Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

Pokok Bahasan : TRAUMA ABDOMEN


Sub Pokok Bahasan : Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Sasaran : Usia dewasa muda
Tempat : Rumah masing-masing
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Agustus 2020
Waktu :45 menit

A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan masyarakat kelurahan Jagir dapat
memahami tentang Trauma Abdomen
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan tentang pengertian dari Trauma Abdomen
2. Menyebutkan tentang penyebab dari Trauma Abdomen
3. Menyebutkan tentang tanda dan gejala dari Trauma Abdomen
4. Menyebutkan tentang penanganan Trauma Abdomen
B. Sasaran
Pasien Trauma Abdomen
C. Materi
Terlampir
D. Media
a) Leaflet
b) Flip Chart
E. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Tanya jawab
F. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Tahap Kegiatan


1. 3 menit Pembukaan 1. Mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari kegiatan
penyuluhan.
4. Menyebutkan materi yang akan disampaikan.
2. 20 menit Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang pengertian Trauma
Abdomen
2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya Trauma
Abdomen.
3. Menjelaskan tanda dan gejala Trauma Abdomen
4. Menjelaskan cara penanganan pada Trauma
Abdomen
3. 2 menit Evaluasi 1. Menanyakan kepada klien tentang materi yang
telah disampaikan.
2. Memberikan salam

G. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi.
H. Media
- Leaflet
- Power point
- Video pemeriksaan SADARI
- Zoom meeting
I. Pengorganisasian
- Pembimbing Institusi : Ns. Ista \leani
- Penyuluh : Meriam \s.d opat
- Moderator : Intami \ivoni tameses
- Fasilitator : Yuniarty p. suwaraspaty, Andriana y.e amung, dan ronaldo
ximenes
- Observer : costantein lokunuha, selviana opat, dan bella angela panie
J. Setting Tempat

Moderator Pemateri

F F

P P P P P

O O

K. Keterangan
 Pem : Pemateri/Pembicara/Penyuluhan
 Mod : moderator/Pembawa acara/Protokol
 P : Peserta penyuluhan
 F : Fasilitator
 O : Observer
Pengorganisasian dan uraian tugas
- Moderato/protocol/pembawa acara
Uraian tugas:
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
 Mengatur prose dan lama penyuluhan
 Menutup acara penyuluhan
- Pemateri/penyuluhan
Uraian tugas:
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
 Memotivasi peserta untuk aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
 Memotivasi peserta untuk bertanya
- Fasilitator
Uraian tugas:
 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
 Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
- Observer
Uraian tugas:
 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
 Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan
 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan renccana penyuluhan dengan rencana
penyuluhan
 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan
L. Evaluasi
- Evaluasi struktur
 peserta hadir dalam google meet
 penyelenggaraan penyuluhan dilkakukan oleh kelompok 2 mahasiswi/I
program studi keperwatan Universitas Citra Bangsa
 pengorganisasia dilkakukan sebelum pelaaksanaan penyuluhan

- evaluasi proses
 peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh pemateri
 peserta tidak meninggalkan zoom meet sebelum penyuluhan selesai
 peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
- evaluasi hasil
 ada umpan balik positif dari peserta dari peserta dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan pemateri/pembicara

Yang memberi penyuluhan Mengetahui


Dosen pembimbing

(Yuniarty Putu Suwaraspaty) (Ns. Maria Yasinta Goa.,S.Kep.,M.Kep)


MATERI PENYULUHAN
PEMERIKSAAN SADARI

A. Pengertian SADARI

Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera
(Sjamsuhidayat, 1998). Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur
yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang
menusuk. Cedera abdomen bisa terbuka atau tertutup. Cedera abdomen tertutup terjadi akibat
pukulan langsung dari suatu benda tumpul. Cedera abdomen terbuka meliputi luka tembus,
benda yang tertanam (menusuk), dan organ-organ yang protusi. Resiko infeksi tinggi. Benda
yang tertanam (menusuk) dalam abdomen ditangani dengan cara yang sama seperti saat
menangani benda yang tertanam (menusuk) dalam dada : stabilkan benda tersebut dan
telepon 118 atau layanan medis darurat setempat

B. ETIOLOGI

Menurut (Hudak & Gallo, 2001) kecelakaan atau trauma yang terjadi pada abdomen,
umumnya banyak diakibatkan oleh trauma tumpul. Pada kecelakaan kendaraan bermotor,
kecepatan, deselerasi yang tidak terkontrol merupakan kekuatan yang menyebabkan trauma
ketika tubuh klien terpukul setir mobil atau benda tumpul lainnya. Trauma akibat benda tajam
umumnya disebabkan oleh luka tembak yang menyebabkan kerusakan yang besar didalam
abdomen. Selain luka tembak, trauma abdomen dapat juga diakibatkan oleh luka tusuk, akan
tetapi luka tusuk sedikit menyebabkan trauma pada organ internal diabdomen. Trauma pada
abdomen disebabkan oleh 2 kekuatan yang merusak, yaitu :

1. Paksaan /benda tumpul

Merupakan trauma abdomen tanpa penetrasi ke dalam rongga peritoneum.


