A. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan masyarakat kelurahan Jagir dapat
memahami tentang Trauma Abdomen
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan tentang pengertian dari Trauma Abdomen
2. Menyebutkan tentang penyebab dari Trauma Abdomen
3. Menyebutkan tentang tanda dan gejala dari Trauma Abdomen
4. Menyebutkan tentang penanganan Trauma Abdomen
B. Sasaran
Pasien Trauma Abdomen
C. Materi
Terlampir
D. Media
a) Leaflet
b) Flip Chart
E. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Tanya jawab
F. Kegiatan Penyuluhan
G. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi.
H. Media
- Leaflet
- Power point
- Video pemeriksaan SADARI
- Zoom meeting
I. Pengorganisasian
- Pembimbing Institusi : Ns. Ista \leani
- Penyuluh : Meriam \s.d opat
- Moderator : Intami \ivoni tameses
- Fasilitator : Yuniarty p. suwaraspaty, Andriana y.e amung, dan ronaldo
ximenes
- Observer : costantein lokunuha, selviana opat, dan bella angela panie
J. Setting Tempat
Moderator Pemateri
F F
P P P P P
O O
K. Keterangan
Pem : Pemateri/Pembicara/Penyuluhan
Mod : moderator/Pembawa acara/Protokol
P : Peserta penyuluhan
F : Fasilitator
O : Observer
Pengorganisasian dan uraian tugas
- Moderato/protocol/pembawa acara
Uraian tugas:
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
Mengatur prose dan lama penyuluhan
Menutup acara penyuluhan
- Pemateri/penyuluhan
Uraian tugas:
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
Memotivasi peserta untuk aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
Memotivasi peserta untuk bertanya
- Fasilitator
Uraian tugas:
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
- Observer
Uraian tugas:
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan renccana penyuluhan dengan rencana
penyuluhan
Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan
L. Evaluasi
- Evaluasi struktur
peserta hadir dalam google meet
penyelenggaraan penyuluhan dilkakukan oleh kelompok 2 mahasiswi/I
program studi keperwatan Universitas Citra Bangsa
pengorganisasia dilkakukan sebelum pelaaksanaan penyuluhan
- evaluasi proses
peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh pemateri
peserta tidak meninggalkan zoom meet sebelum penyuluhan selesai
peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
- evaluasi hasil
ada umpan balik positif dari peserta dari peserta dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan pemateri/pembicara
A. Pengertian SADARI
Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera
(Sjamsuhidayat, 1998). Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan terhadap struktur
yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang
menusuk. Cedera abdomen bisa terbuka atau tertutup. Cedera abdomen tertutup terjadi akibat
pukulan langsung dari suatu benda tumpul. Cedera abdomen terbuka meliputi luka tembus,
benda yang tertanam (menusuk), dan organ-organ yang protusi. Resiko infeksi tinggi. Benda
yang tertanam (menusuk) dalam abdomen ditangani dengan cara yang sama seperti saat
menangani benda yang tertanam (menusuk) dalam dada : stabilkan benda tersebut dan
telepon 118 atau layanan medis darurat setempat
B. ETIOLOGI
Menurut (Hudak & Gallo, 2001) kecelakaan atau trauma yang terjadi pada abdomen,
umumnya banyak diakibatkan oleh trauma tumpul. Pada kecelakaan kendaraan bermotor,
kecepatan, deselerasi yang tidak terkontrol merupakan kekuatan yang menyebabkan trauma
ketika tubuh klien terpukul setir mobil atau benda tumpul lainnya. Trauma akibat benda tajam
umumnya disebabkan oleh luka tembak yang menyebabkan kerusakan yang besar didalam
abdomen. Selain luka tembak, trauma abdomen dapat juga diakibatkan oleh luka tusuk, akan
tetapi luka tusuk sedikit menyebabkan trauma pada organ internal diabdomen. Trauma pada
abdomen disebabkan oleh 2 kekuatan yang merusak, yaitu :
2. Trauma tembus
Merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum.
Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau luka tembak.
C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Hudak & Gallo, 2001) tanda dan gejala trauma abdomen, yaitu : 1) Nyeri Nyeri
dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat.
1. Nyeri
dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat
ditekan dan nyeri lepas.
2. Darah dan cairanAdanya penumpukan darah atau cairan dirongga
peritonium yang disebabkan oleh iritasi.
3. Cairan atau udara dibawah diafragma.
4. Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda ini
ada saat pasien dalam posisi rekumben.
5. Mual dan muntah.
6. Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah). Yang disebabkan oleh kehilangan
darah dan tanda-tanda awal shock hemoragi.
D. PENANGANAN
Pre Hospital
1. Airway
Dengan kontrol tulang belakang. Membuka jalan napas menggunakan teknik ‘head tilt
chin lift’ atau menengadahkan kepala dan mengangkat dagu, periksa adakah benda asing
yang dapat mengakibatkan tertutupnya jalan napas. Muntahan, makanan, darah atau benda
asing lainnya.
3. Circulation
Dengan kontrol perdarahan hebat. Jika pernapasan korban tersengal sengal dan tidak
adekuat, maka bantuan napas dapat dilakukan. Jika tidak ada tanda-tanda sirkulasi, lakukan
resusitasi jantung paru segera. Rasio kompresi dada dan bantuan napas dalam RJP adalah 30 :
2 (30 kali kompresi dada dan 2 kali bantuan napas).
