memeriksa dan evaluasi penderita. Paparan lengkap dan visualisasi
head-to-toe pasien adalah wajib pada pasien dengan trauma abdomen
penetrasi. Ini termasuk bagian bokong, bagian posterior dari kaki, kulit
kepala, bagian belakang leher, dan perineum. Setelah pakaian dibuka
penting penderita diselimuti agar penderita tidak kedinginan.

Untuk penangan awal trauma abdomen, dilihat dari trauma


nonpenetrasi dan trauma penetrasi, yaitu:
a. Penanganan awal trauma non-penetrasi (Trauma karena benda
tumpul)
- Stop makanan dan minuman
- Imobilisasi
- Kirim ke rumah sakit
- Diagnostic Peritoneal Lavage
b. Penanganan awal trauma penetrasi (Trauma kerna benda tajam atau
tembakan)
- Bila terjadi luka tusuk, maka tusuan tidak boleh dicabut kecuali oleh
tim medis.Lilitkan pisau untuk emfiksasi agar tidak memperparah luka.
- Bila usus atau organlain keluar maka organ tersebut tidak boleh
dimasukkan, maka organ tersebut dibaluk dengan kain bersih atau kasa
steril.
- Imobilisasi pasien
- Tidak makan dan minum
- Bila luka terbuka, balut dengan menekan
- Kirim pasien ke rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, V. K., & Agrawal, S. (2017). Conservative management and


outcome of blunt trauma abdomen, 4(3), 926–928.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (n.d.). NANDA-1 Diagnosis
Keperawatan Definisi dan Klasifikasi (Edisi 11). jakarta: EGC.
Kuniayanti, M. A. (2012). Peran tenaga kesehatan dalam penanganan
manajemen bencana. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 1(1),
85–92.
Nugroho, T., Putri, B. T., & Putri, D. K. (2016). Teori Asuhan
Keperawatan Gawat Darurat (1st ed.). Yogyakarta: Nuha Medika.
Sinha, C. K., & Lander, A. (2013). Trauma in children: Abdomen and
thorax. Surgery (United Kingdom).
https://doi.org/10.1016/j.mpsur.2013.01.006
 HASIL NOTULEN
1. Penanganan trauma abdomen terbuka dengan usus terburai, berikan alasan
kenapa ditutup mangkok ?
Jawaban : pada kasus diatas ditutup dengan mangkok untuk mengurangi
pengupan dan risiko infeksi karea tidak dianjurkan untuk memasukkan
kembali isi dari abdomen .
(Pertanyaan dari: Agung prasetya -1510001)
2. Pada kasus luka tusuk pisai di abdomen, apakah boleh dilakukan resusitasi
jantung paru ?
Jawaban : penolong pertama harus melakukan penilaian dini kepada korban
tersebut, jika memang ditemukan korban tidak sadar dan tidak teraba nadi
carotis maka yang harus diprioritaskanyang mengancam yaitu RJP
(Pertanyaan dari: Febriansyah -1510015)
3. Bagaimana cara penangan orang awam menangani luka pukul di abdomen ?
Jawaban : Lebam atau memar pada perut dapat disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah kecil di sekitar kulit akibat benturan/pukulan. Biasanya memar pada
kulit akan hilang secara berangsur-angsur dalam waktu 7 hari.
Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan :
 Kompres dingin daerah yang lebam dan nyeri pada perut
 Istirahat yang cukup dan hindari dahulu aktifitas fisik yang berat
seperti mengangkat beban

(Pertanyaan dari: Novi Triyas -1510038)

 HASIL OBSERVER
1. Penyuluhan sudah berjalan dengan lancer dan peserta sangat antusias
terhadap materi penyuluhan.
2. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
3. Paserta mengajukan pertanyaan dan penyaji menjawab pertanyaan dengan
benar.
4. Penyaji menyampaikan materi sedikit cepat tetapi mampu membawa
suasana penyuluhan menjadi tidak membosankan
5. Semua pelaksana sudah menerapkan sesuai job disk masing-masing
DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN
DI RUANG B STIKES HANG TUAH SURABAYA

No Nama Tanda Tangan


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.

Anda mungkin juga menyukai