Luka tumpul pada abdomen bisa disebabkan oleh jatuh, kekerasan fisik atau pukulan,
kecelakaan kendaraan bermotor, cedera akibat berolahraga, benturan, ledakan,
deselarasi, kompresi atau sabuk pengaman. Lebih dari 50% disebabkan oleh
kecelakaan lalu lintas.

2. Trauma tembus
Merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum.
Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau luka tembak.

C. MANIFESTASI KLINIS

Menurut (Hudak & Gallo, 2001) tanda dan gejala trauma abdomen, yaitu : 1) Nyeri Nyeri
dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat.

1. Nyeri
dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat
ditekan dan nyeri lepas.
2. Darah dan cairanAdanya penumpukan darah atau cairan dirongga
peritonium yang disebabkan oleh iritasi.
3. Cairan atau udara dibawah diafragma.
4. Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda ini
ada saat pasien dalam posisi rekumben.
5. Mual dan muntah.
6. Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah). Yang disebabkan oleh kehilangan
darah dan tanda-tanda awal shock hemoragi.
D. PENANGANAN

Pre Hospital

Pengkajian yang dilakukan untuk menentukan masalah yang mengancam nyawa,


harus mengkaji dengan cepat apa yang terjadi di lokasi kejadian. Paramedik mungkin harus
melihat apabila sudah ditemukan luka tikaman, luka trauma benda lainnya, maka harus segera
ditangani, penilaian awal dilakukan prosedur ABC jika ada indikasi. Jika korban tidak
berespon, maka segera buka dan bersihkan jalan napas.

1. Airway

Dengan kontrol tulang belakang. Membuka jalan napas menggunakan teknik ‘head tilt
chin lift’ atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing
yang dapat mengakibatkan tertutupnya jalan napas. Muntahan, makanan, darah atau benda
asing lainnya.

2. Breathing Dengan ventilasi yang adekuat.


Memeriksa pernapasan dengan menggunakan cara ‘lihat-dengar-rasakan’ tidak lebih
dari 10 detik untuk memastikan apakah ada napas atau tidak. Selanjutnya lakukan
pemeriksaan status respirasi korban (kecepatan, ritme dan adekuat tidaknya pernapasan).

3. Circulation

Dengan kontrol perdarahan hebat. Jika pernapasan korban tersengal sengal dan tidak
adekuat, maka bantuan napas dapat dilakukan. Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi, lakukan
resusitasi jantung paru segera. Rasio kompresi dada dan bantuan napas dalam RJP adalah 30 :
2 (30 kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas).

Penanganan awal trauma non- penetrasi (trauma tumpul)

1. Stop makanan dan minuman.


2. Imobilisasi.
3. Kirim kerumah sakit.

Penetrasi (trauma tajam)

1. Bila terjadi luka tusuk, maka tusukan (pisau atau benda tajam lainnya) tidak boleh
dicabut kecuali dengan adanya tim medis.
2. Penanganannya bila terjadi luka tusuk cukup dengan melilitkan dengan kain kassa
pada daerah antara pisau untuk memfiksasi pisau sehingga tidak memperparah luka.
3. Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ tersebut tidak dianjurkan
dimasukkan kembali kedalam tubuh, kemudian organ yang keluar dari dalam tersebut
dibalut kain bersih atau bila ada verban steril.
4. Imobilisasi pasien.
5. Tidak dianjurkan memberi makan dan minum.
6. Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan menekan.
7. Kirim ke rumah sakit.

Hospital

1. Trauma penetrasi Bila ada dugaan bahwa ada luka tembus dinding abdomen, seorang
ahli bedah yang berpengalaman akan memeriksa lukanya secara lokal untuk
menentukan dalamnya luka. Pemeriksaan ini sangat berguna bila ada luka masuk dan
luka keluar yang berdekatan.
a. Skrinning pemeriksaan rontgen Foto rontgen torak tegak berguna untuk
menyingkirkan kemungkinan hemo atau pneumotoraks atau untuk
menemukan adanya udara intraperitonium. Serta rontgen abdomen sambil
tidur (supine) untuk menentukan jalan peluru atau adanya udara
retroperitoneum.
b. IVP atau Urogram Excretory dan CT Scanning Ini di lakukan untuk
mengetauhi jenis cedera ginjal yang ada.
c. Uretrografi Di lakukan untuk mengetauhi adanya rupture uretra.
d. Sistografi
Ini digunakan untuk mengetauhi ada tidaknya cedera pada kandung
kencing,
contohnya pada :
1. fraktur pelvis
2. trauma non-penetrasi
2. Penanganan pada trauma benda tumpul di rumah sakit :
a. Pengambilan contoh darah dan urine Darah di ambil dari salah satu vena
permukaan untuk pemeriksaan laboratorium rutin, dan juga untuk pemeriksaan
laboratorium khusus seperti pemeriksaan darah lengkap, potasium, glukosa,
amilase.
b. Pemeriksaan rontgen Pemeriksaan rongten servikal lateral, toraks
anteroposterior dan pelvis adalah pemeriksaan yang harus di lakukan pada
penderita dengan multi trauma, mungkin berguna untuk mengetahui udara
ekstraluminal di retroperitoneum atau udara bebas di bawah diafragma, yang
keduanya memerlukan laparotomi segera.
c. Study kontras urologi dan gastrointestinal Dilakukan pada cedera yang meliputi
daerah duodenum, kolon ascendens atau decendens dan dubur (Hudak & Gallo,
2001).
DAFTAR PUSTAKA

Eliastam, Michael., George L. Sternb ach., Michael Jay Bresler. 1998. Buku Saku

Penuntun Kedaruratan Medis. Jakarta : EGC.