1. Bila terjadi luka tusuk, maka tusukan (pisau atau benda tajam lainnya) tidak boleh
dicabut kecuali dengan adanya tim medis.
2. Penanganannya bila terjadi luka tusuk cukup dengan melilitkan dengan kain kassa
pada daerah antara pisau untuk memfiksasi pisau sehingga tidak memperparah luka.
3. Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ tersebut tidak dianjurkan
dimasukkan kembali kedalam tubuh, kemudian organ yang keluar dari dalam tersebut
dibalut kain bersih atau bila ada verban steril.
4. Imobilisasi pasien.
5. Tidak dianjurkan memberi makan dan minum.
6. Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan menekan.
7. Kirim ke rumah sakit.
Hospital
1. Trauma penetrasi Bila ada dugaan bahwa ada luka tembus dinding abdomen, seorang
ahli bedah yang berpengalaman akan memeriksa lukanya secara lokal untuk
menentukan dalamnya luka. Pemeriksaan ini sangat berguna bila ada luka masuk dan
luka keluar yang berdekatan.
a. Skrinning pemeriksaan rontgen Foto rontgen torak tegak berguna untuk
menyingkirkan kemungkinan hemo atau pneumotoraks atau untuk
menemukan adanya udara intraperitonium. Serta rontgen abdomen sambil
tidur (supine) untuk menentukan jalan peluru atau adanya udara
retroperitoneum.
b. IVP atau Urogram Excretory dan CT Scanning Ini di lakukan untuk
mengetauhi jenis cedera ginjal yang ada.
c. Uretrografi Di lakukan untuk mengetauhi adanya rupture uretra.
d. Sistografi
Ini digunakan untuk mengetauhi ada tidaknya cedera pada kandung
kencing,
contohnya pada :
1. fraktur pelvis
2. trauma non-penetrasi
2. Penanganan pada trauma benda tumpul di rumah sakit :
a. Pengambilan contoh darah dan urine Darah di ambil dari salah satu vena
permukaan untuk pemeriksaan laboratorium rutin, dan juga untuk pemeriksaan
laboratorium khusus seperti pemeriksaan darah lengkap, potasium, glukosa,
amilase.
b. Pemeriksaan rontgen Pemeriksaan rongten servikal lateral, toraks
anteroposterior dan pelvis adalah pemeriksaan yang harus di lakukan pada
penderita dengan multi trauma, mungkin berguna untuk mengetahui udara
ekstraluminal di retroperitoneum atau udara bebas di bawah diafragma, yang
keduanya memerlukan laparotomi segera.
c. Study kontras urologi dan gastrointestinal Dilakukan pada cedera yang meliputi
daerah duodenum, kolon ascendens atau decendens dan dubur (Hudak & Gallo,
2001).
DAFTAR PUSTAKA
Eliastam, Michael., George L. Sternb ach., Michael Jay Bresler. 1998. Buku Saku
NO NAMA KETERANGAN
1. Yuniarti putu suwaraspaty
2. Andriana yulita amung
3. Intami ivoni tameses
4. Selviana opat
5. Ronaldo ximenes atallo
6. Costantein fowo lokunuha
7. Bella angela panie
8. Meriam soniarti danita opat
Keperawatan/IV/B
TA 2020
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
PELAKSANAAN
1. Tahap persiapan
Sebelum kegiatan dimulai, semua peserta sudah bergabung dalam google meet,
kemudian moderator memperkenalkan anggota kelompok dan melakukan kontrak
waktu untuk presentasi, sedangkan materi leaflet sudah di bagikan sebelum kegiatan
berlangsung.
2. Tahap pelaksanaan
Acara penyuluhan dimuali pada pukul 17.15 wita. Kegiatan ini di mundur 15
menit dari waktu yang ditetapkan.
Kegiatan penyuluhan di hadiri oleh peserta usia dewasa muda.
Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa/I dan berperan sesuai dengan tugas
masing-masing.
3. Kegiatan penyuluhan
4. Evaluasi
a. Struktur
Jumlah peserta yang hadir sebanyak 18 orang
Tempat penyuluhan berlangsung dirumah masing-masing melalui
google meet
Penggunaan bahasa sudah komunikatif saat menyampoaikan materi
penyuluhan
Mahasiswa mampu memfasilitasi peserta selama jalannya diskusi
(materi yang diberikan dapat diterima)
Peran mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas
masing-masing
b. Proses
Pada saat kegiatan berlangsung peserta memberikan perhatian dan
mendengarkan penyuluhan serta memberikan beberapa pertanyaan yang
kemudian dijawab oleh pemateri.
Pertanyaan :
Sella mandala
Perubahan warna yang bagaimana pada daerah payudara dan apa yang
menyebabkan?
Jawaban :
Sella mandala
Jawaban :
karena sebelum haid itu kelenjar payudara melebar dant timbul rasa nyeri
sehingga sulit dilakukan pemeriksaan.
c. Evaluasi hasil
Setelah penyuluhan para peserya diberikan beberapa pertanyaan mengenai
pemeriksaan SADARI dan dijawab dengan benar.
Pertanyaan-pertanyaan itu meliputi:
Pertanyaan:
Apa itu pemeriksaan SADARI, dan kapan dilakukan pemeriksaan?
Jawab:
(Widhia amung) pemeriksaan SADARI adalah metode yang digunakan
untuk mendeteksi kanker payudara dini, dan pemeriksaannya dilakukan
seminggu setelah haid.