Thygerson, Alton., Benjamin Gulli., Jon R. Krohmer. 2011. Pertolongan Pertama,

Edisi Kelima. Amerika : Erlangga


DAFTAR HADIR

PENYULUHAN KESEHATAN MELALUI GOOGLE MEET

NO NAMA KETERANGAN
1. Yuniarti putu suwaraspaty
2. Andriana yulita amung
3. Intami ivoni tameses
4. Selviana opat
5. Ronaldo ximenes atallo
6. Costantein fowo lokunuha
7. Bella angela panie
8. Meriam soniarti danita opat

DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG


TEKNIK PEMERIKSAAN SADARI
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG PEMERIKSAAN SADARI


Oleh:

Keperawatan/IV/B

1. Yuniarty Putu Suwaraspaty


2. Andriana Yulita Elisabeth Amung
3. Juvencia Da Costa
4. Ronaldo Ximenes Atallo
5. Santy Snae
6. Konterius Filemon Imu

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

TA 2020
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG PEMERIKSAAN SADARI

Pokok bahasan : Pemeriksaan SADARI

Waktu pertemuan : 45 menit

Hari/tanggal : Selasa, 11 Agustus 2020

Tempat : Rumah masing-masing

Peserta : Usia dewasa muda

PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan
Sebelum kegiatan dimulai, semua peserta sudah bergabung dalam google meet,
kemudian moderator memperkenalkan anggota kelompok dan melakukan kontrak
waktu untuk presentasi, sedangkan materi leaflet sudah di bagikan sebelum kegiatan
berlangsung.
2. Tahap pelaksanaan
 Acara penyuluhan dimuali pada pukul 17.15 wita. Kegiatan ini di mundur 15
menit dari waktu yang ditetapkan.
 Kegiatan penyuluhan di hadiri oleh peserta usia dewasa muda.
 Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa/I dan berperan sesuai dengan tugas
masing-masing.
3. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Tahap Kegiatan


1. 3 menit Pembukaan - Memberikan salam kepada peserta
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan maksud dan tujuan
- Menyebutkan materi pokok
2. 20 menit Pelaksanaan - Menggali pengetahuan peserta tentang SADARI
- Menjelaskan materi
- Mendemonstrasikan cara SADARI
- Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya
- Melakukan evaluasi kepada peserta dengan mengulas
materi yang telah disampaikan
- Meminta peserta untuk mendemonstrasikan kembali cara
melakukan SADARI
3. 2 menit Penutup - Menyimpulkan materi
- Menutup kegiatan
- Memberikan salam

4. Evaluasi
a. Struktur
 Jumlah peserta yang hadir sebanyak 18 orang
 Tempat penyuluhan berlangsung dirumah masing-masing melalui
google meet
 Penggunaan bahasa sudah komunikatif saat menyampoaikan materi
penyuluhan
 Mahasiswa mampu memfasilitasi peserta selama jalannya diskusi
(materi yang diberikan dapat diterima)
 Peran mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas
masing-masing
b. Proses
Pada saat kegiatan berlangsung peserta memberikan perhatian dan
mendengarkan penyuluhan serta memberikan beberapa pertanyaan yang
kemudian dijawab oleh pemateri.
Pertanyaan :
 Sella mandala
Perubahan warna yang bagaimana pada daerah payudara dan apa yang
menyebabkan?

Jawaban :

Perubahan warna yang terjadi seperti bintik-bintik merah atau ruam


kemerahan, ini terjadi ketika payudara mengalami infeksi atau merupakan
tanda awal dari kanker payudara.
Pertanyaan :

 Sella mandala

Kenapa pemeriksaan SADARI dilakuakn seminggu setelah haid?

Jawaban :

karena sebelum haid itu kelenjar payudara melebar dant timbul rasa nyeri
sehingga sulit dilakukan pemeriksaan.

c. Evaluasi hasil
Setelah penyuluhan para peserya diberikan beberapa pertanyaan mengenai
pemeriksaan SADARI dan dijawab dengan benar.
Pertanyaan-pertanyaan itu meliputi:
 Pertanyaan:
Apa itu pemeriksaan SADARI, dan kapan dilakukan pemeriksaan?
 Jawab:
(Widhia amung) pemeriksaan SADARI adalah metode yang digunakan
untuk mendeteksi kanker payudara dini, dan pemeriksaannya dilakukan
seminggu setelah haid.

Anda mungkin juga menyukai